PENDAHULUAN
Melihat keadaan tersebut perlu adanya perencanaan pusat keramaian sebagai tempat
rekreasi malam yang lengkap dengan pilihan wisata kuliner, pusat cenderamata, dan
berbagai atraksi kesenian daerah yang dapat meningkatkan daya tarik bagi pedestrian
kawasan pusat kota yang dapat membuat kawasan pusat kota lebih bersahabat dan tidak
menutup kemungkinan menjadi landmark kota Pematangsiantar di luar daripada lap.Hj.
Adam Malik dan Taman Bunga
1
e) Membuat pasar jajanan / makanan pada malam hari
f) Landmark baru kota Pematangsiantar
g) Menjadi tempat rekreasi (beristirahat)
2
I.5 BATASAN MASALAH
Batasan-batasan yang di ambil di dalam perencanaan Pusat Jajanan Pematangsiantar
adalah peraturan-peraturan pemerintah KDB/ KLB, luas lahan bangunan, tinggi
bangunan dan persyaratan teknis bangunan. Sedangkan batasan –batasan pembahasan
ditekankan pada :
a) Penerapan Konsep Arsitektur Rekreatif pada Pusat Jajanan Pematangsiantar.
b) Penyediaan tenda-tenda ,sarana hiburan dan ruang terbuka dapat memberikan
kenyamanan pada pengunjung.
c) Fungsi dan kegiatan PJP sebagai pusat rekreasi dan pusat hiburan yang berupa
pujasera, souvenir market serta permainan.
3
Ide/gagasan
I.6 KERANGKA BERFIKIR
PERMASALAHAN
Bagaimana menempatkan bangunan tersebut.
Merencanakan sistem sirkulasi.
Menerapkan konsep rekreatif.
PENGUMPULAN DATA
Kebutuhan sarana hiburan
di kota Pematangsiantar.
Studi literatur
E
ANALISA
E Fisik:
-Lokasi tapak dan lingkungan
-Potensi tapak
D
-Sirkulasi manusia & kendaraan
-Utilitas
B Non Fisik:
-Aktifitas, Pengguna & Kebutuhan ruang
A -Program ruang
C
KONSEP & DESAIN SKEMATIK
K
DESAIN AKHIR
4
I.7 SISTEMATIKA PENULISAN LAPORAN
Pada sub bab ini, akan dibahas mengenai isi dari laporan Tugas Akhir ini yang terdiri
dari beberapa bab, yaitu:
BAB I PENDAHULUAN
Berisi tentang kajian latar belakang, maksud dan tujuan, permasalahan, pendekatan,
lingkup, batasan, asumsi-asumsi, dan sistematika laporan.
5
BAB II
DESKRIPSI PROYEK
II.2. LOKASI
II.2.1. Tinjauan Lokasi Perencanaan
Melihat potensi dan tugas Kota P.Siantar sebagai pintu gerbang bagian barat daerah
tujuan wisata di Indonesia maka Pemko P.Siantar dalam setiap Program Pembangunan
Daerah Kota Siantar memuat sasaran peningkatan kualitas sumber daya manusia dan
pengembangan genius loci sebagai salah satu tujuan dan sasaran bidang pariwisata.
Salah satu potensi kota P.Siantar yang menarik untuk dikembangkan adalah
pedestrianisasi yakni sekitar jalan Sutomo dan Merdeka yang merupakan koridor utama
kota Pematangsiantar. Panjang kedua koridor ini adalah + 1600 m (1.6 km), dan
2
Kamus Besar Bahasa Indonesia
6
merupakan kawasan yang secara umum diperuntukkan bagi bangunan umum / usaha
atau jasa komersial.
Dunia
Indonesia
P.Siantar
Sumatera
7
dalam rangka pengaturan tata ruang, meningkatkan kualitas lingkungan hidup
perkotaan, penyediaan lokaso bagi kepentingan pembangunan dan distribusi kegiatan
pembangunan serta penyediaan fasilitas/utikitas perkotaan.
Berdasarkan kriteria yang mengacu pada RTWK kota P.Siantar maka lokasi proyek
Pujasera & souvenir Pematangsiantar ini berada di wilayah yang peruntukannya adalah
sebagai pusat perdagangan dan jasa.
