I. SPESIFIKASI UMUM
Rehabilitasi Daerah Irigasi Way Ngambur terletak di Kabupaten Pesisir Barat Provinsi
Lampung dari Kota Bandar Lampung ke Lokasi pekerjaan adalah ± 340 Km, dapat
ditempuh dengan kendaraan roda empat selama ± 10 jam melalui Liwa Kabupaten
Lampung Barat atau ± 220 Km selama 5 jam melalui Kota Agung Kabupaten Tanggamus
Lokasi pekerjaan dapat dilihat pada album gambar, Peta lokasi/peta petunjuk/Key Map
a. Persiapan
b. Pekerjaan Saluran Tertutup
c. Pekerjaan Talang
Gambar rencana pekerjaan yang semula merupakan bagian dari Dokumen Lelang sesudah
penunjukan Penyedia sebagai pemenang lelang, gambar tersebut dilampirkan dalam
Dokumen Kontrak sebagai satu kesatuan yang selanjutnya disebut sebagai gambar kontrak
dan bersama gambar lain yang dikirim secara berangsur atau sekaligus oleh PPK
dipergunakan sebagai dasar pelaksanaan pekerjaan oleh Penyedia.
Selama pelaksanaan pekerjaan, PPK akan menerbitkan/menyampaikan tambahan gambar
sebagai gambar pengganti atau tambahan gambar detil, yang semua tambahan gambar
tersebut juga merupakan bagian dari kontrak.
Penyedia wajib mempelajari gambar kontrak dan tambahan gambar yang diberikan secara
berangsur-angsur selama pelaksanaan pekerjaan. Bila terdapat keraguan, perbedaan, atau
kesalahan terhadap gambar-gambar tersebut harus dimintakan kejelasan dan keputusan
dari PPK sebelum pekerjaan dilaksanakan.
3. Gambar-gambar yang harus disiapkan Penyedia
Penyedia Jasa berkewajiban menyerahkan gambar-gambar yang meliputi gambar
pelaksanaan (soft drawing), gambar pabrikasi dan gambar purna bangun (as built drawing).
1). rencana menyeluruh dan dimensi dari tiap bagian pekerjaan yang akan
dibangun,
2). data topografi dan tinggi muka tanah yang diperoleh dari hasil
pengukuran lapangan,
Penyedia tidak diijinkan memanfaatkan jalan inspeksi jaringan irigasi dalam kegiatannya
melaksanakan pekerjaan tanpa persetujuan terlebih dahulu dari PPK.
Peralatan yang dipergunakan Penyedia melintasi bangunan pelengkap, misalnya jembatan
melintang saluran irigasi, dengan beban yang tidak lebih dari 5 (lima) ton. Penyedia harus
bertanggung jawab terhadap kerusakan bangunan pelengkap meskipun telah mendapat
persetujuan PPK.
Penyedia wajib memohon untuk memperoleh ijin dari instansi yang terkait dalam
pemanfaatan jalan untuk pelaksanaan pekerjaan pembangunan baru/perluasan jaringan
irigasi ini dan memperhatikan batas muatan/beban yang diijinkan untuk masing-masing
jalan berikut bangunannya.
Penyedia wajib mengetahui dan mengikuti peraturan lalu-lintas yang berlaku didaerah kerja
proyek dan bertanggung jawab atas kerusakan yang mungkin timbul akibat pemanfaatan
fasilitas transportasi sebagai jalan kerja oleh Penyedia. Perbaikan kerusakan tersebut
harus dilaksanakan Penyedia dengan baik sampai mendapat persetujuan dari PPK atau
instansi yang terkait.
Terhitung 30 (tiga puluh) hari sejak diterbitkan Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) oleh
PPK, Penyedia harus sudah melaksanakan pekerjaan pengukuran dan pematokan (setting-
out survey) yang pelaksanaannya harus bersama dan dibawah pengawasan PPK.
Pengukuran dan pematokan harus dilaksanakan oleh Penyedia setelah terlebih dahulu
memperoleh persetujuan PPK. Persetujuan akan diberikan bila PPK berpendapat bahwa
program dan metode kerja pengukuran dan pematokan termasuk keahlian dan ketrampilan
personel serta kondisi alat ukur memenuhi ketentuan dalam Spesifikasi Teknik dan selaras
dengan rencana pelaksanaan pekerjaan secara keseluruhan.
Lokasi dan kondisi patok benchmark yang sudah tersedia dilokasi pekerjaan beserta
tambahannya dan informasi penting lainnya akan diberikan PPK kepada Penyedia segera
setelah SPMK diterbitkan. Penyedia berkewajiban menjaga patok-patok memanjang dan
melintang saluran dan benchmark selama jangka waktu pelaksanaan pekerjaan dan segera
mengganti patok-patok yang rusak dengan patok baru. Guna menjaga mutu pengukuran
dan pematokan, Penyedia berkewajiban untuk secara periodik melakukan kalibrasi
instrumen/ alat ukur.
Bila menurut pertimbangan PPK perlu dilakukan perubahan/ modifikasi desain berdasarkan
hasil pengukuran dan pematokan, perubahan tersebut akan diberikan dengan rinci melalui
perintah tertulis kepada Penyedia.
Bila dalam jangka waktu berlakunya kontrak ternyata ada data pengukuran yang hilang
atau tidak tercatat dalam pelaksanaan pengukuran diatas, Penyedia bertanggung jawab
atas segala biaya yang diakibatkan baik langsung maupun tidak langsung oleh
kesalahannya.
Pengukuran lapangan dan pematokan pada saluran irigasi, dan saluran drainasi
harus dilaksanakan dengan jarak/ interval paling jauh setiap 50 m atau sesuai
instruksi PPK khususnya pada tikungan saluran jarak tersebut harus lebih dekat/
pendek yang dimulai dari titik awal tikungan, tengah-tengah tikungan dan ujung akhir
tikungan baik untuk garis sumbu saluran maupun ROW.
Metode dan teknik pengukuran serta toleransi/ ketelitian hasil pengukuran harus
mengikuti spesifikasi yang ditetapkan dalam Buku Standar Perencanaan Irigasi
Kriteria Perencanaan (KP-07) 2013 yang diterbitkan oleh Direktorat Jenderal SDA
atau sesuai dengan instruksi PPK.
Lokasi patok-patok benchmark dan patok traverse yang telah ada dilokasi pekerjaan
akan diberitahukan kepada Penyedia oleh PPK segera sesudah diterbitkan SPMK.
Bila diperlukan, Penyedia wajib menambah patok bench mark dan patok referensi
lainnya sesuai dengan kebutuhan dengan biaya ditanggung oleh Penyedia.
Selama pelaksanaan pekerjaan Penyedia bertanggung jawab atas keamanan dan
kondisi patok bench-mark, patok tambahan dan patok pembantu lainnya sebagai
basis pekerjaan pengukuran.
Data pengukuran harus diplot pada gambar pengukuran sebagai persiapan gambar
kerja yang tatacara dan proses untuk persetujuannya mengikuti ketentuan.
Ketelitian data pengukuran sepenuhnya tetap menjadi tanggung jawab Penyedia
meskipun dalam pelaksanaannya telah melewati proses pemeriksaan dan
persetujuan dari PPK. Data pengukuran yang telah memperoleh persetujuan PPK,
dipergunakan sebagai dasar penghitungan kuantitas/ prestasi kerja Penyedia beserta
pembayarannya.
(a) ketinggian/ elevasi bagian utama saluran irigasi dan drainasi setiap jarak 50 m;
(b) tampang melintang saluran irigasi dan drainasi setiap jarak 50 m
(c) inlet, outlet dan elevasi puncak bangunan irigasi
(d) gambar situasi/ denah seluruh pekerjaan yang rinci termasuk koordinatnya.
Penyedia bertanggung jawab menetapkan dengan benar tata letak sumbu/ as saluran
dan bangunan, profil memanjang & melintang, dan patok-patok referensi yang
diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan.
Pematokan sumbu saluran irigasi dan drainasi dibuat setiap jarak 50 m dan untuk
tikungan dipasang pada awal, tengah-tengah, dan ujung tikungan.
Penyedia harus menjaga dan memelihara patok-patok pengukuran selama
pelaksanaan pekerjaan sedang berlangsung dan segera mengganti patok-patok yang
rusak.
Penyedia harus menyiapkan dan melakukan kalibrasi semua peralatan untuk survey
dan pengukuran di lokasi kerja yang diperlukan dan digunakan untuk pengukuran tata
letak (setting out survey) pekerjaan sehingga memenuhi sistem jaminan mutu.
Dalam waktu 30 (tiga puluh) hari sejak SPMK diterbitkan, Penyedia dengan biayanya
sendiri melaksanakan survey di lokasi pekerjaan untuk mengetahui lokasi seluruh
saluran irigasi lama, drainasi, pagar, fasilitas umum yang terpendam maupun yang
tidak, termasuk jaringan kabel listrik, telepon, air bersih, pipa drainasi dan lain-lain.
Penyedia wajib membuat gambar denah yang menunjukkan lokasi, wujud & sifat dari
fasilitas umum diatas dan menyerahkannya kepada PPK.
Penyedia tidak diperbolehkan mengganggu semua fasilitas umum di lokasi pekerjaan
kecuali yang akan diganti, dipindahkan atau dipembangunan baru/perluasan/
renovasi sesuai dengan kontrak.
Dengan persetujuan PPK, Penyedia harus bersama otoritas setempat mengatur
pembongkaran/ pemindahan, pengalihan atau perlindungan terhadap fasilitas umum
yang terpengaruh pelaksanaan pekerjaan atau kegiatan Penyedia, dan Penyedia
bertanggung jawab untuk segala biaya untuk keperluan diatas, dan biaya tersebut
dianggap sudah termasuk dalam harga satuan pekerjaan bersangkutan.
Bila selama pelaksanaan kontrak, terdapat fasilitas umum yang tidak tercatat/
terdeteksi atau diketahui, Penyedia harus bertanggung jawab bila terjadi kerusakan
pada fasilitas umum tersebut akibat kelalaiannya.
7. Perubahan Desain dan Gambar
8. Pengeringan
Penyedia bertanggung jawab untuk pengadaan agregat beton dan batu yang diperlukan
untuk konstruksi beton, pasangan batu, rip-rap dan perkerasan jalan baik kuantitas maupun
kualitas. Sebelum bahan bangunan tersebut dipergunakan, Penyedia wajib mengusulkan
lokasi sumber bahan bangunan/ agregat beton dengan dilampiri hasil uji/tes laboratorium
sesuai dengan ketentuan dalam Spesifikasi Teknik kepada PPK guna dipelajari dan
disetujui bila ternyata hasil uji laboratorium tersebut sesuai dengan ketentuan dalam
Spesifikasi Teknik.
Pengambilan contoh ( sample) agregat beton dan juga contoh beton yang diambil oleh
Penyedia pada saat proses pengecoran beton sedang berlangsung, harus disaksikan oleh
PPK. Jenis dan jumlah contoh benda uji harus sesuai dengan ketentuan dalam Spesifikasi
Teknik dan atau perintah PPK. Tanggapan, penilaian dan persetujuan PPK terhadap hasil
uji laboratorium untuk beton dan agregatnya, tidak dapat dipakai sebagai alasan bagi
Penyedia bebas dari tanggung jawabnya terhadap kualitas, daya-guna dan hasil kerja
pekerjaan beton yang dilaksanakannya.
Segala biaya yang dikeluarkan untuk pelaksanaan pekerjaan beton termasuk biaya ijin
penambangan galian Tipe C, fee dan royalti (kalau ada), uji laboratorium dan kegiatan
untuk menjamin mutu beton agar sesuai dengan ketentuan dalam Spesifikasi Teknik,
dianggap sudah termasuk dalam harga satuan pekerjaan beton yang ditawarkan dalam
Daftar Kuantitas dan Harga dan menjadi tanggung jawab sepenuhnya Penyedia.
Penyedia bertanggung jawab terhadap tanah bahan timbunan berikut penyediaan borrow-
area dari mana tanah tersebut diambil, baik kuantitas maupun kualitas.
Lokasi borrow-area harus terlebih dahulu memperoleh persetujuan PPK sebelum dipakai
oleh Penyedia sebagai sumber tanah bahan timbunan.
Lokasi borrow-area diusulkan oleh Penyedia dengan dilampiri hasi uji laboratorium kepada
PPK guna memperoleh persetujuan yang akan diberikan bila soil-properties tanah di
borrow-area terbukti sesuai dengan ketentuan dalam Spesifikasi Teknik.
Pengambilan contoh tanah (sample) baik di borrow-pit maupun pengambilan benda uji
kepadatan dilokasi pekerjaan penimbunan tanah dilakukan oleh Penyedia dan disaksikan
PPK. Jumlah dan lokasi pengambilan benda uji harus sesuai dengan ketentuan dalam
Spesifikasi Teknik dan perintah PPK. Penilaian dan persetujuan PPK terhadap hasil uji
laboratorium tidak dapat dipakai sebagai alasan bagi Penyedia bebas dari tanggung
jawabnya terhadap kualitas dan kinerja pekerjaan timbunan tanah yang dilaksanakannya.
