A. Pengertian Air
Air merupakan sumber bagi kehidupan makhluk hidup, terlebih bagi manusia.
Dalam tubuh manusia sendiri saja terdiri dari 70% air, maka hal itu menjadikan air
sebagai unsur paling utama yang membentuk tumbuhnya tubuh manusia. Berawal
dari hal itu maka tidak dapat diingkari bahwa air menjadi hal yang patut diperebutkan
dan dibutuhkan oleh setiap manusia.
Pertumbuhan penduduk dan pembangunan ekonomi yang pesat memberikan
tekanan yang sangat besar pada sumber air tawar yang langka dan tekanan tersebut
terus meningkat. Karena adanya pencemaran lingkungan dari pembuangan kotoran
baik kotoran domestik, limbah padat, limbah industri dan aliran dari limbah pertanian
yang dibuang ke aliran sungai, danau, bahkan ke saluran perkotaan maka sumber air
tawar terus berkurang. Suhu tinggi akibat perubahan iklim dan curah hujan yang tinggi
akan memperburuk kelangkaan air.
Air yang dapat kita pergunakan untuk berbagai macam aktifitas yang dapat kita
lakukan, seperti minum, mandi, gosok gigi, dan lain lain adalah air yang harus
memenuhi syarat air yang layak dan tidak sembarangan. Hal-hal buruk akan terjadi
apabila kita menggunakan air yang kotor untuk melakukan semua kegiatan dan
aktifitas diatas. Pengertian terkait dengan air tertuang dalam UU RI No.7 Tahun 2004
dan Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 907 Tahun 2002, yaitu sebagai berikut:
Sumber daya air adalah air, dan daya air yang terkandung didalamnya.
Air adalah semua air yang terdapat pada diatas, ataupun di bawah permukaan
tanah, termasuk dalam pengertian ini air permukaan.
Air Bersih (clean water) adalah air yang digunakan untuk keperluan sehari-hariyang
kualitasnya memenuhi syarat kesehatan dan dapat diminum apabila telah dimasak
Air Minum (drinking water) adalah air yang melalui proses pengolahan atau tanpa
proses pengolahan yang memenuhi syarat kesehatan dan dapat langsung diminum
Air permukaan adalah semua air yang terdapat pada permukaan tanah.
Gambar. Air
Air sangat dibutuhkan oleh semua makhluk hidup mulai dari hewan, tumbuhan
hingga manusia. Makhluk hidup tersebut sangat bergantung dengan air sebagai
sumber daya penunjang kehidupan mereka. Manusia sebagai makhluk yang berakal
seharusnya dapat menjaga kelestarian air supaya dapat dimanfaatkan oleh generasi
yang akan datang. Tetapi disadari atau tidak kita telah sering membuang-buang air
seolah-olah air itu tidak terhingga jumlahnya. terkadang kita berpikir kalau air datang
sangat berlimpah, dan terlihat air ada dimana-mana, ketersediaan air di dunia ini
kadang terlalu berlimpah jumlahnya, seperti adanya banjir sehingga kita merasa
bahwa air tidak akan pernah ada habisnya.
Seperti yang dikatakan sebelumnya, tidak semua air dapat digunakan untuk
beraktifitas. Air yang kotor bagaikan tidak berguna bagi kita semua. Tetapi kita juga
harus sadar bahwa kita sendiri yang mengotori air tersebut, sehingga persediaan air
bersih seluruh dunia sudah mulai menipis. Dan kalau bukan kita, siapa yang akan
berkontribusi pada seluruh dunia agar air bersih tetap tersedia hingga seluruh umat
manusia dapat mengaksesnya.
1. Air Permukaan
Air permukaan adalah air yang berasal dari air hujan yang telah turun dan
mengalir diatas permukaan bumi, karena air tidak terserap dengan baik kedalam
tanah yang dikarenakan lapisan tanahnya mempunyai sifat rapat air, maka
sebagian besar air itu akan tergenang dan mengalir menuju daerah yang lebih
rendah, air permukaan yang seperti inilah maaka sering disebut dengan sungai.