Lokasi proyek
8
Data lokasi :
Terletak di pusat kota
Berada Pada Kawasan perdagangan
Transpotasi yang lancar dan baik
Luas Site yang mendukung 1,3 ha
Memiliki jalur utilitas yang baik
II.3.1. RESTORAN
Cikal bakal restoran dimulai pada 12.000 tahun yang lalu sebelum masehi ketika suatu
suku bangsa di Denmark menggunakan dapur besar untuk memasak dan menyiapkan
hidangan bagi kelompok orang guna menikmati hidangan secara bersam-sama. 4000
tahun yang lalu sebelum masehi pertama kali didirikan kabaret dimana tempat ini
dipakai untuk menjual menuman keras, kemudian tumbuh dan berkembang. Sekitar
tahun 1200 di London terdapat beberapa warung yang menyediakan makananmatang
9
untuk dibawa pulang dan dari 200 tahun kemudian warung-warung berkembang
menjadi restoran dengan fasilitas pelayanan yang semakin ditingkatkan. 3
Maka dalam hal ini akan diuraikan beberapa pengertian restoran :
Restoran : rumah makan, bisnis makanan.4
Restoran : Suatu usaha komersil yang menyediakan jasa pelayanan makan dan minum
bagi umum dan dikelola secara professional.5
10
Contoh restoran formal adalah Members Restaurant, Super Club,
Gourmet, Main dining room, Grilled Restaurant, dan executive restaurant.
2. Informal Restaurant (restoran informal)
Restoran informal adalah industri jasa pelayanan makanan dan minuman yang
dikelola secara komersial dan profesional dengan lebih mengutamakan
kecepatan pelayanan kepraktisan dan percepatan frekuensi yang silih berganti
pelanggan.
Ciri-ciri Restoran Informal, yaitu:
Harga makanan dan minuman relatif murah
Penerimaan pelanggan tanpa sistem pemesanan tempat
Para pelanggan yang datang tidak terikat untuk mengenakan pakaian formal
Sistem penyajian makan dan minuman yang dipakai American Service/
ready plate bahkan self service ataupun counter service.
Tidak menyediakan hiburan musik hidup
Penataan meja dan bangku cukup rapat anatara satu dengan yang lainnya
Daftar menu oleh pramusaji tidak dipresentasikan kepada tamu/pelanggan
namun diletakkan di counter atau langsung menghadap meja makan untuk
mempercepat proses pelayanan
Menu yang disediakan sangat terbatas dan membatasi standart kebutuhan, 1
pramusaji untuk melayani 12-16 pelanggan
Contoh Restoran Informal adalah Café, Cafetaria, Fast Food Restaurant,
Coffe Shop, Bistro, Canteen, Familiy Restaurant, Pub, Sandwich Corner, dan
Burger Corner.
3. Specialties Restaurant (Restoran Khusus)
Specialties Restaurant adalah industri jasa pelayanan makan dan minuman yang
dikelola secara komersial dan profesional dengan menyediakan makan khas dan
diikuti dengan system penyajian yang khas dari suatu negara tertentu.
Ciri-ciri Specialties Restaurant :
Menyediakan system pelayanan tempat
Menyediakan menu khas suatu negara tertentu, popular dan disenangi
banyak pelanggan secara umum.
Sistem penyajian disesuaikan dengan budaya negara asal dan
dimodifikasikan dengan budaya internasional
Hanya dibuka untuk menyediakan makan siang atau makan malam
11
Biasanya menghadirkan musik/hiburan khas negara asal
Harga makanan relatif tinggi dibanding restoran informal dan lebih rendah
dari restoran formal.
Jumlah tenaga servis sedang, dengan standart nkebutuhan 1 pramusaji untuk
melayani 8-12 pelanggan
Contoh Specialties Restaurant adalah Indonesian Food Restauran,
Italian Food Restaurant, Thai Food Restaurant, Japanese Food Restaurant, dan
Korean Food Restaurant.
Manajemen Food and Beverage Service Hotel. Soekresno. Jakarta. PT. Gramedia
7
12
Area tempat duduk, papan menu, sirkulasi, lantai dansa, panggung, ruang ganti,
ruang pencahayaan, ruang operator, kasir, ruang manager, tempat koktail, enterance
tamu, enterance staff, dan pintu darurat.
2. Area Dapur, terdiri dari :
Kantor dapur, area pendingin, area pemanas, area roti-rotian, area manager, area
memasak, area penyajian, kounter, pengeringan, area pantry, pintu masuk barang dan
staff kendaraan, area pemesanan peket, area cuci, dan area minuman.
3. Area Bar, terdidri dari :
Kounter, area koktil, area pameran, meja pelayan bar, rak minuman, kulkas, dan
pintu bar.
4. Area Pelayanan, terdiri dari :
Kantor pelayanan, gudang peralatan, area cuci, area peralatan bersih, dan area cuci
keranjang.
5. Area Parkir
Jalur masuk dan jalur keluar, pintu darurat, area parkir, taman, pos jaga dan loket
parkir
6. Area Bekerja, terdiri dari :
Enterance pegawai, loker pegawai, toilet pegawai, dan ruang makan pegawai.
