Anda di halaman 1dari 27

NKV

(Nomor Kontrol Veteriner)

TIM MATA KULIAH PENGENDALIAN MUTU


THT FAPET UB
PERATURAN MENTERI PERTANIAN nomer
381/Kots/OT.140/10/2005

Permentan No: 11 Tahun 2020


Permentan No: 381/Kpts/OT.140/10/2005 : Pedoman Sertifikasi Kontrol Veteriner Unit Usaha Pangan Asal Hewan

1. Dasar Hukum (menimbang, mengingat, memperhatikan, menetapkan)


2. Bab I. Ketentuan Umum (Pasal 1- 3)
3. Bab II. Pelaku usaha Pangan Asal Hewan yang wajib memiliki NKV (pasal 4-5)
4. Bab III. Persyaratan untuk memperoleh NKV (Pasal 6-7)
5. Bab IV. Tata cara memperoleh NKV (Pasal 8-10)
6. Bab V. Kewajiban pencantuman NKV (Pasal 11)
7. Bab VI. Masa berlaku, perubahan dan pencabutan NKV (Pasal 12-16).
8. Bab VII. Pembinaan (Pasal 17)
9. Bab VIII. Pengawasan (Pasal 18-21)
10. Ketentuan Penutup (Pasal 22-23)
Permentan No: 11 Tahun 2020 : Sertifikasi Nomor Kontrol Veteriner Unit Usaha Produk Hewan

1. Dasar Hukum (menimbang, mengingat, memperhatikan, menetapkan)


2. Bab I. Ketentuan Umum (Pasal 1- 2)
3. Bab II. NKV :
Bagian 1. Umum (pasal 3-5);
Bagian 2. Tata cara memperoleh NKV (pasal 6-24);
Bagian 3. Surveilans dan Evaluasi NKV (pasal 25-31)
4. Bab III. Auditor NKV (pasal 32-40)
5. Bab IV. Pelaporan (pasal 41)
6. Bab V. Pembinaan (pasal 42-45)
7. Bab VI. Ketentuan sanksi (pasal 46-48)
Permentan No: 11 Tahun 2020 : Sertifikasi Nomor Kontrol Veteriner Unit Usaha Produk Hewan

