Anda di halaman 1dari 8

Prosiding Seminar Nasional Kulit, Karet dan Plastik Ke-5 ISSN : 2477-3298

Yogyakarta, 26 Oktober 2016

PENYAMAKAN KULIT KAMBING UNTUK MEMPEROLEH KULIT TERSAMAK


BERKEKUATAN TARIK TINGGI MELALUI PENYAMAKAN KOMBINASI

Anwar Kasim1, Sri Mutiar2


1
Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Andalas, Padang
Telp. 0751-7050020. Fax. 0751-72772
E-mail: anwar_ks@yahoo.com
2
Program Studi Teknologi Industri Pertanian, Universitas Dharma Andalas, Padang
E-mail: srimutiar@unidha.ac.id

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah untuk menghasilkan kulit tersamak yang memiliki kekuatan tarik tinggi. Kulit
berkekuatan tarik tinggi diharap dapat digunakan untuk produk-produk yang memang membutuhkan hal
demikian seperti tali koper dan tali haluan kuda. Penelitian ini dilakukan dengan metode penyamakan
kombinasi antara larutan gambir, larutan gambir pH 8, gambir sulfitasi, KAl(SO4)2 dan Al2(SO4)3.
Penyamakan kombinasi dari 5 bahan tersebut diperoleh 3 kombinasi yang kekuatan kulit tersamaknya
sangat tinggi dan melebihi yang dipersyaratkan oleh SNI 253-2009-A yaitu 75 kg/cm2. Kombinasi dimaksud
adalah kombinasi larutan gambir dengan KAl(SO4)2; kombinasi KAl(SO4)2 dengan larutan gambir sulfitasi dan
kombinasi Al2(SO4)3 dengan larutan gambir pH 8. Nilai kekuatan tarik yang didapat berkisar antara 856,72
kg/cm2 sampai 1124,70 kg/cm2. Sebagai pembanding kekuatan tarik kulit kambing tersamak kombinasi
antara bahan penyamak krom dengan gambir adalah 449,17 kg/cm2.

Kata kunci: kulit kambing, samak kombinasi, kekuatan tarik tinggi

Penyamakan Kulit Kambing untuk Memperoleh Kulit Tersamak Berkekuatan Tarik Tinggi Melalui Penyamakan 31
Kombinasi
ISSN : 2477-3298 Prosiding Seminar Nasional Kulit, Karet, dan Plastik Ke-5
Yogyakarta, 26 Oktober 2016

GOATSKIN TANNING FOR OBTAINING HIGH TENSILE STRENGTH LEATHER BY USING


TANNING COMBINATION

Anwar Kasim1, Sri Mutiar2


1
Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Andalas, Padang
Telp. 0751-7050020. Fax. 0751-72772
E-mail: anwar_ks@yahoo.com
2
Program Studi Teknologi Industri Pertanian, Universitas Dharma Andalas, Padang
E-mail: srimutiar@unidha.ac.id

ABSTRACT

The research was aimed to produce a tanned leather which has a high tensile strength. Leather high-tensile
strength are expected to be used for products that do require such things as ropes and rope bow horse
suitcase. This study was conducted using a combination tanning solution Gambier, Gambier solution pH 8,
Gambier sulfitated, KAl(SO4)2 and Al2(SO4)3. Tanning combination of those 5 materials obtained 3
combination high tensile strength tanned leather and exceed those required by SNI 253-2009 that is 75
kg/cm2. The combination are combination solution of gambier with KAl(SO4)2; combination KAl(SO4)2 with a
solution of Gambier sulfitated and the combination of Al2(SO4)2 with a solution of pH 8. Leather tensile
strength value obtained ranged between 928,86 kg/cm2 to 1004,93 kg/cm2. As a comparison of tensile
strength combination tanned goatskin combination of chrome tanning material with Gambier is 449,17
kg/cm2.

Keywords: goatskin, tanning combination, high tensile strength

32 Penyamakan Kulit Kambing untuk Memperoleh Kulit Tersamak Berkekuatan Tarik Tinggi Melalui Penyamakan
Kombinasi
Prosiding Seminar Nasional Kulit, Karet dan Plastik Ke-5 ISSN : 2477-3298
Yogyakarta, 26 Oktober 2016

