Anda di halaman 1dari 12

ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DEMAM TIPOID

A. Tinjauan tentang demam Thypoid


1.Definisi
Demam thypoid (enteric fever) adalah penyakitinfeksi akut yang biasanya
mengenai saluran pencernaan dengan gejala demam yang lebih dari satu
minggu,gangguan pada pencernaan,dan gangguan kesadaran.
Demam Tthypoid merupakan penyakit infeksi akut pada usus halus
dengan gejala demam satu minggu atau lebih disertai gangguan pada saluran
pencernaan dengan atau tanpa gangguan kesadaran.
Demam thypoid adalah penyakit demam akut yang di sebabkan oleh
salmonellathypi.
2.Etiologi
Penyebab utama demam thypoid ini adalah bakteri salmonella thypi.
Bakteri salmonella thypi adalah berupa basil gram negative,bergerak dengan
rambut getar, tidak berspora, dan mempunyai tiga macam antigen yaitu antigen
O (somatic yang terdiri atas zat kompleks lipopolisakarida), antigen H
(flagella), dan antigen VI. Dalam serum penderita terdapat zat (agglutinin)
terhadap ketiga macam antigen tersebut. Kuman tumbuh pada suasana aerob
dan fakultatif anaerob pada suhu 15-4 °C (optimum 37°C) dan PH
pertumbuhan 6-8. Faktor pencetus lainnya adalah lingkungan, sistem imn yang
rendah,feses,urin,makanan/minuman yang terkontaminasi,fomitus,dan lain
sebagainya.
3.Manifestasi Klinis
Demam thypoid pada anak biasanya lebih ringan dari pada orang dewasa.
Asa tunas 10-20 hari, yang tersingkat 4 hari jika infeksi terjadi melalui
makanan, sedangkan jika melalui minuman yang terlama 30 hari. Selama masa
inkubasi mungkin di temukan gejalaprodnormal, perasaan tidak enak bada,
lesu,nyeri,nyeri kepala,pusing dan tidak bersemanga,kemudian menyusul
gejala klinis yang biasanya di temukan, yaitu:
a.Demam
Pada kasusnya yang khas,demam berlangsung 3 minggu bersifat febris remitten
dan suhu tidak tinggi sekali. Minggu pertama, suhu tubuh berangsur angsur
naik setiap hari, menurun pada pagi hari dan meningkat lagi pada sore dan
malam hari. Dalam minggu ketigasuhuberangsur turundan normal kembali.
b. Gangguan pada saluran pencernaan
Pada mulut terdapat nafas berbau tidak sedap, bibir kering dan pecah-pecah
(ragaden). Lidahtertutup selaput putih kotor (coated tongue), ujung dan tepinya
kemerahan. Padaabdomen dapat di temukan keadaan perut kembung. Hatidan
limpa membesar disertai nyeri dan peradangan.
c. Gangguan kesadaran
Umumnya kesadaran pasien menurun,yaitu apatis sampai samnolen. Jarang
terjadi supor,koma atau gelisah (kecuali penyakit berat dan terlambat
mendapatkan pengobatan). Gejala lain yang juga dapat di temukan pada
punggung dan anggota gerak dapat di temukan reseol, yaitu bitnik-bintik
kemerahan karena emboli hasil dalam kapiler kulit, yang di temukan pada
minggu pertama dmam, kadang-kadang di temukan pula takikardia dan
epistaksi.
d.Relaps
Relaps (kambuh) ialah berulangnya gejala penyakit demam thypoid, akan
berlangsung ringan dan lebih singkat. Terjadi pada minggu kedua setelah suhu
badan normal kembali, terjadinya sukar di terangkan.Menurut teori relaps
terjadi karena terdapatnya hbasil dalam organ-organ yang tidak dapat di
musnahkan baik oleh obat maupun oleh zat lain.
