Laporan Kasus

GRAVIDA DENGAN APB

OBG TIS I Qonita Prasta Agustia

INDENTITAS PASIEN
●Nama : Ny. R
●No MR : 11581032
●Usia : 24 tahun
●Alamat : Jl. Soponyono No 19, RT 4/2, Losari, Singosari
●Pendidikan : 12 tahun
●Pekerjaan : IRT
♀/ 24 th/ Menikah 1x, 3th/ P0000b000/ AT: - thn / KB: -/ HPHT: 22 November 2023 ~ 31 minggu 2 hari
Alamat : Jl. Soponyono No 19, RT 4/2, Losari, Singosari

Subjective
Pasien datang sendiri dengan keluhan keluar darah dari jalan lahir

28 Juni 2023, pkl 20.00

Pasien mengeluh keluar perdarahan dari jalan lahir  tetap di rumah

29 Juni 2023, pkl 13.00

Pasien mengeluh perdarahan dari jalan lahir semakin banyak  periksa ke RS Prima Husada 
dikarenakan NICU penuh pasien KRS lalu memutuskan berangkat ke RSSA

pkl 14.30
Pasien tiba di IGD Reguler RSSA
♀/ 24 th/ Menikah 1x, 3th/ P0000b000/ AT: - thn / KB: -/ HPHT: 22 November 2023 ~ 31 minggu 2 hari
Alamat : Jl. Soponyono No 19, RT 4/2, Losari, Singosari

Subjective
- Riw. HT (-), DM (-), Asma (-), Jantung (-)
- Riw. Keputihan disangkal
- Riw. trauma (-), coitus (-), pijat oyok (-)
- Riw. anyang – anyangan (-)
- Riw. perokok pasif (+)
- Riw. Penyakit sistemik dan keganasan di keluarga (-)
- Riw. demam (-), batuk pilek (-)
- Riw. vaksin Covid-19 Astrazaneca (2x)

Riw. Persalinan :
- Hamil ini

Riw. ANC :
- Sp. OG 4x (kontrol terakhir 7 Juni 2023)
- Bidan 4x
 Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum : Tampak sakit sedang
Sp02 : 96% on
GCS 456 BP: 125/75 mmHg HR: 78 x/menit RR: 20/menit
NRBM 10 lpm
Kepala Anemis (-/-), ikterik (-/-)
Thoraks Simetris, retraksi (-)
Jantung S1 tunggal, S2 normal, Murmur (-), Gallop (-)

  VV Rh  - - Wh - -
Paru VV -- --
VV - - --

Abdomen TFU : 23 cm, letak bujur U, TBJ 1550 gr, His (-), DJJ: 148 x/mnt

Genitalia externa Flux aktif minimal(+), flour (-)

v/v Fluksus aktif minimal (+), fluor (-)
Inspekulo
portio tertutup

VaT Tidak dilakukan vt

 Pemeriksaan Penunjang

Laboratorium
- DL : 12,7/19.980/38,8/273.000
- FH : 9,7/30,5
- OT/PT : 14/9
- Alb : 3,79
- GDS : 77
- Ur/Cr : 12,8/0,57
- SE : 138/3,62/112
- UL : Leukosit +1, Bakteri 39,2
- Swab antigen SARS CoV-2 : Negatif

6
 Pemeriksaan NST

Baseline : 140x/m
Variability : 5-20 x/m
Acc (+)
Decc (-)
Kategori 1 7
 Pemeriksaan Penunjang USG

Tampak janin Tunggal/Hidup Intrauterine

Letak Bujur U, kepala di bawah
BPD : 7,71 cm (31W0D)
AC : 24,24 cm (28W4D)
FL : 5,73 cm (30W0D)
AFI : 11,64 cm
EFW : 1.501 gr
Plasenta Implantasi di corpus posterior, menutupi sebagian OUI
Maturasi gr. II

8
 KETERANGAN

Assesment : Planning
G1P0000Ab000 gr 30- PDx :
- USG FM jam kerja
32minggu T/H PTx :
+ APB dt susp plasenta - Perawatan HCU Ranugrati
previa parsialis - Bed rest
- IVFD RL 1500cc/24jam
- Pro IMP dengan inj. Dexamethasone 2x6 mg selang 12 jam
selama 2 hari (selesai 01/07/2023 pukul 06.00)
- Neuroprotektan dengan MgSO4 full dose : MgSO4 20% 4 gr IV
bolus pelan dilanjutkanMgSO4 40% 10 gr dalam RDS 500 cc
jalan 1 gr/jam sd 24 jam
- Terapi oral :
Asam mefenamat 3x500 mg
Asam folat 1x1 tab
SF 1x1 tab
- Tokolitik : Kaltrofen supp II k/p His
Pembahasan
 Apa faktor resiko kejadian APB pada
pasien ini ?

