Artikel
Untuk memenuhi tugas mata kuliah Bahasa Indonesia
yang dibina oleh Bapak Agung Setyawanto
Oleh
M Hafizh Risqullah W 215060500111004
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
PROGRAM SARJANA
S1 ARSITEKTUR
Desember 2021
PERKEMBANGAN DESAIN ARSITEKTUR
DARI MASA KE MASA
Alamat Korespondensi:
Muhammad Hafizh Risqullah Wahyudi,
Arsitektur
Universitas Brawijaya
Jalan MT Haryono no. 167, Malang
E-mail: hafizhm07@student.ub.ac.id
Pengertian arsitektur tiap orang berbeda beda. Bahkan para ahli juga
memiliki pendapat yang berbeda tentang arsitektur. Menurut JB. Mangunwijaha
(1992) arsitektur adalah astuvidya (wastuwidya) yang berarti ilmu bangunan.
Dalam pengertian wastu terhitung pula tata bumi, tata gedung, tata lalu lintas
(dhara, harsya, yana). Adapula pendapat Amos Rappoport (1981) arsitektur adalah
ruang tempat hidup manusia, yang lebih dari sekedar fisik tapi juga menyangkut
pranata-pranata budaya dasar. Pranata ini meliputi: tata alur kehidupan sosial dan
kebudayaan masyarakat, yang diwadahi sekaligus mempengaruhi arsitektur. Selain
itu, menurut Francis DK Ching (1979) arsitektur membentuk suatu tautan yang
mempersatukan ruang, bentuk, tentik, dan fungsi.
Manusia selalu berkembang setiap waktu. Hal ini didukung oleh pendapat
Charles Robert Darwin (1809-1882) bahwa evolusi manusia terjadi melalui proses
seleksi alam. Makhluk hidup mampu beradaptasi dengan alam agar dapat bertahan
hidup. Selain itu, menurut Aristoteles (384-322 SM) bahwa semua bentuk
kehidupan disusun pada suatu skala dengan kompleksitas yang meningkat ke atas.
Menurutnya, setiap makhluk hidup memiliki skalanya masing-masing dengan
tingkatan yang berbeda. Perkembangan ini dapat dilihat sejak zaman pra-aksara
hingga zaman modern saat ini. Perkembangan ini juga membawa perkembangan
pola pikir dan kebutuhan masyarakat pada tiap zaman. Manusia pada zaman pra-
aksara memiliki kebutuhan yang hanya sekedar untuk bertahan hidup, sedangkan
3
manusia pada zaman modern saat ini memiliki kebutuhan yang jauh lebih kompleks
karena tuntutan perkembangan zaman. Karena perkembangan kebutuhan manusia
inilah yang menjadi penyebab berkembangnya desain arsitektur. Hal ini dapat
dilihat seperti model arsitektur pada zaman pra-aksara yang hanya memanfaatkan
hal yang ada dan hanya untuk kebutuhan hidup, sedangkan model arsitektur zaman
sekarang didesain dengan tujuan kepraktisan dan keefektifan ruang.
Berdasarkan pernyataan di atas, perlu ditemukan faktor penyebab
perkembangan desain arsitektur agar dapat mengetahui perkembangan desain
arsitektur di masa yang akan datang. Dengan mengetahui faktor-faktor penyebab
perkembangan desain arsitektur, dapat diketahui kondisi manusia, alam sosial, dan
budaya pada suatu masa sehingga dapat membantu para peneliti . Selain itu,
desain arsitektur pada masa yang akan datang dapat diprediksi dengan mengetahui
faktor penyebab perkembangan desain arsitektur. Dengan mengetahui desain
arsitektur di masa yang akan datang, manusia dapat melakukan loncatan dalam
bidang ilmu arsitektur.
Dalam upaya mengetahui faktor penyebab perkembangan desain arsitektur,
diperlukan pengelompokan desain arsitektur. Desain Arsitektur dapat
dikelompokkan dari berbagai generasi dari masa ke masa. Dimulai dari zaman pra-
sejarah, zaman Mesir kuno, masa klasik, neoclassic, hingga saat ini. Perkembangan
model ini tidak luput dari campur tangan arsitektur handal pada tiap zamannya yang
berani memberikan inovasi baru, sehingga berbagai desain arsitektur baru dapat
muncul dan berkembang. Karya-karya para arsitek ini pula yang menjadi bukti
sejarah arsitektur yang menjadi gambaran karakteristik tiap zaman beserta aspek-
aspek pendukungnya.