4.Patofisiologi
a.Kuman masuk kedalam mulut melalui makanan atau minuman yang tercemar
oleh salmonella (biasanya ˃10.000 hasil kuman). Sebagian kuman dapat di
musnahkan oleh asam hcl lambung dan sebagian lagi masuk ke usus halus. Jika
respon imunitas humoral mukos (igA) usus kurang baik, maka hasil salmonella
akan menembus sel-sel epitel (sel m) dan selanjtnya menuju lamina propia dan
berkembang biak di jaringan limfoid plak peyeri di ileum distal dan kelenjar
getah bening mesenterika.
b.Jaringan limfoid plak peyeri dan kelenjar getah bening mesenterika mengalami
hyperplasia. Basil tersebut masuk ke aliran darah (bakterimia) melalui ductus
thoracicus dan menyebar keseluruh organ retikulo endotalial tubuh,terutama
hati, sumsum tulang dan limfa melalui sirkulasi portar dari usus.
c.Hati membesar (hepatomegali) dengan infiltrasi limfosit, zat plasma, dan sel
mononuclear. Terdapat juga nekrosis fokal dan pembesaran limfa
(splenomegali) di organ ini, kuman salmonella thypi berkembangbiak dan
masuk sirkulasi darah lagi, sehingga mengakibatkan bakterikimia kedua yangdi
sertai tanda dan gejalainfeksi sistemik (demam, malaise,myalgia,sakit kepala,
skit perut,instabilitas vaskuler, dan gangguan mental koagulasi).
d.Pendarahan saluran cerna terjadi akibat erosi pembuluh darah di sekitar plak
peyeri yang sedang mengalami nekrosis dan hyperplasia. Proses patologis ini
dapat berlangsunghingga ke lapisan otot, serosa usus, dan mengakibatkan
perforasi usus. Endotoksin basil menempel di reseptor se endotel kapiler dan
dapat mengakibatkan komplikasi, seperti gangguan neuropsikiatrik
kardiovaskuler, pernapasan, dan gangguan rgan lainnya. Pada minggu kedua
dan ulserasi plak peyeri pada minggu ketiga. Selanjutnya,dalam minggu ke
empat akan terjadi proses penyembuhan ulkus dengan meninggalkan sikatriks
(jaringan perut).
5.Komplikasi
a.Komplikasi intestinal
Komplikasi intestinal yaitu perdarahan usus, perporasi usus dan ilius paralitik.
b.Komplikasi extra intestinal
1) Komplikasi kardiovaskuler : kegagalan sirkulasi (renjatan sepsis),
miokarditis, trombosis, trombopoplebitis.
2) Komplikasi darah : anemia hemolitik, trobositopenia, dan syndrome uremia
hemolitik.
3) Komplikasi paru : pneumonia, empiema, dan pleuritis.
4) Komplikasi pada hepar dan kandung empedu : hepatitis dan kolesistitis.
5) Komplikasi ginjal : glomerulus nefritis, pyelonephritis dan perinepritis.
6) Komplikasi pada tulang :osteomyelitis, osteoporosis , spondylitis dan
arthtritis.
7) Komplikasi neuropsikiatrik : delirium, meningiusmus,meningitis,
polyneuritis perifer, sindroma guillain bare dan sindroma katatonia.
6.Pemeriksaan Penunjang
a. Pemeriksaan leukosit
Di dalam beberapa leteratur dinyatakan bahwa demam thypoid terdapat
leukopenia dan limposistosis relative tetapi kenyataannya leukopenia
tidaklah sering di jumpai. Pada kebanyakan kasusdemam thypoid, jumlah
leukosit pada sedian darah tepi berada pada batas-batas normal bahkan
kadang-kadang terdapat leukosit walaupun tidak adakomplikasi atau infeksi
sekundr. Oleh karena itu, pemeriksaan jumlah leukosit tidak berguna untuk
diagnosa demam thypoid .
b. Pemeriksaan SGOT dan SGPT
SGOT dan SGPT pada demam thypoid seringkali meningkat tetapi dapat
kembali normalsetelah sembuhnya thypoid.
c. Biakan darah
Bila biakan darah positif halite menandakan demam thypoid, tetapi bila
biakan darah negatif tidak menutup kemungkinan akan terjadi demam
thypoid.. Hal ini di karenakan hasil biakan darah tergantung dari beberapa
faktor :
1) Tekhnik pemeriksaan laboratorium
Hasil pemeriksaan satu laboratorium berbeda dengan laboratorium yang
lain,halini disebabkan oleh perbedaan teknik dan media biakan yang
digunakan.Waktu pengambilan darah yang baik adalah padasaat
demamyang tinggi yaitu pada saat bacteremia berlangsung.
