Anda di halaman 1dari 5

Nama: Enggi Andini

Nim: 202011006.
Prodi: D3 Keperawatan.
Matkul: Keperawatan Keluarga.

“Diagnosis Keperawatan Nanda International”


 Domain 3: Eliminasi dan pertukaran.
 Kelas 2: Fungsi Gastrointestinal.
 Kode: 00011.
1. Diagnosa: Konstipasi.
 Definisi: Penurunan frekuensi normal defekasi yang disertai kesulitan atau
pengeluaran feses tidak tuntas dan/atau feses yang keras, kering, dan banyak.
 Faktor yang berhubungan;
 Fungsional
 Kebiasaan defekasi tidak teratur
 Kebiasaan menekan dorongan defekasi
 Kelemahan otot abdomen
 Ketidakadekuatan toileting
 Perubahan lingkungan saat ini
 Rata-rata aktivitas fisik harian kurang dari yang dianjurkan
menurut usia dan jenis kelamin
 Mekanis
 Abses rektal
 Fisura anal rektal
 Gangguan neurologis ( mis., EEG positif, trauma kepala, gangguan
kejang)
 Hemoroid
 Kehamilan
 Ketidakstabilan elektroit
 Obesitas
 Obstruksi pasca-bedah
 Pembesaran prostat
 Penyakit hirschsprung
 Prolapse rektal
 Rektokel
 Stiktur anal rektal
 Tumor
 Ulkus rektal
 Farmakologis
 Agens farmaseutikal
 Penyalahgunaan laksatif
 Fisiologis
 Asupan cairan tidak cukup
 Asupan serat tidak cukup
 Dehidrasi
 Kebiasaan makan buruk
 Ketidakadekuatan gigi kelinci
 Ketidakadekuatan hiegine oral
 Penurunan motilital traktus gastrointenal
 Perubahan kebiasaan maka (mis, makan, waktu, makan)
 Psikologis
 Depresi
 Konfusi mental
 Stress emosi.
2. Diagnosa: Risiko Konstipasi
 Kode : 00015
 Definisi : rentan mengalami penurunan frekuensi defekasi normal yang
disertai dengan kesulitan atau tidak lampiasnya pasase feses dan/atau
pesase feses yang keras, kering, dan banyak, yang dapat mengganggu
kesehatan.
 Factor resiko:
 Fungsional
 Kebiasaan defekasi tidak teratur
 Kebiasaan menekan dorongan untuk defekasi
 Kelemahan otot abdomen
 Ketidakadekuatan kebiasaan toileting
 Perubahan lingkungan baru
 Rata-rata aktivitas fisik harian kurang dari yang dianjurkan
menurut umur dan usia.
 Mekanis :
 Abses rectal
 Fisura anal rectal
 Gangguan neurologis ( mis,. Elektroensefaloram (EEG) positif,
trauma kepala, gangguan kejang)
 Hemoroid
 Kehamilan
 Ketidakseimbangan elektroit
 Obesitas
 Obstruksi usus pasca – bedah
 Pembesaran prostat
 Penyakit hirschsprung
 Prolapse rektal
 Rektokel
 Striktur anak rektal
 Tumor
 Ulkus rektal.
 Farmakologis :
 Agens farmaseutikal
 Garam besi
 Penyalahgunaan laksatif.
 Fisiologis:
 Asupan cairan tidak cukup
 Asupan serat tidak cukup
 Dehidrasi
 Ketidakadekuatan gigi kelinci
 Ketidakadekuatan hiegine oral
 Penurunan motilitas traktus gastrointestinal
 Perubahan makanan
 Perubahan pola makan ( mis,. Makan, waktu makan)
 Psikologis :
 Depresi
 Gamgguan emosi
 Konfusi.
3. Diagnosa: Diare.
 Kode : 00013.
 Definisi : pesase feses yang lunak dan tidak berbentuk.
 Faktor yang berhubungan:
 Fisiologis:
 Inflamasi gastrointestinal
 Iritasi gastrointestinal
 Kram
 Malabsorpsi
 Parasit
 Psikologis :
 Ansietas
 Tingkat stress tinggi
 Situasional:
 Makan melalui slang
 Melakukan perjalanan
 Paparan pada kontaminan
 Pemaparan pada toksin
 Penyalahgunaan laksatif
 Penyalahgunaan zat
 Program pengobatan
4. Diagnosa: Difungsi motilitas gastrointestinal.
 Kode : 00196.
 Definisi : peningkatan, penurunan, ketidakefektifan, atau kurang aktivitas
peristaltic di dalam system gastrointestinal.
 Factor yang berhubungan:
 Ansietas
 Gaya kurang gerak
 Imobilitas
 Intoleransi makanan
 Malnutrisi
 Memakan kontaminan ( mis., radioaktif, makanan, air)
 Pemberian makan enteral
 Penuaan
 Prematuritas
 Program pengobatan.
5. Diagnose : Risiko disfungsi motilitas gastrointestinal
 Kode: 00197.
 Definisi : rentan mengalami penurunan frekuensi normal defekasi yang
disertai kesulitan atau pesase feses tidak lampias, yang dapat mengganggu
kesehatan.
 Factor risiko :
 Agens farmaseutikal
 Anseitas
 Diabetes mellitus
 Gaya hidup kurang gerak
 Imobilitas
 Infeksi
 Intoleransi makanan
 Penuaan
 Penurunan sirkulasi gastrointestinal
 Penyakit refluks gastroesofagus
 Penyiapan yang kurang higienis
 Perubahan pola makan
 Perubahan sumber air
 Prematuritas
 Stress
6. Diagnose : inkontinesia defekasi
 Kode : 00014.
 Definisi : perubahan pada kebiasaan defekasi normal yang ditandai dengan
pasase feses intvolunter.
 Factor yang berhubungan:
 Abnormalitas sfingter rektal
 Agens farmaseutikal
 Diare sfingter rektal
 Factor lingkungan ( mis., tidak dapat mengakses kamar mandi)
 Gangguan kapasitas reservoir
 Gangguan kognisi
 Imobilitas
 Impaksi
 Kebiasaan diet kurang
 Kerusakan saraf motoric atas
 Kerusakan saraf motoric bawah
 Lesi kolorektal
 Pengosongan usus tidak tuntas
 Peningkatan tekanan abdomen abnormal
 Peningkatan tekanan usus abnormal
 Penurunan umum tonus otot
 Penyalahgunaan laksatif
 Stressor
 Kesulitan perawatan diri toileting.

Anda mungkin juga menyukai