Anda di halaman 1dari 17

TEORI EKSPEKTASI RASIONAL

EMILIA RUTH CLAUDIA


NIM. 8216162001
Dosen Pengajar : Dr. Dede Ruslan, M.S.

PROGRAM MAGISTER ILMU EKONOMI


UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
T. A. 2021/2022
Konsep Teori Ekspektasi Rasional
Teori Ekspektasi Rasional pertama kali dikemukakan oleh John F. Muth pada tahun 1961 dalam
bukunya yang berjudul “The Rational Expectations and The Theory of Price Movement”, yang
selanjutnya dikembangkan oleh Robert Lucas untuk memodelkan bagaimana agen ekonomi
melakukan peramalan di masa akan datang.
Teori Ekspektasi Rasional digunakan secara luas dalam ekonomi makro dan model asumsi
dominan yang digunakan dalam siklus bisnis dan keuangan sebagai landasan hipotesis pasar
efisien. Konsep ini menegaskan bahwa hasil tidak berbeda secara sistematis yakni dapat teratur
atau dapat diprediksi sesuai yang diharapkan.
Ekonom menggunakan teori ini untuk memahami kondisi dimana spekulasi tentang masa depan
merupakan faktor penting dalam menentukan tindakan saat ini.
Seseorang dalam mengambil keputusan didasarkan pada 3 faktor utama, yaitu:
 Rasionalitas Manusia
 Informasi Yang Tersedia
 Pengalaman Masa Lalu
Misalnya : Jika tingkat inflasi masa lalu lebih tinggi dari yang diharapkan maka orang
menganggap inflasi di masa depan juga mungkin melebihi ekspektasi.
Asumsi Teori Ekspektasi Rasional
 Individu menggunakan kemampuan mereka untuk merasionalisasi pembuatan suatu
keputusan.
 Secara rata-rata orang memiliki harapan yang akan terpenuhi
 Ekspektasi rasional adalah dugaan terbaik untuk keadaan masa depan
 Walau terkadang orang salah, namun rata-rata mereka benar
 Orang belajar dari kesalahan masa lalu
 Nilai variabel seperti harga, output, dan kesempatan kerja adalah penting.
 Orang berperilaku dengan cara berusaha memaksimalkan keuntungan mereka
 Prediksi yang dihasilkan sangat dekat dengan ekuilibrium/keseimbangan pasar
 Individu menciptakan ekspektasi berdasarkan informasi yang tersedia
Jenis-jenis Ekspektasi Rasional
 Versi Kuat
Versi kuat mengasumsikan bahwa aktor memiliki akses ke seluruh informasi yang tersedia
dan dapat membuat keputusan secara rasional. Setiap kesalahan terjadi adalah karena kejadian
yang tidak terduga.

 Versi Lemah
Versi lemah mengasumsikan bahwa aktor mungkin tidak memiliki waktu dalam mengakses
seluruh informasi tetapi mereka membuat pilihan yang rasional mengingat pengetahuan
manusia yang cukup terbatas.
Mengenal Ekspektasi Adaptif
Individu yang menggunakan pengambilan keputusan rasional menggunakan informasi terbaik yang
tersedia di pasar untuk membuat keputusan, namun pembuat keputusan adaptif menggunakan tren
dan peristiwa masa lalu untuk memprediksi hasil masa depan. Ini juga dikenal sebagai
pengambilan keputusan berpikir mundur.
Ekspektasi adaptif juga dapat digunakan untuk memprediksi inflasi. Jika inflasi meningkat pada
tahun sebelumnya, masyarakat mengharapkan peningkatan laju inflasi pada tahun berikutnya.
Rumus pada ekspektasi adaptif adalah :
Pet = Pt-1. Hal tersebut menunjukkan bahwa masyarakat memperkirakan tren inflasi akan sama
dengan tahun lalu.
Orang akan mengubah ekspektasinya terhadap variabel apa pun jika ada perbedaan antara apa yang
mereka harapkan dan apa yang sebenarnya terjadi. Namun, jika ekspektasinya benar, ekspektasi
masa depan kemungkinan tidak akan berubah.
Meskipun ekspektasi adaptif memungkinkan mengukur variabel yang diharapkan dan variabel
aktual, namun tidak umum digunakan dalam ekonomi makro. Model ini mendasarkan keputusan
menurut data masa lalu. Namun secara nyata, data masa lalu hanya salah satu faktor yang
mempengaruhi perilaku di masa mendatang. Sedangkan Ekspektasi rasional memasukkan banyak
faktor dalam proses pengambilan keputusannya.
Kritik Lucas (Critique of Lucas)
Dalam penerapan model ekonometrika untuk mengevaluasi kebijakan yang mengaitkan
variabel-variabel dalam jumlah banyak dan Sebagian besar diasumsikan konstan dan eksogen
berdasarkan data-data periode lalu.
Kritik ini kemudian melahirkan Proposisi Lucas-Sargent.
“If aggregate-supply fluctuations are initiated by informational errors and if economic agents
expectations are formed rational, then countercyclical monetary policy will be entirely
ineffective”.
Artinya adalah Jika fluktuasi pasokan langsung disebabkan oleh kesalahan informasi dan jika
ekspektasi ekonomi dibentuk secara rasional, maka kebijakan moneter yang berlawanan arah
akan sepenuhnya tidak efektif.
Dapat dikatakan bahwa teori ekspektasi rasional merupakan lanjutan dari monetaris yang mulai
berkurang pengaruhnya akibat inflasi yang berkepanjangan di era 1970-an namun tetap
memiliki akar yang sama yaitu Classical Foundation.
Lanjutan…
….
Lucas dan Edward Prescott (1971)
→ mengkaji tentang investasi dalam kondisi ketidakpastian

