Anda di halaman 1dari 69

A.

SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR

I. SPESIFIKASI UMUM

1. Penjelasan Tentang Sub Proyek


1.1. Uraian Singkat

Rehabilitasi Daerah Irigasi Way Ngambur terletak di Kabupaten Pesisir Barat Provinsi
Lampung dari Kota Bandar Lampung ke Lokasi pekerjaan adalah ± 340 Km, dapat
ditempuh dengan kendaraan roda empat selama ± 10 jam melalui Liwa Kabupaten
Lampung Barat atau ± 220 Km selama 5 jam melalui Kota Agung Kabupaten Tanggamus
Lokasi pekerjaan dapat dilihat pada album gambar, Peta lokasi/peta petunjuk/Key Map

1.2. Akses ke Lokasi


Akses dari area ke lokasi pekerjaan tersedia melalui udara dan angkutan darat dengan
melalui Bandar Lampung. Bandara ini terletak di Kecamatan Natar Kabupaten Lampung
Selatan di Propinsi Lampung. Lokasi kegiatan dapat dicapai dari Bandar Lampung
dengan jalan nasional, jalan provinsi dan jalan kabupaten dengan kondisi jalan beraspal
kondisi baik

2. Lingkup Pekerjaan/ Kontrak


Pekerjaan yang akan dilaksanakan di bawah Kontrak berisi pelaksanaan, penyelesaian dan
pemeliharaan pekerjaan sipil berikut ini, dan menanggulangi setiap cacat mutu di
dalamnya, semua secara khusus ditunjukkan dan dijelaskan dalam Gambar dan dokumen
lain yang terdiri dalam Kontrak.
Gambaran dari Pekerjaan Rehabilitasi Daerah Irigasi Way Ngambur diringkas sebagai
berikut :

a. Persiapan
b. Pekerjaan Saluran Tertutup
c. Pekerjaan Talang

Gambar rencana pekerjaan yang semula merupakan bagian dari Dokumen Lelang sesudah
penunjukan Penyedia sebagai pemenang lelang, gambar tersebut dilampirkan dalam
Dokumen Kontrak sebagai satu kesatuan yang selanjutnya disebut sebagai gambar kontrak
dan bersama gambar lain yang dikirim secara berangsur atau sekaligus oleh PPK
dipergunakan sebagai dasar pelaksanaan pekerjaan oleh Penyedia.
Selama pelaksanaan pekerjaan, PPK akan menerbitkan/menyampaikan tambahan gambar
sebagai gambar pengganti atau tambahan gambar detil, yang semua tambahan gambar
tersebut juga merupakan bagian dari kontrak.
Penyedia wajib mempelajari gambar kontrak dan tambahan gambar yang diberikan secara
berangsur-angsur selama pelaksanaan pekerjaan. Bila terdapat keraguan, perbedaan, atau
kesalahan terhadap gambar-gambar tersebut harus dimintakan kejelasan dan keputusan
dari PPK sebelum pekerjaan dilaksanakan.
3. Gambar-gambar yang harus disiapkan Penyedia
Penyedia Jasa berkewajiban menyerahkan gambar-gambar yang meliputi gambar
pelaksanaan (soft drawing), gambar pabrikasi dan gambar purna bangun (as built drawing).

1). Gambar Pelaksanaan


a. Umum
Sebelum pekerjaan dimulai Penyedia Jasa harus membuat dan menyiapkan
gambar pelaksanaan secara detail dengan mengacu gambar kontrak untuk
memudahkan pelaksanaan dan apabila terjadi perubahan gambar, maka
harus dilakukan redesign terhadap bagian-bagian yang mengalami
perubahan. Gambar pelaksanaan harus disiapkan berdasarkan gambar
kontrak dan syarat-syarat dalam spesifikasi yang menunjukkan dengan rinci
antara lain :

1). rencana menyeluruh dan dimensi dari tiap bagian pekerjaan yang akan
dibangun,
2). data topografi dan tinggi muka tanah yang diperoleh dari hasil
pengukuran lapangan,

Gambar pelaksanaan terlebih dahulu harus dibuat dalam bentuk gambar


sementara (draft). Karena gambar pelaksanaan merupakan petunjuk atau
pedoman dalam pelaksanaan yang akan menentukan kualitas dan kuantitas
pekerjaan tersebut, maka proses secara keseluruhan harus mendapatkan
persetujuan dari Direksi Pekerjaan/Pejabat Pembuat Komitmen dan atau
pengguna jasa.

b. Penyedia Jasa harus menyerahkan 5 (lima) set gambar pelaksanaan ukuran


kertas A3 dengan rincian 1 (satu) set asli dan 4 (empat) set copy. Apabila
ada pekerjaan yang dilaksanakan sebelum ada persetujuan Direksi
Pekerjaan/Pejabat Pembuat Komitmen maka menjadi resiko dan tanggung
jawab Penyedia Jasa. Apabila gambar-gambar yang telah mendapat
persetujuan Direksi Pekerjaan, ternyata masih ada kesalahan/kekeliruan,
maka Penyedia Jasa harus bertanggung jawab untuk memperbaikinya.
Persetujuan Direksi terhadap gambar-gambar tersebut tidak akan
meringankan tanggung jawab Penyedia Jasa atas kebenaran gambar
tersebut.

2). Gambar-gambar Pekerjaan Sementara


a. Umum
Apabila diperlukan Penyedia Jasa dibenarkan untuk mengajukan bangunan
sementara yang akan menunjang pelaksanaan pekerjaan. Adapun
bangunan yang dimaksud adalah Kistdam, tanggul sementara dan
sebagainya. Gambar-gambar yang diajukan harus menunjukkan detail dari
pekerjaan sementara tersebut. Gambar perencanaan yang diusulkan
Penyedia Jasa yang dipakai dalam pelaksanaan kontruksi juga harus
diserahkan kepada Direksi Pekerjaan/Pejabat Pembuat Komitmen
sebanyak 3 (tiga) rangkap ukuran A3.
b. Gambar-gambar untuk pekerjaan sementara yang ditinggalkan.
Penyedia Jasa hendaknya mengusulkan pekerjaan sementara yang
berkaitan dengan pekerjaan tetap, secara lebih mendetail dan diserahkan
kepada Direksi Pekerjaan/Pejabat Pembuat Komitmen untuk mengubah
dan mendapat persetujuan, sebelum dimulainya pelaksanaan pekerjaan.

3). Gambar Purna Bangun (As Built Drawing)


Selama masa pelaksanaan, Penyedia Jasa harus memelihara satu set
gambar yang dilaksanakan paling akhir untuk tiap-tiap pekerjaan. Pada
gambar yang memperlihatkan perubahan yang sudah dikerjakan sesuai
dengan kontrak, sejauh gambar tersebut sudah dilaksanakan dengan benar
kemudian dicap “sudah dilaksanakan”. Gambar-gambar yang dilaksanakan
akan diperiksa tiap bulan dilapangan oleh Direksi Pekerjaan/Pejabat Pembuat
Komitmen dan tiap hari oleh pengawas lapangan, dan apabila ditemukan hal-
hal yang tidak memuaskan dan tidak dilaksanakan, paling lambat harus
diperiksa kembali selama 6 (enam) hari kerja. Setelah masa Pelaksanaan
Gambar yang telah diperiksa beserta perubahannya sesuai dengan pekerjaan
yang dilaksanakan dijadikan gambar purna bangun (As Built Drawing) dan
diserahkan kepada pihak Direksi Pekerjaan/Pejabat Pembuat Komitmen
berupa 4 (empat) set copy ukuran A3 serta menyerahkan rekaman / softcoy
dalam bentuk external yang berisi gambar purnabangun.

3.1. Perhitungan Awal Kuantitas Pekerjaan (Initial Mutual Check)

Perhitungan Awal Kuantitas Pekerjaan (Initial Mutual Check/MC-0) adalah hasil


perhitungan kuantitas pekerjaan yang dihitung oleh Penyedia berdasarkan gambar
kerja dan disetujui PPK. Perhitungan kuantitas pekerjaan tersebut harus disampaikan
oleh Penyedia paling lambat 14 (empat belas) hari sebelum pekerjaan tersebut
dilaksanakan, kepada PPK untuk mendapatkan persetujuan.
Penyedia tidak diperbolehkan melaksanakan pekerjaan bila MC-0 pekerjaan
bersangkutan belum mendapat persetujuan PPK. Kegagalan Penyedia dalam
mendapatkan persetujuan dari PPK atas MC-0 yang ia sampaikan, tidak dapat
dipergunakan sebagai alasan Penyedia untuk mengusulkan perpanjangan waktu
pelaksanaan.

4. Pemanfaatan Jalan Inspeksi

Penyedia tidak diijinkan memanfaatkan jalan inspeksi jaringan irigasi dalam kegiatannya
melaksanakan pekerjaan tanpa persetujuan terlebih dahulu dari PPK.
Peralatan yang dipergunakan Penyedia melintasi bangunan pelengkap, misalnya jembatan
melintang saluran irigasi, dengan beban yang tidak lebih dari 5 (lima) ton. Penyedia harus
bertanggung jawab terhadap kerusakan bangunan pelengkap meskipun telah mendapat
persetujuan PPK.

5. Beban Peralatan/ Kendaraan

Penyedia wajib memohon untuk memperoleh ijin dari instansi yang terkait dalam
pemanfaatan jalan untuk pelaksanaan pekerjaan pembangunan baru/perluasan jaringan
irigasi ini dan memperhatikan batas muatan/beban yang diijinkan untuk masing-masing
jalan berikut bangunannya.
Penyedia wajib mengetahui dan mengikuti peraturan lalu-lintas yang berlaku didaerah kerja
proyek dan bertanggung jawab atas kerusakan yang mungkin timbul akibat pemanfaatan
fasilitas transportasi sebagai jalan kerja oleh Penyedia. Perbaikan kerusakan tersebut
harus dilaksanakan Penyedia dengan baik sampai mendapat persetujuan dari PPK atau
instansi yang terkait.

6. Pengukuran dan Pematokan (Setting-Out Survey)

Terhitung 30 (tiga puluh) hari sejak diterbitkan Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) oleh
PPK, Penyedia harus sudah melaksanakan pekerjaan pengukuran dan pematokan (setting-
out survey) yang pelaksanaannya harus bersama dan dibawah pengawasan PPK.
Pengukuran dan pematokan harus dilaksanakan oleh Penyedia setelah terlebih dahulu
memperoleh persetujuan PPK. Persetujuan akan diberikan bila PPK berpendapat bahwa
program dan metode kerja pengukuran dan pematokan termasuk keahlian dan ketrampilan
personel serta kondisi alat ukur memenuhi ketentuan dalam Spesifikasi Teknik dan selaras
dengan rencana pelaksanaan pekerjaan secara keseluruhan.
Lokasi dan kondisi patok benchmark yang sudah tersedia dilokasi pekerjaan beserta
tambahannya dan informasi penting lainnya akan diberikan PPK kepada Penyedia segera
setelah SPMK diterbitkan. Penyedia berkewajiban menjaga patok-patok memanjang dan
melintang saluran dan benchmark selama jangka waktu pelaksanaan pekerjaan dan segera
mengganti patok-patok yang rusak dengan patok baru. Guna menjaga mutu pengukuran
dan pematokan, Penyedia berkewajiban untuk secara periodik melakukan kalibrasi
instrumen/ alat ukur.
Bila menurut pertimbangan PPK perlu dilakukan perubahan/ modifikasi desain berdasarkan
hasil pengukuran dan pematokan, perubahan tersebut akan diberikan dengan rinci melalui
perintah tertulis kepada Penyedia.
Bila dalam jangka waktu berlakunya kontrak ternyata ada data pengukuran yang hilang
atau tidak tercatat dalam pelaksanaan pengukuran diatas, Penyedia bertanggung jawab
atas segala biaya yang diakibatkan baik langsung maupun tidak langsung oleh
kesalahannya.

6.1. Pengukuran dan Pematokan di Saluran, Drainase dan Bangunan

Pengukuran lapangan dan pematokan pada saluran irigasi, dan saluran drainasi
harus dilaksanakan dengan jarak/ interval paling jauh setiap 50 m atau sesuai
instruksi PPK khususnya pada tikungan saluran jarak tersebut harus lebih dekat/
pendek yang dimulai dari titik awal tikungan, tengah-tengah tikungan dan ujung akhir
tikungan baik untuk garis sumbu saluran maupun ROW.
Metode dan teknik pengukuran serta toleransi/ ketelitian hasil pengukuran harus
mengikuti spesifikasi yang ditetapkan dalam Buku Standar Perencanaan Irigasi
Kriteria Perencanaan (KP-07) 2013 yang diterbitkan oleh Direktorat Jenderal SDA
atau sesuai dengan instruksi PPK.
Lokasi patok-patok benchmark dan patok traverse yang telah ada dilokasi pekerjaan
akan diberitahukan kepada Penyedia oleh PPK segera sesudah diterbitkan SPMK.
Bila diperlukan, Penyedia wajib menambah patok bench mark dan patok referensi
lainnya sesuai dengan kebutuhan dengan biaya ditanggung oleh Penyedia.
Selama pelaksanaan pekerjaan Penyedia bertanggung jawab atas keamanan dan
kondisi patok bench-mark, patok tambahan dan patok pembantu lainnya sebagai
basis pekerjaan pengukuran.
Data pengukuran harus diplot pada gambar pengukuran sebagai persiapan gambar
kerja yang tatacara dan proses untuk persetujuannya mengikuti ketentuan.
Ketelitian data pengukuran sepenuhnya tetap menjadi tanggung jawab Penyedia
meskipun dalam pelaksanaannya telah melewati proses pemeriksaan dan
persetujuan dari PPK. Data pengukuran yang telah memperoleh persetujuan PPK,
dipergunakan sebagai dasar penghitungan kuantitas/ prestasi kerja Penyedia beserta
pembayarannya.

6.2. Pengukuran Purna Bangun

Sebelum pekerjaan dinyatakan selesai, Penyedia wajib melaksanakan pengukuran


purna bangun bersama PPK yang meliputi pengukuran:

(a) ketinggian/ elevasi bagian utama saluran irigasi dan drainasi setiap jarak 50 m;
(b) tampang melintang saluran irigasi dan drainasi setiap jarak 50 m
(c) inlet, outlet dan elevasi puncak bangunan irigasi
(d) gambar situasi/ denah seluruh pekerjaan yang rinci termasuk koordinatnya.

Jenis pekerjaan penunjang : pengukuran dilakukan dengan cara m2 sesuai yang


tercantum dalam Daftar Kuantitas dan Harga

6.3. Pematokan dan Batas ROW


(Setting out and Demarcation of Right-of-Way)

Penyedia bertanggung jawab menetapkan dengan benar tata letak sumbu/ as saluran
dan bangunan, profil memanjang & melintang, dan patok-patok referensi yang
diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan.
Pematokan sumbu saluran irigasi dan drainasi dibuat setiap jarak 50 m dan untuk
tikungan dipasang pada awal, tengah-tengah, dan ujung tikungan.
Penyedia harus menjaga dan memelihara patok-patok pengukuran selama
pelaksanaan pekerjaan sedang berlangsung dan segera mengganti patok-patok yang
rusak.
Penyedia harus menyiapkan dan melakukan kalibrasi semua peralatan untuk survey
dan pengukuran di lokasi kerja yang diperlukan dan digunakan untuk pengukuran tata
letak (setting out survey) pekerjaan sehingga memenuhi sistem jaminan mutu.

6.4. Fasilitas Umum di Lokasi Pekerjaan

Dalam waktu 30 (tiga puluh) hari sejak SPMK diterbitkan, Penyedia dengan biayanya
sendiri melaksanakan survey di lokasi pekerjaan untuk mengetahui lokasi seluruh
saluran irigasi lama, drainasi, pagar, fasilitas umum yang terpendam maupun yang
tidak, termasuk jaringan kabel listrik, telepon, air bersih, pipa drainasi dan lain-lain.
Penyedia wajib membuat gambar denah yang menunjukkan lokasi, wujud & sifat dari
fasilitas umum diatas dan menyerahkannya kepada PPK.
Penyedia tidak diperbolehkan mengganggu semua fasilitas umum di lokasi pekerjaan
kecuali yang akan diganti, dipindahkan atau dipembangunan baru/perluasan/
renovasi sesuai dengan kontrak.
Dengan persetujuan PPK, Penyedia harus bersama otoritas setempat mengatur
pembongkaran/ pemindahan, pengalihan atau perlindungan terhadap fasilitas umum
yang terpengaruh pelaksanaan pekerjaan atau kegiatan Penyedia, dan Penyedia
bertanggung jawab untuk segala biaya untuk keperluan diatas, dan biaya tersebut
dianggap sudah termasuk dalam harga satuan pekerjaan bersangkutan.
Bila selama pelaksanaan kontrak, terdapat fasilitas umum yang tidak tercatat/
terdeteksi atau diketahui, Penyedia harus bertanggung jawab bila terjadi kerusakan
pada fasilitas umum tersebut akibat kelalaiannya.
7. Perubahan Desain dan Gambar

Sesuai dengan kemajuan pelaksanaan pekerjaan khususnya pekerjaan galian pondasi


serta hasil pemutakhiran penyelidikan geoteknik dan mekanika tanah, segala biaya yang
timbul dibebankan ke Penyedia. PPK berwenang melakukan perubahan desain, dimensi
dan alur (alignment) saluran dan bangunan apabila hal tersebut perlu dilakukan (dari hasil
penyelidikan) bersama Tim Teknis Balai Besar Wilayah Sungai Mesuji Sekampung.
Penyedia wajib mempelajari dan melaksanakan pekerjaan sesuai dengan modifikasi/
perubahan desain disertai usulan perubahan metoda pelaksanaan dan harga satuan
pekerjaan bila diperlukan.

8. Pengeringan

Penyedia bertanggung jawab terhadap pekerjaan pengeringan dilokasi pekerjaan guna


menjamin mutu, kemudahan dan kelancaran pelaksanaan pekerjaan dengan membuat
bangunan sementara yang berupa tanggul, bangunan/ saluran pengelak, bangunan
pengamanan, penyediaan pompa air, dan lainnya untuk memindahkan aliran air sehingga
tidak menggenangi lokasi pekerjaan dan membongkar/ membersihkannya bila pekerjaan
telah selesai dikerjakan dan dianggap menjadi tanggung jawab sepenuhnya Penyedia.

9. Sumber Bahan dan Agregat Beton

Penyedia bertanggung jawab untuk pengadaan agregat beton dan batu yang diperlukan
untuk konstruksi beton, pasangan batu, rip-rap dan perkerasan jalan baik kuantitas maupun
kualitas. Sebelum bahan bangunan tersebut dipergunakan, Penyedia wajib mengusulkan
lokasi sumber bahan bangunan/ agregat beton dengan dilampiri hasil uji/tes laboratorium
sesuai dengan ketentuan dalam Spesifikasi Teknik kepada PPK guna dipelajari dan
disetujui bila ternyata hasil uji laboratorium tersebut sesuai dengan ketentuan dalam
Spesifikasi Teknik.
Pengambilan contoh ( sample) agregat beton dan juga contoh beton yang diambil oleh
Penyedia pada saat proses pengecoran beton sedang berlangsung, harus disaksikan oleh
PPK. Jenis dan jumlah contoh benda uji harus sesuai dengan ketentuan dalam Spesifikasi
Teknik dan atau perintah PPK. Tanggapan, penilaian dan persetujuan PPK terhadap hasil
uji laboratorium untuk beton dan agregatnya, tidak dapat dipakai sebagai alasan bagi
Penyedia bebas dari tanggung jawabnya terhadap kualitas, daya-guna dan hasil kerja
pekerjaan beton yang dilaksanakannya.
Segala biaya yang dikeluarkan untuk pelaksanaan pekerjaan beton termasuk biaya ijin
penambangan galian Tipe C, fee dan royalti (kalau ada), uji laboratorium dan kegiatan
untuk menjamin mutu beton agar sesuai dengan ketentuan dalam Spesifikasi Teknik,
dianggap sudah termasuk dalam harga satuan pekerjaan beton yang ditawarkan dalam
Daftar Kuantitas dan Harga dan menjadi tanggung jawab sepenuhnya Penyedia.

10. Tanah Bahan Timbunan

Penyedia bertanggung jawab terhadap tanah bahan timbunan berikut penyediaan borrow-
area dari mana tanah tersebut diambil, baik kuantitas maupun kualitas.
Lokasi borrow-area harus terlebih dahulu memperoleh persetujuan PPK sebelum dipakai
oleh Penyedia sebagai sumber tanah bahan timbunan.
Lokasi borrow-area diusulkan oleh Penyedia dengan dilampiri hasi uji laboratorium kepada
PPK guna memperoleh persetujuan yang akan diberikan bila soil-properties tanah di
borrow-area terbukti sesuai dengan ketentuan dalam Spesifikasi Teknik.
Pengambilan contoh tanah (sample) baik di borrow-pit maupun pengambilan benda uji
kepadatan dilokasi pekerjaan penimbunan tanah dilakukan oleh Penyedia dan disaksikan
PPK. Jumlah dan lokasi pengambilan benda uji harus sesuai dengan ketentuan dalam
Spesifikasi Teknik dan perintah PPK. Penilaian dan persetujuan PPK terhadap hasil uji
laboratorium tidak dapat dipakai sebagai alasan bagi Penyedia bebas dari tanggung
jawabnya terhadap kualitas dan kinerja pekerjaan timbunan tanah yang dilaksanakannya.
Segala biaya yang dikeluarkan untuk pelaksanaan pekerjaan timbunan tanah termasuk
biaya ijin penambangan bahan galian Tipe C, fee dan royalti (kalau ada), uji laboratorium
dan kegiatan untuk menjamin mutu kepadatan timbunan tanah agar sesuai dengan
ketentuan dalam Spesifikasi Teknik, dianggap sudah termasuk dalam harga satuan
pekerjaan timbunan tanah yang ditawarkan dalam Daftar Kuantitas dan Harga dan
sepenuhnya menjadi tanggung jawab Penyedia.

11. Bahan, Peralatan dan Upah

Semua bahan, peralatan maupun bahan bakar yang akan dipergunakan oleh Penyedia
untuk melaksanakan/ menyelesaikan pekerjaan, harus menggunakan bahan bakar industri.
Untuk bahan dan peralatan yang dibutuhkan selain yang tersebut diatas harus terlebih
dahulu diajukan oleh Penyedia kepada PPK sebelum bahan dan peralatan tersebut dikirim/
mobilisasi ke lokasi pekerjaan.
Bila bahan dan/atau peralatan tersebut merupakan item/ jenis pekerjaan yang tercantum
dalam Daftar Kuantitas dan Harga, maka biaya yang dikeluarkan oleh Penyedia untuk
pengadaan, pengangkutan, penyimpanan dan penanganan/ perawatannya harus sudah
termasuk dalam harga penawaran untuk jenis/ item pekerjaan tersebut.
Bila bahan dan/ atau peralatan tersebut tidak tercantum dalam Daftar Kuantitas dan Harga,
maka biaya yang dikeluarkan oleh Penyedia untuk pengadaan, pengangkutan,
penyimpanan, penanganan dan pemeliharaan harus sudah termasuk/ diperhitungkan
dalam harga satuan pekerjaan yang membutuhkan bahan dan peralatan tersebut.
Bila karena alasan prioritas atau karena sebab lain misalnya bahan atau peralatan yang
memenuhi Spesifikasi Teknik tidak tersedia dipasaran maka PPK akan mengeluarkan
perintah tertulis tentang perubahan dan penggantian bahan atau peralatan baik jumlah
maupun spesifikasinya.
Bila perubahan dan penggantian bahan atau peralatan berakibat pada pengurangan biaya/
harga pekerjaan maka perlu ditindak lanjuti dengan negosiasi teknis dan harga dengan
tetap mengacu pada ketentuan yang tercantum dalam kontrak.
Pemasangan dan uji coba semua peralatan mekanikal untuk pekerjaan pintu. saringan
sampah, pengendalian harus dilaksanakan dengan pengawasan spesialis dari pabrikan
dengan persetujuan PPK terlebih dahulu. Biaya yang dikeluarkan Penyedia untuk
pemasangan, pengawasan dan uji coba tersebut menjadi beban dan tanggung jawab
sepenuhnya Penyedia sesuai dengan ketentuan diatas.
Semua pekerja dibayar selama hari kerja dan datanya disimpan oleh Penyedia. Daftar
pembayaran masing-masing pekerja dapat diperiksa oleh PPK. Upah untuk pekerja
mengacu pada Undang-Undang Cipta Kerja dan PP No. 36 tahun 2021 tentang
pengupahan.
12. Pengujian dan Pemeriksaan

12.1. Umum

Pengujian dan pemeriksaan pekerjaan dilakukan PPK pada waktu pelaksanaan,


pabrikasi, pemasangan dan penyelesaiannya dilapangan sesuai dengan ketentuan
dalam Syarat-Syarat dan Spesifikasi Kontrak.
Penyedia harus memberikan informasi kepada PPK tentang pengujian yang akan
dilakukan agar pengujian tersebut dilaksanakan dengan kesaksian PPK. Penyedia
harus menyampaikan hasil pengujian, dan sertifikat yang diperlukan kepada PPK
dalam formulir yang sudah disepakati.
Persetujuan PPK, serta hasil pengujian dan pemeriksaan tidak dapat menghalangi
PPK untuk menolak material dan peralatan yang akan dipasang dilokasi pekerjaan
bila ternyata tidak memenuhi Spesifikasi.