7. Gudang, terdiri dari :
Area grosir, area barang tak tahan lama, tempat peralatan, kantor penjaga, dan tempat
cuci
8. Area pembuangan sampah, terdiri dari :
Tempat sampah basah, dan tempat sampah kering
9. Toilet, terdiri dari :
Toilet tamu untuk pria dan wanita
10. Area Ibadah, terdiri dari :
Tempat Imam, Area jamaah, dan air wudhu.
8
Ibid
13
Luas area memenuhi standart
Penyekat antar restoran dan dapur
Harus tahan terhadap api
Tersedianya pintu darurat dan tangga darurat
Selalu terpasang alat deteksi kebakaran
Pintu keluar/masuk pelanggan, pintu keluar/masuk pegawai dan pintu
jalanan harus terpisah
Cukup penerangan
Sirkulasi udara memadai dan tersedianya pengaturan suhu udara
Layout penerangan yang tercipta mudah dirubah
2) Ruangan Belakang, yaitu ruangan-ruangan yang memiliki fungsi dan
kegunaan sebagai area penyimpanan, penyiapan, pengolahan produk makanan
dan minuman yang mana sebagai tempat aktifitas kerja bagi karyawan restoran
dan sebagai daerah terlarang bagi para pelanggan untuk masuk didalamnya
seperti dapur, gudang, tempat penumpukan, sampah, dan lain-lain. Adapun
Syarat-syarat area belakang yaitu :
Cukup penerangan
Gudang penyimpanan bahan makanan terpisah sesuai jenisnya
Lantai licin dan dibuatkan selokan-selokan saluran pembuangan air yang
memadai dan lancar
Terpasangnya alat penghisap dan saluran pembuangan asap dapur.
14
sarana untuk memamerkan dan memperluas karya seni
sebagai sarana pendidikan ekstrakurikuler
Melihat potensi dan tugas Kota P.Siantar sebagai pintu gerbang bagian barat
daerah tujuan wisata di Indonesia maka Pemko P.Siantar dalam setiap Program
Pembangunan Daerah Kota Siantar memuat sasaran peningkatan kualitas sumber daya
manusia dan pengembangan genius loci sebagai salah satu tujuan dan sasaran bidang
pariwisata.
Pada saat ini, pusat jajanan malam yang ada di kawasan pusat kota yang sering
dikunjungi oleh masyarakat kota Pematangsiantar adalah Pujasera di kompleks Siantar
Hotel, pedagang kaki lima di sekitar Taman Bunga dan lap.H.Adam Malik. Kedua
pusat jajanan ini hanya berfungsi pada malam hari.
Masyarakat menilai tempat makan dan minum masih kurang di kawasan pusat kota
P.Siantar (44%), terlalu formal dan kurang cocok sebagai tempat berkumpul, ngobrol
ataupun ’ hangout’ (20%) 9. Kemudian Pemkot setempat mulai berbenah menambah
pusat jajanan baru dengan menyediakan tempat di jl. Sutomo yang sering dikatakan
SUTOS ( Sutomo Square ) untuk jajanan malam hari.
Taman bunga merupakan kawasan yang sangat berpotensi sebagai kawasan
pusat jajanan, karena taman ini dekat dengan Siantar Hotel dan memiliki banyak
pedagang makanan kaki lima di sekitarnya Suasana malam hari di kawasan pusat kota
P.Siantar sangat sepi dan tidak aman apalagi menjelang pukul 8 malam.
II.5. Studi Banding Proyek Sejenis
II.5.1. CIHAMPELAS WALK – BANDUNG, INDONESIA
9
Irne Liver, Pasca Sarjana Teknik Arsitektur USU, Pedestrianisasi Pematangsiantar,Medan,2003,hlm 182
15
Gambar 2.4. Plaza terbuka di depan bangunan Ci-Walk
Arsitek: Fauzan Noe’man B.Arch, untuk PT Birano (Biro Arsitektur Ahmad Noe’man)
Sebuah mall dengan konsep baru, yaitu mall dengan konsep terbuka. CiWalk
merupakan tempat berbelanja dengan suasana berbeda dibandingkan mal pada
umumnya. CiWalk dirikan di tengah-tengah areal terbuka (open air). CiWalk
merupakan perpaduan antara gedung perbelanjaan modern dan suasana alam yang asri
dan menyegarkan.
CiWalk didirikan di atas lahan 3,5 hektare. Dari areal seluas itu, yang dipergunakan
untuk bangunan hanya 1/3-nya , sedangkan 2/3 lainnya dimanfaatkan untuk area parkir,
taman dengan berbagai jenis pohon yang berumur puluhan tahun. Tim perancang juga
16
menambah dengan pepohonan baru agar suasana mal terasa berada di kota yang
berbeda.
Gambar 2.5.
