Anda di halaman 1dari 14

Laporan Pendahuluan

Kebutuhan Nutrisi

Disusun dalam rangka memenuhi tugas stase Keperawatan Dasar

Di susun oleh:

ANDI NUR ASPIANTI

14420202073

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS MUSLIM NDONESIA

2021
A. Konsep Dasar Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi
1. Definisi Nutrisi (Burke M Karen, 2016)
Nutrisi adalah proses pemasukan dan pengolahan zat makanan oleh tubuh
yang bertujuan menghasilkan energy dan digunakan dalam aktivitas tubuh. Dimana
zat makanan itu terdiri atas zat-zat gizi dan zat lain yang dapat menghasilkan energy
dan tenaga.Nutrisi jugaberhubungan dengan kesehatan dan penyakit, termasuk
keseluruhan proses dalam tubuh manusia untuk menerima makanan atau bahan-bahan
penting dari lingkungan hidupnya dan menggunakan bahan-bahan tersebut untuk
aktivitas penting dalam tubuhnya serta mengeluarkan sisanya.
Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh adalah keadaaan dimana individu yang
mengalami kekurangan asupan nutrisi untuk memenuhi kebutuhan metabolic,

2. Anatomi Fisiologi Sistem Pencernaan


Saluran pencernaan terdiri dari mulut, tenggorokan, kerongkongan, lambung,
usus halus, usus besar, rectum dan anus.
a. Mulut
Gigi berfungsi untuk menghancurkan makanan pada awal proses pencernaan.
Mengunyah dengan baik dapat mencegah terjadinya luka parut pada permukaan
saluran pencernaan. Setelah dikunyah lidah mendorong gumpalan makanan ke
dalam faring, dimana makanan bergerak ke esophagus bagian atas dan kemudian
ke bawah ke dalam lambung.
b. Esofagus
Esofagus adalah sebuah tube yang panjang. Sepertiga bagian atas adalah terdiri
dari otot yang bertulang dan sisanya adalah otot yang licin. Permukaannya
diliputi selaput mukosa yang mengeluarkan secret mukoid yang berguna untuk
perlindungan.
c. Lambung
Gumpalan makanan memasuki lambung, dengan bagian porsi terbesar dari
saluran pencernaan. Pergerakan makanan melalui lambung dan usus
dimungkinkan dengan adanya peristaltic, yaitu gerakan konstraksi dan relaksasi
secara bergantian dari otot yang mendorong substansi makanan dalam gerakan
menyerupai gelombang. Pada saat makanan bergerak ke arah spingter pylorus
pada ujung distal lambung, gelombang peristaltik meningkat. Kini gumpalan
lembek makanan telah menjadi substansi yang disebut chyme. Chyme ini
dipompa melalui spingter pylorus kedalam duodenum. Rata-rata waktu yang
diperlukan untuk mengosongkan kembali lambung setelah makan adalah 2sampai
6 jam.
d. Usus halus
Usus halus yang terdiri dari duodenum, jejunum, dan ileum yang panjangnya
kira-kira 6 meter dengan diameter 2,5 cm. Usus besar terdiri dari rectum, colon
dan rectum yang kemudian bermuara pada anus. Panjang usus besar sekitar 1,5
meter dengan diameter kira-kira 6 cm. Usus menerima makanan yang sudah
berbentuk chime (setengah padat) dari lambung untuk mengabsorbsi air, nutrient,
potassium, bikarbonat dan enzim. Chyme bergerak karena adanya peristaltik usus
dan akan berkumpul menjadi feses di usus besar. Dari makan sampai mencapai
rectum normalnya diperlukan waktu 12 jam. Gerakan colon dibagi menjadi 3
bagian yaitu, pertama houstral shuffing adalah gerakan mencampur chyme untuk
membantu mengabsorbsi air, kedua kontraksi haustrl yaitu gerakan untuk
mendorong materi air dan semi padat sepanjang colon, ketiga gerakan peristaltic
yaitu gerakan maju ke anus yang berupa gelombang. Makanan yang sudah
melewati usus halus : Chyme, akan tiba di rectum 4 hari setelah ditelan, jumlah
chime yang direabsorbsi kurang lebih 350 ml.
e. Usus besar (kolon)
Kolon orang dewasa, panjangnya kurang lebih 125-150 cm atau 50-60 inch,
terdiri dari :Sekum, yang berhubungan langsung dengan usus halus. Kolon terdiri
dari kolon asenden, transversum, desenden dan sigmoid. Rektum, 10-15 cm/ 4-6
inch.