METODE
Dalam melakukan analisis terkait persoalan artikel ilmiah, penulis
menggunakan metode literatur. Metode literatur atau studi literatur adalah
pendekatan penelitian yang dilakukan dengan cara mencari berbagai referensi atas
landasan teori yang sesuai dengan permasalahan yang ditemukan. Referensi
tersebut dapat berupa buku, jurnal, artikel laporan penelitian, dan situs-situs online
di internet. Output yang dihasilkan dari metode literatur atau studi literatur adalah
terkumpulnya referensi yang sesuai dengan rumusan masalah. Menurut Zed (2008),
metode penelitian studi literatur adalah sebagai serangkaian kegiatan yang
berkenaan dengan metode pengumpulan data pustaka, membaca dan mencatat, serta
mengolah bahan penelitian. Sedangkan menurut Darmadi (2011), definisi
penelitian studi literatur adalah riset yang dilakukan oleh peneliti antara setelah
menentukan topik penelitian dan menetapkan rumusan permasalahan, sebelum
mereka turun ke lapangan untuk mengumpulkan data yang diperlukan.
Data atau sumber referensi yang digunakan dalam penelitian ini berupa
jurnal, artikel laporan penelitian, dari situs-situs online di internet. Pemilihan
sumber data referensi dari internet dikarenakan kondisi pandemi yang cukup riskan
untuk mencari sumber data referensi di luar seperti perpustakaan. Sumber referensi
dari internet dipastikan kebenaran dan kesesuaian dengan rumusan masalah agar
dapat dipertanggung jawabkan.
Penelitian dilakukan dengan menelaah literatur-literatur yang ada, baik
yang berasal dari jurnal atau artikel laporan penelitian yang dihasilkan dari
penelitian-penelitian sebelumnya dengan tema yang serupa, maupun berbagai
referensi lain yang dapat dijadikan sumber rujukan untuk mengkaji suatu
permasalahan. Data yang telah diperoleh dianalisis secara mendalam, kemudian
dituangkan ke dalam sub bab-sub bab sehingga menjawab rumusan permasalahan
yang ditetapkan. Berbagai macam variasi dan sumber rujukan yang tersedia
menciptakan penulisan artikel ilmiah ini berjalan dengan baik.
PEMBAHASAN
PERKEMBANGAN DESAIN ARSITEKTUR
Desain arsitektur selalu berkembang setiap masa. Perkembangan yang dapat
terlihat melalui bentuk bangunan, ornamen yang digunakan, bentuk furnitur,
komposisi bentuk bangunan dan ruang, fungsi ruang pada bangunan, bahan material
yang digunakan dalam bangunan, serta dimana arsitektur itu sendiri dibangun.
Perubahan desain arsitektur ini dapat terjadi dikarenakan inovasi besar dari tiap
arsitek pada tiap masanya. Berikut perkembangan desain arsitektur pada tiap zaman
atau masa.
a. Pra-Sejarah
Pada zaman pra-sejarah, arsitektur pada bangunan masih sangat sederhana
dan tidak memperhatikan unsur estetika. Arsitektur pada zaman tersebut hanya
sebagai tempat istirahat dan berteduh. Manusia pada zaman tersebut hidup secara
nomaden dari satu gua ke gua lainnya.
b. Mesir Kuno
Pada zaman Mesir kuno peradaban berkembang sangat pesat, ilmu
pengetahuan manusia juga ikut berkembang. Desain arsitektur yang sangat terkenal
pada zaman ini adalah bangunannya yang berbentuk kerucut atau sering disebut
dengan Piramida Mesir. Desain Piramida Mesir masih menggunakan bahan
bangunan berupa batu polos berwarna serupa.