Pepohonan besar
berumur puluhan
tahun di main gate
menjadi pemisah
sirkulasi dan daya
tarik menuju mall
ini
CiWalk selain tempat berbelanja dan tempat makan, juga sebagai tempat entertainment
yang nyaman. CiWalk akan menjadi tempat tujuan wisata di Kota Bandung. Sebagai
tempat wisata, CiWalk dibangun dengan menggabungkan mal tiga lantai yang
dilengkapi sejumlah bangunan lainnya. Antara bangunan utama dan bangunan yang lain
dihubungkan dengan areal pedesterian (tempat pejalan kaki) serta taman-taman yang
indah. Blok bangunan terdiri 150 toko, terdiri fashion, beberapa kafe, restoran,
foodcourt, bioskop, games dan playground.
Cihampelas Walk berada di area belanja busana (tepatnya pusat toko jeans)
Jalan Cihampelas, Bandung
yang sangat terkenal sebagai
salah satu tujuan wisata baik
lokal maupun mancanegara
sejak lama. Dari hiruk pikuk
suasana Jalan Cihampelas yang
berbaur antara deretan toko dan
kemacetan kendaraan, tak akan
terasa jika sudah memasuki
kawasan Cihampelas Walk, Gambar 2.6. Bagian sisi kanan bawah area luar mall
dialokasikan sebagai tempat parkir
kawasan yang berbeda, cantik
dan bersih ini memang mengkondisikan pengunjung agar lebih nyaman berbelanja.
17
Berjalan-jalan di Cihampelas Walk pada siang, sore dan malam hari akan terasa
berbeda suasananya. Lampu dari tiap gerai dan bangunan utama pada malam hari
membangun atmosfir yang berbeda, belum lagi juntaian dan lilitan lampu hias yang
digantungkan dipohon-pohon disekitar out door Cihampelas Walk. Area parkirnya
sendiri berada di basement gedung serta sisi kanan bawah area luar, sehingga kegiatan
hilir mudik kendaraan pengunjung tak akan mengganggu pengunjung yang sedang
berjalan-jalan maupun nongkrong di kawasan belanja dan makan… jauh dari polusi.
Gambar 2.7. Area Young Street, area bagi Gambar 2.8. Dekorasi yang digunakan
anak-anak muda sesuai dengan jenis perayaan yang sedang
berlangsung
18
Indonesia. Ini adalah tempat berkumpul terpanas di Kota Medan dengan restoran tempat
pameran dan hiburan (lihat gambar 2.9 dan 2.10).Merdeka Walk buka setiap hari. Pada
hari senin hingga Jum’at buka dari jam 11.00 WIB sampai jam 00.00 WIB. Dan pada
hari libur buka dari jam 11.00 WIB hingga jam 02.00 WIB. Di Merdeka Walk kita
dapat makan, minum, bersantai, bermain, dan membeli Souvenir. Kita dapat mencapai
tempat ini dengan mudah karena letaknya yang sangat strategis dan mudah dikenali.
Kendaraan yang dapat digunakan untuk ke tempat ini adalah dengan Taxi, Becak,
Angkutan Umum, dan Kendaraan Pribadi.
Gambar 2.9 : Suasana di Merdeka Walk pada Gambar 2.10 : Suasana di Merdeka Walk
waktu siang hari pada waktu malam hari
II.5.3. KESIMPULAN
Pada bangunan Cihampelas Walk, Antara bangunan utama dan bangunan yang
lain dihubungkan dengan areal pedesterian (yang segar dan rapi) serta taman-taman
yang indah. Blok bangunan menjadi satu kemasan yang sangat terintegritas
Pada kawasan Merdeka Walk, menawarkan cara berbelanja dan suasana yang
berbeda dan baru daripada bangunan komersil lainnya, yaitu dengan konsep Alfresco
Outdoor. Karena konsep ini lah maka merdeka walk terus ramai dikunjungi oleh
keluarga ataupun anak-anak muda.
BAB III
ELABORASI TEMA
19
III.1 DEFENISI REKREASI
Defenisi Rekreasi, rekreasi berasal dari bahasa latin yaitu “ creature “ yang
berarti mencipta, lalu diberi awalan “ re “ yang sehingga berarti “ pemulihan daya cipta
atau penyegaran daya cipta”. Kegiatan rekreasi biasanya dilakukan diwaktu senggang
(leasuretime). Leasure berasal dari kata “licere” (latin) yang berarti diperkenankan
menikmati saat-saat yang bebas dari kegiatan rutin untuk memulihkan atau
menyegarkan kembali.
Rekreasi dapat diartikan sebagai kegiatan penyegaran kembali tubuh dan
pikiran; sesuatu yang menggembirakan hati dan menyegarkan seperti
hiburan; piknik. Sedangkan rekreatif berarti bersifat rekreasi.