2) Saat pemeriksaan selama perjalanan penyakit
Bukan darah terhadap salmonelia thypi terutama positif padaminggu
pertama danberkurang pada minggu minggu berikutnya.Pada waktu kambu
biakan darah dapat positif kembali.
3) Vaksinasi di masa lampau
Vaksinasi terhadap demam thyhoid di masa lampau dapat menimbulkan
antibodi dalam darah klien,anti bodi ini dapat menekan bacteremia sehingga
biakan darah positif
4) Pengobatan dengan obat anti mikroba
Bila klien sebelum pembiakan darah sudah mendapatkan obat anti mikroba
pertubuhan kuman dalammedia biakan terhambat dan hasil biakan
mungkinnegatif
5) Uji widal
Uji widal adalah suatu reaksi aglutinasi antara antigen dan
antibody(aglutinin).Aglutinin yang spesifik terhadap salmonelia thypi
terhadap dalam serum klien dengan thyhoid juga terdapat pada orang yang
pernah divaksinasikan.Antigen yang digunakan padauji widal adalah
suspensi salmonella yang sudah dimatikan yang diolah di
laboratorium.Tujuan dari uji widal ini adalah untuk menentukan adanya
aglutinindalam serum klien yang disangka menderita typhoid.Akibat infeksi
oleh salmonella thypi,klien membuat antibody atau aglutinin yaitu:
a) Aglutinin O,yang dibua tkarena rangsangan antigen O (berasal dari tubuh
kuman).
b) Aglutinin H,yang dibuat karena rangsangan antigen H (berasal dari flagel
kuman).
c) Aglutinin VI,yang dibuat karena rangsangan antigen VI (berasaldari simpai
kuman).Dari ketiga agglutinin tersebut hanya agglutinin O dan H yang
ditentukan titernya untuk diagnosa,makin tinggi titernya makin besar klien
menderita typhoid.
7. Penetalaksanaan
a.Perawatan
1) Klien diistirahatkan7 hari sampai demamtulang atau 14hari untuk
mencegah komplikasi pendarahan usus.
2) Mobilisasi bertahap bila tidaka ada panas,sesuai dengan pulihnya
tranfusi bilaada komplikasi pendarahan.
b. Diet
1) Diet yangsesuai,cukup kalori dan tinggi protein
2) Padapenderitayang akut dapat diberi bubur saring.
3) Setelah bebas demam diberi bubur kasar selama2hari lalu nasi tim.
4) Dilanjutkan dengan nasi biasa setelah penderita bebas dari demam selama
7 hari.
c. Obat-obatan
Antiblotika umum digunakan untuk mengatasi penyakit thypoid.Waktu
pemyembuhan bisamakan waktu 2 minggu hingga satu
bulan.Antibiotika,seperti ampicillin, kloramfenikol, trimethoprim,
sulfamenhoxazoile,dan ciprolozacin sering digunakan untuk merawat
demam tipoid di negara-negara barat.Obat-obatan antibiotic adalah :
1) Kloramfenikol diberikan dengan dosis 50 mg/kg BB/hari,terbagi dalam 3-4
kali pemberian,oba atau intravena,selama 14 hari.
2) Bilamana terdapat indikasi kontra pemberianidoramfenikol,diberi ampicillin
dengan dosis 200 mg/kgBB/hari,trbagi dalam 3-4 kali.Pemberian intravena
saat belumdapat minum obat,selama 21hari.
3) Amoksicillin amoksicillin dengan dosis 100 mg/kgBB/hari,terbagi dalam 3-
4 kali.Pemberian oral/intravena selama 21 hari.
4) Kotrimoksasol dengan dosis (tmp) 8 mg/kgBB/hari terbagi dalam2-3 kali
pemberia,oral,selama 14 hari.
5) Pada kasus berat,dapatdiberi ceftriakson dengan dosis 50
mg/kgBB/hari,sekali sehari,intravena,selama 5-7 hari
6) Pada kasus yang diduga mengalami MDR,maka pilihan antiblotika adalah
meropenen,azithromisindan fluoroquinolone.
Bila tak terawatt,demamthypoiddapat berlangsung selama tiga minggu
sampai sebulan.Kematian terjadi antara 10% dan 30% dari kasus yang tidak
terawat,vaksin untuk demam thpoid tersedia dan dianjurkan untuk orang
yang melakukan perjalanan ke wilayah penyakit ini biasanya berjangkit
( terutama di Asia,Afrika,dan amerika latin).
