Anda di halaman 1dari 10

Jurnal Pendidikan:

Teori, Penelitian, dan Pengembangan


Volume: Nomor: Bulan-Tahun
Halaman…....

PERKEMBANGAN DESAIN ARSITEKTUR


DAN FAKTOR PENYEBABNYA

Artikel
Untuk memenuhi tugas mata kuliah Bahasa Indonesia
yang dibina oleh Bapak Agung Setyawanto

Oleh
M Hafizh Risqullah W 215060500111004

UNIVERSITAS BRAWIJAYA
PROGRAM SARJANA
S1 ARSITEKTUR
Desember 2021
PERKEMBANGAN DESAIN ARSITEKTUR
DARI MASA KE MASA

Muhammad Hafizh Risqullah Wahyudi


Prodi Arsitektur - Universitas Brawijaya

INFO ARTIKEL ABSTRAK


Abstract:
Riwayat Artikel:
Diterima: Tgl-Bln-Thn Abstrak: Arsitektur merupakan seni merancang dan membangun struktur konstruksi
Disetujui: Tgl-Bln-Thn bangunan dengan memperhatikan keindahan, fungsi, dan kekuatan. Arsitektur ada untuk
memenuhi kebutuhan manusia. Arsitektur dipengaruhi oleh aspek sosial, budaya, dan
ekonomi yang ada. Oleh karena itu, desain arsitektur akan mengikuti kebutuhan
manusia serta keadaan sosial, budaya, dan ekonomi yang ada. Berdasarkan hasil
Kata kunci: penelitian, terdapat hasil yang ditemukan, yaitu (1) desain arsitektur dipengaruhi oleh
Arsitektur perkembangan pengetahuan dan kebutuhan manusia, (2) material konstruksi arsitektur
Desain Arsitektur pada tiap daerah bergantung pada keadaan lingkungan dan material yang tersedia (3)
desain ruang dan bentuk arsitektur bergantung dan mengikuti kebudayaan dan kondisi
sosial yang ada.

Alamat Korespondensi:
Muhammad Hafizh Risqullah Wahyudi,
Arsitektur
Universitas Brawijaya
Jalan MT Haryono no. 167, Malang
E-mail: hafizhm07@student.ub.ac.id

Pengertian arsitektur tiap orang berbeda beda. Bahkan para ahli juga
memiliki pendapat yang berbeda tentang arsitektur. Menurut JB. Mangunwijaha
(1992) arsitektur adalah astuvidya (wastuwidya) yang berarti ilmu bangunan.
Dalam pengertian wastu terhitung pula tata bumi, tata gedung, tata lalu lintas
(dhara, harsya, yana). Adapula pendapat Amos Rappoport (1981) arsitektur adalah
ruang tempat hidup manusia, yang lebih dari sekedar fisik tapi juga menyangkut
pranata-pranata budaya dasar. Pranata ini meliputi: tata alur kehidupan sosial dan
kebudayaan masyarakat, yang diwadahi sekaligus mempengaruhi arsitektur. Selain
itu, menurut Francis DK Ching (1979) arsitektur membentuk suatu tautan yang
mempersatukan ruang, bentuk, tentik, dan fungsi.
Manusia selalu berkembang setiap waktu. Hal ini didukung oleh pendapat
Charles Robert Darwin (1809-1882) bahwa evolusi manusia terjadi melalui proses
seleksi alam. Makhluk hidup mampu beradaptasi dengan alam agar dapat bertahan
hidup. Selain itu, menurut Aristoteles (384-322 SM) bahwa semua bentuk
kehidupan disusun pada suatu skala dengan kompleksitas yang meningkat ke atas.
Menurutnya, setiap makhluk hidup memiliki skalanya masing-masing dengan
tingkatan yang berbeda. Perkembangan ini dapat dilihat sejak zaman pra-aksara
hingga zaman modern saat ini. Perkembangan ini juga membawa perkembangan
pola pikir dan kebutuhan masyarakat pada tiap zaman. Manusia pada zaman pra-
aksara memiliki kebutuhan yang hanya sekedar untuk bertahan hidup, sedangkan
3