Rekreasi adalah kegiatan yang dilakukan untuk menyegarkan kembali fisik
dan mental dari kehidupan sehari-hari, sehingga dapat mempertinggi daya
kreasi manusia dalam mencapai keseimbangan bekerja dan beristirahat.
Rekreasi adalah kegiatan yang dilakukan seseorang untuk mendapatkan
kesenangan dan kepuasan.
Rekreasi merupakan proses memenfaatkan kegiatan selama waktu luang
dengan seperangkat perilaku yang memungkinkan peningkatan waktu luang.
Rekreasi adalah penyegaran bagi kekuatan dan semangat setelah bekerja
keras.
Rekreasi adalah kegiatan di waktu luang atau santai.
20
Tidak memiliki bentuk atau macam tertentu.
Dapat membangkitkan rasa gembira, senag dan puas bagi pelaku.
Dilaksanakan dalam waktu senggang.
Bebas dari paksaan.
Dibutuhkan secara universal, tidak dibatasi oleh lapisan tertentu.
Bersifat fleksibel. Tidak dibatasi oleh tempat, dapat dilakukan oleh
perseorangan, ataupun sekelompok orang. Rekreasi tidak dibatasi oleh
kemauan seseorang, baik miskin maupun kaya dapat menikmati dan juga
tidak dibatasi oleh fasilitas atau alat-alat tertentu, dapat dilakukan oleh alat-
alat sederhana maupun alat-alat modern.
Didorong oleh kegiatan sehingga menentukan bentuk rekreasi.
21
Kegiatan di dalam dan di sekeliling rumah, seperti; menonton televise,
membaca, mendengarkan musik, berkebun dan sebagainya.
Kegiatan interaksi social, seperti; menonton film/bioskop, berbelanja, makan
di restoran, kunjungan keluarga dan sebagainya.
Kegiatan seni dan budaya, seperti; kunjungan ke pameran kesenian, teater,
konser dan sebagainya.
Kegiatan olah raga, seperti berenang, basket, jogging, golf, ice skating,
bowling dan sebagainya.
Kegiatan outdoor tidak resmi, seperti; jalan-jalan, piknik, dan sebagainya.
Sifat kegiatan
Bermain ; olah raga
22
Bersuka ; belanja, menonton film, makan di restoran, jalan-jalan.
Bersantai ; musik, pemandangan
Partisipasi Pelaku
Rekreasi Aktip → dimana pelaku kegiatan turun langsung atau berperan
secara langsung untuk melakukan tindakan rekreatif untuk dirinya. Misalnya
: olah raga dan sebagainya.
Rekreasi Pasip → dalam hal ini perlu kegiatan pelaku tidak banyak
melakukan kegiatan, hanya menikmati objek rekreasi dan lebih banyak diam.
Misalnya : menonton, membaca dan sebagainya.
Tingkat Usia
Anak-anak ; 5 – 13 tahun
Anak-anak memperoleh kegembiraan denga mengaktifkan tubuh, misalnya
denga berlari-lari, bermain dengan alat, contohnya bermain dengan boneka, bola
dan sebagainya.
Remaja ; 14 – 24 tahun
Golongan remaja memilih jenis rekreasi dimana mereka menemukan dinamika
untuk mengembangkan kreatifitas, ketertarikan pada aktifitas fisik seperti olah
raga, seni maupun sosial.
Dewasa ; 25 – 45 tahun
Orang dewasa cenderung tidak aktif, hiburan yang diperoleh dari program
televise, nonton di bioskop, membaca buku dan sebagainya.
Usia lanjut ; 55 tahu ke atas
Usia lanjut usia biasanya berekreasi denan hal-hal yang bersifat santai, misalnya
jalan-jalan, duduk-duduk di taman dan sebagainya.
Tingkat Pelayanan
Lingkungan rumah ; memanfaatkan ruang di dalam rumah
Lingkungan sekitar ;
→ rekreasi yang melayani satu lingkungan perumahan
→ rekreasi yang melayani beberap[a lingkungan perumahan atau komunitas.
Tingkat kota ; melayani daerah wilayah kota, dapat memberikan
fasilitas pelayanan yang bersifat umum.
23
Tingkat regional/daeraah; melayani satu atau atau lebih yang memeiliki cirri
khas tertentu.
Tingkat Penghasilan
Tingkat penghasilan rendah
Golongan ini lebih banyak menghabiskan waktunya untuk memenuhi kebutuhan
pokoknya dan kebutuhan hidupnya. Rekreasi bukanlan salah satu sisi kehidupan
tetapi cenderung terjadi sebagai suatu kebetulan atau ada, namun tidak dengan
biaya besar.