Pengobatan penyakit tergantung macamnya.Untuk kasus berat dan dengan
manifestasi nerologik menonjol,diberi.Deksamentason dosis tinggi dengan
dosis awal 3 mg/kgBB,intravena perlahan ( selama 30 menit).Kemudian
disusul pemberian dengan dosis 1 mg/kgBB dengan tenggang waktu 6 jam
sampai 7 kali pemberian.Tatalaksana bedah dilakukan pada kasus-kasus
dengan penyulit perforasi usus.
2. Nutrisi pada demam Thypoid
a. Pengertian nutrisi
Gizi berasal dari Bahasa arab giziawi yang berarti nutrisi. Nutrisi adalah
substansi organic dan non organic yang di temukan dalam makanan dan
dibutuhkan oleh tubuh agar dapat berfungsi dengan baik. Tubuh manusia
terbentuk dari zat-zat yang berasal dari makanan. Karena itu manusia
memerlukan asupan makanan untuk memperoleh zat-zat yang di kenal dengan
nutrisi. Nutrisi berfungsi sebagai pembentuk jaringan dan memelihara jaringan
tubuh, mengatur proses-proses dalam tubuh, sebagai sumber tenaga,serta untuk
melindungi tubuh dari serangan penyakit (Mubarak & Chayatin,2008).
Nutrisi adalah zat-zat gizi dan zat lain yang berhubungan dengan
kesehatan dan penyakit termasuk keseluruhan proses dalam tubuh manusia
untuj menerima mmakanan atau bahan-bahan dari lingkungan hidupna dan
menggunakan bahan-bahan tersebut untuk aktivitas penting dalam tubuhnya
serta mengeluarkan sisanya (Tarwoto & Wartonah,2015).
1.Macam-macam nutrisi
a. Karbohidrat
Sumber energy utama. Setiap 1 gram karbohidrat menghasilkan 4 kilo
kalori (kkal). Karbohidrat di simpan dalam hati dan otot berbentuk glikogen
dengan jumlah yang sangat sedikit (Tarwoto & Wartonah,2015).
(1) Sumber karbohidrat dalam makanan
Menurut Mubarak (Mubarak & Chayatin,2018), Sumber karbohidrat dalam
makanan yaitu:
(a) Sereal dan makanan yang terbuat dari serealia. Contohnya
gandum,beras,jagung
(b) Gulan murni (sukrosa)
(c) Sayuran, misalnya kacang-kacangan, sayuran hijau
(d) Buah-buahan
Buah mengandung 5%-10% gula, makin manis rasa buah makin tinggi
kandungan gulanya.
(e) Susu
Susu memiliki kandungan gula laktosa. Akan tetapi, keju dan mentega yang
terbuat dari susu justru tidak mengandung karbohidrat.
(2) Macam-macam karbohidrat
Fungsi karbohidrat menurut (Mubarak & Chayatin,2008), yaitu:
(a) Sebagai sumber energy, Karena 1 gtram karbohidrat menghasilkan energy
sebesar 16 kJ (3,75 kkal)
(b) Sebagai penghasil lemak
Kelebihan karbohidrat dalam tubuh di ubah menjadi lemak. Bila pemasukan
energy lebih besar dari pada pengeluaran, kelebihan makanan akan di ubah
menjadi lemak dan mengakibatkan kegemukan (0besitas).
(c) Sebagai pasangan protein
Karbohidrat di perlukan dalam susunan makanan sebagai “pasangan protein”.
Jika susunan makanan mengandung sedikit karbohidrat, persentaseprotein yang
harus di sediakan sebagai sumber energy akan lebih besar dari biasanya.
b. Protein
Protein merupakan kelompok nutrisi yang paling tertinggi bagi makhluk
hidup. Protein merupakan substansi organic dengan kandungan unsur karbon,
hydrogen, dan oksigen yang mirip dengan lemak dan karbohidrat (Mubarak &
Chayatin,2008).
Protein berfungsi untuk pertumbuhan dan memprtahankan serta mengganti
jaringan tubuh. Setiap 1 gram protein menghasilkan 4 kilokalori (kkal). Bentuk
sederhana dari protein adalah asam amino. Asam amino disimpan dalam
jaringan berbentuk hormon dan enzim. Asam amino esensial tidak dapat di
sintesis dalam tubuh tetapi harus didapat dari makanan (Tarwoto &
Wartonah,2015).
