Anda di halaman 1dari 26

ANALISIS PENGARUH INVESTASI, PDRB, JUMLAH

PENDUDUK, PENERIMAAN PEMBANGUNAN, DAN INFLASI


TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) DI
KABUPATEN LOMBOK BARAT
Oleh:
Karlina Batik
Pemerintah Daerah Kalimantan Tengah
E-mail/No. Hp:batik_kar@yahoo.co.id

Abstract

Mark sense application autonomousing to expected region gets to give facility to


region to even out its own housewifery, also give room opportunity for region to
dig up and mendayagunakan is proprietary potency optimal ala. PAD as one of
accepting region reflects to increase region independence. The greater PAD
therefore points out that region progressively is able to dig up and utilizes
source those are at its region. To the effect that wants to be reached in this
research is menganalisis affecting investment, PDRB, population, Development
acceptance, and inflation to PAD. Observed data in this research is time series's
data with runtut time 1980 2007. Estimation model that is utilized is bifilar
regression that ditranspormasikan goes to to form logarithm.

Key word: Financially Region, PAD, Investment, PDRB, Resident, Development


acceptance, Inflation.

Abstrak

Adanya pemberian otonomi kepada daerah diharapkan dapat memberikan


keleluasaan kepada daerah untuk menyelenggarakan urusan rumah tangganya
sendiri, juga memberikan peluang ruang bagi daerah untuk menggali dan
mendayagunakan potensi yang dimiliki secara optimal. PAD sebagai salah satu
penerimaan daerah mencerminkan tingkat kemandirian daerah. Semakin besar
PAD maka menunjukkan bahwa daerah semakin mampu untuk menggali dan
memanfaatkan sumber-sumber yang ada di daerahnya. Tujuan yang ingin dicapai
dalam penelitian ini adalah menganalisis pengaruh investasi, PDRB, jumlah
penduduk, Penerimaan Pembangunan, dan inflasi terhadap PAD. Data yang
diamati dalam penelitian ini adalah data time series dengan runtut waktu 1980-
2007. Model estimasi yang digunakan adalah regresi berganda yang
ditranspormasikan ke bentuk logaritma.

Kata Kunci : Keuangan Daerah, PAD, Investasi, PDRB, Penduduk, Penerimaan


Pembangunan, Inflasi.

PENDAHULUAN
Ciri utama suatu daerah yang daerah adalah ditandai oleh
mampu melaksanakan otonomi kemampuan keuangan daerah. Halim
Analisis Pengaruh Investasi … ( Karlina Batik)
.

(2001) menjelaskan bahwa cirri pada dasarnya terkandung tiga misi


utama suatu daerah yang mampu utama sehubungan dengan
melaksanakan otonomi, yaitu pelaksanaan otonomi daerah dan
Kemampuan keuangan daerah desentralisasi (Mardiasmo, 2004)
artinya daerah harus memiliki yaitu :
kewenangan dan kemampuan untuk Menciptakan efesiensi dan
menggali sumber-sumber keuangan, efektivitas pengelolaan sumber daya
mengelola dan menggunakan daerah. Meningkatkan kuantitas
keuangan sendiri yang cukup pelayanan umum dan kesejahteraan
memadai untuk menyelenggaraan masyarakat.Memberdayakan dan
pemerintahannya Ketergantungan menciptakan ruang gerak bagi
kepada bantuan pusat harus masyarakat untuk ikut serta dalam
seminimal mungkin, agar pendapatan proses pembangunan. Oleh karena
asli daerah (PAD) dapat menjadi itu selain menggali sumber-sumber
bagian sumber keuangan terbesar keuangan di daerah, pemerintah
sehingga peranan pemerintah daerah daerah harus sanggup pula untuk
menjadi lebih besar. mengelola dan menggunakan secara
Dengan diberlakukannya efesien dan efektif keuangan
Undang-Undang Nomor 33 Tahun daerahnya dalam rangka
2004 tentang Perimbangan Keuangan penyelenggaraan pemerintah
antara Pemerintah Pusat dan Daerah daerahnya, agar ketergantungan
merupakan paradigma yang sangat kepada bantuan pemerintah pusat
berarti bagi pengelolaan keuangan dapat ditekan semaksimal mungkin.
daerah, baik ditingkat Provinsi Dengan berkurangnya
maupun Kabupaten/Kota. ketergantungan kepada pemerintah
Adanya pemberian otonomi pusat, maka PAD di daerah menjadi
kepada daerah diharapkan dapat sumber keuangan utama. Kegiatan
memberikan keleluasaan kepada ini hendaknya didukung juga oleh
daerah dalam pembangunan daerah kebijakan perimbangan keuangan
melalui usaha-usaha yang sejauh pemerintah pusat dan daerah sebagai
mungkin mampu meningkatkan prasyarat dalam sistem pemerintahan
partisipatif aktif masyarakat, karena Negara (Koswara,2000:50)

Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol 11 No. 01 Juni 2013 116


Analisis Pengaruh Investasi … ( Karlina Batik)
.

Proses menuju kemandirian PAD terhadap penerimaan daerah


tersebut, terutama dari segi masih kecil. Fenomena tersebut
pembiayaan penyelenggaraan ditunjukkan oleh tabel 1. Pada table
pemerintahan dan pembangunan tersebut menunjukkan bahwa
selama ini masih dirasakan kurang. pendapatan daerah Kabupaten
Hal ini tercermin dari peranan PAD Lombok Barat masih kecil
terhadap APBD yang masih rendah, kontribusinya terhadap penerimaan
khususnya PAD Kabupaten/Kota. daerah dan PAD Kabupaten masih
Kabupaten Lombok Barat sangat tergantung kepada sumber
memiliki banyak sumber PAD, dana dari pusat, karena kemampuan
diantaranya berasal dari restribusi dari sumber dana dari PAD hanya
pelabuhan laut lembar dan kawasan sekitar 8,37 persen.
wisata sengggi dan lain-lain.
Walaupun sumber-sumber PAD
cukup banyak namun kontribusi
Tabel 1. Kontribusi PAD Terhadap Penerimaan Daerah Tahun 2003-2006
Jenis Penerimaan (Rp.000)
Tahun Sumbangan
No. Anggaran Pendapatan Asli
Dana Perimbangan (%)
Daerah
1. 2003 21.084.349.287 270.471.121.000 7.80
2. 2004 26.773.520.690 266.100.793.806 10.06
3. 2005 26.767.867.474 296.370.030.913 9.03
4. 2006 32.388.707.130 444.946.322.385 7.28
Total 107.014.444.581 1.277.888.268.104 8.37
Sumber : BPS Kabupaten Lombok Barat

Obyek sumber PAD adalah tersedianya fasilitas, sarana dan


masyarakat setempat, jika prasarana pendukung kegiatan
pemerintah daerah dalam ekonomi di daerah untuk
melaksanakan pemungutan PAD pertumbuhan ekonomi daerah.
tidak memperhatikan kepentingan Berdasarkan pada fenomena
masyarakat daerahnya, maka sebagaimana sudah diungkapkan,
pemerintah daerah akan mengalami maka permasalahan yang akan dikaji
kesulitan dalam upaya meningkatkan adalah pengaruh investasi, PDRB
PAD.Salah satu aspek kepentingan dan jumlah penduduk, Penerimaan
masyarakat di daerah adalah Pembangunan dan Inflasi terhadap

Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol 11 No. 01 Juni 2013 117


Analisis Pengaruh Investasi … ( Karlina Batik)
.