POINT Bagaimana alur skrining pasien

DISKUSI dengan APB ?

Bagaimana tatalaksana APB ?

 ANAMNESIS TEORI

ANAMNESIS : ANAMNESIS :

♀/ 24 th/ Menikah 1x, 3th/ P0000b000/ AT: - thn / KB: -/

HPHT: 22 November 2023 ~ 31 minggu 2 hari
Alamat : Jl. Soponyono No 19, RT 4/2, Losari, Singosari

Pasien datang sendiri dengan keluhan keluar darah dari

jalan lahir

28 Juni 2023, pkl 20.00

Pasien mengeluh keluar perdarahan dari jalan lahir 
tetap di rumah

29 Juni 2023, pkl 13.00

Pasien mengeluh perdarahan dari jalan lahir semakin
banyak  periksa ke RS Prima Husada  dikarenakan
NICU penuh  pasien KRS lalu memutuskan berangkat ke
RSSA

pkl 14.30
Pasien tiba di IGD Reguler RSSA

Amokrane N, Allen ERF, Waterfield A, Datta S. Antepartum haemorrhage. Obstetrics, Gynaecology & Reproductive Medicine. 2016 Feb;26(2):33–7.
 ANAMNESIS TEORI

ANAMNESIS : ANAMNESIS :

- Riw. HT (-), DM (-), Asma (-), Jantung (-) Other adverse pregnancy outcomes associated with cigarette smoking
- Riw. trauma (-), coitus (-), pijat oyok (-)
- Riw. anyang – anyangan (-)
include preterm birth, prelabor rupture of membranes, placenta previa,
- Riw. Perokok pasif (+) and placenta abruption (American College of Obstetricians and
- Riw. Penyakit sistemik dan keganasan di keluarga (-) Gynecologists, 2020b).
- Riw. demam (-), batuk pilek (-)
- Riw. vaksin Covid-19 Astrazaneca (2x)

Riw. Persalinan : Beberapa penelitian berusaha untuk menentukan faktor risiko

- Hamil ini
untuk plasenta previa, dan menunjukkan hubungan dengan
Riw. ANC : usia ibu lanjut, paritas, ibu merokok, perawatan infertilitas,
- Sp. OG 4x (kontrol terakhir 7 Juni 2023) persalinan sesar sebelumnya, plasenta previa sebelumnya, dan
- Bidan 4x
aborsi berulang. Di antara faktor - faktor risiko tersebut,
beberapa telah meningkat selama dekade terakhir termasuk
tingkat operasi caesar, usia ibu lanjut

Cunningham, F.G., Leveno, K.J., Bloom, S.L., Spong, C.Y., Dashe, J.S., Hoffman, B.L., Casey, B.M. and Sheffield, J.S., 2014. Williams obstetrics (Vol. 7, pp. 28-
1125). New York: McGraw-Hill Medical.
 ANAMNESIS TEORI

PEMERIKSAAN FISIK : TEORI :

KU : Tampak sakit sedang, GCS 456
TD : 125/75 mmHg Vaginal assessment
N : 78 x/m - Speculum examination may be used to assess vaginal bleeding
RR : 20 x/m - No vaginal or rectal digital examination, or suppository administration, should be
SpO2 : 96% on RA performed on a woman with an APH as severe haemorrhage may occur.
- Digital examination to assess the vagina and cervix must only be performed after
K/L : An -/-, ikt -/- placenta praevia is excluded
Tho : C/ S1 S2 single, murmur (-), gallop (-)
P/ vesikuler, RhΞ|Ξ, Wh Ξ|Ξ Speculum examination
Abd : Soefl (-), BU (+) A speculum examination can be useful to identify cervical dilatation or visualise a lower
GE : Fluxus (+) minimal genital tract cause for the APH. In a prospective observational study of 564 women
Inspekulo : v/v Fluksus aktif minimal (+), fluor (-) presenting with APH, 521 (92.4%) underwent an admission speculum examination; 389
portio tertutup women (69%) had a normal cervix, 120 (21%) had cervical ectropion and 12 (2%) had a
VT : Tidak dilakukan VT dilated cervix.