(1) Sumber protein dalam susunan makanan
Sumber protein dalam sususan makanan menurut (Mubarak &Chayatin,2008),
yaitu :
(a) Pada kacang-kacangan seperti kedelai, kacang kapri,buncis.
(b) Pada daging,ikan, roti, susu, keju, telur, dan sayuran.
(2) Fungsi protein
Fungsi protein menurut (Mubarak & Chayatin,2008), yaitu :
(a) Pertumbuhan dan pemeliharaan
Protein penting untuk pembentukan enzim, antibody, dan beberapa hormone.
(b) Sumber energy
Kelebihan protein dapatdi gunakan sebagai sumber energy, dan setiap 1gram
protein menyediakan 17 kJ (4kkal).
c. Lemak
Lemak adalah sumber energy paling besar, 1 gram lemak akan menghasilkan 9
kilokalori (kkal). Lipid adalah lemak yang dapat membeku pada suhu ruangan
tertentu. Dimana lipid tersebut terdiri atas trigliserida dan asam lemak. Proses
terbentuknya asam lemak di sebut lipogenesis (Tarwoto & Wartonah,2015).
(1) Fungsi lemak dalam makanan menurut (Mubarak & Chayatin 2008), yaitu :
(a) Sumber energy
(b) Pembentukan jaringan adipose
(c) Sumber asam lemak esensial
(d) Penyerapan vitamin larut-lemak.
(2) Sumber lemak dalam makanan
Menurut Mubarak (Mubarak & Chayatin,2008), sumber lemak dalam
makanan meliputi daging, ikan, mentega, margarin, telur, susu, krim,
keju,makanan panggang, minyak dan lemak untuk memasak serta makanan
lain misalnya es krim, cokelat, kembang gula, biji-bijian dan kuah salad.
Sayuran juga mengandung sedikit lemak, kecuali kedelai (24%) dan alpukat
(8%).
d. Vitamin
Vitamin adalah sekelompok senyawa organic kompleks yang di butuhkan oleh
tubuh dalam jumlah kecil agar tetap sehat (Mubarak & Chsyatin,2008).
(1) Jenis-jenis Vitamin
Menurut (Mubarak &Chayatin 2008), vitamin di bagi menjadi 2 kelompok
yaitu:
(a) Vitamin larut-lemak
Vitamin A (Retinol) terdapatwortel,hati, mentega, susu dan margarin.
Fungsi vitamin A adalah mendukung pertumbuhan dan metabolisme sel-sel
tubuh, membantu pembentukan rhodopsin, yaitu pigmen terdapat dalam retina.
Memelihara kesehatan jaringan permukaan, terutama membrane selaput lender
yang berair, seperti kornea dan saluran pernafasan.
Vitamin D (kolekalsiforen) terdapat pada minyak ikan , telur, mentega,
hati, keju dan juga susu. Fungsi vitamin D adalah untuk pertumbuhan dan
pemeliharaan tulang dan gigi membantu absorbs kalsium dari usus serta
penyerapan kalsium dan fosfor oleh tulang dan gigi.
Vitamin Eterdapat pada biji gandum, sayuran hijau, dan minyak sayur.
Fungsi vitamin E adalah membantu memelihara struktur sel dan membantu
pembentukan sel darah merah.
Vitamin K terdapat pada sayuran hija, hati dan kacang kedelai. Fungsi
vitamin K adalah membantu pembentukan protombin dalam hati sehingga
berperan dalam proses pembekuan darah.
(b) Vitamin larut-air
Vitamin yang termasuk dalam kelompok ini adalah vitamin B dan C :
Vitamin B meliputi (vitamin B1) yang berbentuk padat, berwarna putih, dan
larut dalam air. Banyak di temukan pada biji-bijian serelia, kentang,
kapri,buncis, susu,, dan roti. Ribovflavin (vitamin B2) yang berwarna kuning
dan larut dalam air banyak di temukan pada keju, hati, ginjal, telur, susu,
daging, kentang, dan sayuran hijau. Asam nikotinat berbentuk padat berwarna
putih berbentuk Kristal dan larut dalam air serta banyak di temukan pada
khamir, daging, ikan, keju, sayuran, kacang-kacangan,serealia, telur, kentamg,
dan bir.