Segala biaya yang dikeluarkan untuk pelaksanaan pekerjaan timbunan tanah termasuk
biaya ijin penambangan bahan galian Tipe C, fee dan royalti (kalau ada), uji laboratorium
dan kegiatan untuk menjamin mutu kepadatan timbunan tanah agar sesuai dengan
ketentuan dalam Spesifikasi Teknik, dianggap sudah termasuk dalam harga satuan
pekerjaan timbunan tanah yang ditawarkan dalam Daftar Kuantitas dan Harga dan
sepenuhnya menjadi tanggung jawab Penyedia.
Semua bahan, peralatan maupun bahan bakar yang akan dipergunakan oleh Penyedia
untuk melaksanakan/ menyelesaikan pekerjaan, harus menggunakan bahan bakar industri.
Untuk bahan dan peralatan yang dibutuhkan selain yang tersebut diatas harus terlebih
dahulu diajukan oleh Penyedia kepada PPK sebelum bahan dan peralatan tersebut dikirim/
mobilisasi ke lokasi pekerjaan.
Bila bahan dan/atau peralatan tersebut merupakan item/ jenis pekerjaan yang tercantum
dalam Daftar Kuantitas dan Harga, maka biaya yang dikeluarkan oleh Penyedia untuk
pengadaan, pengangkutan, penyimpanan dan penanganan/ perawatannya harus sudah
termasuk dalam harga penawaran untuk jenis/ item pekerjaan tersebut.
Bila bahan dan/ atau peralatan tersebut tidak tercantum dalam Daftar Kuantitas dan Harga,
maka biaya yang dikeluarkan oleh Penyedia untuk pengadaan, pengangkutan,
penyimpanan, penanganan dan pemeliharaan harus sudah termasuk/ diperhitungkan
dalam harga satuan pekerjaan yang membutuhkan bahan dan peralatan tersebut.
Bila karena alasan prioritas atau karena sebab lain misalnya bahan atau peralatan yang
memenuhi Spesifikasi Teknik tidak tersedia dipasaran maka PPK akan mengeluarkan
perintah tertulis tentang perubahan dan penggantian bahan atau peralatan baik jumlah
maupun spesifikasinya.
Bila perubahan dan penggantian bahan atau peralatan berakibat pada pengurangan biaya/
harga pekerjaan maka perlu ditindak lanjuti dengan negosiasi teknis dan harga dengan
tetap mengacu pada ketentuan yang tercantum dalam kontrak.
Pemasangan dan uji coba semua peralatan mekanikal untuk pekerjaan pintu. saringan
sampah, pengendalian harus dilaksanakan dengan pengawasan spesialis dari pabrikan
dengan persetujuan PPK terlebih dahulu. Biaya yang dikeluarkan Penyedia untuk
pemasangan, pengawasan dan uji coba tersebut menjadi beban dan tanggung jawab
sepenuhnya Penyedia sesuai dengan ketentuan diatas.
Semua pekerja dibayar selama hari kerja dan datanya disimpan oleh Penyedia. Daftar
pembayaran masing-masing pekerja dapat diperiksa oleh PPK. Upah untuk pekerja
mengacu pada Undang-Undang Cipta Kerja dan PP No. 36 tahun 2021 tentang
pengupahan.
12. Pengujian dan Pemeriksaan
12.1. Umum
Bila laboratorium dilokasi pekerjaan belum siap dimanfaatkan atau peralatannya tidak
lengkap, maka pengujian harus dilakukan oleh instansi/ badan usaha lain yang
memperoleh persetujuan PPK atas beban biaya Penyedia.
Penyedia harus memberitahukan secara tertulis kepada PPK paling lambat 24 jam
sebelum pengujian dan pemeriksaan dilokasi pekerjaan dilaksanakan. Penyedia
wajib menyediakan tenaga ahli dan tenaga terampil untuk laboratorium, material dan
peralatan/ instrument laboratorium dan bahan-bahan yang diperlukan dilokasi
pekerjaan. Penyedia bertanggung jawab atas segala biaya yang dikeluarkan untuk
pengujian dan pemeriksaan di lokasi pekerjaan.
Penyedia harus menyampaikan secara tertulis dan rinci kepada PPK tentang jadwal
pengujian dan pemeriksaan di pabrik yang akan dilakukan termasuk pengujian
terhadap item tertentu dari peralatan atau barang guna memastikan kualitasnya
memenuhi Spesifikasi Teknik. Hasil pengujian dan pemeriksaan ini harus dicatat
dengan tertib oleh Penyedia dan disampaikan kepada PPK. Penyedia bertanggung
jawab atas segala biaya yang dikeluarkan untuk pengujian dan pemeriksaan di
pabrik.
Paling lambat 2 (dua) bulan sebelum dilakukan pengujian dan verifikasi untuk
pekerjaan selesai, Penyedia wajib menyerahkan kepada PPK rincian jadwal dan
tatacara pengujian untuk memperoleh persetujuan.
Sesudah dilaksanakannya Pengujian Pekerjaan Selesai, Penyedia harus menyiapkan
dan menyerahkan kepada PPK kurva verifikasi atau data verifikasi lainnya dalam
format yang telah disepakati untuk peralatan ukur dan fasilitas lain yang didesain
PPK.
Pengoperasian seluruh pekerjaan hanya dapat dilakukan dengan ijin PPK atau yang
mewakilinya. Pemberitahuan secara lengkap dan tertulis kepada PPK atau wakilnya
harus disampaikan dengan tenggang waktu yang cukup sebelum dilakukan
pengoperasian untuk memberikan kesempatan baginya melakukan pengaturan yang
diperlukan.
Segala biaya yang dikeluarkan oleh Penyedia, kecuali bila sudah disediakan secara
tersendiri sebagai jenis pekerjaan penunjang dalam Daftar Kuantitas dan Harga,
dianggap sudah termasuk/ diperhitungkan dalam harga satuan pekerjaan yang
membutuhkan pengujian dan pemeriksanaan tersebut.
Sesuai dengan kewenangannya, PPK berhak melakukan audit dalam kaitannya dengan :
(1) Biaya yang dikeluarkan sebagai akibat dari pemutusan kontrak yang telah di atur
dalam Syarat-Syarat Umum Kontrak, tentang Penghentian dan Pemutusan Kontrak.
(2) Biaya-biaya lainnya yang di klaim Penyedia dan tidak tercakup dalam Kontrak.
Penyedia wajib menyimpan dan menjaga dokumen akutansi yang berkaitan dengan 2 (dua)
hal di atas.
1) Metode dan jadwal pelaksanaan pekerjaan yang ditawarkan Penyedia dalam dokumen
penawaran dianggap sebagai satu kesatuan dengan dokumen kontrak dan disebut
sebagai Rencana Pelaksanaan Kontrak.
Paling lambat 14 (empat belas) hari sesudah rapat persiapan pelaksanaan kontrak
yang ditetapkan dalam Syarat-Syarat Umum Kontrak, Penyedia harus menyerahkan
kepada PPK rincian dan perbaikan dari Rencana Pelaksanaan Kontrak guna mendapat
persetujuan yang untuk selanjutnya disebut Rencana Pelaksanaan Pekerjaan.
Rencana Pelaksanaan Pekerjaan berisi uraian/ rincian metode pelaksanaan, jadwal
pelaksanaan, metode kerja dan jadwal kerja setiap jenis pekerjaan, jadwal pengadaan
bahan, mobilisasi personil dan peralatan, sosialisasi dan konsultasi kepada
masyarakat dan pemerintah daerah dan program mutu.
Rencana Pelaksanaan Pekerjaan yang sudah disetujui PPK tidak boleh dirubah atau
dimodifikasi oleh Penyedia tanpa persetujuan PPK, perubahan dan modifikasi
Rencana Pelaksanaan Pekerjaan dapat dipertimbangkan dengan alasan dan sebab
yang dapat dipertanggung jawabkan, antara lain karena timbulnya perubahan kegiatan
pekerjaan sesuai dengan Syarat-Syarat Umum Kontrak.
Penyedia harus menyediakan Rencana Pelaksanaan Pekerjaan yang telah disepakati
dalam computer software dan menyerahkan copinya kepada PPK untuk keperluan
monitoring dan evaluasi.
2) Hambatan Pelaksanaan Pekerjaan
Potensi hambatan yang mungkin timbul selama pelaksanaan pekerjaan ini adalah:
(i) kegiatan Penyedia lainnya yang sedang melaksanakan paket pekerjaan yang
berbeda dan
(ii) pemberian dan pembagian air irigasi yang harus tetap berlangsung selama
pelaksanaan pekerjaan.
Sebagai salah satu upaya mengurangi dampak dari potensi hambatan tersebut dan
hambatan lainnya yang mungkin timbul, Penyedia dalam penawarannya harus
menyediakan kelonggaran waktu, teknis dan biaya. Koordinasi dalam manajemen
pelaksanaan pekerjaan antara Penyedia untuk paket yang berbeda harus dilaksanakan
dengan baik sejak awal bersama PPK pada saat dilakukan pre-construction meeting.
Sebagai upaya mengurangi potensi hambatan dalam pelaksanaan dan untuk
menghindari konflik dengan masyarakat khususnya petani setempat, Penyedia harus
melaksanakan sosialisasi dan konsultasi kepada pemerintah daerah dan masyarakat/
petani seperti yang diuraikan dalam Spesifikasi Umum.
Penyedia harus melaksanakan sistem pengendalian dan kepastian kualitas yang menjamin
ketentuan-ketentuan dalam kontrak khususnya kualitas pekerjaan dipenuhi/ diikuti dengan
baik sesuai dengan ketentuan dalam Syarat-Syarat Umum Kontrak, Program Mutu.
Paling lambat 28 (dua puluh delapan) hari sesudah SPMK diterbitkan, Penyedia wajib
menyerahkan rincian Program Mutu kepada PPK yang dengan jelas menguraikan
organisasi, prosedur pelaksanaan pekerjaan, prosedur intruksi kerja, sumber daya dan
mekanisme yang direncanakan untuk menjamin kualitas pekerjaan sesuai dengan
ketentuan dalam kontrak termasuk format kerja dan prosedur pengendalian kualitas dalam
pelaksanaan pekerjaan sehari-hari dilapangan.
Penyedia harus menyerahkan metoda kerja kepada PPK guna mendapat persetujuan
sebelum pekerjaan dilaksanakan. Metoda kerja tersebut harus secara rinci menguraikan
pekerjaan penunjang, bahan dan peralatan yang digunakan, tahapan dan urutan pekerjaan,
pengendalian kualitas dan prosedur pengujian serta langkah-langkah untuk keselamatan
kerja.
Pada masa pra-lelang PPK melakukan sosialisasi awal dengan stake holder jaringan irigasi
yaitu pemerintah daerah dan masyarakat setempat, seperti bupati, kepala dinas
PU/pengairan, camat, lurah, GP3A dan ketua P3A, dengan tujuan;
(i) memberikan informasi awal tentang rencana rehabilitasi jaringan irigasi,
(ii) mengumpulkan informasi dan data termasuk masalah, kesulitan dan keinginan stake
holder yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan pekerjaan pembangunan
baru/perluasan jaringan irigasi, dan
(iii) kesepakatan yang dihasilkan dalam sosialisasi antara lain; masalah pengeringan
saluran primer dan sekunder, bangunan/ saluran pengelak dan intake sementara serta
kemungkinan modifikasi pola tanam dan pemilihan jenis tanaman selama periode
pelaksanaan pembangunan baru/perluasan jaringan irigasi.
Penyedia wajib melakukan sosialisasi dan konsultasi dengan pemerintah daerah, camat,
lurah, GP3A dan P3A sebelum pelaksanaan pembangunan baru/perluasan jaringan irigasi
dikerjakan guna membangun saling pengertian dan menghindari salah paham/ masalah
serta mengajak partisipasi masyarakat setempat dalam pelaksanaan pembangunan
baru/perluasan jaringan irigasi.
Sosialisasi dan Konsultasi (Pertemuan-1) ini harus dilaksanakan Penyedia paling lambat 30
(tiga puluh) hari sebelum pelaksanaan pekerjaan dan terlebih dahulu Penyedia harus
menyerahkan jadwal, isi dan materi sosialisasi kepada PPK paling lambat 14 (empat belas)
hari sebelum sosialisasi dan konsultasi dilaksanakan guna mendapat persetujuan.
Sosialisasi dan konsultasi dilakukan oleh Penyedia dalam 2 (dua) tahap pertemuan sebagai
berikut:
(1) Pertemuan-1
Peserta Pertemuan-1 ini adalah para camat, lurah, GP3A dan ketua P3A didaerah
irigasi yang bersangkutan, Penyedia memberikan penjelasan tentang rencana
pelaksanaan pekerjaan rehabilitasi jaringan irigasi:
(i) jangka waktu pelaksanaan yang perlu diketahui petani dan dampaknya terhadap
pelaksanaan usaha tani dalam kurun waktu tersebut serta upaya untuk
mengurangi dampak tersebut.
(ii) pengukuran dan pematokan yang diupayakan tidak mengganggu/ merusak
tanaman dan harta milik petani lainnya.