PENDAHULUAN
Kulit tersamak pada umumnya tidak membutuhkan kekuatan tarik yang terlalu tinggi. Sebagaimana yang
dipersyaratkan pada SNI 253-2009 adalah 75 kg/cm2. Namun demikian ada beberapa kebutuhan produk
kulit yang membutuhkan kekuatan tarik kulit yang sangat tinggi sesuai dengan kebutuhan seperti tali koper
dan tali haluan kuda. Penyamakan dapat dilakukan dengan menggunakan bahan penyamak mineral dan
bahan penyamak nabati. Penyamakan mineral pada umumnya menggunakan bahan mineral seperti krom,
dan alaun sedangkan penyamakan nabati merupakan penyamakan menggunakan bahan tanaman yang
mengandung tanin seperti akasia, mimosa, quebraco dan gambir.
Penyamakan kombinasi merupakan penyamakan yang dilakukan secara bertahap menggunakan dua bahan
penyamak dalam suatu perlakuan proses penyamakan untuk menghasilkan kulit tersamak sesuai dengan
kualitas tertentu dan kegunaan tertentu. Menurut Haron, et all (2012), penyamakan kombinasi yang umum
dilakukan adalah menggunakan bahan penyamak mineral dan bahan penyamak nabati.
Bahan penyamakan gambir merupakan ekstrak dari daun dan ranting tanaman gambir (Uncaria gambier
Roxb.) yang kemudian diendapkan, ditiriskan, dicetak dan dikeringkan. Proses ekstraksi dilakukan dengan
pengempaan baik secara tradisional maupun menggunakan alat kempa hidrolik (Kasim, 2011). Menurut
Markmann (2009) gambir digolongkan sebagai zat samak terbaik. Larutan penyamak yang dibuat dari
gambir cepat mencapai optimal dan larutannya keruh stabil.
Beberapa penelitian sebelumnya dengan berbagai formulasi penyamakan sudah dilakukan baik pada
penyamakan tunggal maupun penyamakan kombinasi dengan bahan kulit kambing. Hasil penelitian kulit
tersamak sudah memenuhi standar namun demikian belum ditemukan hasil penyamakan kulit berkekuatan
tarik yang “sangat tinggi”. Pada penelitian Kasim et all 2011; 2014; 2015 menghasilkan kekuatan tarik tertinggi
berkisar antara 403.40 kg/cm2sampai 449.17 kg/cm2. Menurut Ardinal, et all. (2013) mendapatkan hasil
kekuatan tarik angka yang paling tinggi 29.94 kg/cm2. Demikian juga Sahubawa et al (2011) kekuatan tarik
tertinggi kulit tersamak dari hasil penyamakan kombinasi formalin dan syntan yaitu 286,08 kg/cm2. Haron et
all (2012) melakukan penyamakan kombinasi terhadap kulit kambing menggunakan bahan penyamak akasia
dan Al(SO4)3.18H2O mendapatkan kulit tersamak dengan kekuatan tarik tertinggi 450 kg/cm2.
Tujuan penelitian ini untuk mencari formulasi penyamakan kombinasi untuk menghasilkan kulit tersamak
dengan kekuatan tarik yang tinggi sehingga dapat digunakan untuk produk-produk yang membutuhkan
kekuatan tarik “sangat tinggi” seperti tali koper dan tali haluan kuda.

BAHAN DAN METODE


Bahan Penelitian
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kulit kambing awet garam, gambir, Al2(SO4)3, KAl(SO4)2,
kapur, natrium sulfida, asam sulfat, natrium karbonat, natrium bikarbonat, asam formiat, natrium
hidroksida, teepol, oropon, preventol, garam, kertas pH, indikator MMB, n-hexanadan aquades.

Peralatan penelitian
Shaker sebagai alat penyamakan skala laboratorium, pisau seset, sarung tangan, batang pengaduk, gelas
piala, gelas ukur, papan pentangan, tensile strength meter(diuji pada Balai Besar Kulit Karet dan Plastik
Yogyakarta), timbangan, oven, kjedhal, soxhlet dan tanur.

Penyamakan Kulit Kambing untuk Memperoleh Kulit Tersamak Berkekuatan Tarik Tinggi Melalui Penyamakan 33
Kombinasi
ISSN : 2477-3298 Prosiding Seminar Nasional Kulit, Karet, dan Plastik Ke-5
Yogyakarta, 26 Oktober 2016

Metode Penelitian
Pelaksanaan penelitian dimulai dengan persiapan kulit kambing kering awet garam dan kemudian
dilanjutkan dengan pembuatan pikel, penyamakan kombinasi dengan berbagai formulasi pada konsentasi
bahan penyamak pada tahap I dan tahap II sebanyak 3%. Penyamakan dilakukan dengan 2 kali ulangan
sebagai berikut:

Perlakuan Penyamakan tahap I Penyamakan tahap II


A: Gambir KAl(SO4)2
B: KAl(SO4)2 Gambir sulfitasi
C: Al2(SO4)3 Gambir pH 8
Kulit tersamak selanjutnya dikeringkan dengan cara pementangan kemudian dilakukan pengamatan sifat
fisik dan analisis kimia.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Kekuatan Tarik Kulit Tersamak
Data hasil pengujian kekuatan tarik kulit tersamak dengan metode penyamakan kombinasi menggunakan
larutan gambir, larutan gambir pH 8, gambir sulfitasi, KAl(SO4)2dan Al(SO4)3.

