World Patient Safety Day berprinsip pada: meningkatkan kesadaran global,
melibatkan berbagai pemangku kepentingan, meningkatkan akses pelayanan ibu dan bayi baru lahir terutama persalinan, melakukan advokasi praktik terbaik terutama persalinan untuk mencegah resiko yag dapat dihindari. 76% kematian ibu terjadi di fase persalinan dan pasca salin, untuk itulah persiapan / perencanaan persalinan sangat dibutuhkan untuk menghindari kejadian kejadian yang tidak diinginkan selama proses persalinan hingga pasca salin berlangsung. Jumlah kematian ibu akibat PCR/ antigen positif hingga 14 September 2021 adalah sebanyak 1086, sedangkan jumlah kematian bayi dengan PCR/ antigen positif hingga 27 Agustus 2021 adalah sebesar 302 kasus. Upaya penyelamatan ibu dan bayi antara lain menciptakan desa siaga, peningkatan koordinasi dengan organisasi profesi untuk pemerataan profesi dan peningkatan kompetensi, penguatan peran lintas sektor, optimalisasi dan monitoring penggunaan JKN/ Jampersal
Dr. dr. Didi Danukusumo, Sp. OG (K)
Upaya Keselamatan Pasien Terutama Ibu dan Bayi
Baru Lahir di RSAB Harapan Kita Proporsi kematian ibu saat hamil sebanyak 24%, persalinan 36% dan meningkat pada pasca salin sebanyak 40% dimana penyebab terbanyak di Indonesia pada penyebab kematian saat persalinan adalah adanya perdarahan. Sedangkan pada pasca salin, penyebab kematian tertinggi dikuasai oleh Sepsis. System rujukan maternal neonatal: FKTP RSUD Kabupaten / Kota RS Rujukan regional RS Rujukan Nasional (RSAB Harapan Kita ada di tahap ini) RSAB Harapan kita memiliki tugas memberikan pelayanan ibu dan anak tersier, melakukan pengampuan terhadap RS jejaring yang memberikan pelayanan Kesehatan ibu dan anak, menyelenggarakan rujukan nasional pelayanan Kesehatan ibu dan anak. RSAB Harapan Kita memiliki tim PONEK yang siaga 24 jam/7 hari dimana hal ini sebagai bentuk upaya keselematan ibu dan anak. Dimana terdiri dari dokter jaga onsite, dokter Sp. OG, dokter Sp. A, dokter anestesiologi, dokter IGD, dan dokter jaga ruangan. Selain itu, RSAB mengedepankan dalam proses sejak pra konsepsi, antenatal, perinatal, hingga long term follow up, sampai dengan reproduksi usia geriatri.
dr. Akira Prayudianto, Sp. A
Pembinaan RS Jejaring dalam Rangka Safe Maternal
and Newborn Care Dari 1082 RS didapatkan 120 lokus terjadi permasalahan, dimana permasalahan yang muncul adalah sebagai berikut: tidak memiliki spesialis obgyn/ anak, tidak memiliki spesialis obgyn dan anak, dan yang terakhir tidak memiliki spesialis obgyn, spesialis anak dan spesialis anestesi Tahun 2022 disiapkan 200 RS PONEK dengan menggunakan DAK Kegiatan upaya penurunan AKI/AKB antara lain: o Penetapan mutu dan kualitas fasilitas yankes o Penetapan pusat pelayanan fasilitas KIA nasional o Peningkatan peran RS vertical, nasional, dan provinsi sebagai pengampu regional o Penetapan perencanaan kebutuhan dan stratifikasi layanan 120 kab/kota lokus AKI dan AKN o Pengembangan system rujukan maternal neonatal Tiga focus perbaikan yaitu: pelayanan, pelaporan dan manajemen Melibatkan pemerintah daerah sangat dibutuhkan dalam kegiatan pendampingan RSUD Kab/ Kota demi terwujudnya kesinambungan dan pengembangan pendampingan. Selain itu diperlukan adanya intercollaborative PONED-PONEK (RS PONEK) Pengembangan pendampingan terdiri dari pelayanan, Pendidikan dan pelatihan, penelitian Pada rekomendasi disebutkan pelaksanaan secara single system :cepat, terstruktur secara informatika dengan jangkauan luas sampai daerah terpencil
Diskusi dan kesimpulan:
1. Menciptakan beberapa jejaring dan pusat – pusat unggulan baik dalam screening prenatal hingga tatalaksana kehamilan dengan penyulit yang kompleks dapat dilaksanakan. Beberapa hal yang dapat dilakukan mengingat demografi Indonesia yang cukup variative, antara lain dengan membagi beberapa zonasi. Zonasi ini dapat dibentuk berdasarkan jumlah angka kematian ibu atau angka kematian bayi pada beberapa daerah yang memiliki jumlah tinggi/zona merah dengan variable tambahan komorbid dari pasien. Selain itu, ketersediaan fasyankes vertikal yang didukung dengan pembiayaan oleh pemerintah. Dan yang terakhir ialah pemetaan pulau atau daerah terpencil/perbatasan. 2. Pembentukan jejaring pusat dengan ungggulan tertentu dapat disesuaikan dengan kondisi lingkungan masing – masing dari daerah jejaring tersebut. 3. Kebijakan mutu akreditasi berlaku bagi semua fasyankes, untuk sector swasta sendiri juga tentunya akan dilibatkan dalam upaya penurunan angka kematian ibu dan bayi.