Pendapatan Asli Daerah (PAD) di seringkali mematikan inisiatif dan


Kabupaten Lombok Barat. prakarsa pemerintah di daerah
Secara teoritis, yang sehingga program yang telah disusun
dimaksud dengan keuangan daerah berdasarkan kebutuhan daerah tidak
adalah semua hak dan kewajiban dapat dilaksanakan. Konsep ekonomi
yang dapat dinilai baik berupa uang daerah menjelaskan bahwa suatu
maupun barang yang dapat dijadikan daerah disebut sebagai daerah
kekayaan daerah sepanjang belum otonomi, jika daerah tersebut
memiliki atau dikuasai oleh Negara memiliki sumber-sumber keuangan.
atau daerah yang lebih tinggi serta Hal tersebut diperlukan agar daerah
pihak-pihak lain sesuai ketentuan dapat mengurus rumah tangganya
atau peraturan perundang-undangan sendiri dengan sebaik-baiknya. Salah
yang berlaku (Mamesah,1997:16) satu sumber keuangan daerah adalah
Manajemen keuangan daerah, berasal dari Pendapatan Asli Daerah
penyusunan APBD bertumpu pada (PAD). PAD merupakan pendapatan
perencanaan tahunan. APBD sendiri yang berasal dari sumber-sumber
terbagi atas tiga bagian yaitu keuangan daerah yang terdiri dari
anggaran penerimaan, anggaran pajak daerah, restribusi daerah,
pengeluaran dan anggaran bagian laba BUMN, penerimaan
pembangunan. Ketiganya dilakukan dinas-dinas dan penerimaan lain-lain
dengan pendekatanline-item dan (Kaho,1997:37).
incrementalism. Hal ini seringkali PAD sebagai sumber utama
bertentangan dengan kebutuhan riil pembiayaan kegiatan rutin dan
dan kepentingan masyarakat. Artinya pembangunan di daerah menuntut
pendekatan yang diterapkan lebih untuk selalu dan terus menerus
berorentasi pada anggaran dari pada dipacu pertumbuhannya. Jumlah dan
kebutuhan. Ketergantungan kenaikan kontribusi PAD pemerintah
pemerintah daerah terhadap kabupaten/kota akan dapat berperan
pemerintah pusat dalam hal dalam rencana peningkatan
keuangan masih relative tinggi, kemandirian pemerintah daerah
akibatnya akan mengganggu untuk tidak selalu bergantung pada
kelancaran pembangunan dan

Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol 11 No. 01 Juni 2013 118


Analisis Pengaruh Investasi … ( Karlina Batik)
.

pemerintah pusat dan pemerintah Pendapatan Asli Daerahnya dapat


provinsi. diukur melalui
Kristiadi (1998:40-57) Peranan PAD dalam
menegaskan bahwa penerimaan membiayai pengeluaran rutin
daerah yang terpenting banyak pemerintah daerah yang
tergantung pada tingkat pendapatan bersangkutan;
dan perekonomian setempat yang Perbandingan antara PAD
langsung dipengaruhi oleh tingkat dengan PDRB non-migas masing-
perkembangan ekonomi nasional. masing daerah. Ada berbagai faktor
Usaha peningkatan PAD yang tanpa yang berpengaruh terhadap
memperhatikan efeknya terhadap kemampuan keuangan daerah yaitu
kegiatan ekonomi dan potensi yang faktor eksternal yang
ada, akan menimbulkan gangguan meliputi,Investasi,PDRB, Jumlah
terhadap kelancaran ekonomi dan Penduduk, Penerimaan Subsidi dari
perdagangan, bahkan akan pemerintah pusat, Penerimaan
menghambat sektor-sektor ekonomi pembangunan, Inflasi.
tertentu.PAD dapat juga diartikan Pengaruh Investasi terhadap
sebagai pendapatan yang digali dari PAD Menurut Raharjo dan
sumber keuangan daerah itu sendiri. Manurung (2004:49) dalam teori
Hal ini berkaitan erat dengan ekonomi makro, investasi secara
penyelenggaraan tugas desentralisasi. fisik adalah dalam bentuk barang dan
Dengan banyaknya kebutuhan daerah modal (pabrik dan peralatan),
dapat dibiayai oleh pendapatan asli bangunan dan persediaan barang
daerahnya, maka semakin tinggi pula (inventory) Dengan pembatasan
kualitas otonominya. Dengan tersebut, definisi investasi dapat
demikian PAD yang mempunyai lebih dipertajam sebagai
prospek yang cukup baik untuk pengeluaran-pengeluaran yang
setiap daerah otonom pada masa meningkatkan stok barang modal
yang akan datang. (capital stock). Yang dimaksud
Djoyosubroto (1992;42) dengan stok barang modal
mengemukakan bahwa kemampuan (persediaan barang modal) adalah
daerah dalam memobilisasi jumlah barang modal suatu

Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol 11 No. 01 Juni 2013 119


Analisis Pengaruh Investasi … ( Karlina Batik)
.

perekonomian, pada satu saat faktor-faktor lain selain tingkat


tertentu. Untuk mempermudah bunga mengalami perubahan.
perhitungan, umumnya stok barang Teori pertumbuhan ekonomi
modal dinilai dengan uang, yaitu Horrod-Domar, secara jelas
jumlah barang modal dikalikan harga menyatakan bahwa tingkat
perolehan per unit barang modal. pertumbuhan GDP (AY/Y)
Dengan demikian barang modal ditentukan secara bersama-sama oleh
merupakan konsep stock (stock tabungan nasional, s, serta rasio
concept), karena besarnya dihitung modal-output nasional, k. Secara
pada satu periode tertentu. lebih spesifik pertumbuhan
Menurut Iswardono pendapatan nasional akan secara
(1999:232) pengikut Keynes langsung atau secara “positif”
menekankan bahwa tingkat bunga berbanding lurus dengan rasio
bukan merupakan veriabel kritis tabungan (yakni, semakin banyak
dalam menentukan permintaan bagian GDP yang ditabung dan
investasi. Menurut mereka yang diinvestasikan, maka akan lebih
menjadi variable kritis adalah besar lagi pertumbuhan GDP yang
variable yang menentukan dihasilkan) dan secara “negative”
keuntungan yang diharapkan dan atau berbanding terbalik terhadap
dikenal sebagai “Marginal Efficiency rasio modal-output dari suatu
of Investment”. Mereka berpendapat perekonomian (yakni, semakin besar
bahwa permintaan investasi adalah rasio modal-output nasional atau k,
inelastic terhadap tingkat bunga. Hal maka tingkat pertumbuhan GDP
ini berarti bahwa perubahan tingkat akan semakin rendah).
bunga membawa perubahan kecil Oleh karena itu pengaruh
pada permintaan investasi. Landasan investasi terhadap PAD sangat besar,
pemikirannya adalah bahwa oleh karenanya apabila investasi
keuntungan yang diharapkan dari dapat masuk ke dalam suatu daerah,
adanya investasi akan menurun seperti Kabupaten Lombok Barat,
dengan cepat jika tingkat bunga dampaknya akan semakin luas
meningkat. Tetapi permintaan terhadap pertumbuhan ekonomi,
investasi akan berubah apabila penyerapan tenaga kerja dan

Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol 11 No. 01 Juni 2013 120


Analisis Pengaruh Investasi … ( Karlina Batik)
.