12.2. Pengujian dan Pemeriksaan di Lokasi Pekerjaan

Bila laboratorium dilokasi pekerjaan belum siap dimanfaatkan atau peralatannya tidak
lengkap, maka pengujian harus dilakukan oleh instansi/ badan usaha lain yang
memperoleh persetujuan PPK atas beban biaya Penyedia.
Penyedia harus memberitahukan secara tertulis kepada PPK paling lambat 24 jam
sebelum pengujian dan pemeriksaan dilokasi pekerjaan dilaksanakan. Penyedia
wajib menyediakan tenaga ahli dan tenaga terampil untuk laboratorium, material dan
peralatan/ instrument laboratorium dan bahan-bahan yang diperlukan dilokasi
pekerjaan. Penyedia bertanggung jawab atas segala biaya yang dikeluarkan untuk
pengujian dan pemeriksaan di lokasi pekerjaan.

12.3. Pengujian dan Pemeriksaan di Pabrik

Penyedia harus menyampaikan secara tertulis dan rinci kepada PPK tentang jadwal
pengujian dan pemeriksaan di pabrik yang akan dilakukan termasuk pengujian
terhadap item tertentu dari peralatan atau barang guna memastikan kualitasnya
memenuhi Spesifikasi Teknik. Hasil pengujian dan pemeriksaan ini harus dicatat
dengan tertib oleh Penyedia dan disampaikan kepada PPK. Penyedia bertanggung
jawab atas segala biaya yang dikeluarkan untuk pengujian dan pemeriksaan di
pabrik.

12.4. Pengujian Pekerjaan Selesai

Paling lambat 2 (dua) bulan sebelum dilakukan pengujian dan verifikasi untuk
pekerjaan selesai, Penyedia wajib menyerahkan kepada PPK rincian jadwal dan
tatacara pengujian untuk memperoleh persetujuan.
Sesudah dilaksanakannya Pengujian Pekerjaan Selesai, Penyedia harus menyiapkan
dan menyerahkan kepada PPK kurva verifikasi atau data verifikasi lainnya dalam
format yang telah disepakati untuk peralatan ukur dan fasilitas lain yang didesain
PPK.

12.5. Pemberitahuan untuk Pengoperasian

Pengoperasian seluruh pekerjaan hanya dapat dilakukan dengan ijin PPK atau yang
mewakilinya. Pemberitahuan secara lengkap dan tertulis kepada PPK atau wakilnya
harus disampaikan dengan tenggang waktu yang cukup sebelum dilakukan
pengoperasian untuk memberikan kesempatan baginya melakukan pengaturan yang
diperlukan.
Segala biaya yang dikeluarkan oleh Penyedia, kecuali bila sudah disediakan secara
tersendiri sebagai jenis pekerjaan penunjang dalam Daftar Kuantitas dan Harga,
dianggap sudah termasuk/ diperhitungkan dalam harga satuan pekerjaan yang
membutuhkan pengujian dan pemeriksanaan tersebut.

13. Audit oleh PPK

Sesuai dengan kewenangannya, PPK berhak melakukan audit dalam kaitannya dengan :

(1) Biaya yang dikeluarkan sebagai akibat dari pemutusan kontrak yang telah di atur
dalam Syarat-Syarat Umum Kontrak, tentang Penghentian dan Pemutusan Kontrak.
(2) Biaya-biaya lainnya yang di klaim Penyedia dan tidak tercakup dalam Kontrak.
Penyedia wajib menyimpan dan menjaga dokumen akutansi yang berkaitan dengan 2 (dua)
hal di atas.

14. Rencana Pelaksanaan Pekerjaan

1) Metode dan jadwal pelaksanaan pekerjaan yang ditawarkan Penyedia dalam dokumen
penawaran dianggap sebagai satu kesatuan dengan dokumen kontrak dan disebut
sebagai Rencana Pelaksanaan Kontrak.
Paling lambat 14 (empat belas) hari sesudah rapat persiapan pelaksanaan kontrak
yang ditetapkan dalam Syarat-Syarat Umum Kontrak, Penyedia harus menyerahkan
kepada PPK rincian dan perbaikan dari Rencana Pelaksanaan Kontrak guna mendapat
persetujuan yang untuk selanjutnya disebut Rencana Pelaksanaan Pekerjaan.
Rencana Pelaksanaan Pekerjaan berisi uraian/ rincian metode pelaksanaan, jadwal
pelaksanaan, metode kerja dan jadwal kerja setiap jenis pekerjaan, jadwal pengadaan
bahan, mobilisasi personil dan peralatan, sosialisasi dan konsultasi kepada
masyarakat dan pemerintah daerah dan program mutu.
Rencana Pelaksanaan Pekerjaan yang sudah disetujui PPK tidak boleh dirubah atau
dimodifikasi oleh Penyedia tanpa persetujuan PPK, perubahan dan modifikasi
Rencana Pelaksanaan Pekerjaan dapat dipertimbangkan dengan alasan dan sebab
yang dapat dipertanggung jawabkan, antara lain karena timbulnya perubahan kegiatan
pekerjaan sesuai dengan Syarat-Syarat Umum Kontrak.
Penyedia harus menyediakan Rencana Pelaksanaan Pekerjaan yang telah disepakati
dalam computer software dan menyerahkan copinya kepada PPK untuk keperluan
monitoring dan evaluasi.
2) Hambatan Pelaksanaan Pekerjaan
Potensi hambatan yang mungkin timbul selama pelaksanaan pekerjaan ini adalah:
(i) kegiatan Penyedia lainnya yang sedang melaksanakan paket pekerjaan yang
berbeda dan
(ii) pemberian dan pembagian air irigasi yang harus tetap berlangsung selama
pelaksanaan pekerjaan.
Sebagai salah satu upaya mengurangi dampak dari potensi hambatan tersebut dan
hambatan lainnya yang mungkin timbul, Penyedia dalam penawarannya harus
menyediakan kelonggaran waktu, teknis dan biaya. Koordinasi dalam manajemen
pelaksanaan pekerjaan antara Penyedia untuk paket yang berbeda harus dilaksanakan
dengan baik sejak awal bersama PPK pada saat dilakukan pre-construction meeting.
Sebagai upaya mengurangi potensi hambatan dalam pelaksanaan dan untuk
menghindari konflik dengan masyarakat khususnya petani setempat, Penyedia harus
melaksanakan sosialisasi dan konsultasi kepada pemerintah daerah dan masyarakat/
petani seperti yang diuraikan dalam Spesifikasi Umum.

15. Pengendalian Kualitas

Penyedia harus melaksanakan sistem pengendalian dan kepastian kualitas yang menjamin
ketentuan-ketentuan dalam kontrak khususnya kualitas pekerjaan dipenuhi/ diikuti dengan
baik sesuai dengan ketentuan dalam Syarat-Syarat Umum Kontrak, Program Mutu.
Paling lambat 28 (dua puluh delapan) hari sesudah SPMK diterbitkan, Penyedia wajib
menyerahkan rincian Program Mutu kepada PPK yang dengan jelas menguraikan
organisasi, prosedur pelaksanaan pekerjaan, prosedur intruksi kerja, sumber daya dan
mekanisme yang direncanakan untuk menjamin kualitas pekerjaan sesuai dengan
ketentuan dalam kontrak termasuk format kerja dan prosedur pengendalian kualitas dalam
pelaksanaan pekerjaan sehari-hari dilapangan.
Penyedia harus menyerahkan metoda kerja kepada PPK guna mendapat persetujuan
sebelum pekerjaan dilaksanakan. Metoda kerja tersebut harus secara rinci menguraikan
pekerjaan penunjang, bahan dan peralatan yang digunakan, tahapan dan urutan pekerjaan,
pengendalian kualitas dan prosedur pengujian serta langkah-langkah untuk keselamatan
kerja.

16. Penyampaian, Pemeriksaan dan Persetujuan Gambar Kerja dan Dokumen

Sesuai ketentuan kontrak, Penyedia wajib menyerahkan gambar-gambar konstruksi dan


dokumen-dokumen kepada PPK untuk diperiksa dan disetujui dalam waktu kurang dari 30
hari kalender atau sesuai petunjuk PPK, sebelum pelaksanaan pekerjaan. Gambar kerja
dan dokumen untuk item yang mungkin dipabrikasi di luar negeri harus disampaikan dalam
waktu seratus dua puluh (120) hari sejak tanggal Surat Perintah Kerja diterbitkan, untuk
disetujui oleh PPK.
Kecuali jika ditetapkan lain, pemeriksaan dan/ atau persetujuan gambar-gambar kerja dan
dokumen-dokumen diatur sesuai dengan tata cara dalam paragraf berikut ini, dengan
catatan PPK berwenang untuk merubahnya bila diperlukan, selama pelaksanaan
pekerjaan.
Penyedia wajib menyerahkan 3 (tiga) copy gambar kerja dan dokumen yang dapat dibaca
dengan jelas kepada PPK untuk diperiksa dan disetujui. Format gambar kerja dan dokumen
tersebut harus terlebih dahulu disetujui PPK. Dalam waktu 30 (tiga puluh) hari sesudah
menerima gambar kerja dan dokumen dari Penyedia, PPK akan mengirimkan kembali
kepada Penyedia 1 (satu) copy dengan dibubuhi keterangan klasifikasi hasil pemeriksaan:
”setuju” atau ”perbaiki”
Klasifikasi hasil pemeriksaan/ persetujuan pada gambar kerja dan dokumen:
(a) ”DISETUJUI”
(b) ”DISETUJUI DENGAN SYARAT-SYARAT”
(c) ”DIKEMBALIKAN UNTUK DIKOREKSI”
(d) ”TIDAK DISETUJUI”

Setelah gambar-gambar kerja dan dokumen-dokumen yang telah ditandai dengan


klasifikasi (a) atau (b) diterima, Kontraktor akan diberi wewenang untuk memproses
gambar-gambar kerja dan dokemen-dokumen lebih lanjut, membuat pembetulan/ koreksi
jika terdapat kesalahan yang telah ditunjukkan oleh PPK. Semua rekaman gambar kerja
yang disetujui harus dikelola di kantor lapangan Kontraktor dan dicetak ulang dengan biaya
sendiri seperti yang diminta oleh PPK.
Bila gambar-gambar kerja dan dokumen-dokumen yang dikembalikan dengan diberi tanda
dengan klasifikasi (c) seperti tersebut diatas, Penyedia harus segera membuat
perbaikan/koreksi dan/ atau revisi pada gambar-gambar kerja dan dokumen-dokumen
dengan cepat dan tepat dan menyampaikannya lagi sebanyak tiga (3) copy gambar dan
dokumen yang telah direvisi kepada PPK. Sesudah revisi gambar-gambar kerja dan
dokumen-dokumen tersebut diterima, PPK akan melakukan/ melanjutkan pemeriksaannya
atas gambar-gambar kerja dan dokumen-dokumen dalam lima belas (15) hari kerja;
Bergantung dari tingkat kesalahan dan koreksi/ revisi gambar kerja dan dokumen yang
diperiksa sebelumnya. Prosedur ini akan berlanjut hingga gambar-gambar kerja dinyatakan
dalam klasifikasi (a) atau (b) seperti tersebut diatas.
Apabila gambar-gambar kerja dan dokumen-dokumen yang telah dikembalikan dinyatakan
kedalam klasifikasi (d) seperti tersebut diatas, berarti gambar-gambar kerja dan dokumen-
dokumen tidak disetujui oleh PPK.
Tidak satupun pekerjaan permanen boleh dilaksanakan hingga gambar-gambar kerja dan
dokumen-dokumen yang dipakai telah mendapatkan persetujuan oleh PPK. Sebelum
memulai pekerjaan, pemeriksaan bersama akan dilakukan oleh PPK dan Penyedia untuk
memastikan bahwa gambar-gambar kerja dan dokumen-dokumen yang disetujui telah
sesuai secara penuh. Jika ditemukan beberapa perbedaan dan ketidak efisiensian,
Penyedia harus membetulkannya dan memperoleh persetujuan dari PPK seperti cara yang
telah dijelaskan diatas.
Bila diperlukan revisi atas gambar-gambar kerja dan dokumen-dokumen yang telah
disetujui, Penyedia harus menyampaikannya kepada PPK untuk persetujuannya seperti
tata cara yang telah dijelaskan diatas.
PPK mempunyai wewenang memerintahkan Penyedia menambahkan rincian, perubahan
atau modifikasi pada gambar-gambar kerja dan/ atau dokumen-dokumen yang diperlukan
agar sesuai dengan ketentuan dan syarat yang ditetapkan dalam spesifikasi dan Penyedia
harus melaksanakannya tanpa penambahan biaya.

17. Sosialisasi dan Konsultasi

Pada masa pra-lelang PPK melakukan sosialisasi awal dengan stake holder jaringan irigasi
yaitu pemerintah daerah dan masyarakat setempat, seperti bupati, kepala dinas
PU/pengairan, camat, lurah, GP3A dan ketua P3A, dengan tujuan;
(i) memberikan informasi awal tentang rencana rehabilitasi jaringan irigasi,
(ii) mengumpulkan informasi dan data termasuk masalah, kesulitan dan keinginan stake
holder yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan pekerjaan pembangunan
baru/perluasan jaringan irigasi, dan
(iii) kesepakatan yang dihasilkan dalam sosialisasi antara lain; masalah pengeringan
saluran primer dan sekunder, bangunan/ saluran pengelak dan intake sementara serta
kemungkinan modifikasi pola tanam dan pemilihan jenis tanaman selama periode
pelaksanaan pembangunan baru/perluasan jaringan irigasi.

Penyedia wajib melakukan sosialisasi dan konsultasi dengan pemerintah daerah, camat,
lurah, GP3A dan P3A sebelum pelaksanaan pembangunan baru/perluasan jaringan irigasi
dikerjakan guna membangun saling pengertian dan menghindari salah paham/ masalah
serta mengajak partisipasi masyarakat setempat dalam pelaksanaan pembangunan
baru/perluasan jaringan irigasi.
Sosialisasi dan Konsultasi (Pertemuan-1) ini harus dilaksanakan Penyedia paling lambat 30
(tiga puluh) hari sebelum pelaksanaan pekerjaan dan terlebih dahulu Penyedia harus
menyerahkan jadwal, isi dan materi sosialisasi kepada PPK paling lambat 14 (empat belas)
hari sebelum sosialisasi dan konsultasi dilaksanakan guna mendapat persetujuan.
Sosialisasi dan konsultasi dilakukan oleh Penyedia dalam 2 (dua) tahap pertemuan sebagai
berikut:
(1) Pertemuan-1

Peserta Pertemuan-1 ini adalah para camat, lurah, GP3A dan ketua P3A didaerah
irigasi yang bersangkutan, Penyedia memberikan penjelasan tentang rencana
pelaksanaan pekerjaan rehabilitasi jaringan irigasi:

(i) jangka waktu pelaksanaan yang perlu diketahui petani dan dampaknya terhadap
pelaksanaan usaha tani dalam kurun waktu tersebut serta upaya untuk
mengurangi dampak tersebut.
(ii) pengukuran dan pematokan yang diupayakan tidak mengganggu/ merusak
tanaman dan harta milik petani lainnya.
(iii) pelaksanaan pekerjaan penunjang/ pekerjaan sementara: jalan, jembatan, gorong-
gorong, bangunan pengaman, bangunan pengelak, intake sementara dan lain-
lainnya yang membutuhkan partisipasi masyarakat setempat dalam pelaksanaan
pekerjaan baik tenaga kerja maupun bahan bangunan.
(iv) pelaksanaan pekerjaan pembangunan baru/perluasan saluran irigasi primer dan
sekunder yang diupayakan menggunakan metoda dan peralatan yang sesuai dan
disepakati agar tidak berdampak besar terhadap pemberian dan pembagian air
irigasi bagi usaha tani.
(v) penggunaan tenaga kerja dari luar yang disepakati masyarakat setempat sehingga
tidak berdampak kecemburuan sosial.
(vi) penggunaan peralatan besar yang dikhawatirkan merusak jalan dan fasilitas desa
lainnya, serta program kerja Penyedia untuk memperbaiki kerusakan dan
mengurangi dampak negatif lainnya yang menyangkut keamanan dan kebersihan
lingkungan desa.

(2) Pertemuan-2

Peserta Pertemuan-2 ini adalah stake holder tingkat desa ialah perangkat desa (lurah,
kaur ekonomi & pembangunan desa, kaur sosial desa), tokoh informal desa dan petani
anggota P3A. Materi pertemuan-2 tidak berbeda dengan Pertemuan-1, dengan
pembahasan yang lebih rinci sesuai dengan kondisi dan kepentingan masyarakat
masing-masing desa bersangkutan.
Pertemuan-2 harus dilaksanakan Penyedia paling lambat 14 (empat belas) hari
sebelum pelaksanaan pekerjaan dilokasi desa tersebut.
Hasil Pertemuan-1 dan Pertemuan-2 harus dilaporkan kepada PPK paling lambat 14
(empat belas) hari sesudah pertemuan. Segala biaya yang dikeluarkan untuk
sosialisasi dan konsultasi, kecuali sudah disediakan secara tersendiri dalam Daftar
Kuantitas dan Harga, dianggap sudah termasuk dalam harga kontrak dan menjadi
taggungjawab sepenuhnya Penyedia.
II. SPESIFIKASI KHUSUS

I. PEKERJAAN PERSIAPAN

1. MOBILISASI DAN DEMOBILISASI


Penyedia Jasa harus menyediakan dan memobilisasi peralatan dan personil yang
diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan program kerja dan metode
pelaksanaan pekerjaan yang diajukan serta mendapat persetujuan dan pengesahan dari
Direksi Pekerjaan/Pejabat Pembuat Komitmen.
Peralatan yang disediakan/didatangkan harus dalam kondisi baik dan sesuai dengan
persyaratan yang telah ditentukan serta dilengkapi dengan sukucadang yang diperlukan.
Penyedia jasa bertanggung jawab terhadap keamanan dan keselamatan atas
pengoperasian peralatan yang digunakan, termasuk pengangkutan dan/atau
pemindahan peralatan kerja kelokasi pekerjaan serta pengembalian/pengangkutan
pemulangan. Penyedia jasa harus membuat laporan dan harus mendapat persetujuan
Direksi Pekerjaan/Pejabat Pembuat Komitmen tentang jadual kegiatan mobilisasi dan
demobilisasi.

Pengukuran dan Pembayaran


Pengukuran untuk pembayaran mobilisasi dan demobilisasi dilaksanakan berdasarkan
jumlah alat yang didatangkan kelapangan. Pembayaran pekerjaan mobilisasi dan
demobilisasi dibuat dalam harga lump-sum (Ls) sesuai dengan harga yang tercantum
dalam kontrak.

Nomor Mata Satuan


Uraian
Pembayaran Pengukuran
I.1 Mobilisasi/Demobilisasi Ls

No. Uraian Satuan Koefisien

1 Tripod tinggi 5 m unit 1,00


2 Hamer 0.5 ton (manual) unit 1,00
3 Concrete Mixer 0.3 m3 unit 3,00
4 Stamper 6,5 HP unit 4,00
5 Jack hammer unit 2,00
6 Concrete Vibrator 5.5 HP unit 2,00

Secara umum, yang perlukan pada pekerjaan mobilisasi/demobilisasi yaitu mobilisasi


personil, fasilitas dan peralatan adalah :
1. Mobilisasi Personil
2. Rambu – rambu sementara diadakan, dan Pengaturan lalu-lintas mulai dikelola.
3. Kantor Lapangan, gudang/barak bahan / Lokasi kerja disediakan.
4. Peralatan yang diperlukan didatangkan di Lapangan.
5. Pelayanan Pengendali Mutu disiapkan.
6. Papan nama Proyek diadakan.
Waktu mobilisasi :
Segera setelah Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK), dan Surat Penyerahan
Lapangan diterbitkan, personil yang diperlukan untuk penyelesaian pekerjaan
mobilisasi. Seluruh pekerjaan yg tercakup dalam mobilisasi dilaksanakan paling lambat
30 hari dengan catatan, pendatangan peralatan, akan disesuaikan dengan kebutuhan
pekerjaan di lapangan, dimobolisasi berupa pembongkaran tempat kerja ( fasilitas ) oleh
penyedia pada saat akhir kontrak termasuk pemindahan semua instalasi, peralatan dan
perlengkapan dari tanah milik pemerintah dan pengembalian kondisi tempat kerja
menjadi kondisi seperti semula sebelum pekerjaan dimulai.

2. Pengukuran/Uitzet dan Pematokan (Setting-Out Survey)

Terhitung 30 (tiga puluh) hari sejak diterbitkan Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) oleh
PPK, Penyedia harus sudah melaksanakan pekerjaan pengukuran dan pematokan
(setting-out survey) yang pelaksanaannya harus bersama dan dibawah pengawasan
PPK. Pengukuran dan pematokan harus dilaksanakan oleh Penyedia setelah terlebih
dahulu memperoleh persetujuan PPK. Persetujuan akan diberikan bila PPK berpendapat
bahwa program dan metode kerja pengukuran dan pematokan termasuk keahlian dan
ketrampilan personel serta kondisi alat ukur memenuhi ketentuan dalam Spesifikasi
Teknik dan selaras dengan rencana pelaksanaan pekerjaan secara keseluruhan.
Lokasi dan kondisi patok benchmark yang sudah tersedia dilokasi pekerjaan beserta
tambahannya dan informasi penting lainnya akan diberikan PPK kepada Penyedia
segera setelah SPMK diterbitkan. Penyedia berkewajiban menjaga patok-patok
memanjang dan melintang saluran dan benchmark selama jangka waktu pelaksanaan
pekerjaan dan segera mengganti patok-patok yang rusak dengan patok baru. Guna
menjaga mutu pengukuran dan pematokan, Penyedia berkewajiban untuk secara
periodik melakukan kalibrasi instrumen/ alat ukur.
Bila menurut pertimbangan PPK perlu dilakukan perubahan/ modifikasi desain
berdasarkan hasil pengukuran dan pematokan, perubahan tersebut akan diberikan
dengan rinci melalui perintah tertulis kepada Penyedia.
Bila dalam jangka waktu berlakunya kontrak ternyata ada data pengukuran yang hilang
atau tidak tercatat dalam pelaksanaan pengukuran diatas, Penyedia bertanggung jawab
atas segala biaya yang diakibatkan baik langsung maupun tidak langsung oleh
kesalahannya.

a. Pengukuran dan Pematokan di Saluran, Drainasi dan Bangunan

Pengukuran lapangan dan pematokan pada saluran irigasi, dan saluran drainasi
harus dilaksanakan dengan jarak/ interval paling jauh setiap 50 m atau sesuai
instruksi PPK khususnya pada tikungan saluran jarak tersebut harus lebih dekat/
pendek yang dimulai dari titik awal tikungan, tengah-tengah tikungan dan ujung
akhir tikungan baik untuk garis sumbu saluran maupun ROW.
Metoda dan teknik pengukuran serta toleransi/ ketelitian hasil pengukuran harus
mengikuti spesifikasi yang ditetapkan dalam Buku Standar Perencanaan Irigasi
Kriteria Perencanaan (KP – 07 ) 2013 yang diterbitkan oleh Direktorat Jenderal SDA
atau sesuai dengan instruksi PPK.
Lokasi patok-patok benchmark dan patok traverse yang telah ada dilokasi pekerjaan
akan diberitahukan kepada Penyedia oleh PPK segera sesudah diterbitkan SPMK.
Bila diperlukan, Penyedia wajib menambah patok bench mark dan patok referensi
lainnya sesuai dengan kebutuhan dengan biaya ditanggung oleh Penyedia.
Selama pelaksanaan pekerjaan Penyedia bertanggung jawab atas keamanan dan
kondisi patok bench-mark, patok tambahan dan patok pembantu lainnya sebagai
basis pekerjaan pengukuran.
Data pengukuran harus diplot pada gambar pengukuran sebagai persiapan gambar
kerja yang tatacara dan proses untuk persetujuannya mengikuti ketentuan.
Ketelitian data pengukuran sepenuhnya tetap menjadi tanggung jawab Penyedia
meskipun dalam pelaksanaannya telah melewati proses pemeriksaan dan
persetujuan dari PPK. Data pengukuran yang telah memperoleh persetujuan PPK,
dipergunakan sebagai dasar penghitungan kuantitas/ prestasi kerja Penyedia
beserta pembayarannya.

b. Pengukuran Purna Bangun

Sebelum pekerjaan dinyatakan selesai, Penyedia wajib melaksanakan pengukuran


purna bangun bersama PPK yang meliputi pengukuran:

(e) ketinggian/ elevasi bagian utama saluran irigasi dan drainasi setiap jarak 50
m;
(f) tampang melintang saluran irigasi dan drainasi setiap jarak 50 m
(g) inlet, outlet dan elevasi puncak bangunan irigasi
(h) gambar situasi/ denah seluruh pekerjaan yang rinci termasuk koordinatnya.

Jenis pekerjaan penunjang : pengukuran dilakukan dengan cara m2 sesuai yang


tercantum dalam Daftar Kuantitas dan Harga

c. Pematokan dan Batas ROW


(Setting out and Demarcation of Right-of-Way)

Penyedia bertanggung jawab menetapkan dengan benar tata letak sumbu/ as


saluran dan bangunan, profil memanjang & melintang, dan patok-patok referensi
yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan.
Pematokan sumbu saluran irigasi dan drainasi dibuat setiap jarak 50 m dan untuk
tikungan dipasang pada awal, tengah-tengah, dan ujung tikungan.
Letak pemasangan patok dipilih pada kondisi tanah yang stabil, aman dan tidak
mengganggu atau tergaganggu lalu lintas yang ada. Penyedia harus menjaga dan
memelihara patok-patok pengukuran selama pelaksanaan pekerjaan sedang
berlangsung dan segera mengganti patok-patok yang rusak.
Penyedia harus menyiapkan dan melakukan kalibrasi semua peralatan untuk survey
dan pengukuran di lokasi kerja yang diperlukan dan digunakan untuk pengukuran
tata letak (setting out survey) pekerjaan sehingga memenuhi sistem jaminan mutu.
Rambu ukur yang digunakan harus memiliki interval sekala yang benar.