Pola grid atau geometri untuk batas tanah dan kanal pertama kali ditemukan
pada zaman Mesir kuno. Desain bangunan pada zaman ini dominan simetri atau
seimbang sehingga memberikan kesan yang tegas dan kaku. Besaran struktur besar
dan dinding miring dengan sedikit bukaan, pada dinding eksterior dan interior
5
ditutupi oleh hieroglif dan gambar atau lukisan dinding dengan ukiran yang dicat
menggunakan warna yang cemerlang. Karena kondisi alam yang berupa lembah
perbukitan batu kapur, bangunan Mesir kuno menggunakan sumber bahan berupa
batuan putih, bata lumpur yang dipanggang, batu kapur, dan batu granit. Arsitektur
pada zaman ini tidak menggunakan kayu sebagai bahan bangunan dikarenakan saat
itu terjadi kelangkaan kayu.
c. Yunani Kuno
Bangunan arsitektur musnah pada Yunani abad 1200 BC. Namun pada
periode kolonial, bangunan terbuat dari kayu, bata, dan tanah liat tidak terdapat
jejaknya. Material bangunan mulai berkembang pada zaman ini. Material kayu
sudah diubah menjadi balok, plester sudah dibuat menjadi wastafel dan bak mandi,
material marbel digunakan untuk dinding dan kolom, serta perunggu yang
digunakan sebagai dekorasi bangunan.
d. Inca
Arsitektur Inca merupakan bukti adanya arsitektur pada zaman pre-
Columbia di Amerika Serikat. Ciri khas bangunan zaman ini adalah susunan batu
yang menjadi strukturnya. Bukti adanya arsitektur inca adalah dengan adanya Kota
Hilang Machu Pichu di atas bukit Peru.
e. Maya
Arsitektur bangsa Maya memiliki gaya yang hampir sama dengan arsitektur
pada zaman Mesir Kuno. Hal ini dapat dilihat dari piramida yang menyerupai
piramida di Mesir. Yang membedakan arsitektur pada kedua zaman ini adalah pada
bangsa Maya menggunakan bahan dasar batu dengan bentuk atap sisir yang cukup
berperan dalam keagamaan bangsa Maya.
f. Persia (Iran)
Ada tiga gaya arsitektur yang terkenal di Persia. Yang pertama adalah gaya
arsitektur Seljuk. Gaya arsitektur ini muncul pada masa dinasti Seljuk (Iran) yang
ditandai dengan pembangunan masjid. Salah satu ciri khas gaya arsitektur ini adalah
gaya khas tempat penginapan yang dihias.
Yang terakhir adalah gaya arsitektur Safawi. Gaya arsitektur inilah yang
menjadi bukti kebangkitan di masjid Persia dan bangunan kubah. Ciri khas dari
kubah Persia adalah ubin warna-warni yang menutupi bagian luar kubah mereka
seperti interior. Kubah inilah yang membedakannya dengan kubah-kubah tabf
dibuat pada masa kekaisaran Ottoman dan Mughal.
g. Romawi Kuno
Arsitektur Romawi Kuno banyak mengadopsi arsitektur Yunani Klasik
yang akhirnya menciptakan gaya arsitektur baru. Pada masa ini, bangunan banyak
menggunakan bahan-bahan baru seperti beton, lengkungan, dan kubah. Arsitektur
Romawi Kuno terkenal dengan kekokohannya yang dapat dibuktikan dengan
banyaknya bangunan yang bentuknya masih terjaga hingga saat ini, bahkan banyak
bangunan Romawi yang masih digunakan hingga saat ini.
i. Gotik
Masa Gotik merupakan masa perkembangan desain arsitektur yang lebih
modern dari masa-masa sebelumnya. Arsitektur Gotik banyak diterapkan pada
bangunan keagamaan, kerajaan, dan universitas. Gaya Arsitektur Gotik terkenal
dengan kemegahannya, hal ini dibuktikan dengan Katedral yang menjadi bangunan
yang terkenal pada masa Gotik.
j. Renaissance
Desain arsitektur pada masa Renaissance merupakan perkembangan dari
gaya arsitektur klasik, munculnya gaya arsitektur ini adalah bukti kebangkitan
kembali budaya klasik. Denah bangunan Renaissance cenderung berbentuk persegi
dan simetris dengan fasad yang dibuat secara simetris di sekitar sumbu vertikal
bangunan. Salah satu ciri khas bangunan Renaissance adalah penggunaan kubah.