Tingkat penghasilan menengah
Pada golongan ini, kebutuhan pokok sudah terpenuhi, sehingga mulai
memikirkan kebutuhan lainnya, yaitu rekreasi atau hobi yang disesuaikan
dengan tingkat penghasilannya.
Tingkat penghasilan tinggi
Tingkat kebutuhan akan rekreasi pada golongan ini terlihat jelas, dimana status
social diharapkan dapat meningkatkan prestisenya, sehingga umumnya reklreasi
dilakukan bersifat eksklusif dan mahal yang tidak terjangkau oleh masyarakat
umumnya.
Tempat Kegiatan
Rekreasi darat
Rekreasi darat meliputi sarana olah raga dan rekreasi yang dilakukan di darat,
termasuk wisata pemandangan.
Rekreasi air
Rekreasi air meliputi sarana rekreasi yang dilakukan di atas maupun di dalam air
(laut, danau, sungai), misalnya selancar air, perahu, ski air, menyelam, renang
dan sebagainya.
Rekreasi udara
Rekreasi udara yaitu rekreasi yang dilakukan di udara bebas dan melihat
pemandangan dari udara dengan bantuan alat, sehingga manusia dapat
melakukannya, misalnya dengan melakukan terbang laying, terjun paying, dan
sebagainya.
24
Objek
Rekreasi budaya ; yaitu rekreasi dengan objek wisatanya berupa benda-
benda atau hal-hal yang mempunyai nilai-nilai seni, budaya dan sejarah yang
tinggi.
Rekreasi buatan ; yaitu rekreasi yang objek wisatanya merupakan buatan
manusia.
Rekreasi agro ; yaitu rekreasi yang memanfaatkan potensi pertanian
sebagai objek
Rekreasi alam ; yaitu rekreasi yang memanfaatkan potensi alam yang
indah sebagai objek utamanya.
Sifat Ruangan
Outdoor ; wadah rekreasi yang dilakukan di luar ruangan, tidak terlindungi
oleh atap dan dinding, sehingga tergantung dengan cuaca.
Indoor ; wadah rekreasi yang dilakukan di dalam ruangan yang
terlindung, sehingga tidak terganggu oleh keadaan cuaca. Dan kondisi ruang
diatur sesuai dengan kegiatannya.
Semi Indoor dan Outdoor ; wadah rekreasi yang hanya menggunakan
penutup atap saja.
Aktifitas Kegiatan
Big muscle activities ; rekreasi yang membutuhkan tenaga atau fisik
Social activities ; rekreasi yang bertujuan social seperti
berbincang-bincang, jalan-jalan bersama, melibatkan interaksi social sebagai
kegiatan umum.
Physical recreation ; memerlukan usaha atau keinginan fisik sebagai
kegiatan utama.
Cognitive recreation ; melibatkan kebudayaan, pendidikan dan
kreativitas atau kegiatan yang menyangkut estetika.
Environment related recreation ; rekreasi yang melibatkan atau
memanfaatkan potensi alam dalam kegiatannya misal: olah raga arung
jeram.
25
Rhytims ang music ; rekreasi yang diakibatkan oleh irama dan musik
yang memberikan kesenangan, persahabatan seperti bernyannyi, berdansa
dan sebagainya.
Hand intellect ; rekreasi yang mengembangkan ketermpilan
tangan dan pikitran misalnya melukis.
Creative play ; rekreasi yang mengembangkan imajinasi, daya
khayal akan sesuatu yang buka sesungguhnya, missal membuat bangunan
pasir, membuat patung.
Nature learning ; rekreasi yang dilakukan di alan terbuka. Misalnya:
mendaki gunung, kemah dan sebagainya.
Mental ; rekreasi yang merupakan ekspresi dari aktifitas
masyarakat yang bersifat mendidik. Misalnya diskusi dan dialog.
Collecting ; mengumpulkan benda-benda sebagai hobi yang
bertujuan ingin mengetahui bidang tertentu, masuk ke dalam kelompok
social tertentu atau memilih sesuatu cara kehidupan yang khusus.
Service activities ; merupakan satu kesenangan tersendiri bagi sebagian
orang untuk melakukan pelayanan kegiatan umum, misalnya sebagai guru
dan juri.
Shopping activities ; berbelanja merupakan suatu bentuk rekreasi bagi
sebagian orang, dimana dengan berbelanja dapat memberikan kesengangan
tersendiri bagi pelakunya. Aktifitas rekreasinya antara lain:
→ aktifitas fisik dengan berbelanja secara tidak disadari kita telah jauh
berjalan pergi dari rumah dan mengadakan kontak social di luar rumah.
→ kesempatan untuk memperoleh pelayanan.
→ kesenangan delam melakukan tawar menawar.
→ melihat-lihat objek yang akan dibeli.