8. Bab VII. Ketentuan Peralihan (pasal 49)


9. Bab VIII. Ketentuan penutup (pasal 50-51)
LAMPIRAN 1.
- Rantai Produksi pada RPH Ruminansia
Untuk menjamin keamanan produk Pangan
Asal Hewan (PAH) yang beredar di
masyarakat, pemerintah telah mewajibkan
setiap pelaku usaha yang menjualbelikan
produk PAH untuk memiliki sertifikasi Nomor
Kontrol Veteriner (NKV) demi terwujudnya
kesehatan dan ketentraman batin masyarakat
dalam mengkonsumsi pangan asal hewan.
Pada prinsipnya:
Sertifikasi NKV merupakan
persyaratan kelayakan keamanan
pangan dalam aspek higiene-sanitasi 
usaha Pangan Asal Hewan (PAH) yang
diterbitkan oleh instansi yang berwenang
di bidang kesmavet.
Pemberian sertifikasi NKV ini memiliki beberapa tujuan,
yakni:
1. mewujudkan jaminan produk PAH yang memenuhi
persyaratan aman, sehat, utuh, dan halal bagi yang
diperyaratkan.
2. memberikan perlindungan kesehatan dan
ketenteraman batin bagi konsumen produk PAH.
3. dari sisi pelaku usaha, adanya sertifikat NKV akan
meningkatkan daya saing produk ternak domestik,
serta memberikan kepastian hukum bagi pelaku
usaha produk PAH.
Jika ada suatu kasus masalah keamanan pangan,
adanya NKV dapat mempermudah dalam melakukan
penelusuran balik (traceability) terhadap temuan
penyimpangan peredaran produk asal ternak. Sehingga
Menurut Peraturan Menteri Pertanian No 32 tahun 2017
pada pasal 12 ayat 1, disebutkan bahwa “Pelaku Usaha
Integrasi, Pelaku Usaha Mandiri, Koperasi, dan Peternak
yang memproduksi ayam ras potong (livebird) dengan
kapasitas produksi paling rendah 300.000 ekor per
minggu, wajib mempunyai rumah potong hewan unggas
(RPHU) yang memiliki fasilitas rantai dingin.
- Menurut Peraturan Menteri Pertanian Nomor:
381/Kpts/OT.140/10/2005 tentang Pedoman
Sertifikasi Kontrol Veteriner :
- Nomor Kontrol Veteriner (NKV) adalah Sertifikat
sebagai bukti tertulis yang sah telah
dipenuhinya persyaratan higiene dan sanitasi
sebagai kelayakan dasar jaminan keamanan
pangan asal hewan pada unit usaha pangan
asal hewan.
- Adapun pelaku usaha PAH
yang WAJIB memiliki NKV adalah :
1.Rumah Pemotongan Hewan, Rumah Pemotongan Unggas,
Rumah Pemotongan Babi;
2.Usaha budidaya unggas petelur;
3.Usaha pemasukan, usaha pengeluaran (produk hewan);
4.Usaha distribusi/usaha ritel;
• Pelaku usaha yang mengelola gudang pendingin (cold
storage), dan toko/kios daging (meat shop);
• Pelaku usaha yang mengelola unit pendingin susu (milk
cooling centre), dan gudang pendingin susu;
• Pelaku usaha yang mengemas dan melabel telur.
5. Usaha pengolahan pangan asal hewan
Izin HO (Hinder Ordonnantie).
• Izin Gangguan adalah pemberian izin tempat usaha/kegiatan kepada orang
pribadi atau badan di lokasi tertentu yang dapat menimbulkan bahaya,
kerugian, dan gangguan, tidak termasuk tempat usaha/kegiatan yang telah
ditentukan oleh Pemerintah Pusat atau Pemerintah Daerah
Persyaratan teknis yang harus dipenuhi adalah sebagai berikut :
1.Memiliki dokumen Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL)/Upaya
Pengendalian Lingkungan (UPL) yang khusus dipersyaratkan bagi unit
usaha RPH, RPU, dan Unit Pengolahan Pangan Asal Hewan;
2.Memiliki bangunan, prasarana dan sarana usaha yang memenuhi
persyaratan teknis higiene-sanitasi;
3.Memiliki tenaga kerja teknis dan atau penanggung jawab teknis yang
mempunyai keahlian/keterampilan di bidang Kesehatan Masyarakat
Veteriner;
4.Menerapkan proses penanganan dan atau pengolahan yang higienis (Good
Hygienic Practices);
5.Menerapkan cara budidaya yang baik (Good Farming Practices), khususnya
untuk budidaya ternak perah dan budidaya ayam petelur
Untuk level Provinsi sertifikat NKV diterbitkan oleh Dinas Provinsi
yang membidangi fungsi Kesmavet, adapun tata cara untuk
memperoleh sertifikat NKV pada unit pangan asal hewan adalah
sebagai berikut :
1.Mengajukan permohonan kepada Badan Pelayanan Terpadu
Satu Pintu Provinsi dengan tembusan kepada Kepala Dinas
Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi dengan melampirkan
persyaratan administrasi dan persyaratan teknis seperti yang
disebutkan di atas;
2.Badan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi selanjutnya akan
mengajukan surat pertimbangan teknis kepada Dinas Peternakan
dan Kesehatan Hewan Provinsi.
1. Apabila berkas lengkap maka, Kepala Dinas Provinsi akan menunjuk Tim Auditor
NKV yang terdiri dari 1 (satu) orang Ketua yang berpendidikan dokter hewan dan
2 (dua) orang anggota untuk melakukan penilaian higiene dan sanitasi di unit
usaha paling lambat 30 hari kerja sejak diterimanya berkas permohonan tersebut
2. Tim auditor NKV dapat menyetujui atau menunda penerbitan NKV sampai
dipenuhinya tindakan koreksi dimaksud oleh pemohon, atau menolak penerbitan
NKV.
3. Dalam hal telah disetujui atau telah dipenuhinya tindakan koreksi maka Kepala
Dinas Provinsi paling lambat dalam waktu 14 (empat belas) hari kerja
menerbitkan NKV dalam bentuk sertifikat. Untuk tingkat Provinsi ada 2 (dua)
level sertifikat yang dapat diterbitkan, yaitu Level/Tingkat II (Kategori Baik) atau
III (Kategori Cukup).
4. Dalam hal penolakan penerbitan NKV, Kepala Dinas Provinsi paling lambat
dalam waktu 14 (empat belas) hari kerja menolak penerbitan NKV dengan
disertai alasan penolakan.
Sertifikat NKV ini sangat memiliki arti penting bagi semua
pihak:
- bagi unit usaha sebagai jaminan bahwa produk hewan
yang dihasilkan dapat dipastikan aman dan layak untuk di
konsumsi karena memenuhi aspek higiene dan sanitasi.
- bagi konsumen akan tercipta ketentraman batin dalam
mengkonsumsi pangan asal hewan
- bagi pemerintah dapat memudahkan dalam pembinaan,
surveilans dan merupakan sarana penelusuran
(tracebility) sumber produk yang efektif dalam rantai
kemanan pangan, sehingga tercipta suatu kondisi
keamanan pangan yang baik.
Tujuan penerbitan sertifikat NKV
1.Memberikan jaminan dan perlindungan pada masyarakat bahwa pangan
asal hewan yang dibeli/konsumsi berasal dari sarana usaha yang telah
memenuhi persyaratan kesehatan masyarakat veteriner yang diawasi
oleh pemerintah
2.Memastikan bahwa unit usaha telah memenuhi persyaratan higiene-
sanitasi dan menerapkan cara produksi yang baik.
3.Terlaksananya tertib hukum dan tertib administrasi dalam pengolahan
usaha produk hewan
4.Mempermudah dan memperlancar pelaksanaan sistem pengawasan unit
usaha di bidang produk pangan asal hewan
Persyaratan memperoleh sertifikat NKV
1. Persyaratan administrasi
a. Memiliki Kartu Tanda Penduduk/Akte Pendirian
b. Memiliki Surat Keterangan Domisili
c. Memiliki Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP)
d. Memiliki Nomor Pokok wajib Pajak (NPWP)
e. Memiliki Surat Izin HO (Hinder Ordonnantie)
f. Mengajukan permohonan kepada Kepala Dinas Provinsi dengan tembusan kepada
Direktur Jendral Peternakan dengan melampirkan persyaratan administrasi dan
persyaratan teknis serta surat rekomendasi permohonan NKV dari Kepala Dinas yang
membidangi fungsi peternakan dan kesehatan masyarakat veteriner di kab/kota.
2. Persyaratan teknis
a. Memiliki dokumen Upaya Pengolahan Lingkungan (UKL)/ Upaya Pengendalian Lingkungan
(UPL) yang khusus diresyaratkan bagi unit usaha RPH, RPU, dan Unit Pengolahan Pangan Asal
Hewan.
b. Memililki bangunan, prasarana dan sarana usaha yang memenuhi persyaratan teknis higiene-
sanitasi
c. Memiliki tenaga kerja teknis dan atau penanggung jawab teknis yang mempunyai
keahlian/keterampilan di bidang Kesehatan Masyarakat Veteriner
d. Menerapkan proses penanganan dan atau pengolahan yang higienis (Good Hygienic
Practices)
e. Menerapkan cara budidaya unggas peterlur yang baik (Good Farming Practices)
f. Untuk Rumah Pemotongan Hewan, Rumah Pemotongan Unggas dan Rumah Pemotongan
Babi yang akan melakukan kegiatan pengeluaran daging dan atau produk olahan wajib
memenuhi persyaratan teknis sesuai ketentuan SNI RPH (SNI 016159-1999) dan SNI RPU
(SNI 01-6160-1999)
Masa Berlaku Sertifikat NKV