kemampuan masyarakat terhadap (biasanya satu tahun). Eksport netto


daya beli meningkat yang pada merupakan eksport dikurangi import.
akhirnya akan berpengaruh pada Menurut pendekatan
kemampuan keuangan suatu daerah. pendapatan, PDRB merupakan
Pengaruh PDRB terhadap jumlah barang dan jasa yang diterima
PAD, Pengertian PDRB adalah total oleh faktor produksi yang ikut serta
nilai produk barang dan jasa yang dalam proses produksi di suatu
diproduksi di wilayah (regional) wilayah dalam jangka waktu tertentu
tertentu dalam waktu tertentu (satu (biasanya satu tahun). Balas jasa
tahun) (Anonim,1997:1). PDRB faktor produksi yang dimaksud
dapat diukur melalui 3 macam adalah upah dan gaji, sewa tanah,
pendekatan, yaitu : pendekatan bunga modal dan keuntungan, semua
produksi, pendekatan pendapatan, sebelum dipotong pajak penghasilan
dan pendekatan pengeluaran. PDRB dan pajak langsung lainnya. Dalam
dapat diinterprestasikan menurut 3 pengertian PDRB, kecuali faktor
pendekatan yaitu Menurut pendapatan termasuk pula komponen
pendekatan produksi PDRB adalah pendapatan persektor disebut sebagai
jumlah nilai barang dan jasa yang nilai tambah bruto sektoral. PDRB
dihasilkan oleh berbagai unit merupakan jumlah dari nilai tambah
produksi di suatu wilayah dalam bruto seluruh sektor (lapangan
jangka waktu tertentu (biasanya satu usaha). Hal ini sesuai dengan model
tahun) (Anonim, 1997:2) Menurut pertumbuhan neoklasik dari Robert
pendekatan pengeluaran. PDRB Solow yang mengemukakan bahwa
adalah semua komponen permintaan secara kondisional, perekonomian
akhir dari Pengeluaran konsumsi berbagai negara akan bertemu
rumah tangga dan lembaga swasta (converge) pada tingkat pendapatan
yang tidak mencari yang sama, dengan syarat bahwa
untung.Konsumen pemerintah negara-negara tersebut mempunyai
Pembentukan modal tetap domestic tingkat tabungan, depresiasi,
bruto.Perubahan stock eksport netto, pertumbuhan angkatan kerja, dan
dalam jangka waktu tertentu pertumbuhan produktivitas yang
sama.(Todaro:2006).

Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol 11 No. 01 Juni 2013 121


Analisis Pengaruh Investasi … ( Karlina Batik)
.

Hubungan antara PAD standart hidup suatu negara atau


dengan PDRB merupakan hubungan daerah. Namun demikian, yang
secara fungsional. Dengan paling utama mengapa masalah
meningkatnya PDRB maka akan penduduk ini sangat menarik
menambah penerimaan pemerintah perhatian para pakar ekonomi adalah
daerah untuk membiayai program- karena penduduk itu merupakan
program pembangunan. Selanjutnya sumber tenaga kerja, human
akan mendorong peningkatan resource, di samping sumber faktor
pelayanan pemerintah daerah kepada produksi skill (Rosyidi, 2002:87)
masyarakat yang diharapkan akan Apabila suatu daerah
dapat meningkatkan produkvitasnya. mempunyai jumlah penduduk yang
PDRB dibagi dengan jumlah sangat sedikit maka penduduk tidak
penduduk pertengahan tahun yang akan mampu memanfaatkan sumber-
tinggal di wilayah ini, maka akan sumbernya dengan efisien
diperoleh suatu PDRB perkapita, sebagaimana yang mungkin
PDRB yang mengalami peningkatan dihasilkan jika jumlah penduduknya
cenderung akan mempengaruhi besar. Dalam keadaan seperti ini,
tenaga kerja yang akan diserap. usaha untuk mewujudkan produksi
Apabila upah tenaga kerja lebih secara besar-besaran sangatlah tidak
tinggi maka hal ini secara tidak mungkin. Sebaliknya, apabila suatu
langsung akan menaikkan daerah menderita over population,
pendapatan perkapita masyarakat, maka penduduk dapat memanfaatkan
sehingga masyrakat akan mampu tanah ataupun modalnya seefesien
membayar pajak daerah ataupun mungkin, namun demikian karena
restribusi daerah, hal tersebut akan penduduk terlalu banyak maka hasil
menambah sumber PAD yang diterima oleh setiap orangpun
(Mankiw,2002:19). menjadi sangat kecil
Pengaruh Jumlah Penduduk (Rosyidi,2002:92).
terhadap PADJumlah serta mutu Oleh karena itu jumlah
penduduk suatu daerah merupakan penduduk sangat berpengaruh dalam
unsur penentu yang paling penting menentukan besarnya produksi suatu
bagi kemampuan memproduksi serta daerah. Dengan demikian jumlah

Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol 11 No. 01 Juni 2013 122


Analisis Pengaruh Investasi … ( Karlina Batik)
.

penduduk sangat berpengaruh rutin, satu-satunya ukuran kinerja


terhadap PAD di daerah tersebut. yang dipakai adalah aturan bahwa
Jumlah penduduk merupakan jumlah dana untuk penerimaan
faktor yang sangat penting sebagai pembangunan yang tertera dalam
wajib pajak. Karena pajak adalah anggaran daerah adalah jumlah dana
gejala sosial, artinya pajak hanya maksimal yang dapat dibelanjakan
terdapat di dalam masyarakat. Jika untuk setiap pos penerimaan
tidak ada masyarakat berarti tidak pembangunan. Dengan demikian,
ada pajak, sebab pajak dipungut bila pada penerimaan rutin
untuk kepentingan masyarakat dalam pemerintah daerah cenderung
pembangunan. Oleh karena itu, menghabiskan dana, maka pada
hubungan antara pajak dan penerimaan pembangunan hal yang
masyarakat erat sekali. Pajak-pajak sama juga terjadi. (Mardiasmo,
di dalam masyarakat dapat 2004:174).
digunakan sebagai alat untuk Pengaruh Inflasi terhadap
mencapai tujuan ekonomi. Pajak juga PAD, Menurut Ackley (dalam
dapat digunakan sebagai alat untuk Iswardono, 1999:213) bahwa yang
meratakan pendapatan dengan dimaksud inflasi adalah suatu
menerapkan tarif yang progresif kenaikan harga secara terus menerus
(Soemitro, 1997:41). dari barang-barang dan jasa secara
Pengaruh Penerimaan umum (bukan satu macam barang
Pembangunan terhadap PAD, Seperti saja dan sesaat). Menurut definisi ini
halnya pada penerimaan rutin, kenaikan harga yang sporadic bukan
permasalahan yang ada pada dikatakan sebagai inflasi.
penerimaan pembangunan sama. Pengalaman di berbagai
Dari segi bentuk dan strukturnya, Negara yang mengalami inflasi
komponen penerimaan pembangunan menunjukkan bahwa beberapa
diseluruh pemerintah daerah penyebab tetap inflasi yaitu terlalu
diseragamkan menjadi 20 sektor. banyaknya jumlah uang beredar,
Selanjutnya dari segi alokasi dana, upah, krisis energy, paceklik,
ukuran-ukuran kinerja yang baik kekeringan dan deficit anggaran.
seperti halnya pada pos penerimaan Akan tetapi tidak satupun faktor

Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol 11 No. 01 Juni 2013 123


Analisis Pengaruh Investasi … ( Karlina Batik)
.

tersebut mampu menjelaskan inflasi Keuangan Daerah adalah


secara konsisten sepanjang waktu. sebagai suatu hak dan kewajiban
Kebanyakan model inflasi yang dapat dinilai dengan uang
menekankan dampak kenaikan upah maupun barang yang menjadi
pada jumlah uang beredar sebagai kakayaan daerah yang berhubungan
penyebab utamanya, dan biasanya dengan pelaksanaan hak dan
dikatakan bahwa ada dua jalur sebab kewajiban tersebut dalam batas
antara jumlah uang beredar atau wewenang daerah.
inflasi karena jumlah uang beredar Pendapatan Asli daerah
yang berlebihan. (PAD) adalah pendapatan asli daerah
Tingginya inflasi seperti sendiri yang terdiri dari hasil pajak,
kondisi saat ini akan berakibat restribusi daerah, pendapatan dari
terhadap rendahnya daya beli dinas-dinas, BUMN dan lain-lain,
masyarakat, dan sebaliknya, jika dihitung dalam ribuan rupiah per
kondisi inflasi rendah akan tahun.
berdampak pada pendapatan Investasi adalah pengeluaran-
masyarakat pula. Dengan demikian pengeluaran yang meningkatkan stok
akan berdampak terhadap barang modal (capital stock) yang
peningkatan PAD pemerintah daerah besarnya dihitung pada satu periode
Kabupaten Lombok Barat. tertentu.
Jenis data yang digunakan PDRB yang digunakan
adalah data time series, yaitu adalah PDRB menurut lapangan
merupakan data tahunan seluruh usaha atau dasar harga berlaku.
variable yang diamati (Investasi, Jumlah penduduk yang digunakan
PDRB, dan Jumlah Penduduk, adalah jumlah penduduk akhir tahun
Penerimaan Pembangunan, dan Penerimaan Pembangunan yang
Inflasi) sebanyak 84 data dari dimaksudkan adalah sejumlah dana
periode waktu tahun 1980 sampai yang diterima oleh Kabupaten
dengan tahun 2007. Data tersebut Lombok Barat dari Pemerintah Pusat
diperoleh melalui BPS Kabupaten dan Pemerintah Daerah Tingkat I.
Lombok Barat. Inflasi adalah kenaikan harga secara
terus menerus terutama terhadap

Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol 11 No. 01 Juni 2013 124


Analisis Pengaruh Investasi … ( Karlina Batik)
.

barang-barang Sembilan bahan tahapan analisis sebagai berikut Uji


kebutuhan pokok yang terjadi selama F-Statistik,Uji t-statistik,Uji
tahun 1980-2007.. koefisien determinan (R2), ,Uji
asumsi klasik
METODE PENELITIAN Uji F-statistik digunakan
Analisis yang digunakan untuk mengetahui seberapa besar
dalam melakukan penelitian ini pengaruh variabel bebas
adalah regresi linier berganda dengan (independent) dalam persamaan
menggunakan metode OLS regresi secara bersama-sama
(Ordinary Least Square) yang terhadap variabel terikat (dependent).
digunakan untuk mengetahui Nilai F hitung diperoleh melalui
hubungan antara Investasi, PDRB, rumus sebagai berikut :
Jumalh Penduduk, Penerimaan
Pembangunan, dan Inflasi terhadap
Pendapatan Asli Daerah (PAD) Keterangan :
dinyatakan dalam persamaan R2 = Nilai koefisien determinasi, k =
matematis yang memiliki hubungan Jumlah variabel dalam model regresi
secara fungsional dengan formulasi n = Jumlah observasi, Untuk
sebagai berikut PAD = β0 + β1I + pengujian dengan distribusi f
β2PDRB + β3JP + β4PP + β5IF + еt. menggunakan kaidah hipotesis
Keterangan :PAD = Pendapatan Asli sebagai berikut, Ho: β = β = β = β
1 2 3 4
Daerah, I = Investasi, PDRB= = β = 0, Makna dari kaidah tersebut
5
Produk Domestik Rate Bruto. JP=
adalah variabel I, PDRB, JP, PP, dan
Jumlah Penduduk, PP = Penerimaan
IF secara simultan tidak berpengaruh
Pembangunan, IF= Inflasi, β0 =
signifikan terhadap variabel PAD.
Konstanta, β1,β2,β3,β4,β5,= Koefisien
Hi: β ≠ β ≠ β ≠ β ≠ β ≠0,
1 2 3 4 5
Regresi, et = error termDalam
menilai ketepatan fungsi regresi Makna dari kaidah tersebut adalah

untuk menaksir/memperkirakan nilai variabel I, PDRB, JP, PP, dan IF

aktual dapat dilihat dari goodness of secara simultan berpengaruh

fit - nya, Secara statistik pengukuran signifikan terhadap variabel

tersebut dapat diperoleh dengan PAD.Dengan menggunakan derajat


kepercayaan sebesar 95% (α = 5%)

Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol 11 No. 01 Juni 2013 125


Analisis Pengaruh Investasi … ( Karlina Batik)
.

dan derajat kebebasan (df), berikut : Jika –t tabel ≤ t statistik ≤ t


pembilang sebesar (k) dan penyebut tabel → Ho diterima dan Jika t
sebesar (n – k - 1), maka interpretasi statistik > t tabel atau -t statistik < - t
terhadap hasil perhitungan adalah tabel → Ho ditolak
sebagai beriku Jika F statistik < F Uji R2 digunakan untuk
tabel (F {α, k, n - k - 1 }) → Ho menilai seberapa besar variasi
diterima Jika F statistik > F tabel (F (jumlah kuadrat simpangan suatu
{α, k, n – k - 1 }) → Ho ditolak variabel dengan nilai rata - ratanya)
Uji signifikansi parameter dari variabel terikat dapat dijelaskan
merupakan metode yang digunakan oleh variabel bebasnya (independent)
untuk mengetahui pengaruh secara dalam model regresi, sehingga dapat
parsial (individual) masing - masing mengetahui kecocokan model regresi
variabel independent terhadap tersebut (goodness of fit). Koefisien
variabel dependent dalam persamaan determinan majemuk sendiri
regresi, dimana pengujiannya mempunyai dua sifat, yaitu: R2
dilakukan dengan cara sebagai merupakan besaran non negatif
berikut (Yuliadi, 2009:68) : Nilai R2 berada diantara 0
sampai 1, atau 0 ≤ R2 ≤ 1 dimana
semakin dekat nilai R2 dengan 1
Keterangan : menunjukkan R2 yang semakin baik.
t = Nilai t hitung β = Koesifien Jika nilai R2 sama dengan 1, maka
i

regresi ke i Sβ garis deviasi


= Standar regresi yangregresi
koefisien dicocokkan
ke i. Untuk pengujian den
i
menjelaskan 100 persen variasi
Hi: βi ≠ 0; i = 1, 2, 3, …., k,
dalam variabel terikat. Sebaliknya,
Maknanya, variabel I, PDRB, JP, PP,
jika nilai R2 sama dengan 0, maka
dan IF secara parsial berpengaruh
garis regresi tidak menjelaskan
signifikan terhadap variabel PAD.
sedikitpun variasi dalam variabel
Dengan melakukan pengujian t
terikat.
statistik dua arah, dengan derajat
Besarnya nilai R2 dapat
kepercayaan sebesar 95% (α = 5%),
diperoleh dengan menggunakan
dan derajat kebebasan (df) sebesar (n
rumus berikut
– k - 1), maka interpretasi terhadap
hasil perhitungan adalah sebagai

Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol 11 No. 01 Juni 2013 126


Analisis Pengaruh Investasi … ( Karlina Batik)
.

2
Keterangan Σe = Σ kuadrat uji asumsi klaik sebagai berikut
i
Diantara uji asumsi klasik yang
residual (Residual Sum of Squares,
2
hampir tidak bisa dihindarkan dalam
RSS) Σy = Σ kuadrat total (Total suatu proses regresi dan korelasi data
i

Sum of Squares, TSS). Dalam runtut waktu (time series) adalah


menganalisis sering terjadi beberapa permasalahan multikolinearitas.
masalah yang muncul pada saat Multikolinearitas (sempurna)
analisis regresi untuk mengestimasi merupakan suatu keadaan dimana
suatu model dengan sejumlah data satu atau variabel independen dapat
variabel. Masalah yang terdapat dinyatakan sebagai kombinasi linier
didalam buku ekonometrika dasar dari variabel independen lainnya.
termasuk dalam pengujian asumsi Peneliti menggunakan
klasik yaitu ada atau tidaknya metode Klein’s rule of thumb yang
masalah multikolinieritas, dilakukan dengan menghitung
heterokedastisitas, autokorelasi, dan koefisien korelasi antar variabel
normalitas (Gujarati. 2002:157). independen untuk menguji ada atau
Penyimpangan yang terjadi tidaknya multikolinearitas dalam
terhadap asumsi klasik tersebut akan model penelitian ini. Apabila nilai
menyebabkan uji f-statistik dan uji t- koefisien korelasi > 0,8, maka dapat
statistik yang dilakukan menjadi dinyatakan bahwa model regresi
tidak valid dan secara statistik akan tersebut memiliki masalah
mengacaukan kesimpulan yang multikolinearitas dan jika nilai
diperoleh. Pada dasarnya hasil dari koefisien korelasi < 0,8, maka dapat
estimasi persamaan regresi yang baik dinyatakan bahwa model regresi
adalah hasil regresi yang memenuhi tidak memiliki masalah
kriteria BLUE (Best Linear Unbiased multikolinearitas.
Estimator), (Gujarati, 2002:44) maka Tujuan dari Uji
dalam persamaan regresi dengan heterokedastisitas adalah untuk
metode OLS, penelti merasa harus mendeteksi terjadinya nilai varian
melakukan uji asumsi klasik untuk yang berbeda untuk setiap varian
memperkuat hasil yang diperoleh variabel - variabel bebas
dari analisis dengan macam – macam (Independent) di dalam model

Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol 11 No. 01 Juni 2013 127


Analisis Pengaruh Investasi … ( Karlina Batik)
.

regresi. Adanya masalah nilai Obs*R- squared (n.R2) > nilai


heterokedastisitas menyebabkan 2 tabel, atau nilai P < 0.05 maka Hi
hasil taksiran regresi menjadi kurang diterima, sehingga data terdapat
atau lebih dari seharusnya. Sehingga masalah heterokedastisitas.
penaksiran koefisien - koefisien Dalam model regresi linier
regresi menjadi tidak signifikan. klasik dapat diasumsikan bahwa
Untuk mendeteksi ada atau unsur gangguan yang berhubungan
tidaknya masalah heterokedastisitas dengan observasi tidak dipengaruhi
model regresi didalam penelitian ini oleh unsur gangguan yang
peneliti menggunakan uji White. Uji berhubungan dengan observasi lain
white merupakan uji yang (disturbansi) yang dapat
menggunakan residual kuadrat menyebabkan terjadinya
sebagai variabel terikat (dependent), autokorelasi. Adanya permasalahan
dan variabel bebasnya (independent) autokorelasi akan menyebabkan hasil
yang terdiri atas variabel bebas yang taksiran regresi menjadi tidak
sudah ada, ditambah dengan kuadrat signifikan.
variabel bebas, ditambah perkalian Autokorelasi merupakan
variabel bebasnya. Dalam penelitian korelasi antara anggota serangkaian
ini, pengujian Heteroskedastisitas observasi yang diurutkan menurut
dilakukan dengan uji hipotesis waktu (time series) atau ruang (cross
dengan Ho: Untuk data yang tidak section). Adapun penyebab
bersifat Heterokedastisitas, dan Hi: Autokorelasi adalah kelambanan
Untuk data yang bersifat (inersia), Bias spesifikasi : kasus
Heterokedastisitas dengan asumsi variabel yang tidak dimasukkan, Bias
sebagai berikut : spesifikasi : bentuk fungsional yang
Jika dari hasil regresi tersebut tidak benar, fenomena Cobweb,
nilai Obs*R - squared (n.R2) < nilai keterlambatan waktu (lag) dan
2 tabel pada tingkat kesalahan (α) manipulasi data (Gujarati, 2002:157-
5%, atau nilai P < 0.05 maka Ho 205).
diterima, sehingga data tidak terdapat
masalah heterokedastisitas.
Sebaliknya, jika dari hasil regresi

Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol 11 No. 01 Juni 2013 128


Analisis Pengaruh Investasi … ( Karlina Batik)
.

Tabel 2 : Uji Durbin - Watson


Tolak Ho = Tidak dapat Tidak Tidak dapat Tolak Ho =
ada diputuskan menolak Ho diputuskan ada
autokorelasi = ada = tidak ada = ada autokorelasi
positif autokorelasi autokorelasi autokorelasi negatif
negatif negatif
0 dL du 2 4-du 4-dL 4
1,10 1,54 2,46 2,90

Untuk mendeteksi ada atau langkah dalam melakukan uji


tidaknya autokorelasi di dalam tersebut adalah sebagai berikut:
model penelitian, peneliti Melakukan estimasi dengan
menggunakan uji Durbin - Watson, menggunakan persamaan model
dengan hipotesis Ho : data tidak ada yang diamati,
autokorelasi dan Hi : data terdapat Menghitung nilai J - B
autokorelasi. Uji ini mendekeksi ada Statistik dengan menggunakan rumus
tidaknya masalah autokorelasi
dengan cara mencocokan nilai
Durbin - Watson statistik pada hasil dimana:
estimasi model regresi sesuai dengan S = Nilai Skewness K = Nilai
tabel uji diatas. (Gujarati, 2002: 216) Kurtosis N = Jumlah data observasi
Uji Normalitas merupakan uji 3.Kemudian bandingkan nilai J - B
untuk mengetahui normal atau Statistik dengan nilai 2 tabel dengan
tidaknya faktor pengganggu et (error pedoman sebagai berikut: Jika nilai J
terms). Sebagaimana telah diketahui - B statistik > nilai 2 atau nilai P <
bahwa faktor pengganggu 0.05 tabel berarti hipotesisnya
diansumsikan memiliki distribusi menyatakan bahwa residual ut adalah
normal sehingga uji t-Statistik dan f- berdistribusi nomal ditolak,
Statistik dapat dilakukan. sedangkan Jika nilai J - B statistik <
Metode yang digunakan nilai 2 atau nilai P > 0.05 tabel
dalam penelitian ini untuk berarti hipotesisnya menyatakan
mendeteksi masalah normalitas bahwa residual ut adalah
adalah dengan menggunakan Jarque berdistribusi nomal tidak ditolak.
- Bera test (J - B test). Langkah -

Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol 11 No. 01 Juni 2013 129


Analisis Pengaruh Investasi … ( Karlina Batik)
.

Sebelum dilakukan pada model regresi ditemukan


interpretasi atas hasil regresi, terlebih adanya korelasi antar variabel bebas
dahulu dilakukan pengujian yaitu variabel I, PDRB, JP, PP,dan
penyimpangan terhadap asumsi- IF. Untuk mengetahui keberadaan
asumsi klasik dari metode OLS multikolinieritas, maka dapat
(Ordinary Least Square), sehingga digunakan metode Klein’s rule of
dapat diketahui apakah model yang thumb yang dilakukan dengan
dipakai tersebut relevan atau tidak. menghitung koefisien korelasi antar
Pengujian yang dilakukan meliputi variabel bebas dengan tingkat
uji multikolinieritas, signifikansi model regresi bebas dari
heterokedastisitas autokorelasi dan masalah multikonieritas yakni < 0,8.
normalitas. Secara lengkap disajikan Dari hasil perhitungan dengan
pada Lampiran 3. menggunakan software eviews 6.0
Uji multikolinieritas dalam pengujian multikonieritas,
digunakan untuk menguji apakah diperoleh hasil sebagai berikut:
Tabel 3. Nilai Korelasi Parsial
I PDRB JP PP IF
I 0.292205 -0.244546 0.162387 0.085385
PDRB 0.292205 0.066426 0.651192 0.037256
JP -0.244546 0.066426 0.212805 -0.133731
PP 0.162387 0.651192 0.212805 -0.136827
IF 0.085385 0.037256 -0.133731 -0.136827
Sumber: Data Penelitian Diolah

Berdasarkan tabel 3, nilai yaitu I, PDRB, JP, PP, dan IF di


korelasi dari kelima variabel bebas dalam model regresi. Untuk
yaitu I, PDRB, JP, PP, dan IF mendeteksi ada atau tidaknya
menunjukkan nilai kurang dari 0.8, masalah heterokedastisitas di dalam
sehingga dapat diambil kesimpulan model regresi, penelitian ini
bahwa model regresi tersebut bebas menggunakan uji White. Dari hasil
dari masalah multikolinieritas. perhitungan dengan menggunakan
Uji heterokedastisitas software eviews 6.0 dalam pengujian
bertujuan untuk mendeteksi multikonieritas, diperoleh hasil
terjadinya nilai varian yang berbeda sebagai berikut:
dari setiap varian variabel bebas

Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol 11 No. 01 Juni 2013 130


Analisis Pengaruh Investasi … ( Karlina Batik)
.