Relaxation ; rekreasi yang bertujuan melepaskan diri dari ketegangan
dan kelelahan mental dan fisik, untuk mencapai kesenangan dan kesegaran,
misalnya dengan menikmati pemandangan alam, duduk di taman dan
sebagainya.
Solitude ; menyendiri untuk melepaskan kesibukan sehari-hari
dengan beristirahat di tempat tertentu yang sepi, seperti keluar kota.
26
III.2 REKREATIF
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, arsitektur mempunyai arti seni bangunan, gaya
bangunan.
Sedangkan Rekreatif itu sendiri merupakan kata sifat yang berasal dari kata
dasar rekreasi yang bersifat dapat mengekspresikan dan menjelaskan aktifitas yang
dilakukan pada waktu senggang. Hal ini dapat dilakukan untuk membentuk,
meningkatkan kembali kesegaran fisik, mental, pikiran dan daya kreasi secara individu
maupun kelompok, yang hilang akibat rutinitas sehari-hari dengan jalan mencari
kesenangan, hiburan dan kesibukan yang berbeda yang dapat memberikan kepuasan
dan kegembiraan yang akhirnya ditujukan bagi kepuasan lahir dan batin.
Hal-hal yang dapat mendukung suasana rekreatif dari lingkungan binaan yang dibentuk
adalah :
27
Skala
Disain sebuah ruangan yang menerapkan skala intim akan memberi kesan
nyaman terhadap pengguna, dapat menguasai ruang atau merasa menjadi sesuatu
yang penting dalam ruangan tersebut.
Warna
Penerapan warna dalam kasus disain adalah untuk memberikan pengaruh
psikologis terhadap manusia. Dalam arsitektur rekreatif dibutuhkan penerapan
warna yang memberikan kesan yang bermacam-macam selama hal itu tidak
memberi gangguan psikologis terhadap pengguna.
Tekstur
Tekstur dibutuhkan untk memberi kesan berbeda dan tidak terlalu monoton.
Bentuk
Bentuk adalah jalan untuk mengatur dan mengartikulasikan material di dalam
ruangan, sama halnya dengan tata bahasa menyusun kata-kata ke dalam suatu
bahasa. Bentuk juga adalah konsep disain, sedangkan material membentuk
ekspresi dari bentukan tersebut. Pemikiran bentuk di balik disain adalah
pemodelan mental yang menjelaskan pemikiran-pemikiran lain untuk
memahami penyusunannya.
Menurut Seymoud M.Gold penciptaan suasana rekreatif dapat juga diperoleh dengan :
Unsur –unsur Alam (rekreasi alam)
Dengan memasukkan unsur-unsur alam ke dalam bangunan. Misalnya : tanaman
dan air.
Adanya pergerakan manusia dan aktifitas
Pergerakan selalu menarik perhatian untuk dilihat. Pergerakan bias berupa
manusia yang bergerak melewati jalur sirkulasi horizontal dan vertical. Aktifitas
itu dapat dengan sendirinya menimbulkan kesan yang rekreatif, seperti halnya
paneran, show dan lain-lain.
Ruang yang digunakan bersama
Ruang yang dapar digunakan bersama-sama seperti plaza, ruang ini dapat
dipakai bersama tanpa batas-batas sehingga antar individu dapat saling
berinteraksi.
Orang bisa saling melihat
28
Secara naluriah manusia mempunyai kebutuhan untuk bersosialisasi, melihat
dan dilihat orang.
Eksploratif
Mengundang para pengunjung untuk ikut berapresiasi, mengalami, merasakan
segala sesuatu di dalam bangunan. Misalnya berupa sesuatu yang dapat
dipegang, diraba, diserap, dimainkan dan sebagainya. Hal ini dapat dicapai
dengan permainan tekstur.
Informal
Sesuatu yang informal biasanya menarik. Sesuai dengan konsep rekreasi yang
menampilkan sesuatu yang berbeda dari kehidupan sehari-hari yang biasanya
formal dan penuh keteraturan.
Dinamis
Menampilkan sesuatu yang bergerak, bukan sesuatu yang statis atau diam. Dapat
dilakukan dengan bentukan ruang, sirkulasi yang mengalir dan menarik serta
permainan pola lantai.
Unsur cahaya
Peranan cahaya sangat penting dalam penciptaan suasana eksterior maupun
interior yang diinginkan, baik itu pencahayaan alami ataupun pencahayaan
buatan.
Bentuk yang beraneka ragam dari bangunan
Permainan bentuk yang berbeda-beda dan digabunkan menjadi satu akan
menimbulkan suasana yang berbeda dan dinamis.
Tata letak/ susunan ruang-ruang dan fasilitas yang ada
Tata ruang diusahakan tidak terlalu monoton, yaitu denganpengelompokan
berdasarkan fungsi secara mencolok.
