Jtptunimus GDL Adibrofiud 6318 2 Babii
Jtptunimus GDL Adibrofiud 6318 2 Babii
KONSEP DASAR
A. Pengertian
Biasanya terjadi akibat proses penuaan tapi dapat timbul pada saat kelahiran
kejernihan lensa. Lensa menjadi keruh atau berwarna putih abu-abu, dan
kekeruhan pada lensa yang dapat terjadi akibat hidrasi (panambahan cairan)
normalnya transparan dan dilalui cahaya menuju retina, dapat disebabkan oleh
7
Jenis- jenis katarak menurut Vaughan, Dale (2000) terbagi atas :
Katarak senilis adalah jenis katarak yang paling sering dijumpai. Satu-
kabur.
sindrom.
3. Katarak traumatik
lensa atau trauma tumpul terhadap bola mata. Lensa menjadi putih segera
8
4. Katarak komplikata
retina.
6. Katarak toksik
Katarak toksik jarang terjadi. Banyak kasus pada tahun 1930-an sebagai
kekeruhan lensa.
7. Katarak ikutan
ekstrakapsular.
9
B. Anatomi dan Fisiologi
1. Anatomi mata
Gambar 1.
(Brunner&Suddarth, 2002)
1) Alis
2) Kelopak mata
yang terdiri dari jaringan fibrus yang sangat padat serta dilapisi
10
kelopak mata bawah serta digerakkan ke atas oleh otot-otot
masuk.
3) Bulu mata
Gambar 2.
(Brunner&Suddarth, 2002)
1) Sklera
11
struktur mata yang sangat halus serta membantu
2) Khoroid
disekitarnya.
12
3) Retina
optik meninggalkan biji mata. Titik ini disebut titik buta, oleh
4) Kornea
6) Iris
khoroid. Iris berisi dua kelompok serabut otot tak sadar (otot
13
sementara kelompok yang lain melebarkan ukuran pupil itu
sendiri.
7) Pupil
9) Aqueus humor
dalam aliran darah pada sudut iris dan kornea melalui vena
10) Lensa
14
lama-kelamaan menjadi kurang elastik. Lensa terdiri dari 65%
air, 35% protein, dan sedikit sekali mineral yang biasa ada
lensa.
2. Fisiologi mata
dalam retina. Prinsip optik adalah sinar dialihkan berjalan dari satu
medium ke medium lain dari kepadatan yang berbeda, fokus utama pada
15
Indera penglihatan menerima rangsangan berkas-berkas cahaya
Bayangan itu akan menembus dan diubah oleh kornea, lensa badan
a. Pembentukan bayangan
objek di retina. Bayangan dalam fovea di retina selalu lebih kecil dan
terbalik dari objek nyata. Bayangan yang jatuh pada retina akan
terjadi jika bola mata terlalu panjang dan berbentuk elips, titik fokus
melihat lebih jelas harus mendekatkan mata pada objek yang dilihat,
16
Sedangkan pada presbiopia, bentuk abnormal karena lanjut usia yang
pupil, kontraksi iris membuat pupil mengecil dan melebar. Jika sinar
masuk ke dalam mata. Dalam keadaan gelap pupil melebar agar sinar
banyak yang ditangkap. Dalam hal melihat benda, jika mata melihat
c. Lintasan penglihatan
ke sisi lain bersatu dengan serabut yang berasal dari retina. Otak
serebri dan visual pada bagian korteks visual ini membentuk gambar
17
disampaikan secara tepat ke korteks jika seseorang kehilangan
C. Etiologi
macam. Umumnya adalah usia lanjut (katarak senil), tetapi dapat terjadi
secara kongenital akibat infeksi virus di masa pertumbuhan janin, genetik, dan
D. Patofisiologi
yang besar. Lensa mengandung tiga komponen anatomis. Pada zona sentral
terdapat densitas seperti duri di anterior dan posterior nukleus. Opasitas pada
18
Perubahan fisik dan kimia dalam lensa mengakibatkan hilangnya
dari badan silier ke sekitar daerah diluar lensa, misalnya dapat menyebabkan
terputusnya protein lensa normal terjadi disertai influks air ke dalam lensa.