Pengukuran dan Pembayaran


Pengukuran segala biaya yang di lakukan untuk pekerjaan pengambaran sudah
disediakan secara tersendiri dalam daftar kuantitas dan harga .
Nomor Mata Satuan
Uraian
Pembayaran Pengukuran
I.2 Pengukuran/Uitzet M’

No. Uraian Satuan Koefisien

A. TENAGA KERJA

1 Asisten juru ukur Org/hr 0,004

2 Pekerja Org/hr 0,012

3 Juru Ukur Org/hr 0,004

B. BAHAN

C. PERALATAN

1 Waterpass Unit/hari 0,004

2 Theodolith Unit /hari 0,004

Sebelum dilakukan pekerjaan pengukuran harus membawa surat tugas personil


pelaksana pengukuran dan Penggambaran untuk pembuatan yang akan kami
laksanakan adalah pengukuran pada awal mulai kerja. Dari data ukur yang didapat akan
dilakukan perhitungan pekerjaan tambah kurang dan akan dijadikan sebagai acuan
pembuatan MC 0%, dan Shop Drawing dan pada saat setelah selesai pelaksanaan
pekerjaan akan dilakukan pengukuran dan perhitungan kembali yang akan dijadikan
sebagai acuan pembuatan MC 100%, dan Asbuilt Drawing.

Uraian Pelaksanaan Kerja :


1. Sebelum dilakukan pengukuran alat ukur dilakukan kaliberasi
2. Penyediaan formulir data ukur dan formulir data hitungan
3. Orientasi lapangan
4. Penetapan diskripsi titik ikat dan ketinggian yang telah ada dilokasi
(Benc Mark) atas petunjuk direksi
5. Pengukuran dilakukan bersama - sama dengan direksi
6. Pembuatan patok
Patok dibuat menggunakan kayu dengan ukuran yang ditentukan kemudian diberi
nama nomer patok tetap secara berurutan, pemberian nomor patok yang terkecil
dimulai dari hulu ke hilir
7. Pengukuran dilakukan meliputi pengukuran memanjang dan melintang pada jarak
50 m untuk lokasi yang relatif lurus dan diberi patok yang diwarnai merah pada
bagian atasnya, untuk lokasi yang extrim ( tikungan, tanjakan, turunan) dilakukan
dengan jarak yang lebih rapat
8. Selanjutnya dipasang profil bouplank per 50 M untuk pedoman kerja
galian atau timbunan.
9. Untuk pelaksanaan pengukuran menggunakan alat ukur waterpasst harus dilakukan
secara pergi pulang, sedangkan pengukuran poligon melalui semua patok yaitu
dimulai dari salah satu patok kemudian berakhir dipatok yang lain, setiap sudut
poligon cabang diukur dengan alat theodolit
10. Setelah dilakukan pengukuran kemudian dilakukan perhitungan kemudian disusun
secara urut setiap lembar data ukur dan data hitung yang telah disetujui diberi paraf
11. Dari data ukur yang didapat dari pengukuran akan dibuat gambar dan dilakukan
perhitungan ulang volume pekerjaan yang akan dijadikan sebagai MC (Mutual
Chek) 0%.
12. Diakhir pekerjaan akan dilakukan Pengukuran dan perhitungan ulang yang akan
dijadikan dasar pembuatan MC 100%.

Adapun Tujuan dari Pengukuran :


1. Mereview ulang topografi dan geometri lokasi pekerjaan, alignement vertikal /
horizontal
2. Sebagai data untuk menghitung ulang kebutuhan kualitas/required Quantity
3. Menentukan secara tepat letak-letak bangunan
4. Menetukan elevasi bangunan yang akan dikerjakan.

3. Penggambaran dan Asbuild Drawing

Sesuai ketentuan kontrak, Penyedia wajib menyerahkan gambar-gambar konstruksi dan


dokumen-dokumen kepada PPK untuk diperiksa dan disetujui dalam waktu kurang dari
30 hari kalender atau sesuai petunjuk PPK, sebelum pelaksanaan pekerjaan. Gambar
kerja dan dokumen untuk item yang mungkin dipabrikasi di luar negeri harus
disampaikan dalam waktu seratus dua puluh (120) hari sejak tanggal Surat Perintah
Kerja diterbitkan, untuk disetujui oleh PPK.
Kecuali jika ditetapkan lain, pemeriksaan dan/ atau persetujuan gambar-gambar kerja
dan dokumen-dokumen diatur sesuai dengan tata cara dalam paragraf berikut ini,
dengan catatan PPK berwenang untuk merubahnya bila diperlukan, selama
pelaksanaan pekerjaan.
Penyedia wajib menyerahkan 2 (dua) asli gambar shop drawing dan asbuild drawing
sesuai dokumen yang dapat dibaca dengan jelas kepada PPK untuk diperiksa dan
disetujui. Format gambar kerja dan dokumen tersebut harus terlebih dahulu disetujui
PPK. Dalam waktu 30 (tiga puluh) hari sesudah menerima gambar shop drawing dan
asbuild drawing sesuai dokumen dari Penyedia. Penyedia wajib menyerahkan
masing-masing 3 (tiga) copy gambar shop drawing dan asbuild drawing yang
menjadi tanggung jawabPenyedia.
Klasifikasi hasil pemeriksaan/ persetujuan pada gambar kerja dan dokumen:
(a) ”DISETUJUI”
(b) ”DISETUJUI DENGAN SYARAT-SYARAT”
(c) ”DIKEMBALIKAN UNTUK DIKOREKSI”
(d) ”TIDAK DISETUJUI”

Setelah gambar-gambar kerja dan dokumen-dokumen yang telah ditandai dengan


klasifikasi (a) atau (b) diterima, Kontraktor akan diberi wewenang untuk memproses
gambar-gambar kerja dan dokemen-dokumen lebih lanjut, membuat pembetulan/
koreksi jika terdapat kesalahan yang telah ditunjukkan oleh PPK. Semua rekaman
gambar kerja yang disetujui harus dikelola di kantor lapangan Kontraktor dan dicetak
ulang dengan biaya sendiri seperti yang diminta oleh PPK.
Bila gambar-gambar kerja dan dokumen-dokumen yang dikembalikan dengan diberi
tanda dengan klasifikasi (c) seperti tersebut diatas, Penyedia harus segera membuat
perbaikan/koreksi dan/ atau revisi pada gambar-gambar kerja dan dokumen-dokumen
dengan cepat dan tepat dan menyampaikannya lagi sebanyak tiga (3) copy gambar dan
dokumen yang telah direvisi kepada PPK. Sesudah revisi gambar-gambar kerja dan
dokumen-dokumen tersebut diterima, PPK akan melakukan/ melanjutkan
pemeriksaannya atas gambar-gambar kerja dan dokumen-dokumen dalam lima belas
(15) hari kerja; Bergantung dari tingkat kesalahan dan koreksi/ revisi gambar kerja dan
dokumen yang diperiksa sebelumnya. Prosedur ini akan berlanjut hingga gambar-
gambar kerja dinyatakan dalam klasifikasi (a) atau (b) seperti tersebut diatas.
Apabila gambar-gambar kerja dan dokumen-dokumen yang telah dikembalikan
dinyatakan kedalam klasifikasi (d) seperti tersebut diatas, berarti gambar-gambar kerja
dan dokumen-dokumen tidak disetujui oleh PPK.
Tidak satupun pekerjaan permanen boleh dilaksanakan hingga gambar-gambar kerja
dan dokumen-dokumen yang dipakai telah mendapatkan persetujuan oleh PPK.
Sebelum memulai pekerjaan, pemeriksaan bersama akan dilakukan oleh PPK dan
Penyedia untuk memastikan bahwa gambar-gambar kerja dan dokumen-dokumen yang
disetujui telah sesuai secara penuh. Jika ditemukan beberapa perbedaan dan ketidak
efisiensian, Penyedia harus membetulkannya dan memperoleh persetujuan dari PPK
seperti cara yang telah dijelaskan diatas.
Bila diperlukan revisi atas gambar-gambar kerja dan dokumen-dokumen yang telah
disetujui, Penyedia harus menyampaikannya kepada PPK untuk persetujuannya seperti
tata cara yang telah dijelaskan diatas.
PPK mempunyai wewenang memerintahkan Penyedia menambahkan rincian,
perubahan atau modifikasi pada gambar-gambar kerja dan/ atau dokumen-dokumen
yang diperlukan agar sesuai dengan ketentuan dan syarat yang ditetapkan dalam
spesifikasi dan Penyedia harus melaksanakannya tanpa penambahan biaya.
Pengukuran dan Pembayaran
Pengukuran segala biaya yang di lakukan untuk pekerjaan pengambaran sudah
disediakan secara tersendiri dalam daftar kuantitas dan harga .

Nomor Mata Satuan


Uraian
Pembayaran Pengukuran
I.3 Penggambaran dan Asbuil Drawing Set

No. Uraian Satuan Koefisien

A. TENAGA KERJA

1 Pengambaran Set 1,000

2 Cetak Gambar Set 1,000

3 Shop Drawing dan As buit Drawing Set 2,000

B. BAHAN

C. PERALATAN
Penggambaran dibuat setelah dilakukan pengukuran Mutual Check (MC.0) dan
pengukuran Mutal Check 100 (MC.100) setelah akhir pelaksanaan pekerjaan atau hal
lain yang ditentukan oleh direksi / Pejabat Pembuat Komitmen.

Uraian pelaksanaan penggambaran :


1. Penggambaran dilakukan secara CAD (Autocad)
2. Penetapan skala peta haruslah proporsional, misalnya skala 1 : 5000, atau skala 1 :
2000, atau skala 1 : 1000, atau skala 1 : 500. Pemilihan nilai penyebut skala harus
mempertimbangkan lebar sungai yang dipetakan dan unsur apa saja yang akan
disajikan. Semakin besar skala peta maka unsur-unsur yang disajikan di peta
semakin mendekati keadaan sebenarnya.
3. Nomer patok harus ditulis sama dengan nomer patok dilapangan.
4. Penulisan angka pada penggambaran cukup ditulis dengan dua desimal contoh 7,12
5. Penggambaran penampang memanjang (longsection) dimulai dari hulu ke hilir sesuai
dengan penomoran patok yang ada dilapangan yang berisikan data dasar saluran,
ketinggian muka air (elevasi muka air), tanggul sebelah kiri dan sebelah kanan untuk
kondisi exsiting pada saat pengukuran dan rencana yang akan dikerjakan
6. Panjang penampang sama dengan jumlah jarak antara penampang melintang.
7. Penggambaran penampang melintang (cross section) dimulai dari hulu ke hilir sesuai
dengan penomoran patok yang ada dilapangan yang berisikan data dasar saluran,
ketinggian muka air (elevasi muka air), tanggul sebelah kiri dan sebelah kanan untuk
kondisi exsiting pada saat pengukuran dan rencana yang akan dikerjakan.
8. Bidang persamaan untuk menentukan elevasi ketinggian harus sama antara long
section dan cross section.
9. Pada Poin 6 dan 7 berlaku untuk penggambaran soft drawing untuk rencana kerja
sedangkan untuk penggambaran as built drawing sesuai dengan hasil pelaksanaan
dilapangan.
10. Untuk penentuan garis dan angka sesuai dengan peraturan yang berlaku.

4. Penyelenggaraan Keamanan dan Kesehatan Kerja Serta Keselamatan Kontruksi

a. Personil Ahli K3 yang dimiliki oleh Penyedia Jasa harus mengindentifikasi bahaya dari
setiap jenis proses atau tahapan kegiatan pekerjaan konstruksi, dan menetapkan
spesifikasi proses/kegiatan yang harus dilakukan oleh Penyedia Jasa.
b. Setiap jenis proses/kegiatan sedapat mungkin dipilih yang paling kecil bahaya dan
risikonya, dan diberi penjelasan prosedur kerja yang lebih aman dan selamat.
c. Setiap jenis proses/kegiatan harus dilengkapi dengan prosedur kerja, sistem
perlindungan terhadap pekerja, perlengkapan pengamanan, dan rambu-rambu
peringatan, dan kewajiban pekerja menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) yang
sesuai dengan potensi bahaya pada proses tersebut.
d. Setiap jenis proses/kegiatan pekerjaan yang baru, atau pada keadaan yang berbeda,
harus terlebih dahulu dilakukan analisis bahaya dan risikonya (Job Safety Analysis)
dan harus dilakukan tindakan pengendalaiannya.
e. Setiap proses/kegiatan yang berbahaya harus melalui prosedur izin kerja terlebih
dahulu dari penanggung jawab proses dan Ahli K3 Kontruksi
f. Setiap proses dan pekerjaan hanya boleh dilakukan oleh tenaga kerja dan/atau
operator yang telah terlatih dan telah mempunyai kompetensi untuk melaksanakan
jenis pekerjaan/tugasnya, termasuk kompetensi melaksanakan prosedur keselamatan
dan kesehatan kerja yang sesuai pada jenis pekerjaan/tugasnya tersebut.
g. Persyaratan teknis yang harus dipenuhi Penyedia Jasa dalam menyusun dan
menggunakan metode kerja dapat meliputi penggunaan alat utama dan alat bantu,
perkakas, material dan konstruksi sementara dengan urutan kerja yang sistematis,
guna mempermudah pekerja dan operator bekerja dan dapat melindungi pekerja, alat
dan material dari bahaya dan risiko kegagalan konstruksi dan kecelakaan kerja.
h. Setiap identifikasi bahaya, penilaian risiko dan pengendalian risiko, sebelum
diterapkan harus ditinjau dan dievaluasi keandalan dan ketepatannya oleh Ahli K3
Kontruksi

Nomor Mata Satuan


Uraian
Pembayaran Pengukuran
Penyelenggaraan Keamanan dan Kesehatan
I.4 Ls
Kerja Serta Keselamatan Kontruksi

No. Uraian Satuan Koefisien

1 Helm Proyek ls 1,00


2 Sepatu Proyek ls 1,00
3 Pakaian Seragam (Rompi) ls 1,00
4 Jas Hujan ls 1,00
5 Sarung Tangan ls 1,00
Tenaga medis, peralatan medis, obat –
6 obatan ls 1,00
Alat Pemadam Kebakaran dan Rambu
7 peringatan ls 1,00

5. Foto Dokumentasi
Foto dokumentasi dan Video drone pekerjaan memuat gambar setiap jenis kegiatan dalam
3 (tiga) tahapan, yaitu sebelum dikerjakan (0%), sedang dikerjakan (50%), dan setelah
selesai dikerjakan (100%). Pengambilan gambar sebelumnya harus dibuat rencana /
denah yang menunjukkan lokasi, posisi dari kamera, video drone dan arah bidikan yang
kemudian diserahkan kepada Direksi Pekerjaan/Pejabat Pembuat Komitmen untuk
disetujui. Pada setiap tahap pengambilan gambar untuk setiap lokasi, pengambilan harus
dari titik-titik dan arah yang sama dengan mencantumkan nama bangunan yang
bersangkutan dan kemajuannya.
Pengambilan foto harus menggunakan kamera digital dengan resolusi diatas 24 Mps
(minimal 5 MB) dan Video drone dengan kualitas gambar 4K. Pada akhir pelaksanaan
kontrak foto-foto harus ditempel dalam album secara berurutan sesuai dengan tahap yaitu
0%, 50% dan 100%. File foto dan Video drone tersebut harus diserahkan ke Pengguna
Jasa disertai softcopy berupa exstenal harddisck. Semua album foto dan video drone
adalah milik Pengguna Jasa dan tanpa persetujuannya tidak diijinkan untuk diberikan /
dipinjamkan kepada siapapun.
Foto Dokumentasi tersebut diserahkan minimal 5 (lima) rangkap atau sesuai kebutuhan.
Pengukuran dan Pembayaran
Foto Dokumentasi segala biaya yang di lakukan untuk pekerjaan Foto Dokumentasi
sudah disediakan secara tersendiri dalam daftar kuantitas dan harga .

Nomor Mata Satuan


Uraian
Pembayaran Pengukuran
I.5 Foto Dokumentasi Set

No. Uraian Satuan Koefisien

A. TENAGA KERJA

1 Tukang Foto Org/hr 2,000

B. BAHAN

1 CD copy soft copy file foto image Buah 1,000

2 Foto Printing Lembar 300,000

3 Album Foto Buah 3,000

C. PERALATAN

1 Sewa Kamera DSLR Hari 3,000

2 Sewa Drone Kali 3,000

II. PEKERJAAN SALURAN TERTUTUP , BANGUNAN TALANG DAN GORONG-


GORONG

1. Tebas Tebang berupa memotong dan membersihkan lokasi dari


tanaman/tumbuhan Φ < 15 cm
a. Pembersihan dilaksanakan pada saluran dan tanggul saluran sampai dengan 1
(satu) meter dari kaki tanggul bagian luar hingga bersih, sehingga tanah timbunan
dari hasil galian saluran tersebut dapat menyatu sempurna dengan tanah asli.
b. Pekerjaan ini dilaksanakan menggunakan tenaga manusia dengan alat bantu
manual yaitu Chainsaw, parang, arit, cangkul dan lain - lain.
c. Hasil pembersihan lapangan dibuang keluar lokasi pekerjaan tetapi tidak
mengganggu lahan masyarakat di sekitarnya.
d. Pengukuran dan Cara Pembayaran
Pembayaran pekerjaan Tebas Tebang berupa memotong dan membersihkan lokasi
dari tanaman/tumbuhan Φ < 15 cm untuk lokasi pekerjaan atau bangunan
dilakukan berdasarkan hasil ukur lapangan dan perhitungan volume pada gambar
kerja atau gambar terpasang yang telah disetujui direksi pekerjaan/ Pejabat
Pembuat Komitmen dan hasil perhitungan bersama-sama (mutual check) dengan
satuan meter persegi (m2) berdasarkan harga satuan pekerjaan yang ditawarkan
dalam Daftar Kuantitas dan Harga. Apabila tidak ada harga satuan yang ditawarkan
dalam Daftar Kuantitas dan Harga, maka biaya untuk pekerjaan pembersihan
tersebut sudah diperhitungkan dalam harga satuan pekerjaan yang ditawarkan
dalam daftar kuantitas dan harga.

Nomor Mata Satuan


Uraian
Pembayaran Pengukuran
II.1;III.1;IV.1;
Tebas Tebang M2
V.1; VI.1

No. Uraian Satuan Koefisien

A. TENAGA
1 Pekerja Org/hr 0,0750
2 Tukang Org/hr 0,0075

B BAHAN
1 Minyak Tanah Liter 0,0100

C PERALATAN

Tebas tebang adalah Tebas Tebang berupa memotong dan membersihkan lokasi dari
tanaman/tumbuhan Φ < 15 cm yang dilaksanakan pada sisi tanggul bagian dalam dan
luar atau pada lokasi bangunan yanga akan dikerjakan pada Pekerjaan Tebas Tebang
dimaksud adalah semua pembersihan berupa semak belukar maupun sampah,
pekerjaan ini dapat dilakukan dengan mudah tanpa menggunakan alat khusus. seperti
yang telah ditetapkan dalam gambar atau petunjuk Direksi Pekerjaan/Pejabat
Pembuat Komitmen.
Uraian pelaksanaan pembersihan lapangan :
1. Sebelum dilakukan pekerjaan pembersihan lapangan terlebih dahulu penyedia jasa
melakukan permohonan ijin kerja yang telah disetujui Direksi dan yang dilengkapi
dengan ceklist yang berisi :
- Kelengkapan K3
- Peralatan yang akan digunakan
- Lokasi yang dikerjakan
- Volume pekerjaan pembersihan
- Jumlah tenaga kerja
- Gambar kerja

2. Dilakukan pemasangan batas sesuai dengan yang akan dikerjakan, apabila


pekerjaan pembersihan melebihi rencana atau berubah karena kesalahan
pelaksanaan maka biaya ditanggung oleh penyedia jasa.
3. Selama proses pekerjaan pembersihan dipisahkan dan ditumpuk pada suatu
tempat yang telah disetujui Direksi, atau dibuang keluar kesuatu tempat yang tidak
akan mengganggu fungsi jaringan irigasi.
2. PEKERJAAN GALIAN TANAH BIASA (dengan orang)
a. Pekerjaan ini dimaksudkan untuk pekerjaan galian tanah biasa pada bangunan
yang tidak bisa dilaksanakan dengan alat berat, seperti pekerjaan lining maupun
bangunan lainnya yang sesuai dengan item pekerjaan yang ada pada Daftar
Kwantitas dan Harga. Pekerjaan galian tanah disesuaikan dengan gambar kerja
yang telah disetujui oleh direksi pekerjaan/Pejabat Pembuat Komitmen.
b. Pelaksanaan galian tanah dilakukan dengan menggunakan tenaga manusia dan
hasil galian tanah tersebut dikumpulkan pada suatu tempat tertentu selanjtnya
sebagian tanah bisa dimanfaatkan untuk keperluan timbunan kembali ( back fill )
bila diperlukan pada bangunan tersebut dan sisanya agar diratakan/ dirapikan atau
dibuang pada lokasi/tempat yang ditentukan oleh direksi pekerjaan.
c. Pengukuran dan Cara Pembayaran
Pembayaran pekerjaan galian tanah dengan tenaga manusia dilakukan
berdasarkan hasil ukur lapangan dan perhitungan volume pada gambar kerja atau
gambar terpasang yang telah disetujui oleh direksi pekerjaan/Pejabat Pembuat
Komitmen dan hasil perhitungan bersama-sama (mutual chek) dengan satuan meter
kubik (m3) berdasarkan harga satuan pekerjaan yang ditawarkan dalam Daftar
Kuantitas dan Harga. Apabila tidak ada harga satuan yang ditawarkan dalam Daftar
Kuantitas dan Harga, biaya untuk pekerjaan galian tanah dengan tenaga manusia
tersebut sudah dianggap telah diperhitungkan dalam harga satuan pekerjaan
konstruksi bangunan yang ditawarkan dalam Daftar Kuantitas dan Harga.

Nomor Mata Satuan


Uraian
Pembayaran Pengukuran
II.2; III.2 ; V.2;VI.2 Galian Tanah Biasa (dengan orang) M3

No. Uraian Satuan Koefisien

A. TENAGA
1 Pekerja Org/hr 0,563
2 Mandor Org/hr 0,056

B. BAHAN

C. ALAT

Galian tanah biasa (man power) adalah galian tanah pada lapisan tanah yang dapat
digali dengan cangkul. Pekerjaan galian yang dimaksud adalah semua galian dan
pemindahan tanah yang sesuai ataupun yang tidak sesuai untuk timbunan yang dapat
digali dengan mudah tanpa menggunakan alat khusus atau peledakan, berikut
penanganannya, pengangkutan ke lokasi pembuangan atau penampungan. Pekerjaan
galian juga meliputi pembentukan / perapihan lubang galian sesuai dengan lokasi, jalur,
elevasi, kelandaian dan dimensinya seperti yang telah ditetapkan dalam gambar
atau petunjuk Direksi Pekerjaan/Pejabat Pembuat Komitmen.
Uraian pelaksanaan galian tanah :
1. Sebelum dilakukan pekerjaan galian tanah terlebih dahulu penyedia jasa melakukan
permohonan ijin kerja yang telah disetujui Direksi dan yang dilengkapi dengan
ceklist yang berisi :
- Kelengkapan K3
- Peralatan yang akan digunakan
- Lokasi yang dikerjakan
- Volume galian
- Jumlah tenaga kerja
- Gambar kerja

2. Dilakukan pemasangan bowplank sesuai dengan peruntukan banguna yang akan


dikerjakan, apabila penggalian tanah yang rusak atau berubah karena kesalahan
pelaksanaan harus diperbaiki oleh dan atas biaya penyedia jasa.
3. Selama proses penggalian tanah dipisahkan dan ditumpuk pada suatu tempat yang
telah disetujui Direksi, selanjutnya akan dipakai untuk timbunan kembali, sedangkan
material yang tidak layak selanjutnya akan dibuang keluar daerah irigasi atau
kesuatu tempat yang tidak akan mengganggu fungsi jaringan irigasi.

3. TIMBUNAN TANAH KEMBALI KEMBALI (backfill)

Pekerjaan timbunan tanah kembali (back fill) harus dilaksanakan sesuai dengan gambar
desain. Timbunan harus dipadatkan lapis demi lapis dengan menggunakan stamper
dengan kapasitas 5,5 HP, dengan ketebalan tiap lapis 15 cm. Sebelum lubang bekas
galian ditimbun kembali, harus dibersihkan dari sisa-sisa segala macam bahan batu,
kayu, papan, sampah dan sebagainya yang akan mengganggu proses pemadatan.
Waktu pelaksanaan penimbunan dan pemadatan harus menunggu setelah umur
pasangan bangunan lebih dari 14 hari. Urugan kembali di atas beton tidak boleh
menggunakan pemadat bergetar (vibrating compactor).