Sebelum masuk ke dalam tanah serta selama air mengalir diatas
permukaan biasanya air mengalami pengotoran, seperti bercampur dengan
lumpur, sisa daun dan batang kayu serta kotoran lainnya. Tingkat kotoran yang
terkandung pada air permukaan tergantung dari daerah yang dilintasinya, jika di
daerah perkotaan, maka kualitas air permukaan akan sangat buruk karena
biasanya air bercampur dengan campuran bahan kimia, sebaliknya apabila air
permukaan mengalir pada hutan maka akan mengandung bahan anorganik alami
yaitu humus dan bahan organik lainnya (daun, batang dan akar). Air permukaan
terbagi menjadi :
Air sungai pada daerah hulu biasanya memiliki kualitas air yang jauh
lebih baik dan layak utk digunakan, sehingga tidak memerlukan proses yang
panjang dan susah dalam pengolahannya untuk menjadi air konsumsi. Maka
masyarakat yang tinggal di daerah hulu sungai akan lebih memilih
menggunakan air sungai, daripada dengan menggunakan air tanah karena
kualitas antara air sungai dan air tanah tidak terlalu terlihat.
b. Air Danau/Telaga
Air danau adalah salah satu air permukaan yang mengalir ke permukaan
tanah dan menemukan sebuah cekungan, apabila cekungan tanah yang di
dapat dalam bentuk yang besar sehingga akan terbentuk danau. Sedangkan
jika cenkungan yang di dapat berskala kecil maka akan membentuk telaga.
Danau biasanya memiliki sumber air dari sungai ataupun mata air di
sekitar danau tersebut dan memiliki arah aliran air keluar. Sedangkan Telaga
maupun rawa biasanya hanya sekedar aliran air hujan yang tergenang di
suatu cekungan tanah yang tidak memiliki aliran air yang keluar. Dari hal inilah
yang menyebabkan biasanya air rawa atau telaga dapat berwarna. Sebab
kandungan dari zat organik yang tinggi dan larut menjadikan air rawa/telaga
dapat berwarna kuning/coklat.
Apabila akan menggunakan air rawa harus berhati hati yaitu dengan
mengambil air sampai kedalaman tertentu, supaya endapan kandungan zat
organic yang ada didalam air tidak ikut terbawa, dan haruslah diendapkan lagi
apabila air yang dalam terbawa ke permukaan.
c. Air Laut
Air laut merupakan air permukaan yang menjadi penyuplai air terbesar di
Bumi. Air laut memiliki rasa yang sangat asin, karena kandungan NaCl atau
garam nya yang sangat tinggi. Maka air laut tidak dapat memenuhi
persyaratan untuk digunakan sebagai air konsumsi untuk mausia.
2. Air Angkasa
Air angkasa adalah air yang berasal dari udara atau atmosfer yang jatuh ke
permukaan bumi. Perlu diketahui bahwa komposisi air yang yang terdapat di
lapisan udara bumi berkisar 0.001% dari total air yang ada dibumi. Menurut
bentuknya air angkasa terbagi lagi menjadi:
a. Air Hujan
Air hujan terjadi karena beberapa proses berikut ini, yaitu berawal dari
matahari yang berfungsi mendorong proses terjadinya penguapan uap air
yang ada di permukaan bumi hingga naik ke lapisan atmosfer, di atmosferlah
uap air akan mengalami kodensasi sehingga berubah wujud menjadi titik-titik
air yang akan semakin berat sampai sehingga jatuh ke atas permukaan bumi,
maka terbentuklah air hujan. Akan tetapi ada juga titik-titik air yang sebelum
sampai ke bumi sudah menguap lagi, sehingga air hujan tidak tercipta.
