Pancasila merupakan dasar negara Indonesia yang memuat nilai-nilai penting. Di antaranya Ketuhanan,
Kemanusiaan, Persatuan, Kerakyatan, dan Keadilan. Nilai tersebut bersifat mono pluralis atau satu
kesatuan utuh.
ADVERTISEMENT
Selain menjadi dasar negara, Pancasila juga turut dijadikan ideologi bangsa. Kelima sila tersebut dipakai
sebagai acuan masyarakat Tanah Air untuk bertingkah laku dalam kehidupan sehari-hari.
Lantas, mengapa Pancasila dijadikan ideologi bangsa? Simak penjelasannya berikut ini.
Mengutip buku Memahami Pancasila yang ditulis oleh Fais Yonas Bo'a dan Sri Handayani RW (2019),
Pancasila berasal dari bahasa Sansekerta, yaitu panca yang artinya lima dan syila yang berarti dasar.
Jika diartikan secara keseluruhan, Pancasila berarti batu sendi yang lima, berdasarkan lima, atau lima
dasar. Pancasila pertama kali diperkenalkan oleh Soekarno pada Sidang Pertama Badan Penyelidik
Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan (BPUPKI) 1 Juni 1945.
Persatuan Indonesia.
[26/10 13.41] Ihsan: Pancasila memiliki dua kepentingan, antara lain adalah:
1. Pedoman Kehidupan
Pancasila diharapkan mampu menjadi pedoman masyarakat dalam menjalani kehidupannya. Mulai dari
berkeluarga, bermasyarakat, hingga berbangsa.
2. Dasar Negara
Pancasila diharapkan dapat menjadi dasar negara bangsa Indonesia. Segala tatanan kenegaraan dalam
hukum, politik, ekonomi, ataupun sosial masyarakat harus mengacu pada Pancasila.
NEWS
Pancasila merupakan dasar negara Indonesia yang memuat nilai-nilai penting. Di antaranya Ketuhanan,
Kemanusiaan, Persatuan, Kerakyatan, dan Keadilan. Nilai tersebut bersifat mono pluralis atau satu
kesatuan utuh.
ADVERTISEMENT
Selain menjadi dasar negara, Pancasila juga turut dijadikan ideologi bangsa. Kelima sila tersebut dipakai
sebagai acuan masyarakat Tanah Air untuk bertingkah laku dalam kehidupan sehari-hari.
Lantas, mengapa Pancasila dijadikan ideologi bangsa? Simak penjelasannya berikut ini.
Mengutip buku Memahami Pancasila yang ditulis oleh Fais Yonas Bo'a dan Sri Handayani RW (2019),
Pancasila berasal dari bahasa Sansekerta, yaitu panca yang artinya lima dan syila yang berarti dasar.
Jika diartikan secara keseluruhan, Pancasila berarti batu sendi yang lima, berdasarkan lima, atau lima
dasar. Pancasila pertama kali diperkenalkan oleh Soekarno pada Sidang Pertama Badan Penyelidik
Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan (BPUPKI) 1 Juni 1945.
Persatuan Indonesia.
ADVERTISEMENT
1. Pedoman Kehidupan
Pancasila diharapkan mampu menjadi pedoman masyarakat dalam menjalani kehidupannya. Mulai dari
berkeluarga, bermasyarakat, hingga berbangsa.
2. Dasar Negara
Pancasila diharapkan dapat menjadi dasar negara bangsa Indonesia. Segala tatanan kenegaraan dalam
hukum, politik, ekonomi, ataupun sosial masyarakat harus mengacu pada Pancasila.
Mengutip Jurnal Pancasila Sebagai Ideologi Negara dan Relevansinya dengan Kondisi Saat Ini tulisan
Choilisin (2011), ideologi merupakan pandangan, keyakinan, cita-cita, dan nilai yang hendak diwujudkan
dalam kenyataan hidup konkret.
Pancasila dijadikan sebagai ideologi bangsa karena kelima sila di dalamnya bukan merupakan hasil
pemikiran seseorang atau sekelompok orang.