Vitamin C (asam askorbat) berwarna putih, berbentuk Kristal dan sangat larurt
dalam air. Vitamin ini banyak sekali di temukan pada sayuran dan buah-buahan
segar. Fungsi Vitamin C adalah mendukung pembentukan semua jaringan
tubuh, terutama jaringan serta membantu absorbs zat besi dalam usus halus.
e. Mineral
Unsur mineral adalah unsur kimia selain karbon, hydrogen, oksigen, dan
nitrogen yang di butuhkan oleh tubuh. Pada makanan terdapat dalam bentuk
garam-garam organic seperti natrium klorida (Mubaralk & Chayatin,2008).
(1) Jenis-jenis mineral
Menurut (Mubarak & Chayatin,2008), mineral terdiri atas 5 unsur yaitu :
(a) Kalsium merupakan unsur paling penting untuk pengaturan kandungan cairan
dalam sel. Kalsium terdapat dalam banyak jenis makanan.terutama sayuran dan
buah-buahan. Sumber kalsium paling penting dalam susunan makanan yaitu
susu, roti, serealia, dan keju.
(b) Zat besi utama adalah hati dan ginjal. Selain itu terdapat pada makanan seperti
pudding hitam, cokelat,kerang, dan bumbu kari.
(c) Natrium dan Klorin terdapat dalam ion dan cairan di sekitar sel tubuh. Kedua
unsur tersebut penting dalam engaturan kandungan air di dalam tubuh.
(d) Fosfor penting untuk penyusnan tulang serta gigi dan pelepasan energy.
Fosforterdapat dalam jumlah
(e) Lodin terdapat dalam susunan makanan yang meliputi ikan laut, rumput laut,
serelia, sayuran dan susu.
F. Air
Air merupakan sumber kehidupan yang utama bagi makhluk hidup di samping
oksigen. Manusia dapat bertahan hidup beberapa minggu tanpa makan, tetapi
hanya sanggup bertahan beberapa hari tanpa mengonsumsi cairan. Air meliputi
60%-70% berat badan individu deawasa dan 80% berat badan bayi. Pada
individu dewasa rata-rata membuthkan minum 6-8 gelas air per hari. Fungsi air
adalah untuk membantu proses atau reaksi kimia dalam tubuh serta berperan
mengontrol temperature tubuh (Mubarak & Chayatin 2008).
b. Pengertian defisit nutrisi
Defisit nutrisi ialah intake yang tidak adekuat dalam memenuhi kebutuhan
metabolism tubuh dimana penyebabnya adalah ketidak mampuan menelan
makanan, ketidakmampuan mencerna makanan, ketidakmampuan mengabsorbsi
nutrien, peningkatan kebutuhan metabolisme, faktor ekonomi dan faktor
psikologi. Adapun tanda mayor dari deficit nutrisi ini yaitu berat badan yang
turun maksimal minimal 10% di bawah rentang ideal (PPNI 2016).
c. Kebutuhan nutrisi pada pasien demam thypoid
Pasien demam thypoid umumnya menderita gangguan kesadaran apatik
sampai spoor-koma, delirium (yang berat) di samping anoreksia dan demam
lama. Keadaan ini menyebabkan kurangnya masukan nutrisi sehingga nutrisi
yang penting untuk masa penyembuhan berkurang pula,dan memudahkan
timbulnya komplikasi.selain itu, pasien demam thypoid menderita kelainan
berupa adanya tukak-tukak ada usus halus sehingga makanan harus di sesuaikan.
Diet yang di berikan ialah makanan yang mengandung cukup cairan, rendah
serat, tinggi protein, dan tidak menimbulkan gas serta pemberiannya harus
melihat keadaan protein.
Jika keadaan pasien masih baik, di berikan makanan lunak dengan lauk auk
di cincang (hati,daging), sayuran labu siam atau wortel yang di masak lunak
sekali. Boleh juga di beri tahu, telur setengah matang atau matang di rebus. Susu
di berikan 2x1 gelas per hari, jika makanan tidak habis diberikan ekstra susu.
Jika keadaan pasien menurun sekali di berikan makanan cair per sonde,
kalori sesuai dengan kebutuhannya. Pemberian di atur setiap 3 jam termasuk
makanan ekstra seperti sari buah, bubur kacang hijau yang di haluskan. Jika
keadaan asien membaik makanan beralih secara bertahap ke lunak (Nuralam
etal.,2013).
