DESKRIPSI PROYEK
II.1.URAIAN SINGKAT JUDUL
Nama Proyek :Medan Theme Park
Istilah Theme Park memiliki arti yang lebih luas daripada sekedar ‘taman bertema’.
Michael Sorkin dalam pengantarnya di buku “A Variation on Theme Park: The New American
City and the End of Public Space”, memberikan definisi tentang Theme Park sebagai ‘dunia’
atau tempat yang memiliki ciri antara lain tidak terikat pada geografi tertentu, lingkungan yang
terkontrol dan teramati, memberikan stimulasi tanpa henti (Sorkin, Michael; 1992;ix).
Dunia hiburan tidak dipungkiri merupakan salah satu faktor pendorong munculnya
konsep Theme Park, namun adalah begitu besarnya impian masyarakat akan suatu kondisi
dimana ‘dunia’ mereka nampak atau jadi ‘lebih baik’ inilah yang menyebabkan naiknya
popularitas konsep ini.
Poerwadaminta, WJS. Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta, Balai Pustaka.
Echols, John M. dan Hassan Shadily. Kamus Inggris Indonesia, Jakarta, Gramedia.
Echols, John M. dan Hassan Shadily. Kamus Inggris Indonesia, Jakarta, Gramedia.
Theme Park yang menampilkan visi kesenangan yang teratur dan terkendali –meski
seringkali menggunakan bentuk/wujud artistik yang cenderung menipu atau memperdaya–
merupakan suatu ‘pengganti’ kenyataan demokrasi publik dan bahkan menjadi lebih menarik
karena orang diberi ‘stimulasi’ dan ‘simulasi’ tentang keadaan yang lebih baik, dimana tidak ada
kemiskinan, kecelakaan, kesenjangan sosial, kejahatan, sampah/limbah dan kondisi negatif
urban lainnya karena seluruh komponen dalam lingkungan ini dapat dikontrol sesuai kondisi
paling ideal yang diharapkan.
Disney dan industri film Hollywood bisa disebut sebagai pemrakarsa munculnya konsep
ini. Kerajaan Disney yang terpuruk semenjak kematian Walt Disney, membuat Michael Eisner
(pimpinan Disney yang baru) mengeluarkan ide untuk membangun sebuah kawasan terpadu
yang terdiri dari taman hiburan, hotel, resort, pusat perbelanjaan dan lainnya. Keberhasilan ide
Penerapan konsep Theme Park tidaklah terbatas pada desain taman hiburan atau rekreasi
(Amusement Park) saja, namun juga dipakai dalam perkembangan kota. Dengan diterapkannya
konsep ini pada pusat-pusat kota (downtown) lama, diharapkan mampu mengatasi hilangnya
koneksi antar unsur-unsur kota (bangunan dan ruang kota) akibat pengaturan kota yang hanya
berdasarkan fungsi saja dan menghidupkan kembali aktivitas dan peranannya.
II.2. LOKASI
II.2.1. Kriteria Pemilihan Lokasi
Tabel 2.1.1 Kriteria Pemilihan Lokasi
No KKriteria Lokasi
1. Tinjauan terhadap struktur kota Berada di kawasan tengah kota yang merupakan
bangunan yang dirancang memiliki fungsi rekreasi
dan komersil yang berskala kota.
Berada di dekat jalan besar.
( Sumber : Asumsi )
Berdasarkan kriteria yang mengacu pada RUTRK Kota Medan maka lokasi proyek
Medan Theme Park ini berada di wilayah WPP E yang peruntukan wilayahnya adalah
sebagai Perumahan, Perkantoran, Konservasi, Rekreasi, Lapangan Golf dan Hutan Kota.
• Lokasi A
SITE
a. Pelaku kegiatan
Pelaku kegiatan dalam Theme park ini terdiri dari:
• Pengunjung
Dari kelompok pemgunjung terbagi lagi atas:
- Anak-anak
Baik yang bermain, berlatih maupun menonton orang yang sedang bermain
- Remaja.
Baik yang bermain, berlatih maupun menonton orang yang sedang bermain
- Dewasa.
Baik sebagai pemain,staf, penyewa dan penonton.
Batasan Pembahasan
• Pembahasan yang akan dilakukan pada masalah pengolahan dan kesan ruang yang
sesuai untuk bangunan Tempat rekreasi permainan ini yang mencirikan arsitektur
ekspresionisme.
• Pembahasan yang akan dilakukan terbatas pada masalah arsitektur
• Kajian ditekankan pada hall-hal yang mendukung disain sarana rekreasi yang
bersifat bermain dan olahraga dalam proyek ini.
Genting Theme Park berlokasi persis dibawah dan didalam First World Hotel, yang
berada 2000 meter diatas permukaan laut. Lokasi Genting sendiri lumayan jauh dari Kuala
Lumpur. Tersedia bus khusus ke Genting dari beberapa terminal di Kuala Lumpur, yaitu
Puduraya, KL Sentral, Terminal Putra, Pasarakyat. Di setiap loket terminal tersebut juga
biasanya menyediakan paket untuk bermain ke Genting Theme Park selama 1 hari sudah
termasuk tiket pulang pergi.
Genting Theme Park itu seperti Dunia Fantasi di Ancol. Bedanya permainan didalam
Genting Theme Park lebih banyak dan terdiri dari Outdoor dan Indoor. Permainan indoor lebih
banyak untuk anak-anak, sedangkan arena permainan outdoor lebih ditujukan untuk orang.
Untuk permainan
Outdoor dibuka dari jam 8
pagi sampai jam 7 malam
tetapi kalau hari libur bisa
sampai jam 10 malam.
Sedangkan permainan
Indoor dibuka dari jam 8
pagi sampai jam 12 malam,
khusus hari libur bisa
sampai jam 1 atau bahkan 2
pagi.
• Outdoor Park
Permainan di
Outdoor Park
memang lebih
banyak ditujukan
untuk orang dewasa.
• Indoor Park
Permainannya lebih banyak ditujukan untuk anak-anak dan dilengkapi juga dengan
berbagai cafe, resto juga butik dari merek ternama. Permainan dibatasi tinggi dan berat
badan. Kalau diperaturan tertulis tinggi badan anak maksimal 95cm,anak yang lebih
tinggi dari itu gak bisa masuk karena bagaimanapun mainan-mainan itu kan sudah
didesign untuk berat dan tinggi badan tertentu. Kalau melampaui yang telah ditentukan,
pastinya bisa membahayakan keselamatan penikmat permainan itu sendiri.
Gambar 2. 4 Hongkong
Disneyland
Disneyland Hong Kong hanya
mampu menampung 50.000 orang.. Oleh
karena itu sangat disarankan untuk
melakukan persiapan matang sebelum
mengunjungi dunia khayal yang jadi kenyataan ini..
Terbagi dalam empat area, yakni Main Street U.S.A., Adventureland, Fantasyland serta
Tomorrowland, Disneyland Hong Kong.
• Dunia Fantasi
Dufan atau Dunia Fantasi merupakan tempat hiburan terbesar di Jakarta yang menarik.
Dunia Fantasi yang biasa disingkat Dufan yang terletak di kawasan Taman Impian Jaya Ancol,
Jakarta Utara, menjadi tempat tujuan rekreasi bagi warga Jakarta maupun luar kota Jakarta, baik
untuk keluarga atau kaum muda. Walaupun tempat ini sudah tidak asing bagi warga Jakarta,
tetapi ada banyak hal yang membuat pengunjung tidak bosan untuk mengunjunginya lagi. Hal ini