manusia pada zaman modern saat ini memiliki kebutuhan yang jauh lebih kompleks
karena tuntutan perkembangan zaman. Karena perkembangan kebutuhan manusia
inilah yang menjadi penyebab berkembangnya desain arsitektur. Hal ini dapat
dilihat seperti model arsitektur pada zaman pra-aksara yang hanya memanfaatkan
hal yang ada dan hanya untuk kebutuhan hidup, sedangkan model arsitektur zaman
sekarang didesain dengan tujuan kepraktisan dan keefektifan ruang.
Berdasarkan pernyataan di atas, perlu ditemukan faktor penyebab
perkembangan desain arsitektur agar dapat mengetahui perkembangan desain
arsitektur di masa yang akan datang. Dengan mengetahui faktor-faktor penyebab
perkembangan desain arsitektur, dapat diketahui kondisi manusia, alam sosial, dan
budaya pada suatu masa sehingga dapat membantu para peneliti . Selain itu,
desain arsitektur pada masa yang akan datang dapat diprediksi dengan mengetahui
faktor penyebab perkembangan desain arsitektur. Dengan mengetahui desain
arsitektur di masa yang akan datang, manusia dapat melakukan loncatan dalam
bidang ilmu arsitektur.
Dalam upaya mengetahui faktor penyebab perkembangan desain arsitektur,
diperlukan pengelompokan desain arsitektur. Desain Arsitektur dapat
dikelompokkan dari berbagai generasi dari masa ke masa. Dimulai dari zaman pra-
sejarah, zaman Mesir kuno, masa klasik, neoclassic, hingga saat ini. Perkembangan
model ini tidak luput dari campur tangan arsitektur handal pada tiap zamannya yang
berani memberikan inovasi baru, sehingga berbagai desain arsitektur baru dapat
muncul dan berkembang. Karya-karya para arsitek ini pula yang menjadi bukti
sejarah arsitektur yang menjadi gambaran karakteristik tiap zaman beserta aspek-
aspek pendukungnya.

METODE
Dalam melakukan analisis terkait persoalan artikel ilmiah, penulis
menggunakan metode literatur. Metode literatur atau studi literatur adalah
pendekatan penelitian yang dilakukan dengan cara mencari berbagai referensi atas
landasan teori yang sesuai dengan permasalahan yang ditemukan. Referensi
tersebut dapat berupa buku, jurnal, artikel laporan penelitian, dan situs-situs online
di internet. Output yang dihasilkan dari metode literatur atau studi literatur adalah
terkumpulnya referensi yang sesuai dengan rumusan masalah. Menurut Zed (2008),
metode penelitian studi literatur adalah sebagai serangkaian kegiatan yang
berkenaan dengan metode pengumpulan data pustaka, membaca dan mencatat, serta
mengolah bahan penelitian. Sedangkan menurut Darmadi (2011), definisi
penelitian studi literatur adalah riset yang dilakukan oleh peneliti antara setelah
menentukan topik penelitian dan menetapkan rumusan permasalahan, sebelum
mereka turun ke lapangan untuk mengumpulkan data yang diperlukan.
Data atau sumber referensi yang digunakan dalam penelitian ini berupa
jurnal, artikel laporan penelitian, dari situs-situs online di internet. Pemilihan
sumber data referensi dari internet dikarenakan kondisi pandemi yang cukup riskan
untuk mencari sumber data referensi di luar seperti perpustakaan. Sumber referensi
dari internet dipastikan kebenaran dan kesesuaian dengan rumusan masalah agar
dapat dipertanggung jawabkan.
Penelitian dilakukan dengan menelaah literatur-literatur yang ada, baik
yang berasal dari jurnal atau artikel laporan penelitian yang dihasilkan dari
penelitian-penelitian sebelumnya dengan tema yang serupa, maupun berbagai
referensi lain yang dapat dijadikan sumber rujukan untuk mengkaji suatu
permasalahan. Data yang telah diperoleh dianalisis secara mendalam, kemudian
dituangkan ke dalam sub bab-sub bab sehingga menjawab rumusan permasalahan
yang ditetapkan. Berbagai macam variasi dan sumber rujukan yang tersedia
menciptakan penulisan artikel ilmiah ini berjalan dengan baik.

