b. Faktor Kimia
sering Terjadi pada petugas/ pekerja yang sering kali kontak dengan
bahan kimia dan obat-obatan seperti antibiotika. Demikian pula
dengan solvent yang banyak digunakan dalam komponen
antiseptik, desinfektan dikenal sebagai zat yang paling karsinogen.
Semua bahan cepat atau lambat ini dapat memberi dampak negatif
terhadap kesehatan. Bahan toksik (trichloroethane,
tetrachloromethane) jika tertelan, terhirup atau terserap melalui
kulit dapat menyebabkan penyakit akut atau kronik, bahkan
kematian.
c. Faktor Biologi
- Viral Desiases: rabies, hepatitis
- Fungal Desiases: Anthrax, Leptospirosis, Brucellosis, TBC,
Tetanus
- Parasitic Desiases: Ancylostomiasis, Schistosomiasis
Lingkungan kerja padaPelayanan Kesehatan favorable bagi
berkembang biaknya strain kuman yang resisten, terutama kumankuman pyogenic, colli, bacilli
dan staphylococci, yang bersumber
dari pasien, benda-benda yang terkontaminasi, dan udara.
1. Sterilisasi dan desinfeksi terhadap tempat, peralatan, sisa
bahan infeksius, dan spesimen secara benar.
2. Pengelolaan limbah infeksius dengan benar.
3. Menggunakan kabinet keamanan biologis yang sesuai.
Kebersihan diri dari petugas.
D. Faktor Ergonomi/Fisiologi
Faktor ini sebagai akibat dari cara kerja, posisi kerja, alat
kerja, lingkungan kerja yang salah, dan kontruksi yang salah.
Efek
terhadap tubuh: kelelahan fisik, nyeri otot, deformirtas tulang,
perubahan bentuk, dislokasi, dan kecelakaan.
E. Faktor Psikologi
Faktor ini sebagai akibat organisasi kerja (tipe kepemimpinan, hubungan kerjakomunikasi,
keamanan), tipe kerja(monoton, berulang-ulang, kerjaberlebihan, kerja kurang, kerja
shift, dan terpencil).