Sekuens ruang bermacam-macam
Sekuens ruang yang berbeda akan memberikan pengalaman ruang yang berbeda
pula.
Triangulasi
Triangulasi adalah sesuatu yang menyatukan, mengumpulkan orang yang tidak
saling mengenal dalam satu kegiatan yang sama mungkin bisa saling
berinteraksi. Misalnay; dalam pertunjukan, atraksi atau hanya sesuatu yang
menarik untuk dilihat.
29
III.4. STUDI BANDING TEMA SEJENIS
III.4.1 ORCHARD ROAD , SINGAPORE
Orchard Road merupakan kawasan perbelanjaan dan hiburan paling utama di
Singapura. Di kawasan ini jugalah banyak terdapat hotel. Orchard Road kemungkinan
merupakan boulevard paling dikenal di Asia. Dari produk elektronik yang berkualitas
tinggi di Lucky City sampai fashion-fashion eksklusif di Noee Ann City. Orchard Road
secara umum dipenuhi oleh toko-toko, shopping malls, restauran, bioskop dan tempat-
tempat menarik untuk jalan-jalan “ hang out “ , maupun “clubbing” pada malam hari.
Secara umum, keseluruhan kawasan dari Orchard MRT sampai kepada Dhoby Gaut
MRT dan sekitarnya merupakan surga bagi orang-orang yang berbelanja / shoppers.
Pada saat lelah berbelanja, pengunjung dapat beristirahat dan duduk-duduk di
salah satu dari ratusan cafe dan restauran yang menghiasi jalan atau duduk-duduk di
bawah pohon sambil makan dan minum.
Mall di Orchard Road merupakan daya tarik bagi turis sesuai dengan kebutuhan mereka,
dengan butik-butik kecil dan toko-toko khusus yang bergabung dengan pusat
perbelanjaan yang besar. John Little Pte.Ltd merupakan salah satu pusat perbelanjaan
yang tertua di Singapura, diikuti oleh Robinson’s.
Juga ditemukan barang-barang antik, galeri dan toko-toko barang aneh. Tower
Recoeds dan toko musi HMV, toko buku Kinokuniya dan Borders, video arcades dan
banyak restauran, stand-stand makanan lokal, fast food dan coffehouses, serta beberapa
disko yang buka di malam hari. Pada akhir pekan khususnya, Orchard Road sangat
ramai dan padat, dimana pada saat itu masyarakat memiliki waktu luang untuk datang
dan berjalan-jalan mencari hiburan.
Dapat dikatakan Orchard Road menjadi daya tarik turisme dan memberikan suatu ciri
khas bagi Singapura serta meningkatkan sektor pendapatan dalam negerinya.
30
Gambar 3.1. Jalur pedestrian yang sangat lebar dan merupakan surga
bagi pejalan kaki.
31
Gambar 3.3. Denah lokasi
Suasana
Di bagian selatan Mall ini ditandai dengan langit-langit yang tinggi. Mall ini
memiliki piazza yang didalamnya terlihat para penjual makanan dan minuman serta
tempat untuk kita menyantap makanan tersebut. Bila dilihat secara arsitektur bangunan
ini cukup unik, karena ia memiliki ruang makanan yang cukup luas dan terbuka tetapi
masih dalam suatu bangunan. Interior Southland Mall ini ditandai dengan langit-langit
bangunan yang tinggi. Kesederhanaan bangunan ini terlihat dari warna bangunan dan
bentuk bangunannya yang cukup fungsional
Lantai pertama bangunan berisi entrance masuk yang dilengkapi dengan fasilitas
food court sebelum memasuki area perdagangan bahan makanan di lantai selanjutnya.
Lantai selanjutnya berada di bawah food court yang terbuka dimana menjual segala
jenis kebutuhan makanan dan alat-alat masak (lihat gambar 2.4dan 2.5).
Toko-Toko
Toko- toko dalam mall ini menjual barang-barang kebutuhan pokok terutama
bahan makanan dan alat-alat memasak. Toko- toko kue dan roti juga ada di dalam mall
ini. Toko- toko di dalam mall ini umumnya menjual barang – barang di bidang kuliner.
32
Gambar 3.4. Retail-retail di dalam mall
III.4 KESIMPULAN
Dari hasil Tinjauan Kasus Proyek di atas maka dapat disimpulkan bahwa bangunan
Pusat Jajanan P.Siantar :
33
Tingkat pelayanan : regional/daerah karena melayani satu atau atau lebih yang
memiliki ciri khas tertentu.
Berdasarkan Aktifitasnya termasuk kedalam Social Activities karena melibatkan
melibatkan interaksi social sebagai kegiatan umum.
34