Anda di halaman 1dari 24

BAB v

KONSEP PERANCANGAN

5.1 Konsep Kawasan Perancangan

SITE
4 3 1
2
5

Secara garis besar dipengaruhi oleh site yang berada di pusat kota dan terletak
pada zone 3.

Jalan arteri Sutomo dan jalan Merdeka dibuat suatu tempat peneduh : Siantar
Walk.

Jalur yang dapat memberikan perlindungan bagi pejalan kaki yang berbelanja
di sepanjang jalan Merdeka dan Sutomo tersebut terhadap matahari sekaligus
tempat istirahat (makan dan minum ) sehabis berbelanja.

Berikut tabel hasil kuisionir dengan sampel 100 orang warga Siantar :

79 % : tempat makan & minum sangat penting di kawasan pusat kota.


52 % : lebih sering mengunjungi cafe-cafe terbuka/ jajanan malam
44% : tempat makan & minum masih kurang di P.Siantar.
51 % : tempat makan dan minum di kawasan pusat kota ditambah,
khususnya pusat-pusat jajanan malam.

57
5.2 Konsep Ruang Luar

SPOR
TAIN
MENT
ART
EV
EN
RESTO
T
&
FASTFOO
FOOD D

K-5

Bangunan dibuat dalam satu sumbu sejajar yaitu pedagang K-5 sebagai awal
dan area makan penunjang sebagai akhirnya dari rangkaian perjalanan dari site
sehingga tercipta alur sirkulasi publik yang tidak terputus antara bangunan
dengan bangunan sekitar.

Dibuat akses pejalan kaki berupa area pedestrian yang lebar.

Area event yang berada seolah- fountain setinggi 2 m menciptakan


olah di sebuah ngarai suasana lebih alamiah

Partisi melengkung pada entrance Barisan area souvenir shop beratap


utama berupa ulos batak yang Simalungun
menyambut para pengunjung.

58
5.3 Konsep Ruang Dalam

Zoning horizontal

AREA PENG AREA


ELOL
MAKAN A
MAKA
N

Zoning vertikal

5.4 Konsep Bentukan Massa

Bentuk dan fasade bangunan dipengaruhi oleh bentuk informal sebagai bagian
dari penerapan tema rekreatif dengan konsep semiterbuka( atap tenda ).

59
Dengan bentukan elipse
merupakan bentuk
asimetris yang informal.
Pengunjung dapat
merasakan kesegaran
5.5. Konsep Penerapan Tema diantara selasar yang
dipenuhi pepohonan
yang kemudian
ditemukan kejutan-
kejutan dengan adanya
perbedaan pola lantai
terutama pada gedung
5. 6. Konsep Perancangan Struktur pengelola.

5.6. 1. Struktur Bawah (Sub Structure)


 Pondasi setempat dengan plat beton bertulang digunakan untuk bangunan
dengan beban yang besar
 Pondasi melajur batu kali digunakan untuk bangunan tidak bertingkat yaitu pada
fasilitas fastfood.

Pondasi lajur batu kali Pondasi beton bertulang

5.6. 2. Struktur Atas (Upper Structure)


 Untuk struktur badan bangunan sistem struktur yang digunakan adalah struktur
rangka yang merupakan komposisi antara balok dan kolom.
 Untuk struktur atap bangunan, menggunakan sistem struktur tenda, sedangkan
fungsi bangunan yang lain menggunakan atap daag dan genteng (Simalungun).

WATER TANK

DISTRIBUSI
5.7. Konsep Perancangan Utilitas
5.7.1. Konsep Sistem Penyediaan Air Bersih
Sumber air bersih berasal dari PDAM dan sumur bor.

POMPA PIPA
DARI PDAM KURAS

WATER
TREATMEN KE SALURAN
T KOTA
RESERVOIR 60
DEEP WELL
(SUMUR BOR)
5.7.2. Konsep Sistem Pengolahan Air Kotor
 Air Kotor Padat.

AIR KOTOR

KE SALURAN KOTA

BAK
TREATMENT

 Air Kotor Cair air hujan, wastafel langsung ke saluran kota.


 Air Kotor Tercemar (campuran air dan lemak), akan dipisah dengan cara diendapkan
terlebih dahulu (pool 1) baru kemudian disalurkan ke pool 2, setelah limbahnya
terkurangi baru disalurkan ke riol kota.

5.7.3. Konsep Sistem Elektikal


Sumber energi listrik yang digunakan berasal dari :

 PLN Suplai utama.


 Generator Sebagai cadangan dengan prinsip stand by system
 Supalai PLN 20 KVA.

61
 Transformator step down menurunkan tegangan listrik menjadi 380 VA dan 220 VA.
 Switch Board sebagai penghubung transformator atau generator dengan MDP.
 MDP (Main Distribution Panel) sebagai distributor listrik ke seluruh bangunan.
 SDP (Sub Distrubution Panel) mendistribusikan listrik perlantai.
 DP (Distribution Panel) merupakan panel distribusi yang dibagi berdasarkan jenis
beban listrik seperti panel lighting, panel AC, panel alat-alat pengerak, dsb.
Sistem pengkabelan listrik pada bangunan:
 Pipa kabel (wire duct): sistem ini paling popular untuk bangunan mid-rise,
konstruksinya mudah dan biaya murah.
 Kabel di bawah lantai (underfloor wiring system).

5.7.4. Konsep Sistem Pencahayaan


Secara umum sistem pencahayaan yang digunakan adalah perpaduan atau
kombinasi dari pencahayaan alami dan pencahayaan buatan.
 Pencahayaan alami.
Pemanfaatan cahaya matahari sebagai penerangan alami memiliki keuntungan :
- Menghemat energi dan operasional bangunan.
- Menciptakan ruang yang sehat, sebagai efek psikologi yang baik bagi manusia
dan mampu memperjelas kesan ruang.

 Pencahayaan buatan.
Menggunakan lampu dengan sumber energi yang berasal dari tenaga listrik. Sistem
pencahayaan buatan meliputi pencahayaan langsung, pencahayaan tidak langsung dan
kombinasi keduanya. Sistem pencahayaan buatan diatur melalui sistem Digital
Operational Switches ( DOS ) dengan menggunakan daylight sensor.(salah satu
penerapan sistem otomatis bangunan ).

5.7.5. Konsep Sistem Pengkondisian Udara

 Pengkondisian udara alami pada area makan.


 Pengkondisian udara buatan pada area penunjang dan pengelola.

62
Pengkondisian udara buatan menerapkan sistem AC unit pada restoran maupun
ruang pengelola yang terletak di semibasement.

5.7.6. Konsep Sistem Komunikasi.


A. Komunikasi intern :
 Aiphone
 Pengeras suara
B. Komunikasi ekstern :
 Sistem PABX
 Faksimile

5.7. 7. Sistem Pembuangan Sampah

Sampah

Tempat Bak Penampungan Truk Sampah Pembuangan


Sampah Akhir

BAB VI
HASIL PERANCANGAN

1. Site Plan

63
2. Ground Plan
3. Tampak dan Potongan
4. Potongan Tapak
5. Gedung Fastfood (Denah, Tampak, Potongan)
6. Gedung Chinesse Restaurant (Denah, Tampak, Potongan)
7. Gedung Pengelola (Denah, Tampak, Potongan)
8. Rencana Atap
9. Detail presstresing
10. Rencana Pondasi
11. Rencana Mekanikal & Elektrikal
12. Sketsa Suasana Indoor dan Outdoor
13. Foto Maket

64
65
66
67
68
69
70
71
72
73
74
75
76
77
78
79
80

Anda mungkin juga menyukai