Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN AN.

B DENGAN KEJANG DEMAM DI RUANG


KEMUNING ATAS DI RSUD KABUPATEN TANGERANG

(Laporan Ini Ditujukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Praktik Klinik Keperawatan Anak
Profesi )

Disusun oleh :

Elisa Fadillah

P27905121011

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES BANTEN

JURUSAN KEPERAWATAN TANGERANG

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

TAHUN 2021
ASUHAN KEPERAWATAN AN B DENGAN KEJANG DEMAM DI RUANGAN
KEMUNING ATAS

A. Pengkajian
1. Biodata
Nama : An. B
Umur :3 tahun
Jenis kelamin : laki-laki
Anak Ke :5
Agama : islam
Pendidikan :-
No. cm : 002871xx
Diagnosa medis : KDK dd epilepsi
Tanggal pengkajian : 25 november 2021
Tanggal masuk : 21 november 2021

2. Identitas orang tua


Ayah
Nama : Tn. B
Umur :32 tahun
Agama : islam
Pendidikan : SLTA
Pekerjaan : buruh
Alamat : kp gelam timur

Ibu
Nama : Ny. S
Umur :27 tahun
Agama : islam
Pendidikan : SLTA
Pekerjaan : ibu rumah tangga
Alamat : kp gelam timur

3. Keluhan utama
Keluarga pasien mengatakan demam disertai kejang
4. Riwayat kesehatan
a. riwayat kesehatan sekarang
pada tanggal 22 november 2021 pasien datang RS ibu dan anak bunda sejahtera,
dengan keluhan sejak sore kejang dirumah selam kurang lebih tujuh menit dan di
RS kurang lebih 30 menit lalu kembali ke rumah dan saat dirumah mengalami
demam naik turun disertai kejang kembali. Pada tanggal yang sama keluarga
pasien datang ke IGD RSUD Kab tangerang dengan keluhan yang sama, pasien di
beri tindakan pemasangan infus, pemeriksaan darah lab, dan terapi pemberian
obat, pasien di pindahkan tanggal 23 november 2021 pada malam hari ke ruang
rawat inap untuk di observasi kejang demamnya, pengkaji melakukan pengkajian
pada hari kamis tanggal 25 november jam 07.00 WIB, pada saat itu pasien
mengalami kejang kembali dimana sebelum pasien datang ke IGD tidak lagi
mengalami kejang, kejang terjadi selama kurang lebih 4 menit dan di tangani
segera. SaO2 87 %, nadi 160 x?menit, suhu 38 derajat celcius
b. riwayat kesehatan dahulu
1) pola kebiasaan
Data Aktivitas Sehari-Hari

No aktivitas Di rumah Di rumah sakit


1 Nutrisi Variasi ASI/PASI
Volume 1 porsi Volume :3-4 cc
frekuensi 3x /hari frekuensi 4x
2 BAB 1x/hari 1x/hari
Warna : kunimg Warna : kunimg
kecoklatan kecoklatan
3 BAK 6x/hari 6x/hari
Warna : jernih Warna : jernih
4 Pola istirahat dan tidur Siang 2 jam Siang 2 jam
Malam 9 jam Malam 9 jam

2) riwayat imunisasi
lengkap
3) riwayat kesehatan keluarga
keluarga mengatakan tidak ada yang mengalami penyakit menular maupun
tidak menular dalam keluarga