PEMBAHASAN
PERKEMBANGAN DESAIN ARSITEKTUR
Desain arsitektur selalu berkembang setiap masa. Perkembangan yang dapat
terlihat melalui bentuk bangunan, ornamen yang digunakan, bentuk furnitur,
komposisi bentuk bangunan dan ruang, fungsi ruang pada bangunan, bahan material
yang digunakan dalam bangunan, serta dimana arsitektur itu sendiri dibangun.
Perubahan desain arsitektur ini dapat terjadi dikarenakan inovasi besar dari tiap
arsitek pada tiap masanya. Berikut perkembangan desain arsitektur pada tiap zaman
atau masa.

a. Pra-Sejarah
Pada zaman pra-sejarah, arsitektur pada bangunan masih sangat sederhana
dan tidak memperhatikan unsur estetika. Arsitektur pada zaman tersebut hanya
sebagai tempat istirahat dan berteduh. Manusia pada zaman tersebut hidup secara
nomaden dari satu gua ke gua lainnya.

Pada zaman neolitikum, arsitektur bangunan berupa bentuk susunan dan


batu-batu. Batu-batuan ini disusun agar menjadi struktur bangunan yang rapi dan
fungsional, hal inilah yang menjadi awal penemuan seni arsitektur. Karena sudah
ditemukannya api pada zaman ini, bangunan yang ada sudah memiliki sumber
cahaya atau penerangan. Seiring berkembangnya waktu menuju zaman batu baru,
manusia prasejarah mulai memiliki kepercayaan animisme dan dinamisme. Karena
pengaruh kepercayaan inilah yang menyebabkan munculnya bangunan-bangunan
dan monumen kuno untuk pemujaan dewa dan nenek moyang. Hal ini dapat
dibuktikan dengan penemuan menhir, arca batu, Stonehenge, dan dolmen.

Arsitektur pada zaman pra-sejarah terus mengalami perkembangan hingga


memasuki zaman perunggu dan zaman besi. Pada zaman ini bentuk rumah
mengalami perubahan bentuk dan fungsi. Arsitektur rumah saat zaman besi sudah
memiliki unsur estetika dengan menggunakan kayu dan jerami untuk struktur atap.

b. Mesir Kuno
Pada zaman Mesir kuno peradaban berkembang sangat pesat, ilmu
pengetahuan manusia juga ikut berkembang. Desain arsitektur yang sangat terkenal
pada zaman ini adalah bangunannya yang berbentuk kerucut atau sering disebut
dengan Piramida Mesir. Desain Piramida Mesir masih menggunakan bahan
bangunan berupa batu polos berwarna serupa.

Pola grid atau geometri untuk batas tanah dan kanal pertama kali ditemukan
pada zaman Mesir kuno. Desain bangunan pada zaman ini dominan simetri atau
seimbang sehingga memberikan kesan yang tegas dan kaku. Besaran struktur besar
dan dinding miring dengan sedikit bukaan, pada dinding eksterior dan interior
5

ditutupi oleh hieroglif dan gambar atau lukisan dinding dengan ukiran yang dicat
menggunakan warna yang cemerlang. Karena kondisi alam yang berupa lembah
perbukitan batu kapur, bangunan Mesir kuno menggunakan sumber bahan berupa
batuan putih, bata lumpur yang dipanggang, batu kapur, dan batu granit. Arsitektur
pada zaman ini tidak menggunakan kayu sebagai bahan bangunan dikarenakan saat
itu terjadi kelangkaan kayu.

c. Yunani Kuno
Bangunan arsitektur musnah pada Yunani abad 1200 BC. Namun pada
periode kolonial, bangunan terbuat dari kayu, bata, dan tanah liat tidak terdapat
jejaknya. Material bangunan mulai berkembang pada zaman ini. Material kayu
sudah diubah menjadi balok, plester sudah dibuat menjadi wastafel dan bak mandi,
material marbel digunakan untuk dinding dan kolom, serta perunggu yang
digunakan sebagai dekorasi bangunan.