3. Faktor yang Mempengaruhi Kebutuhan Nutrisi (Setiadi, 2015)


a. Pengetahuan
Rendahnya pengetahuan tentang manfaat makanan bergizi dapat mempengaruhi
pola konsumsi makan. Hal tersebut dapat disebabkan oleh kurangnya informasi
sehingga dapat terjadi kesalahan pemenuhan kebutuhan nutrisi.
b. Prasangka
Prasangka buruk terhadap beberapa jenis bahan makanan yang bernilai gizi tinggi,
dapat mempengaruhi status gizi seseorang. Misalnya, dibeberapa daerah, tempe
yang merupakan sumber protein yang baik dan murah tidak digunakan dalam
makanan sehari-hari karena masyarakat menganggap bahwa mengkonsumsi tempe
dapat merandahkan derajat mereka.
c. Kebiasaan
Adanya kebiasaan yang buruk atau pantangan terhadap makanan tertentu dapat
juga mempengaruhi status gizi. Misalkan dibeberapa daerah, terdapat larangan
makan pisang/papaya bagi para gadis remaja. Padahal makanan itu merupakan
sumber vitamin yang baik. Adapula larangan makan ikan bagi anak-anak karena
ikan dianggap mengakibatkan cacingan. Padahal ikan merupakan sumber protein
yang sangat baik bagi anak-anak
d. Kesukaan
Kesukaan yang berlebihan terhadap suatu jenis makanan dapat mengakibatkan
kurangnya variasi makanan, sehigga tubuh tidak memperoleh zat-zat gizi yang
dibutuhkan secara cukup. Kesukaan dapat mengakibatkan banyak terjadi kasus
malnutrisi pada remaja karena asupan gizinya tiak sesuai dengan yang dibutuhkan
tubuh.
e. Ekonomi
Status ekonomi dapat mempengaruhi perubahan status gizi penyediaan makanan
bergizi membutuhkan dana yang tidak sedikit karena status gizi dipengaruhi oleh
status ekonomi. Dengan kata lain, orang dengan status ekonomi kurang biasanya
kesulitan dalam menyediakan makanan bergizi. Sebaliknya orang dengan status
ekonomi cukup lebih mudah untuk menyediakan makanan yang bergizi.

4. Penyebab Tubuh Kekurangan Gizi (WHO, 2017)


Kekurangan gizi dapat terjadi ketika kamu tidak menjalani pola makan yang
sehat. Selain itu, kekurangan gizi bisa juga disebabkan oleh kondisi kesehatan yang
membuat tubuh tidak bisa menyerap nutrisi dari makanan dengan baik, atau membuat
kamu tidak nafsu makan. Ada juga beberapa hal lain yang dapat menyebabkan tubuh
kekurangan gizi, yaitu:
a. Menjalani diet terlalu ketat, karena bisa membuat kamu kekurangan kalori dan
berbagai nutrisi penting.
b. Mengalami gangguan makan, seperti anoreksia nervosa dan bulimia.
c. Menderita penyakit yang membuat nafsu makan terganggu, seperti penyakit hati,
HIV/AIDS, atau kanker.
d. Memiliki kondisi yang membuat tubuh sulit mencerna atau menyerap nutrisi,
misalnya penyakit radang usus dan cacingan.
e. Menderita disfagia atau kesulitan untuk menelan.
f. Menderita gangguan kesehatan mental, seperti depresi dan skizofrenia.
g. Mengonsumsi minuman beralkohol dalam jumlah banyak dan terlalu sering, karena
dapat mengganggu proses pencernaan dan penyerapan nutrisi pada tubuh.
h. Menjalani pengobatan yang dapat menurunkan nafsu makan, seperti kemoterapi,
konsumsi obat tekanan darah, atau obat tiroid.
i. Masalah ekonomi, kurangnya pengetahuan mengenai nutrisi, atau tinggal di daerah
yang kekurangan makanan.

