Oleh
i i
Universitas Sumatera
i
NIM : 142500085
Dengan ini menyatakan bahwa Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “Asuhan
Keperawatan Pada Ny. A dengan Prioritas Masalah Kebutuhan Dasar Rasa Nyaman
Nyeri di Lingkungan I Kelurahan Sari Rejo Kecamatan Medan Polonia” adalah benar
hasil karya saya sendiri, kecuali dalam pengutipan substansi disebutkan sumbernya
dan belum pernah dianjurkan kepada institusi manapun serta bukan jiplakan. Saya
bertanggung jawab atas keabsahan dan kebenaran isinya sesuai dengan kaidah ilmiah
yang harus dijunjung tinggi.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya, tanpa ada tekanan atau
paksaan dari pihak manapun serta bersedia mendapat sanksi akademik jika ternyata
dikemudian ini tidak benar.
Universitas Sumatera
i
Lembar Pengesahan
i i
Universitas Sumatera
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
berkat-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah dengan judul
“Asuhan Keperawatan pada Ny. A dengan Prioritas Masalah Kebutuhan Dasar
Rasa Nyaman Nyeri di Kelurahan Sari Rejo Kecamatan Medan Polonia”. Karya Tulis
Ilmiah ini disusun sebagai salah satu syarat bagi penulis untuk menyelesaikan
pendidikan dan mencapai gelar diploma di Fakultas Keperawatan Universitas
Sumatera Utara Medan.
Penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini telah banyak mendapat bantuan, bimbingan
dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terimakasih
kepada:
Universitas Sumatera
i
menghibur, memotivasi, dan memberikan dana bagi penulis. Dan juga kepada
kakak saya Dina Fitri dan abang saya Freddy Prajabat yang kusayangi dan
kucintai yang senantiasa memberikan semangat, motivasi, dukungan dan
penghiburan selama penyusunan Karya Tulis Ilmian ini.
10. Teman-teman mahasiswa DIII Keperawatan Fakultas Keperawatan
Universitas Sumatera Utara khususnya stambuk 2014 yang telah memberikan
semangat dan masukan dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini. Kepada
teman-teman saya (Yusmilah, Erik, Edna, Fitrah, Sri, Warno, Sofia, Faisal,
Wahyu, Tahuddin) yang telah memberikan semangat dan masukan dalam
penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini. Dan juga kepada teman satu bimbingan
saya Yusmilah, Arya, dan Desvan yang slalu memberikan dukungan dan
motivasi kepada saya selama penulisan Karya Tulis Ilmian ini.
Pada penyusunan Karya Tulis Ilmian ini, penulis menyadari bahwa masih
banyak kekurangan keterbatasan dan pengetahuan penulis, maka dari itu penulis
mohon kritik dan saran yang bersifat membangun guna kebaikan penulisan
selanjutnya. Semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat berguna bagi pembaca khususnya
mahasiswa Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara.
Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa dan penuh kasih melimpahkan berkat dan
karunia-Nya kepada semua pihak yang telah banyak membantu dan mendukung
penulis. Sekian dan terimakasih.