Bangunan pada zaman Yunani Kuno umumnya berbentuk kubus dengan


material batu gamping, sedangkan pada bangunan yang mahal menggunakan batu
pualam. Batu pualam umumnya digunakan sebagai pahatan dekorasi. Atap
bangunan Yunani umumnya berbentuk segitiga dengan dekorasi pahatan pada
setiap ujungnya. Pada bagian antara kolom dan atap diberi baris blok yang dikenal
dengan sebutan entablature.

d. Inca
Arsitektur Inca merupakan bukti adanya arsitektur pada zaman pre-
Columbia di Amerika Serikat. Ciri khas bangunan zaman ini adalah susunan batu
yang menjadi strukturnya. Bukti adanya arsitektur inca adalah dengan adanya Kota
Hilang Machu Pichu di atas bukit Peru.

e. Maya
Arsitektur bangsa Maya memiliki gaya yang hampir sama dengan arsitektur
pada zaman Mesir Kuno. Hal ini dapat dilihat dari piramida yang menyerupai
piramida di Mesir. Yang membedakan arsitektur pada kedua zaman ini adalah pada
bangsa Maya menggunakan bahan dasar batu dengan bentuk atap sisir yang cukup
berperan dalam keagamaan bangsa Maya.

f. Persia (Iran)
Ada tiga gaya arsitektur yang terkenal di Persia. Yang pertama adalah gaya
arsitektur Seljuk. Gaya arsitektur ini muncul pada masa dinasti Seljuk (Iran) yang
ditandai dengan pembangunan masjid. Salah satu ciri khas gaya arsitektur ini adalah
gaya khas tempat penginapan yang dihias.

Yang kedua adalah gaya arsitektur II-Khanate. Di masa ini ditemukan


inovasi dengan membangun kubah yang memungkinkan bangunan dapat memiliki
struktur yang jauh lebih tinggi. Karya Arsitektur yang paling terkenal pada masa ini
adalah Kubah Soltaniyeh di Zanjan, Iran, dengan ketinggian 50 meter dengan
diameter 25 meter.

Yang terakhir adalah gaya arsitektur Safawi. Gaya arsitektur inilah yang
menjadi bukti kebangkitan di masjid Persia dan bangunan kubah. Ciri khas dari
kubah Persia adalah ubin warna-warni yang menutupi bagian luar kubah mereka
seperti interior. Kubah inilah yang membedakannya dengan kubah-kubah tabf
dibuat pada masa kekaisaran Ottoman dan Mughal.

g. Romawi Kuno
Arsitektur Romawi Kuno banyak mengadopsi arsitektur Yunani Klasik
yang akhirnya menciptakan gaya arsitektur baru. Pada masa ini, bangunan banyak
menggunakan bahan-bahan baru seperti beton, lengkungan, dan kubah. Arsitektur
Romawi Kuno terkenal dengan kekokohannya yang dapat dibuktikan dengan
banyaknya bangunan yang bentuknya masih terjaga hingga saat ini, bahkan banyak
bangunan Romawi yang masih digunakan hingga saat ini.