(iii) pelaksanaan pekerjaan penunjang/ pekerjaan sementara: jalan, jembatan, gorong-
gorong, bangunan pengaman, bangunan pengelak, intake sementara dan lain-
lainnya yang membutuhkan partisipasi masyarakat setempat dalam pelaksanaan
pekerjaan baik tenaga kerja maupun bahan bangunan.
(iv) pelaksanaan pekerjaan pembangunan baru/perluasan saluran irigasi primer dan
sekunder yang diupayakan menggunakan metoda dan peralatan yang sesuai dan
disepakati agar tidak berdampak besar terhadap pemberian dan pembagian air
irigasi bagi usaha tani.
(v) penggunaan tenaga kerja dari luar yang disepakati masyarakat setempat sehingga
tidak berdampak kecemburuan sosial.
(vi) penggunaan peralatan besar yang dikhawatirkan merusak jalan dan fasilitas desa
lainnya, serta program kerja Penyedia untuk memperbaiki kerusakan dan
mengurangi dampak negatif lainnya yang menyangkut keamanan dan kebersihan
lingkungan desa.
(2) Pertemuan-2
Peserta Pertemuan-2 ini adalah stake holder tingkat desa ialah perangkat desa (lurah,
kaur ekonomi & pembangunan desa, kaur sosial desa), tokoh informal desa dan petani
anggota P3A. Materi pertemuan-2 tidak berbeda dengan Pertemuan-1, dengan
pembahasan yang lebih rinci sesuai dengan kondisi dan kepentingan masyarakat
masing-masing desa bersangkutan.
Pertemuan-2 harus dilaksanakan Penyedia paling lambat 14 (empat belas) hari
sebelum pelaksanaan pekerjaan dilokasi desa tersebut.
Hasil Pertemuan-1 dan Pertemuan-2 harus dilaporkan kepada PPK paling lambat 14
(empat belas) hari sesudah pertemuan. Segala biaya yang dikeluarkan untuk
sosialisasi dan konsultasi, kecuali sudah disediakan secara tersendiri dalam Daftar
Kuantitas dan Harga, dianggap sudah termasuk dalam harga kontrak dan menjadi
taggungjawab sepenuhnya Penyedia.
II. SPESIFIKASI KHUSUS
I. PEKERJAAN PERSIAPAN
Terhitung 30 (tiga puluh) hari sejak diterbitkan Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) oleh
PPK, Penyedia harus sudah melaksanakan pekerjaan pengukuran dan pematokan
(setting-out survey) yang pelaksanaannya harus bersama dan dibawah pengawasan
PPK. Pengukuran dan pematokan harus dilaksanakan oleh Penyedia setelah terlebih
dahulu memperoleh persetujuan PPK. Persetujuan akan diberikan bila PPK berpendapat
bahwa program dan metode kerja pengukuran dan pematokan termasuk keahlian dan
ketrampilan personel serta kondisi alat ukur memenuhi ketentuan dalam Spesifikasi
Teknik dan selaras dengan rencana pelaksanaan pekerjaan secara keseluruhan.
Lokasi dan kondisi patok benchmark yang sudah tersedia dilokasi pekerjaan beserta
tambahannya dan informasi penting lainnya akan diberikan PPK kepada Penyedia
segera setelah SPMK diterbitkan. Penyedia berkewajiban menjaga patok-patok
memanjang dan melintang saluran dan benchmark selama jangka waktu pelaksanaan
pekerjaan dan segera mengganti patok-patok yang rusak dengan patok baru. Guna
menjaga mutu pengukuran dan pematokan, Penyedia berkewajiban untuk secara
periodik melakukan kalibrasi instrumen/ alat ukur.
Bila menurut pertimbangan PPK perlu dilakukan perubahan/ modifikasi desain
berdasarkan hasil pengukuran dan pematokan, perubahan tersebut akan diberikan
dengan rinci melalui perintah tertulis kepada Penyedia.
Bila dalam jangka waktu berlakunya kontrak ternyata ada data pengukuran yang hilang
atau tidak tercatat dalam pelaksanaan pengukuran diatas, Penyedia bertanggung jawab
atas segala biaya yang diakibatkan baik langsung maupun tidak langsung oleh
kesalahannya.
Pengukuran lapangan dan pematokan pada saluran irigasi, dan saluran drainasi
harus dilaksanakan dengan jarak/ interval paling jauh setiap 50 m atau sesuai
instruksi PPK khususnya pada tikungan saluran jarak tersebut harus lebih dekat/
pendek yang dimulai dari titik awal tikungan, tengah-tengah tikungan dan ujung
akhir tikungan baik untuk garis sumbu saluran maupun ROW.
Metoda dan teknik pengukuran serta toleransi/ ketelitian hasil pengukuran harus
mengikuti spesifikasi yang ditetapkan dalam Buku Standar Perencanaan Irigasi
Kriteria Perencanaan (KP – 07 ) 2013 yang diterbitkan oleh Direktorat Jenderal SDA
atau sesuai dengan instruksi PPK.
Lokasi patok-patok benchmark dan patok traverse yang telah ada dilokasi pekerjaan
akan diberitahukan kepada Penyedia oleh PPK segera sesudah diterbitkan SPMK.
Bila diperlukan, Penyedia wajib menambah patok bench mark dan patok referensi
lainnya sesuai dengan kebutuhan dengan biaya ditanggung oleh Penyedia.
Selama pelaksanaan pekerjaan Penyedia bertanggung jawab atas keamanan dan
kondisi patok bench-mark, patok tambahan dan patok pembantu lainnya sebagai
basis pekerjaan pengukuran.
Data pengukuran harus diplot pada gambar pengukuran sebagai persiapan gambar
kerja yang tatacara dan proses untuk persetujuannya mengikuti ketentuan.
Ketelitian data pengukuran sepenuhnya tetap menjadi tanggung jawab Penyedia
meskipun dalam pelaksanaannya telah melewati proses pemeriksaan dan
persetujuan dari PPK. Data pengukuran yang telah memperoleh persetujuan PPK,
dipergunakan sebagai dasar penghitungan kuantitas/ prestasi kerja Penyedia
beserta pembayarannya.
(e) ketinggian/ elevasi bagian utama saluran irigasi dan drainasi setiap jarak 50
m;
(f) tampang melintang saluran irigasi dan drainasi setiap jarak 50 m
(g) inlet, outlet dan elevasi puncak bangunan irigasi
(h) gambar situasi/ denah seluruh pekerjaan yang rinci termasuk koordinatnya.
A. TENAGA KERJA
B. BAHAN
C. PERALATAN
A. TENAGA KERJA
B. BAHAN
C. PERALATAN
Penggambaran dibuat setelah dilakukan pengukuran Mutual Check (MC.0) dan
pengukuran Mutal Check 100 (MC.100) setelah akhir pelaksanaan pekerjaan atau hal
lain yang ditentukan oleh direksi / Pejabat Pembuat Komitmen.
a. Personil Ahli K3 yang dimiliki oleh Penyedia Jasa harus mengindentifikasi bahaya dari
setiap jenis proses atau tahapan kegiatan pekerjaan konstruksi, dan menetapkan
spesifikasi proses/kegiatan yang harus dilakukan oleh Penyedia Jasa.
b. Setiap jenis proses/kegiatan sedapat mungkin dipilih yang paling kecil bahaya dan
risikonya, dan diberi penjelasan prosedur kerja yang lebih aman dan selamat.
c. Setiap jenis proses/kegiatan harus dilengkapi dengan prosedur kerja, sistem
perlindungan terhadap pekerja, perlengkapan pengamanan, dan rambu-rambu
peringatan, dan kewajiban pekerja menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) yang
sesuai dengan potensi bahaya pada proses tersebut.
d. Setiap jenis proses/kegiatan pekerjaan yang baru, atau pada keadaan yang berbeda,
harus terlebih dahulu dilakukan analisis bahaya dan risikonya (Job Safety Analysis)
dan harus dilakukan tindakan pengendalaiannya.
e. Setiap proses/kegiatan yang berbahaya harus melalui prosedur izin kerja terlebih
dahulu dari penanggung jawab proses dan Ahli K3 Kontruksi
f. Setiap proses dan pekerjaan hanya boleh dilakukan oleh tenaga kerja dan/atau
operator yang telah terlatih dan telah mempunyai kompetensi untuk melaksanakan
jenis pekerjaan/tugasnya, termasuk kompetensi melaksanakan prosedur keselamatan
dan kesehatan kerja yang sesuai pada jenis pekerjaan/tugasnya tersebut.
g. Persyaratan teknis yang harus dipenuhi Penyedia Jasa dalam menyusun dan
menggunakan metode kerja dapat meliputi penggunaan alat utama dan alat bantu,
perkakas, material dan konstruksi sementara dengan urutan kerja yang sistematis,
guna mempermudah pekerja dan operator bekerja dan dapat melindungi pekerja, alat
dan material dari bahaya dan risiko kegagalan konstruksi dan kecelakaan kerja.
h. Setiap identifikasi bahaya, penilaian risiko dan pengendalian risiko, sebelum
diterapkan harus ditinjau dan dievaluasi keandalan dan ketepatannya oleh Ahli K3
Kontruksi
5. Foto Dokumentasi
Foto dokumentasi dan Video drone pekerjaan memuat gambar setiap jenis kegiatan dalam
3 (tiga) tahapan, yaitu sebelum dikerjakan (0%), sedang dikerjakan (50%), dan setelah
selesai dikerjakan (100%). Pengambilan gambar sebelumnya harus dibuat rencana /
denah yang menunjukkan lokasi, posisi dari kamera, video drone dan arah bidikan yang
kemudian diserahkan kepada Direksi Pekerjaan/Pejabat Pembuat Komitmen untuk
disetujui. Pada setiap tahap pengambilan gambar untuk setiap lokasi, pengambilan harus
dari titik-titik dan arah yang sama dengan mencantumkan nama bangunan yang
bersangkutan dan kemajuannya.
Pengambilan foto harus menggunakan kamera digital dengan resolusi diatas 24 Mps
(minimal 5 MB) dan Video drone dengan kualitas gambar 4K. Pada akhir pelaksanaan
kontrak foto-foto harus ditempel dalam album secara berurutan sesuai dengan tahap yaitu
0%, 50% dan 100%. File foto dan Video drone tersebut harus diserahkan ke Pengguna
Jasa disertai softcopy berupa exstenal harddisck. Semua album foto dan video drone
adalah milik Pengguna Jasa dan tanpa persetujuannya tidak diijinkan untuk diberikan /
dipinjamkan kepada siapapun.
Foto Dokumentasi tersebut diserahkan minimal 5 (lima) rangkap atau sesuai kebutuhan.
Pengukuran dan Pembayaran
Foto Dokumentasi segala biaya yang di lakukan untuk pekerjaan Foto Dokumentasi
sudah disediakan secara tersendiri dalam daftar kuantitas dan harga .
A. TENAGA KERJA
B. BAHAN
C. PERALATAN
A. TENAGA
1 Pekerja Org/hr 0,0750
2 Tukang Org/hr 0,0075
B BAHAN
1 Minyak Tanah Liter 0,0100
C PERALATAN
Tebas tebang adalah Tebas Tebang berupa memotong dan membersihkan lokasi dari
tanaman/tumbuhan Φ < 15 cm yang dilaksanakan pada sisi tanggul bagian dalam dan
luar atau pada lokasi bangunan yanga akan dikerjakan pada Pekerjaan Tebas Tebang
dimaksud adalah semua pembersihan berupa semak belukar maupun sampah,
pekerjaan ini dapat dilakukan dengan mudah tanpa menggunakan alat khusus. seperti
yang telah ditetapkan dalam gambar atau petunjuk Direksi Pekerjaan/Pejabat
Pembuat Komitmen.
Uraian pelaksanaan pembersihan lapangan :
1. Sebelum dilakukan pekerjaan pembersihan lapangan terlebih dahulu penyedia jasa
melakukan permohonan ijin kerja yang telah disetujui Direksi dan yang dilengkapi
dengan ceklist yang berisi :
- Kelengkapan K3
- Peralatan yang akan digunakan
- Lokasi yang dikerjakan
- Volume pekerjaan pembersihan
- Jumlah tenaga kerja
- Gambar kerja
A. TENAGA
1 Pekerja Org/hr 0,563
2 Mandor Org/hr 0,056
B. BAHAN
C. ALAT
Galian tanah biasa (man power) adalah galian tanah pada lapisan tanah yang dapat
digali dengan cangkul. Pekerjaan galian yang dimaksud adalah semua galian dan
pemindahan tanah yang sesuai ataupun yang tidak sesuai untuk timbunan yang dapat
digali dengan mudah tanpa menggunakan alat khusus atau peledakan, berikut
penanganannya, pengangkutan ke lokasi pembuangan atau penampungan. Pekerjaan
galian juga meliputi pembentukan / perapihan lubang galian sesuai dengan lokasi, jalur,
elevasi, kelandaian dan dimensinya seperti yang telah ditetapkan dalam gambar
atau petunjuk Direksi Pekerjaan/Pejabat Pembuat Komitmen.