Sargent dan Wallace (1976)


→ mengemukakan artikel yang berjudul “Rational Expectations and Theory of Economic
Policy”, dimana telah membuktikan pendapat Friedman bahwa Peran otoritas moneter dalam
pertumbuhan pasokan uang yang meningkat pada “x persen” setiap tahunnya yang
menyebabkan melemahnya siklus bisnis di AS.
Robert E. Lucas menyatakan perlu dipikirkan kembali standar penggunaan ekonometrik dan
pengujian statistik dari hasil studi sebelumnya dengan demikian perlu memasukkan unsur
ekspektasi rasional dalam ekonomi makro.
Hal ini diperkuat ketika Lucas membahas tentang “Business Cycles” yakni bentuk fluktuasi
statistik dari serangkaian kegiatan ekonomi suatu negara dalam berbagai bidang usaha. Hal ini
dilakukan melalui landasan ekonomi mikro dan elemen ekspektasi rasional.
Celah inilah yang dimanfaatkan oleh Lucas dan Sargent dalam memformulasikan teori
ekspektasi rasional yang dapat dianggap sebagai revolusi pemikiran ekonomi, terutama pada
standar penggunaan ekonometrika dan pengujian statistik yang lebih modern.
Teori dan Praktik Ekspektasi Rasional
Teori Pendekatan Ekspektasi Rasional sering digunakan untuk menguji keakuratan prakiraan
inflasi. Inflasi adalah konsep ekonomi yang mengacu pada kenaikan tingkat harga barang selama
periode tertentu. Kenaikan tingkat harga menandakan bahwa mata uang dalam perekonomian
tertentu kehilangan daya beli (yaitu, lebih sedikit yang dapat dibeli dengan jumlah uang yang
sama).
Formulasi Ekspektasi Rasional :
Dengan ekspektasi rasional, kesalahan peramalan disebabkan oleh angka yang tidak dapat
diprediksi. Namun, jika seseorang secara sistematis meremehkan dan meramalkan angka secara
berlebihan maka ekspektasi tingkat harga menjadi tidak rasional.
Di bawah ekspektasi rasional, apa yang terjadi hari ini bergantung ekspektasi di masa depan.
Namun, apa yang terjadi di masa depan juga bergantung apa yang terjadi saat ini.
Teori ini sebagian besar digunakan oleh ekonom Keynesian baru karena cocok dengan asumsi
bahwa orang ingin mengejar kepentingannya sendiri. Oleh karena itu jika ekspektasi individu tidak
rasional, maka keputusan ekonominya juga tidak baik.
Teori Ekspektasi Rasional : Pendekatan Grafis

Semula, keseimbangan ekonomi


berada pada titik E0, perekono-mian
berada pada tingkat kesempatan
kerja penuh dan tingkat harga
relatif P0.
Misalnya, pemerintah ingin
meningkatkan lebih lagi suatu
kegiatan ekonomi sehingga
pengangguran dapat diturunkan
pada tingkat lebih rendah lagi.