Pengukuran dan Pembayaran

Pengukuran untuk pembayaran pekerjaan timbunan tanah kembali (back fill) diukur
sesuai dengan kemajuan pelaksanaan pekerjaan yang dicapai dilapangan berdasarkan
gambar kerja serta spesifikasi teknik yang ada.
Pembayaran untuk pekerjaan timbunan tanah kembali (back fill) dibayarkan menurut
harga satuan per-meter kubik yang tertuang dalam Daftar Kuantitas dan Harga Kontrak.
Harga satuan tersebut sudah termasuk biaya peralatan dan tenaga serta biaya-biaya
lain yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan ini.
Nomor Mata Satuan
Uraian
Pembayaran Pengukuran
II.3;IV.3;V.3 Timbunan tanah kembali (backfill) M3

No. Uraian Satuan Koefisien

A. TENAGA
1 Pekerja Org/hr 0,080
2 Mandor Org/hr 0,030

B. BAHAN

C. ALAT
1 Stamper 6,5 HP Jam 0,188

Pekerjaan Timbunan tanah kembali (backfill) yang dimaksud adalah semua


timbunan tanah kembali dari hasil galian pada suatu bangunan maka tanah tersebut di
kembalikan untuk pembentukan / perapihan lubang galian sesuai dengan
kebutuhannya seperti yang telah ditetapkan dalam gambar atau petunjuk Direksi
Pekerjaan/Pejabat Pembuat Komitmen.
Uraian pelaksanaan timbunan tanah kembali :
1. Sebelum dilakukan pekerjaan timbunan tanah kembali terlebih dahulu penyedia
jasa melakukan permohonan ijin kerja yang telah disetujui Direksi dan dilengkapi
dengan ceklist yang
berisi :
- Kelengkapan K3
- Peralatan yang akan digunakan
- Lokasi yang dikerjakan
- Volume urugan tanah kembali
- Jumlah tenaga kerja
- Gambar kerja
2. Bangunan yang akan ditimbun dengan timbunan tanah yang tidak sesuai karena
kesalahan pelaksanaan harus diperbaiki oleh penyedia jasa.
3. Selama proses timbunan tanah kembali dilakukan secara berhati-hati agar
konstruksi yang akan ditimbunan tidak mengalami kerusakan

4. PEKERJAAN BONGKARAN BANGUNAN LAMA (Lining / Pasangan Batu, Dll)

Pasangan batu kali/ gunung yang akan dibongkar terlebih dulu diukur bagian mana yang
akan dibongkar. Setelah diukur dan mendapat persetujuan dari Direksi pekerjaan dapat
dimulai.
Peralatan dan perlengkapan disediakan di lokasi pekerjaan. Alat yang dipakai adalah
bodem, keranjang dan linggis.
Pelaksana mengarahkan prosedur pekerjaan bongkaran kepada mandor dan diteruskan
kepada pekerja.
Pekerja melaksanakan pekerjaan bongkaran dengan instruksi mandor dan diawasi oleh
pelaksana.
Pekerja membongkar pasangan dari bagian atas terlebih dahulu kemudian ke bawah
pasangan.
Pasangan dibongkar dengan hati-hati menggunakan palu/ bodem, spesi yang melekat
pada batu bongkaran dibersihkan dengan cetok, apabila dengan cetok tidak kuat maka
dibersihkan dengan dipukul menggunakan palu kecil.
Batu kali bekas bongkaran yang sudah dibersihkan dikumpulkan di lokasi yang dekat
dengan lokasi yang akan dipasang batu kali bekas bongkaran.
Pekerjaan bongkaran pasangan batu/ kali selesai, pekerja membersihkan lokasi dari
spesi hasil bongkaran.
Pekerja dilengkapi dengan perlengkapan keamanan, seperti : helm proyek, sepatu boot,
sarung tangan dan safety bel untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan
(kecelakaan).
Pelaksana berkoordinasi dengan Direksi pekerjaan dalam proses pengerjaan.
Pelaksana selalu mengawasi pekerjaan yang sedang berlangsung, sehingga pekerjaan
dapat berjalan dengan cepat dan efisien.
Setelah pekerjaan bongkaran pasangan batu kali/ gunung selesai Penyedia Jasa
memberitahukan kepada Direksi pekerjaan untuk diadakan pengukuran pekerjaan galian
apakah sesuai dengan rencana kerja.

Bongkaran lining / pasangan batu atau bangunan lainnya

Pengukuran dan Cara Pembayaran

Pembayaran untuk pekerjaan bongkaran bangunan lama tersebut dilakukan dengan


cara mengukur di lapangan dan menghitung volume secara bersama- sama ( mutual
chek ) terhadap pekerjaan bongkaran yang dilaksanakan sesuai dengan gambar kerja
atau gambar terpasang yang disetujui oleh direksi pekerjaan/Pejabat Pembuat
Komitmen dengan satuan meter kubik ( m3 ), berdasarkan harga satuan pekerjaan yang
ditawarkan dalam Daftar Kuantitas dan Harga. Apabila tidak ada harga satuan yang
ditawarkan dalam Daftar Kuantitas dan Harga, maka biaya untuk pekerjaan bongkaran
tersebut sudah diperhitungkan dalam harga satuan pekerjaan dan pekerjaan bongkaran
bangunan lama harus dilaksanakan sesuai dengan spesifikasi teknik. Tidak ada
pembayaran terpisah terhadap pekerjaan pemadatan bekas bongkaran bangunan lama
yang dibuang di tempat pembuangan atau di sekitar tanggul.
Nomor Mata Satuan
Uraian
Pembayaran Pengukuran
II.4; III.3 Bongkar pasangan batu (manual) M3

No. Uraian Satuan Koefisien

A. TENAGA
1 Pekerja OH 1,200
2 Mandor OH 0,120

B. BAHAN

C. ALAT
1 Palu/Godam buah 0,006
2 Pahat beton buah 0,009
3 Linggis buah 0,020

Pekerjaan bongkaran bangunan lama adalah pekerjaan yang dilakukan untuk


membongkar bangunan lama yang sudah rusak .
Uraian pelaksanaan bongkaran :
1. Sebelum dilakukan pekerjaan bongkaran terlebih dahulu penyedia jasa melakukan
permohonan ijin kerja yang telah disetujui Direksi dan dilengkapi dengan ceklist
yang berisi :
- Kelengkapan K3
- Peralatan yang akan digunakan
- Lokasi yang dikerjakan
- Volume galian
- Jumlah tenaga kerja
- Gambar kerja
2. Membuat batas-batas bongkaran, sebelum memulai pelaksanaan pekerjaan
pembongkaran.
3. Melakukan pembongkaran menggunakan tenaga manusia atau alat berat secara
hati-hati, kalau perlu dengan bantuan alat pemotong yang memadai untuk
mengindari cacat dan kerusakan terhadap bangunan dan material yang ditinggalkan
setelah pembongkaran.
4. setelah dilakukan pembongkaran bangunan / pintu air maka penyedia jasa wajib
membuat berita acara material hasil bongkaran yang dilengkapi dengan foto
dokumentasi, hasil material bongkaran pintu air harus dikumpulkan di workshop
Balai Besar Wilayah Mesuji Sekampung
5. PEKERJAAN BONGKARAN 1 m3 DENGAN JACK HAMMER
Bongkaran beton bertulang
Saluran yang ada di hulu dan hilir rencana talang di bongkar sepanjang 1 m dibersihkan,
sehingga tulangan saluran bersih dari bahan bahan beton yang melekat.
Peralatan :
1. Air Compresor
Alat ini digunakan sebagai sumber tenaga berbentuk udara bertekanan tinggi untuk
menjalankan Jack Hammer, untuk penghancuran. Digunakan pula untuk
membersihkan area yang akan dikerjakan.
2. Alat Jack Hammer
Jack Hammer seberat 27,2 kilogram akan cukup kuat untuk melakukan pekerjaan
bongkaran.
Pecahkan dalam jarak 5-8 cm untuk memperkecil kemungkinan mata palu
tersangkut.

Pengukuran dan Cara Pembayaran

Pembayaran untuk pekerjaan Bongkar 1 M3 dengan jack hammer tersebut dilakukan


dengan cara mengukur di lapangan dan menghitung volume secara bersama- sama (
mutual chek ) terhadap pekerjaan bongkaran yang dilaksanakan sesuai dengan
gambar kerja atau gambar terpasang yang disetujui oleh direksi pekerjaan/Pejabat
Pembuat Komitmen dengan satuan meter kubik ( m3 ), berdasarkan harga satuan
pekerjaan yang ditawarkan dalam Daftar Kuantitas dan Harga. Apabila tidak ada harga
satuan yang ditawarkan dalam Daftar Kuantitas dan Harga, maka biaya untuk pekerjaan
bongkaran tersebut sudah diperhitungkan dalam harga satuan pekerjaan dan pekerjaan
bongkaran bangunan lama harus dilaksanakan sesuai dengan spesifikasi teknik. Tidak
ada pembayaran terpisah terhadap pekerjaan pemadatan bekas Bongkar 1 M3 dengan
jack hammer yang dibuang di tempat pembuangan atau di sekitar tanggul.

Nomor Mata Satuan


Uraian
Pembayaran Pengukuran
IV.4; V.5 Bongkar 1 M3 dengan Jack Hammer M3

No. Uraian Satuan Koefisien

A. TENAGA
1 Pekerja Org/hr 0,600
2 Mandor Org/hr 0,060

B. BAHAN

C. ALAT
1 Jack hammer Hari 0,0500
Pekerjaan bongkaran bangunan lama adalah pekerjaan yang dilakukan untuk
membongkar bangunan lama yang sudah rusak.
Uraian pelaksanaan bongkaran :
1. Sebelum dilakukan pekerjaan bongkaran terlebih dahulu penyedia jasa melakukan
permohonan ijin kerja yang telah disetujui Direksi dan dilengkapi dengan ceklist
yang berisi :
- Kelengkapan K3
- Peralatan yang akan digunakan
- Lokasi yang dikerjakan
- Volume galian
- Jumlah tenaga kerja
- Gambar kerja
2. Membuat batas-batas bongkaran, sebelum memulai pelaksanaan pekerjaan
pembongkaran.
3. Melakukan pembongkaran menggunakan tenaga manusia atau alat berat secara
hati-hati, kalau perlu dengan bantuan alat pemotong yang memadai untuk
mengindari cacat dan kerusakan terhadap bangunan dan material yang ditinggalkan
setelah pembongkaran.
4. setelah dilakukan pembongkaran bangunan / pintu air maka penyedia jasa wajib
membuat berita acara material hasil bongkaran yang dilengkapi dengan foto
dokumentasi, hasil material bongkaran pintu air harus dikumpulkan di workshop
Balai Besar Wilayah Mesuji Sekampung

6. PEKERJAAN PASANGAN BATU Adk. 1 Pc : 3 Psr


Umum
Lingkup pekerjaan ini meliputi penyediaan bahan pokok dan perekatnya, menyiapkan
tempat yang akan dipasang pasangan batu kali, serta pelaksanaan pekerjaan batu kali
itu sendiri di tempat, satu dan lain hal sesuai dengan gambar-gambar daerah denah
serta potongan.
Persyaratan
Tempat yang akan dipasang harus dipersiapkan dengan teliti (ketebalan dasar dan
puncak, tinggi serta panjangnya) bersih dari segala macam kotoran (bekas-bekas
tumbuhan dan akar-akar) bersih dari lumpur dan sebagainya. Sebelum memulai
pemasangan, seyogyanya Kontraktor harus memberitahukan dulu kepada Konsultan
Pengawas akan tindakannya.
Bahan/Matrial
Bahan yang harus disediakan antara lain : Batu kali pecah / belah yang keras dan tidak
keropos, ukurannya rata-rata sama, satu dan lain hal sesuai dengan NI-3 Pasal 9.
Adukan yang dipergunakan pada pekerjaan pondasi ini terdiri dari 1 PC dan 3
Pasir
Semen yang dapat dipergunakan dalam pekerjaan ini harus memenuhi persyaratan
yang tersebut dalam NI-8, satu dan lain hal sama dengan yang diisyaratkan untuk
pekerjaan beton dan pasangan batu bata. Pasir yang digunakan dalam persyaratan ini
jenis pasir pasang, yang memenuhi syaratsyarat yang ditentukan dalam NI-3 Pasal 14
ayat 2. Satu dan lain hal sama dengan yang diisyaratkan untuk pekerjaan beton. Air
untuk mengaduk semen dan pasir tersebut di atas harus bersih, satu dan lain hal sesuai
dengan NI-3 Pasal 10
Pelaksanaan
Pelaksanaan pasangan batu kali ini seperti lazimnya : Kontraktor harus terlebih dahulu
melakukan pengukuran (uit-zet) secara teliti (seperti sudah dijelaskan di atas) sesuai
dengan gambar. Batu kali harus bersih dari tanah dan lumpur. Adukan yang dipakai
adalah campuran 1 semen : 3 pasir adukan harus selalu baru. Adukan yang tidak habis,
tidak dibenarkan untuk dipakai keesokan harinya.
Pasangan Batu Kali, terdiri dari :
a. Alas pondasi dari pasir urug yang dipadatkan setebal 15 cm, ditimbris dan disiram air
sampai kepadatan maksimum.
b. Lantai kerja pondasi/aanstamping adalah batu kali setebal 20 cm di isi pasir atau
batu pecah pada celahnya hingga kokoh.
c. Batu kapur, batu berpenampang bulat atau berpori besar dan terbungkus lumpur
tidak diperkenankan dipakai.
d. Adukan yang dipakai untuk pasangan pondasi dan berapen adalah 1pc : 3ps. Air
yang digunakan harus bersih, tawar dan bebas dari bahan kimia yang dapat
merusak pondasi, asam alkali atau bahan organik.
f. Pasir pasang harus bersih, tajam dan bebas lumpur tanah liat, kotoran organik dan
bahan-bahan yang dapat merusak pasangan, untuk itu pasir yang akan dipakai
terlebih dahulu diayak lewat ayakan dengan diameter lubang sebesar 10 mm
Jika terdapat lokasi bangunan pada daerah yang tergenang air, maka harus dilakukan
pengeringan dan tempat bangunan perlu dilokalisir (diasingkan) dari aliran air,
pengeringan dilakukan dengan cara pembuatan cofferdam / kistdam / tanggul yang
tingginya harus cukup aman untuk tidak dilompati air (over topping) dan harus mampu
menahan tekanan air dari luar, selanjutnya lakukan pompanisasi dengan menggunakan
water pump sesuai kebutuhan, setelah lokasi mengering maka dilakukan
pembersihan/pengupasan lumpur hingga mencapai tanah dasar yang baik sebagai alas
pasangan batu.

Nomor Mata Satuan


Uraian
Pembayaran Pengukuran
II.5; III.4 Pasangan Batu Adk 1 Pc : 3 Psr M3

No. Uraian Satuan Koefisien

A. TENAGA
1 Pekerja Org/hr 1,500
2 Tukang Batu Org/hr 0,750
3 Kepala Tukang Org/hr 0,075
4 Mandor Org/hr 0,075

B. BAHAN
1 Batu Belah m3 1,200
2 Pasir Pasang m3 0,520
3 Portland Cement kg 163,000

C. ALAT
Metode dan urutan-urutan pengerjaan :
Sebelum dilakukan pekerjaan pasangan batu terlebih dahulu penyedia jasa
melakukan permohonan ijin kerja yang telah disetujui Direksi dan dilengkapi dengan
ceklist yang berisi :
- Kelengkapan K3
- Peralatan yang akan digunakan
- Lokasi yang akan dipasang
- Jumlah tenaga kerja
- Gambar kerja

Uraian pelaksanaan pekerjaan :


1. Pembuatan Adukan Mortar :
2. Pemasangan batu dengan mortar :
3. Lapis permukaan galian yang sudah dilapisi pasir dengan mortar, Tata batu satu
persatu, antar batu tidak bersinggungan celah antara batu diberi mortar, Rongga
antar batu yang relatif besar diisi batu yang dipecah menyesuaikan ukuran rongga,
Permukaan luar dirapikan.

7. PEKERJAAN PLESTERAN Adk. 1 Pc : 3 Psr

Semen untuk pekerjaan plesteran sama dengan yang digunakan untu prkrjaan beton.
Lingkup Pekerjaan
Termasuk dalam pekerjaan plesteran dinding ini adalah penyediaan tenaga kerja,
bahan-bahan, peralatan termasuk alat-alat bantu dan alat angkut yang diperlukan untuk
melaksanakan pekerjaan plesteran, sehingga dapat dicapai hasil pekerjaan yang
bermutu baik. Pekerjaan plesteran dinding dikerjakan pada permukaan dinding bagian
dalam dan luar serta seluruh detail yang disebutkan/ditunjukkan dalam gambar.
Persyaratan Bahan
Semen portland harus memenuhi NI-8 (dipilih dari satu produk untuk seluruh pekerjaan)
Pasir harus memenuhi NI-3 pasal 14 ayat 2 Air harus memenuhi NI-3 pasal 10
Penggunaan adukan plesteran : Adukan 1 PC : 3 pasir. Seluruh permukaan plesteran
difinish acian dari bahan PC
Syarat-Syarat Pelaksanaan
Plesteran dilaksanakan sesuai standar spesifikasi dari bahan yang digunakan sesuai
petunjuk dan persetujuan Pemberi Tugas / Konsultan dan persyaratan tertulis dalam
uraian dan syarat pekerjaan. Pekerjaan plesteran dapat dilaksanakan bilamana
pekerjaan bidang beton atau pasangan dinding batu bata telah disetujui oleh Pemberi
Tugas / Konsultan sesuai uraian dan syarat pekerjaan yang tertulis dalam buku ini
Dalam melaksanakan pekerjaan ini harus mengikuti semua petunjuk dalam gambar
arsitektur terutama pada gambar detail dan gambar potongan mengenai ukuran
tebal/tinggi/peil dan bentuk profilnya.

Pengukuran dan Cara Pembayaran


Pembayaran untuk pekerjaan plasteran tersebut dilakukan berdasarkan hasil ukur di
lapangan terhadap pekerjaan plesteran tersebut dan perhitungan gambar kerja atau
gambar terpasang yang telah disetujui oleh direksi pekerjaan/Pejabat Pembuat
Komitmen, dan hasil perhitungan bersama-sama ( mutual chek ) dengan satuan meter
persegi (m2), berdasarkan harga satuan pekerjaan yang ditawarkan dalam Daftar
Kuantitas dan Harga. Apabila tidak ada harga satuan yang ditawarkan dalam Daftar
Kuantitas dan Harga, maka biaya untuk pekerjaan plasteran tersebut sudah
diperhitungkan dalam harga satuan pekerjaan dan pekerjaan plasteran harus
dilaksanakan sesuai dengan spesifikasi teknik. Pembayaran terpisah atau tambahan
tidak akan dilaksanakan untuk penyiraman atau perawatan.

Nomor Mata Satuan


Uraian
Pembayaran Pengukuran
II.6; III.6 Plesteran adk.1 Pc : 3 Psr M2

No. Uraian Satuan Koefisien

A. TENAGA
1 Pekerja OH 0,384
2 Tukang Batu OH 0,192
3 Kepala Tukang OH 0,019
4 Mandor OH 0,019

B. BAHAN
1 Pasir Pasang m3 0,024
2 Portland Cement Kg 6,280

C. ALAT

Sebelum dilakukan pekerjaan pasangan batu belah terlebih dahulu penyedia jasa
melakukan permohonan ijin kerja yang telah disetujui Direksi dan dilengkapi dengan
ceklist yang berisi :
- Kelengkapan K3
- Peralatan yang akan digunakan
- Lokasi yang akan dipasang
- Jumlah tenaga kerja
- Gambar kerja
Uraian pelaksanaan pekerjaan :
a). Pembuatan Adukan Mortar
b). Pemasangan plesteran dengan mortar
Lapis permukaan pasangan agar dibersihkan, Adukan diratakan sesuai dengan
permukaan yang akan dipasang, Permukaan luar dirapikan.
8. PEKERJAAN BESI BAJA PROFIL

7.1 Umum
a. Besi baja profil yang di gunakan besi WF (Wide Flange), besi ini merupakan
lempengan baja yang memiliki kekuatan tinggi dan sangat cocok dalam
menahan beban dan tarik.
b. Pasal ini mengatur pelaksanaan pekerjaan baja berikut segala peralatan
pendukung yang dibutuhkan seperti tercantum dalam gambar struktur dan
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari spesifikasi lainnya.
c. Pekerjaan ini harus dilaksanakan oleh kontraktor yang berpengalaman untuk
pekerjaan ini dan harus disetujui oleh konsultan Pengawas. Kontraktor harus
mempunyai tenaga ahli yang berpengalaman sehingga dapat mengatasi
seluruh masalah lapangan dengan cepat dan benar
d. Kontraktor harus melampirkan struktur organisasi dan membuat surat
pernyataan yang menjamin bahwa personil yang diajukan akan berada di
lokasi proyek selama pekerjaan berlangsung.
e. Kontraktor harus melampirkan metode pelaksanaan serta alat-alat yang akan
digunakan dalam proyek ini dengan memperhatikan urutan dan kecepatan
pekerjaan.
f. Kontraktor wajib menyediakan peralatan tersebut di lokasi pekerjaan tepat
pada waktunya sehingga tidak menghambat pekerjaan lainya.

7.2 Lingkup Pekerjaan


Pekerjaan ini meliputi pengiriman material ke lokasi, perangkaian/penyetelan (as
sembling) dan pemasangan seluruh pekerjaan pemasangan baja profil seperti
tercantum dalam gambar kerja meliputi :
a. Pekerjaan Tiang Penyangah WF 250.250.9.14
Dimensi Besi :
Tinggi Profil (H)=250 mm
Lebar Profil=250 mm
Tebal Profil=9 mm
Luas=249.99 mm
Kekuatan tarik=46.80 kg/mm2 (putus) =32.00 kg/mm2 (leleh)
Regangan=21.74 %
Mutu=Bj.41
Besi di pasang di kanan kiri dinding saluran fungsinya sebagai penopang.
b. Penahan Beton Melintang IWF 250.250.9.15
Besi dipasang pada tiang penyanggah dan di las satu sama lain, fungsinya
sebagai penopang/dudukan saluran.
c. Penahan Beton Memanjang IWF 250.250.9.16
Besi ini dipasang untuk menahan saluran, di pasang pada besi melintang satu
dan besi melintang dua.
d. Besi Plat 10.116.118
Dipasang sebagai plat penyambung dan di las
e. Skur IWF 250.250.9.16
Besi penguat dipasang pada sudut/siku sambungan besi
f. Mur dan Baut M 19, L =5 cm
Sebagai pengunci sambungan-sambungan
7.3 Pengelasan
a. Pengelasan harus dilaksanakan sesuai AWS atau AISC specification, baru
dapat dilaksanakan atas petunjuk/ direksi pekerjaan/Pejabat Pembuat
Komitmen, dan menggunakan mesin las listrik.
b. Kawat las yang dipakai adalah harus yang setara.
c. Pengelasan harus dikerjakan oleh tenaga ahli dan berpengalaman.
d. Semua pekerjaan pengelasan harus rapi tanpa menimbulkan kerusakan
kerusakan pada beban bajanya.
e. Elektrode las yang dipergunakan harus disimpan pada tempat yang dapat tetap
menjamin komposisi dan sifat-sifat dari electrode selama masa penyimpanan.
f. Pengelasan harus menjamin pengaliran yang rata dari cairan electrode
tersebut.
g. Teknik atau cara pengelasan yang dipergunakan harus memperlihatkan mutu
h. dan kualtias dari las yang dikerjakan.
i. Permukaan dari daerah yang akan dilas harus bebas dari kotoran yangmemberi
pengaruh besar pada kawat las. Permukaan yang akan dilas jugaharus bersih
dari aspal, cat, minyak, karat dan bekas-bekas potongan apiyang kasar, bekas
potongan api harus digurinda dengan rata. Kerak bekas pengelasan harus
dibersihkan dan disikat.
j. Pengelasan tidak boleh dilakukan jika temperatur dari base metal lebih rendah
0F. Pada temperatur 0 F, permukaan las dari titik dimulainya las sampai sejauh
7.5 m juga dijaga temperaturnya sampai dengan waktu pengelasan.
k. Pemberhentian las harus pada tempat yang ditentukan dan harus dijamin tidak
akan berputar atau berbengkok.
l. Pada pekerjaan las dimana terjadi banyak lapisan las (pengelasan lebih dari
satu kali), maka sebelum dilakukan pengelasan berikutnya lapis terdahulu
harus dibersihkan dari kerak-kerak las atau slag dan percikan-percikan logam
yang ada. Lapisan las yang berpori-pori atau retak atau rusak harus dibuang
sama sekali.

7.4 Sambungan
a. Sambungan-sambungan yang dibuat harus mampu memikul gaya-gaya yang
bekerja, selain berguna untuk tempat pengikatan dan untuk menahan lenturan
batang.
b. Hanya diperkenankan 1 (satu) sambungan dalam 1 (satu) bentang. Yang
dimaksud dengan 1 bentang adalah panjang komponen batang baja dimana
hanya ujung-jungnya terdapat sambungan dengan menggunakan bolt.
c. Semua penyambungan profil baja harus dilaksanakan dengan las tumpul atau
full penetration butt weld.

7.5 Lubang-lubang Baut


a. Lubang-lubang baut harus benar-benar tepat dan sesuai dengan diameternya.
Kontraktor tidak boleh merubah atau membuat lubang baru dilapangan tanpa
seijin petunjuk/ direksi pekerjaan/Pejabat Pembuat Komitmen.
b. Pembuatan lubang baut harus memakai bor. Untuk konstruksi yang tipis
(maksimum 10 mm), boleh memakai mesin pons. Membuat lubang baut dengan
api sama sekali tidak diperkenankan.
c. Baut penyambung harus berkwalitas baik dan baru.
d. Diameter baut, panjang ulir harus sesuai dengan yang diperlukan.
e. Mutu baut yang digunakan sesuai dengan yang tercantum dalam gambar
perencanaan.
f. Lubang baut dibuat maksimum 2 mm lebih besar dari diameter baut.
g. Pemasangan dan pengencangan baut harus dikerjakan sedemikian rupa
sehingga tidak menimbulkan momentorsi yang berlebihan pada baut yang akan
mengurangi kekuatan baut itu sendiri. Untuk itu diharuskan menggunakan
pengencang baut yang khusus dengan momentorsi yang sesuai dengan buku
petunjuk untuk mengencangkan masing-masing baut.
h. Panjang baut harus sedemikian rupa, sehingga setelah dikencangkan masih
terdapat paling sedikit 4 ulir yang menonjol pada permukaan, tanpa
menimbulkan kerusakan pada ulir baut tersebut.
i. Baut harus dilengkapi dengan 2 ring, masing-masing 1 buah pada kedua
sisinya.
j. Untuk menjamin pengencangan baut yang dikehendaki, maka baut-baut
yangsudah dikencangkan harus diberi tanda dengan cat, guna
menghindariadanya baut yang tidak dapat dikencangkan.