Pada umumnya penderita thypoid menurun (Pudiastuti,2011), dapat
diberikan bubur kasar untuk menghindari komplikasi perdarahan usus dan
perforasi usus. Pada penderita demam thypoid, diet harus mengandung kalori
dan protein yang cukup serta rendah selulosa (rendah serat) untuk mencegah
perdarahan dan perforasi . makanan yang dapat di berikan yaitu :
1) Pada mingu pertama dapat di berikan diet cair seperti susu,bubur kacang hijau
yang di haluskan.
2) Pada minggu kedua apabila sudah sedikit membaik di berikan diet lunak
seperti bubur dan tim.
3) Pada minggu ketiga apabila sudah membaik dapat di berikan nasi biasa dalam
porsi sedikit secara bertahap.

d. Penyebab kekurangan nutrisi pada pasien thypoid


Menurut (Murwani, 2011), penyebab kekurangan nutrisi pada pasien demam
thypoid adalah penurunan nafsu makan yang di tandai dengan mual, muntah
karena adanya rangsangan medulla oblongata.
e.Metode pengkajian nutrisi
Menurut (Proverawati,2011), metode pengkajian nutrisi meliputi :
1) Antropometric measuremen (A)
Antropometrik di gunakan untuk melihat ketidakseimbangan asupan
protein dan energy, dengan cara mengukur tinggi badan (TB),berat badan
(BB),dan lingkar lengan atas (LiLA).
2) Biochemical Data (B)
Pemeriksan di uji secara laboratoris yang di lakukan pada berbagai macam
jaringan tubuh seperti pemeriksaan hematocrit, hemoglobin, dan trombosit.
3) Clinical Sign (C)
Pemeriksaan klinis ini di gunakanuntuk melihat buku status gizi
berdasarkan perubahan-perubahan yang terjadi. Hal ini dapat di lihat pada
jaringan epitel seperti kulit, mata, rambut, dan mukosa bibir. Metode ini di
gunakan untuk mendeteksi secara cepat tanda-tanda klinis umum kekurangan
salah satu atau lebih zat gizi.

4) Dietary (D)
Diet adalah pilihan makanan yanglazim di makan seseorang atau suatu
populasi penduduk. Sedangkan diet seimbang adalah diet yang memberikan
semua nutrient dalam jumlah yang memadai, tidak terlalu banyak dan tidak
terlalu sedikit.
B. Asuhan Keperawatan Demam Thypoid Pada Anak Dalam Pemenuhan
Kebutuhan Nutrisi
Menurut (Nuralam et al.,2013) asuhan keperawatan demam thypoid pada
anak dalam emenuhan kebutuhan nutrisi yaitu :
1. Pengkajian
Pengkajian merupakan tahap pertama dalam proses perawatan. Tahap ini
sangat penting dan menentukan dalam thap-tahap selanjutnya. Tujuan dari
pengkajian adalah di dapatkannya data yang komprehensif yang mencakup
data biopsiko dan spiritual (Tarwoto & Wartonah,2015). Adapun data yang di
kaji pada anak demam thypoid dengan nutrisi :
a. Identitas.
b. Keluhan utama berupa mual, mntah, anoreksia, diare.
c. Riwayat kesehatan meliputi A (antropometricmeasurement) pengukuran
antropometri B (biochemical data), data biomedis C (clinical sign) ,tanda-
tanda klinis status gizi D (dietary) tentang diet.
d. Pemeriksaan fisik
1) Mulut, terdapat nafas yang berbau tidak sedap dan pecah-pecah
(ragaden). Lidah tertutup selaput putih kotor (coated tongue). Sementara
ujung dan tepinya berwarna kemerahan, dan jarang di sertai tremor.
2) Abdomen, dapat di temukan keadaan perut kembung (meteorismus). Bisa
terjadi konstipasi atau mungkin diare atau normal.
2. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan merupakan pernyataan yang jelas mengenai status
kesehatan atau masalah actual atau resiko dalam rangka mengidentifikasi dan
menentukan intervensi keperawatan untuk mengurangi, menghilangkan,atau
mencegah masalah kesehatan klien yang ada pada tanggung jawabnya
((Carpenito,2009) : (Tarwoto & Wartonah,2015)).