Uraian pelaksanaan galian tanah :
1. Sebelum dilakukan pekerjaan galian tanah terlebih dahulu penyedia jasa melakukan
permohonan ijin kerja yang telah disetujui Direksi dan yang dilengkapi dengan
ceklist yang berisi :
- Kelengkapan K3
- Peralatan yang akan digunakan
- Lokasi yang dikerjakan
- Volume galian
- Jumlah tenaga kerja
- Gambar kerja
Pekerjaan timbunan tanah kembali (back fill) harus dilaksanakan sesuai dengan gambar
desain. Timbunan harus dipadatkan lapis demi lapis dengan menggunakan stamper
dengan kapasitas 5,5 HP, dengan ketebalan tiap lapis 15 cm. Sebelum lubang bekas
galian ditimbun kembali, harus dibersihkan dari sisa-sisa segala macam bahan batu,
kayu, papan, sampah dan sebagainya yang akan mengganggu proses pemadatan.
Waktu pelaksanaan penimbunan dan pemadatan harus menunggu setelah umur
pasangan bangunan lebih dari 14 hari. Urugan kembali di atas beton tidak boleh
menggunakan pemadat bergetar (vibrating compactor).
Pengukuran untuk pembayaran pekerjaan timbunan tanah kembali (back fill) diukur
sesuai dengan kemajuan pelaksanaan pekerjaan yang dicapai dilapangan berdasarkan
gambar kerja serta spesifikasi teknik yang ada.
Pembayaran untuk pekerjaan timbunan tanah kembali (back fill) dibayarkan menurut
harga satuan per-meter kubik yang tertuang dalam Daftar Kuantitas dan Harga Kontrak.
Harga satuan tersebut sudah termasuk biaya peralatan dan tenaga serta biaya-biaya
lain yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan ini.
Nomor Mata Satuan
Uraian
Pembayaran Pengukuran
II.3;IV.3;V.3 Timbunan tanah kembali (backfill) M3
A. TENAGA
1 Pekerja Org/hr 0,080
2 Mandor Org/hr 0,030
B. BAHAN
C. ALAT
1 Stamper 6,5 HP Jam 0,188
Pasangan batu kali/ gunung yang akan dibongkar terlebih dulu diukur bagian mana yang
akan dibongkar. Setelah diukur dan mendapat persetujuan dari Direksi pekerjaan dapat
dimulai.
Peralatan dan perlengkapan disediakan di lokasi pekerjaan. Alat yang dipakai adalah
bodem, keranjang dan linggis.
Pelaksana mengarahkan prosedur pekerjaan bongkaran kepada mandor dan diteruskan
kepada pekerja.
Pekerja melaksanakan pekerjaan bongkaran dengan instruksi mandor dan diawasi oleh
pelaksana.
Pekerja membongkar pasangan dari bagian atas terlebih dahulu kemudian ke bawah
pasangan.
Pasangan dibongkar dengan hati-hati menggunakan palu/ bodem, spesi yang melekat
pada batu bongkaran dibersihkan dengan cetok, apabila dengan cetok tidak kuat maka
dibersihkan dengan dipukul menggunakan palu kecil.
Batu kali bekas bongkaran yang sudah dibersihkan dikumpulkan di lokasi yang dekat
dengan lokasi yang akan dipasang batu kali bekas bongkaran.
Pekerjaan bongkaran pasangan batu/ kali selesai, pekerja membersihkan lokasi dari
spesi hasil bongkaran.
Pekerja dilengkapi dengan perlengkapan keamanan, seperti : helm proyek, sepatu boot,
sarung tangan dan safety bel untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan
(kecelakaan).
Pelaksana berkoordinasi dengan Direksi pekerjaan dalam proses pengerjaan.
Pelaksana selalu mengawasi pekerjaan yang sedang berlangsung, sehingga pekerjaan
dapat berjalan dengan cepat dan efisien.
Setelah pekerjaan bongkaran pasangan batu kali/ gunung selesai Penyedia Jasa
memberitahukan kepada Direksi pekerjaan untuk diadakan pengukuran pekerjaan galian
apakah sesuai dengan rencana kerja.
A. TENAGA
1 Pekerja OH 1,200
2 Mandor OH 0,120
B. BAHAN
C. ALAT
1 Palu/Godam buah 0,006
2 Pahat beton buah 0,009
3 Linggis buah 0,020
A. TENAGA
1 Pekerja Org/hr 0,600
2 Mandor Org/hr 0,060
B. BAHAN
C. ALAT
1 Jack hammer Hari 0,0500
Pekerjaan bongkaran bangunan lama adalah pekerjaan yang dilakukan untuk
membongkar bangunan lama yang sudah rusak.
Uraian pelaksanaan bongkaran :
1. Sebelum dilakukan pekerjaan bongkaran terlebih dahulu penyedia jasa melakukan
permohonan ijin kerja yang telah disetujui Direksi dan dilengkapi dengan ceklist
yang berisi :
- Kelengkapan K3
- Peralatan yang akan digunakan
- Lokasi yang dikerjakan
- Volume galian
- Jumlah tenaga kerja
- Gambar kerja
2. Membuat batas-batas bongkaran, sebelum memulai pelaksanaan pekerjaan
pembongkaran.
3. Melakukan pembongkaran menggunakan tenaga manusia atau alat berat secara
hati-hati, kalau perlu dengan bantuan alat pemotong yang memadai untuk
mengindari cacat dan kerusakan terhadap bangunan dan material yang ditinggalkan
setelah pembongkaran.
4. setelah dilakukan pembongkaran bangunan / pintu air maka penyedia jasa wajib
membuat berita acara material hasil bongkaran yang dilengkapi dengan foto
dokumentasi, hasil material bongkaran pintu air harus dikumpulkan di workshop
Balai Besar Wilayah Mesuji Sekampung
A. TENAGA
1 Pekerja Org/hr 1,500
2 Tukang Batu Org/hr 0,750
3 Kepala Tukang Org/hr 0,075
4 Mandor Org/hr 0,075
B. BAHAN
1 Batu Belah m3 1,200
2 Pasir Pasang m3 0,520
3 Portland Cement kg 163,000
C. ALAT
Metode dan urutan-urutan pengerjaan :
Sebelum dilakukan pekerjaan pasangan batu terlebih dahulu penyedia jasa
melakukan permohonan ijin kerja yang telah disetujui Direksi dan dilengkapi dengan
ceklist yang berisi :
- Kelengkapan K3
- Peralatan yang akan digunakan
- Lokasi yang akan dipasang
- Jumlah tenaga kerja
- Gambar kerja
Semen untuk pekerjaan plesteran sama dengan yang digunakan untu prkrjaan beton.
Lingkup Pekerjaan
Termasuk dalam pekerjaan plesteran dinding ini adalah penyediaan tenaga kerja,
bahan-bahan, peralatan termasuk alat-alat bantu dan alat angkut yang diperlukan untuk
melaksanakan pekerjaan plesteran, sehingga dapat dicapai hasil pekerjaan yang
bermutu baik. Pekerjaan plesteran dinding dikerjakan pada permukaan dinding bagian
dalam dan luar serta seluruh detail yang disebutkan/ditunjukkan dalam gambar.
Persyaratan Bahan
Semen portland harus memenuhi NI-8 (dipilih dari satu produk untuk seluruh pekerjaan)
Pasir harus memenuhi NI-3 pasal 14 ayat 2 Air harus memenuhi NI-3 pasal 10
Penggunaan adukan plesteran : Adukan 1 PC : 3 pasir. Seluruh permukaan plesteran
difinish acian dari bahan PC
Syarat-Syarat Pelaksanaan
Plesteran dilaksanakan sesuai standar spesifikasi dari bahan yang digunakan sesuai
petunjuk dan persetujuan Pemberi Tugas / Konsultan dan persyaratan tertulis dalam
uraian dan syarat pekerjaan. Pekerjaan plesteran dapat dilaksanakan bilamana
pekerjaan bidang beton atau pasangan dinding batu bata telah disetujui oleh Pemberi
Tugas / Konsultan sesuai uraian dan syarat pekerjaan yang tertulis dalam buku ini
Dalam melaksanakan pekerjaan ini harus mengikuti semua petunjuk dalam gambar
arsitektur terutama pada gambar detail dan gambar potongan mengenai ukuran
tebal/tinggi/peil dan bentuk profilnya.
A. TENAGA
1 Pekerja OH 0,384
2 Tukang Batu OH 0,192
3 Kepala Tukang OH 0,019
4 Mandor OH 0,019
B. BAHAN
1 Pasir Pasang m3 0,024
2 Portland Cement Kg 6,280
C. ALAT
Sebelum dilakukan pekerjaan pasangan batu belah terlebih dahulu penyedia jasa
melakukan permohonan ijin kerja yang telah disetujui Direksi dan dilengkapi dengan
ceklist yang berisi :
- Kelengkapan K3
- Peralatan yang akan digunakan
- Lokasi yang akan dipasang
- Jumlah tenaga kerja
- Gambar kerja
Uraian pelaksanaan pekerjaan :
a). Pembuatan Adukan Mortar
b). Pemasangan plesteran dengan mortar
Lapis permukaan pasangan agar dibersihkan, Adukan diratakan sesuai dengan
permukaan yang akan dipasang, Permukaan luar dirapikan.
8. PEKERJAAN BESI BAJA PROFIL
7.1 Umum
a. Besi baja profil yang di gunakan besi WF (Wide Flange), besi ini merupakan
lempengan baja yang memiliki kekuatan tinggi dan sangat cocok dalam
menahan beban dan tarik.
b. Pasal ini mengatur pelaksanaan pekerjaan baja berikut segala peralatan
pendukung yang dibutuhkan seperti tercantum dalam gambar struktur dan
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari spesifikasi lainnya.
c. Pekerjaan ini harus dilaksanakan oleh kontraktor yang berpengalaman untuk
pekerjaan ini dan harus disetujui oleh konsultan Pengawas. Kontraktor harus
mempunyai tenaga ahli yang berpengalaman sehingga dapat mengatasi
seluruh masalah lapangan dengan cepat dan benar
d. Kontraktor harus melampirkan struktur organisasi dan membuat surat
pernyataan yang menjamin bahwa personil yang diajukan akan berada di
lokasi proyek selama pekerjaan berlangsung.
e. Kontraktor harus melampirkan metode pelaksanaan serta alat-alat yang akan
digunakan dalam proyek ini dengan memperhatikan urutan dan kecepatan
pekerjaan.
f. Kontraktor wajib menyediakan peralatan tersebut di lokasi pekerjaan tepat
pada waktunya sehingga tidak menghambat pekerjaan lainya.
7.4 Sambungan
a. Sambungan-sambungan yang dibuat harus mampu memikul gaya-gaya yang
bekerja, selain berguna untuk tempat pengikatan dan untuk menahan lenturan
batang.
b. Hanya diperkenankan 1 (satu) sambungan dalam 1 (satu) bentang. Yang
dimaksud dengan 1 bentang adalah panjang komponen batang baja dimana
hanya ujung-jungnya terdapat sambungan dengan menggunakan bolt.
c. Semua penyambungan profil baja harus dilaksanakan dengan las tumpul atau
full penetration butt weld.
7.7 Pengecatan
a. Semua bahan konstruksi baja harus di cat. Permukaan profil harus dibersihkan
dari semua debu, kotoran, minyak, gemuk dan sebagainya dengan cara
mencuci dengan white spirit atau solvent lain yang cocok. Karat dan kerak
harus dihilangkan dengan cara menggosok dengan wire brush mekanik.
b. Paling lambat 2 jam setelah pembersihan ini, pengecatan dasar pertama sudah
harus dilakukan. Baja yang akan ditanam didalam beton tidak boleh dicat.
c. Sebelum mulai pengecatan, Kontraktor harus memberitahukan kepada direksi
pekerjaan/Pejabat Pembuat Komitmen untuk mendapatkan persetujuannya
untuk aplikasidari semua bahan cat.
d. Cat dasar pertama adalah cat zinchromat primer 2 (dua) kali di Workshop
dengan menggunakan kuas (brush). Cat dasar ini setebal 2 (dua) kali 50mikron.
e. Cat finish dilakukan 2 (dua) kali di lapangan setebal 30 mikron, setelah semua
konstruksi selesai terpasang dengan menggunakan kuas (brush).
f. Cat dasar yang rusak pada waktu perakitan harus segera dicat ulang
sesuaidengan persyaratan cat yang digunakan.
7.8 Grouting
Untuk grouting disekitar angker dan dibagian bawah dari base plate dipakai Conbex
100 atau yang setara setebal 2.5 cm. Pekerjaan ini harus menggunakan injection
pump.
Fasilitas
Kontraktor sebaiknya menyediakan fasilitas untuk pelaksanaan pengujian
secara “Radiographic” termasuk sumber tenaga dari utilitaslainnya tanpa
adanya tambahan biaya pada Pemberi Tugas.
Perbaikan bagian las yang rusak : Daerah las yang diketahui rusak
melebihi standar yang ditentukan pada “AWS.D.1.0” dinyatakan
oleh“Radiographic” harus diperbaiki dibawah Pengawasan direksi
pekerjaan/Pejabat Pembuat Komitmen dan tambahan “Radiographic” dari
daerah yang diperbaiki harus dibuat atas biaya Kontraktor.