Pada awalnya arsitektur Romawi memiliki banyak kemiripan dengan


arsitektur Yunani. Hal ini dibuktikan dengan penggunaan kolom-kolom gigantik
yang disusun dengan rapat untuk menopang atap, atau lebih sering disebut dengan
prinsip ada unsur yang memikul dan ada unsur yang dipikul. Unsur estetika
arsitektur Romawi cenderung mengambil dari desain arsitektur bangsa-bangsa yang
telah ditaklukkannya. Hal ini dikarenakan bangsa Romawi adalah bangsa engineer
yang lebih berfokus pada hal-hal teknis.

h. Medieval (Abad Pertengahan)


Desain Arsitektur pada masa Medieval banyak terpengaruh dari
persebaran agama yang dipadukan dengan gaya Eropa Klasik. Pada masa ini
perkembangan teknologi di berbagai bidang termasuk arsitektur sangat pesat. Salah
satu bentuk aplikasi bangunan pada masa ini adalah Baliska yang awalnya untuk
Gedung Pengadilan kemudian beralih menjadi bangunan untuk peribadatan.
Pada ,asa ini Arsitektur lebih mengedepankan aspek keagamaan, kerajaan, dan
pertunjukkan hiburan rakyat. Kebanyakan bangunan cukup luas dengan interior
mozaik dengan berbagai ragam warna.

i. Gotik
Masa Gotik merupakan masa perkembangan desain arsitektur yang lebih
modern dari masa-masa sebelumnya. Arsitektur Gotik banyak diterapkan pada
bangunan keagamaan, kerajaan, dan universitas. Gaya Arsitektur Gotik terkenal
dengan kemegahannya, hal ini dibuktikan dengan Katedral yang menjadi bangunan
yang terkenal pada masa Gotik.

Arsitektur Gotik menerapkan prinsip vertikalisme, transparan, dan diafan.


Atap bangunan pada masa ini cenderung berbusur runcing yang mengarah vertikal
dan gaya vernakular khas Eropa. Pada bagian depan Katedral terdapat dua menara
utama yang simetris di sebelah kanan dan kiri.

j. Renaissance
Desain arsitektur pada masa Renaissance merupakan perkembangan dari
gaya arsitektur klasik, munculnya gaya arsitektur ini adalah bukti kebangkitan
kembali budaya klasik. Denah bangunan Renaissance cenderung berbentuk persegi
dan simetris dengan fasad yang dibuat secara simetris di sekitar sumbu vertikal
bangunan. Salah satu ciri khas bangunan Renaissance adalah penggunaan kubah.
7

Namun penggunaan kubah ini hanya digunakan pada bangunan-bangunan


berukuran besar. Pada bagian langit-langit kubah biasanya dihias dengan lukisan.

k. Neo-Klasik
Ciri khas arsitektur Neo-Klasik adalah volume dengan skala besar yang
menggunakan bentuk geometris sederhana, kolom dramatis, dan kubah atau atap
datar. Bangunan bergaya kuil cenderung meniru gaya kuil kuno. Salah satu contoh
bangunan Neo-Klasik adalah Gedung Putih.

l. Modern
Desain Arsitektur modern adalah perkembangan dari bangunan penuh
dekorasi pada masa sebelumnya menjadi bangunan yang lebih mengutamakan
bentuk bangunan itu sendiri. Ciri khas dari Arsitektur Modern adalah penggunaan
denah terbuka dan fungsional dengan dinding luar yang diganti dengan kaca
sehingga cahaya natural dapat masuk ke dalam rumah dengan mudah. Garis-garis
yang digunakan juga sangat minim serta atap yang tinggi dan luas, selain itu
material yang digunakan juga perpaduan antara material modern dan tradisional.

m. Post-Modern
Desain Arsitektur Post-Modern merupakan gerakan yang dilakukan pada
abad ke-20. Ciri khas Arsitektur Post-Modern adalah perpaduan gaya klasik dan
modern yang unik atau tidak wajar dan cenderung elektik dengan tujuan untuk
menciptakan karya arsitektur baru yang tidak pernah ada sebelumnya. Ciri-ciri lain
dari arsitektur ini adalah bentuk pahatan, penggunaan warna-warna cerah,
penggunaan detail ornamen klasik, menggunakan abstraksi, serta penerapan unsur
kesenangan, imajinasi, humor, dan ironi. Contoh-contoh dari arsitektur post-
modern adalah Gedung Portland, Vanna Venturi House, dan Neue Staatsgalerie.

