Anda di halaman 1dari 4

Judul: Aku Vs Pandemi

Nama : Khalista Maysa Nazhifa


Kelas : 6A

Pandemi ???
Huh !!! Aku bosan mendengar kata itu!
Hampir setahun sudah semua menjadi kacau karenanya!
Tidak bisa sekolah, tidak bebas bermain atau jalan – jalan, semua serba
dibatasi karena rasa takut. Banyak para Ayah yang kehilangan pekerjaannya,
kehidupan ekonomi pun menjadi morat marit. Astagfirullah yaa Allah, ampuni
aku... Aku lupa, bahwa semua ini terjadi atas izin Mu, dan tidak ada satu
keburukan pun dari semua rancangan Mu.
Oia, perkenalkan namaku Khalista Maysa Nazhifa. Aku sekolah di MI
Nur Al Hijrah, kelas 6A. Tidak terasa, sebentar lagi aku akan lulus dari SD dan
menjadi siswi SMP. Aku mulai masuk sekolah pada usia 3 tahun di Playgroup
Tunas Mekar. Berarti hampir 8 tahun aku mengenyam pendidikan. Pantas saja
sering banget merasakan jenuh dan bosan untuk bersekolah. Hal yang
membuatku semangat datang ke sekolah adalah bisa bermain bersama
sahabatku, dan bisa jajan saat jam istirahat. Disana, didepan gerbang
sekolahku banyak pedagang makanan yang menjadi favorit ku, diantaranya :
cilor, crepes, kue cubit dan... rujak serut nya bude!! Hehe, ah jadi kangen
membayangkan itu semua.
2

Aku bukanlah anak yang termasuk dalam kategori sangat berprestasi,


aku tidak pernah masuk dalam peringkat 10 besar di sekolahku. Tapi cukup
bisa mengikuti pelajaran di sekolah.
Manja? Mungkin, karena aku anak bungsu yang sering mendapat
“kemakluman” dari orang tua dan kakak – kakak ku.
Sering aku malas masuk sekolah. Pusing sedikit aja aku pulang cepat dari
sekolah dengan dijemput mama. Sabtu Minggu adalah hari yang paling aku
tunggu, karena terbebas dari rutinitas belajar. Dan harapan terbesarku adalah
libur panjang setelah PAS.
Sekarang, Allah mengabulkan harapanku dan harapan kebanyakan dari
anak – anak sekolah, liburan yang sangat panjaaaang. Ya, karena pandemi!
Akhirnya sekolah pun diliburkan sudah hampir setahun lamanya.
Diawal “liburan”, ada rasa bahagia untukku, kakak dan mama papaku. Kami
banyak menghabiskan waktu dirumah. Aku bebas tidur lagi setelah sholat
subuh, puas main HP, mama juga merasa terbebas dari rutinitas antar jemput
sekolah. Tapi lama kelamaan kebiasaan itu menjadi hal yang membawa aura
negatif. Sifat manjaku terpancing, aku malas belajar, hanya asyik main game
atau nonton TV. Kakak pertamaku juga semakin sering keluyuran main, kalau
ada dirumah, dia menghabiskan waktu untuk mengganggu adik – adiknya atau
seharian tidur. Alhasil nilai rapotnya menurun. Mungkin, Cuma kakak
perempuanku saja yang masih tetap rajin dan disiplin dalam belajar. Bahkan dia
masuk rangking 5 besar loh. Hebat kan??
Oia, papa ku juga WFH dirumah. Sehari – hari beliau bekerja didepan
laptop. Jam kerjanya semakin kacau. Kadang harus meeting sampai tengah
malam. Alhamdulillah tampaknya papah masih bisa menikmati walau terkadang
tampak jenuh.
Bagaimana dengan mamaku ??? Nah, mama berbeda, ternyata efek dari
pandemi, sekolah online dan WFH nya papa, membuat mama menjadi semakin
sibuk. Banyak kerjaan tambahan buat mama. Dari mulai masak, nyuci, nyetrika,
dll.
3

