Anda di halaman 1dari 6

NAMA: ENGGI ANDINI

NIM: 202011006
PRODI: D3 KEPERAWATAN

HAMBATAN KOMUNIKASI
Hambatan komunikasi adalah berbagai jenis distraksi ketika proses komunikasi (penyampaian
dan penerimaan) berlangsung antara orang satu dengan orang lain / bisa juga organisasi,
kelompok dsb. Hambatan ini bisa dikarenakan faktor pribadi, lingkungan, budaya dsb.
Faktor-faktpr yang mempengaruhi komunikasi Terapeutik
1. Spesifikasi tujuan komunikasi
 Komunikasi akan berhasil jika dengan tujuan yang jelas.
 Misal: bertujuan mengubah perilaku klien maka komunikasi diarahkan untuk
mengubah perilaku dari yang malaadaptif ke adaptif
Perilaku adaptif memungkinkan individu untuk beradaptasi secara positif
terhadap berbagai situasi. Ini adalah penyesuaian fungsional untuk perilaku
tertentu. Perilaku adaptif menciptakan kondisi dimana individu benar-benar dapat
berkembang dan tumbuh.
Perilaku maladaptif dapat dipandang sebagai kebalikan langsung dari perilaku
adaptif. Ini adalah sebuah bentuk perilaku negatif yang merugikan individu.
2. Lingkungan nyaman
 Lingkungan yang kondusif untuk terjalinnya hubungan dan komunikasi antara
pihak-pihak yang terlibat.
 Lingkungan yang tenang/tidak gaduh atau lingkungan yang sejuk-tidak panas
adalah lingkungan yang nyaman untuk berkomunikasi.
 Lingkungan yang dapat melindungi privasi akan memungkinkan komunikan dan
komunikator saling terbuka dan bebas untuk mencapai tujuan.
3. Privasi (terpeliharanya privasi kedua belah pihak)
 Kemampuan komunikator dan komunikan untuk menyimpan privasi masing-
masing lawan bicara serta dapat menumbuhkan hubungan saling percaya yang
menjadi kunci efektifitas komunikasi.
4. Percaya diri
 Kepercayaan diri masing-masing komunikator dan komunikan dalam komunikasi
dapat menstimulasi keberanian untuk menyampaikan pendapat sehingga
komunikasi efektif.
5. Berfokus pada klien
 Komunikasi teraputik dapat mencapai tujuan jika komunikasi diarahkan dan
berfokus pada apa yang dibutuhkan klien.
6. Stimulus yang optimal
 Stimulus yang optimal adalah penggunaan dan pemilihan komunikasi yang tepat
sebagai stimulus untuk tercapainya komunikasi terapeutik.
7. Mempertahankan jarak personal
 Jarak komunikasi yang nyaman untuk terjalinnya komunikasi yang efektif harus
diperhatikan perawat.
 Jarak komunikasi satu lengan (-+ 40 cm)
 Jarak komunikasi berbeda-beda tergantung agama, budaya, dan strata sosial.
 Hambatan timbul dari berbagai alasan dan mungkin dalam bentuk yang berbeda,
tetapi semuanya menghambat komunikasi terapeutik.
 Hambatan komunikasi terapeutik ini dapat menimbulkan perasaan tegang baik
bagi perawat maupun klien.

Hambatan komunikasi terapeutik dalam hal kemajuan hubungan perawat (terapis)


dengan klien terdiri dari 3 jenis utama yaitu
 Resistensi
 Transferens
 Kontertransferens

Resistensi
 Resisten adalah upaya klien untuk tetap tidak menyadari aspek penyebab
ansientas yang dialaminya.
 Resisten merupakan keengganan alamiah atau pengindraan verbalisasi yang
dipelajari atau mengalami peristiwa yang menimbulkan maslah aspek diri
seseorang.
 Resisten merupakan akibat dari ketidaksediaan klien untuk berubah telah
dirasakan.
 Perilaku resisten biasanya diperlihatkan oleh klien selama fase kerja, karena pada
fase ini sangat banyak berisi proses penyelesaian masalah.