Jika tubuhmu sudah tampak sangat kurus, ada baiknya kamu mencoba cara
menggemukkan badan dengan memperbaiki pola makan atau mendapatkan suplemen
dari dokter.Untuk menghindari kekurangan gizi, kamu disarankan untuk
mengonsumsi makanan dengan gizi seimbang tiap harinya. Makanan tersebut terdiri
dari sayur dan buah, susu dan produk olahannya, juga makanan sumber karbohidrat
(nasi, kentang, roti, sereal atau pasta), lemak sehat, dan protein (daging, telur, ikan,
atau kacang-kacangan).

Kekurangan gizi bisa dialami oleh siapa saja, mulai dari anak-anak, orang
dewasa, hingga lansia. Untuk mengetahui apakah tubuhmu mengalami kekurangan
gizi atau tidak, kamu dapat berkonsultasi ke dokter gizi. Dokter akan menghitung
indeks massa tubuhmu dan melakukan pemeriksaan lain yang diperlukan untuk
mengetahui status gizimu. Setelah itu, dokter akan memberikan pengaturan pola
makan yang sehat, sesuai dengan kondisimu.

5. Macam-macam Gangguan Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi (Nurarif, 2015)


a. Protein Calorine Malnutrition (PCM/PEM)
Suatu kondisi status nutrisi buruk akibat kurangnya kualitas dan kuantitas
konsumsi nutrisi dengan kategori sebagai berikut:
 PCM/PEM ringan : BB < 80% BB normal sesuai umur
 PCM/PEM sedang : BB 60% BB normal sesuai umur S/D 80% BB normal
 PCM/PEM berat : BB < 60% BB normal sesuai umur
PCM yang terjadi dilingkungan fasilitas kesehatan
 Status defisiensi protein
Keadaan defisiensi protein dapat terjadi dalam jangka pendek pada klien
yang mengalami stress berat akibat berbagai gangguan tubuh (pembedahan
penyakit akut, dll) tanda klinis: lelah, apatis, edema, kadar rotein menurun,
penurunan berat badan, kemunduran otot wajah, wajah ampak tua.
 Cachexia
Dapat terjadi secara gradual akibat kurangnya intek nutrisi yang adekuat
dalam jangka panjang. Gejala klinis: lapar, berat badan menurun drastic,
kemunduran otot, diare.
 Mixed stated
Kondisi ini dapat terjadi pada pasien yang menglami cachexia dan stress
yang akut. Efek dari mixed stated dapat berakibat buruk akibat hilannya
nutrisi-nutrisi vital. vitamin, dan zat besi. Tanda klinis : defisit neurologis,
gangguan kulit, gangguan penglihatan.
 Obesitas
Status obesitas dapat ditegakkan apabila berat badan lebih dari normal
(20%-30% > Normal)
 Overweight
Suatu keadaan BB 10 % melebihi berat badan ideal.

Indeks massa tubuh adalah cara yang baik untuk menilai apakah berat
badan Anda sehat atau tidak,” kata Jessica Crandall, RD, pendidik diabetes
bersertifikat dan juru bicara nasional untuk Academy of Nutrition and
Dietetics, dikutip dari Daily Burn.
Indeks massa tubuh adalah metrik standar yang digunakan untuk
menentukan siapa saja yang masuk dalam golongan berat badan sehat dan
tidak sehat. Indeks massa tubuh alias BMI membandingkan berat badan
Anda dengan tinggi badan Anda, dihitung dengan membagi berat badan
dalam kilogram dengan tinggi badan dalam meter kuadrat.