Tabel 4: Pengujian Heterokedastisitas dengan Uji White


R-Squared = 0.999
Obs*R-Squared = 27.985
Prob = 0.109
N = 28
Sumber: Data Penelitian Diolah

Berdasarkan tabel 4, dapat observasi dipengaruhi oleh unsur


diperoleh hasil Obs*R-squared (N x disturbansi atau gangguan yang
R. Squared) = 28x0.999 = 27.985. berhubungan dengan observasi lain.
dan nilai Sig (Prob) sebesar 0.109. Untuk mengetahui adanya
karena nilai Prob > 0.05, maka dapat autokorekasi dalam suatu model
disimpulkan bahwa hasil regresi regresi dilakukan dengan pengujian
antara I, PDRB, JP, PP, dan IF terhadap nilai uji Durbin Watson
terhadap PAD, tidak terdapat (DW) dengan ketentuan sebagai
masalah heterokedastisitas. berikut (dari tabel Durbin Watson
Uji autokorelasi digunakan diperoleh nilai dL sebesar 1.571 dan
untuk mengetahui ada atau tidaknya dU sebesar 1.780, sehingga diperoleh
masalah aotokorelasi dimana unsur 4-dU sebesar 2.220 dan 4-dL sebesar
gangguan yang berhubungan dengan 2.429):
Tabel 5: Pegujian Autokorelasi Durbin Watson
Nilai Durbin Watson Kesimpulan
Kurang dari 1.571 Ada autokorelasi
1.571 sampai dengan 1.780 Tanpa Kesimpulan
1.780 sampai dengan 2.220 Tidak ada autokorelasi
2.220 sampai dengn 2.429 Tanpa Kesimpulan
lebih dari 2.429 Ada autokorelasi

Berdasarkan tabel 5, IF terhadap PAD, tidak terdapat


diperoleh hasil regresi nilai DW-Stat masalah autokorelasi.
sebesar 2.161 maka dapat di ambil Uji Normalitas merupakan uji
kesimpulan bahwa nilai DW statistik untuk mengetahui normalitas
terletak antara interval 1,780 sampai (normal atau tidaknya) faktor
dengan 2,220. Sehingga dapat pengganggu et (error terms).
diambil kesimpulan bahwa model Sebagaimana telah diketahui bahwa
regresi antara I, PDRB, JP, PP, dan faktor pengganggu tersebut

Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol 11 No. 01 Juni 2013 131


Analisis Pengaruh Investasi … ( Karlina Batik)
.

diansumsikan memiliki distribusi Jarque-Bera test (J-B test). Dari


normal sehingga uji t-Stat dan F-Stat hasil perhitungan dengan
dapat dilakukan. Untuk dapat menggunakan software eviews 6.0
menguji normalitas model regresi, diperoleh nilai Jarque-Bera statistik
penelitian ini menggunakan metode sebagai berikut:
Tabel 6: Pegujian Normalitas Jarque-Bera test (J-B test)
Skewness 0.287
Kurtosis 6.837

Jarque-Bera 17.564
Probability 0.001

Dari tabel 6, nilai Jarque- Sehingga perlu dilakukan pengujian


Bera statistik model regresi ulang terhadap data transformasi.
menujukkan nilai 17.564 dengan Sebelum dilakukan
Probability sebesar 0.0001. Karena interpretasi atas hasil regresi, terlebih
nilai Prob masih lebih kecil dari 0.05 dahulu dilakukan pengujian
(tingkat kesalahan 5%), maka asumsi penyimpangan terhadap asumsi-
normalitas belum terpenuhi. Dari asumsi klasik dari metode OLS
hasil pengujian asumsi, tiga asumsi (Ordinary Least Square), sehingga
yaitu multikolinieritas, autokorelasi, dapat diketahui apakah model yang
dan heteroskedastisitas telah dipakai tersebut relevan atau tidak.
terpenuhi, akan tetapi asumsi Pengujian yang dilakukan meliputi
normalitas tidak terpenuhi, sehingga uji multikolinieritas,
perlu dilakukan tindakan perbaikan heterokedastisitas autokorelasi dan
untuk mengatasi masalah normalitas. normalitas. Secara lengkap disajikan
Gujarati (2002) menyatakan bahwa pada Lampiran 5.
untuk mengatasi asumsi normalitas Uji multikolinieritas
yang tidak terpenuhi, yaitu data digunakan untuk menguji apakah
ditransformasi. Salah satu pada model regresi ditemukan
transformasi yang tepat pada data adanya korelasi antar variabel bebas
yang memiliki skala yang berbeda yaitu variabel I, PDRB, JP, PP,dan
adalah transformasi logaritma. IF. Untuk mengetahui keberadaan
multikolinieritas, maka dapat

Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol 11 No. 01 Juni 2013 132


Analisis Pengaruh Investasi … ( Karlina Batik)
.

digunakan metode Klein’s rule of masalah multikonieritas yakni < 0,8.


thumb yang dilakukan dengan Dari hasil perhitungan dengan
menghitung koefisien korelasi antar menggunakan software eviews 6.0
variabel bebas dengan tingkat dalam pengujian multikonieritas,
signifikansi model regresi bebas dari diperoleh hasil sebagai berikut:
Tabel 7: Nilai Korelasi Parsial
I_LN PDRB_LN JP_LN PP_LN IF_LN
I_LN 0.578234 -0.247021 0.645345 -0.036628
PDRB_LN 0.578234 -0.087621 0.673616 -0.122054
JP_LN -0.247021 -0.087621 0.048703 0.025488
PP_LN 0.645345 0.673616 0.048703 -0.210536
IF_LN -0.036628 -0.122054 0.025488 -0.210536
Sumber: Data Penelitian Diolah

Berdasarkan tabel 7, nilai dari setiap varian variabel bebas


korelasi dari kelima variabel bebas yaitu logaritma I, PDRB, JP, PP, dan
yaitu logaritma I, PDRB, JP, PP, dan IF di dalam model regresi. Untuk
IF menunjukkan nilai kurang dari mendeteksi ada atau tidaknya
0.8, sehingga dapat diambil masalah heterokedastisitas di dalam
kesimpulan bahwa model regresi model regresi, penelitian ini
tersebut bebas dari masalah menggunakan uji White. Dari hasil
multikolinieritas. perhitungan dengan menggunakan
Uji heterokedastisitas software eviews 6.0 dalam pengujian
bertujuan untuk mendeteksi multikonieritas, diperoleh hasil
terjadinya nilai varian yang berbeda sebagai berikut:
Tabel 8: Pengujian Heterokedastisitas dengan Uji White
R-Squared = 0.962
Obs*R-Squared = 26.953
Prob = 0.079
N = 28
Sumber: Data Penelitian Diolah

Berdasarkan tabel 8, dapat disimpulkan bahwa hasil regresi


diperoleh hasil Obs*R-squared (N x antara logaritma I, PDRB, JP, PP,
R. Squared) = 28x0.962 = 26.953. dan IF terhadap PAD, tidak terdapat
dan nilai Sig (Prob) sebesar 0.079. masalah heterokedastisitas.
karena nilai Prob > 0.05, maka dapat

Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol 11 No. 01 Juni 2013 133


Analisis Pengaruh Investasi … ( Karlina Batik)
.