Berlaku selama 5 (lima) tahun (Pasal 6 ayat 3), selama tidak ditemukan adanya
penyimpangan dalam monitoring dan surveilans.

Surveilans dan Verifikasi Tim Inspektorat Pusat


1. Dilakukan sewaktu-waktu
2. Apabila terjadi penyimpangan atau adanya hal khusus (misal; praaudit dalam rangka
audit oleh inspektorat Negara pengimpor)
3. Konsekuensi: dapat diperpanjang, diperpanjang dengan catatan atau dicabut.
Sertifikat NKV dapat dicabut oleh Kepala Dinas Provinsi apabila
terdapat hal-hal sebagai berikut:
1. Permintaan pemohon
2. Tidak lagi memenuhi persyaratan administrasi dan teknis
3. Ditemukan penyimpangan dalam pelaksanaan proses produksi, penanganan dan
atau pengolahan
4. Unit usaha tidak lagi melakukan kegiatan usahanya selama 6 (enam) bulan berturut-
turut
5. Unit usaha dinyatakan pailit
6. Berpindah lokasi unit usaha ke wilayah provinsi yang berbeda
7. Adanya rekomendasi dari Direktur Jenderal Peternakan berdasarkan hasil verifikasi
dan surveilans Tim Auditor Direktorat Jenderal Peternakan
Permentan No: 381/Kpts/OT.140/10/2005 :
Pedoman Sertifikasi Kontrol Veteriner Unit Usaha Pangan Asal Hewan
Permentan No: 11 Tahun 2020 :
Sertifikasi Nomor Kontrol Veteriner Unit Usaha Produk Hewan
Tugas kelompok
• Buat 3 kelompok (sesuai urutan absensi)
• Tentang ringkasan ke dua Peraturan tersebut
• Pengumpulan di GC kelas
• Terakhir pada pertemuan minggu depan (pukul 12.00 wib)

Anda mungkin juga menyukai