2. Pemeriksaan dengan “Ultrasonic” untuk las dan teknik serta standar yang
dipakai harus sesuai dengn lampiran C dari AWS.D.1.0 atau – 75
:Ultrasonic Contact Examination or Weldments : E273-68 : Ultrasonic
Inspection of Longitudinal and Spiral Welds or Welded Pipe and Tubing
(1974).
3. Cara pemeriksaan dengan “Partikel Magnetic” harus sesuai dengan ASTM
E109.
4. Cara pemeriksaan dengan “Liquid Penetrant” harus sesuai dengan E109.
5. Semua lokasi pengujian harus dipilih oleh Konsultan MK/Pengawas.
Jumlah pengujian yang akan dilaksanakan oleh Kontraktor harus
sepertiyang ditentukan di lapangan oleh Konsultan MK/Pengawas.
Pemeriksaan visual pengelasan harus dilakukan ketipa operator membuat
las dan setelah pekerjaan diselesaikan. Setelah pengelasan diselesaikan,
las harus disikat dengan sikat kawat dan dibersihkan merata sebelum
Konsultan direksi pekerjaan/Pejabat Pembuat Komitmen membuat
pemeriksaannya. direksi pekerjaan/Pejabat Pembuat Komitmen akan
memberikan perhatian khusus pada permukaan yang pecah-pecah,
permukaan yang porous, masuknya kerak-kerak las pada permukaan,
potongan bawah, lewatan atau overlap, kantong udara dan ukuran lasnya.
Pengelasan yang rusak harus diperbaiki sesuai dengan persyaratan
AWS.D.1.0.
Hasil pengujian dari laboratorium atau lapangan diserahkan pada direksi
pekerjaan/Pejabat Pembuat Komitmen secepatnya.
Seluruh biaya yang berhubungan dengan pengujian bahan atau las dan
sebagainya,menjadi tanggung jawab Kontraktor.
Pengukuran berat besi Profil dalam satuan kilogram (kg) dilakukan terhadap seluruh
besi tulangan dari segala ukuran/ diameter dan panjang sesuai dengan yang
ditunjukkan dalam gambar yang disetujui direksi pekerjaan/Pejabat Pembuat
Komitmen sebagai berikut :
Besi untuk penulangan yang dpakai besi baja lunak U24 dengan tegangan leleh ijin
2400 kg/cm2, tegangan tarik tekan yang di ijinkan 1400 kg/cm2
Bahan tulangan yang digunakan diperiksa terlebih dahulu apakah telah mencangkup
kelengkapan sertifikatnya (bila perlu dengan rekomendasi dari pemeriksaan
laboratorium bahan bangunan), dan pemeriksaan ukuran tulangan sebelum dan
setibanya di gudang penyimpanan. Penyimpan dalam gudang harus pada tempat yang
kering dan diberi alas balok ( diganjal ) dibeberapa tempat, semua besi tulangan harus
baru dan memenuhi standar NI.2-PBI 1971 atau ABTN Designation A.15.
Peralatan yang diperlukan antara lain adalah : meteran pita baja ( roll meter) 2 – 5
meter, jangka sorong ( sigmat ) untuk mengukur diameter tulangan, alat pemotong besi
beton (gunting baja, gergaji, dan pahat baja), kunci penekuk berbagai ukuran,
kakaktua, tang, palu, dan sebagainya, meja kerja dengan mal pembengkokkan, sikat
baja, kain lap dan lain – lainnya. tempat kerja untuk meluruskan, memotong dan
membengkokkan besi harus cukup leluasa, datar / rata dari kering serta kuat
mendukung meja kerja.
Pemotongan besi tulangan dilakukan sedemikian rupa, disesuaikan dengan panjang
dan jumlah kebutuhan berdasarkan gambar kerja, setelah pemotongan besi selesai
dan telah mencukupi, selanjutnya dilakukan pembengkokan sedemikian rupa sesuai
dengan daftar pembengkokkan tulangan yang telah disesuian dengan gambar kerja,
dan setiap potongan pembesian diberi nomor pada masing – masing bagian
konstruksi tulangan, selanjutnya tukang besi dan beberapa tenaga kerja melakukan
perakitan tulangan dengan dimensi sesuai gambar kerja, sehingga besi tulangan
terangkai dan ikat dengan menggunakan kawat beton, pengikatan dilakukan sekuat
mungkin untuk menghindari terjadinya lepas ikatan pada saat pengecoran dilakukan.
Setelah perakitan tulangan yang berada didalam pasangan bekisting selesai,
dilanjutkan dengan kegiatan lainnya.
Penyambungan besi tulangan talang ke besi tulangan saluran (yang dibongkar) ± 1 m
a. Pilar, besi tulangan yang digunakan berdiameter 12 mm
b. Balok beton bertulang dengan dimensi 25 x 50 cm. Dua buah kiri kanan, fungsi
dari balok ini untuk menopang talang beton. Diameter tulangan pokok 19 mm
dengan jumlah 11 buah, tulangan bagi 10 mm dengan jarak 200 mm
c. Talang Beton Type U
Dimensi talang :
Tebal dinding : 0.25 cm
Tinggi dinding dalam: 1.80 m
Lebar: 1.30 m
Filet: 0.15 x 0.15 m
Tulangan untuk talang beton menggunakan besi polos diameter tulangan untuk
tul vertikal dan horisontal 12 mm
a. Material Tulangan
Besi tulangan dimaksud berupa besi polos atau besi ulir (deformed bar) sesuai
dengan SNI 2052:2017 tentang baja tulangan beton.
Penyedia jasa terlebih dahulu harus mendapat persetujuan direksi pekerjaan/
Pejabat Pembuat Komitmen untuk semua besi tulangan yang akan digunakannya
untuk bangunan.
Besi tulangan harus bersih dari karat, minyak kotoran dan cacat lainnya dengan
diameter yang sama sepanjang besi tulangan tersebut. Pengambilan contoh/
sample dari bahan yang diterima di lapangan dilakukan secara random, 2 (dua)
batang untuk setiap pengiriman, dengan perbedaan diameter tidak boleh lebih dari
2% dari diameter besi yang ditetapkan dalam gambar kerja/ perencanaan
b. Gambar Penulangan
Penyedia jasa harus menyediakan gambar penulangan dan menyerahkannya
kepada direksi pekerjaan/Pejabat Pembuat Komitmen untuk memperoleh
persetujuan termasuk daftar besi tulangan dan pembengkokannya sebelum
pelaksanaan pekerjaan.
d. Pemasangan
Besi beton dipasang teliti sesuai dengan gambar/perhitungan dan dipastikan tidak
terjadi penggeseran/pemindahan dengan pemakaian kawat pengikat tulang beton
atau alat klem yang sesuai pada potongan/pertemuan tulangan. Rangka tulang
harus didukung oleh ganjal dari blok beton precast atau logam, peregangan
(spacer) atau logam gantungan (metel hangers) sebagaimana dibutuhkan.
Dalam segala hal untuk besi beton yang horizontal harus digunakan penunjang
yang tepat sehingga tidak ada batang yang turun, dimana bagian penunjang
menonjol di atas dasar beton yang direncanakan untuk menerima plesteran yang
erat, penunjang ini harus dibuat dari loha yang tidak mudah berkarat (non
corrodible)
Baja tulangan beton untuk plat (slab) langsung di atas tanah harus didukung
dengan blok beton yang dicetak lebih dulu. Permukaan dari balok beton harus
horizontal berukuran
± 7,50 cm x 10 cm dan tebalnya sama dengan selimut beton yang direncanakan.
Baja tulangan beton untuk plat yang lain dalam balok harus ditunjang dengan
logam.
Semua ujung-ujung kawat pengikat harus dibengkok kea rah dalam (beton), dan
tidak dijinkan untuk membengkokkannya kea rah luar. Kawat terbuat dari bahan
besi beton atau jenis lain sesuai dengan spesifikasi teknis.
Jarak terkecil antara batang paralel harus satu diameter dari batang-batang tetap,
jarang yang terbuka sekali-kali jangan kurang dari 1,2 kali ukuran terbesar agregat
kasar.
e. Penyambungan
Jika diperlukan untuk menyambung tulangan pada tempat-tempat lain dari yang
ditunjukkan pada gambar-gambar, bentuk dari sambungan harus ditentukan
direksi pekerjaan/Pejabat Pembuat Komitmen. Sambungan untuk tulangan-
tulangan harus diberikan overlap sedikitnya 40 kali diameter batang dalam
sambungan lewatan, besi tulangan harus ditempatkan dan diikat agar terjaga
panjang lewatan minimum yang ditetapkan. Penyambungan besi tulangan dengan
las tidak diperkenankan. Setiap akan mulai pekerjaan harus mendapat persetujuan
direksi pekerjaan/Pejabat Pembuat Komitmen.
Kecuali pada beton pra-cetak, pengukuran berat besi tulangan dalam satuan kilogram
(kg) dilakukan terhadap seluruh besi tulangan dari segala ukuran/ diameter dan
panjang sesuai dengan yang ditunjukkan dalam gambar yang disetujui direksi
pekerjaan/Pejabat Pembuat Komitmen. Untuk menghitung berat besi tulangan seperti
diuraikan di atas, dapat dilakukan berdasarkan standar SNI 07-2052-1990 sebagai
berikut :
Apabila diameter besi tulangan dalam gambar tidak tercatat dalam table di atas,
direksi pekerjaan/Pejabat Pembuat Komitmen akan menetapkan berat per m besi
tulangan tersebut berdasarkan standar SNI tersebut di atas.
Besi pengaku/penopang, kawat untuk ikatan, besi penjepit dan bahan lainnya yang
diperlukan untuk penempatan/pemasangan besi tulangan tidak termasuk bahan yang
diperhitungkan beratnya dalam pembayaran pekerjaan ini. Sedangkan besi tulangan
untuk sambungan lewatan seperti yang ditunjukkan dalam gambar atau karena atas
perintah direksi pekerjaan/Pejabat Pembuat Komitmen, diperhitungkan beratnya
dalam pekerjaan ini.
Harga satuan yang ditawarkan dalam Kuantitas dan Harga untuk jenis-jenis
pekerjaan yang diminta, baja tulangan beton tersebut adalah meliputi harga
pembelian besi beton, pengangkutan, penyimpanan dan pemasangan. Tidak
diadakan pembayaran terpisah untuk besi beton yang terbuang, hilang ataupun tidak
terhitung sebagai akibat headling yang tidak benar. Segala biaya untuk menyediakan
besi beton harus dimasukkan dalam harga satuan yang diajukan untuk jenis
pekerjaan yang sesuai di mana besi beton akan dipakai.
Pembayaran berdasarkan .berat besi yang sudah terpasang pada beton bertulang
dengan satuan kilogrtam (kg) yang telah dilaksanakan dan diterima kualitasnya
dengan memperhitungkaan berat yang dihitung bersama-sama (mutual check).
B. BAHAN
1 Besi Beton Polos Kg 105,000
2 Kawat Beton Kg 1,500
C. ALAT
1 Mesin pemotong besi Bh 0,050
1. Semen Portland
Harus memakai mutu yang terbaik dari satu jenis merk atas persetujuan
Direksi Pelaksana dan harus memenuhi NI-8. Semen yang telah mengeras
sebagian atau seluruhnya tidak dibenarkan dipergunakan. Penyimpanan
semen Portland harus diusahakan sedemikian rupa sehingga bebas dari
kelembaban, air dengan lantai terangkat dari tanah dan ditumpuhkan sesuai
dengan syarat penumpukan semen.
2. Pasir Beton
Pasir harus terdiri dari butir - butir yang bebas dari bahan-bahan organis,
lumpur dan sebagainnya dan harus memenuhi komposis butir serta kekerasan
yang dicantum dalam PBI 1971.
3. Batu Split
Digunakan Batu Split yang bermutu baik, tidak berpori serta mempuyai
gradasi kekerasan sesuai dengan syarat-syarat PBI 1971. Penyimpanan
harus dipisahkan satu dari yang lain, hingga bahan tersebut dijamin
mendapatkan perbandingan adukan beton yang tepat.
4. Air
Air yang digunakan harus air tawar yang bersih dan tidak mengandung
minyak, asam, alkali dan bahan-bahan organis / bahan lain yang dapat
merusak beton dan harus memenuhi NI-3 pasal 10. Apabila di pandang perlu
Direksi Pelaksana dapat minta kepada Kontraktor supaya air yang dipakai
diperiksa di laboratorium pemeriksaan bahan yang resmi dan sah atas biaya
Kontraktor.
5. Besi Beton
Besi harus bersih dari lapisan minyak/letmak dan bebas dari cacat seperti
serpih-serpih. Penampang besi harus bulat serta memenuhi NI-2 9 PBI 1971.
Bila dipandang perlu kontraktor diwajibkan untuk memeriksa mutu besi beton
ke Laboratorium pemeriksaan bahan yang resmi dan sah.
10.2 Syarat – Syarat Pelaksanaan
1. Mutu Beton
Untuk struktur bangunan utama mutu beton yang dicapai dalam pekerjaan
beton bertulang adalah K-225 dan untuk lantai kerja menggunakan beton
dengan mutu K.100, mutu beton harus memenuhi persyaratan yang
ditentukan dalam PBI 1971.