Uji autokorelasi digunakan regresi dilakukan dengan pengujian


untuk mengetahui ada atau tidaknya terhadap nilai uji Durbin Watson
masalah aotokorelasi dimana unsur (DW) dengan ketentuan sebagai
gangguan yang berhubungan dengan berikut (dari tabel Durbin Watson
observasi dipengaruhi oleh unsur diperoleh nilai dL sebesar 1.571 dan
disturbansi atau gangguan yang dU sebesar 1.780, sehingga diperoleh
berhubungan dengan observasi lain. 4-dU sebesar 2.220 dan 4-dL sebesar
Untuk mengetahui adanya 2.429):
autokorekasi dalam suatu model
Tabel 9: Pegujian Autokorelasi Durbin Watson
Nilai Durbin Watson Kesimpulan
Kurang dari 1.571 Ada autokorelasi
1.571 sampai dengan 1.780 Tanpa Kesimpulan
1.780 sampai dengan 2.220 Tidak ada autokorelasi
2.220 sampai dengn 2.429 Tanpa Kesimpulan
lebih dari 2.429 Ada autokorelasi

Berdasarkan data tabel 9, Sebagaimana telah diketahui bahwa


diperoleh hasil regresi nilai DW-Stat faktor pengganggu tersebut
sebesar 1.806 maka dapat di ambil diansumsikan memiliki distribusi
kesimpulan bahwa nilai DW statistik normal sehingga uji t-Stat dan F-Stat
terletak antara interval 1,780 sampai dapat dilakukan. Untuk dapat
dengan 2,220. Sehingga dapat menguji normalitas model regresi,
diambil kesimpulan bahwa model penelitian ini menggunakan metode
regresi antara I, PDRB, JP, PP, dan Jarque-Bera test (J-B test). Dari
IF terhadap PAD, tidak terdapat hasil perhitungan dengan
masalah autokorelasi. Uji Normalitas menggunakan software eviews 6.0
merupakan uji untuk mengetahui diperoleh nilai Jarque-Bera statistik
normalitas (normal atau tidaknya) sebagai berikut:
faktor pengganggu et (error terms).
Tabel 10: Pegujian Normalitas Jarque-Bera test (J-B test)
Skewness -0.480
Kurtosis 3.594

Jarque-Bera 1.489
Probability 0.474

Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol 11 No. 01 Juni 2013 134


Analisis Pengaruh Investasi … ( Karlina Batik)
.

Dari tabel 10, nilai Jarque- Pendapatan Asli Daerah (PAD)


Bera statistik model regresi dinyatakan dalam persamaan
menujukkan nilai 1.489 dengan matematis yang memiliki hubungan
Probability sebesar 0.474. Karena secara fungsional dengan formulasi
nilai Prob lebih besar dari 0.05 sebagai berikut PAD = β0 + β1I +
(tingkat kesalahan 5%), maka asumsi β2PDRB + β3JP + β4PP + β5IF + еt.
normalitas telah terpenuhi.Dari hasil Untuk dapat menjelaskan
pengujian asumsi, keempat asumsi pengaruh antara variabel bebas
yaitu multikolinieritas, autokorelasi, terhadap variabel terikat, penelitian
heteroskedastisitas dan normalitas ini menggunakan metode OLS
telah terpenuhi. Sehingga analisis (Ordinary least square) yang
regresi yang digunakan untuk diregresikan dengan menggunakan
diiinterpretasikan adalah analisis bantuan software eviews 6.0.
regresi hasil transformasi logaritma. Berdasarkan hasil analisis regresi
Analisis regresi linier dengan menggunakan metode OLS
berganda dalam penelitian ini (Ordinary Least Square) diperoleh
bertujuan untuk mengetahui apakah hasil sebagai berikut:
nilai Investasi, PDRB, Jumalh
Penduduk, Penerimaan
Pembangunan, dan Inflasi terhadap
Tabel 11: Hasil Estimasi Model Regresi
VARIABEL KOEFISIE t-STAT PROB
N
I 0.110043 2.324451 0.0297
PDRB 0.877801 11.68110 0.0000
JP 0.135519 0.341649 0.7359
PP 0.201545 5.341202 0.0000
IF 0.101281 2.040741 0.0535
R-Squared = 0.985
F-Stat = 307.625
F-Prob = 0.000
Sumber: Data Penelitian Diolah

Selanjutnya dari hasil model regresi dengan tahapan dan


estimasi tabel 11 tersebut dilakukan hasil analisis pengujian sebagai
penilaian keaktualan dan keakuratan berikut Uji F-statistik digunakan

Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol 11 No. 01 Juni 2013 135


Analisis Pengaruh Investasi … ( Karlina Batik)
.

untuk mengetahui apakah variabel yakni PAD. Dengan pengujian t


bebas yakni I, PDRB, JP, PP, dan IF statistik dua arah, tingkat signifikansi
berpengaruh secara bersama-sama (α) = 5% dan nilai df (Degree of
terhadap variabel terikat yakni Freedom) sebesar 94, diperoleh t-
Pendapatan Asli Daerah (PAD). tabel sebesar 2.073, maka
Berdasarkan Tabel di atas, menghasilkan pengujian t statistik
nilai F statistik menunjukkan angka sebagai berikut Berdasarkan tabel di
sebesar 307.625, maka dengan atas, maka interpretasi terhadap hasil
tingkat signifikansi (α) = 5% dan perhitungan adalah sebagai berikut:
nilai df (Degree of Freedom) Pengujian Variabel I
pembilang sebesar 5 dan df penyebut (Investasi) secara parsial terhadap
sebesar n – 1 – 5 = 100 – 1 – 5 = 94 PAD, diperoleh nilai t-statistik
diperoleh F-tabel sebesar 2.661. sebesar 2.324, dengan nilai
Diperoleh pula perhitungan Prob probabilitas-t sebesar 0.029. Dari
sebesar 0.000. tabel statistik dengan alpha 5%,
Berdasarkan hasil analisis diperoleh t-tabel sebesar 2.073.
diatas, maka pengujian F statistik > F Karena nilai t-statistik > t-tabel
tabel (307.625 > 2.661). Demikian (2.324 > 2.073), dan nilai
pula nilai Prob < 0.05. Hal ini Probabilitas < 0.05 (0.029 < 0.05),
memberikan kesimpulan untuk maka H0 dalam penelitian ditolak.
menolak hipotesis H0 dan menerima Hal ini mengindikasikan terdapat
Hi. Sehingga menunjukkan hasil pengaruh yang signifikan antara
bahwa variabel bebas yaitu I, PDRB, variabel I (Investasi) terhadap PAD.
JP, PP, dan IF secara bersama-sama Mengingat koefisien bertanda positif
memiliki pengaruh signifikan (0.110) mengindikasikan
terhadap variabel terikat yaitu PAD. hubungannya positif atau searah.
Uji t-statistik merupakan Artinya semakin tinggi nilai I
pengujian untuk mengetahui apakah (Investasi), akan semakin tinggi pula
variabel bebas yakni I, PDRB, JP, Pendapatan Asli Daerah.
PP, dan IF secara individu (parsial) Pengujian Variabel PDRB
mempunyai pengaruh yang (Produk Domestik Rate Bruto)
signifikan terhadap variabel terikat secara parsial terhadap PAD,

Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol 11 No. 01 Juni 2013 136


Analisis Pengaruh Investasi … ( Karlina Batik)
.