Universitas Sumatera
i
DAFTAR ISI
Lembar Pengesahan....................................................................................................i
Kata Pengantar...........................................................................................................ii
Daftar Isi.....................................................................................................................iv
Bab I Pendahuluan
A. Latar Belakang...............................................................................................1
B. Tujuan............................................................................................................4
C. Manfaat..........................................................................................................4
Bab II Pengelolaan Kasus
A. Konsep Dasar Asuhan Keperawatan dengan Masalah Kebutuhan Dasar
Rasa Nyaman Nyeri
1. Pengkajian......................................................................................................10
2. Analisa Data...................................................................................................14
3. Rumusan Masalah..........................................................................................15
4. Perencanaan....................................................................................................15
B. Asuhan Keperawatan Kasus
1. Pengkajian......................................................................................................19
2. Analisa Data...................................................................................................32
3. Rumusan Masalah..........................................................................................33
4. Perencanaan....................................................................................................34
5. Implementasi dan Evaluasi............................................................................37
Bab III Kesimpulan dan Saran
A. Kesimpulan....................................................................................................45
B. Saran...............................................................................................................45
Daftar Pustaka
Lampiran
Universitas Sumatera
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Rasa nyaman berupa terbebas dari rasa yang tidak menyenangkan adalah suatu
kebutuhan individu. Salah satunya adalah nyeri, nyeri merupakan perasaan tidak
menyenangkan yang terkadang dialami individu. Kebutuhan terbebas dari rasa nyeri
itu merupakan salah satu kebutuhan dasar yang merupakan tujuan diberikannya
asuhan keperawatan pada seorang pasien di rumah sakit (Prasetyo, 2010).Rasa tidak
nyaman ini ditunjukkan dengan tanda dan gejala seperti ketika ada nyeri, pasien
menunjukkan perilaku protektif dan tidak tenang, peningkatan tekanan darah,
frekuensi nadi, peningkatan atau penurunan frekuensi pernapasan, wajah menyeringai,
dan perilaku distraksi, seperti menangis dan merintih (Kathleen Hoerth Belland dan
Mary Ann Wells, 1986).
Universitas Sumatera
2
Selain itu, kontraksi otot local (mis : fleksi anggota badan, kekakuan otot abdomen)
seringkali terlihat dan dapat menimbulkan nyeri sekunder (Guyton, 2007).
Hipertensi adalah suatu keadaan ketika tekanan darah sistolik lebih dari 140
mmHg dan tekanan diastolic lebih dari 90 mmHg (Muttaqin, 2009). Penyakit
hipertensi juga disebut sebagai the silence disease karena tidak terdapat tanda-tanda
atau gejala yang dapat dilihat dari luar. Tetapi pada kasus hippertensi berat yang
dialami oleh pasien antara lain palpitasi, kelelahan, ansietaas, keringat berlebihan,
epistaksis, pandangan kabur, sulit tidur, nyeri kepala dan rasa berat ditengkuk. Gejala
dan keluhannya mungkin dapat diabaikan. Namun perlu diketahui bahwa hipertensi
merupakan faktor resiko utama dari penyakit jantung dan stroke. Perkembangan
hipertensi berjalan secara perlahan, tetapi secara potensial sangat berbahaya (Udjianti,
2010).
Universitas Sumatera
3
Penyebab nyeri kepala pada hipertensi yaitu terjadi pada kasus hipertensi
berat, gejala yang dialami oleh penderita antara lain kelelahan, ansietas, epistaksis,
pandangan kabur, sulit tidur, nyeri kepala, terasa berat ditengkuk (Udjianto,
2010).Berdasarkan hal tersebut penulis tertarik untuk membahas tentang penyakit
hipertensi terutama pada keluarga yang mempunyai masalah kesehatan dengan
hipertensi yang disertai nyeri dan dapat mengaplikasikan dalam memberikan asuhan
keperawatan kepada klien.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
Universitas Sumatera
4
C. Manfaat
1. Institusi Pendidikan
Hasil karya tulis ilmiah ini memberikan informasi tambahan bagi pelayanan
keperawatan tentang pemberian asuhan keperwatan pada pasien dengan kebutuhan
dasar gangguan rasa nyaman:nyeri dengan karakteristik pasien yang berbeda.
3. Bagi Penulis
Hasil karya tulis ilmiah ini memberikan pengalaman khusus kepada penulis dalam
melakukan asuhan keperawatan pasien dengan gangguan pemenuhan kebutuhan dasar
rasa nyaman:nyeri dengan karakteristik pasien yang berbeda dengan pengalaman
sebelumnya.
Universitas Sumatera
BAB II
PENGELOLAAN KASUS
Nyeri adalah sensasi yang sangat tidak menyenangkan dan sangaat individual
yang tidak dapat dibagi dengan orang lain. Nyeri dapat memenuhi seluruh pikiran
seseorang, mengatur aktivitasnya, dan mengubah kehidupan orang tersebut. Akan
tetapi, nyeri adalah konsep yang sulit dikomunikasikan oleh klien. Seorang perawat
tidak dapat melihat atau merasakan nyeri klien (Audrey berman, 2009).