Transferens
 Transferens adalah respons tidak sadar dimana klien mengalami perasaan dan
sikap terhadap perawat yang pada dasarnya terkait dengan tokoh kehidupannya di
masa lalu.
 Sifat yang paling menonjol adalah ketidaktepatan respons klien dalam intensitas
dan penggunaan mekanisme pertahanan pengisaran (displacement) yang
malaadaptif.
 Ada 2 jenis utama reaksi yaitu bermusuhan dan tergantung

Kontertransferens
 Yaitu kebutuhanterapeutik yang dibuat oleh terapis bukan klien.
 Kontertransferens merujuk pada respons emosional spesifik oleh terapis terhadap
klien yang tidak tepat dalam isi maupun konteks hubungan tarapeutik atau
ketidaktepatan dalam intensitas emosi.
Hambatan Dalam Komunikasi Terapeutik (Delaune & Ladner, 2002)
Perbedaan bahasa
 Ketidak-mampuan klien untuk berkomunikasi secara efektif dengan petugas
kesehatan dapat mempengaruhi respon klien terhadap intervensi.
Perbedaan budaya
 Perawat harus menyadari pola interaksi tipikal pada berbagai budaya
 Setiap budaya menggunakan bahasa yang berbeda-beda.
Gender
 Pengiriman, penerimaan dan penafsiran pesan dapat berfariasi antara pria dan
wanita.

Hambatan Dalam Komunikasi Terapeutik (Delaune & Ladner, 2002)


Status kesehatan
 Komunikasi dipengaruhi oleh perubahan persepsi sensorik, seperti hilangnya
penglihatan atau pendengaran.
Tingkat perkembangan
 Tingkat perkembangan klien diperlakukan dalam pemahaman pesan.
Perbedaan pengetahuan
 Perawat secara konsisten menilai tingkat pengetahuan klien untuk menentukan
cara terbaik untuk memperbaiki defisit pengetahuan.

Hambatan Dalam Komunikasi Terapeutik (Delaune & Ladner, 2002)


Jarak emosional
 Perawat memelihara hubungan dengan klien tanpa memanddang status mereka,
sehingga dapat mengurangu jarak emosional.
Emosi
 Ketika perawat atau klien cemas, komunikasi dapat berubah atau berhenti
 Perawat harus berada dalam keadaan yang tenang untuk menurunkan
kekhawatiran klien sehingga dapat meningkatkan kualitas komunikasi
Khayalan
 Perawat dapat menjaga diri klien dari khayalan dengan terus memperhatikan apa
yang klien katakan dengan tetap waspada dan dengan mengendalikan pikiran
mereka sendiri.

Hambatan Komunikasi Terapeutik


 Adanya perbedaan presepsi
 Terlalu cepat menyimpulkan
 Adanya pandangan stereotipe
 Kurangnya pengetahuan
 Kurangnya minat
 Sulit mengekspresikan diri
 Adanya emosi
 Adanya tipe kepribadian tertentu

Cara Mengatasi Hambatan Komunkasi


 Mengecek kembali maksud yang disampaikan
 Meminrta penjelasan lebih lanjut
 Mengecek umpan balik
 Mengulangi pesan yang disampaikan dan memperkuat informasi dengan bahasa
nonverbal
 Mengakrabkan hubungan interpesonal antara sender dan receiver
 Pesan dibuat secara singkat padat, jelan dan tepat
 Memfokuskan pesan pada topik spesifik yang telah dipilih
 Komunikasi dilakukan dengan berfokus pada penerima pesan bukan pada
pengirim pesan

Pandangan stereotip adalah asumsi terhadap seseorang berdasarkan pengalaman


atau keyakinan yang dimiki sebelumnya, jika dibiarkan, bisa memunculkan sikap
diskriminatif. Stereotip kerap kali tanpa dasar dan mengarah ke hal negatif
terhadap seorang individu atau kelompok tertentu