Untuk tujuan ini, pemerintah melakukan ekspansi moneter dan berharap agar keseimbangan ekonomi
bergerak ke E1, yang akan menaikkan kegiatan ekonomi, kenaikan pendapatan nasional riil dan
pengurangan tingkat pengangguran.
Lanjutan…
….
Menurut golongan Ratex (Rational Expectation), perubahan tersebut tidak akan terjadi. Karena para
pelaku ekonomi telah mengantisipasi efek kebijakan tersebut dan secepatnya menuntut kenaikan upah
untuk mempertahankan pendapatan riil nya.
Ini menyebabkan kurva penawaran agregat jangka pendek bergerak SRAS 0 menjadi SRAS1.

Dengan demikian, kebijakan pemerintah


dan antisipasi pelaku kegiatan ekonomi
tersebut akan serentak menggerakkan
kurva AD ke kanan dari AD0 ke AD1,
lalu kurva SRAS0 menjadi SRAS1.
Akibatnya perubahan keseimbangan akan
bergerak sepanjang kurva LRAS dan
mencapai titik keseimbangan kembali di
titik E2.

Kebijakan pemerintah tersebut hanya menyebabkan kenaikan harga dan kenaikan upah nominal, akan
tetapi tingkat kesempatan kerja tidak mengalami perubahan.
Lanjutan…
….
(b) Tak Terantisipasi Ini menunjukkan perubahan yang tidak diramalkan atau tidak
diantisipasi oleh masyarakat.
Contoh kasus:
Dampak negara pengekspor bahan mentah saat harga tinggi
atau meningkat di pasar dunia. Efeknya adalah: Pendapatan
Ekspor meningkat sehingga menggeser kurva AD0 menjadi
AD1. Perubahan ini akan menggeser keseimbangan ekonomi
dari titik E0 ke E1, yang artinya pendapatan nasional riil
meningkat dari YF menjadi Y1. Lalu pertambahan tersebut
akan meningkatkan penggunaan tenaga kerja dimana tingkat
pengangguran pun akan berkurang.

Namun menurut golongan Ratex, keseimbangan baru ini hanya berlaku dalam jangka pendek.
Akibat perubahan baru tersebut, terjadi kenaikan harga dari P 0 menjadi P1 yang mendorong para
pekerja menuntut kenaikan upah untuk memperoleh pendapatan riil asalnya.
Kenaikan upah tersebut akan menggeser kurva SRAS0 menjadi SRAS1, sehingga AD1 dan SRAS1
berpotongan pada kurva LRAS. Artinya pada saat pendapatan riil tercapai, tingkat tenaga kerja telah
kembali ke tingkat asalnya.
Expectation Augmented Phillips Curve / EAPC
Expectation Augmented Phillips Curve, aslinya didasarkan pada pernyataan AW Phillips tentang
hubungan statistik antara pengangguran & inflasi, yang menggabungkan peran ekspektasi dalam
Kurva Phillips. Kurva Phillips adalah representasi grafis dari hubungan jangka pendek antara
pengangguran dan inflasi dalam perekonomian. Menurut Kurva Phillips, terdapat hubungan negatif
atau terbalik antara tingkat pengangguran dan tingkat inflasi dalam suatu perekonomian.

Inflation Pada grafik di samping, diasumsikan tingkat inflasi adalah 2%


Rate dan inflasi yang diharapkan masyarakat juga 2%. Namun,
LRPC
pemerintah meningkatkan permintaan agregat, menyebabkan
kenaikan gaji. Upah meningkat lebih dari ekspektasi inflasi,
5%
menyebabkan "ilusi uang." Pekerja berpikir upah riil telah
meningkat sehingga meningkatkan pasokan tenaga kerja, yang
3% SRPC 3
menyebabkan turunnya pengangguran.
2% SRPC 2
Namun, kenaikan permintaan menyebabkan kenaikan inflasi
1% SRPC 1
Unemployment yang saat ini mencapai 3,5%. Konsumen sekarang menyesuaikan
1% 2% 3% 4% 5% Rate ekspektasi inflasi mereka pada tingkat 3,5%. Karena ekspektasi
inflasi yang tinggi, sekarang ada trade-off yang lebih buruk
Di tahun ketiga, jika pemerintah menaikkan antara inflasiserta
permintaan dan pengangguran, yang 5%,
inflasi naik hingga ditunjukkan sebagai
orang akan SRPC
mengubah
2.
ekspektasi inflasinya lagi. Dalam memprediksi inflasi, Kurva Phillips menyatakan tingkat inflasi tahun
sebelumnya adalah panduan yang lebih baik daripada menggunakan prakiraan inflasi (Ekspektasi adaptif).
Implikasi Teori Ekspektasi Rasional
 Teori Cobweb “Harga Tidak Stabil”
Teori ini menitikberatkan pada:
 Penawaran tinggi dapat menyebabkan harga menjadi rendah
 Harga yang tinggi menyebabkan tingginya pasokan/output
 Pasokan yang tinggi menyebabkan harga menjadi rendah