Namun, Pancasila diangkat dari nilai adat istiadat, nilai kebudayaan, dan nilai religius yang terdapat
dalam pandangan hidup masyarakat Indonesia sebelum membentuk negara.
[26/10 13.42] Ihsan: Dengan kata lain, unsur-unsur yang membentuk Pancasila diangkat dari pandangan
masyarakat Indonesia sendiri.Unsur tersebut diangkat dan dirumuskan oleh pendiri negara. Sehingga
Pancasila berkedudukan sebagai dasar negara sekaligus ideologi bangsa.
Di sisi lain, Pancasila juga mengandung doktrin, ajaran, teori, dan ilmu tentang cita-cita bangsa yang
disusun secara sistematis dan diyakini kebenarannya. Sehingga dapat dijadikan ideologi bangsa
[26/10 13.45] Ihsan: Pancasila berfungsi sebagai dasar negara dan ideologi bangsa kita, Indonesia.
Sebagai rakyat Indonesia sudah seharusnya kita taat kepada nilai nilainya.
Pada kenyataannya, pada saat ini Pancasila hanya dihapalkan saja namun tidak dihayati dan tidak
diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari oleh masyarakat Indonesia. Sebagai contoh, nilai Ketuhanan
yang terdapat pada sila pertama. Nilai ini tidak dilaksanakan oleh beberapa orang yang melakukan aksi
terorisme dan melukai serta membunuh sesama manusia. Padahal, dalam semua agama tidak diajarkan
tindak kekerasan seperti itu.
[26/10 13.57] Ihsan: menurut saya Pancasila masih kurang diterapkan dalam kehidupan sehari-hari di
mana ketuhanan maha esa yaitu tentang bagaimana kita bisa salat lima waktu bisa menjaga pandangan
bisa menghalang diri untuk tidak pacaran justru kita malah melanggar itu semua sebagai warga muslim
ataupun masyarakat pada umumnya dan juga pada keadaan sosial itu masih banyak ketidakadilan
ketidak setaraan di dalam kehidupan berbangsa bernegara yaitu dengan banyaknya korupsi atau suap
dan sebagainya
[26/10 14.00] Ihsan: kenapa bisa ketuhanan yang maha esa menjadi sila pertama Pancasila karena
bahwa kita ketahui tujuan kita hidup di dunia ini adalah untuk menjalankan perintah Allah atau
beribadah kepada Allah subhanahu wa ta'ala dan menjauhi larangannya itulah tujuan kita sebenarnya
dimuka bumi ini makanya kita makanya Pancasila ketuhanan yang maha esa itu berada di paling
pertama dalam Pancasila dan agama itu adalah pintu suksesnya kita dalam kehidupan bermasyarakat
bila agama kita baik maka insya Allah semuanya akan baik
[26/10 14.02] Ihsan: karena dilihat dari perspektif penduduk Indonesia adalah tidak semuanya muslim
jadi banyak juga orang dari bukan agama Islam yang memprotes atas untuk diubahnya kalimat Pancasila
itu karena kita banyak juga pejuang dari orang golongan bukan muslim . dan kalimat Pancasila tersebut
sangat mencolok dengan apa yang diajarkan oleh agama Islam karena itu orang non muslim itu protes
Sila pertama bermakna bahwa warga negara Indonesia mempercayai dan bertakwa pada Tuhan dengan
cara yang sesuai dengan agama serta kepercayaan masing-masing orang.
Sila kedua mengandung arti setiap manusia memiliki derajat yang sama, saling menjaga, dan bekerja
sama untuk kedamaian negara.
3. Persatuan Indonesia
Warga negara harus menempatkan kesatuan, persatuan, dan kepentingan negara di atas kepentingan
masing-masing.
Warga negara mengembangkan perbuatan luhur dengan cara kekeluargaan, gotong-royong, dan
bersikap adil. Warga negara harus menyeimbangkan hak dan kewajiban diri, dan orang lain.