Jenis stereotip utama


Stereotip keagamaan
Dalam hal ini, stereotip dibentuk tentang nilai-nilai dan kebiasaan agama-agama
minoritas.
Karena mayoritas masyarakat tidak mempraktikkan atau berbagi nilai-nilai ini,
semua orang yang mengaku agama dikritik.
Sayangnya, kritik yang dirumuskan untuk orang-orang ini sering melampaui apa
yang ada hubungannya dengan kultus mereka.
Ini merupakan ironi, dan bahwa stereotip-stereotip ini di mana mereka muncul
paling banyak adalah di negara-negara yang lebih religius, di mana agama adalah
sesuatu yang tidak tersentuh dan tidak perlu dipertanyakan lagi.
Stereotip politik
Dengan media yang kita miliki saat ini, pemikiran politisi menyebar luas. Dengan
cara ini, siapa pun yang termasuk dalam kelompok politik mereka secara otomatis
memperoleh pemikiran mereka sendiri untuk mengadopsi orang-orang dari
politisi atau kelompok politik yang mengikuti Nade dilahirkan dengan ideologi
yang terbentuk sebelumnya, sehingga pada suatu saat ia memutuskan untuk
mengikuti politisi atau kelompok politik secara rasional.
Stereotip rasial
Pembentukan stereotip ini didasarkan terutama pada warna kulit atau milik
budaya. Penilaian stereotip ini bisa positif atau negatif, dan dihasilkan oleh fakta
bahwa itu hanya berbeda.
Ketika semua individu masyarakat memiliki hak dan kebutuhan yang sama dan
warna kulit atau budaya yang kita miliki biasanya tidak mengubahnya.
Stereotip kelas
Untuk pembentukan stereotip ini didasarkan pada kekuatan ekonomi, yang
merupakan penyebab utama prasangka sosial dan stereotip Masalah dengan
stereotip ini adalah bahwa mereka biasanya didasarkan pada interaksi individu
dengan seluruh masyarakat. Dan itu adalah situasi di mana prasangka seharusnya
tidak muncul.
Stereotip negara
Jenis stereotip ini dapat dimasukkan dalam stereotip ras, tetapi ini melangkah
lebih jauh. Di negara-negara di mana ada sejumlah besar imigran, mereka
ditugaskan untuk semua masalah di negara itu.
Sebagai aturan umum, mereka fokus pada kapasitas kerja imigran dan
menugaskan mereka kepribadian tergantung pada negara asal mereka..
Stereotip gender
Mungkin stereotip gender ini adalah yang paling sulit untuk mengubah
masyarakat dan salah satu yang paling berbahaya. Masalah stereotip ini adalah
bahwa mereka benar-benar berakar pada hampir semua orang tanpa mereka
hampir tidak diberi akun.
Selama bertahun-tahun, dalam masyarakat patriarkal tempat kami tinggal,
perempuan diremehkan dan dalam beberapa budaya bahkan dilupakan dan
dianulir..
Dalam sejarah, sering kali mereka dilupakan, dengan asumsi manusia berperan
penting dalam sejarah. Untungnya, seiring waktu, mereka mendapatkan kembali
kendali melalui penaklukan kecil Sampai hari ini, tidak aneh bagi kita bahwa
seorang wanita bekerja dan dia adalah seorang profesional yang hebat. Meskipun
demikian, mereka masih tidak memiliki pertimbangan yang sama dengan laki-laki
dan banyak stereotip gender berarti bahwa perempuan di posisi yang sama
dipegang oleh laki-laki berpenghasilan lebih rendah dari laki-laki ini..
Hanya dengan fakta mengklaim penaklukan kecil ini dari waktu ke waktu
merupakan penciptaan stereotip itu sendiri. Jadi hilangnya stereotip gender sangat
sulit untuk dihilangkan sampai perbedaan antara pria dan wanita hanya
dipertimbangkan karena sifat biologis mereka..
Stereotip seksual
Stereotip seksual berlaku untuk minoritas dengan orientasi seksual tertentu.
Pasangan-pasangan ini diberi peran karakter dan perilaku tertentu Satu hal yang
dilupakan orang-orang yang masih percaya dengan stereotip ini adalah bahwa
homoseksualitas, yang merupakan penyebab utama penciptaan stereotip ini,
adalah hubungan yang telah ada sejak jaman dahulu..
Selama bertahun-tahun, banyak stereotip yang telah dibentuk tentang hubungan
seksual telah mengambil piala mundur, dan membuat masyarakat menjadi
semakin tidak toleran..
Stereotip fisik
Sayangnya, setiap hari, orang dibedakan oleh bentuk tubuh mereka. Banyak
stereotip ini diterapkan terutama pada bobot orang, di mana seringkali masalah
fisik dengan bobotnya tidak dihargai, tetapi stereotip awalan masyarakat berpikir
bahwa itu adalah pilihan yang tepat karena kurangnya perawatan. kesehatan.
(https://id.thpanorama.com/articles/cultura-general/los-8-tipos-de-estereotipos-
principales.html )

Anda mungkin juga menyukai