Ilustrasi BMI (source: whathealth.com)


Misalnya, Anda ingin mencari tahu apakah Anda normal atau obesitas.
Anda memiliki berat badan 80 kilogram dan tinggi 1,75 m (175 centimeter).

Pertama, kalikan tinggi badan dalam kuadrat: 1,75 x 1,75 = 3,06. Selanjutnya,
bagi angkat berat badan dengan hasil kuadrat tinggi badan: 80/3,06 = 26,1. Terakhir,
bandingkan angka BMI Anda (26,1) dengan kategori berat badan yang tercantum di
bawah ini:

 Di bawah 18,5 = Berat badan kurang


 18,5 – 22,9 = Berat badan normal
 23 – 29,9 = Berat badan berlebih (kecenderungan obesitas)
 30 ke atas = obesitas

Dengan begitu, angka BMI alias indeks massa tubuh Anda menyatakan bahwa
Anda memiliki kelebihan berat badan.

b. Kwashiorkor Malnutrisi yang terjadi akibat diet protein yang tidak adekuat pada
bayi ketika sudah tidak mendapatkan asi. Defisiensi dapat berakibat :retardasi
mental, kemunduran pertumbuhan, apatis, edema, otot-otot tidak tumbuh,
depigmentasi kulit, dermatitis.
c. Marasmus
Sindrom akibat defisiensi kalori dan protein. Defisiensi kalori berkibat :
kelaparan, hilangnya jaringan-jaringn tubuh, BB kurang dari normal, diare. PCM
juga dapat terjadi akibat kurang baiknya penanganan klien selama menjalani
proses perawatan di berbagai fasilitas kesehatan.

6. Tanda-tanda tubuh kekurangan gizi


Saat tubuh kekurangan gizi, ada beberapa tanda yang dapat muncul, yaitu:
 Penurunan berat badan.
 Mudah lelah.
 Konsentrasi menurun.
 Gusi dan mulut sering luka atau nyeri.
 Kulit dan rambut kering.
 Jaringan lemak dan otot di dalam tubuh berkurang.
 Pipi dan mata cekung.
 Pembengkakan di bagian tubuh tertentu, seperti di perut, wajah atau kaki.
 Mudah terkena infeksi karena melemahnya sistem kekebalan tubuh.
 Proses penyembuhan luka menjadi lambat.
 Mudah kedinginan.
 Perubahan mood atau suasana hati.
 Kehilangan selera makan.
 Mudah terjatuh karena otot melemah.