Hal ini menyebabkan terjadinya dua perspektif, yaitu:


1. Keputusan Petani → Petani selalu mendasarkan keputusannya dalam mengatur suplai
berdasarkan harga tahun terakhir. Hal ini menyebabkan harga fluktuasi dan ekuilibrium
menjadi tidak stabil.
2. Ekspektasi Rasional → Hal ini menunjukkan bahwa petani cenderung menggunakan
informasi harga tahun lalu. Petani menyadari bahwa ketidakstabilan harga adalah risiko
Bertani. Untuk itu petani mempertahankan pasokan agar lebih stabil terhadap setiap
perubahan harga.
Lanjutan…
….
 Hipotesis Permintaan Permanen
Hipotesis ini dikembangkan oleh Milton Friedman, dimana menekankan pada individu
yang meratakan konsumsi dari waktu ke waktu. Secara khusus, mereka akan mencoba menilai
apakah penurunan pendapatan ini bersifat sementara atau permanen. Jika sementara, maka
akan berusaha mempertahankan tingkat pengeluaran rata-rata. Ini menyarankan pengguna
ekspektasi rasional melampaui satu variabel dari estimasi terbaik untuk pendapatan dan
konsumsi yang optimal.

 Teori Pasar Efisien Tentang Harga Saham


Salah satu penerapan awal paling terlihat dari konsep ekspektasi rasional adalah teori pasar
efisien tentang harga aset.
Urutan observasi dikatakan mengikuti Random Walk jika nilai saat ini memberikan prediksi
terbaik untuk nilai masa depan. Teori ini menggunakan konsep ekspektasi rasional untuk
mencapai kesimpulan bahwa Ketika disesuaikan dengan benar diskon dan dividen, perubahan
harga saham mengikuti Random Walk/jalan acak.
Model kesalahan harapan dari Siklus Bisnis
Kesalahan dalam ramalan seseorang menjadi penyebab utama terjadinya fluktuasi bisnis.
Pandangan ini diwujudkan dalam Kurva Phillips.
Sebelum munculnya ekspektasi rasional, ekonom sering mengusulkan untuk melakukan
“eksploitasi” atau “manipulasi” kesalahan prediksi publik dengan cara dirancang untuk
menghasilkan kinerja ekonomi yang lebih baik selama siklus bisnis.
Robert Lucas menyatakan bahwa jika ekspektasi bersifat rasional, tidak mungkin pemerintah
memanipulasi kesalahan peramalan dengan cara yang dapat diprediksi dan dapat diandalkan.
Alasannya adalah karena kesalahan yang dibuat oleh peramal nasional tersebut pada dasarnya
tidak dapat diprediksi juga.
Faktanya, gagasan ekspektasi rasional telah digunakan secara luas untuk mempelajari
rancangan kebijakan moneter, kebijakan fiskal, dan regulasi untuk mendorong suatu kinerja
ekonomi yang baik.
Kritik terhadap Teori Rasional Ekspektasi
 Dalam konteks ekonomi sangat kompleks, interdependensi dan perubahan terjadi sangat
cepat, sehingga diragukan apakah pelaku ekonomi dapat membuat dugaan ekspektasinya
dengan tepat. Para pelaku ekonomi dan individu tidak dapat dikatakan memiliki kapasitas
cukup untuk mengumpulkan informasi sempurna.
 Tidak semua pelaku ekonomi mempunyai model atau formulasi yang sama terkait dengan
bagaimana ekonomi yang mengalami pergerakan.
 Karena sulitnya memformulasi serta spesifikasi terhadap dugaan yang rasional, maka
Ekspektasi Rasional tidak secara konkret diterjemahkan dalam model-model makro untuk
mengakomodasi perubahan-perubahan yang terjadi pada parameter model tersebut.
 Perilaku ekonomi melihat pengaruh psikologis terhadap keputusan konsumen.
 Bias nilai sekarang. Orang-orang dapat memberi nilai yang lebih besar pada pendapatan
dalam jangka pendek maupun pendapatan dalam jangka panjang.
 Banyak orang awam tidak menyadari dampak kebijakan ekonomi.
 Dampak kebijakan ekonomi juga tidak pasti.
 Penemuan yang dilakukan Lucas pada tahun 1970-an tidak serta merta berlaku untuk tahun
sekarang karena lingkungan inflasi yang berbeda.

Anda mungkin juga menyukai