2. Pembesian
a. Pembuatan tulangan - tulangan untuk batang lurus atau yang
dibengkokkan, sambungan kait-kait dan pembuatan sengkang (ring),
persyaratan harus sesuai PBI 1971.
b. Pemasangan dan penggunaan tulangan beton harus disesuaikan dengan
gambar kontruksi.
c. Tulangan beton harus diikat dengan kuat untuk menjamin agar besi
tersebut tidak berubah tempat selama pengecoran, dan harus bebas dari
papan acauan atau lantai kerja dengan memasang selimut beton sesuai
dengan ketentuan dalam PB1 - 1971.
d. Besi beton yang tidak memenuhi syarat harus dikeluarkan dari lapangan
kerja dalam waktu 24 jam setelah ada perintah tertulis dari perencana /
Direksi Pelaksana.
3. Cara Pengadukan
a. Cara pengadukan harus menggunakan mesin molen
b. Takaran untuk semen, pasir dan kerikil harus disetujui terlebih dahulu
oleh Direksi.
c. Selama pengadukan kekentalan beton harus diawasi dengan jalan
memeriksa slump, minimum 5 cm dan maximum 10 cm.
4. Pengecoran Beton
a. Kontraktor diawasi melaksanakan pekerjaan persiapan dengan
membersihkan dan menyiram cetakan-cetakan sampai jenuh,
pemeriksaan ukuran-ukuran dan ketinggian, pemeriksaan penulangan
dan penernpatan penyangga.
b. Pengecoran Beton hanya dapat dilaksanakan dengan persetujuan Direksi
Lapangan.
c. Pengecoran harus dilakukan sebaik mungkin dengan menggunakan alat
penggetar untuk menjamin beton cukup padat dan harus dihindarkan
terjadinya cacat pada beton seperti keropos dan sarang-sarang kerikil/
split yang dapat memperlemah kontruksi.
d. Apabila pengecoran beton akan dihentikan dan diteruskan pada hari
berikutnya maka tempat perhatian tersebut harus disetujui oleh Direksi
Lapangan.
a. Beton yang telah dicor dihindarkan dari benturan benda keras selama 3 x
24 jam setelah pengecoran.
b. Beton dilindungi dari kemungkinan cacat yang diakibatkan dari pekerjaan
pekerjaan lain.
c. Bila terjadi kerusakan, kontraktor diwajibkan untuk memperbaikinya
dengan tidak mengurangi mutu pekerjaan, seluruh biaya perbaikan
menjadi tanggung jawab kontraktor.
d. Bagian beton setelah dicor selama dalam pengerasan harus selalu
dibasahi dengan air terus selama 1 (satu) minggu atau lebih (sesuai
ketentuan dalam PBI 1971)
Konstruksi Talang
0.25 0.25
1.30
1.80
Talang
Beton K.225
0.25
0.50
1.00
0.40 1.80
0.60
4.40
0.70 0.70
0.25
Kayu Gelam
Ø 10 cm, Panjang 4 m
pemancangan menggunakan Tripod dan Hamer 0.5 ton dan dibantu tenaga/tukang,
jarak pemasangan cerucuk antara 0.50 m- 1,00 m dari cerucuk satu kecerucuk lainnya,
Runcingkan ujung bawah kayu gelam agar mudah menembus ke tanah.
Pasang perancah agar kayu gelam bisa center/lurus.
Ratakan bagian ujung tiang yang akan dipukul dan di beri penutup (papan/plat
besi) agar kayu gelam tidak pecah.
Siapkan alat pancang tiang cerucuk dengan kedudukan yang dapat menjangkau
pekerjaan pemancangan seefektif mungkin.
Catat penurunan pemancangan sampai kedalaman rencana minimum 1 tiang,
apabila pada saat pemancangan dilakukan, pancang/cerucuk yang panjangnya
4.00m tersebut, setelah ditanam/ditekan baru mencapai kedalaman 2.00 - 3.00 m
telah mencapai tanah yang keras, maka sisa pancang bagian atas harus
dipotong disesuaikan dengan pancang yang lainnya, sehingga pasangan
pancang terlihat rata dan rapih, serta dapat diterima oleh pihak Direksi,
pemasangan cerucuk dilakukan terus menerus hingga pasangan cerucuk selesai
dan pekerjaan berikutnya dimulai.
Agar tiang cerucuk menjadi satu kesatuan maka pada arah memanjang dan
melintang di pasang balok kayu yang menumpu pada kepala tiang dan diperkuat
dengan paku
A. TENAGA
1 Pekerja Org/hr 1,323
2 Tukang Batu Org/hr 0,189
3 Kepala Tukang Batu Org/hr 0,019
4 Mandor Org/hr 0,132
B. BAHAN
1 Batu Split 2/3 m3 0,740
2 Pasir Beton m3 0,621
3 Semen PC Kg 247,000
4 Air Liter 215,000
C. ALAT
1 Concrete Mixer 0,3 m3 Unit/hari 0,200
A. TENAGA
1 Pekerja Org/hr 1,323
2 Tukang Batu Org/hr 0,189
3 Kepala Tukang Batu Org/hr 0,019
4 Mandor Org/hr 0,132
B. BAHAN
1 Batu Split 2/3 Kg 1.047,000
2 Pasir Beton Kg 698,000
3 Semen PC Kg 371,000
4 Air Liter 215,000
C. ALAT
1 Concrete Mixer 0,3 m3 Unit/hari 0,200
1. Bekisting dibuat dari papan kayu, dalam keadaan baik sebagaimana dikehendaki
dan disetujui direksi pekerjaan/Pejabat Pembuat Komitmen untuk menghasilkan
permukaan yang sempurna.
2. Dalam segala hal bekisting harus benar-benar berbentuk dan berukuran yang
dikehendaki dan harus kuat serta memiliki kekakuan tetap pada tempat dan
bentuknya selama pembebanan disaat berlangsungnya pekerjaan pengecoran dan
pemadatan beton.
3. Semua bekisting yang dibuat harus kokoh, alat yang digunakan untuk membuka
bekisting tanpa merusak permukaan beton yang telah selesai dikerjakan.
5. Penyangga harus tersandar pada pondasi dengan baik, sehingga tidak akan ada
kemungkinan penurunan / perubahan bentuk bekisting selama pelaksanaan.
6. Bekisting untuk pekerjaan lining dipasang pada batas barel atau batas blok
konstruksi lining dengan posisi tegak lurus dengan arah aliran air dengan ukuran
panjang barel seperti yang telah ditentukan dalam gambar rencana atau gambar
kerja yang telah mendapat persetujuan direksi pekerjaan/Pejabat Pembuat
Komitmen, konstruksi ini dimaksudkan untuk mencegah terjadinya kerusakan
secara menerus.
A. TENAGA KERJA
B. BAHAN
3 Paku kg 0,300
C. PERALATAN
1. Personil Ahli K3 yang dimiliki oleh penyedia harus mengindentifikasi bahaya dari setiap
jenis proses atau tahapan kegiatan pekerjaan konstruksi, dan menetapkan spesifikasi
proses/kegiatan yang harus dilakukaan oleh penyedia.
2. Setiap jenis proses/kegiatan sedapat mungkin dipilih yang paling kecil bahaya dan
risikonya, dan diberi penjelasan prosedur kerja yang lebih aman dan selamat.
3. Setiap jenis proses/kegiatan harus dilengkapi dengan prosedur kerja, sistem perlindungan
terhadap pekerja, perlengkapan pengamanan, dan rambu-rambu peringatan, dan
kewajiban pekerja menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) yang sesuai dengan potensi
bahaya pada proses tersebut.
4. Setiap jenis proses/kegiatan pekerjaan yang baru, atau pada keadaan yang berbeda, harus
terlebih dahulu dilakukan analisis bahaya dan risikonya (Job Safety Analysis) dan harus
dilakukan tindakan pengendalaiannya.
5. Setiap proses/kegiatan yang berbahaya harus melalui prosedur izin kerja terlebih dahulu
dari penanggung jawab proses dan Ahli K3.
6. Setiap proses dan pekerjaan hanya boleh dilakukan oleh tenaga kerja dan/atau operator
yang telah terlatih dan telah mempunyai kompetensi untuk melaksanakan jenis
pekerjaan/tugasnya, termasuk kompetensi melaksanakan prosedur keselamatan dan
kesehatan kerja yang sesuai pada jenis pekerjaan/tugasnya tersebut.
7. Persyaratan teknis yang harus dipenuhi penyedia dalam menyusun dan menggunakan
metode kerja dapat meliputi penggunaan alat utama dan alat bantu, perkakas, material dan
konstruksi sementara dengan urutan kerja yang sistematis, guna mempermudah pekerja
dan operator bekerja dan dapat melindungi pekerja, alat dan material dari bahaya dan
risiko kegagalan konstruksi dan kecelakaan kerja.
8. Setiap identifikasi bahaya, penilaian risiko dan pengendalian risiko, sebelum diterapkan
harus ditinjau dan dievaluasi keandalan dan ketepatannya oleh Ahli K3 Konstruksi.
9. Biaya kegiatan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) telah termasuk dalam biaya umum
dari masing-masing item pekerjaan.
PENET APAN T INGKAT RISIKO PEKERJAAN
- Tertimbun 1 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2
- Tertimpa/terjepit material/alat 4 2 8 3 4 12 1 1 1 2 2 4 2 2 4
- Tertimpa/terjepit material/alat 4 2 8 3 4 12 1 1 1 2 2 4 2 2 4
- Tertimpa/terjepit material/alat 1 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2
12 Pemancangan Kayu Gelam dia. 10cm (L=4m) - Terluka/terbacok oleh perkakas kerja 1 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2
- Tertusuk paku 1 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2
- Tertimpa/terjepit material/alat 1 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2
- Terperosok 1 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2
13 Beton K.100 Fc=7,4 Mpa
- Polusi debu material 1 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2
- Tertimpa/terjepit material/alat 1 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2
- Terperosok 1 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2
14 Beton K.225 Fc=19,3 Mpa
- Polusi debu material 1 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2
- Tertimpa/terjepit material/alat 1 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2
- Tertimpa/terjepit material/alat 1 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2
- Tertusuk paku 1 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2
PENERAPAN TINGKAT RISIKO
KEPARAHAN
KETERANGAN
KEKERAPAN 1 2 3 4 5
1-4 : Tingkat Risiko Kecil
1 1 2 3 4 5
5 - 12 : Tingkat Risiko Sedang
2 2 4 6 8 10
15 - 25 : Tingkat Risiko Besar
3 3 6 9 12 15
4 4 8 12 16 20
5 5 10 15 20 25
Dalam melakukan pengawasan dan evaluasi terhadap RKK dan penerapan SMKK, Pejabat
yang berwenang untuk menandatangani Kontrak dapat dibantu oleh Ahli K3 Konstruksi/Ahli
Keselamatan Konstruksi dan/atau Petugas Keselamatan Konstruksi.
1 ( STA 0+050)
Saluran Induk Ngambur Saluran Induk Ngambur
A= 570.0 ha A= 237.0 ha
Q= 1.341 m3/det Q= 0.558 m3/det
L= 3180 m Saluran Induk Ngambur L= 370 m Ng. 3 Te
A= 412.0 ha 63 ha 126 l/dt
Saluran Induk Ngambur
B.Ng.1 Q= 0.969 m3/det B.Ng.2 B.Ng.3
L= 410 m
Ng. 3 Ka
B.Ng.0 SKEMA BANGUNAN IRIGASI
D.I. NGAMBUR 32 ha 64 l/dt
LEGENDA
PEKERJAAN :
GORONG-GORONG IRIGASI
IRRIGATION CULVERT
GAMBAR :
DAERAH IRIGASI NGAMBUR KABUPATEN :
GORONG-GORONG PEMBUANG
SKEMA JARINGAN DAN BANGUNAN
DRAINAGE CULVERT NO. REGISTER : -
DIPERIKSA Direksi -
NO.REV TANGGAL YANG DIREVISI OLEH DIRENC. DISET. DISETUJUI Pejabat Pembuat Komitmen -
I I
0.90 0.90
0.90
0.90
0.50
0.50
3.10
3.10
3.10
3.10
1.30
1.30
1.30
1.30
0.90 0.90
0.90
0.90
0.50
0.50
0.65 0.65
5.00 5.00
CL
CL
4 Ø 12 @ 0.25, n = 23
2.30 2 Ø 12 @ 0.25, n = 23
0.50 2.30
0.30 0.50 0.30
0.32
5 Ø 12 @ 0.25, n = 23 3 Ø 12 @ 0.25, n = 8
1 Ø 12 @ 0.25, n = 8
0.60 1.80
2.60
0.60 1.80
2.60
0.90 1.30 0.90
0.90 1.30 0.90
3.10
3.10
POTONGAN I POTONGAN I
SKALA 1 : 100
SKALA 1 : 100
LEGENDA:
PROPINSI : LAMPUNG
0 1 2 3 4 5 m
PEKERJAAN :
= GALIAN = LINING BETON SKALA 1:50
Disetujui -
DIPERIKSA Direksi -
NO.REV TANGGAL YANG DIREVISI OLEH DIRENC. DISET. DISETUJUI Pejabat Pembuat Komitmen -
CL
13.07
1.80
2.05
2.07
B 2.00
4.07
2.00
.5
:0
:0
.5
3.00
1
1.00
2.00
1.00 5.00 1.00
2.00
III
I
1 : 1.0 1 : 1.0
II
POTONGAN B - B
SKALA 1 : 100
1.00
PL.10 Mur baut M14
dilas
A A
0.75
13.07
5.00
3.00
IWF 250.250.9 14
IWF 250.250.9 14
1.00
17.90 0.30 0.30
1 : 0.5
1 : 0.5
2.07
2.07
0
1.