5. data psikososial
keluarga dan pasien berhubungan dengan baik
6. riwayat spiritual
keluarga berharap dan berdoa akan kesembuhan anak
7. pemeriksaan fisik
a. keadaan umum : lemah
b. tingkat kesadaran : compos mentis
c. tanda-tanda vital
tekanan darah :-
nadi : 160 x/menit
pernapasan : 25 x/menit
suhu : 38 c
d. antropometri
tinggi badan : 90 cm
berat badan sekarang : 10 kg
e. head to toe
1) kulit dan kepala : kulit kepala bersih, bentuk simetris, distrinusi rambut
merata. Tidak terdapat lesi
2) mata : bentuk simetris, tidak ada kotoran, sklera tidak ikterik, konjungtiva
tidak anemis
3) hidung : hidung normal, bersih, tidak ada polip
4) mulut : simetris tidak ada kelainan
5) leher : pergerakan normal, bentuk simetris, tidak ada kelainan
6) dada : bentuk dada cekung, terdapt retraksi dada, suara napas vesikuler
7) abdomen : bentuk datar, turgor kulit kurang elastis tidk terdapat hepatomegali
8) genetalia : tidak terdapat kelainan
9) anus : terdapat anus, tidak ada kelainan
10) ekstremitas atas : bentuk simetris, jari lengkap,, tidak ada lesi
11) ekstremitas bawah : bentuk simetris, jari lengkap, tidak asa lesi
12) kulit dan kuku : struktur kuit halus dan tipis
8. pemeriksaan diagnostik

Jenis pemeriksaan Hasil Nilai normal Satuan


Hematologi
Hemoglobin 11.1 11.7-15.5 g/dL
Leukosit 20.08 3.60-11.00 X10^3/uL
Hematokrit 33 35-47 %
Trombosit 508 140-440 X10^3/uL
Hitung jenis
Basofil 0 0-1 %
Eosinofil 1 2-4 %
Batang 0 3-5 %
Segmen 84 50-70 %
Limfosit 10 25-40 %
Monosit 5 2-8 %
Kimia
Karbohidrat
Glukosa darah sewaktu 228 <180 Mg/dl
Elektrolit
Natrium (Na) 142 132-145 mEq/L
Kalium (K) 3.9 3.1-5.1 mEq/L
Chloride (Cl) 103 96-111 mEq/L
9. therapi
ceftriaxone 1x750 mg
paracetamol 3x100mg
diazepam 3x1mg
phenytoin sodium 100mg

B. analisa data

Data fokus Etiologi Masalah


DS : - Penyakit kejang demam Hipertermia
DO : beruhubungan
a. Akral dingin dengan penyakit
b. Suhu tubuh 38°C
c. Pernafasan 38x/menit
d. Nadi 160 x / menit

DS : - neorologis gangguan kejang Pola Napas Tidak


DO : Efektif
a. Akral dingin berhubungan
b. Suhu tubuh 38°C dengan
c. Pernafasan 38x/menit neorologis
d. Nadi 160 x / menit gangguan kejang
e. terpasang oksigen
f. Sao2 87%
DS : - pasien kejang Resiko cidera di
DO : buktikan dengan
a. Akral dingin pasien kejang
b. Suhu tubuh 38°C
c. Pernafasan 38x/menit
d. Nadi 160 x / menit
e. terpasang oksigen
f. Sao2 87%
C. Diagnosa keperawatan
1. Hipertermia beruhubungan dengan penyakit
2. Pola Napas Tidak Efektif berhubungan dengan neorologis gangguan kejang
3. Resiko cidera di buktikan dengan pasien kejang Rencana keperawatan
No Diagnosa Tujuan Dan Kriteria Hasil Intervensi
1 Hipertermia Setelah dilakukan tindakan Manajemen hipertermia
beruhubungan keperawatan selama 1x4 jam
dengan penyakit Termoregulasi membaik Dengan Observasi
kriteria hasil :
 Menggigil  identifikasi penyebab hipertermi (mis.
 Suhu tubuh normal (36,5-37,5 o Dehidrasi, terpapar lingkungan panas,
c) penggunaan inkubator)
 Suhu kulit normal
 Tidak ada kejang  monitor suhu tubuh
 Takikardi
 takipnea  monitor kadar elektrolit

 monitor komplikasi akibat hipertermi


Terapuetik

 sediakan lingkungan yang dingin

 longgarkan atau leapaskan pakain

 basahi dan kipasi permukaan tubuh

 beriakan cairan oral

 berikan oksigen, jika perlu

Edukasi

 anjurkan tirah baring

kolaborasi

 kolaborasi pemberian cairan Regulasi


Temprature Observasi

 monitor suhu anak tiap dua jam


sekali, jika perlu

 monitor tekanan darah, frekuansi


fernapasan dan nadi

 monitor warna dan suhu kulit

 monitor dan catat tanda/gejala


hipertermia
Teraupetik

 pasang alat pemantau suhu kutinu,


jika perlu

 tingkatkan asupan nutrisi dan cairan


yang adekuat

 sesuaikan suhu ingkungan dengan


kebutuahan pasien

Edukasi

 jelaskan cara pencegahan hipotermi


karena terpapar udara dingin Kolaborasi
 kolaborasi pemberian antipiretik, jika
perlu