Tabel 1. Hasil Pengujian KekuatanTarik Kulit Tersamak Melalui Penyamakan Kombinasi

Penyamakan Kombinasi Kekuatan tarik (kg/cm2) Standard Deviasi


Gambir - KAl(SO4)2 990,71 189,49
KAl(SO4)2- Gambir sulfitasi 928,86 27,17
Al(SO4)3 - Gambir pH 8 1066,37 86,72
SNI 0253-2009 Min 225
Standar EN-ISO >153

Hasil penelitian menunjukkan kulit tersamak dengan kekuatan tarik yang sangat tinggi yaitu mencapai
990,71 kg/cm2 pada penyamakan kombinasi menggunakan gambir pada penyamakan tahap I dan
KAl(SO4)2pada penyamakan tahap II. Demikian juga halnya dengan penyamakan kombinasi Al(SO4)3 pada
tahap I dan gambir pada tahap II juga menunjukkan kekuatan tarik kulit tersamak yang sangat tinggi yaitu
mencapai 1066.37 kg/cm2 . Secara keseluruhan semua perlakuan menunjukkan hasil pengukuran kekuatan
tarik kulit yang tinggi. Jika dibandingkan dengan standar seperti SNI dan EN-ISO hasil ini menunjukkan hasil
yang sangat tinggi, dimana berdasarkan SNI 0253-2009 kekuatan tarik kulit tersamak adalah 225 kg/cm2
sedangkan EN-ISO standar kekuatan tarik adalah minimal 153 kg/cm2 .
Pengukuran sifat fisik kulit teramak terutama kekuatan tarik merupakan salah satu parameter yang penting
dalam menentukan kualitas kulit samak. Hal ini mengambarkan kekuatan ikatan antara serat kolagen
penyusun kulit dengan zat penyamak yang digunakan dan sekaligus menunjukkan kesempurnaan hasil
penyamakan.

34 Penyamakan Kulit Kambing untuk Memperoleh Kulit Tersamak Berkekuatan Tarik Tinggi Melalui Penyamakan
Kombinasi
Prosiding Seminar Nasional Kulit, Karet dan Plastik Ke-5 ISSN : 2477-3298
Yogyakarta, 26 Oktober 2016

Tanin Terikat dan Derajat Penyamakan


Hasil analisis tanin terikat pada kulit tersamak dan derajat penyamakan kulit tersamak dari berbagai
formulasi melalui penyamakan kombinasi dapat dilihat pada tabel 2.

Tabel 2. Data Kadar Tanin Terikat dan Derajat Penyamakan Kulit Tersamak Melalui Penyamakan Kombinasi

Kadar Tanin Standar Derajat Standar


Penyamakan Kombinasi
terikat (%) Deviasi Penyamakan (%) Deviasi
Gambir - KAl(SO4)2 21,02 1,64 40,27 3,04
KAl(SO4)2- Gambir sulfitasi 24.56 2,83 49,53 2,72
Al(SO4)3 - Gambir pH 8 20,49 0,75 39,68 7,18
SNI 0253-2009 - Min 25

Tanin terikat pada kulit tersamak menunjukkan jumlah tanin yang berdifusi kedalam jaringan kulit sehingga
dapat membentuk ikatan dengan kolagen kulit.Derajat penyamakan juga memperlihatkan kecenderungan
yang sama dengan tanin terikat. Derajat penyamakan merupakan jumlah bahan penyamak yang berikatan
didalam jaringan serat kolagen sehingga terjadi ikatan kimia. Jika hasil penyamakan dibandingkan dengan
standar kulit tersamak maka berbagai formulasi yang digunakan pada penyamakan kombinasi sudah
memenuhi standar SNI 0253-2009.Menurut Sahubawa et.all (2011), pencampuran jenis bahan penyamak
yang berbeda, bertujuan untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas kulit tersamak karena masing-
masing bahan penyamak dapat melengkapi kekurangan dari bahan penyamak yang lain.
Bahan penyamak akan membentuk ikatan silang setelah proses penyamakan dilakukan sehingga dapat
merubah kulit mentah menjadi lebih tahan terhadap pengaruh kimia maupun fisika. Begitu juga halnya
dengan bahan penyamak gambir yang mudah berdifusi ke dalam kulit. Menurut Markmann (2009), gambir
dikategorikan kepada jenis ekstrak yang spesial untuk menyamak kulit. Gambir menyatu secara cepat dengan
protein kulit untuk menghasilkan kulit samak yang lembut dan halus. Terjadinya ikatan ini ditentukan oleh
struktur fisik dan kimiawi kulit yang akan disamak serta bahan penyamak yang digunakan. Penyamakan
kombinasi menggunakan larutan gambir, larutan gambir pH 8, gambir sulfitasi, KAl(SO4)2dan Al2(SO4)3 ternyata
dapat membentuk ikatan cross-linking antara kolagen kulit dengan bahan penyamak. Suparno et all. (2010)
menyatakan penyamakan kombinasi akan memberikan efek sinergis untuk membentuk ikatan yang stabil.