1. Jenis Nyeri
Nyeri akut biasanya merupakan sensasi yang terjadi secara mendadak, paling
sering terjadi sebagai respons terhadap beberapa jenis trauma. Penyebab umum nyeri
akut adalah trauma akibat kecelakaan,infeksi, dan pembedahan. Nyeri akut terjadi
Dalam periode waktu yang singkat, biaasanya 6 bulan atau kurang, daan biasanya
bersifat intermiten (sesekali), tidak konstan. Nyeri akut berasal dari cara normal
sistem saraf memproses trauma pada kulit, otot, dan organ viseral.
Universitas Sumatera
6
Nyeri alih adalah nyeri yang berasal dari satu bagian tubuh, tetapi dipersepsikan
di bagian tubuh lain. Nyeri alih paling sering berasal dari dalam visera (organ
internal) dan dapat dipersepsikan di kulit, meskipun dapat juga dipersepsikan dalam
area internal lain.
Nyeri kanker adalah hasil dari beberapa jenis keganasan. Sering kali, nyeri kanker
sangat hebat dan dapat dianggap intractable (tidak dapat diatasi) dan kronis.
Keperawatan hospice sering kali dilibatkan dalam penatalaksanaan nyeri kanker.
Individu yang mengalami nyeri kronis biasanya melaporkan rasa terbakar, sensasi
kesemutan, atau nyeri tertembak yang konstan.klien mungkin tidak ingin membuat
orang yang dicintai khawatir, atau mungkin orang yang dicintai mungkin lelah terus-
menerus mendengarkan tentang keluhan nyeri. Dengan demikian klien menghindari
untuk membicakannya. Ketika seseorang gagal mengekspresikan perasaaanya,rasa
marah yang tertekan dapat berbalik ke dalam diri daan menyebabkan depresi. Gejala
depresi mencakup kletihan ekstrem, ketidakmampuan untuk tidur atau tidur terlalu
banyak, kurangnya minat terhadap lingkungan, kekurangan atau kelebihan nafsu
makan, perasan bersalah, impotensi seksual, dan menarik diri dari aktivitas sosial.
Universitas Sumatera
7
a. Arti Nyeri
Arti nyeri bagi seseorang memiliki banyak perbedaan dan hampir sebagian
arti nyeri merupakan arti yang negatif, seperti membahayakan, merusak, dan lain-lain.
Keadan ini dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti usia, jenis kelamin, latar
belakang sosial budaya, lingkungan, dan pengalaman.
b. Persepsi Nyeri
c. Toleransi Nyeri
Munculnya nyeri berkaitan erat dengan reseptor dan adanya rangsangan. Reseptor
nyeri yang dimaksud adalah nociceptor, merupakaan ujung-ujung saraf bebas yang
memiliki sedikit atau bahkan tidak memiliki myelin yang tersebar pada kulit dan
mukosa, khususnya pada visera, dan persendian, dinding arteri, hati dan kandung
empedu. Reseptor nyeri dapaat memberikan respons akibat adanya stimulasi atau
Universitas Sumatera
8
rangsangan. Stimulasi tersebut dapat berupa zat kimiawi seperti histamin, bradikinin,
prostaglandin, dan macam-macam asam yang dilepas apabila terdapat kerusakan pada
jaringan akibat kekurangan oksigenasi. Stimulasi lain dapat berupa termal, listrik, atau
mekanis.
Dorsal horn terdiri atas beberapa lapisan atau laminae yang saling bertautan. Di
antara lapisan dua dan tiga terbentuk substansia gelatinosa yang merupakan saluran
utama impuls. Kemudian, impuls nyeri menyeberangi sumsum tulang belakang pada
interneuron dan bersambung ke jalur spinal asendens yang paling utama , yaitu jalur
spinothalamic thrac (STT) atau jalur spinothalamus dan spinoreticular tract (SRT)
yang membawa informasi tentang sifat dan lokasi nyeri. Dari proses transimisi
terdapat dua jalur mekanisme terjadinya nyeri, yaitu jalur opiate dan nonopiate. Jalur
opiate ditandai oleh pertemuan resptor pada otak yang terdiri atas jalur spinal
desendens dari thalamus yang melalui otak tengah dan medulla ke tanduk dorsal
dari sumsum tulang belakang yang berkonduksi dengan nociceptor impuls supresif.
