TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian Angkutan
penumpang dari suatu tempat ke tempat lain. Dalam transportasi ada dua
angkutan penumpang yang dilakukan dengan sistem sewa atau bayar dan
perkotaan yang biasanya dijalankan di jalan raya pada kondisi lalu lintas
14
Silontong, “7 Pengertian Transportasi Menurut Para Ahli”, (Online), (http://www.
silontong.com/2018/03/04/pengertian-transportasi-menurut-para-ahli/#, diakses 02 Juli 2018),
2018.
15
Saifudin, Ahmad, “Pengertian Angkutan Umum”, (Online), (https://www.belajarsipil.
com/2014/01/16/pengertian-angkutan-umum/, diakses 01 Juli 2018), 2018.
16
Ibid.
11
12
adalah angkutan kota (bus, minibus, dsb), kereta api, angkutan air dan
angkutan udara.17
2. Pelayanan Angkutan
bus umum dalam wilayah perkotaan dan/ atau kawasan tertentu atau
dari suatu tempat ke tempat lain, mempunyai asal dan tujuan lintasan
trayek
17
Waparni, P. Suwardjoko. (1990). Merencanakan Sistem Pengakuan. Bandung: Penerbit
ITB.
13
atau bus umum dalam wilayah perkotaan dan/ atau kawasan tertentu
atau dari suatu tempat ke tempat lain, mempunyai asal dan tujuan
tetapi tidak mempunyai lintasan dan waktu yang tetap (Pasal 1 ayat (3)
Angkutan lintas batas Negara adalah angkutan dari satu kota ke kota
lain yang melewati lintas batas negara dengan menggunakan mobil bus
daerah provinsi yang terikat dalam trayek (Penjelasan Pasal 142 huruf
Angkutan antar Kota dalam Provinsi adalah angkutan dari satu kota ke
Angkutan Jalan).
d. Angkutan Perkotaan
3) Kawasan yang berada dalam bagian dari dua atau lebih daerah
e. Angkutan Perdesaan
Angkutan Jalan).
Trayek).
memenuhi standar pelayanan minimal di atur di dalam Pasal 141 ayat (1)
merupakan penjelasan dari Pasal 141 ayat (1) Undang Republik Indonesia
Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan sebagai
berikut:
a. Keamanan
b. Keselamatan
c. Kenyamanan;
d. Keterjangkauan
e. Kesetaraan
f. Keteraturan
3. Jenis Angkutan
ekonomi,19 meliputi:
1) Kereta Api
perkeretaapian).
2) Taksi
5) Bajaj
18
Luk Jafar, “Pengertian, Fungsi, Manfaat dan Jenis-jenis Transportasi”, (Online),
(http://zonageograp.blogspot.com/2011/11/pengertian-transportasi.html, diakses 30 Juni 2018),
2018.
19
Ibid.
19
laut.20
1) Kapal feri
2) Kapal pesiar
atau lebih dari satu bandar udara ke bandar udara yang lain atau
1) Pesawat terbang
2) Helikopter
4) Hawker 400
6) ATR 72
20
Kamus Bahasa Indonesia, “Kamus Bisnis dan Bank”, Online,
(http://www.mediabpr.com/kamusbisnisbank/angkutan_ laut.aspx, Diakses 28 Januari 2018),
2018.
21
Sekretariat Negara RI, Peraturan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009 Tentang
Penerbangan (Jakarta, 2009), halaman 2.
20
bermotor umum tidak dalam trayek yang diatur dalam Peraturan Menteri
Dalam Trayek.22
Tahun 2014 tentang Angkutan Jalan pada Pasal 23 ayat (3) Kendaraan yang
pengemudi atau yang beratnya tidak lebih dari 3.500 (tiga ribu lima ratus)
22
Klinik, “hal-hal yang Perlu Disiapkan Jika Ingin Membuka Usaha Jasa Angkutan
Umum”. (Online), (http://www.hukumonline.com/klinik/detail/lt5897200b4a4c7/hal-hal-yang-
perlu-disiapkan-jika-ingin-membuka-usaha-jasa-angkutan-umum, diakses 05 Juli 2018), 2018.
21
pengemudi atau yang beratnya lebih dari 3.500 (tiga ribu lima ratus)
22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, Perusahaan Angkutan
memiliki :
Izin penyelenggaraan angkutan orang tidak dalam trayek adalah izin untuk
bagi penyelenggaraan angkutan orang tidak dalam trayek berupa izin bagi
Izin penyelenggaraan angkutan barang khusus atau alat berat adalah adalah
berat berupa izin secara khusus seperti pemohon baru, pembaharuan masa
Undang Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan
Indonesia Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan).
23
Angkutan Jalan).
Angkutan Jalan).
Nomor 22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan menjelaskan
trayek dan izin penyelenggara angkutan orang tidak dalam trayek. Adapun
bermotor tidak dalam trayek menurut ketentuan Pasal 179 ayat (2)
Lintas dan Angkutan Jalan, mengatur bahwa Tata cara dan persyaratan
di bidang sarana dan prasarana lalu lintas dan angkutan jalan. Izin
Kendaraan Umum, merupakan satu kesatuan dokumen yang terdiri dari :23
2) Nama perusahaan;
memuat :25
2) Nama perusahaan;
kurangnya memuat:26
2) Nama perusahaan;
4) Nomor uji;
23
SJ Freitas, “Izin Penyelenggara Angkutan Orang Di Jalan Dengan Kendaraan Bermotor
Umum Dalam Rangka Otonomi Daerah (Studi Kasus Di Kebumen Bantul)” Hal. 11, (Online),
(http://e-journal.uajy.ac.id/4821/3/2MIH01448.pdf, diakses 06 Juli 2018), 2018.
24
Ibid.
25
Ibid, halaman 12.
26
Ibid .
26
5) Merek pabrik;
6) Tahun pembuatan;
3) Nama perusahaan;
6) Nomor uji;
27
Ibid.
28
Ibid, halaman 13.
27
alasan penolakan, alasan penolakam terdapat pada Pasal 64, 65, dan 66
Kendaraan Umum.29
a. Persyaratan administratif
Kendaraan;
29
Ibid.
30
Ibid.
28
daya manusia;
Angkutan Jalan.
pengalihan pemilikan;
31
Ibid, halaman 21.
29
Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan dimuat asas-asas
1. Asas Transparan
2009).
32
Sekretariat Negara RI, Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan
Angkutan Jalan (Jakarta, 2009), halaman 10.
30
2. Asas Akuntabel
2009).
3. Asas Berkelanjutan
4. Asas Partisipasif
Tahun 2009)
5. Asas Bermanfaat
7. Asas Seimbang
8. Asas Terpadu
9. Asas Mandiri
pelayanan kepada masyarakat terkait dengan lalu lintas dan angkutan jalan