:
1
0.66
.5
:0
1
0.60
2.00
.5
:0
1 : 1.0 1 : 1.0
0.60
3.00
3.00
1
1.00
1.00
4.00 1.00 1.00
2.00 B
CL
1.80
1.
2.05
:
1
0.25
4.25
0.7071
2.25
2.00
0.30 0.30
2.80
17.90
POTONGAN A - A
SKALA 1 : 100
LEGENDA:
PROPINSI : LAMPUNG
0 1 2 3 4 5 m
PEKERJAAN :
= GALIAN = LINING BETON SKALA 1:50
Disetujui -
DIPERIKSA Direksi -
NO.REV TANGGAL YANG DIREVISI OLEH DIRENC. DISET. DISETUJUI Pejabat Pembuat Komitmen -
22.366
16.443
.00
+ 20
.00
+ 19
21.134
20.124
11.983
19.922
20.235
19.983
19.921 18.431
11.992
18.744
11.921
14.853
11.864 12.587
20.121
18.700
20.120
12.456
11.883
14.790
11.902
20.549
14.495
12.104
16.964
13.121 14.030
19.983
18.740
20.102
14.710
20.276
21.013
18.677
18.163
19.123
16.520
22.083
17.355
17.453
17.931
23.344
LEGENDA :
PROPINSI : LAMPUNG
BANGUNAN EKSISTING
PEKERJAAN :
GAMBAR :
BANGUNAN BARU
KABUPATEN :
SITUASI BANGUNAN TALANG BNg.1C
PANJANG BANGUNAN TALANG 25 m NO. REGISTER : -
Disetujui -
DIPERIKSA Direksi -
NO.REV TANGGAL YANG DIREVISI OLEH DIRENC. DISET. DISETUJUI Pejabat Pembuat Komitmen -
0.50 0.50
4.05 4.05
5.00 5.00 5.00 5.00 5.00
A B A
B
4.05 4.05
DENAH BANGUNAN
Skala 1 : 100
+18.00
0.40
0.50
0.50 0.50
Stripping = 0.00 sqm I II
Excavation = 0.00 sqm
3.30 3.30
0.75
0.50 0.50
20.12
17.10
13.79
13.95
13.03
13.10
13.71
15.52
18.00
18.00
19.56
19.60
20.48
ORIGINAL GROUND LEVEL Skala 1 : 100
JARAK (m)
0.55
5.60 1.94 1.06 5.40 4.00 2.20 4.80 3.00 2.61 1.26 1.82 1.63
DISTANCE (m)
POTONGAN A - A
Skala 1 : 100
PROPINSI : LAMPUNG
PEKERJAAN :
GAMBAR :
KABUPATEN :
LEGENDA : SITUASI BANGUNAN TALANG BNg.1C
PANJANG BANGUNAN TALANG 25 m NO. REGISTER : -
BANGUNAN EKSISTING
Digambar - NO. LEMBAR : 02 / 03
NO.REV TANGGAL YANG DIREVISI OLEH DIRENC. DISET. DISETUJUI Pejabat Pembuat Komitmen -
0.60
0.50
0.25 1.00
0.25
0.50 0.50 0.40 1.80
1.30
0.40
0.60
0.60
1.80 5.55
4.40
2.60
0.25 0.25
2.00 1.00 0.60 0.60
0.70 0.70 0.60 0.60
0.25 0.25
Kayu Gelam
Ø 10 cm, Panjang 4 m 0.25
0.25
0.50 0.50 0.50 0.50 0.50 0.50 0.50 0.50 0.50 0.50 0.50 0.50 0.50 0.50 0.50 0.50 0.50 0.50 0.50 Kayu Gelam
1.30 Ø 10 cm, Panjang 4 m
3.60 3.00 2.00 3.00
0.50 0.50
0.50 0.50
0.50 0.50
0.25
0.50
A B
d d 0.72 1.01
Ø12-150 N a a
b b b
d Ø16-200 E b
1.30 A 4.40 c c
Ø12-200 A 16-Ø12
P Ø25-150 C 2.00
a b
Ø12-200 32-Ø12 A E a e b
a a a a
b E
Ø12-200 Ø12-200 B a B a a b b
b Q
B b a D
Ø12-200 Ø12-400 D
Ø12-400
D c b b
Ø12-120 Q c
e c a
22-Ø12 22-Ø12 c d C Ø12-130 P
C
E
4.00
NO.REV TANGGAL YANG DIREVISI OLEH DIRENC. DISET. DISETUJUI Pejabat Pembuat Komitmen -
+17.024
+17.047
+1700
+17.106
+16.597
+16.00 +16.598
+16.537
+16.00
+15.897 +15.855
+14.635
+16.597
+16.00
+16.031
+14.868
+1700
+16.637
+14.568
+1700
15.00
+17.538 +17.542
+18.00
+18.00
14.176
18.468
18.370
16.652
15.096
13.897
14.856
15.646
16.322
17.146
18.242
18.411
18.388
+18.00
+18.00
+17.516
+14.214
+17.605
+17.234
+13.486
+13.326
+1
6 .0
+16.251
+1
0
+15.476
7 .0
0
+1700
+1
+1
5.0
4.0
0
0
+16.00
+1
3.0
0
+1 +1
4. 3.
00 00
SITUASI BANGUNAN
Skala 1 : 100
LEGENDA :
PROPINSI : LAMPUNG
BANGUNAN EKSISTING
PEKERJAAN :
GAMBAR :
BANGUNAN BARU
KABUPATEN :
SITUASI BANGUNAN TALANG BNg.2A
PANJANG BANGUNAN TALANG 15 m NO. REGISTER : -
Disetujui -
DIPERIKSA Direksi -
NO.REV TANGGAL YANG DIREVISI OLEH DIRENC. DISET. DISETUJUI Pejabat Pembuat Komitmen -
15.00
0.50
3.00 3.00
5.00 5.00 5.00
A B A
1.20
14.176
18.468
18.370
16.652
15.096
14.068
14.856
15.646
16.322
17.146
18.242
18.411
18.388
1.00 2.50
1.70
3.00
DENAH BANGUNAN
Skala 1 : 100
18 1.20
1.70
+18.00
0.50 0.50
1.50
0.50 0.50
3.00 3.30
1.70 1.70
2.50
bidang persamaan
reference level
POTONGAN B - B
10.00 Skala 1 : 100
14.176
18.468
18.370
16.652
15.096
13.897
14.856
15.646
16.322
17.146
18.242
18.411
18.388
ELEVASI TANAH ASLI
ORIGINAL GROUND LEVEL
JARAK (m)
0.18
0.32
0.33
5.60 1.01 1.78 6.44 4.55 0.86 1.09 1.86
DISTANCE (m)
POTONGAN A - A
Skala 1 : 100
LEGENDA :
PROPINSI : LAMPUNG
BANGUNAN EKSISTING
PEKERJAAN :
GAMBAR :
BANGUNAN BARU
KABUPATEN :
SITUASI BANGUNAN TALANG BNg.2A
PANJANG BANGUNAN TALANG 15 m NO. REGISTER : -
Disetujui -
DIPERIKSA Direksi -
NO.REV TANGGAL YANG DIREVISI OLEH DIRENC. DISET. DISETUJUI Pejabat Pembuat Komitmen -
3.00 3.00
1.00
1.20 0.50
0.25 0.90
0.25 0.25
0.50
0.25 0.25 0.25
0.45 0.45 1.00 0.25 0.25
0.40 0.40 1.00
0.45
0.50 0.50
5.45
1.50
1.20
0.15x0.15 1.70
5.55
2.35 2.35
0.25
0.25
0.25 0.25
0.75
POTONGAN TALANG
Beton K.225 0.50 0.50 Skala 1 : 50 1.50 0.80 0.70
Lantai Kerja, t = 10 cm
0.25 0.25
0.50 0.50 0.50 0.50 0.50 0.50 0.50 0.50 0.50 0.50 0.50 0.50 0.50 0.50 0.50 0.50 0.50
Kayu Gelam
1.70 2.50 Ø 10 cm, Panjang 4 m
3.00
POTONGAN I - I
PIER I Skala 1 : 50 PIER II POTONGAN II
Skala 1 : 50 Skala 1 : 50 3.00
Skala 1 : 50
0.50
1.70 0.50
0.50
0.50
0.50
A B
0.50
d d
0.25 DENAH KAYU GELAM/CERUCUK Ø25-200 A c d e D
b C b
Skala 1 : 50
7.50 Ø16-200 B f
Skala 1 : 50
4-Ø12 L
Ø16-200 E
Ø12-150 K Ø25-150 C
Ø12-150 N b
0.50
1.00 1.00 A Ø25-150 C 3.00 b
Ø12-200 A Ø12-200 A 16-Ø12 Ø12-200 A
a K L M N a a a a
22-Ø12 D 22-Ø12 D E
Ø12-200 B
Ø12-150 K
b c d b b b
b Ø25-200 A Ø16-200 B
a C Ø12-150 N c
Ø12-200 B Ø12-400 C Ø12-200 B
Ø12-200 C Ø12-200 C
b b a c c
c
c a b Ø16-200 D
Ø12-200 B 22-Ø12 D
B 4-Ø12 L a a
22-Ø12 D 22-Ø12 D
b
1.50 1.50 D Ø12-150 M b
c d c
b O
a e
Ø12-120 P
PENULANGAN TALANG b
Ø12-130 O a a
Skala 1 : 100 c P
3.00
1.70
7-Ø16 1-Ø16
I II Ø12-150 E
2-Ø16 E 1.70
1.50 Ø12-150 H
LEGENDA :
2-Ø12 D E F G H
1-Ø16 C Ø12-150 E
c d d b PENULANGAN PIER II BANGUNAN EKSISTING
3-Ø16 B Ø12-150 H b c Skala 1 : 100
a c c
4-Ø16 A MUKA TANAH ASLI
b a
4-Ø12 F a
b
b BANGUNAN BARU
Ø12-150 G c d e
b I
a BANGUNAN BARU
f
Ø12-120 J
2-Ø16 2-Ø16 a b
0.25 2-Ø12 0.25 2-Ø12 Ø12-130 I a a
3-Ø16 4-Ø16 b c J
0.25 0.25 0.38
4-Ø16 4-Ø16 c
2.40
PROPINSI : LAMPUNG
0.25 0.25 0.50
PEKERJAAN :
2.50 1.50
POTONGAN I - I POTONGAN II - II GAMBAR :
Skala 1 : 50 Skala 1 : 50
KABUPATEN :
POTONGAN DETAIL DAN PENULANGAN
3.00
NO. REGISTER : -
NO.REV TANGGAL YANG DIREVISI OLEH DIRENC. DISET. DISETUJUI Pejabat Pembuat Komitmen -
B.Ng.1
L
B.Ng.1.I
IP
TL α 110
110
TM TA
R R
105
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
SV = 1 : 100
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100
SH = 1 : 1000
bidang persamaan / reference level
+ 101.00 meter
PATOK HEKTOMETER
Hm 0 Hm 1 Hm 2 Hm 3 Hm 4 Hm 5 Hm 6
HECTOMETER STONE
P.108
NOMOR PROFIL
PROFILE NUMBER P.110 P.112 P.114 P.116 P.118 P.120 P.122 A.1 A.3 A.5 A.7 A.9
100.0
150.0
200.0
250.0
300.0
350.0
400.0
450.0
500.0
550.0
600.0
50.0
50.0 50.0 50.0 50.0 50.0 50.0 50.0 50.0 50.0 50.0 50.0 50.0
ACCUMULATED DISTANCE
108.46 107.88
107.38 108.02
107.68 108.22
107.99 107.99
107.96 107.96
109.76 109.69
107.39 107.39
107.37 107.37
107.17 107.17
107.16 107.16
107.22 107.22
107.20 107.20
107.18 107.18
ELEVASI TANGGUL KIRI
LEFT BANK LEVEL
YANG ADA
EXISTING
106.02
106.00
105.99
105.96
106.06
106.39
106.37
106.17
106.16
106.14
106.12
106.10
ELEVASI TANAH ASLI PADA AS SALURAN
GROUND LEVEL IN CENTER LINE
105.91 107.11 107.91
DIMENSI SALURAN DAN DATA TAMBAHAN Q v k Q = 1.89 l/det b = 1.30 m v = 0.40 m/det k = 70 w = 0.80 m Q = 0.448 l/det b = 0.70 m v = 0.67 m/det k = 70 w = 57 m
CANAL DIMENSION AND ADDITIONAL DATA b h w
m I A A = 570 ha h = 1.20 m m=1 i = 0.00058 A = 267.90 ha h = 0.80 m m=1 i = 0.000381
PROPINSI : LAMPUNG
PEKERJAAN :
GAMBAR :
POTONGAN MEMANJANG KABUPATEN :
P.108 - A.9
NO. REGISTER : -
Disetujui -
DIPERIKSA Pelaksana -
NO.REV TANGGAL YANG DIREVISI OLEH DIRENC. DISET. DISETUJUI Pejabat Pembuat Komitmen -
L
IP
TL α 110
110
B.Ng.3.a
TM TA
R R
105
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
SV = 1 : 100
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100
SH = 1 : 1000
bidang persamaan / reference level
+ 101.00 meter
PATOK HEKTOMETER
Hm 6 Hm 7 Hm 8 Hm 9 Hm 10 Hm 11
HECTOMETER STONE
NOMOR PROFIL