Royal College of Obstetricians and Gynaecologists (2011). Antepartum Haemorrhage Green-top Guideline No. 63. [online] Available at:
https://www.rcog.org.uk/media/pwdi1tef/gtg_63.pdf.
 KRITERIA DIAGNOSIS PLASENTA PREVIA

-Perdarahan pervaginam diatas 20 minggu

-Darah berwarna merah segar
-Tanpa ada nyeri perut
-Kondisi Klinis sesuai dengan jumlah perdarahan yang keluar

Diagnosis

-Diagnosis definitif dengan USG

-Pemeriksaan USG Rutin pada 20 minggu wajib menentukan lokasi plasenta, jika
pemeriksaan trans abdominal tidak konklusif bisa dikonfirmasi dengan USG
transvaginal
-Semua wanita dengan plasenta menutupi oui pada 20 minggu memerlukan USG
ulangan untuk mengevaluasi letak plasenta (C).
-Pada wanita dengan bekas SC dan placenta previa, perlu disingkirkan pula
kemungkinan Placenta Acreta (C).
-Pada kasus asimptomatik dengan kecurigaan ringan previa, USG ulangan dapat
dikerjakan pada 36 minggu (D).
PPK RSSA, 2021
 ANAMNESIS TEORI

Laboratorium
- DL : 12,7/19.980/38,8/273.000 Overview of the Management of Antepartum Hemorrhage
- FH : 9,7/30,5
- OT/PT : 14/9 Where laboratory facilities exist, draw blood for:
- Alb : 3,79 - Type and crossmatch
- GDS : 77 - CBC, (hemoglobin, hematocrit, platelet count)
- Ur/Cr : 12,8/0,57 - PT (prothrombin time) or INR (International Normalized Ratio), PTT (partial
- SE : 138/3,62/112 thromboplastin time), fibrinogen level
- UL : Leukosit +1, Bakteri 39,2 - A Kleihauer-Betke test2 may confirm an abruption and is advisable in all cases of
- C3/C4 : 68,8 / 9,8 suspected abruption. Arrange for blood donors, if needed. Rh immune globulin should be
- Swab antigen SARS CoV-2 : Negatif given to all unsensitized Rh-negative women with any bleeding or suspected concealed
abruption where available. The dose may be adjusted by the Kleihauer-Betke results. The
usual dose is 300 µg of Rh immune globulin should be given for every 30 cc of fetal blood
detected in maternal circulation (equivalent to 15 cc of packed red blood cells).

PEMERIKSAAN PENUNJANG (PPK RSSA, 2021)

Laboratorium :
- Darah Lengkap
- Waspada DIC
- Prothrombin Time (PT), aPTT
 

ALARM INTERNATIONAL (n.d.). CHAPTER 5 ANTEPARTUM HEMORRHAGE. [online] Available at: https://www.glowm.com/pdf/AIP%20Chap5%20APH.pdf.

 ANAMNESIS TEORI

USG FM TEORI :
Tampak janin Tunggal/Hidup Intrauterine
Letak Bujur U, kepala di bawah
BPD : 7,71 cm (31W0D)
AC : 24,24 cm (28W4D)
FL : 5,73 cm (30W0D)
AFI : 11,64 cm
EFW : 1.501 gr
Plasenta Implantasi di corpus posterior, menutupi
sebagian OUI
Maturasi gr. II

Imaging Study (PPK RSSA, 2021) :

- USG Abdominal, dapat dikonfirmasi USG transvaginal
- Spekulum steril dapat digunakan untuk mengevaluasi adanya rupture membrane pada
janin

Sinkey RG, Odibo AO, Dashe JS. #37: Diagnosis and management of vasa previa. American Journal of Obstetrics & Gynecology [Internet]. 2015 Nov 1 [cited 2021 Feb
22];213(5):615–9. Available from: https://www.ajog.org/article/S0002-9378(15)00897-2/fulltext
 ANAMNESIS TEORI

PEMERIKSAAN LABORATORIUM : TEORI :

Assesment :
G1P0000Ab000 gr 30-32minggu
T/H
+ APB dt susp plasenta previa
parsialis
 ANAMNESIS TEORI

