P E RS AT U A N DA N K E S AT U A N B A NG S A
I ND O N E S I A DI E R A M AS A K I NI D A N U P A YA
M O H . AK B A R AP RI Y A NS Y A
X I I M UL T I ME DI A 1
S MK NE G E RI 2 P A L U
K AT A P E N G AN T A R
S a ya u c a p k a n p u j i s yu k u r s e r t a n i k m a t p a d a T u h a n Y a n g M a h a
E s a a t a s r a h m a t - N y a ya n g m e l i m p a h , a t a s d i m u d a h k a n n ya
pengerjaan tugas sejarah ini . Laporan ini dibuat sebagai nilai
a k h i r u n t u k m a t a p e l a j a r a n s e j a r a h . T i d a k l u p a j u g a s a ya
m e n g u c a p k a n b a n y a k t e r i m a k a s i h a t a s b a n t u a n d a r i p i h a k ya n g
telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi
m a u p u n p i k i r a n n ya
***
DAFTAR ISI
Kesimpulan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . … … … … … … … … … … . . 7
Saran . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . … … … … … … … … . . 8
Daftar Pustaka. . . . . . . . . . . … … … … … … … … … … … … … … … … … … . . 1 0
1
A. Pengertian Disintegrasi Bangsa
2
Kondisi ini dipengaruhi pula dengan menurunnya rasa nasionalisme yang
ada didalam masyarakat dan dapat berkembang menjadi konflik yang
berkepanjangan yang akhirnya mengarah kepada disintegrasi bangsa, apabila tidak
cepat dilakukan tindakan-tindakan yang bijaksana untuk mencegah dan
menanggulanginya sampai pada akar permasalahannya secara tuntas maka akan
menjadi problem yang berkepanjangan.
3
Permasalahan konflik yang terjadi saat ini antar partai, daerah, suku,
agama dan lain-lainnya ditenggarai sebagai akibat dari ketidak puasan atas
kebijaksanaan pemerintah pusat, dimana segala sumber dan tatanan hukum
dinegara ini berpusat. Dari segala bentuk permasalahan baik politik, agama,
sosial, ekonomi maupun kemanusiaan, sebenarnya memiliki kesamaan yakni
dimulai dari ketidakadilan yang diterima oleh masyarakat Indonesia pada
umumnya sehingga menimbulkan ketidakpuasan terhadap pemerintah pusat,
terutama bila kita meninjau kembali kekeliruan pemerintah masa lalu dalam
menerapkan dan mempraktekkan kebijaksanaannya.
Konflik yang berkepanjangan dibeberapa daerah saat ini sesungguhnya
berawal dari kekeliruan dalam bidang politik, agama, ekonomi, sosial budaya,
hukum dan hankam.Kondisi tersebut lalu diramu dan dibumbui kekecewaan dan
sakit hati beberapa tokoh daerah, tokoh masyarakat, tokoh partai dan tokoh agama
yang merasa disepelekan dan tidak didengar aspirasi politiknya. Akumulasi dari
kekecewaan tersebut menimbulkan gerakan radikal dan gerakan separatisme yang
sulit dipadamkan.
Indonesia akan disintegrasi atau tidak pasti akan menimbulkan pro dan
kontra yang disebabkan dari sudut pandang mana yang digunakan. Reformasi
sudah berjalan kurang lebih 10 tahun, apa yan telah didapat, bahkan rakyat kecil
sudah mulai menilai bahwa kehidupan di masa Orde Baru lebih baik bila
dibandingkan dengan saat ini.
4
Pandapat rakyat tersebut terjadi karena hanya dilihat dari sudut pandang
harga kebutuhan pokok sehari-hari dan itu tidak salah karena hanya satu hal
tersebut yang ada dibenak mereka. Kemudian ada kelompok masyarakat yang
selalu menuntut kebebasan, dan oleh kelompok yang lain dikatakan sudah
keblabasan.
5
Ketiga, membangun keadilan sosial.Tidak dibenarkan munculnya hukum-
hukum yang mendorong atau membiarkan terjadinya jurang sosial-ekonomi
karena eksploitasi oleh yang kuat terhadap yang lemah tanpa perlindungan negara.
Hukum harus mampu menjaga agar yang lemah tidak dibiarkan menghadapi
sendiri pihak yang kuat yang sudah pasti akan selalu dimenangkan oleh yang kuat.
Keempat, membangun toleransi beragama dan berkeadaban.Hukum tidak boleh
mengistimewakan atau mendiskrimasi kelompok tertentu berdasar besar atau
kecilnya pemelukan agama.Indonesia bukan negara agama (yang mendasarkan
pada satu agama tertentu) dan bukan negara sekuler (yang tak perduli atau hampa
spirit keagamaan). Hukum negara tidak dapat mewajibkan berlakunya hukum
agama, tetapi negara harus memfasilitasi, melindungi, dan menjamin
keamanannya jika warganya akan melaksanakan ajaran agama karena keyakinan
dan kesadarannya sendiri
2. GBHN yang pernah ada yang dapat digunakan sebagai pedoman dalam
membangun bangsa dan negara perlu dihidupkan kembali.
3. Para tokoh dan elit bangsa harus dapat memberi contoh dan menjadi
cintoh rakyat, jangan selalu berkelahi dan saling caci maki hanya untuk
kepentingan kelompok atau partai politiknya.
6
4. Budaya bangsa yang adi luhung hendaknya diangkat untuk diingat dan
dilaksanakan oleh bangsa ini yaitu budaya saling hormat menghormati.
5. TNI dan POLRI harus segera dibangun dengan tahapan yang jelas yang
ditentukan oleh DPR. Jangan ada lagi curiga atau mencurigai antar unsur bangsa
ini karena keselamatan bangsa dan negara sudah terancam.
D. Kesimpulan
Kondisi NKRI secara nyata harus diakui oleh setiap warganegara bila
ditinjau dari kondisi geografi, demografi, dan kondisi sosial yang ada akan terlihat
bahwa pluralitas, suku, agama, ras dan antar golongan dijadikan pangkal
penyebab konflik atau kekerasan massal, tidak bisa diterima begitu saja. Pendapat
ini bisa benar untuk sebuah kasus tapi belum tentu benar untuk kasus yang lain.
Namun ada kondisi-kondisi struktural dan kultural tertentu dalam masyarakat
yang beraneka ragam yang terkadang terjadi akibat dari suatu proses sejarah atau
peninggalan penjajah masa lalu, sehingga memerlukan penanganan khusus dengan
pendekatan yang arif namun tegas walaupun aspek hukum, keadilan dan sosial
budaya merupakan faktor berpengaruh dan perlu pemikiran sendiri.
Sekilas permasalahan tersebuat nampak biasa saja, namun apabila hal ini
terus terjadi dan tidak ada usaha dari pemerintah untuk menyelesaikan persoalan
7
tersebut, bukan tidak mungkin disintegrasi yang selama ini di khawatirkan akan
terwujud. Pemerintah harus dapat merumuskan kebijakan yang tegas dan tepat
dalam aspek kehidupan dan pembangunan bangsa, yang mencerminkan keadilan
bagi semua pihak, semua wilayah.
E. Saran
8
nasional diatas kepentingan pribadi atau golongan.
9
Daftar Pustaka
http://buletinlitbang.dephan.go.id/index.asp?vnomor=22&mnorutisi=5
http://sosbud.kompasiana.com/2010/08/05/indonesia-dan-ancaman-disintegrasi/
10