PROFILE NUMBER A.9 A.11 A.13 A.15 P.135 P.137 P.139 P.141 P.143 P.145 P.147 P.148
650.0
700.0
750.0
800.0
850.0
900.0
950.0
JARAK PROFIL/DISTANCE BETWEEN TWO PROFILE
50.0 50.0 50.0 50.0 50.0 50.0 50.0 50.0 50.0 50.0 50.0
ACCUMULATED DISTANCE
107.18 107.18
107.16 107.16
107.10 107.10
107.12 107.12
106.71 107.23
107.14 107.21
107.17 107.17
ELEVASI TANGGUL KIRI
LEFT BANK LEVEL
YANG ADA
107.03
EXISTING
106.09
106.12
106.14
106.03
105.31
105.81
105.87
106.03
105.93
105.91
105.89
ELEVASI TANAH ASLI PADA AS SALURAN
GROUND LEVEL IN CENTER LINE
105.63 106.43 107.00
DIMENSI SALURAN DAN DATA TAMBAHAN Q = 0.223 l/det b = 0.60 m v = 0.38 m/det k = 70 w = 0.40 m
CANAL DIMENSION AND ADDITIONAL DATA A = 192.50 ha h = 0.80 m m=1 i = 0.000397
PROPINSI : LAMPUNG
PEKERJAAN :
GAMBAR :
POTONGAN MEMANJANG KABUPATEN :
A.9 - P.148
NO. REGISTER : -
Disetujui -
DIPERIKSA Pelaksana -
NO.REV TANGGAL YANG DIREVISI OLEH DIRENC. DISET. DISETUJUI Pejabat Pembuat Komitmen -
111
110
P.116
P.108
110
1.1949
0.1000
bidang persamaan bidang persamaan
reference level reference level
102.00 104.00
112
105.970
105.970
107.884
107.884
105.914
105.914
107.884
108.464
108.464
108.324
108.284
106.070
106.070
108.398
107.963
106.985
105.963
106.079
106.788
107.309
107.963
107.857
108.075
107.963
107.523
107.523
108.623
108.570
ELEVASI TANAH ASLI ELEVASI TANAH ASLI
ORIGINAL GROUND LEVEL
P.110 ORIGINAL GROUND LEVEL
0.41
0.50
0.50
0.51
0.44
0.30
0.43
1.69 2.00 1.80 3.50 1.00 2.77 0.83 0.83 1.10 0.90 1.19 0.94 0.66 0.93 1.64 1.43 1.10
DISTANCE (m) 110 DISTANCE (m)
1.5000 4.5000
+107.22
112 P.118
1.3000
0.1000
Stripping = 6.00 m Stripping = 0.00 m
105 110 0.10
100.00 105.00
102.829
104.329
108.023
108.023
106.023
106.415
107.383
107.958
108.023
107.703
107.703
111.214
111.860
110.233
109.763
109.663
109.685
106.063
106.063
109.763
109.763
109.763
109.763
109.951
111.392
111.756
106.063
ELEVASI TANAH ASLI ELEVASI TANAH ASLI
ORIGINAL GROUND LEVEL ORIGINAL GROUND LEVEL
0.32
0.30
0.54
0.50
2.14 3.69 1.50 2.00 1.30 2.00 1.87 2.63 2.55 2.55 1.16 1.32 0.78 1.25 1.25 0.99 1.15 4.83 1.06 3.82 3.00
DISTANCE (m) DISTANCE (m)
113
P.112
110
110
1.5000
4.5000
Stripping = 6.00 m Stripping = 4.50 m
P.120
Galian = 1.20 m² Galian = 0.49 m²
+107.20
Timbunan = 0.30 m² Timbunan = 0.02 m² 3.00 1.50
105 0.70
107.390
105.077
106.035
108.003
108.221
106.003
106.003
107.682
108.073
109.230
109.230
109.230
109.230
108.890
107.386
107.341
107.468
107.390
106.390
106.390
107.390
107.455
107.390
107.225
111.470
111.512
112.189
ELEVASI TANAH ASLI ELEVASI TANAH ASLI
ORIGINAL GROUND LEVEL ORIGINAL GROUND LEVEL
0.55
0.57
0.54
1.59 2.09 1.50 2.00 1.30 2.00 1.52 2.98 0.94 1.13 0.87 1.45 1.00 1.00 0.70 1.00 0.93 2.39 3.00 3.00
DISTANCE (m) DISTANCE (m)
111
110
105 0.70
107.985
106.837
106.174
105.985
106.964
107.985
107.886
108.125
107.985
107.505
107.505
110.460
107.370
107.489
107.481
107.370
106.370
106.370
107.370
107.329
107.370
107.170
107.170
110.065
110.370
ELEVASI TANAH ASLI ELEVASI TANAH ASLI
ORIGINAL GROUND LEVEL ORIGINAL GROUND LEVEL
0.60
0.20
0.30
0.48
3.00
3.38 0.99 1.01 1.30 0.85 1.15 1.16 1.56 1.58 1.48 1.39 1.01 1.00 0.70 1.00 0.79 0.71 2.89 2.07
DISTANCE (m) DISTANCE (m)
PROPINSI : LAMPUNG
PEKERJAAN :
GAMBAR :
POTONGAN MELINTANG KABUPATEN :
P.108 - P.122
NO. REGISTER : -
Disetujui -
DIPERIKSA Pelaksana -
NO.REV TANGGAL YANG DIREVISI OLEH DIRENC. DISET. DISETUJUI Pejabat Pembuat Komitmen -
A.9
110
3.00 1.50
0.70
106.838
107.801
108.063
106.873
106.873
107.173
107.173
107.173
107.173
106.173
106.173
107.173
107.173
109.992
110.562
104.402
107.074
107.250
106.336
104.440
107.180
107.180
106.100
106.100
106.100
107.180
107.180
105.999
ELEVASI TANAH ASLI ELEVASI TANAH ASLI
ORIGINAL GROUND LEVEL ORIGINAL GROUND LEVEL
0.35
0.35
0.30
0.30
0.42
0.30
4.00 0.86 1.19 1.19 1.39 1.00 0.70 1.00 1.00 5.35 0.83 2.74 0.76 2.24 1.08 1.08 0.57 0.93 1.18 1.89
DISTANCE (m) DISTANCE (m)
1.50
3.00
A.11
111 +106.79
0.70
107.178
107.775
106.855
106.855
107.155
107.155
107.155
107.155
106.155
106.155
107.155
107.155
107.155
110.746
107.746
102.954
103.084
107.164
107.391
106.953
107.164
106.085
106.085
106.085
107.164
107.252
107.164
105.399
105.921
ELEVASI TANAH ASLI ELEVASI TANAH ASLI
ORIGINAL GROUND LEVEL ORIGINAL GROUND LEVEL
0.35
0.35
0.50
0.30
0.30
0.67
0.53
0.47
4.00 1.13 0.92 1.04 1.29 1.00 0.70 1.00 1.65 5.00 2.49 4.08 0.97 1.16 0.87 1.08 1.08 1.00 1.77 3.31
DISTANCE (m) DISTANCE (m)
A.5 A.13
1.50
3.00
0.10 0.70
107.218
107.420
107.300
107.218
106.138
106.138
106.138
107.218
107.218
110.350
110.205
110.200
103.275
103.429
107.095
107.184
107.027
107.095
106.115
106.115
106.115
107.095
107.165
107.439
107.095
105.811
106.437
106.241
106.918
106.918
0.35
0.35
0.42
0.54
0.54
0.20
0.35
0.35
0.50
0.30
0.28
3.07 2.04 0.68 1.08 1.08 3.13 1.94 4.00 1.00 3.67 0.52 0.75 1.73 0.98 0.98 1.28 1.89 4.00
DISTANCE (m) DISTANCE (m)
112
108 110
3.00
A.7
Stripping = 5.25 m² Stripping = 3.50 m
+106.83
Galian = 0.48 m² Galian = 0.49 m²
A.15
0.1000 0.7000
107.092
107.238
107.123
107.285
106.138
106.625
108.008
106.820
106.820
107.120
107.030
107.250
107.120
106.140
106.140
106.140
107.120
107.120
111.236
111.271
106.918
107.198
107.198
106.118
106.118
106.118
107.198
107.198
0.30
0.35
0.20
0.35
0.35
1.03 2.54 1.08 1.08 5.32 1.98 1.19 1.46 1.19 0.98 0.98 0.50 4.12 2.05
DISTANCE (m) DISTANCE (m)
PROPINSI : LAMPUNG
PEKERJAAN :
GAMBAR :
POTONGAN MELINTANG KABUPATEN :
A.1 - A.15
NO. REGISTER : -
Disetujui -
DIPERIKSA Pelaksana -
NO.REV TANGGAL YANG DIREVISI OLEH DIRENC. DISET. DISETUJUI Pejabat Pembuat Komitmen -
108 P.143
3.00 1.50
+106.53
P135
Stripping = 4.00 m Stripping = 3.50 m
105
Galian = 0.38 m² Galian = 0.69 m²
+ 106.03
0.6000
bidang persamaan bidang persamaan
reference level reference level
104,00 100.00
102.308
102.481
106.926
107.137
106.926
106.100
106.026
106.926
106.926
103.552
104.118
107.98
107.98
106.71
106.71
107.23
107.23
107.23
107.23
106.03
106.03
106.71
106.71
106.94
107.21
106.71
ELEVASI TANAH ASLI ELEVASI TANAH ASLI
ORIGINAL GROUND LEVEL ORIGINAL GROUND LEVEL
0.50
0.52
0.50
0.60
0.23
0.52
0.84
3.00 1.48 0.96 1.00 1.04 1.10 2.06 3.25 2.30 4.45 1.17 1.83 0.90 0.90 1.50 3.37 3.98
DISTANCE (m) DISTANCE (m)
P137
+ 107.21
+ 106.81 108 P.145
+ 106.01 3.00 1.50
+106.426
0.6000
105
102.810
102.958
106.826
107.043
106.826
105.974
105.926
106.826
106.826
103.849
104.257
101.96
101.43
102.67
105.21
107.01
107.21
105.31
105.92
107.14
107.12
105.28
103.97
102.68
102.68
ELEVASI TANAH ASLI ELEVASI TANAH ASLI
ORIGINAL GROUND LEVEL ORIGINAL GROUND LEVEL
0.60
1.60 1.00 1.97 2.28 3.00 3.00 1.00 1.75 1.19 1.58 2.62 1.48 3.87 1.05 1.95 0.90 0.90 1.50 2.98 3.27
DISTANCE (m) DISTANCE (m)
P139
+ 107.17 P.147
+ 106.77 108
3.00
+ 105.97 1.50
+106.41
0.6000
Stripping = 4.00 m Stripping = 3.50 m
105
Galian = 0.03 m² Galian = 0.35 m²
103.172
103.444
106.608
105.942
103.433
103.216
102.23
103.30
105.23
107.17
105.69
105.81
107.03
106.20
104.22
102.12
102.12
106.81
106.81
105.91
106.81
106.81
102.27
0.60
2.90 1.04 1.93 1.94 3.89 1.12 1.99 1.13 1.82 2.09 3.66 5.43 3.37 1.84 1.16 0.90 0.90 1.50 3.38 3.62
DISTANCE (m) DISTANCE (m)
1.50
+ 106.77
+106.40
+ 105.97
0.6000
Stripping = 4.00 m Stripping = 3.50 m
105 105
Galian = 0.36 m² Galian = 0.28 m²
102.557
102.645
106.805
106.312
106.805
105.894
105.905
106.805
106.805
103.004
102.361
102.25
103.36
105.27
107.17
107.17
105.93
105.87
107.17
107.03
105.93
104.48
103.41
104.28
0.68
1.11 1.91 1.89 3.00 1.12 0.77 1.11 1.00 1.54 1.14 4.42 3.14 4.16 1.92 1.08 0.82 0.90 1.50 3.80 4.00
DISTANCE (m) 1.07 DISTANCE (m)
PROPINSI : LAMPUNG
PEKERJAAN :
GAMBAR :
POTONGAN MELINTANG KABUPATEN :
P.135 - P.148
NO. REGISTER : -
Disetujui -
DIPERIKSA Pelaksana -
NO.REV TANGGAL YANG DIREVISI OLEH DIRENC. DISET. DISETUJUI Pejabat Pembuat Komitmen -