7.6 Pemasangan percobaan atau Trial Erection


Bila dipandang perlu oleh petunjuk/ direksi pekerjaan/Pejabat Pembuat Komitmen
Kontraktor wajib melaksanakan pemasangan percobaan dari sebagian atau seluruh
pekerjaan konstruksi. Komponen yang tidak cocok atau yang tidak sesuai dengan
gambar dan spesifikasi dapat ditolak oleh Konsultan Pengawas dan pemasangan
percobaan tidak boleh dibongkar tanpa persetujuan petunjuk/ direksi
pekerjaan/Pejabat Pembuat Komitmen.

7.7 Pengecatan
a. Semua bahan konstruksi baja harus di cat. Permukaan profil harus dibersihkan
dari semua debu, kotoran, minyak, gemuk dan sebagainya dengan cara
mencuci dengan white spirit atau solvent lain yang cocok. Karat dan kerak
harus dihilangkan dengan cara menggosok dengan wire brush mekanik.
b. Paling lambat 2 jam setelah pembersihan ini, pengecatan dasar pertama sudah
harus dilakukan. Baja yang akan ditanam didalam beton tidak boleh dicat.
c. Sebelum mulai pengecatan, Kontraktor harus memberitahukan kepada direksi
pekerjaan/Pejabat Pembuat Komitmen untuk mendapatkan persetujuannya
untuk aplikasidari semua bahan cat.
d. Cat dasar pertama adalah cat zinchromat primer 2 (dua) kali di Workshop
dengan menggunakan kuas (brush). Cat dasar ini setebal 2 (dua) kali 50mikron.
e. Cat finish dilakukan 2 (dua) kali di lapangan setebal 30 mikron, setelah semua
konstruksi selesai terpasang dengan menggunakan kuas (brush).
f. Cat dasar yang rusak pada waktu perakitan harus segera dicat ulang
sesuaidengan persyaratan cat yang digunakan.

7.8 Grouting
Untuk grouting disekitar angker dan dibagian bawah dari base plate dipakai Conbex
100 atau yang setara setebal 2.5 cm. Pekerjaan ini harus menggunakan injection
pump.

7.9 Pemasangan Akhir atau Final Erection


a. Alat-alat untuk pemasangan harus sesuai untuk pekerjaannya dan harus dalam
keadaan baik. Bila dijumpai bagian-bagian konstruksi yang tidak dapat
dipasang atau ditempatkan sebagaimana mestinya sebagai akibat dari
kesalahan fabrikasi atau perubahan bentuk yang disebabkan
penanganan,maka keadaaan itu harus segera dilaporkan kepada direksi
pekerjaan/Pejabat Pembuat Komitmen disertai dengan usulan cara
perbaikannya. Cara perbaikan tersebut harus mendapat persetujuan dari direksi
pekerjaan/Pejabat Pembuat Komitmen sebelum dimulainyapekerjaan tersebut.
Perbaikan harus dilakukan dihadapan direksi pekerjaan/Pejabat Pembuat
Komitmen. Biaya tambahan yang timbul akibat pekerjaan perbaikan tersebut
adalah menjadi tanggungan Kontraktor. Meluruskan pelat dan sikuatas bentuk
lainnya dilaksanakan dengan cara yang disetujui. Pekerjaan bajaharus kering
sebagaimana mestinya, kantong air pada konstruksi yang tidakterlindungi dari
cuaca harus diisi dengan bahan “Waterproofing” yang disetujui. Sabuk
pengaman dan tali-tali harus digunakan oleh para pekerja pada saat bekerja
ditempat yang tinggi, disamping pengaman yang berupa“platform” atau jaringan
(“net”).
b. Setiap komponen diberi kode atau marking sesuai dengan gambar
pemasangan sedemikian rupa sehingga memudahkan pemasangan.
c. Bagian profil baja harus diangkat dengan baik dan ikatan-ikatan
sementaraharus digunakan untuk mencegah tegangan-tegangan yang melewati
tegangan izin. Ikatan-ikatan itu dibiarkan sampai konstruksi selesai.
Sambungan-sambungan sementara dari baut harus diberikan kepada bagian
konstruksi untuk menahan beban mati, angin dan tegangan-tegangan selama
pembangunan.
d. Baut-baut, baut angker, baut hitam, baut kekuatan tinggi dan lain-lain
harusdipasang sebagaimana mestinya sesuai dengan gambar detail. Baut
kekuatan tinggi arus dikencangkan dengan kunci momen (torque wrench).
e. Pelat dasar kolam untuk kolom penunjang dan pelat perletakan untuk balok,
balok penunjang dan yang sejenis harus dipasang dengan luas perletakan
penuh setelah bagian pendukung ditempatkan secara baik dan tegak. Daerah
dibawah pelat harus diberi adukan lembab atau kering yang tidak susut dan
disetujui direksi pekerjaan/Pejabat Pembuat Komitmen.
f. Toleransi terhadapt penyimpangan kolom dari sumbu vertical tidak boleh lebih
dari 1/1500 dari tinggi vertical kolom.

7.10 Pengujian Mutu Pekerjaan


a. Sebelum dilaksanakan fabrikasi atau pemasangan, Kontraktor diwajibkan
memberikan pada direksi pekerjaan/Pejabat Pembuat Komitmen “Certificate
Test” bahan baja profil, baut-baut, kawat las, cat dari produsen atau pabrik.
b. Bila tidak ada “Certificate Test”, maka Kontraktor harus melakukan pengujian
atas baja profil, baut, kawat las di laboratorium.
c. Pengujian contoh harus disiapkan untuk tiap type dari pengelasan dan tiap type
dari bahan yang akan di las. Pengujian bersifat merusak contoh dari produsen
dan kualifikasi pengelasan harus diadakan sesuai dengan persyaratan ASTM
A370.
d. Pengujian pengelasan yang tidak bersifat merusak.
e. Khusus untuk bagian-bagian konstruksi dengan ketebalan bagian yang dilas
tidak lebih dari 2 cm, pemeriksaan mutu pengelasan dilakukan secara
visual,bila ditemukan hal-hal yang meragukan, maka bagian tersebut harus
diujidengan standar AWS.D.1.0.
f. Khusus untuk las tumpul bila dianggap perlu oleh direksi pekerjaan/Pejabat
Pembuat Komitmen harus dilakukan test ultrasonic atau radiographic.
1. Pengujian secara “Radiographic” harus sesuai dengan lampiran B dari
AWS.D.1.0. Pengelasan dan operator pengelasan harus memberi tanda
pengenal pada baja seperti ditentukan dengan tanda-tanda yang lengkap
dan sempurna.

Fasilitas
Kontraktor sebaiknya menyediakan fasilitas untuk pelaksanaan pengujian
secara “Radiographic” termasuk sumber tenaga dari utilitaslainnya tanpa
adanya tambahan biaya pada Pemberi Tugas.

Perbaikan bagian las yang rusak : Daerah las yang diketahui rusak
melebihi standar yang ditentukan pada “AWS.D.1.0” dinyatakan
oleh“Radiographic” harus diperbaiki dibawah Pengawasan direksi
pekerjaan/Pejabat Pembuat Komitmen dan tambahan “Radiographic” dari
daerah yang diperbaiki harus dibuat atas biaya Kontraktor.
2. Pemeriksaan dengan “Ultrasonic” untuk las dan teknik serta standar yang
dipakai harus sesuai dengn lampiran C dari AWS.D.1.0 atau – 75
:Ultrasonic Contact Examination or Weldments : E273-68 : Ultrasonic
Inspection of Longitudinal and Spiral Welds or Welded Pipe and Tubing
(1974).
3. Cara pemeriksaan dengan “Partikel Magnetic” harus sesuai dengan ASTM
E109.
4. Cara pemeriksaan dengan “Liquid Penetrant” harus sesuai dengan E109.
5. Semua lokasi pengujian harus dipilih oleh Konsultan MK/Pengawas.
Jumlah pengujian yang akan dilaksanakan oleh Kontraktor harus
sepertiyang ditentukan di lapangan oleh Konsultan MK/Pengawas.
Pemeriksaan visual pengelasan harus dilakukan ketipa operator membuat
las dan setelah pekerjaan diselesaikan. Setelah pengelasan diselesaikan,
las harus disikat dengan sikat kawat dan dibersihkan merata sebelum
Konsultan direksi pekerjaan/Pejabat Pembuat Komitmen membuat
pemeriksaannya. direksi pekerjaan/Pejabat Pembuat Komitmen akan
memberikan perhatian khusus pada permukaan yang pecah-pecah,
permukaan yang porous, masuknya kerak-kerak las pada permukaan,
potongan bawah, lewatan atau overlap, kantong udara dan ukuran lasnya.
Pengelasan yang rusak harus diperbaiki sesuai dengan persyaratan
AWS.D.1.0.
Hasil pengujian dari laboratorium atau lapangan diserahkan pada direksi
pekerjaan/Pejabat Pembuat Komitmen secepatnya.
Seluruh biaya yang berhubungan dengan pengujian bahan atau las dan
sebagainya,menjadi tanggung jawab Kontraktor.

7.11 Syarat-syarat Pengaman Pekerjaan


a. Bahan-bahan baja profil dihindarkan atau dilindungi dari hujan dan lain-lain.
b. Baja yang sudah terpasang dilindungi dari kemungkinan cacat atau rusak yang
diakibatkan oleh pekerjaan-pekerjaan lain.
c. Bila terjadi kerusakan, Kontraktor diwajibkan untuk memperbaikinya dengan
tidak mengurangi mutu pekerjaan. Seluruh biaya perbaikan menjadi
tanggungjawab Kontraktor.

Pengukuran dan Cara Pembayaran

Pengukuran berat besi Profil dalam satuan kilogram (kg) dilakukan terhadap seluruh
besi tulangan dari segala ukuran/ diameter dan panjang sesuai dengan yang
ditunjukkan dalam gambar yang disetujui direksi pekerjaan/Pejabat Pembuat
Komitmen sebagai berikut :

Nomor Mata Satuan


Uraian
Pembayaran Pengukuran

III.6 Tiang Penyangah IWF 250.250.9.14 Kg


III.7 Penahan Beton Melintang IWF 250.250.9.15 Kg
III.8 Penahan Beton Memanjang IWF 250.250.9.16 Kg
III.9 Besi Plat 10.116.118 Kg
III.10 Skur IWF 250.250.9.16 Kg
III.11 Mur dan Baut M 19, L =5 cm Bh
Metode dan urutan-urutan pengerjaan :
Sebelum dilakukan pekerjaan pembesian terlebih dahulu penyedia jasa melakukan
permohonan ijin kerja yang telah disetujui Direksi dan dilengkapi dengan ceklist yang
berisi :
- Kelengkapan K3
- Peralatan yang akan digunakan
- Lokasi yang akan dipasang
- Jumlah tenaga kerja
- Gambar kerja

Uraian pelaksanaan pekerjaan :


1. Material besi yang digunakan harus memenuhi ketentuan SNI dan dibersihan
dari karat, minyak, oli dan bahan lainnya.
2. Sebelum di lakukan pemotongan besi agar dibuat mal atau ukuran rencana
sesuai dengan kebutuhan besi yang akan digunakan.
3. Setelah dilakukan pemotongan besi di rangkai dengan menggunakan kawat
beton dan diikat menyilang.
4. Untuk rangkaian besi yang sudah dibuat atau besi yang akan dipasang pada
konstruksi bangunan bagian bawah terlebih dahulu dipasang bantalan (beton
tahu). Sebelum dilakukan pengecoran, hal ini berlaku untuk konstruksi bangunan
yang tidak memakai lantai kerja.

9. PEKERJAAN PEMBESIAN (BAJA TULANGAN BETON)

Besi untuk penulangan yang dpakai besi baja lunak U24 dengan tegangan leleh ijin
2400 kg/cm2, tegangan tarik tekan yang di ijinkan 1400 kg/cm2
Bahan tulangan yang digunakan diperiksa terlebih dahulu apakah telah mencangkup
kelengkapan sertifikatnya (bila perlu dengan rekomendasi dari pemeriksaan
laboratorium bahan bangunan), dan pemeriksaan ukuran tulangan sebelum dan
setibanya di gudang penyimpanan. Penyimpan dalam gudang harus pada tempat yang
kering dan diberi alas balok ( diganjal ) dibeberapa tempat, semua besi tulangan harus
baru dan memenuhi standar NI.2-PBI 1971 atau ABTN Designation A.15.

Peralatan yang diperlukan antara lain adalah : meteran pita baja ( roll meter) 2 – 5
meter, jangka sorong ( sigmat ) untuk mengukur diameter tulangan, alat pemotong besi
beton (gunting baja, gergaji, dan pahat baja), kunci penekuk berbagai ukuran,
kakaktua, tang, palu, dan sebagainya, meja kerja dengan mal pembengkokkan, sikat
baja, kain lap dan lain – lainnya. tempat kerja untuk meluruskan, memotong dan
membengkokkan besi harus cukup leluasa, datar / rata dari kering serta kuat
mendukung meja kerja.
Pemotongan besi tulangan dilakukan sedemikian rupa, disesuaikan dengan panjang
dan jumlah kebutuhan berdasarkan gambar kerja, setelah pemotongan besi selesai
dan telah mencukupi, selanjutnya dilakukan pembengkokan sedemikian rupa sesuai
dengan daftar pembengkokkan tulangan yang telah disesuian dengan gambar kerja,
dan setiap potongan pembesian diberi nomor pada masing – masing bagian
konstruksi tulangan, selanjutnya tukang besi dan beberapa tenaga kerja melakukan
perakitan tulangan dengan dimensi sesuai gambar kerja, sehingga besi tulangan
terangkai dan ikat dengan menggunakan kawat beton, pengikatan dilakukan sekuat
mungkin untuk menghindari terjadinya lepas ikatan pada saat pengecoran dilakukan.
Setelah perakitan tulangan yang berada didalam pasangan bekisting selesai,
dilanjutkan dengan kegiatan lainnya.
Penyambungan besi tulangan talang ke besi tulangan saluran (yang dibongkar) ± 1 m
a. Pilar, besi tulangan yang digunakan berdiameter  12 mm
b. Balok beton bertulang dengan dimensi 25 x 50 cm. Dua buah kiri kanan, fungsi
dari balok ini untuk menopang talang beton. Diameter tulangan pokok  19 mm
dengan jumlah 11 buah, tulangan bagi  10 mm dengan jarak 200 mm
c. Talang Beton Type U
Dimensi talang :
Tebal dinding : 0.25 cm
Tinggi dinding dalam: 1.80 m
Lebar: 1.30 m
Filet: 0.15 x 0.15 m
Tulangan untuk talang beton menggunakan besi polos diameter tulangan untuk
tul vertikal dan horisontal  12 mm

a. Material Tulangan
Besi tulangan dimaksud berupa besi polos atau besi ulir (deformed bar) sesuai
dengan SNI 2052:2017 tentang baja tulangan beton.
Penyedia jasa terlebih dahulu harus mendapat persetujuan direksi pekerjaan/
Pejabat Pembuat Komitmen untuk semua besi tulangan yang akan digunakannya
untuk bangunan.
Besi tulangan harus bersih dari karat, minyak kotoran dan cacat lainnya dengan
diameter yang sama sepanjang besi tulangan tersebut. Pengambilan contoh/
sample dari bahan yang diterima di lapangan dilakukan secara random, 2 (dua)
batang untuk setiap pengiriman, dengan perbedaan diameter tidak boleh lebih dari
2% dari diameter besi yang ditetapkan dalam gambar kerja/ perencanaan

b. Gambar Penulangan
Penyedia jasa harus menyediakan gambar penulangan dan menyerahkannya
kepada direksi pekerjaan/Pejabat Pembuat Komitmen untuk memperoleh
persetujuan termasuk daftar besi tulangan dan pembengkokannya sebelum
pelaksanaan pekerjaan.

c. Pembengkokan / Pembentukan dan Pembersihan


Baja tulangan beton sebelum dipasang harus bersih dari serpih, karat, minyak,
gemuk dan pelapisan yang dapat merusak atau mengurangi daya lekatnya.
Dimana ada kemacetan dalam pengecoran beton, tulangan akan diperiksa
kembali dan bila perlu akan dibuatkan sambungan konstruksi (joint construction)
Baja tulangan harus dibengkok/dibentuk dengan teliti sesuai dengan bentuk dan
ukuran yang tertera pada gambar konstruksi yang diberikan kepada penyedia jasa.
Baja tulangan tidak boleh diluruskan atau dibengkokkan kembali dengan cara
yang dapat merusak bahannya.
Batang dengan bundelan atau bengkokan yang tidak ditunjukkan dalam gambar
tidak boleh dipakai.
Semua batang harus dibengkokkan dalam keadaan dingin, pemanasan dari besi
beton hanya dapat diperkenankan bila seluruh cara pengerjaan disetujui oleh
direksi pekerjaan.

d. Pemasangan
Besi beton dipasang teliti sesuai dengan gambar/perhitungan dan dipastikan tidak
terjadi penggeseran/pemindahan dengan pemakaian kawat pengikat tulang beton
atau alat klem yang sesuai pada potongan/pertemuan tulangan. Rangka tulang
harus didukung oleh ganjal dari blok beton precast atau logam, peregangan
(spacer) atau logam gantungan (metel hangers) sebagaimana dibutuhkan.
Dalam segala hal untuk besi beton yang horizontal harus digunakan penunjang
yang tepat sehingga tidak ada batang yang turun, dimana bagian penunjang
menonjol di atas dasar beton yang direncanakan untuk menerima plesteran yang
erat, penunjang ini harus dibuat dari loha yang tidak mudah berkarat (non
corrodible)
Baja tulangan beton untuk plat (slab) langsung di atas tanah harus didukung
dengan blok beton yang dicetak lebih dulu. Permukaan dari balok beton harus
horizontal berukuran
± 7,50 cm x 10 cm dan tebalnya sama dengan selimut beton yang direncanakan.
Baja tulangan beton untuk plat yang lain dalam balok harus ditunjang dengan
logam.
Semua ujung-ujung kawat pengikat harus dibengkok kea rah dalam (beton), dan
tidak dijinkan untuk membengkokkannya kea rah luar. Kawat terbuat dari bahan
besi beton atau jenis lain sesuai dengan spesifikasi teknis.
Jarak terkecil antara batang paralel harus satu diameter dari batang-batang tetap,
jarang yang terbuka sekali-kali jangan kurang dari 1,2 kali ukuran terbesar agregat
kasar.

e. Penyambungan
Jika diperlukan untuk menyambung tulangan pada tempat-tempat lain dari yang
ditunjukkan pada gambar-gambar, bentuk dari sambungan harus ditentukan
direksi pekerjaan/Pejabat Pembuat Komitmen. Sambungan untuk tulangan-
tulangan harus diberikan overlap sedikitnya 40 kali diameter batang dalam
sambungan lewatan, besi tulangan harus ditempatkan dan diikat agar terjaga
panjang lewatan minimum yang ditetapkan. Penyambungan besi tulangan dengan
las tidak diperkenankan. Setiap akan mulai pekerjaan harus mendapat persetujuan
direksi pekerjaan/Pejabat Pembuat Komitmen.

Pengukuran dan Cara Pembayaran

Kecuali pada beton pra-cetak, pengukuran berat besi tulangan dalam satuan kilogram
(kg) dilakukan terhadap seluruh besi tulangan dari segala ukuran/ diameter dan
panjang sesuai dengan yang ditunjukkan dalam gambar yang disetujui direksi
pekerjaan/Pejabat Pembuat Komitmen. Untuk menghitung berat besi tulangan seperti
diuraikan di atas, dapat dilakukan berdasarkan standar SNI 07-2052-1990 sebagai
berikut :

Besi bulat / polos


Diameter (mm) 8 10 12 16 19 22 25 28 32
Berat (kg/m) 0.39 0.62 0.89 1.58 2.23 2.98 3.85 4.83 6.31

Besi berprofil / ulir


Diameter
08 10 13 16 19 22 25 29 32
(mm)
Berat (kg/m) 0.38 0.617 1.04 1.58 2.23 2.98 3.85 5.19 6.31

Apabila diameter besi tulangan dalam gambar tidak tercatat dalam table di atas,
direksi pekerjaan/Pejabat Pembuat Komitmen akan menetapkan berat per m besi
tulangan tersebut berdasarkan standar SNI tersebut di atas.
Besi pengaku/penopang, kawat untuk ikatan, besi penjepit dan bahan lainnya yang
diperlukan untuk penempatan/pemasangan besi tulangan tidak termasuk bahan yang
diperhitungkan beratnya dalam pembayaran pekerjaan ini. Sedangkan besi tulangan
untuk sambungan lewatan seperti yang ditunjukkan dalam gambar atau karena atas
perintah direksi pekerjaan/Pejabat Pembuat Komitmen, diperhitungkan beratnya
dalam pekerjaan ini.

Harga satuan yang ditawarkan dalam Kuantitas dan Harga untuk jenis-jenis
pekerjaan yang diminta, baja tulangan beton tersebut adalah meliputi harga
pembelian besi beton, pengangkutan, penyimpanan dan pemasangan. Tidak
diadakan pembayaran terpisah untuk besi beton yang terbuang, hilang ataupun tidak
terhitung sebagai akibat headling yang tidak benar. Segala biaya untuk menyediakan
besi beton harus dimasukkan dalam harga satuan yang diajukan untuk jenis
pekerjaan yang sesuai di mana besi beton akan dipakai.

Pembayaran berdasarkan .berat besi yang sudah terpasang pada beton bertulang
dengan satuan kilogrtam (kg) yang telah dilaksanakan dan diterima kualitasnya
dengan memperhitungkaan berat yang dihitung bersama-sama (mutual check).

Nomor Mata Satuan


Uraian
Pembayaran Pengukuran
II.8 ; IV.8 ; V.8 Pekerjaan Pembesian Kg

No. Uraian Satuan Koefisien

Pembesian 100 Kg dengan besi polos :


A. TENAGA
1 Pekerja Org/hr 0,667
2 Tukang Besi Org/hr 0,333
3 Kepala Tukang Org/hr 0,067
4 Mandor Org/hr 0,067

B. BAHAN
1 Besi Beton Polos Kg 105,000
2 Kawat Beton Kg 1,500

C. ALAT
1 Mesin pemotong besi Bh 0,050

Metode dan urutan-urutan pengerjaan :


Sebelum dilakukan pekerjaan pembesian terlebih dahulu penyedia jasa melakukan
permohonan ijin kerja yang telah disetujui Direksi dan dilengkapi dengan ceklist yang
berisi :
- Kelengkapan K3
- Peralatan yang akan digunakan
- Lokasi yang akan dipasang
- Jumlah tenaga kerja
- Gambar kerja
Uraian pelaksanaan pekerjaan :
1. Material besi yang digunakan harus memenuhi ketentuan SNI dan dibersihan
dari karat, minyak, oli dan bahan lainnya.
2. Sebelum di lakukan pemotongan besi agar dibuat mal atau ukuran rencana
sesuai dengan kebutuhan besi yang akan digunakan.
3. Setelah dilakukan pemotongan besi di rangkai dengan menggunakan kawat
beton dan diikat menyilang.
4. Untuk rangkaian besi yang sudah dibuat atau besi yang akan dipasang pada
konstruksi bangunan bagian bawah terlebih dahulu dipasang bantalan (beton
tahu). Sebelum dilakukan pengecoran, hal ini berlaku untuk konstruksi bangunan
yang tidak memakai lantai kerja.

10. PEKERJAAN BETON

10.1 Persyaratan Bahan

1. Semen Portland
Harus memakai mutu yang terbaik dari satu jenis merk atas persetujuan
Direksi Pelaksana dan harus memenuhi NI-8. Semen yang telah mengeras
sebagian atau seluruhnya tidak dibenarkan dipergunakan. Penyimpanan
semen Portland harus diusahakan sedemikian rupa sehingga bebas dari
kelembaban, air dengan lantai terangkat dari tanah dan ditumpuhkan sesuai
dengan syarat penumpukan semen.

2. Pasir Beton
Pasir harus terdiri dari butir - butir yang bebas dari bahan-bahan organis,
lumpur dan sebagainnya dan harus memenuhi komposis butir serta kekerasan
yang dicantum dalam PBI 1971.

3. Batu Split
Digunakan Batu Split yang bermutu baik, tidak berpori serta mempuyai
gradasi kekerasan sesuai dengan syarat-syarat PBI 1971. Penyimpanan
harus dipisahkan satu dari yang lain, hingga bahan tersebut dijamin
mendapatkan perbandingan adukan beton yang tepat.

4. Air
Air yang digunakan harus air tawar yang bersih dan tidak mengandung
minyak, asam, alkali dan bahan-bahan organis / bahan lain yang dapat
merusak beton dan harus memenuhi NI-3 pasal 10. Apabila di pandang perlu
Direksi Pelaksana dapat minta kepada Kontraktor supaya air yang dipakai
diperiksa di laboratorium pemeriksaan bahan yang resmi dan sah atas biaya
Kontraktor.