Pengamatan keadaan kulit tersamak


Hasil pengamatan keadaan kulit tersamak berbagai formulasi melalui penyamakan kombinasi, sebagai data
penunjang, ditampilkan pada tabel 3.
Tabel 3. Data Penunjang Pengamatan Sifat Fisik Kulit Tersamak Melalui Penyamakan Kombinasi

Penyamakan Kombinasi Ketebalan (cm) Density (g/cm3) Warna*

Gambir - KAl(SO4)2 0,035 4,26 Yellow


KAl(SO4)2- Gambir sulfitasi 0,040 5,55 Dark
Al(SO4)3 - Gambir pH 8 0.075 4,31 Very Dark
*pengamatan warna menggunakan Munsell Colour Chart

Penyamakan Kulit Kambing untuk Memperoleh Kulit Tersamak Berkekuatan Tarik Tinggi Melalui Penyamakan 35
Kombinasi
ISSN : 2477-3298 Prosiding Seminar Nasional Kulit, Karet, dan Plastik Ke-5
Yogyakarta, 26 Oktober 2016

Kulit yang diperoleh relatif tipis jika dibandingkan dengan penelitian Kasim et all (2014) dengan ketebalan
0,10 cm. Densiti kulit juga relatif tinggi jika dibandingkan dengan penelitian terdahulu yaitu 0,95g/cm 3 dan
melampaui SNI 0,07-0,12 g/cm3. Kulit tersamak dengan densiti tinggi merupakan kulit yang tipis, begitu
pula sebaliknya kulit tersamak yang memiliki nilai density kecil merupakan kulit yang tebal.
Ketebalan kulit dipengaruhi oleh jumlah zat penyamak yang berikatan dengan kolagen kulit dan zat
penyamak yang mengisi ruang kosong diantara serat kulit. Warna kulit hasil penelitian diamati dengan
menggunakan Munsell Colour Chart. Penyamakan kulit kombinasi pada berbagai kombinasi penyamakan
telah menghasilkan kulit dengan formulasi ini menunjukkan warna yang berbeda mulai dari kuning sampai
sangat gelap.. Perbedaan warna disebabkan karena perbedaan penggunaan bahan penyamak. Dimana
menurut Ibrahim et all (2005) warna kulit tersamak sama dengan bahan penyamak yang digunakan.

KESIMPULAN DAN SARAN


Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa:
1. Kekuatan tarik kulit kambing tersamak dengan menggunakan berbagai kombinasi penyamakan antara
larutan gambir, larutan gambir pH 8, gambir sulfitasi, KAl(SO4)2dan Al2(SO4)3 pada penggunaan bahan
penyamak 3% didapat kulit tersamak dengan berkekuatan tarik “sangat tinggi” berkisar antara antara
928,86 kg/cm2 sampai 1004,93 kg/cm2.
2. Secara kimia derajat penyamakan kulit tersamak memenuhi standar SNI 0253-2009.
3. Kulit kambing tersamak yang diperoleh relatif tipis dengan densiti tinggi.

Saran
Berdasarkan hasil penelitian disarankan kulit tersamak berkekuatan tarik tinggi dapat digunakan untuk tali
koper, tali haluan kuda ataupun produk lainnya.

UCAPAN TERIMA KASIH


1. Kepada Dirjen Pendidikan tinggi (DIKTI) yang telah membiayai penelitian ini melalui skim Hibah
Kompetensi dengan kontrak No. 118/SP2H/PL/Dit.Litabmas/III/2012
2. Kepada Balai Besar Penyamakan Kulit Karet dan Plastik (BBKKP) Yogyakarta yang telah membantu
dalam pengujian sampel kulit.