Planning TEORI :
PDx : -
INITIAL MANAGEMENT :
PTx :
- Perawatan HCU Ranugrati 1. Access to intravenous line with one or two wide-bore cannulae (preferably size 14–16 French
- Bed rest gauge).
- IVFD RL 1500cc/24jam 2. Obtaining blood for a full blood count, urea and electrolytes, group and save, and holding of serum
- Pro IMP dengan inj. Dexamethasone 2x6
for potential cross-matching depending upon the severity of bleeding. In the presence of heavy
mg selang 12 jam selama 2 hari (selesai
bleeding, at least four units of blood should be cross-matched. If placental abruption is suspected a
01/07/2023 pukul 06.00)
- Neuroprotektan dengan MgSO4 full
coagulation profile should also be checked. Other tests include a Kleihauer Betke test on maternal
dose : MgSO4 20% 4 gr IV bolus pelan blood and urine dipstick for protein.
dilanjutkanMgSO4 40% 10 gr dalam 3. Administration of intravenous fluids if bleeding continues or the woman is haemodynamically
RDS 500 cc jalan 1 gr/jam sd 24 jam compromised, while awaiting cross-matched blood. Colloids are the preferred intravenous fluids in
- Terapi oral : such circumstances. Consideration should be given to transfusing O Rhesus (D) negative blood
Asam mefenamat 3x500 mg where cross-matching is delayed.
Asam folat 1x1 tab 4. An ultrasound scan assessment to confirm placental site once the feto-maternal status is
SF 1x1 tab satisfactory. This may not always be necessary.
- Tokolitik : Kaltrofen supp II k/p His
Tocolytic agents prevent preterm labor or contractions. Some specialists advocate
tocolytics to promote the time for expectant management of symptomatic placenta previa. 

Ronan Bakker, MD and Carl V Smith, MD (2023). Placenta Previa Medication: Tocolytics, Corticosteroids, Adrenergic Agonists. [online] emedicine.medscape.com. Available at: https://emedicine.medscape.com/article/262063-
medication?form=fpf#2 [Accessed 27 Jul. 2023].
 ANAMNESIS TEORI

Planning
PDx : -
PTx :
- Perawatan HCU Ranugrati
- Bed rest
- IVFD RL 1500cc/24jam
- Pro IMP dengan inj. Dexamethasone
2x6 mg selang 12 jam selama 2 hari
(selesai 01/07/2023 pukul 06.00)
- Neuroprotektan dengan MgSO4 full dose
: MgSO4 20% 4 gr IV bolus pelan
dilanjutkanMgSO4 40% 10 gr dalam RDS
500 cc jalan 1 gr/jam sd 24 jam
- Terapi oral :
Asam mefenamat 3x500 mg
Asam folat 1x1 tab
SF 1x1 tab
- Tokolitik : Kaltrofen supp II k/p His
TEORI :
The most notable finding in our study was that the presence of placenta
previa in the second trimester is associated with higher rates of neonatal
RDS, and that the overall frequency of placenta previa is lower in the third
trimester. Our findings are consistent with previous reports of low
placentation in the second trimester leading to postpartum hemorrhage,
even if the low placental position disappeared in the third trimester [13–
15]. Both anterior placentation and placenta previa have been reported to be
individual factors that can negatively affect neonatal respiratory outcomes
[7,16]. In a study on pregnancy outcomes at term by Schneiderman and
Balayla, the rate of neonatal respiratory distress due to the presence of
placenta previa was higher than that due to the absence of placenta previa in
the group of patients who underwent cesarean delivery [7]. Therefore,
placenta previa might independently and adversely affect neonatal
respiratory function

Ahn, K.H., Lee, E.H., Cho, G.J., Hong, S.-C., Oh, M.-J. and Kim, H.-J. (2018). Anterior placenta previa in the mid-trimester of pregnancy as a risk factor for
neonatal respiratory distress syndrome. PLOS ONE, 13(11), p.e0207061. doi:https://doi.org/10.1371/journal.pone.0207061.
 Terapi konservatif, indikasi:
● Usia kehamilan < 34 minggu
● TBJ < 2000 gram
● Perdarahan pertama (tidak berulang)
● Perdarahan berhenti
Perawatan konservatif:
●Bed rest
●Tokolitik
●Pematangan paru
Metode persalinan:
● PP totalis atau lateralis: SC
● Perdarahan aktif: SC
• PP marginalis atau letak rendah: ekspektatif pervaginam

PPK RSSA, 2021

Terima Kasih