Menurut (PPNI, 2016), diagnose keperawatan mengenai demam thypoid pada
anak dengan defisit nutrisi di antaranya adalah :
a. Diagnosa : Defisit nutrisi
b. Definisi : Asupan nutrisi tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan
metabolisme.
c.Gejala dan tanda mayor
1) Subjektif (tidak tersedia)
2) Objektif
a) Berat badan menurun minimal 10% di bawah rentang ideal
d.Gejala dan tanda minor\
a) Subjektif
a) Cepat kenyang setelah makan
b) Kram atau nyeri abdomen
c) nafsu makan menurun
1) Objektif
a) Bising usus hiperaktif
b) Otot pengunyah lemah
c) Ototmenelan lemah
d) Membran mukosa pucat
3. Intervensi keperawatan
Intervensi adalah setiap tindakan, berdasarkan penilaian klinis dan
pengetahuan, yang perawat lakukan untuk meningkatkan hasil pada pasien atau
klien.hasil fase perencanaan adalah rencana asuhan klien((McCloskey &
Bulechek,2000) : (Barbara,2010)).
Berikut ini adalah intervensi untuk pasien anak demam thypoid dengan deficit
nutrisi :
Tabel 1
Intervensi Asuhan Keperawatan Pada Anak Demam Thypoid Dengan deficit
nutrisi di Ruang Baji Minasa RSUD Labuang Baji tahun 2020
No Diagnosa NIC NOC
1 Defisit Nutrition Managemen  Nutritional status : Food
Nutrisi 1.Kajistatus nutrisi pasien. and fluid
2.Kolaborasi dengan ahli gizi  Intake
untuk menentukan jumlah  Nutritional status :
kalori nutrisi yang di Nutritien intake
butuhkan pasien.  Weight control
3.Anjurkan pasien untuk Kriteria Hasil :
meningkatkan intake Fe.  Adanya peningkatan berat
4.Monitor jumlah nutrisi dan badan sesuai dengan
kandungan kalori. tujuan
5.Berikan informasi tentang  Berat badan idealsesuai
kebutuhan nutrisi. dengan tinggi badan
Nutrition Monitoring  Mampu mengidentifikasi
1.Monitoring adanya kebutuhan nutrisi
penurunan berat badan.  Tidak ada tanda-tanda
2.Monitor lingkungan selama malnutrisi
makan.  Tidak terjadi penurunan
3.Monitor interaksi anak dan berat badan yang berarti
orang tua selama makan
4.Monitor turgor kulit.
5.Monitor mual dan muntah.

Sumber: (Nuratif & Kusuma,2015)


4. Implementasi
Pelaksanaan atau implementasi keperawatan merupakan tindakan yang sudah
di rencanakan dalam rencana perawatan. Tindakan keperawatan mencakup
tindakan mandiri (independen) dan tindakan kolabotasi (Tarwoto &
Wartonah,2015).
Implementasi keperawatan yang di lakukan pada pasien anak demam thpoid
dengan deficit nutrisi adalah :
a. Mengkaji status nutrisi pasien
b. Melakukan kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori
dan nutrisi yang di butuhkan pasien
c. Menganjurkan pasien untuk meningkatkan Fe
d. Memonitor jumlah nutrisi dan kandungan kalori
e. Memberikan informasi tentang kebutuhan nutrisi
f.Memonitor adanya penurunan berat badan
g. Memonitor lingkungan selama makan
h. Memonitor interaksi anak dan orang tua selama makan
i.Memonitor turgor kulit
j.Memonitor mual dan muntah
5.Evaluasi
Evaluasi keperawatan adalah tahap akhir dari proses keperawatan untuk dapat
menentukan keberhasilan dalam asuhan keperawatan. Evaluasi pada dasarnya
adalah membandingkan status keadaan kesehatan pasien dengan tujuan atau
kriteria hasil yang telah di tetapkan (Tarwoto & Wartonah,2015).
Evaluasi keperawatan terhadap pasien nutrisi yang di harapkan ialah:
a. Pasien mengalami peningkatan berat badan sesuai dengan tujuan.
b. Pasien maupun keluarga mampu mengidentifikasi kebutuhan nutrisi.
c. Pasien tidak mengalami tanda-tanda malnutrisi.
d. Pasien tidak mengalami penurunan berat badan yang berarti.

Anda mungkin juga menyukai