b. Air Salju
Air salju mempunyai type dan karakter yang hampir sama dengan air
hujan, akan tepapi dikarenakan suhu udara yang ada disekitarnya lebih
rendah dan kecil sehingga titik air tidak berubah menjadi air, tetapi berubah
menjadi es, sehingga air jatuh kembali keatas permukaan bumi itu dalam
bentuk butiran es yang berbentuk lembut yang sering disebut dengan salju.
c. Air Es
Pada air es ini proses terbentuknya juga hampir sama dengan air hujan
dan salju, akan tetapi suhu udara yang ada pada saat terjadi kodensasi lebih
rendah dan dingin lagi dibandingkan suhu pada saat turun salju maka titik air
yang jatuh ke atas permukaan bumi berbentuk kepingan es yang ukurannya
bermacam-macam.
Gb. Air Es
Air tanah merupakan air hujan yang turun dan mencapai pada permukaan
bumi serta langsung menyerap ke dalam lapisan tanah sehingga menjadi air
tanah. Sebelum mencapai lapisan tempat aliran air yang ada ditanah, maka air
hujan akan menembus melewati beberapa lapisan tanah yang ada dibawahnya,
dengan begitu dapat menyebabkan terjadinya kesadahan pada air tersebut.
Dengan kesadahan pada air tersebut maka yang dapat menyebabkan air
bercampur dan mengandung zat-zat mineral, seperti magnesium, kalsium, dan
logam.
Tanah tersusun atas beberapa lapisan sampai mencapai lapisan tanah
keras dan rapat air serta lapisan batuan. Air tanah terdapat pada semua lapisan
tanah dan memiliki karakteristik yang berbeda antara satu lapisan tanah dengan
lapisan tanah yang lain. Pembedanya adalah dilihat dari kandungan zat kimia
yang terkandung didalamnya. Air tanah terbagi menjadi beberapa jenis seperti
berikut:
Untuk kualitas air tanah dalam jauh lebih baik jika dibandingkan dengan
air tanah dangkal/ freatik. Hal ini dikarenakan telah mengalami penyaringan
yang sempurna dan air tanah artesis biasanya bebas bakteri sehingga dapat
langsung diminum.
Air tanah Artesis bisa dijadikan solusi terhadap kekeringan. Jika pada
musim kemarau panjang, biasanya sumur/ air tanah dangkal mengering,
namun tidak halnya dengan air tanah dalam yang mana debit airnya
cenderung stabil. Permasalahan yang kerap dihadapi adalah cukup mahalnya
biaya yang dibutuhkan untuk membuat sumur artesis tersebut.
C. Kebutuhan Air
Kebutuhan air dalam suatu bangunan merupakan perhitungan seberapa
banyak kebutuhan suatu bangunan akan air yang dibutuhkan baik untuk penghuninya
maupun kebutuhan penunjang yang lain yang pastinya ada kaitannya dengan fasilitas
dan kebutuhan bangunan. Adapun keperluan kebutuhan air dalam bangunan antara
lain:
Kapasitas : Jumlah volume yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan air bersih
selama 1 hari (liter/hari)
Pemakaian : Jumlah pemakaian air bersih per pemakai dalam 1
hari (liter/pemakai/hari)*
Jumlah Pemakai : Banyaknya pengguna air bersih dalam 1 hari.
Satuan pengguna disesuaikan dengan jenis peruntukan bangunan.
Sekolahan 57
Sekolahan+Kafetaria 95
Apartemen 133
Kantor 57-125
Taman Umum 19
Taman dan shower 38
Kolam renang 38
Apartemen mewah 570/unit
Rumah susun 152/unit
Hotel 380/kamar
Pabrik 95
Rumah sakit umum 570/unit
Rumah perawat 285/unit
Restoran 95
Dapur hotel 38
Motel 190/tmpt tidur
Drive in Pertokoan 19/mobil
Servis station 38
Airprt 11-19/penumpang
Gereja 19-26/tmpt duduk
Rumah tinggal 150-285