5. Besi Beton
Besi harus bersih dari lapisan minyak/letmak dan bebas dari cacat seperti
serpih-serpih. Penampang besi harus bulat serta memenuhi NI-2 9 PBI 1971.
Bila dipandang perlu kontraktor diwajibkan untuk memeriksa mutu besi beton
ke Laboratorium pemeriksaan bahan yang resmi dan sah.
10.2 Syarat – Syarat Pelaksanaan
1. Mutu Beton
Untuk struktur bangunan utama mutu beton yang dicapai dalam pekerjaan
beton bertulang adalah K-225 dan untuk lantai kerja menggunakan beton
dengan mutu K.100, mutu beton harus memenuhi persyaratan yang
ditentukan dalam PBI 1971.

2. Pembesian
a. Pembuatan tulangan - tulangan untuk batang lurus atau yang
dibengkokkan, sambungan kait-kait dan pembuatan sengkang (ring),
persyaratan harus sesuai PBI 1971.
b. Pemasangan dan penggunaan tulangan beton harus disesuaikan dengan
gambar kontruksi.
c. Tulangan beton harus diikat dengan kuat untuk menjamin agar besi
tersebut tidak berubah tempat selama pengecoran, dan harus bebas dari
papan acauan atau lantai kerja dengan memasang selimut beton sesuai
dengan ketentuan dalam PB1 - 1971.
d. Besi beton yang tidak memenuhi syarat harus dikeluarkan dari lapangan
kerja dalam waktu 24 jam setelah ada perintah tertulis dari perencana /
Direksi Pelaksana.

3. Cara Pengadukan
a. Cara pengadukan harus menggunakan mesin molen
b. Takaran untuk semen, pasir dan kerikil harus disetujui terlebih dahulu
oleh Direksi.
c. Selama pengadukan kekentalan beton harus diawasi dengan jalan
memeriksa slump, minimum 5 cm dan maximum 10 cm.

4. Pengecoran Beton
a. Kontraktor diawasi melaksanakan pekerjaan persiapan dengan
membersihkan dan menyiram cetakan-cetakan sampai jenuh,
pemeriksaan ukuran-ukuran dan ketinggian, pemeriksaan penulangan
dan penernpatan penyangga.
b. Pengecoran Beton hanya dapat dilaksanakan dengan persetujuan Direksi
Lapangan.
c. Pengecoran harus dilakukan sebaik mungkin dengan menggunakan alat
penggetar untuk menjamin beton cukup padat dan harus dihindarkan
terjadinya cacat pada beton seperti keropos dan sarang-sarang kerikil/
split yang dapat memperlemah kontruksi.
d. Apabila pengecoran beton akan dihentikan dan diteruskan pada hari
berikutnya maka tempat perhatian tersebut harus disetujui oleh Direksi
Lapangan.

5. Pekerjaan Acuan / Bekisting


a. Acuan harus dipasang sesuai dengan bentuk dan ukuran-ukuran yang
telah ditetapkan
b. Acuan/Bekisting harus dipasang sedemikian rupa dengan perkuatan
perkuatan, sehingga cukup kokoh dan menjamin tidak berubah bentuk
dan kedudukannya selama pengecoran dilakukan.
c. Acuan harus rapat dan tidak bocor, permukaannya harus datar dan licin,
bebas dari kotoran - kotoran serbuk gergaji, potongan kayu tanah/Lumpur
dan sebagainya sebelum pengecoran dilakukan dan harus mudah
dibongkar tanpa merusak permukaan beton.
d. Kontraktor harus memberikan contoh-contoh material besi,pasir,kerikil
dan semen kepada Direksi Lapangan, untuk mendapatkan persetujuan
sebelum pekerjaan dimulai. Contoh-contoh yang telah disetujui oleh
Direksi Pelaksana, akan dipakai sebagai standar / pedoman untuk
memeriksa / menerima material yang dikirim oleh kontraktor ke Site.
e. Bahan-bahan yang digunakan harus tersimpan pada tempat
penyimpanan yang aman, sehingga mutu bahan dan mutu pekerjaan
dapat terjamin sesuai persyaratan.
f. Kawat pengikat besi beton / rangka adalah dari baja lunak- dan tidak
sepuh seng, diameter kawat lebih besar atau sama dengan 0,40 mm.
Kawat pengikat besi beton/rangka harus memenuhi syarat – syarat yang
ditentukan dalam NI - 2 (PBI tahun 1971 ).
g. Beton harus dilindungi dari pengaruh panas, sehingga tidak terjadi
penguapan cepat. Persiapan perlindungan atas kemungkinan datangnya
hujan, harus diperhatikan.
h. Beton dibasahi paling sedikit selama sepuluh hari setelah pengecoran.

6. Pekerjaan Pembongkaran bekisting hanya boleh dilakukan dengan izin tertulis


dari Direksi / Konsultan Pengawas

7. Pengujian Mutu Pekerjaan


a. Sebelum dilaksanakan pemasangan, kontraktor diwajibkan untuk
memberikan pada Direksi Pelaksana ‘Certificate Test’ bahan besi dari
produsen/pabrik. Bila tidak ada 'Certificate Test, maka kontraktor harus
melakukan pengujian atas besi
b. Mutu beton tersebut harus dibuktikan oleh kontraktor dengan mengambil
benda uji berupa kubus/selinder yang ukurannya sesuai dengan
syarat-syarat / ketentuan dalam PBI 1971. Pembuatannya harus
disaksikan oleh Direksi Pelaksana. Jumlah dan frekwensi pembuatan
kubus beton serta ketentuan-ketentuan lainnya sesuai dengan PBI-1971.
c. Kontraktor diwajibkan membuat Trial Mix terlebih dahulu, sebelum
memulai pekerjaan beton.
d. Hasil pengujian dari laboratorium diserahkan kepada Direksi Pelaksana
secepatnya
e. Seluruh biaya yang berhubungan dengan pengujian bahan tersebut
menjadi tanggung jawab kontraktor.

8. Syarat-syarat Pengaman Pekerjaan

a. Beton yang telah dicor dihindarkan dari benturan benda keras selama 3 x
24 jam setelah pengecoran.
b. Beton dilindungi dari kemungkinan cacat yang diakibatkan dari pekerjaan
pekerjaan lain.
c. Bila terjadi kerusakan, kontraktor diwajibkan untuk memperbaikinya
dengan tidak mengurangi mutu pekerjaan, seluruh biaya perbaikan
menjadi tanggung jawab kontraktor.
d. Bagian beton setelah dicor selama dalam pengerasan harus selalu
dibasahi dengan air terus selama 1 (satu) minggu atau lebih (sesuai
ketentuan dalam PBI 1971)
Konstruksi Talang

0.25 0.25
1.30

1.80
Talang
Beton K.225

0.25

0.50
1.00
0.40 1.80
0.60

4.40

0.70 0.70
0.25

Beton K.225 0.50


Lantai Kerja, t = 10 cm

Kayu Gelam
Ø 10 cm, Panjang 4 m

0.50 0.50 0.50 0.50 0.50 0.50 0.50 0.50

Gambar 1. Bangunan Talang

11. PEMANCANGAN KAYU GELAM DIA 10 CM (L=4 m)

Cerukuk menggunakan kayu Gelam dengan ukuran  10 cm dan panjang 4 m dengan


jarak 50 cm x 50 cm (dari as ke as)

pemancangan menggunakan Tripod dan Hamer 0.5 ton dan dibantu tenaga/tukang,
jarak pemasangan cerucuk antara 0.50 m- 1,00 m dari cerucuk satu kecerucuk lainnya,
 Runcingkan ujung bawah kayu gelam agar mudah menembus ke tanah.
 Pasang perancah agar kayu gelam bisa center/lurus.
 Ratakan bagian ujung tiang yang akan dipukul dan di beri penutup (papan/plat
besi) agar kayu gelam tidak pecah.
 Siapkan alat pancang tiang cerucuk dengan kedudukan yang dapat menjangkau
pekerjaan pemancangan seefektif mungkin.
 Catat penurunan pemancangan sampai kedalaman rencana minimum 1 tiang,
apabila pada saat pemancangan dilakukan, pancang/cerucuk yang panjangnya
4.00m tersebut, setelah ditanam/ditekan baru mencapai kedalaman 2.00 - 3.00 m
telah mencapai tanah yang keras, maka sisa pancang bagian atas harus
dipotong disesuaikan dengan pancang yang lainnya, sehingga pasangan
pancang terlihat rata dan rapih, serta dapat diterima oleh pihak Direksi,
pemasangan cerucuk dilakukan terus menerus hingga pasangan cerucuk selesai
dan pekerjaan berikutnya dimulai.
 Agar tiang cerucuk menjadi satu kesatuan maka pada arah memanjang dan
melintang di pasang balok kayu yang menumpu pada kepala tiang dan diperkuat
dengan paku

Pengukuran dan Pembayaran

Pengukuran untuk pembayaran pekerjaan cerucuk gelam dibuat menurut harga


satuan ( m’ ) yang ditawarkan dalam Daftar Kuantitas dan Harga, dimana harga
tersebut sudah meliputi semua bahan, upah tenaga kerja serta peralatan yang
digunakan untuk menyelesaikan pekerjaan.

Nomor Mata Satuan


Uraian
Pembayaran Pengukuran
IV.5;V.5 Pemancangan Kayu Gelam dia 10 Cm (L=4 m) M’

12. Pekerjaan Beton K.100


Sebelum penggalian lokasi titik pondasi di bersihkan dari sisa bangunan lama yang
rusak. Dalamnya dasar galian pondasi minimal 1 m dari muka tanah asli Lantai
kerja Beton K.100
Lantai kerja menggunakan beton mutu K.100 ( fc = 7.4 Mpa) dengan kuat tekan 100
Kg/cm2, ketebalan lantai kerja 10 cm. Komposisi campuran bahan :
Semen : 227 Kg
Pasir Beton : 0.618 m3
Batu Split : 0.744 m3
Selama pengadukan berjalan yang harus diperhatikan adalah kerataan
adukan/komposisi kekentalan campuran harus memenuhi syarat yang ditentukan
sehingga menghasilkan adukan/campuran beton yang diinginkan.
Sebelum pengecoran dilakukan lokasi/area pengecoran harus benar -
benar bersih dari kotoran yang dapat merusak pasangan beton, serta yang perlu
diperhatikan dan disiapkan adalah pasangan bekisting yang dipasanga diatas
pasangan cerucuk dan sesuai dengan keperluan, bekisting terbuat dari kayu papan
yang dipasang pada bagian tepi pengecoran sesuai dengan ukuran/dimensinya.
Setelah seluruh bagian siap maka pekerjaan pengecoran lantai kerja dilakukan
sesuai dengan rencana yang tertera pada gambar kerja, sedangkan untuk
menjamin kepadatan beton dilakukan pemadatan dengan Concrete vibrator dan
pengecoran dilakukan sedemikian rupa sehingga terbentuk pasangan lantai kerja
yang baik

Pengukuran dan Cara Pembayaran


Pembayaran pekerjaan beton dilakukan berdasarkan hasil ukur lapangan pada
konstruksi beton terpasang serta menghitung garis dan tampang bangunan yang
ditunjukkan dalam gambar kerja yang telah disetujui oleh direksi pekerjaan/Pejabat
Pembuat Komitmen dan hasil perhitungan bersama-sama (mutual check). Dalam
mengukur/menghitung untuk pembayaran pekerjaan beton, volume semua rongga-
rongga, cekungan, bagian-bagian yang terbuka, pipa dan benda lain yang terbenam
dalam beton, pekerjaan kayu atau besi harus dikurangkan ( bila ada ) dari volume
pekerjaan beton kecuali untuk besi tulangan, angker dan baut besi dengan satuan
ukuran meter kubik (m3).
Pembayaran masing-masing tipe beton harus dilakukan berdasarkan harga satuan
masing-masing tipe beton (karakteristik beton) tersebut yang ditawarkan dalam
Daftar Kuantitas dan Harga, yang sudah termasuk biaya untuk menyediakan
cetakan beton, ongkos untuk pekerja, bahan, peralatan konstruksi dan peralatan
lain yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut.

Nomor Mata Satuan


Uraian
Pembayaran Pengukuran
IV.6; V.8 Pekerjaan Beton K.100 M3

No. Uraian Satuan Koefisien

A. TENAGA
1 Pekerja Org/hr 1,323
2 Tukang Batu Org/hr 0,189
3 Kepala Tukang Batu Org/hr 0,019
4 Mandor Org/hr 0,132

B. BAHAN
1 Batu Split 2/3 m3 0,740
2 Pasir Beton m3 0,621
3 Semen PC Kg 247,000
4 Air Liter 215,000

C. ALAT
1 Concrete Mixer 0,3 m3 Unit/hari 0,200

Metode dan urutan-urutan pengerjaan :


Sebelum dilakukan pekerjaan beton K.100 terlebih dahulu penyedia jasa
melakukan permohonan ijin kerja yang telah disetujui Direksi dan dilengkapi
dengan ceklist yang berisi :
- Kelengkapan K3
- Peralatan yang akan digunakan
- Lokasi yang akan dipasang
- Jumlah tenaga kerja
- Gambar kerja

Uraian pelaksanaan pekerjaan :


1. Menyiapkan bahan material untuk Pembuatan campuran Adukan
2. Masukan Air + PC ke dalam Concrete mixer, Masukan Pasir, Lama adukan
mortar dalam Concrete mixer ± 3 menit
3. Pemasangan beton K.100 dituangkan di dalam cetakan
13. Pekerjaan Beton K.225
Bangunan talang menggunakan bahan beton bertulang dengan mutu beton K.225 (fc =
9.30 Mpa,) dengan kuat tekan ijin 225 Kg/cm2
Komposisi campuran untuk beton K.225 :
Semen: 371 Kg
Pasir Beton: 698 kg
Batu Split: 1047 kg
Tahap awal pekerjaan beton yaitu mempersiapkan segala material, peralatan dan
tenaga kerja yang diperlukan, kemudian dilakukan pemeriksaan terhadap lokasi
pekerjaan apakah sudah sudah benar-benar siap atau belum. Setealah pasangan
bekisting dan pembesian selesai maka pengecoran Beton K.225 dilakukandan yang
harus diperiapkan adalah :
 Bahan :
Semen
Pasir beton
Batu Split 2/3
 Peralatan :
 Concrete Mixer
 Concrete Vibrator
Dan bahan pendukung lainnya yang diperlukan. Sebelum pengecoran dimulai yang
harus diperhatikan adalah cetakan/bekisting apakah sudah benar-benar siap terutama
pada ukuran baik panjang, lebar dan ketebalannya serta tiang/perancah bekisting
apakah telah benar-benar kuat untuk menahan beban cor tersebut, setelah bekisting
siap dan sesuai dengan spesifikasi teknik maka pengecoran beton dimulai.
Bahan beton dimasukan kedalam Concrete Mixer yang telah terisi dengan air, dengan
komposisi campuran sesuai takaran yang ditetapkan dalam spesipikasi teknik.
kemudian lakukan pengadukan selama 3-5 menit atau hingga mencapai hasil
campuran yang merata dan kekentalan yang diinginkan, setelah adukan cukup merata
kemudian dituangkan pada tempat/kotak besar untuk menjaga agar adukan beton tidak
tercampur dengan tanah atau kotoran lainnya. hasil/adukan beton diambil untuk
dilakukan pemeriksaan kekentalan (Slump test) dan slinder beton atau kubus beton
sebagai contoh untiuk mengetahui mutu beton pada usia beton yang ditentukan.
Pengecoran selalu dimonitor oleh pengawas lapangan/direksi pekerjaan, beton yang
akan dituang/dicor diusahakan pengangkutannya ketempat posisi terakhir sedekat
mungkin kemudian dituangkan pada talang atau alat lainnya, pengecoran beton K.225
dengan ketebalan beton sesuai pada gambar kerja dan dilakukan dengan sangat teliti
terutama pada bagian bawah besi tulangan dan pada bagian-bagian yang sempit/sulit
atau pada sudut-sudut cetakan/bekisting, untuk menghindarai terjadinya keropos pada
betonmaka perluadanya penggetaran dengan menggunakan Concrete vibrator
sehingga beton yang dihasilkan benar-benar padat, pengecoran beton K.225 tidak
boleh terputus sebelum selesai dalam satu bagian bangunan.
Setelah proses pengecoran selesai segera melakukan persiapan yang cukup untuk
melaksanakan perawatan beton (curing), perawatan beton dilakukan dengan
penyiraman dengan air secara teratur atau dengan menutupi beton dengan karung
goni yang dibasahi sehingga kondisi beton harus tetap lembab/basah paling sedikit 14
hari secara terus menerus, atau dengan cara–cara yang telah disarankan oleh direksi,
air yang digunakan dalam perawatan (curing) harus memenuhi maksud-maksud
spesifikasi air untuk campuran beton.

Pengukuran dan Cara Pembayaran


Pembayaran pekerjaan beton dilakukan berdasarkan hasil ukur lapangan pada
konstruksi beton terpasang serta menghitung garis dan tampang bangunan yang
ditunjukkan dalam gambar kerja yang telah disetujui oleh direksi pekerjaan/Pejabat
Pembuat Komitmen dan hasil perhitungan bersama-sama (mutual check). Dalam
mengukur/menghitung untuk pembayaran pekerjaan beton, volume semua rongga-
rongga, cekungan, bagian-bagian yang terbuka, pipa dan benda lain yang terbenam
dalam beton, pekerjaan kayu atau besi harus dikurangkan ( bila ada ) dari volume
pekerjaan beton kecuali untuk besi tulangan, angker dan baut besi dengan satuan
ukuran meter kubik (m3).
Pembayaran masing-masing tipe beton harus dilakukan berdasarkan harga satuan
masing-masing tipe beton (karakteristik beton) tersebut yang ditawarkan dalam Daftar
Kuantitas dan Harga, yang sudah termasuk biaya untuk menyediakan cetakan beton,
ongkos untuk pekerja, bahan, peralatan konstruksi dan peralatan lain yang diperlukan
untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut.

Nomor Mata Satuan


Uraian
Pembayaran Pengukuran
II.7 ; IV.7 ; V.7 Pekerjaan Beton K. 225 M3

No. Uraian Satuan Koefisien

A. TENAGA
1 Pekerja Org/hr 1,323
2 Tukang Batu Org/hr 0,189
3 Kepala Tukang Batu Org/hr 0,019
4 Mandor Org/hr 0,132

B. BAHAN
1 Batu Split 2/3 Kg 1.047,000
2 Pasir Beton Kg 698,000
3 Semen PC Kg 371,000
4 Air Liter 215,000

C. ALAT
1 Concrete Mixer 0,3 m3 Unit/hari 0,200

Metode dan urutan-urutan pengerjaan :


Sebelum dilakukan pekerjaan Beton terlebih dahulu penyedia jasa melakukan
permohonan ijin kerja yang telah disetujui Direksi dan dilengkapi dengan ceklist yang
berisi :
- Kelengkapan K3
- Peralatan yang akan digunakan
- Lokasi yang akan dipasang
- Jumlah tenaga kerja
- Gambar kerjaan
Uraian pelaksanaan pekerjaan :
1. Menyiapkan bahan material untuk Pembuatan Beton sebelum dilakukan proses
pencampuran.
2. Masukan Air + PC + Pasir sesuai dengan takaran
3. Kemudian dituangkan di dalam cetakan yang telah tersedia dan diratakan
menggunakan jidar .

14. PEKERJAAN BEKISTING

Bekisting untuk konstruksi kolom, balok, plat :

1. Bekisting dibuat dari papan kayu, dalam keadaan baik sebagaimana dikehendaki
dan disetujui direksi pekerjaan/Pejabat Pembuat Komitmen untuk menghasilkan
permukaan yang sempurna.

2. Dalam segala hal bekisting harus benar-benar berbentuk dan berukuran yang
dikehendaki dan harus kuat serta memiliki kekakuan tetap pada tempat dan
bentuknya selama pembebanan disaat berlangsungnya pekerjaan pengecoran dan
pemadatan beton.

3. Semua bekisting yang dibuat harus kokoh, alat yang digunakan untuk membuka
bekisting tanpa merusak permukaan beton yang telah selesai dikerjakan.

4. Semua bekisting harus betul-betul aman pada kedudukan, sehingga perubahan


bentuk atau gerakan lain selama penuangan beton dapat dicegah.

5. Penyangga harus tersandar pada pondasi dengan baik, sehingga tidak akan ada
kemungkinan penurunan / perubahan bentuk bekisting selama pelaksanaan.

6. Bekisting untuk pekerjaan lining dipasang pada batas barel atau batas blok
konstruksi lining dengan posisi tegak lurus dengan arah aliran air dengan ukuran
panjang barel seperti yang telah ditentukan dalam gambar rencana atau gambar
kerja yang telah mendapat persetujuan direksi pekerjaan/Pejabat Pembuat
Komitmen, konstruksi ini dimaksudkan untuk mencegah terjadinya kerusakan
secara menerus.

Pengukuran dan Cara Pembayaran


Pembayaran dilakukan berdasarkan hasil pengukuran lapangan atau perhitungan
bersama ( mutual chek ) pada gambar kerja atau gambar terpasang yang sudah
mendapat persetujuan dari direksi pekerjaan/ Pejabat Pembuat Komitmen terhadap
pekerjaan bekisting yang sesuai dengan jenis bekisting yang terpasang dengan
satuan meter persegi (m2) untuk bekisting ( kolom, balok dan plat ) dan dengan satuan
meter panjang ( m’ ) untuk jenis pekisting untuk nad ( pembatas barel )berdasarkan
harga satuan pekerjaan yang ditawarkan dalam Daftar Kuantitas dan Harga. Apabila
tidak ada harga satuan yang ditawarkan dalam Daftar Kuantitas dan Harga, maka biaya
untuk pekerjaan bekisting tersebut sudah dianggap diperhitungkan dalam harga satuan
pekerjaan dan pekerjaan bekisting harus dilaksanakan sesuai dengan spesifikasi teknik
Nomor Mata Satuan
Uraian
Pembayaran Pengukuran
II.9 ; IV.9 ; V.9 Pekerjaan Bekisting M2

No. Uraian Satuan Koefisien

A. TENAGA KERJA

1 Mandor Org/hr 0,030

2 Kepala Tukang Kayu Org/hr 0,015

3 Tukang Kayu Org/hr 0,150

4 Pekerja Org/hr 0,300

B. BAHAN

1 Papan 3/20 cm kayu kelas III m3 0,014

2 Kayu Kaso 5/7 cm m3 0,003

3 Paku kg 0,300

C. PERALATAN

Metode dan urutan-urutan pengerjaan :


Sebelum dilakukan pekerjaan begisting terlebih dahulu penyedia jasa melakukan
permohonan ijin kerja yang telah disetujui Direksi dan dilengkapi dengan ceklist yang
berisi :
- Kelengkapan K3
- Peralatan yang akan digunakan
- Lokasi yang akan dipasang
- Jumlah tenaga kerja
- Gambar kerja

Uraian pelaksanaan pekerjaan :


1. Menyiapkan bahan material yang akan digunakan untuk pembuatan begisting.
2. Sebelum di lakukan pemotongan begisting agar dibuat mal atau ukuran rencana
sesuai dengan kebutuhan konstruksi yang akan digunakan.
3. Kemudian dilakukan pemasangan begisting pada konstruksi bangunan sesuai
dengan kekuatan konstruksi yang akan dipasang.
B. KETERANGAN GAMBAR

Gambar-gambar untuk pelaksanaan pekerjaan harus ditetapkan oleh Pejabat Pembuat


Komitmen (Pejabat Penandatangan Kontrak) secara terinci, lengkap dan jelas, antara lain :
1. Peta Lokasi
2. Lay out
3. Potongan memanjang
4. Potongan melintang
5. Detail-detail konstruksi

C. PEJABAT YANG BERWENANG UNTUK MENANDATANGANI KONTRAK


MENGACU PADA HASIL DOKUMEN PEKERJAAN JASA KONSULTANSI
KONSTRUKSI PERANCANGAN DAN/ATAU BERKONSULTASI DENGAN AHLI K3
KONSTRUKSI/AHLI KESELAMATAN KONSTRUKSI DALAM MENETAPKAN
URAIAN PEKERJAAN, IDENTIFIKASI BAHAYA, DAN PENETAPAN TINGKAT
RISIKO KESELAMATAN KONSTRUKSI PADA PEKERJAAN KONSTRUKSI.