PENYEBAB PERKEMBANGAN DESAIN ARSITEKTUR


a. Manusia
Penyebab paling dominan dari perkembangan desain arsitektur adalah
manusia. Ilmu pengetahuan dan pola pikir manusia terus berkembang seiring
berjalannya waktu. Manusia dapat mempelajari banyak hal dan dapat beradaptasi
dengan lingkungan. Pada masa zaman pra-sejarah, ilmu pengetahuan manusia
sangat minim dan hanya berpikir untuk bertahan hidup serta memenuhi kebutuhan
pokok. Hal ini menyebabkan desain bangunan atau tempat tinggal pada zaman pra-
aksara cenderung sederhana dan tidak memperhatikan unsur estetika.

Perkembangan ilmu pengetahuan manusia berperan besar dalam desain


arsitektur, hal ini dapat dibuktikan dengan penemuan api oleh manusia yang
menyebabkan bangunan menjadi memiliki sistem penerangan. Pengetahuan
manusia akan material juga membuat material konstruksi bangunan dapat
berkembang. Sedangkan unsur estetika dari sebuah bangunan berkembang
mengikuti tren minat manusia akan seni. Hal ini dapat dibuktikan dengan desain
bangunan pada masa Yunani dan gotik yang menyesuaikan dengan minat seni
manusia pada masa tersebut.

b. Sosial Budaya
Pengaruh sosial budaya terhadap desain arsitektur masih ada kaitannya
dengan manusia. Pengaruh sosial budaya dapat dibuktikan dengan desain arsitektur
pada masa gotik yang menyesuaikan dengan kebudayaan pada masanya. Kondisi
sosial di sini meliputi bagaimana hubungan antar manusia, bagaimana kegiatan
yang terjadi antar manusia, dan kebutuhan manusia. Hubungan antar manusia
berpengaruh bagaimana jarak antar bangunan, luas bangunan, dan ruang serta tata
ruang yang ada di dalamnya.

Pengaruh kebutuhan manusia dapat sangat terlihat pada tiap masa. Ketika
manusia zaman praaksara hanya memiliki kebutuhan untuk bertahan hidup, desain
bangunan hanya seadanya tanpa ada pemikiran yang kompleks. Sedangkan seiring
perkembangan zaman kebutuhan manusia semakin kompleks, desain bangunan
menyesuaikan kebutuhan manusia tersebut. Hal ini dapat terlihat dengan desain
arsitektur minimalis pada zaman sekarang yang menyesuaikan kebutuhan manusia
zaman sekarang. Karena kebutuhan manusia zaman sekarang yang harus serba
praktis, desain bangunan dan tata ruang menjadi menggunakan bentuk bentuk
sederhana dan minimalis agar dapat lebih praktis.

c. Keadaan Alam
Keadaan alam berpengaruh dalam desain bentuk ruang dan material yang
digunakan. Hal ini dapat dilihat pada desain arsitektur pada zaman Mesir kuno yang
cenderung menggunakan bahan batuan yang tersedia karena minimnya kayu yang
tersedia di Mesir. Pada daerah yang memiliki banyak pepohonan, bangunan akan
cenderung menggunakan material kayu. Selain itu kondisi alam berupa iklim atau
cuaca juga turut berpengaruh pada desain bangunan. Pada daerah yang dingin
seperti kutub, bangunan akan cenderung memiliki dinding yang tebal dengan minim
jendela dan ventilasi. Sedangkan pada daerah yang panas akan cenderung memiliki
dinding yang tidak terlalu tebal dan memiliki banyak jendela dan ventilasi. Pada
bangunan tradisional di Indonesia, beberapa bangunan menggunakan model rumah
panggung karena kondisi alam pada masa lalu yang memungkinkan binatang buas
berkeliaran.

d. Perkembangan Teknologi
Penyebab terbaru dari perkembangan desain arsitektur pada saat ini adalah
dengan mulai digantikannya sumber daya manusia dengan mesin industrial. Mesin
industrial ini menyebabkan material bangunan yang digunakan saat ini cenderung
menggunakan material industri yang dapat dibuat oleh mesin karena lebih praktis
dan mudah untuk diproduksi secara massal. Selain itu, perkembangan dari
teknologi ini menyebabkan beberapa pekerjaan manusia di lapangan dapat
digantikan oleh mesin sehingga manusia cenderung dapat bekerja di rumah. Hal ini
menjadi perhatian arsitek zaman sekarang yang lebih memfokuskan desain
bangunan yang lebih mengutamakan kenyamanan penghuni.