Serotonin merupakan neurotransmiter dalam impuls supresif. Sistem supresif lebih
mengaktifkan stimulasi nociceptor yang ditransmisikan oleh serabut A. Jalur
nonopiate merupakan jalur desenden yang tidak memberikan respons secara naloxone
yang kurang banyak diketahui mekanismenya (Barbara C. Long, 1989).
Universitas Sumatera
9
1. Pengkajian
Pengkajian nyeri yang akurat adalah esensial untuk penatalaksanaan nyeri yang
efektif. Karena nyeri bersifat subjektif dan merupakan pengalaman yang unik bagi
setiap individu, perawat perlu mengkaji semua faktor yang memengaruhi pengalaman
nyeri psikologis, fisiologis, perilaku, emosional, dan sosial-budaya (Audrey Berman,
2009).
Pengkajian pada masalah nyeri yang dapat dilakukan adalah adanya riwayat
nyeri; keluhan nyeri seperti lokasi nyeri, intensitas nyeri, kualitas, dan waktu
serangan. Pengkajian dapat dilakukan dengan cara PQRST (A. Aziz Alimhul H,
2006):
nyeri. Q (quality) dari nyeri, seperti apakah rasa tajam, tumpul, atau
tersayat.
Nyeri yang dialami pasien berdasarkan teori disebabkan oleh karena adanya
sensitisasi yang terdapat di nosireseptor meningeal dan neuron trigeminial sentral.
Pada hipertensi sendiri, nyeri kepala disebabkan oleh proses kontraksi otot sefalik
secara involunter (Harrison, 1999).
2. Observasi langsung terhadap respons perilaku dan psikologis klien. Tujuan dari
pengkajian adalah mendapatkan pemahaman objektif dari pengalaman yang subjektif.
Universitas Sumatera
1
a. Riwayat Nyeri
Riwayat ini harus disesuaikan dengan klien tertentu:sebagai contoh, pertanyaan yang
diajukan pada korban kecelakaan akan berbeda dengan pertanyaan yang diajukan
pada klien pascaoperasi atau klien yang mengalami nyeri kronis` Pengkajian nyeri
awal bagi orang yang mengalami nyeri akut hebat mungkin hanya terdiri dari
beberapa pertanyaan sebelum intervensi dilakukan. Sebaliknya, bagi orang yang
mengalami nyeri kronis, perawat dapat memberi lebih banyak pertanyaan yang
berfokus pada mekanisme koping, keefektifan penatalaksanaan nyeri saat ini, dan
bagaimana nyeri memengaruhi aktivitas hidup sehari-hari (Audrey Berman, 2009).
Skala peringkat seperti skala intensitas nyeri atau skala distres nyeri biasanya
diberikan untuk anak berusia lebih dari 7 tahun dan untuk orang dewasa. Pada skala
ini, klien diminta untuk menilai nyerinya dengan memilih kata-kata deskriftif , dengan
memilih angka yang tepat pada skala angka dari 0 (tanpa nyeri) sampai 10 (nyeri tak
Universitas Sumatera
1
tertahankan), atau untuk memilih lokasi pada skala linear (skala analog visual,VAS),
Intensitas nyeri dapat diketahui dengan bertanya kepada pasien melalui skala nyeri
berikut :
(Rosdahl, 2015)
( Rosdahl, 2015)
2. Analisa Data
Universitas Sumatera
1
Data dasar adalah seluruh informasi tentang status kesehatan klien. Data dasar ini
meliputi data umum, data demografi, riwayat keperawatan, pola fungsi kesehatan, dan
pemeriksaan. Data dasar yang menunjukkan pola fungsi kesehatan efektif/optimal
merupakan data yang dipakai dasar untuk menegakkan diagnosis keperawatan
sejahtera (Budiono dan Sumirah Budi Pertami, 2016 ).