B. Konsep Aspek Legal Etik Keperawatan (DewiChristyawati,Maria.2010)


Etika berkenaan dengan pengkajian moral scara sistematis dan dirancang untuk
melihat apa yang harus dkerjakan, apa yang harus dipertimbangkan sebelum tindakan
tersebut dilakukan, dan ini menjadi acuan untuk melihat suatu tindakan benar atau salah
secara moral. Terdapar beberapa prinsip etik dalam pelayanan kesehatan dan keperawatan
yaitu:
a. Autonomy (penentu pilihan)
Perawat yang mengikuti prinsip autonomi menghargai hak klien untuk mengambil
keputusan sendiri.
 Tindakan : mengukur berat badan
Sebelum saya melakukan pengukuran berat badan pada klien terlebih
dahulu saya meminta persetujuan kepada klien, bahwa akan dilakukan
pengukuran berat badan
b. Non maleficence
Tugas yang dilakukan perawat tidak menyebabkan masalah bagi klien
 Tindakan: pemberian vitamin yang dibutuhkan
Perawat melakukan pemberian vitamin, perawat akan menjelaskan kepada
kien bahwa pemberian vitamin dapat memenuhi kebutuhan nutrisi
c. Beneficence
Perawat memiliki kewajiban untuk melakukan dengan baik, yaitu,
mengimplementasikan tindakan yang menguntungkan klien dan keluarga
 Tindakan : kolaborasi dengan ahli gizi
Dalam hal ini perawat berusaha melakukan yang terbaik untuk klien agar
masalah kebutuhan nutrisi klien teratasi
d. Informed consent
Persetujuan tindakan medis merupakan persetujuan seseorang untuk
memperbolehkan sesuatu yang terjadi
 Tindakan : pada klien yang akan dilakukan pemasangan NGT
Dalam hal ini perawat harus meminta persetujuan klien dan keluarganya
terlebih dahulu.
e. Justice ( perlakuan adil)
Perawat mengambil keputusan dengan rasa keadilan sesuai dengan kebutuhan tiap
klien
 Tindakan:
Pada saat melakukan tindakan kepada klien terlebih dahulu perawat
mencuci tangan begitu pula pada klien yang lain yang akan dilakukan
tindakan keperawatan
f. Kejujuran, kerahasian dan kesetian
Prinsip mengatakan yang sebenarnya(kejujuran) mengarahkan praktisi untuk
menghindari melakukan kebodohan atau menipu klien.
 Tindakan: pemasangan NGT
Perawat yang melakukan tindakan menjelaskan bahwa pemasangan NGT
terkadang membuat ketidaknyamanan pada klie.

C. Rencana Asuhan Klien Dengan Gangguan Kebutuhan Nutrisi


1. PENGKAJIAN
a. Riwayat keperawatan
Usia, jenis kelamin, dan tingkat aktivitas
Kesulitan makan (gangguan mengunyah atau menelan)
Perubahan nafsu makan
Perubahan berat badan
Ketidakmampuan fisik
Kepercayaan budaya dan agama yang mempengaruhi dalam pemilihan makanan
Status kesehatan umum dan kondisi medis
Riwayat pengobatan
b. Pemeriksaan fisik
Pengkajian tidak hanya berfokus pada jaringan yang berproliferasi secara cepat seperti
kulit, rambut, kuku, mata, dan mukosa tetapi juga meliputi tinjauan sistematis yang
dapat dibandingkan dengan setiap pemeriksaan fisik yang rutin.
Tanda Klinis malnutrisi : Area pemeriksaanTanda-tanda Penampilan umum
 Apatis, tidak bersemangat, lelah, mudah letih
BB Berlebih/ kurang
 Kulit Kering, berlapis, bersisik, pucat/ berpigmen, ada petekie/ memar, lemak
subkutan kurang
 Kuku Rapuh, pucat, melengkung, bentuk seperti sendok
 Rambut Kering, kusam, jarang, warna memudar, rapuh
 Mata :Konjungtiva pucat/merah,, kering, kornea lunak, kornea berawan
 Bibir Bengkak, pecah berwarna merah di pinggir mulut, fisura vertical
 Lidah Bengkak, berwarna merah, penampakan halus
 Gusi Berspons, bengkak, mudah berdarah, meradang
 Otot Lemah, mengecil
 System gastrointestinal Anoreksia, tidak mampu mencerna, diare, konstipasi,
pembesaran hati
 Saraf Penurunan refleks, kehilangan sensorik, rasa terbakar, kesemutan di
tangan dan kaki, iritabilitas.
c. Pemeriksaan Penunjang
1. Pemeriksaan Laboratorium
2. Pengukuran antropometri :
3. Clinis
Metode ini didasarkan atas perubahan yang terjadi yang digunakan dengan
ketidakcukupan zat gizi. Hal ini dapat dilihat pada jaringan epitel seperti : kulit,
rambut, dan mata.
4. Diet Makanan yang dimakan jenisnya dan porsinya.
2. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Diagnosa 1 : Ketidak seimbangan nutrisi , Kurang dari kebutuhan tubuh.
a. DEFINISI:Asupan nutrisi tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolic
b. BATASAN KARAKTERISTIK
 Kram abdomen
 Nyeri abdomen
 Menghindari makan
 Berat badan 20% atau lebih dibawah berat badan ideal
 Kerapuhan kapiler
 Diare
 Kehilangan rambut berlebihan
 Bising usus hiperaktif
 Kurang makanan
 Kurang informasi
 Penurunan berat badan dengan asupan makanan adekuat
 Kurang minat pada makanan
 Kesalahan konsepsi
 Kesalahan informasi
 Membrane mukosa pucat
 Ketidakmampuan memakan makanan
 Tonus otot menurun
 Menegeluh asupan makanan kurang dari RDA (recommended daily
allowance)
 Cepat kenyang setelah makan
 Sariawan rongga mulut
 Stetorea
 Kelemahan otot pengunyah
 Kelemahan otot untuk menelan
c. FAKTOR YANG BERHUBUNGAN
 Factor biologis
 Factor ekonomi
 Ketidakmampuan untuk mengabsorbsi nutrient
 Ketidakmampuan untuk mencerna makanan
 Ketidakmampuan untuk menelan makanan
 Factor psikologis