diperoleh nilai t-statistik sebesar antara variabel JP (Jumlah


11.681, dengan nilai probabilitas-t Penduduk) terhadap PAD. Artinya
sebesar 0.000. Dari tabel statistik berapapun besarnya JP (Jumlah
dengan alpha 5%, diperoleh t-tabel Penduduk), tidak akan berpengaruh
sebesar 2.073. Karena nilai t-statistik terhadap tinggi rendahnya nilai
> t-tabel (11.681 > 2.073), dan nilai Pendapatan Asli Daerah.
Probabilitas < 0.05 (0.000 < 0.05), d. Pengujian Variabel PP
maka H0 dalam penelitian ditolak. (Penerimaan Pembangunan) secara
Hal ini mengindikasikan terdapat parsial terhadap PAD, diperoleh nilai
pengaruh yang signifikan antara t-statistik sebesar 5.341, dengan nilai
variabel PDRB (Produk Domestik probabilitas-t sebesar 0.000. Dari
Rate Bruto) terhadap PAD. tabel statistik dengan alpha 5%,
Mengingat koefisien bertanda positif diperoleh t-tabel sebesar 2.073.
(0.110) mengindikasikan Karena nilai t-statistik > t-tabel
hubungannya positif atau searah. (5.341 > 2.073), dan nilai
Artinya semakin tinggi nilai PDRB Probabilitas < 0.05 (0.000 < 0.05),
(Produk Domestik Rate Bruto), akan maka H0 dalam penelitian ditolak.
semakin tinggi pula Pendapatan Asli Hal ini mengindikasikan terdapat
Daerah. pengaruh yang signifikan antara
Pengujian Variabel JP variabel PP (Penerimaan
(Jumlah Penduduk) secara parsial Pembangunan) terhadap PAD.
terhadap PAD, diperoleh nilai t- Mengingat koefisien bertanda positif
statistik sebesar 0.341, dengan nilai (0.201) mengindikasikan
probabilitas-t sebesar 0.735. Dari hubungannya positif atau searah.
tabel statistik dengan alpha 5%, Artinya semakin tinggi nilai PP
diperoleh t-tabel sebesar 2.073. (Penerimaan Pembangunan), akan
Karena nilai t-statistik < t-tabel semakin tinggi pula Pendapatan Asli
(0.341 < 2.073), dan nilai Daerah.
Probabilitas > 0.05 (0.735 > 0.05), Pengujian Variabel IF
maka H0 dalam penelitian diterima. (Inflasi) secara parsial terhadap
Hal ini mengindikasikan tidak PAD, diperoleh nilai t-statistik
terdapat pengaruh yang signifikan sebesar 2.040, dengan nilai

Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol 11 No. 01 Juni 2013 137


Analisis Pengaruh Investasi … ( Karlina Batik)
.

probabilitas-t sebesar 0.053. Dari sedangkan sisanya sebesar 1.5%


tabel statistik dengan alpha 5%, dipengaruhi oleh variabel lain di luar
diperoleh t-tabel sebesar 2.073. model regresi.
Karena nilai t-statistik < t-tabel Faktor-faktor eksogen yang
(2.040 < 2.073), dan nilai diduga mempengaruhi presentase
Probabilitas > 0.05 (0.053 > 0.05), perubahan PAD adalah Investasi,
maka H0 dalam penelitian diterima. PDRB, Jumlah Penduduk,
Hal ini mengindikasikan tidak Penerimaan Pembangunan, dan
terdapat pengaruh yang signifikan Inflasi, hal ini dapat dilihat dari hasil
antara variabel IF (Inflasi) terhadap regresi bahwa kelima variabel bebas
PAD. Artinya berapapun besarnya IF tersebut bebas dari masalah
(Inflasi), tidak akan berpengaruh multikolinieritas, heterokedastisitas
terhadap tinggi rendahnya nilai dan autokorelasi, namun nilai jarque-
Pendapatan Asli Daerah. Bera statistik model regresi
Uji R2 digunakan untuk menunjukkan nilai probalitas masih
mengukur seberapa besar variasi ( kecil, maka asumsi normalitas belum
jumlah kuadrat simpangan suatu terpenuhi sehingga perlu melakukan
variabel dari nilai rata-ratanya) dari tindakan perbaikan dengan
variabel terikat dapat dijelaskan oleh melakukan transpormasi logaritma.
variabel bebasnya dalam model Dari ke lima variabel bebas tersebut
regresi, sehingga dapat mengetahui yang mempunyai pengaruh yang
kecocokan model regresi tersebut signifikan terhadap PAD adalah
(goodness of fit). variabel invertasi, variabel PDRB
Berdasarkan Tabel dan variabel Penerimaan
sebelumnya, menunjukkan hasil Pembangunan sedangkan variabel
estimasi diperoleh nilai R Square jumlah penduduk, dan variabel
sebesar 0.985 yang berarti sebesar inflasi tidak mempunyai pengaruh
98.5% variasi perubahan PAD dapat yang signifikan terhadap PAD, yang
dijelaskan/dipengaruhi oleh adanya artinya berapapun besarnya jumlah
Inflasi, Produk Domestik Rate Bruto, penduduk tidak akan berpengaruh
Jumlah Penduduk, Penerimaan terhadap tinggi rendahnya nilai PAD
Pembangunan, dan Inflasi, begitu juga dengan inflasi.

Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol 11 No. 01 Juni 2013 138


Analisis Pengaruh Investasi … ( Karlina Batik)
.

Berapapun besarnya inflasi, tidak Brawijaya Universitas Press.


Malang.
akan berpengaruh terhadap tinggi
rendahnya nilai PAD. Berdasarkan Iswandono, 1999. Uang dan Bank
BPFE, Yogyakarta.
kesimpulan tersebut diatas maka
yang menjadi saran pada penulisan Kaho, Joseph Riwu. 1997. Prospek
Otonomi Daerah di Negara
ini adalah dieperlukan adanya suatu Republik Indonesia. PT.
kebijakan pemerintah (interpensi Grafindo Persada. Jakarta.

pemerintah) yang tepat, sehingga Kristiadi J.B. 1998. Masalah Sekitar


jumlah penduduk dan inflasi dapat Pendapatan Daerah. Prisma
No. 12 LP3ES. Jakarta, Hal.
berpengaruh secara signifikan 40-57.
terhadap PAD.
Koswara, E. 2000. “Menyonsong
Pelaksanaan Otonomi
DAFTAR PUSTAKA Daerah Berdasarkan
Undang-Undang Nomor 22
Anonim. 2005. Pelaksanaan
Tahun 1999: Suatu Telaahan
Keuangan Daerah dan
dan Menyangkut Kebijakan,
Program
Pelaksanaannya dan
Penstrada.Htt://www.surabay
Kompleksitasnya”. CSIS
a.go.M/pdf/Aku/Bab2.pdf.
XXIX Nomor 1. Jakarta.
Djojosubroto, Dono Iskandar. 1992.
Mamesah,D.J. 1997. Sistem
Masalah dan Prospek
Administrasi Keuangan
Pembiayaan Pembangunan
Daerah, PT. Gramedia
Daerah, Makalah pada
Pustaka Utama, Jakarta.
Munas ISEI VII, 8 September
1992, Banjarmasin. Mankiw N, 2002, Teori Makro
Ekonomi, Edisi keempat,
Gujarati, Damodar 2002.
Penerbit Erlangga, Jakarta.
Ekonometrika Dasar. Jakarta
: Erlangga. Mardiasmo, 2004. Otonomi dan
Manajemen Keuangan
Halim,Abdul. 2001. Manajemen
daerah, Penerbit Andi Offset,
Keuangan Daerah. Penerbit
Yogyakarta.
UPP AMP YKPN
Yogyakarta. Raharja, Pratama, dan Mandala,
Manurung, 2004, “Teori
Ichsan, Moch, Ratih Nur Pratiwi,
Ekonomi Makro”, Lembaga
Trilaksono Nugroho. 1997.
Penerbit Fakultas Ekonomi
Administrasi Keuangan
Indonesia, Jakarta.
Daerah : Pengelolaan dan
Penyusunan Anggaran Rosidi, Suherman, 2002, Pengantar
Pendapatan dan Belanja Teori Ekonomi, Pendekatan
Daerah (APBD), Cetakan Kepada teori Ekonomi Mikro
Pertama. PT. Danar Wijaya,

Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol 11 No. 01 Juni 2013 139


Analisis Pengaruh Investasi … ( Karlina Batik)
.

dan Makro, Edisi Baru, Todaro, Stephen C. Smith, 2006.


Penerbit PT. Raja Grafindo Pembangunan Ekonomi,
Persada, Jakarta. Edisi kesembilan, Penerbit
Erlangga, Jakarta.
Sumitro, R. 1997. Dasar-Dasar
Hukum Pajak dan Pajak
Pendapatan. Erasco, Jakarta.

Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol 11 No. 01 Juni 2013 140

Anda mungkin juga menyukai