Data fokus adalah informasi tentang status kesehatan klien yang menyimpang
dari keadaan normal. Data focus daapat berupa ungkapan klien maupun hasil
pemeriksaan langsung sebagai perawat. Data ini yang nantinya mendapat porsi lebih
banyak menjadi dasar timbulnya masalah keperawatan. Segala penyimpangan yang
berupa keluhan hendaknya dapat divalidasi dengan data hasil pemeriksaan (Budiono
dan Sumirah Budi Pertami, 2016 ).
Tipe Data:
1. Data Subjektif
Data yang didapatkan dari persepsi klien tentang masalah kesehatan mereka,
hanya klien yang dapat memberikan informasi tentang data subjektif ini. Sebagai
contoh, adanya nyeri merupakan temuan subjektif. Hanya klien yang dapat
memberikan informasi tentang frekuensi, durasi, lokasi, dan intensitas nyerinya
(Potter & Perry, 2005).
2. Data Objektif
Data yang didapatkan dari pengamatan dan pengukuran yang dibuat oleh
pengumpul data. Pengukuran data objektif didasarkan pada standar yang diterima,
seperti ukuran fahrenheit dan celcius pada pengukuran termometer, atau sentimeter
pada pita pengukur. Suhu tubuh dan lingkar kepala adalah contoh dari data objektif
yang dapat diukur (Potter & Perry, 2005).
3. Rumusan Masalah
Universitas Sumatera
1
4. Perencanaan
Intervensi, strategi, ataau tindakan keperawatan dipilih setelah tujuan hasil yang
diperkirakan ditetapkan. Intervensi keperawatan adalah tindakan yang dirancang
untuk membantu klien dalam beralih dari tingkat kesehatan saat ini ke tingkat
kesehataan yang diinginkan dalam hasil yang diharaapkan (Gordon, 1994).
Intervensi keperawataan adalah semua tindakan asuhan yang dilakukan atas nama
klien. Perawat secara kritis mengevaluasi data pengkajian, prioritas, pengetahuan, dan
pengalaman untuk memilih tindakan yang akan secara berhasil memenuhi tujuan dan
hasil yang diperkirakan yang telah ditetapkan (Gordon, 1994).
a. Ketidakpercayaan
Pengakuan perawat akan rasa nyeri yang diderita klien dapat mengurangi
nyeri. Hal ini dapat dilakukan dengan pernyataan verbal, mendengarkan dengan
penuh perhatian mengenai keluhan klien nyeri klien, dan mengataakaan pada klien
bahwa perawat mengkaji rasa nyeri kllien, dan mengatakan pada klien bahwa perawat
mengkaji rasa nyeri klien agar dapat lebih memahami tentang nyerinya (Aziz Alimul,
2009).
Universitas Sumatera
1
b. Kesalahpahaman
c. Ketakutan
d. Kelelahan
e. Kebosanan
1. Menonton televisi
3. Mendengarkan musik
Universitas Sumatera
1
b. Tehnik Relaksasi
c. Stimulasi Kulit
2. Menggosok punggung
yaitu dengan memblok atau mengubah stimulus nyeri dengan stimulus yang
kurang dirasakan (Aziz Alimul, 2009)
Universitas Sumatera
1
1. Pengkajian
I. BIODATA
IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. A
Umur : 71 tahun
Agama : Kristen
Golongan Darah :O
Saat dilakukan pengkajian, Ny. A mengatakan nyeri dan sakit kepala yang diikuti rasa
panas, dan terasa berat ditengkuk. Ny. A mengatakan kondisi ini sudah dialaminya
selama bertahun-tahun.
Universitas Sumatera
1
A. Provocative/palliative
I. Apa Penyebab
Ny. A mengatakan kondisi yang dialaminya saat ini karena pengaruh penyakit
keturunan (hipertensi) dari orangtua pasien, juga dipengaruhi gaya hidup yang buruk
dan pola makan yang banyak garam (Ny. A suka memasak dengan penggunaan garam
yang berlebih). Ny. A juga mengatakan jika kepalanya sakit akan timbul rasa panas di
bagian kepala dan terasa nyeri. Saat mengalami kondisi tersebut klien hanya
beristirahat dan mendiamkannya saja sambil berdoa, klien tidak mengatakan tentang
kondisi yang dialaminya karena klien takut orang yang dicintainya menjadi khawatir.