DAFTAR DIAGNOSAKEPERAWATAN/MASALAH KOLABORATIF BERDASARKAN


PRIORITAS
No.
Tanggal,Jamditemukan
Diagnosa Keperawatan
Tanggal Teratasi
Ttd
Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan b/d tidak mampu dalam memasukkan,
mencerna, mengabsorbsi makanan karena factor biologis, psikologi d/d mual, muntah

3. RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN


Rabu 17/8/2018
Diagnosa 1 Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 3 x 24 jam diharapkan
pemenuhan kebutuhan nutrisi px terpenuhi dengan KH :
 BB meningkat
 Pasien tidak mual
 Pasien tidak muntah
 Nafsu makan pasien meningkat IMT : 20 –25
Kaji intake pasien. Tingkatkan intake makan melalui :
 Kurangi gangguan dari luar
 Jaga privasi px
 Sajikan makanan dalam kondisi hangat
 Selingi makan dengan minum
 Jaga kebersihan mulut pasien
a. Sebagai informasi dasar untukperencanaan awal dan validasi data
b. Cara khusus tingkatakan nafsu makan
c. Memudahkan makanan masuk
d. Mulut yang bersih meningkatkan nafsu makan
e. Meningkatkan intake makanan
 Pasien mampu menghabiskan makanan 1 porsi
 Berikan makan sedikit tapi sering
 Kolaborasi dengan ahli giziasupan diit yang tepat
 AIR PUTIH MIN. 2L
TIDAK MINUM SEHARI
ALKOHOL  MAKANAN POKOK 2-
3X SEHARI
 SAYUR/BUAH
 SUSU
TIDAK MEROKOK/
NARKOBA

Makanan
PERILAKU
gizi
zeimbang

KEBUTUHAN
NUTRISI

POLA
ISTRAHAT
PIKIR

BEKERJA SESUAI
BATAS KEMAMPAN

TIDUR CUKUP 8 JAM BERPIKIR


SEHARI POSITIF
DAFTAR PUSTAKA
Kemenkes RI. 2018. Riset Profil Kesehatan Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.
leMone Priscilla. Burke m Karen, Gerene Bauldoff. 2016. Buku Ajar Keperawatan Medikal
Bedah. Jakarta; Buku Kedokteran EGC.
Nurarif . A.H dan Kusuma. II. (2016). Aplikasi Asuhan KeperawatanBerdasarkan Diagnosa
Medis& NANDA NIC-NOC. Jogjakarta; Media Action
Setiadi. (2016). Konsep dan Penulisan Dokumentasi Asuhan Keperawatan. Jogyakarta:
Graha ilmu.

Anda mungkin juga menyukai