Proses Kegiatan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

1. Personil Ahli K3 yang dimiliki oleh penyedia harus mengindentifikasi bahaya dari setiap
jenis proses atau tahapan kegiatan pekerjaan konstruksi, dan menetapkan spesifikasi
proses/kegiatan yang harus dilakukaan oleh penyedia.
2. Setiap jenis proses/kegiatan sedapat mungkin dipilih yang paling kecil bahaya dan
risikonya, dan diberi penjelasan prosedur kerja yang lebih aman dan selamat.
3. Setiap jenis proses/kegiatan harus dilengkapi dengan prosedur kerja, sistem perlindungan
terhadap pekerja, perlengkapan pengamanan, dan rambu-rambu peringatan, dan
kewajiban pekerja menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) yang sesuai dengan potensi
bahaya pada proses tersebut.
4. Setiap jenis proses/kegiatan pekerjaan yang baru, atau pada keadaan yang berbeda, harus
terlebih dahulu dilakukan analisis bahaya dan risikonya (Job Safety Analysis) dan harus
dilakukan tindakan pengendalaiannya.
5. Setiap proses/kegiatan yang berbahaya harus melalui prosedur izin kerja terlebih dahulu
dari penanggung jawab proses dan Ahli K3.
6. Setiap proses dan pekerjaan hanya boleh dilakukan oleh tenaga kerja dan/atau operator
yang telah terlatih dan telah mempunyai kompetensi untuk melaksanakan jenis
pekerjaan/tugasnya, termasuk kompetensi melaksanakan prosedur keselamatan dan
kesehatan kerja yang sesuai pada jenis pekerjaan/tugasnya tersebut.
7. Persyaratan teknis yang harus dipenuhi penyedia dalam menyusun dan menggunakan
metode kerja dapat meliputi penggunaan alat utama dan alat bantu, perkakas, material dan
konstruksi sementara dengan urutan kerja yang sistematis, guna mempermudah pekerja
dan operator bekerja dan dapat melindungi pekerja, alat dan material dari bahaya dan
risiko kegagalan konstruksi dan kecelakaan kerja.
8. Setiap identifikasi bahaya, penilaian risiko dan pengendalian risiko, sebelum diterapkan
harus ditinjau dan dievaluasi keandalan dan ketepatannya oleh Ahli K3 Konstruksi.
9. Biaya kegiatan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) telah termasuk dalam biaya umum
dari masing-masing item pekerjaan.
PENET APAN T INGKAT RISIKO PEKERJAAN

PEKERJA PERALATAN MATERIAL PUBLIK LINGKUNGAN HIDUP


NO PEKERJAAN BERISIKO IDENTIFIKASI BAHAYA

K A TR=KxA K A TR=KxA K A TR=KxA K A TR=KxA K A TR=KxA


1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
- Kecelakaan lalu lintas 1 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2
1 Mobilisasi dan demobilisasi - Tergencet/tergilas Alat berat/kendaraan
1 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2
angkutan
- Terperosok dalam lubang/ jurang 1 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2

2 Pengukuran/ Uitzet - Tenggelam/ hanyut terbawa arus air 1 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2


- Serangan hewan buas/ serangga
1 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2
berbahaya
- Terperosok dalam lubang/ jurang. 1 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2

3 Tebas Tebang - Terkena alat kerja 1 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2


- Serangan hewan buas/ serangga
1 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2
berbahaya
- Terperosok dalam lubang galian 1 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2
4 Galian Tanah Biasa (dengan orang)
- Terkena alat kerja 1 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2

- Tertimbun 1 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2

5 Timbunan tanah kembali (backfill) - Kecelakaan alat berat 1 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2

- Kecelakaan lalu lintas alat 1 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2

- Terperosok kedalam lubang/saluran 1 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2


- Tertimpa/ terjepit Bongkahan bongkaran
1 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2
6 Bongkar Pasangan Batu (Manual) Pas. Batu/Beton
- Kecelakaan alat berat 1 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2

- Terpukul alat kerja 1 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2

- Tertimpa/ terjepit material/alat kerja 1 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2

- Terperosok dalam lubang galian 1 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2


7 Pasangan Batu adk. 1pc:3psr
- Polusi debu material 1 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2

- Bising mesin alat Pengaduk 1 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2

- Tertimpa/ terjepit material/alat kerja 1 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2

8 Plesteran tebal 1,5cm adk. 1pc:4pp - Polusi debu material 1 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2

- Bising mesin alat Pengaduk 1 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2

- Tertimpa/terjepit material/alat 4 2 8 3 4 12 1 1 1 2 2 4 2 2 4

- Terluka oleh perkakas kerja 4 2 8 3 4 12 1 1 1 2 2 4 2 2 4


9 Pekerjaan Besi Profil
- Terperosok 4 2 8 3 4 12 1 1 1 2 2 4 2 2 4

- Tertusuk Kawat/besi Beton 4 2 8 3 4 12 1 1 1 2 2 4 2 2 4

- Tertimpa/terjepit material/alat 4 2 8 3 4 12 1 1 1 2 2 4 2 2 4

- Terluka oleh perkakas kerja 4 2 8 3 4 12 1 1 1 2 2 4 2 2 4


10 Besi Plat 10.116.118
- Terperosok 4 2 8 3 4 12 1 1 1 2 2 4 2 2 4

- Tertusuk Kawat/besi Beton 4 2 8 3 4 12 1 1 1 2 2 4 2 2 4

- Terperosok kedalam lubang/saluran 1 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2


- Tertimpa/ terjepit Bongkahan bongkaran
1 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2
11 Bongkar 1m3 dengan Jack Hammer Pas. Batu/Beton
- Kecelakaan alat berat 1 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2

- Terpukul alat kerja 1 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2

- Tertimpa/terjepit material/alat 1 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2

12 Pemancangan Kayu Gelam dia. 10cm (L=4m) - Terluka/terbacok oleh perkakas kerja 1 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2

- Tertusuk paku 1 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2

- Tertimpa/terjepit material/alat 1 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2

- Terperosok 1 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2
13 Beton K.100 Fc=7,4 Mpa
- Polusi debu material 1 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2

- Bising mesin alat Pengaduk 1 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2

- Tertimpa/terjepit material/alat 1 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2

- Terperosok 1 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2
14 Beton K.225 Fc=19,3 Mpa
- Polusi debu material 1 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2

- Bising mesin alat Pengaduk 1 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2

- Tertimpa/terjepit material/alat 1 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2

15 Pembesian - Terluka oleh perkakas kerja 1 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2

- Tertusuk Kawat/besi Beton 1 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2

- Tertimpa/terjepit material/alat 1 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2

16 Bekisting - Terluka/terbacok oleh perkakas kerja 1 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2

- Tertusuk paku 1 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2
PENERAPAN TINGKAT RISIKO

KEPARAHAN
KETERANGAN

KEKERAPAN 1 2 3 4 5
1-4 : Tingkat Risiko Kecil

1 1 2 3 4 5
5 - 12 : Tingkat Risiko Sedang

2 2 4 6 8 10
15 - 25 : Tingkat Risiko Besar

3 3 6 9 12 15

4 4 8 12 16 20

5 5 10 15 20 25
Dalam melakukan pengawasan dan evaluasi terhadap RKK dan penerapan SMKK, Pejabat
yang berwenang untuk menandatangani Kontrak dapat dibantu oleh Ahli K3 Konstruksi/Ahli
Keselamatan Konstruksi dan/atau Petugas Keselamatan Konstruksi.

Bandar Lampung, Desember 2021

Pejabat Pembuat Komitmen


Kegiatan Irigasi dan Rawa I

Ir. ANY RAHAYU, M.T


NIP. 19650201 200812 2 001
SKEMA JARINGAN IRIGASI
D.I. NGAMBUR
LUAS 570 Ha

3 B.Ng.1.b ( STA 0 + 840 )

5 B.Ng.3.a ( STA 3 + 640 )


4 B.Ng.1.i ( STA 2 + 910 )
B.Ng.1.d ( STA 1 + 680 )

B.Ng.1.e ( STA 1 + 750 )

B.Ng.1.f ( STA 2 + 070 )

B.Ng.1.g ( STA 2 +790 )

B.Ng.3 ( STA 3 + 960 )


B.Ng.1.h ( STA 2 + 840 )
B.Ng.1.a ( STA 0 + 416 )

B.Ng.2 ( STA 3 + 590 )


B.Ng.1c ( STA 0 + 926 )

B.Ng.1( STA 3 + 180 )


2 ( STA 0 + 300 )

1 ( STA 0+050)
Saluran Induk Ngambur Saluran Induk Ngambur

B.Ng.0 ( STA 0+000)

Ng. 1 Ki Ng. 2 Ki Ng. 3 Ki

158 ha 316 l/dt 175 ha 350 l/dt 142 ha 284 l/dt

A= 570.0 ha A= 237.0 ha
Q= 1.341 m3/det Q= 0.558 m3/det
L= 3180 m Saluran Induk Ngambur L= 370 m Ng. 3 Te
A= 412.0 ha 63 ha 126 l/dt
Saluran Induk Ngambur
B.Ng.1 Q= 0.969 m3/det B.Ng.2 B.Ng.3
L= 410 m

Ng. 3 Ka
B.Ng.0 SKEMA BANGUNAN IRIGASI
D.I. NGAMBUR 32 ha 64 l/dt

LEGENDA

LOKASI BANGUNAN YANG AKAN DIKERJAKAN


BENDUNG TALANG
WEIR
AQUEDUCT 1 Perbaikan saluran tertutup dari pasangan batu sepanjang 5 m
Ng. 1 Ki PETAK TERSIER 2 Perbaikan saluran tertutup dari pasangan batu sepanjang 5 m
40 0.27 DEBIT ( l/det )
BANGUNAN BAGI DAN SADAP
LUAS ( ha )
DIVISION STR WITH OFF TAKE STR Perbaikan gorong-gorong pembuang, menjadi bangunan talang
3
BANGUNAN SADAP BANGUNAN YANG PERLU DI PERBAIKI
4 Perbaikan gorong-gorong pembuang, menjadi bangunan talang
OFF TAKE STRUCTURE
5 Perbaikan gorong-gorong pembuang, menjadi bangunan talang
JEMBATAN
BRIDGE PROPINSI : LAMPUNG

PEKERJAAN :
GORONG-GORONG IRIGASI
IRRIGATION CULVERT
GAMBAR :
DAERAH IRIGASI NGAMBUR KABUPATEN :
GORONG-GORONG PEMBUANG
SKEMA JARINGAN DAN BANGUNAN
DRAINAGE CULVERT NO. REGISTER : -

Digambar - NO. LEMBAR : 01 / 01

Direncana Suratijan Cahyadi, ST Tanggal No.kontrak


PELIMPAH SAMPING
SIDE SPILLWAY Disetujui -

DIPERIKSA Direksi -

NO.REV TANGGAL YANG DIREVISI OLEH DIRENC. DISET. DISETUJUI Pejabat Pembuat Komitmen -
I I
0.90 0.90

0.90

0.90
0.50

0.50
3.10

3.10

3.10

3.10
1.30

1.30

1.30

1.30
0.90 0.90

0.90

0.90
0.50

0.50
0.65 0.65
5.00 5.00

PERBAIKAN GORONG-GORONG B.Ng. 0


PERBAIKAN GORONG-GORONG B.Ng.1a
SKALA 1 : 100
SKALA 1 : 100

CL
CL
4 Ø 12 @ 0.25, n = 23
2.30 2 Ø 12 @ 0.25, n = 23
0.50 2.30
0.30 0.50 0.30
0.32
5 Ø 12 @ 0.25, n = 23 3 Ø 12 @ 0.25, n = 8
1 Ø 12 @ 0.25, n = 8

0.60 1.80
2.60

0.60 1.80
2.60
0.90 1.30 0.90
0.90 1.30 0.90
3.10
3.10
POTONGAN I POTONGAN I
SKALA 1 : 100
SKALA 1 : 100

LEGENDA:
PROPINSI : LAMPUNG
0 1 2 3 4 5 m
PEKERJAAN :
= GALIAN = LINING BETON SKALA 1:50

= TIMBUNAN = PASANGAN BATU KALI


0 1 2 3 4 6 8 10 m GAMBAR :
SKALA 1:100 DAERAH IRIGASI NGAMBUR KABUPATEN :

Saluran Bocor di B Ng 0 dan berlubang dekat B Ng 1a NO. REGISTER : -


= STRIPING
Digambar - NO. LEMBAR : 01 / 01

Direncana Suratijan Cahyadi, ST Tanggal No.kontrak

Disetujui -

DIPERIKSA Direksi -

NO.REV TANGGAL YANG DIREVISI OLEH DIRENC. DISET. DISETUJUI Pejabat Pembuat Komitmen -
CL

13.07

1.80
2.05

2.07
B 2.00

4.07

2.00

.5
:0
:0
.5

3.00
1
1.00
2.00
1.00 5.00 1.00

2.00
III
I
1 : 1.0 1 : 1.0
II
POTONGAN B - B
SKALA 1 : 100

1.00
PL.10 Mur baut M14
dilas

A A
0.75

13.07
5.00

3.00
IWF 250.250.9 14

IWF 250.250.9 14

1.00
17.90 0.30 0.30

1 : 0.5
1 : 0.5

2.07

2.07
0
1.
:
1
0.66

.5
:0
1

0.60
2.00

.5
:0
1 : 1.0 1 : 1.0
0.60

3.00

3.00
1
1.00

1.00
4.00 1.00 1.00

POTONGAN I POTONGAN II POTONGAN III


SKALA 1 : 100 SKALA 1 : 100 SKALA 1 : 100

2.00 B

GORONG-GORONG PEMBUANG B.Ng. 1b


SKALA 1 : 100

CL

2.00 1.80 4.00


0.25 0.25 0.20
2.00

1.80
1.

2.05
:
1

0.25
4.25

0.7071
2.25

2.00

Mur baut M14


IWF 250.250.9 14
0.60
1.00

0.30 0.30
2.80
17.90

POTONGAN A - A
SKALA 1 : 100

LEGENDA:
PROPINSI : LAMPUNG
0 1 2 3 4 5 m
PEKERJAAN :
= GALIAN = LINING BETON SKALA 1:50

= TIMBUNAN = PASANGAN BATU KALI


0 1 2 3 4 6 8 10 m GAMBAR :
SKALA 1:100 DAERAH IRIGASI NGAMBUR KABUPATEN :

PENYANGGAH FLUME NO. REGISTER : -


= STRIPING
Digambar - NO. LEMBAR : 01 / 01

Direncana Suratijan Cahyadi, ST Tanggal No.kontrak

Disetujui -

DIPERIKSA Direksi -

NO.REV TANGGAL YANG DIREVISI OLEH DIRENC. DISET. DISETUJUI Pejabat Pembuat Komitmen -
22.366

16.443

.00
+ 20
.00
+ 19
21.134

20.124

11.983

19.922
20.235

19.983

19.921 18.431
11.992
18.744

11.921
14.853

11.864 12.587
20.121

18.700

20.120

12.456
11.883
14.790
11.902

20.549
14.495
12.104

16.964

13.121 14.030

19.983

18.740

17.543 16.877 14.100

20.102

14.710

20.276
21.013
18.677

18.163

19.123

16.520

22.083

17.355

17.453
17.931

23.344

LEGENDA :
PROPINSI : LAMPUNG
BANGUNAN EKSISTING
PEKERJAAN :

MUKA TANAH ASLI

GAMBAR :
BANGUNAN BARU
KABUPATEN :
SITUASI BANGUNAN TALANG BNg.1C
PANJANG BANGUNAN TALANG 25 m NO. REGISTER : -

Digambar - NO. LEMBAR : 01 / 03

Direncana Suratijan Cahyadi, ST Tanggal No.kontrak

Disetujui -

DIPERIKSA Direksi -

NO.REV TANGGAL YANG DIREVISI OLEH DIRENC. DISET. DISETUJUI Pejabat Pembuat Komitmen -
0.50 0.50

4.05 4.05
5.00 5.00 5.00 5.00 5.00

A B A

1.30 9.90 3.00 1.30

B
4.05 4.05

DENAH BANGUNAN
Skala 1 : 100

21 P1 5.00 5.00 5.00 5.00 5.00


0.25 0.25
2.80 25.00
1.30
20 +19.80
0.20 0.20
0.40
1.80 1.80

+18.00
0.40
0.50
0.50 0.50
Stripping = 0.00 sqm I II
Excavation = 0.00 sqm

Embankment = 0.00 sqm


4.25 2.60
Soding = 0.00 m
5.30

2.01 4.40 4.40 6.05 4.40

3.30 3.30

0.75
0.50 0.50

bidang persamaan 2.00 3.00


2.00 2.00 2.00
reference level
10.00
ELEVASI TANAH ASLI POTONGAN B - B
19.92

20.12

17.10

13.79

13.95

13.03

13.10

13.71

15.52

18.00
18.00

19.56

19.60

20.48
ORIGINAL GROUND LEVEL Skala 1 : 100
JARAK (m)

0.55
5.60 1.94 1.06 5.40 4.00 2.20 4.80 3.00 2.61 1.26 1.82 1.63
DISTANCE (m)

POTONGAN A - A
Skala 1 : 100

PROPINSI : LAMPUNG

PEKERJAAN :

GAMBAR :
KABUPATEN :
LEGENDA : SITUASI BANGUNAN TALANG BNg.1C
PANJANG BANGUNAN TALANG 25 m NO. REGISTER : -
BANGUNAN EKSISTING
Digambar - NO. LEMBAR : 02 / 03

Direncana Suratijan Cahyadi, ST Tanggal No.kontrak


MUKA TANAH ASLI
Disetujui -
BANGUNAN BARU DIPERIKSA Direksi -

NO.REV TANGGAL YANG DIREVISI OLEH DIRENC. DISET. DISETUJUI Pejabat Pembuat Komitmen -
0.60

0.50
0.25 1.00
0.25
0.50 0.50 0.40 1.80
1.30
0.40
0.60
0.60

1.80 5.55

4.40
2.60

0.25 0.25
2.00 1.00 0.60 0.60
0.70 0.70 0.60 0.60

0.25 0.25

Beton K.225 0.75 0.75 2.00 0.80 1.00


0.50 0.50
Lantai Kerja, t = 10 cm 0.25 0.25
1.80
2.30 Beton K.225 0.50
0.15x0.15 Lantai Kerja, t = 10 cm

Kayu Gelam
Ø 10 cm, Panjang 4 m 0.25
0.25

0.50 0.50 0.50 0.50 0.50 0.50 0.50 0.50 0.50 0.50 0.50 0.50 0.50 0.50 0.50 0.50 0.50 0.50 0.50 Kayu Gelam
1.30 Ø 10 cm, Panjang 4 m
3.60 3.00 2.00 3.00

PIER I POTONGAN I - I PIER II POTONGAN II POTONGAN TALANG


Skala 1 : 50 Skala 1 : 50 Skala 1 : 50 Skala 1 : 50 3.80
Skala 1 : 50
0.30 0.25 0.25
0.50 0.50 0.50 0.50 0.50 0.50 0.50 0.50 0.50 DINDING PENAHAN TANAH
0.25 Skala 1 : 50
0.50 0.50

0.50 0.50

0.50 0.50 3.00

0.50 0.50

0.50 0.50

0.25
0.50

A B

d d 0.72 1.01

DENAH KAYU GELAM/CERUCUK Ø12-150 O


Ø12-130 L
1.80 c d e D
b C b
Skala 1 : 50 Ø25-200 A Ø16-200 B
f
L M N O 3.70
Ø12-130 L c b Ø16-200 D
b d
Ø12-150 O 5.55 c c
a c c c c c
4-Ø12 M

Ø12-150 N a a
b b b

d Ø16-200 E b
1.30 A 4.40 c c
Ø12-200 A 16-Ø12
P Ø25-150 C 2.00
a b
Ø12-200 32-Ø12 A E a e b
a a a a
b E
Ø12-200 Ø12-200 B a B a a b b
b Q
B b a D
Ø12-200 Ø12-400 D
Ø12-400
D c b b
Ø12-120 Q c
e c a
22-Ø12 22-Ø12 c d C Ø12-130 P
C

E
4.00

PENULANGAN TALANG 3.00


Skala 1 : 100
3.80
Sengkang Ø10 - 200
I II
2-Ø16
2-Ø12 2.00
PENULANGAN DINDING
Skala 1 : 100
1.00

7-Ø16 1-Ø16 PENULANGAN PIER II


I II Skala 1 : 100
DENAH KAYU GELAM/CERUCUK 2-Ø16 E 1.80
Skala 1 : 50 LEGENDA :
2-Ø12 D F G H I
1-Ø16 C Ø12-130 F
c d d b BANGUNAN EKSISTING
3-Ø16 B Ø12-150 I b
a c c c
4-Ø16 A 4-Ø12 G
MUKA TANAH ASLI
Ø12-150 H a a
b b b BANGUNAN BARU
2.60
c d e
b J BANGUNAN BARU
a f
2-Ø16 2-Ø16 a Ø12-120 K 3.19
0.25 2-Ø12 0.25 2-Ø12 b
3-Ø16 4-Ø16 b Ø12-130 J a a
c K
0.25 0.25
4-Ø16 4-Ø16 c PROPINSI : LAMPUNG
0.25 0.25
PEKERJAAN :

POTONGAN I - I POTONGAN II - II 3.00


GAMBAR :
Skala 1 : 50 Skala 1 : 50
KABUPATEN :
POTONGAN DETAIL DAN PENULANGAN
NO. REGISTER : -
3.30
Digambar - NO. LEMBAR : 02 / 03

Direncana Suratijan Cahyadi, ST Tanggal No.kontrak


PENULANGAN PIER I Disetujui -
Skala 1 : 100
DIPERIKSA Direksi -

NO.REV TANGGAL YANG DIREVISI OLEH DIRENC. DISET. DISETUJUI Pejabat Pembuat Komitmen -
+17.024

+17.047

+1700
+17.106

+16.597
+16.00 +16.598

+16.537

+16.00

+15.897 +15.855

+14.635
+16.597

+16.00

+16.031

+14.868
+1700
+16.637

+14.568

+1700

15.00

+17.538 +17.542

+18.00
+18.00

14.176
18.468

18.370
16.652

15.096

13.897

14.856

15.646
16.322
17.146
18.242

18.411

18.388
+18.00
+18.00

+17.516

+14.214

+17.605

+17.234

+13.486

+13.326

+1
6 .0
+16.251

+1
0
+15.476

7 .0
0
+1700

+1
+1

5.0
4.0

0
0
+16.00

+1
3.0
0
+1 +1
4. 3.
00 00

SITUASI BANGUNAN
Skala 1 : 100

LEGENDA :
PROPINSI : LAMPUNG
BANGUNAN EKSISTING
PEKERJAAN :

MUKA TANAH ASLI

GAMBAR :
BANGUNAN BARU
KABUPATEN :
SITUASI BANGUNAN TALANG BNg.2A
PANJANG BANGUNAN TALANG 15 m NO. REGISTER : -

Digambar - NO. LEMBAR : 01 / 03

Direncana Suratijan Cahyadi, ST Tanggal No.kontrak

Disetujui -

DIPERIKSA Direksi -

NO.REV TANGGAL YANG DIREVISI OLEH DIRENC. DISET. DISETUJUI Pejabat Pembuat Komitmen -
15.00

0.50

3.00 3.00
5.00 5.00 5.00
A B A
1.20

14.176
18.468

18.370
16.652

15.096

14.068

14.856

15.646
16.322
17.146
18.242

18.411

18.388
1.00 2.50

1.70

3.00

DENAH BANGUNAN
Skala 1 : 100

P1 5.00 5.00 5.00


19 15.00 1.00
+18.37

18 1.20
1.70
+18.00

0.50 0.50
1.50

Stripping = 0.00 sqm

Excavation = 0.00 sqm 15 4.00 3.25 2.35 2.35


Embankment = 0.00 sqm 0.50
1.80
0.70
Soding = 0.00 m

0.50 0.50

3.00 3.30
1.70 1.70
2.50

bidang persamaan
reference level
POTONGAN B - B
10.00 Skala 1 : 100
14.176
18.468

18.370
16.652

15.096

13.897

14.856

15.646
16.322
17.146
18.242

18.411

18.388
ELEVASI TANAH ASLI
ORIGINAL GROUND LEVEL

JARAK (m)
0.18

0.32
0.33
5.60 1.01 1.78 6.44 4.55 0.86 1.09 1.86
DISTANCE (m)

POTONGAN A - A
Skala 1 : 100

LEGENDA :
PROPINSI : LAMPUNG
BANGUNAN EKSISTING
PEKERJAAN :

MUKA TANAH ASLI

GAMBAR :
BANGUNAN BARU
KABUPATEN :
SITUASI BANGUNAN TALANG BNg.2A
PANJANG BANGUNAN TALANG 15 m NO. REGISTER : -

Digambar - NO. LEMBAR : 02 / 03

Direncana Suratijan Cahyadi, ST Tanggal No.kontrak

Disetujui -

DIPERIKSA Direksi -

NO.REV TANGGAL YANG DIREVISI OLEH DIRENC. DISET. DISETUJUI Pejabat Pembuat Komitmen -
3.00 3.00
1.00

1.20 0.50

0.25 0.90
0.25 0.25
0.50
0.25 0.25 0.25
0.45 0.45 1.00 0.25 0.25
0.40 0.40 1.00
0.45
0.50 0.50
5.45
1.50
1.20

0.15x0.15 1.70
5.55
2.35 2.35
0.25
0.25

1.80 0.70 0.60 0.60 0.50 0.50

0.25 0.25
0.75
POTONGAN TALANG
Beton K.225 0.50 0.50 Skala 1 : 50 1.50 0.80 0.70
Lantai Kerja, t = 10 cm

0.25 0.25

Beton K.225 0.50


Lantai Kerja, t = 10 cm
Kayu Gelam Kayu Gelam
Ø 10 cm, Panjang 4 m Ø 10 cm, Panjang 4 m

0.50 0.50 0.50 0.50 0.50 0.50 0.50 0.50 0.50 0.50 0.50 0.50 0.50 0.50 0.50 0.50 0.50
Kayu Gelam
1.70 2.50 Ø 10 cm, Panjang 4 m
3.00
POTONGAN I - I
PIER I Skala 1 : 50 PIER II POTONGAN II
Skala 1 : 50 Skala 1 : 50 3.00
Skala 1 : 50

DINDING PENAHAN TANAH


Skala 1 : 50
2.50 2.50 2.50
0.25 0.25 0.25 0.50 0.50 0.50 0.50
0.25
0.50 0.50 0.50 0.50 0.50 0.50 0.50 0.50 0.50 0.50 0.50 0.50 0.50
0.50 0.10
0.25 0.50

0.50
1.70 0.50

0.50
0.50

3.00 0.50 0.10


2.50

0.50

A B
0.50
d d
0.25 DENAH KAYU GELAM/CERUCUK Ø25-200 A c d e D
b C b
Skala 1 : 50
7.50 Ø16-200 B f