PERKEMBANGAN DESAIN ARSITEKTUR DI MASA DEPAN


Perkembangan desain arsitektur di masa depan dapat diperkirakan dengan
perubahan faktor-faktor penyebab perkembangan desain arsitektur. Ada beberapa
desain arsitektur yang dapat berkembang ke depannya, di antaranya desain
arsitektur post-modern, desain rumah sehat, ataupun tetap mempertahankan desain
9

arsitektur modern yang minimalis. Namun apabila dilihat dari beberapa faktor
keadaan, kemungkinan penggunaan desain rumah sehat akan lebih kuat.

Perkembangan desain arsitektur menjadi rumah sehat lebih memungkinkan


menjadi tren arsitektur di masa depan dikarenakan banyak faktor yang mendukung.
Faktor yang paling kuat adalah karena setelah mengalami pandemi ini, manusia
menjadi lebih peduli akan kesehatannya. Selain itu isu isu seperti global warming,
emisi karbon, dan isu-isu lain yang serupa juga mempengaruhi kesehatan manusia.
Desain rumah sehat menggunakan banyak jendela agar sinar matahari dapat masuk
ke dalam ruangan dengan ventilasi yang dapat membuat sirkulasi udara yang baik
dengan dibantu oleh exhaust fan. Posisi ruangan desain rumah sehat juga harus
diperhatikan, seperti ruang yang sering digunakan untuk aktivitas pada pagi hingga
siang hari terletak pada sebelah barat bangunan. Selain itu penggunaan banyak
tumbuhan juga membantu memberi suasana sejuk. Untuk desain rumah sehat dapat
tetap menggunakan beberapa desain arsitektur modern minimalis yang dapat
mewujudkan kebutuhan kepraktisan.

Desain arsitektur post-modern juga dapat terjadi di masa depan karena


perasaan jenuh manusia akan bentuk arsitektur modern minimalis yang terkesan
monoton. Desain arsitektur post-modern mencoba menghadirkan berbagai macam
desain arsitektur yang belum pernah ada sebelumnya.

SIMPULAN DAN SARAN


Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan bahasan, maka dikemukakan simpulan
umum hasil penelitian sebagai berikut. Desain arsitektur berkembang dari masa ke
masa dan masih akan berkembang lagi ke depannya. Desain arsitektur mulai zaman
pra-sejarah hingga saat ini memiliki desain, bentuk, dan fungsi yang berbeda-beda.
Perkembangan desain ini dapat dilihat dari segi fungsi, unsur estetika, bentuk atap,
ornamen, material yang digunakan, dan tata susun bangunannya. Hal ini juga dapat
dilihat dari penggunaan material dari masa ke masa. Pada zaman pra-sejarah
material yang digunakan cenderung tradisional, sedangkan pada zaman sekarang
cenderung menggunakan bahan modern dengan bahan tradisional sebagai aksen
tambahan. Peninggalan arsitektur lama tidak akan pernah hilang dan beberapa unsur
yang di dalamnya akan tetap digunakan pada desain arsitektur di masa yang akan
mendatang.
Ada berbagai hal yang mempengaruhi perubahan atau
perkembangan desain arsitektur. Faktor utama yang menyebabkan perkembangan
ini adalah manusia. Perkembangan ilmu, bertambahnya kebutuhan hidup, dan
kemampuan manusia memberikan andil yang sangat besar dalam perkembangan
desain arsitektur. Selain itu, faktor ekonomi atau ketersediaan bahan dan
lingkungan juga berpengaruh besar dalam perkembangan desain arsitektur, bahkan
arsitektur pada setiap wilayah dapat berbeda-beda karena hal ini. Faktor sosial,
budaya, dan agama juga ikut andil dalam fungsi dan tata ruang bangunan.

Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan bahasan, maka disarankan kepada
beberapa pihak yang terkait sebagai berikut. Pertama untuk seluruh arsitek,
terutama di Indonesia. Pembuatan desain arsitektur dapat dilakukan secara sebebas-
bebasnya dengan menggunakan seluruh ide yang ada. Namun yang harus
diperhatikan adalah dasar dari arsitektur itu sendiri. Arsitektur harus dapat
memenuhi kebutuhan manusia dengan memperhatikan aspek estetika,
fungsionalitas, dan kekuatan bangunan. Selain itu, masyarakat juga harus tahu mana
desain arsitektur yang benar benar dibutuhkan dan paling cocok dengan keadaan.
Hal ini berfungsi untuk menghindari perbedaan pendapat yang kontras antara
arsitek dan masyarakat.

DAFTAR RUJUKAN
Rina Hayati. (2021). Pengertian Penelitian Studi Literatur, Ciri, Metode, dan
Contohnya. Diakses pada 5 Desember 2021, dari
https://penelitianilmiah.com/penelitian-studi-literatur/
Tomy Tegar. (2020). Seni Arsitektur era Prasejarah. Diakses pada 24 November
2021, dari https://atelierriri.com/timeline-of-architecture-style/
MS. Barliana Diah Cahyani. (2009). Arsitektur Prasejarah. Tersedia dari UPI.edu
Deanalova A.V.,Dian H., Gladis I.S.P., & Idfi F.H. (2018). Sejarah Arsitektur
Mesir.
Ijing Musridin. (n.d.). Arsitektur Yunani Kuno. Diakses pada 24 November 2021,
dari https://www.scribd.com/doc/311036108/Arsitektur-Yunani-Kuno
Anedya Wardhani. (2020). Arsitektur dan Peradaban Manusia. Universitas
Pancasila.
Ratna Ajeng Tejomukti. (2019). Tiga Gaya Arsitektur Persia. Diakses pada 24
November 2021, dari https://www.republika.co.id/berita/pry4vo458/tiga-
gaya-arsitektur-persia
Gema H.R.. Faisal A., & Mala H. (n.d.). Arsitektur Persia.
O Widilestaribingtyas. (2020). Arsitektur Romawi. Tersedia dari Repository
UNIKOM.
Putu N.C.D., Ni Made A.M.B.Z., & A.A.B. Bayu A. (2015). M.K Arsitektur Dunia:
Arsitektur Abad Pertengahan. Universitas Udayana. Diakses pada 24
November 2021, dari
https://www.scribd.com/document/328337989/Arsitektur-medieval
Rachmi. (2020). Mengenal Ciri hingga Bangunan dengan Arsitektur Gotik di
Sejumlah Negara. Diakses pada 24 November 2021, dari
https://www.99.co/id/panduan/arsitektur-gotik
Tomy Tegar. (2020). Seni Arsitektur periode Abad Pertengahan di Eropa. Diakses
pada 24 November 2021, dari https://www.tegaraya.com/2020/08/seni-
arsitektur-zaman-abad-pertengahan-eropa.html
Aisyah A.A., M Phildo N., Mahardika C.D., & Restu R. (2018). Arsitektur
Renaissance. Diakses pada 24 November 2021, dari
https://www.scribd.com/document/389339543/Arsitektur-Renaissance
Samala Mahadi. (2020). Mempelajari Arsitektur Modern Lebih Dekat: Ciri,
Karakteristik, dan Sejarah Lengkap. Diakses pada 24 November 2021, dari
https://www.99.co/blog/indonesia/arsitektur-modern/
Miyanti Rahman. (2020). Arsitektur Post Modern, dari Aliran hingga Ciri Khas
Bangunan. Diakses pada 24 November 2021, dari
https://www.99.co/id/panduan/arsitektur-post-modern

Anda mungkin juga menyukai