Tugas mama bertambah dengan menemaniku belajar dan mengerjakan


PR. Lama – lama, mama sering sakit kepala dan mengeluh cape. Mamaku itu
perfectionist, semua harus beres tepat waktu, karena hal itulah akhirnya
belakangan kejenuhan mama membuatnya sering marah – marah (sttt.. kalau
mamah marah – marah, kami semua takut). Wajar sih mama marah, karena
kami anak – anaknya sangat jarang membantu pekerjaan rumah. Tiba – tiba
mama sakit, saat itulah kami sadar bagimana repotnya tugas seorang mama.
Akhirnya kami bekerja sama membantu pekerjaan rumah. Aku dan
kakak – kakak ku tak jarang bereksperimen memasak di dapur. Kami berkreasi
walau hanya menu sederhana. Kami membereskan rumah, mencuci pakaian,
dll. Alhamdulillah, lama – lama menjadi hal yang menyenangkan. Terlebih
melihat wajah mama yang tampak ceria. Tapi, tidak semua berjalan mulus....
kemarin malam, aku berniat memasak daging dengan cara di panggang. Entah
kenapa tiba – tiba api menyambar cukup tinggi. Kakak dan mama ku panik
teriak “Apa itu de?? Matikan kompornya!!” kata kakak ku. Aku beranikan diri
mematikan tombol kompor. Syukurlah, tidak terjadi kebakaran. Mana papa
sedang bertugas keluar kota untuk dua minggu lamanya. Yah, jadi trauma deh
untuk masak memasak.
Sebetulnya, banyak sekali ceritaku selama “diliburkan” oleh pandemi.
Ada cerita negatif dan positif. Cerita negatifnya sih sudah jelas ya, berupa
perubahaan kebiasaan yang cenderung menjadi pemalas.
Nah, sekarang sejak tanggal 11 Januari, kami mulai memasuki pembelajaran
lagi, walau masih PJJ. Tapi aku dan kakak – kakak ku bisa merubah kebiasaan.
Sekarang, kami lebih disiplin mengikuti kelas online tanpa harus mendengar
mama cerewet dulu.
Aku Vs Pandemi !!!
Aku ingin menaklukan pengaruh buruk dari pandemi ini. Aku tidak mau kalah
lagi olehnya. Tekadku sekarang lebih giat belajar, mengejar PR hafalan Qur’an
agar bisa merasakan wisuda tahfidz dan membuat mama papaku bangga.
Insya Allah. Mulai saat ini, aku tidak akan banyak mengeluh dan menyalahkan
keadaan sekarang. Aku ingin berbaik sangka kepada Allah. Mungkin Allah
4

sedang mengabulkan doa ku dulu, ingin libur panjang, ingin berhenti sekolah,
ingin puas tidur dan menghabiskan waktu bersama keluarga.
Karena sesungguhnya, tidak ada skenario atau rancangan Allah yang
salah, semua pasti ada hikmahnya.
Untukku yang kelewat manja.... sekarang aku tau bagaimana repotnya mama
dirumah, sekarang aku tau bagaimana beban pekerjaan papa untuk mencari
nafkah. Sekarang aku tau dan faham, bagaimana caranya bersyukur, bersyukur
atas kesehatan, kebersamaan, rezeki dan umur yang masih diberikan Allah
untuk kita semua.
Dan untukmu pandemi.....
Terimakasih sudah memberi kami banyak pelajaran berharga. Bagaimana
caranya menjaga diri, bagaimana seharusnya kami kagum atas kuasa Allah
yang menciptakan virus tak terlihat tapi bisa membuat seluruh isi dunia merasa
ketakutan. Dear pandemi, cepatlah berlalu...
Sudah cukup yaa, kami semua bercengkrama denganmu. Biarkan kami
merasakan lagi kehidupan normal seperti dulu.
Ya Allah.... kabulkanlah doa kami.... Aamiin...

Anda mungkin juga menyukai