7
k. Neo-Klasik
Ciri khas arsitektur Neo-Klasik adalah volume dengan skala besar yang
menggunakan bentuk geometris sederhana, kolom dramatis, dan kubah atau atap
datar. Bangunan bergaya kuil cenderung meniru gaya kuil kuno. Salah satu contoh
bangunan Neo-Klasik adalah Gedung Putih.
l. Modern
Desain Arsitektur modern adalah perkembangan dari bangunan penuh
dekorasi pada masa sebelumnya menjadi bangunan yang lebih mengutamakan
bentuk bangunan itu sendiri. Ciri khas dari Arsitektur Modern adalah penggunaan
denah terbuka dan fungsional dengan dinding luar yang diganti dengan kaca
sehingga cahaya natural dapat masuk ke dalam rumah dengan mudah. Garis-garis
yang digunakan juga sangat minim serta atap yang tinggi dan luas, selain itu
material yang digunakan juga perpaduan antara material modern dan tradisional.
m. Post-Modern
Desain Arsitektur Post-Modern merupakan gerakan yang dilakukan pada
abad ke-20. Ciri khas Arsitektur Post-Modern adalah perpaduan gaya klasik dan
modern yang unik atau tidak wajar dan cenderung elektik dengan tujuan untuk
menciptakan karya arsitektur baru yang tidak pernah ada sebelumnya. Ciri-ciri lain
dari arsitektur ini adalah bentuk pahatan, penggunaan warna-warna cerah,
penggunaan detail ornamen klasik, menggunakan abstraksi, serta penerapan unsur
kesenangan, imajinasi, humor, dan ironi. Contoh-contoh dari arsitektur post-
modern adalah Gedung Portland, Vanna Venturi House, dan Neue Staatsgalerie.
b. Sosial Budaya
Pengaruh sosial budaya terhadap desain arsitektur masih ada kaitannya
dengan manusia. Pengaruh sosial budaya dapat dibuktikan dengan desain arsitektur
pada masa gotik yang menyesuaikan dengan kebudayaan pada masanya. Kondisi
sosial di sini meliputi bagaimana hubungan antar manusia, bagaimana kegiatan
yang terjadi antar manusia, dan kebutuhan manusia. Hubungan antar manusia
berpengaruh bagaimana jarak antar bangunan, luas bangunan, dan ruang serta tata
ruang yang ada di dalamnya.
Pengaruh kebutuhan manusia dapat sangat terlihat pada tiap masa. Ketika
manusia zaman praaksara hanya memiliki kebutuhan untuk bertahan hidup, desain
bangunan hanya seadanya tanpa ada pemikiran yang kompleks. Sedangkan seiring
perkembangan zaman kebutuhan manusia semakin kompleks, desain bangunan
menyesuaikan kebutuhan manusia tersebut. Hal ini dapat terlihat dengan desain
arsitektur minimalis pada zaman sekarang yang menyesuaikan kebutuhan manusia
zaman sekarang. Karena kebutuhan manusia zaman sekarang yang harus serba
praktis, desain bangunan dan tata ruang menjadi menggunakan bentuk bentuk
sederhana dan minimalis agar dapat lebih praktis.
c. Keadaan Alam
Keadaan alam berpengaruh dalam desain bentuk ruang dan material yang
digunakan. Hal ini dapat dilihat pada desain arsitektur pada zaman Mesir kuno yang
cenderung menggunakan bahan batuan yang tersedia karena minimnya kayu yang
tersedia di Mesir. Pada daerah yang memiliki banyak pepohonan, bangunan akan
cenderung menggunakan material kayu. Selain itu kondisi alam berupa iklim atau
cuaca juga turut berpengaruh pada desain bangunan. Pada daerah yang dingin
seperti kutub, bangunan akan cenderung memiliki dinding yang tebal dengan minim
jendela dan ventilasi. Sedangkan pada daerah yang panas akan cenderung memiliki
dinding yang tidak terlalu tebal dan memiliki banyak jendela dan ventilasi. Pada
bangunan tradisional di Indonesia, beberapa bangunan menggunakan model rumah
panggung karena kondisi alam pada masa lalu yang memungkinkan binatang buas
berkeliaran.
d. Perkembangan Teknologi
Penyebab terbaru dari perkembangan desain arsitektur pada saat ini adalah
dengan mulai digantikannya sumber daya manusia dengan mesin industrial. Mesin
industrial ini menyebabkan material bangunan yang digunakan saat ini cenderung
menggunakan material industri yang dapat dibuat oleh mesin karena lebih praktis
dan mudah untuk diproduksi secara massal. Selain itu, perkembangan dari
teknologi ini menyebabkan beberapa pekerjaan manusia di lapangan dapat
digantikan oleh mesin sehingga manusia cenderung dapat bekerja di rumah. Hal ini
menjadi perhatian arsitek zaman sekarang yang lebih memfokuskan desain
bangunan yang lebih mengutamakan kenyamanan penghuni.
arsitektur modern yang minimalis. Namun apabila dilihat dari beberapa faktor
keadaan, kemungkinan penggunaan desain rumah sehat akan lebih kuat.
Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan bahasan, maka disarankan kepada
beberapa pihak yang terkait sebagai berikut. Pertama untuk seluruh arsitek,
terutama di Indonesia. Pembuatan desain arsitektur dapat dilakukan secara sebebas-
bebasnya dengan menggunakan seluruh ide yang ada. Namun yang harus
diperhatikan adalah dasar dari arsitektur itu sendiri. Arsitektur harus dapat
memenuhi kebutuhan manusia dengan memperhatikan aspek estetika,
fungsionalitas, dan kekuatan bangunan. Selain itu, masyarakat juga harus tahu mana
desain arsitektur yang benar benar dibutuhkan dan paling cocok dengan keadaan.
Hal ini berfungsi untuk menghindari perbedaan pendapat yang kontras antara
arsitek dan masyarakat.
DAFTAR RUJUKAN
Rina Hayati. (2021). Pengertian Penelitian Studi Literatur, Ciri, Metode, dan
Contohnya. Diakses pada 5 Desember 2021, dari
https://penelitianilmiah.com/penelitian-studi-literatur/
Tomy Tegar. (2020). Seni Arsitektur era Prasejarah. Diakses pada 24 November
2021, dari https://atelierriri.com/timeline-of-architecture-style/
MS. Barliana Diah Cahyani. (2009). Arsitektur Prasejarah. Tersedia dari UPI.edu
Deanalova A.V.,Dian H., Gladis I.S.P., & Idfi F.H. (2018). Sejarah Arsitektur
Mesir.
Ijing Musridin. (n.d.). Arsitektur Yunani Kuno. Diakses pada 24 November 2021,
dari https://www.scribd.com/doc/311036108/Arsitektur-Yunani-Kuno
Anedya Wardhani. (2020). Arsitektur dan Peradaban Manusia. Universitas
Pancasila.
Ratna Ajeng Tejomukti. (2019). Tiga Gaya Arsitektur Persia. Diakses pada 24
November 2021, dari https://www.republika.co.id/berita/pry4vo458/tiga-
gaya-arsitektur-persia
Gema H.R.. Faisal A., & Mala H. (n.d.). Arsitektur Persia.
O Widilestaribingtyas. (2020). Arsitektur Romawi. Tersedia dari Repository
UNIKOM.
Putu N.C.D., Ni Made A.M.B.Z., & A.A.B. Bayu A. (2015). M.K Arsitektur Dunia:
Arsitektur Abad Pertengahan. Universitas Udayana. Diakses pada 24
November 2021, dari
https://www.scribd.com/document/328337989/Arsitektur-medieval
Rachmi. (2020). Mengenal Ciri hingga Bangunan dengan Arsitektur Gotik di
Sejumlah Negara. Diakses pada 24 November 2021, dari
https://www.99.co/id/panduan/arsitektur-gotik
Tomy Tegar. (2020). Seni Arsitektur periode Abad Pertengahan di Eropa. Diakses
pada 24 November 2021, dari https://www.tegaraya.com/2020/08/seni-
arsitektur-zaman-abad-pertengahan-eropa.html
Aisyah A.A., M Phildo N., Mahardika C.D., & Restu R. (2018). Arsitektur
Renaissance. Diakses pada 24 November 2021, dari
https://www.scribd.com/document/389339543/Arsitektur-Renaissance
Samala Mahadi. (2020). Mempelajari Arsitektur Modern Lebih Dekat: Ciri,
Karakteristik, dan Sejarah Lengkap. Diakses pada 24 November 2021, dari
https://www.99.co/blog/indonesia/arsitektur-modern/
Miyanti Rahman. (2020). Arsitektur Post Modern, dari Aliran hingga Ciri Khas
Bangunan. Diakses pada 24 November 2021, dari
https://www.99.co/id/panduan/arsitektur-post-modern