2 Pola Napas Tidak Setelah dilakukan tindakan Manajemen jalan napas


Efektif berhubungan keperawatan selama 1x4 jam
dengan neorologis Pola napas membaik Dengan Observasi
gangguan kejang kriteri hasil :
 Tidak ada dispnea  Monitor pola napas (frekuensi,
 Tidak ada penggunaan otot kedalaman, usaha napas)
bantu napas
 Frekuensi napas normal  Monitor bunyi napas tambahan (mis.
 Kedalaman napas membaik Gurgling, mengi, wheezing, ronkhi
kering) Teraupetik

 Posisikan semiflower atau flower

 Berikan minuman hangat

 Lakukan fisioterapi dada jika perlu

 Berikan oksigen, jika perlu

Edukasi

 Anjurkan asupan cairan 2000 ml/hari,


jika tidak kontraindikasi
Kolaborasi

 Kolaborasi pemberian bronkodilator,


ekspetoran, mukolitik, jika perlu
3 Resiko cidera di Setelah dilakukan tindakan Manajemen keselamatan lingkungan
buktikan pasien keperawatan selama 1x4 jam Observasi
kejang Tingkat cidera menurun Dengan  Identifikasi kebutuhan keselamatan
kriteria hasil : (mis. Kondisi fisik, fungsi kognitif, dan
 Tidak ada kejadian cidera riwayat prilaku)
 Luka/lecet  Monitor status keselamatan
 Tidak terjadi fraktur lingkungan
 Tekanan darah dalam batas Teraupetik
normal  Hilangkan bayaha keselamatan
lingkungan (mis. Fisik, biologi, dan
kimia) jika memungkinkan
 Modifikasi lingkungan untuk
meminimalkan bahaya dan resiko
Edukasi
 Anjurkan individu, kluarga dan
kelompok resiko tinggi bahaya
lingkungan

D. Implementasi Keperawatan

Hari/ tanggal Diagnosa Jam Implementasi Paraf


jumat Pola Napas 15.00 Monitor frekuensi, Elisa
25-11-2021 Tidak Efektif irama, kedalaman, dan
berhubungan upaya napas
dengan
neorologis
gangguan 15.05 Auskultasi bunyi
kejang napas

15.06 Monitor saturasi


oksigen

15.07 Monitor adanya


sumbatan jalan napas
Hipertermia 18.00 Monitor suhu tubuh,
beruhubungan 18.05 monitor tekanan darah,
dengan frekuansi fernapasan
penyakit dan nadi

Resiko cidera di 18.30 Modifikasi lingkungan


buktikan untuk meminimalkan
pasien kejang bahaya dan resiko

E. Evaluasi
No Diagnosa Evaluasi Keperawatan Paraf
1 Hipertermia S:- Elisa
beruhubungan O : 38,2 c fadillah
dengan penyakit A : Masalah belum
teratasi
P : Intervensi dilanjutkan

2 Pola Napas Tidak S:- Elisa


Efektif berhubungan O : sao2 100% rr fadillah
dengan neorologis 30x/menit
gangguan kejang A: Masalah
teratasi
P : Intervensi dihentikan

3 Resiko cidera di S : keluarga pasien dapat


buktikan pasien menyebutkan isi penkes
kejang yang di berikan
O : keluarga pasien
tampak memahami penkes
yang diberikan

A: Masalah belum teratasi


P : Intervensi dilanjutkan

Anda mungkin juga menyukai