36 Penyamakan Kulit Kambing untuk Memperoleh Kulit Tersamak Berkekuatan Tarik Tinggi Melalui Penyamakan
Kombinasi
Prosiding Seminar Nasional Kulit, Karet dan Plastik Ke-5 ISSN : 2477-3298
Yogyakarta, 26 Oktober 2016

DAFTAR PUSTAKA

Ardinal, A.Kasim, S.Mutiar. 2013. Karakteristik Penyamakan Kulit Menggunakan gambir pada pH 4 dan 8. Jurnal
Biopropal Industri. Kementrian Perindustrian. Volume 4 No.2 Hal. 81-85.
Badan Standarisasi Nasional. 2009. Standar Nasional Indonesia (SNI 0253-2009) tentang Kulit Glace Kambing.
Balai Besar Penyamakan Kulit, Karet dan Plastik, 2011, Metode Penyamakan Kulit, Balai Besar Penyamakan Kulit, Karet
dan Plastik, Yogyakarta.
Haron, M.A., P. Khirstova, G.A. Gasmelseed, A. Covington. 2012. Potential of Vegetable Tanning Materials and Basic
Aluminium Sulphate in Sudanese Leather Industry (Part II). Journal Science and Teknology. Vol 19. No. 1. Vol.
31-41.
Ibrahim, L,, Juliyarsi, I,, Melya, S, 2005, Ilmu dan Teknologi Pengolahan Kulit, Fakultas Peternakan Universitas Andalas,
Padang.
Kasim, A., 2011,Proses Produksi dan Industri Hilir Gambir, Universitas Andalas Press, Padang
Kasim, A., D. Novia, S.Mutiar. J.Pinem. 2013. Characterization of Goat Skin on Preparation of Leather Tanned with
Gambier and Properties of Leather. Majalah Kulit, Karet dan Plastik. Vol.29 No.1. ISSN 182-6971.
Kasim, A., D.Novia, S.Mutiar, A.Efendi. 2014. Diminishing Chromium Use on Combined Chromium-Gambier Tanning
Process Upon the Characteristics of Tanned Leather. Media Peternakan. Journal of animal science and
technology. Vol.3. No. 1. Hal 24-29.
Kasim, A. Asben, S. Mutiar. 2015. Kajian Kualitas gambir dan hubungannya dengan karakteristik kulit tersamak.
Majalah Kulit, Karet dan Plastik.Vol.31. No.1. Hal 55-63.
Nasr, A.I, M.M. Abdelsalam & A.H. Azzam. 2013. Effect of Tanning Methode and Region on Physical and Chemical
Properties of Bark Sheep Leather. Egyptian Journal of Sheep and Goat Science, Vol. 8(1), P:123-130.
Markmann D C GmbH. 2009. Vegetable Tannin Based Additives of Wood Board Industry.
Munsell Color Chart. 2012. Penentuan warna. http//:munsell.color.chart.google.com. diakses September 2012.
Purnomo,E. 1991, Penyamakan Kulit Reptil, Akademi Penyamakan Kulit. Kanisius. Yogyakarta.
Purnomo, E. 1992. Penyamakan Kulit Kaki Ayam. Kanisius. Yogyakarta.
Roigl, M., V. Segarral, M. A. Martinezl, J.Ferrer & C.Raspi. 2012. Chrome-free, tanned with oxazolidine. Journal of
Aqeic. Vol. 63 N4.Hal. 101-110.
Sahubawa, L., A. Pertiwiningrum, A. T. Pamungkas. 2011. Pengaruh Kombinasi Bahan Penyamak Formalin dan Syntan
Terhadap Kualitas Kulit Ikan Pari Tersamak. Majalah Kulit, Karet dan Plastik. ISSN 1829-6971. Volume 27. Hal
38-45.
Suparno,O,, A,D, Covington, dan C.S.,Evans. 2001. Teknologi Baru Penyamakan Kulit Ramah Lingkungan Penyamakan
Kombinasi Menggunakan Penyamakan Kombinasi Menggunakan Penyamak Nabati, Nafto dan
Oksazolidin,Jurnal Teknologi Industri Pertanian 2010, Vol, 18(2), Hal 79-84.

Penyamakan Kulit Kambing untuk Memperoleh Kulit Tersamak Berkekuatan Tarik Tinggi Melalui Penyamakan 37
Kombinasi
ISSN : 2477-3298 Prosiding Seminar Nasional Kulit, Karet, dan Plastik Ke-5
Yogyakarta, 26 Oktober 2016

38 Penyamakan Kulit Kambing untuk Memperoleh Kulit Tersamak Berkekuatan Tarik Tinggi Melalui Penyamakan
Kombinasi

Anda mungkin juga menyukai