DENAH KAYU GELAM/CERUCUK Ø16-200 D


c c
c c

Skala 1 : 50
4-Ø12 L
Ø16-200 E
Ø12-150 K Ø25-150 C

Ø12-150 N b
0.50
1.00 1.00 A Ø25-150 C 3.00 b
Ø12-200 A Ø12-200 A 16-Ø12 Ø12-200 A
a K L M N a a a a
22-Ø12 D 22-Ø12 D E
Ø12-200 B
Ø12-150 K
b c d b b b
b Ø25-200 A Ø16-200 B
a C Ø12-150 N c
Ø12-200 B Ø12-400 C Ø12-200 B
Ø12-200 C Ø12-200 C
b b a c c
c
c a b Ø16-200 D
Ø12-200 B 22-Ø12 D
B 4-Ø12 L a a
22-Ø12 D 22-Ø12 D
b
1.50 1.50 D Ø12-150 M b
c d c
b O
a e
Ø12-120 P
PENULANGAN TALANG b
Ø12-130 O a a
Skala 1 : 100 c P
3.00
1.70

Sengkang Ø10 - 200 Ø12-130 O PENULANGAN DINDING


I
2-Ø16 II 28-Ø12 L Skala 1 : 100
2-Ø12
2.50
1.00 Ø12-150 M

7-Ø16 1-Ø16
I II Ø12-150 E
2-Ø16 E 1.70
1.50 Ø12-150 H
LEGENDA :
2-Ø12 D E F G H
1-Ø16 C Ø12-150 E
c d d b PENULANGAN PIER II BANGUNAN EKSISTING
3-Ø16 B Ø12-150 H b c Skala 1 : 100
a c c
4-Ø16 A MUKA TANAH ASLI
b a
4-Ø12 F a
b
b BANGUNAN BARU
Ø12-150 G c d e
b I
a BANGUNAN BARU
f
Ø12-120 J
2-Ø16 2-Ø16 a b
0.25 2-Ø12 0.25 2-Ø12 Ø12-130 I a a
3-Ø16 4-Ø16 b c J
0.25 0.25 0.38
4-Ø16 4-Ø16 c
2.40
PROPINSI : LAMPUNG
0.25 0.25 0.50
PEKERJAAN :

2.50 1.50
POTONGAN I - I POTONGAN II - II GAMBAR :
Skala 1 : 50 Skala 1 : 50
KABUPATEN :
POTONGAN DETAIL DAN PENULANGAN
3.00
NO. REGISTER : -

Digambar - NO. LEMBAR : 03 / 03

Direncana Suratijan Cahyadi, ST Tanggal No.kontrak


PENULANGAN PIER I Disetujui -
Skala 1 : 100
DIPERIKSA Direksi -

NO.REV TANGGAL YANG DIREVISI OLEH DIRENC. DISET. DISETUJUI Pejabat Pembuat Komitmen -
B.Ng.1

L
B.Ng.1.I
IP
TL α 110
110

TM TA

R R

105
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
SV = 1 : 100
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100
SH = 1 : 1000
bidang persamaan / reference level
+ 101.00 meter
PATOK HEKTOMETER
Hm 0 Hm 1 Hm 2 Hm 3 Hm 4 Hm 5 Hm 6
HECTOMETER STONE
P.108

NOMOR PROFIL
PROFILE NUMBER P.110 P.112 P.114 P.116 P.118 P.120 P.122 A.1 A.3 A.5 A.7 A.9
100.0

150.0

200.0

250.0

300.0

350.0

400.0

450.0

500.0

550.0

600.0
50.0

JARAK PROFIL/DISTANCE BETWEEN TWO PROFILE


0.0

50.0 50.0 50.0 50.0 50.0 50.0 50.0 50.0 50.0 50.0 50.0 50.0
ACCUMULATED DISTANCE
108.46 107.88

107.38 108.02

107.68 108.22

107.99 107.99

107.96 107.96

109.76 109.69

107.39 107.39

107.37 107.37

107.17 107.17

107.16 107.16

107.22 107.22

107.20 107.20

107.18 107.18
ELEVASI TANGGUL KIRI
LEFT BANK LEVEL
YANG ADA
EXISTING

ELEVASI TANGGUL KANAN


RIGHT BANK LEVEL
ELEVASI DASAR SALURAN PADA AS
BED LEVEL IN CENTER LINE
105.91

106.02

106.00

105.99

105.96

106.06

106.39

106.37

106.17

106.16

106.14

106.12

106.10
ELEVASI TANAH ASLI PADA AS SALURAN
GROUND LEVEL IN CENTER LINE
105.91 107.11 107.91

105.88 107.08 107.88

105.85 107.05 107.85

105.82 107.02 107.82

105.79 106.99 107.79

105.77 106.97 107.77

105.75 106.55 107.12

105.73 106.53 107.10

105.71 106.51 107.08

105.69 106.49 107.06

105.67 106.47 107.04

105.65 106.45 107.02

105.63 106.43 107.00


ELEVASI TANGGUL
BANK LEVEL
RENCANA

ELEVASI MUKA AIR RENCANA


DESIGN

DESIGN WATER LEVEL


ELEVASI DASAR SALURAN
BED LEVEL

DIMENSI SALURAN DAN DATA TAMBAHAN Q v k Q = 1.89 l/det b = 1.30 m v = 0.40 m/det k = 70 w = 0.80 m Q = 0.448 l/det b = 0.70 m v = 0.67 m/det k = 70 w = 57 m
CANAL DIMENSION AND ADDITIONAL DATA b h w
m I A A = 570 ha h = 1.20 m m=1 i = 0.00058 A = 267.90 ha h = 0.80 m m=1 i = 0.000381

PROPINSI : LAMPUNG

PEKERJAAN :

GAMBAR :
POTONGAN MEMANJANG KABUPATEN :
P.108 - A.9
NO. REGISTER : -

Digambar - NO. LEMBAR : 01 / 02

Direncana Suratijan Cahyadi, ST Tanggal No.kontrak

Disetujui -

DIPERIKSA Pelaksana -

NO.REV TANGGAL YANG DIREVISI OLEH DIRENC. DISET. DISETUJUI Pejabat Pembuat Komitmen -
L

IP
TL α 110
110
B.Ng.3.a
TM TA

R R

105
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
SV = 1 : 100
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100
SH = 1 : 1000
bidang persamaan / reference level
+ 101.00 meter
PATOK HEKTOMETER
Hm 6 Hm 7 Hm 8 Hm 9 Hm 10 Hm 11
HECTOMETER STONE
NOMOR PROFIL
PROFILE NUMBER A.9 A.11 A.13 A.15 P.135 P.137 P.139 P.141 P.143 P.145 P.147 P.148

106.93 106.93 1000.0

106.83 106.83 1050.0

106.81 106.81 1100.0

106.81 106.81 1150.0


600.0

650.0

700.0

750.0

800.0

850.0

900.0

950.0
JARAK PROFIL/DISTANCE BETWEEN TWO PROFILE
50.0 50.0 50.0 50.0 50.0 50.0 50.0 50.0 50.0 50.0 50.0
ACCUMULATED DISTANCE
107.18 107.18

107.16 107.16

107.10 107.10

107.12 107.12

106.71 107.23

107.14 107.21

107.17 107.17
ELEVASI TANGGUL KIRI
LEFT BANK LEVEL
YANG ADA

107.03
EXISTING

ELEVASI TANGGUL KANAN


RIGHT BANK LEVEL
ELEVASI DASAR SALURAN PADA AS
BED LEVEL IN CENTER LINE
106.10

106.09

106.12

106.14

106.03

105.31

105.81

105.87

106.03

105.93

105.91

105.89
ELEVASI TANAH ASLI PADA AS SALURAN
GROUND LEVEL IN CENTER LINE
105.63 106.43 107.00

105.61 106.41 106.98

105.59 106.39 106.96

105.57 106.37 106.94

105.55 106.35 106.75

105.53 106.33 106.73

105.51 106.31 106.71

105.50 106.30 106.70

105.48 106.28 106.68

105.46 106.26 106.66

105.44 106.24 106.64

105.42 106.22 106.62


ELEVASI TANGGUL
BANK LEVEL
RENCANA

ELEVASI MUKA AIR RENCANA


DESIGN

DESIGN WATER LEVEL


ELEVASI DASAR SALURAN
BED LEVEL

DIMENSI SALURAN DAN DATA TAMBAHAN Q = 0.223 l/det b = 0.60 m v = 0.38 m/det k = 70 w = 0.40 m
CANAL DIMENSION AND ADDITIONAL DATA A = 192.50 ha h = 0.80 m m=1 i = 0.000397

PROPINSI : LAMPUNG

PEKERJAAN :

GAMBAR :
POTONGAN MEMANJANG KABUPATEN :
A.9 - P.148
NO. REGISTER : -

Digambar - NO. LEMBAR : 02 / 02

Direncana Suratijan Cahyadi, ST Tanggal No.kontrak

Disetujui -

DIPERIKSA Pelaksana -

NO.REV TANGGAL YANG DIREVISI OLEH DIRENC. DISET. DISETUJUI Pejabat Pembuat Komitmen -
111

110
P.116
P.108

110

Stripping = 0.00 m +107.11 Stripping = 4.00 m

Galian = 0.79 m² Galian = 1.38 m²


4.0000
Pas.Beton = 0.79 m² Timbunan = 0.91 m²
1.8000
G.Rumput = 0.00 m Pas.Beton = 0.70 m² +107.16
105
G.Rumput = 4.00 m

1.1949
0.1000
bidang persamaan bidang persamaan
reference level reference level
102.00 104.00
112

105.970
105.970

107.884

107.884
105.914

105.914
107.884
108.464
108.464

108.324

108.284

106.070

106.070

108.398
107.963

106.985

105.963

106.079
106.788

107.309

107.963

107.857

108.075

107.963
107.523
107.523

108.623
108.570
ELEVASI TANAH ASLI ELEVASI TANAH ASLI
ORIGINAL GROUND LEVEL
P.110 ORIGINAL GROUND LEVEL

JARAK (m) JARAK (m)

0.41

0.50
0.50

0.51

0.44
0.30

0.43
1.69 2.00 1.80 3.50 1.00 2.77 0.83 0.83 1.10 0.90 1.19 0.94 0.66 0.93 1.64 1.43 1.10
DISTANCE (m) 110 DISTANCE (m)

1.5000 4.5000

+107.22
112 P.118

1.3000
0.1000
Stripping = 6.00 m Stripping = 0.00 m
105 110 0.10

Galian = 1.10 m² Galian = 1.17 m²

Timbunan = 0.98 m² Timbunan = 0.17 m²

Pas.Beton = 0.70 m² Pas. Beton = 0.00 m²


3.70
G.Rumput = 6.00 m G. Rumput = 0.0 m + 107.551

bidang persamaan bidang persamaan


reference level reference level 2.50

100.00 105.00
102.829

104.329

108.023

108.023

106.023

106.415

107.383

107.958

108.023
107.703
107.703

111.214

111.860

110.233

109.763
109.663

109.685

106.063

106.063

109.763

109.763
109.763

109.763

109.951

111.392

111.756
106.063
ELEVASI TANAH ASLI ELEVASI TANAH ASLI
ORIGINAL GROUND LEVEL ORIGINAL GROUND LEVEL

JARAK (m) JARAK (m)

0.32
0.30

0.54

0.50
2.14 3.69 1.50 2.00 1.30 2.00 1.87 2.63 2.55 2.55 1.16 1.32 0.78 1.25 1.25 0.99 1.15 4.83 1.06 3.82 3.00
DISTANCE (m) DISTANCE (m)

113

P.112
110

110
1.5000
4.5000
Stripping = 6.00 m Stripping = 4.50 m
P.120
Galian = 1.20 m² Galian = 0.49 m²
+107.20
Timbunan = 0.30 m² Timbunan = 0.02 m² 3.00 1.50

Pas.Beton = 0.70 m² Pas. Beton = 0.37 m² 0.10

G.Rumput = 6.00 m 1.3000 G. Rumput = 4.50 m


0.1000

105 0.70

bidang persamaan bidang persamaan


reference level reference level
103.00 104.00

107.390
105.077

106.035

108.003

108.221

106.003

106.003

107.682

108.073

109.230
109.230
109.230

109.230

108.890

107.386
107.341

107.468

107.390

106.390

106.390

107.390

107.455

107.390
107.225

111.470

111.512

112.189
ELEVASI TANAH ASLI ELEVASI TANAH ASLI
ORIGINAL GROUND LEVEL ORIGINAL GROUND LEVEL

JARAK (m) JARAK (m)


0.32
0.30

0.55

0.57
0.54
1.59 2.09 1.50 2.00 1.30 2.00 1.52 2.98 0.94 1.13 0.87 1.45 1.00 1.00 0.70 1.00 0.93 2.39 3.00 3.00
DISTANCE (m) DISTANCE (m)

111

110 P.114 111

110

Stripping = 4.30 m 4.3000 Stripping = 4.50 m

Galian = 1.18 m² Galian = 0.40 m² P.122


+107.19
Timbunan = 0.09 m² Timbunan = 0.23 m² 3.00 1.50

Pas.Beton = 0.70 m² Pas. Beton = 0.37 m² 0.10 + 107.170

G.Rumput = 4.30 m 0.2887 1.3000 G. Rumput = 4.50 m

105 0.70

bidang persamaan bidang persamaan


reference level reference level
103.00 104.00
108.322

107.985

106.837

106.174

105.985

106.964

107.985

107.886

108.125

107.985
107.505
107.505

110.460

107.370

107.489

107.481

107.370

106.370

106.370

107.370

107.329

107.370
107.170
107.170

110.065

110.370
ELEVASI TANAH ASLI ELEVASI TANAH ASLI
ORIGINAL GROUND LEVEL ORIGINAL GROUND LEVEL

JARAK (m) JARAK (m)

0.60

0.20
0.30
0.48
3.00

3.38 0.99 1.01 1.30 0.85 1.15 1.16 1.56 1.58 1.48 1.39 1.01 1.00 0.70 1.00 0.79 0.71 2.89 2.07
DISTANCE (m) DISTANCE (m)

PROPINSI : LAMPUNG

PEKERJAAN :

GAMBAR :
POTONGAN MELINTANG KABUPATEN :
P.108 - P.122
NO. REGISTER : -

Digambar - NO. LEMBAR : 01 / 03

Direncana Suratijan Cahyadi, ST Tanggal No.kontrak

Disetujui -

DIPERIKSA Pelaksana -

NO.REV TANGGAL YANG DIREVISI OLEH DIRENC. DISET. DISETUJUI Pejabat Pembuat Komitmen -
A.9
110
3.00 1.50

Stripping = 3.30 m Stripping = 4.50 m


A.1 107 +106.81
Galian = 0.42 m² Galian = 0.45 m²

Timbunan = 0.03 m² Timbunan = 0.18 m² 0.10


3.00 0.70

Pas. Beton = 0.37 m² 0.30


Pas. Beton = 0.39 m²
0.10 + 106.973
105
G. Rumput = 3.30 m G. Rumput = 4.50 m

0.70

bidang persamaan bidang persamaan


reference level reference level
104.00 102.00

106.838

107.801

108.063

106.873
106.873
107.173

107.173

107.173
107.173

106.173

106.173

107.173
107.173

109.992

110.562

104.402

107.074

107.250

106.336
104.440

107.180

107.180

106.100
106.100
106.100

107.180

107.180

105.999
ELEVASI TANAH ASLI ELEVASI TANAH ASLI
ORIGINAL GROUND LEVEL ORIGINAL GROUND LEVEL

JARAK (m) JARAK (m)

0.35
0.35
0.30
0.30

0.42

0.30
4.00 0.86 1.19 1.19 1.39 1.00 0.70 1.00 1.00 5.35 0.83 2.74 0.76 2.24 1.08 1.08 0.57 0.93 1.18 1.89
DISTANCE (m) DISTANCE (m)

1.50
3.00
A.11
111 +106.79

110 106 0.10 0.70

Stripping = 4.00 m Stripping = 4.50 m


105
Galian = 0.43 m² Galian = 0.63 m²
A.3
Timbunan = 0.07 m² Timbunan = 0.17 m²
3.00 1.00

Pas. Beton = 0.37 m² Pas. Beton = 0.39 m²


0.10

G. Rumput = 4.00 m G. Rumput = 4.50 m

0.70

bidang persamaan bidang persamaan


reference level reference level
104.00 100.00
106.851

107.178

107.775

106.855
106.855
107.155

107.155

107.155

107.155

106.155

106.155

107.155
107.155
107.155

110.746

107.746

102.954

103.084

107.164

107.391

106.953

107.164

106.085
106.085
106.085

107.164

107.252

107.164

105.399

105.921
ELEVASI TANAH ASLI ELEVASI TANAH ASLI
ORIGINAL GROUND LEVEL ORIGINAL GROUND LEVEL

JARAK (m) JARAK (m)

0.35
0.35

0.50
0.30
0.30
0.67

0.53
0.47
4.00 1.13 0.92 1.04 1.29 1.00 0.70 1.00 1.65 5.00 2.49 4.08 0.97 1.16 0.87 1.08 1.08 1.00 1.77 3.31
DISTANCE (m) DISTANCE (m)

A.5 A.13

1.50
3.00

110 107 +106.73

Stripping = 3.50 m Stripping = 4.50 m


0.10 0.70
Galian = 0.74 m² Galian = 0.62 m²

Pas. Beton = 0.38 m² Timbunan = 0.07 m² 105


3.00 0.50
G. Rumput = 3.50 m Pas. Beton = 0.36 m²
+106.85
G. Rumput = 4.50 m

0.10 0.70

bidang persamaan bidang persamaan


105
reference level reference level
104.00 101.00
109.973

107.218
107.420

107.300

107.218

106.138
106.138
106.138

107.218
107.218

110.350

110.205

110.200

103.275

103.429

107.095
107.184

107.027

107.095

106.115
106.115
106.115

107.095
107.165
107.439
107.095

105.811

106.437

106.241
106.918
106.918

ELEVASI TANAH ASLI ELEVASI TANAH ASLI


ORIGINAL GROUND LEVEL ORIGINAL GROUND LEVEL

JARAK (m) JARAK (m)

0.35
0.35

0.42
0.54
0.54
0.20

0.35
0.35

0.50
0.30
0.28

3.07 2.04 0.68 1.08 1.08 3.13 1.94 4.00 1.00 3.67 0.52 0.75 1.73 0.98 0.98 1.28 1.89 4.00
DISTANCE (m) DISTANCE (m)

112

108 110
3.00
A.7
Stripping = 5.25 m² Stripping = 3.50 m
+106.83
Galian = 0.48 m² Galian = 0.49 m²
A.15

Timbunan = 0.10 m² 0.10 0.70


Timbunan = 0.04 m²

Pas. Beton = 0.39 m² Pas. Beton = 0.36 m² 3.0000 2.6600


105 +106.70
G. Rumput = 5.25 m G. Rumput = 3.50 m

0.1000 0.7000

bidang persamaan bidang persamaan


reference level reference level
102.00 104.00
104.371

107.092

107.238

107.123

107.285

106.138

106.625

108.008

106.820
106.820
107.120
107.030

107.250

107.120

106.140
106.140
106.140

107.120
107.120

111.236

111.271
106.918

107.198

107.198

106.118
106.118
106.118

107.198

107.198

ELEVASI TANAH ASLI ELEVASI TANAH ASLI


ORIGINAL GROUND LEVEL ORIGINAL GROUND LEVEL

JARAK (m) JARAK (m)


0.35
0.35

0.30
0.35
0.20

0.35
0.35
1.03 2.54 1.08 1.08 5.32 1.98 1.19 1.46 1.19 0.98 0.98 0.50 4.12 2.05
DISTANCE (m) DISTANCE (m)

PROPINSI : LAMPUNG

PEKERJAAN :

GAMBAR :
POTONGAN MELINTANG KABUPATEN :
A.1 - A.15
NO. REGISTER : -

Digambar - NO. LEMBAR : 02 / 03

Direncana Suratijan Cahyadi, ST Tanggal No.kontrak

Disetujui -

DIPERIKSA Pelaksana -

NO.REV TANGGAL YANG DIREVISI OLEH DIRENC. DISET. DISETUJUI Pejabat Pembuat Komitmen -
108 P.143
3.00 1.50

+106.53

P135
Stripping = 4.00 m Stripping = 3.50 m
105
Galian = 0.38 m² Galian = 0.69 m²

Timbunan = 0.04 m² 108 Timbunan = 0.00 m²


3.00
1.00

Pas. Beton = 0.42 m + 107.23 Pas. Beton = 0.38 m²


+ 106.83
G. Rumput = 4.00 m G. Rumput = 3.50 m

+ 106.03

0.6000
bidang persamaan bidang persamaan
reference level reference level
104,00 100.00

102.308

102.481

106.926

107.137

106.926

106.100

106.026

106.926

106.926

103.552

104.118
107.98

107.98

106.71
106.71
107.23

107.23

107.23

107.23

106.03

106.03

106.71
106.71

106.94

107.21
106.71
ELEVASI TANAH ASLI ELEVASI TANAH ASLI
ORIGINAL GROUND LEVEL ORIGINAL GROUND LEVEL

JARAK (m) JARAK (m)

0.50
0.52

0.50

0.60
0.23
0.52
0.84
3.00 1.48 0.96 1.00 1.04 1.10 2.06 3.25 2.30 4.45 1.17 1.83 0.90 0.90 1.50 3.37 3.98
DISTANCE (m) DISTANCE (m)
P137

+ 107.21
+ 106.81 108 P.145
+ 106.01 3.00 1.50

+106.426
0.6000
105

Stripping = 4.00 m Stripping = 3.50 m


105
Galian = 0.19 m² Galian = 0.68 m²

Timbunan = 0.49 m² 103 Timbunan = 0.00 m²

Pas. Beton = 0.42 m Pas. Beton = 0.36 m²

G. Rumput = 4.00 m G. Rumput = 3.50 m

bidang persamaan bidang persamaan


reference level reference level
99,00 100.00

102.810

102.958

106.826

107.043

106.826

105.974

105.926

106.826

106.826

103.849

104.257
101.96

101.43

102.67

105.21

107.01

107.21

105.31

105.92

107.14

107.12

105.28

103.97

102.68

102.68
ELEVASI TANAH ASLI ELEVASI TANAH ASLI
ORIGINAL GROUND LEVEL ORIGINAL GROUND LEVEL

JARAK (m) JARAK (m)

0.60
1.60 1.00 1.97 2.28 3.00 3.00 1.00 1.75 1.19 1.58 2.62 1.48 3.87 1.05 1.95 0.90 0.90 1.50 2.98 3.27
DISTANCE (m) DISTANCE (m)

P139
+ 107.17 P.147
+ 106.77 108
3.00
+ 105.97 1.50

+106.41
0.6000
Stripping = 4.00 m Stripping = 3.50 m
105
Galian = 0.03 m² Galian = 0.35 m²

Timbunan = 0.82 m² Timbunan = 0.30 m² 105


Pas. Beton = 0.42 m Pas. Beton = 0.32 m²
103
G. Rumput = 4.00 m G. Rumput = 3.50 m

bidang persamaan bidang persamaan


reference level reference level
100,00 101.00

103.172

103.444

106.608

105.942

103.433

103.216
102.23

103.30

105.23

107.17

105.69

105.81

107.03

106.20

104.22

102.12

102.12

106.81

106.81

105.91

106.81

106.81
102.27

ELEVASI TANAH ASLI ELEVASI TANAH ASLI


ORIGINAL GROUND LEVEL ORIGINAL GROUND LEVEL

JARAK (m) JARAK (m)

0.60
2.90 1.04 1.93 1.94 3.89 1.12 1.99 1.13 1.82 2.09 3.66 5.43 3.37 1.84 1.16 0.90 0.90 1.50 3.38 3.62
DISTANCE (m) DISTANCE (m)

P141 108 P.148


+ 107.17 3.00

1.50
+ 106.77
+106.40
+ 105.97

0.6000
Stripping = 4.00 m Stripping = 3.50 m
105 105
Galian = 0.36 m² Galian = 0.28 m²

Timbunan = 1.19 m² Timbunan = 0.74 m² 104


Pas. Beton = 0.42 m Pas. Beton = 0.28 m²

G. Rumput = 4.00 m G. Rumput = 3.50 m

bidang persamaan bidang persamaan


reference level reference level
100,00 100.00
106,877

102.557

102.645

106.805

106.312

106.805

105.894

105.905

106.805

106.805

103.004

102.361
102.25

103.36

105.27

107.17

107.17

105.93

105.87

107.17

107.03

105.93

104.48

103.41

104.28

ELEVASI TANAH ASLI ELEVASI TANAH ASLI


ORIGINAL GROUND LEVEL ORIGINAL GROUND LEVEL

JARAK (m) JARAK (m)

0.68
1.11 1.91 1.89 3.00 1.12 0.77 1.11 1.00 1.54 1.14 4.42 3.14 4.16 1.92 1.08 0.82 0.90 1.50 3.80 4.00
DISTANCE (m) 1.07 DISTANCE (m)

PROPINSI : LAMPUNG

PEKERJAAN :

GAMBAR :
POTONGAN MELINTANG KABUPATEN :
P.135 - P.148
NO. REGISTER : -

Digambar - NO. LEMBAR : 03 / 03

Direncana Suratijan Cahyadi, ST Tanggal No.kontrak

Disetujui -

DIPERIKSA Pelaksana -

NO.REV TANGGAL YANG DIREVISI OLEH DIRENC. DISET. DISETUJUI Pejabat Pembuat Komitmen -

Anda mungkin juga menyukai