Proses ini mematahkan serabut lensa yang tegang dan mengganggu transmisi
sinar. Teori lain mengatakan bahwa suatu enzim mempunyai peran dalam
bertambahnya usia dan tidak ada pada kebanyakan pasien yang menderita
katarak.
19
E. Manifestasi Klinik
seperti mutiara keabuan pada pupil sehingga retina tak akan tampak dengan
oftalmoskop. Ketika lensa sudah menjadi opak, cahaya akan dipendarkan dan
Pupil yang normalnya hitam, akan tampak kekuningan, abu-abu atau putih.
sudah sangat memburuk, lensa koreksi yang lebih kuat pun tak akan mampu
memperbaiki penglihatan.
untuk menghindari silau yang menjengkel yang disebabkan oleh cahaya yang
salah arah. Misalnya, ada yang mengatur ulang perabotan rumahnya sehingga
sinar tidak akan langsung menyinari mata mereka. Ada yang mengenakan topi
berkelepak lebar atau kaca mata hitam dan menurunkan pelindung cahaya saat
20
Menurut mansjoer (2000), pada katarak senil, dikenal 4 stadium yaitu:
depan
mata
Glaukoma
F. Penatalaksanaan
bedah katarak, lensa diangkat dari mata (ekstraksi lensa) dengan prosedur
dilakukan saat ini adalah mengangkat lensa in toto, yakni didalam kapsulnya
21
diangkat, nukleus diekstraksi dan korteks lensa dibuang dari mata dengan
irigasi dan aspirasi atau tanpa aspirasi sehingga menyisakan kapsul posterior.
ultrasonik untuk mengangkat nukleus dan korteks melalui insisi lumbus yang
Teknik ini kurang bermanfaat pada katarak senilis yang padat dan keuntungan
insisi lumbus yang kecil agak berkurang jika dimasukkan lensa intraokuler.
prosedur intrakapsular sebagai jenis bedah katarak yang paling sering. Alasan
utamanya adalah bahwa apabila kapsul posterior utuh, ahli bedah dapat
pasca operasi seperti abasio retina dan edema makula lebih kecil bila kapsul
posteriornya utuh.
biasanya lebih pendek. Pasien dapat bebas rawat jalan pada hari operasi itu
juga, tetapi dianjurkan untuk bergerak dengan hati- hati dan menghindari
peregangan atau mengangkat benda berat selama sekitar satu bulan. Matanya
dapat dibalut selama beberapa hari, tetapi kalau matanya terasa nyaman,
balutan dapat dibuang pada hari pertama pasca operasi dan matanya
22
dengan cukup baik melalui lensa intraokuler sambil menantikan kacamata
permanen.(Vaughan, 2000)
G. Komplikasi
menyebabkan atrofi saraf optik dan kebutaan bila tidak teratasi (Doenges,
2000). Uveitis adalah inflamasi salah satu struktur traktus uvea (Smeltzer,
2002).
H. Pengkajian Fokus
utama dan hal yang penting di lakukan baik saat pasien pertama kali masuk
1. Biodata
2. Riwayat kesehatan
a. Keluhan utama
23
Riwayat kesehatan pendahuluan pasien diambil untuk menemukan
dua mata dan berapa lama pasien sudah menderita kelainan ini.
mengalami cedera mata atau infeksi mata?, penyakit apa yang terakhir
diderita pasien?.
kesulitan melihat (fokus) pada jarak dekat atau jauh?, apakah ada
atau perifer?
kakek-nenek.
3. Pemeriksaan fisik
24
memungkinkan pemeriksaan katarak secara rinci dan identifikasi lokasi
Data yang diperoleh dalam kasus katarak, menurut Doenges (2000) adalah
sebagai berikut :
a. Aktivitas / istirahat
gangguan penglihatan.
b. Makanan/ cairan
c. Neurosensori
penglihatan.
25
Tanda : Tampak kecoklatan atau putih susu pada pupil
d. Nyeri/ kenyamanan
5. Pemeriksaan Diagnostik
26
27