Klien juga mengatakan hal yang dialaminya adalah hal yang wajar karena sudah tua.
Ny. A memilih untuk beristirahat ketika kondisinya memburuk dan berdoa pada
Tuhan
B. Quantity/quality
1. Bagaimana dirasakan
Nyeri di bagian kepala klien terasa panas dan terasa berat di daerah tengkuk
2. Bagaimana dilihat
C. Region
1. Dimana lokasinya
2. Apakah menyebar
Universitas Sumatera
1
D. Severity
E. Time
Nyeri yang dialami klien sejak 10 tahun yang lalu dan nyeri timbul saat pasien
melakukan aktivitas berlebih.
Sejak 10 tahun yang lalu, klien sudah mengalami kondisi seperti saat ini. Sewaktu
berusia 30 tahun, klien juga memiliki riwayat penyakit batuk, flu, dan maag.
Klien beristirahat serta berdoa dan mengkonsumsi obat warung saat terasa sakit
kepala dan nyeri.
C. Pernah dirawat/dioperasi
D. Lama dirawat
E. Riwayat Alergi
Klien tidak memiliki riwayat alergi terhadap makanan, obat, cuaca maupun kontak
terhadap zat.
F. Riwayat Imunisasi
Universitas Sumatera
1
A. Orangtua
B. Saudara kandung
Penyakit hipertensi
Tidak ada
Kedua orangtua dan 3 orang saudara pasien, serta 1 orang anak perempuan klien
sudah meninggal.
F. Penyebab meninggal
Universitas Sumatera
2
Genogram :
Keterangan :
Laki-laki meninggal
Perempuan
Y Laki-laki
Universitas Sumatera
2
Pasien menyadari bahwa penyakit yang dideritanya karena faktor keturunan dan pola
makan yang banyak mengandung garam yang berasal dari masakan sendiri yang
dikonsumsinya setiap hari selama bertahun-tahun.
B. Konsep diri
C. Keadaan emosi
Pasien menjawab pertanyaan dengan baik, tampak tenang dan keadaan emosinya
stabil. Tidak mudah tersinggung dan mudah tersenyum.
D. Hubungan social
- Hubungan dengan orang lain : Hubunngan klien dengan orang lain baik
Universitas Sumatera
2
E. Spiritual
- Nilai dan keyakinan : Klien menjalankan ajaran agamanya dan percaya atas
nilai-nilai keyakinannya. dan meyakini Tuhan sudah
mengatur yang terbaik
pembicaraan
- Afek : Stabil
pembicaraan
Universitas Sumatera
2
A. Keadaan umum
B. Tanda-tanda vital
- Skala nyeri :5
- TB : 150 CM
- BB : 40 kg
dan berketombe.
Universitas Sumatera
2
Rambut
memutih.
Wajah
Mata
Universitas Sumatera
2
Hidung
Telinga
simetris.
lubang telinga.
Pemeriksaaan integumen
Universitas Sumatera
2
- Kuku : Normal.
Sistem pencernaan
Pemeriksaan thoraks/dada
- Pernapasan : 28x/menit.
- Nyeri ulu hati : Tidak ada rasa sakit pada ulu hati.
- Waktu pemberian makan : Pagi pada jam 08.00 wib, siang pada jam 13.00
wib, dan malamada jam 19.00 wib.
Universitas Sumatera
2
B. Perawatan diri
sedikit bau.
C. Pola kegiatan/aktivitas
D. Pola eliminasi
1. BAB
Universitas Sumatera
2
2. BAK
Universitas Sumatera
2
2. ANALISA DATA
Skala nyeri : 5
DO : Meningkatnya tekanan
-skala nyeri 5
HR : 80x/menit intrakranial
RR : 28x/menit
(nyeri)
Universitas Sumatera
3
yang dialaminya.
Kesulitan dalam
pemahaman
DO :
berulang-ulang.
2. Kurang pengetahuan
Universitas Sumatera
3
4. PERENCANAAN
Intervensi Rasional
Mandiri :
Universitas Sumatera
3
Universitas Sumatera
3
Intervensi Rasional
Universitas Sumatera
3
5. IMPLEMENTASI
Skala Nyeri: 6
4. Berikan tehnik latihan pengalihan
terhadap nyeri. A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan
5. Ukur tanda-tanda vital.
Universitas Sumatera
3
RR : 25x/menit
3Jelaskan pengertian hipertensi kepada
klien. A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan
4Jelaskan penyebab hipertensi yang
dialami klien.
Universitas Sumatera
3
Catatan Perkembangan
tanggal
A : Masalah belum
Teratasi
P : Intervensi dilanjutkan
dengan meminimalkan
aktivitas vasokontriksi
kepala, misal
Universitas Sumatera
3
hembuskannya secara
perlahan, melemaskan
serta mengulanginya
rileks.
Universitas Sumatera
3
A : Masalah teratasi
sebagian.
P : Intervensi dilanjutkan
dengan mengajarkan
pengalihan, seperti
Universitas Sumatera
3
menonton televisi,
mendengarkan musik
dan berbincang-
bincang dengan
orang lain.
Universitas Sumatera
4
A : Masalah teratasi
sebagian.
P :Intervensi dilanjutkan
dengan mengingatkan
Universitas Sumatera
4
TD : 135/90 mmHg
2 - Mengkaji kembali tingkat
RR : 22x/menit
pengetahuan klien tentang
penyakitya dan HR : 80x/menit
perawatannya.
T : 36.5° C
Universitas Sumatera
BAB III
A. Kesimpulan
Setelah dilakukan pengkajian pada pasien Ny. A, ada dua prioritas masalah
keperawatan yang ditemukan yaitu:
1. Kebutuhan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan peningkatan tekanan vaskular
serebral ditandai dengan klien merasakan sakit kepala dan nyeri kepala skala
nyeri: 6 klien tampak meringis menahan rasa sakit di bagian kepalanya. TD :
150/95 mmHg
2. Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurangnya informasi tentang penyakit
dan perawatannya ditandai dengan klien berulang-ulang bertanya tentang
penyakitnya dan saat ditanya klien tampak bingung dan tidak tahu soal
penyakitnya.
Setalah dilakukan tindakan keperawatan dengan pemenuhan kebutuhan dasar
rasa nyaman nyeri selama 4 hari pada Ny. A maka evaluasi yang didapat yaitu pasien
sebagian mengalami perubahan pada daerah nyeri kepala. Skala nyeri pasien pada
evaluasi terakhir 3, dan wajah klien tampak rileks sejak hari ke 2.
B. Saran
a. Bagi Pelayanan Kesehatan
Diharapkan bagi Pelayanan Kesehatan agar perawatan tidak hanya dilakukan di
Rumah Sakit tetapi dilakukan juga di komunitas dengan cara melakukan Home
Care agar permasalahan dalam mencegah masalah kebutuhan dasar mobilitas
fisik dapat teratasi.
b. Bagi Institusi Pendidikan
Diharapkan bagi staf pengajar dapat meningkatkan pengayaan, penerapan, dan
pengajaran asuhan keperawatan kepada mahasiswa, meningkatkan ilmu
pengetahuan dan memberikan keterampilan yang lebih kepada mahasiswa agar
mahasiswa dapat menangani permasalahan seperti masalah kebutuhan dasar
tentang mobilitas fisik.
42
Universitas Sumatera
DAFTAR PUSTAKA
Sari, Kartika. (2013). Standar Asuhan Keperawatan. CV Trans Info Medika. Jakarta
Hidayat, A.A.A. (2009). Pengantar kebutuhan Dasar Manusia Aplikasi Konsep dan
Universitas Sumatera
Lampiran 1
DOKUMENTASI
Universitas Sumatera
Universitas Sumatera