Pengaruh Sistem Olah Tanah Dan Cover Crop Terhadap Sifat Fisik Tanah Dan Pertumbuhan Tanaman Karet
Pengaruh Sistem Olah Tanah Dan Cover Crop Terhadap Sifat Fisik Tanah Dan Pertumbuhan Tanaman Karet
139
Stevanus, Ardika, dan Saputra
140
Pengaruh Sistem Olah Tanah dan Cover Crop Terhadap Sifat Fisik Tanah dan Pertumbuhan Tanaman Karet
Pengamatan Penelitian :
Bobot isi : penetapan bobot isi diukur
Pengamatan yang dilakukan terdiri atas : dengan perbandingan antara berat
tanah kering dengan volume tanah.
(1) Parameter pertumbuhan tanaman.
Analisis pertumbuhan tanaman Indeks kemantapan agregat :
dilakukan dengan mengukur lilit batang Penetapan agregat dilakukan dengan
tanaman karet pada setiap perlakuan. menggunakan metode pengayakan
Jumlah tanaman yang diamati adalah kering dan basah. Penetapan
25 tanaman dengan ketinggian distribusi ukuran agregat
pengukuran lilit batang sekitar 1 meter menggunakan ayakan berukuran 8
dari pertautan okulasi. mm; 4,76 mm; 2,83 mm; dan 2 mm.
Selanjutnya masing-masing agregat
(2) Parameter sifat fisik tanah. Pengamatan dikelompokkan berdasarkan
sifat fisik lahan pada penelitian ini ukurannya dan ditentukan diameter
antara lain indeks kemantapan agregat massa rata-rata (DMR) dengan
(%), bobot isi (%), porositas (%), kurva pF rumus:
1; 2; 2,54; dan 4,2 (% volume), dan
distribusi pori drainase (% volume).
141
Stevanus, Ardika, dan Saputra
n
DMR =
Σ
i=1
Xi Wi .....................................(1) (3) Pertumbuhan legume cover crop dan
gulma pada perlakuan tanpa dan olah
tanah. Sebagai tambahan data dan
informasi, pertumbuhan bobot kering
Dimana (Remaks) : LCC dan gulma pada perlakuan tanpa
DMR = Diameter massa rata-rata dan olah tanah juga dilakukan pada
Xi = rata-rata ukuran agregat penelitian ini. Pengukuran dilakukan
Wi = massa agregat dengan ukuran pada 24 BST dengan menggunakan
tertentu. petak contoh berupa bujur sangkar di
antara gawangan tanaman karet
Selisih antara rata-rata berat dengan ukuran 100 cm x 100 cm.
diameter agregat tanah pada pengayakan
kering dan pengayakan basah merupakan
indeks instabilitas, sehingga untuk HASIL DAN PEMBAHASAN
mendapatkan indeks stabilitas
menggunakan rumus : Bobot Isi dan Kemantapan Agregat
142
Pengaruh Sistem Olah Tanah dan Cover Crop Terhadap Sifat Fisik Tanah dan Pertumbuhan Tanaman Karet
(Bronick & Lal, 2005). Selain itu, legume Tidak berpengaruhnya antar perlakuan ini
cover crop akan mengeluarkan eksudat juga dapat dijelaskan karena intensitas
polysaccharides dan digunakan oleh koloni hujan yang tinggi selama penelitian, yaitu
mikoriza yang terdapat di daerah perakaran berkisar 2.938-3.451 mm/tahun. Seperti
untuk membentuk protein yang disebut yang dijelaskan sebelumnya, intensitas
dengan glomalin. Glomalin berperan hujan yang tinggi dapat memecah agregat
penting dalam meningkatkan stabilitas menjadi mikroagregat sehingga persentase
agregat dan struktur tanah (Horman, 2009). pori mikro pada perlakuan OT lebih besar
Kondisi ini menyebabkan kemantapan dibandingkan dengan pori makro (Tabel 3).
agregat pada MB mempunyai nilai lebih Selain itu, intensitas hujan juga dapat
tinggi dibandingkan perlakuan GA dan menyebabkan penyumbatan ruang kapilar
TCC. Hasil penelitian ini sama seperti yang pada pori antar agregat terutama pada
dilaporkan Haynes dan Beare (1997), bahwa perlakuan OT. Hal ini dapat menyebabkan
agregat tanah pada tanaman legume akan perlakuan OT tidak berpengaruh terhadap
meningkat dibandingkan dengan tanaman porositas tanah dan distribusi ukuran pori
non legume akibat adanya aktivitas mikroba tanah.
yang tinggi pada daerah perakaran legume.
Selain akar tanaman cover crop, tekstur Persentase porositas total tanah pada
dominan liat (37 %) juga ikut menjadi agen perlakuan MB dan GA lebih besar daripada
“coating” dalam merekatkan partikel- perlakuan TCC (Tabel 3). Keberadaan LCC
partikel tanah. Kondisi ini menyebabkan dan gulma meningkatkan porositas total
tanah tidak mudah terdispersi sehingga tanah dibandingkan dengan tanpa cover
meningkatkan nilai kemantapan agregat crop. Akan tetapi, persentase pori mikro dan
(Attou et al., 1998). makro tidak berbeda nyata dengan adanya
cover crop. Menurut Cammeraat, Beek, dan
Porositas Total Tanah dan Distribusi Kooijman (2005), jenis perakaran vegetasi
Ukuran Pori Tanah ikut mempengaruhi beberapa sifat fisik
tanah, di antaranya pembentukan pori
Tidak ada pengaruh interaksi antara mikro dan makro di dalam tanah. Vegetasi
perlakuan sistem olah tanah dan dengan jenis perakaran tunggang akan lebih
penggunaan cover crop terhadap porositas berpengaruh terhadap pori mikro dan makro
total tanah dan distribusi ukuran pori dibandingkan dengan vegetasi perakaran
tanah. Pengolahan tanah tidak berpengaruh serabut. Mucuna brateata dan gulma alami
terhadap porositas tanah, persentase merupakan vegetasi dengan jenis perakaran
distribusi pori makro dan mikro (Tabel 3). serabut sehingga kemungkinan ini menjadi
Tabel 2. Pengaruh sistem olah tanah dan penggunaan cover crop terhadap bobot isi dan
kemantapan agregat
Table 2. Effect of tillage system and the use of cover crop on bulk density and aggregate
stability
143
Stevanus, Ardika, dan Saputra
Tabel 3. Pengaruh sistem olah tanah dan penggunaan cover crop terhadap porositas total
tanah dan distribusi pori drainase
Table 3. Effect of tillage system and the use of cover crop on soil total porosity and distribution
of drainage pore
Pori drainase
Porositas total tanah Drainage pore
Perlakuan
Total soil Porosity Mikro Makro
Treatment
(%) micro pore macro pore
(%) (%)
Petak utama TOT 52,86 tn 7,43 tn 7,93 tn
Main plot OT 53,10 7,39 7,11
salah satu faktor mengapa cover crop tidak Kondisi ini juga ikut menyebabkan
berpengaruh terhadap pori mikro dan perlakuan olah tanah dan LCC tidak
makro. Akan tetapi, teori tersebut berpengaruh nyata terhadap perubahan
membutuhkan pengamatan dan penelitian kurva retensi air dan air tersedia bagi
lebih lanjut. tanaman.
144
Pengaruh Sistem Olah Tanah dan Cover Crop Terhadap Sifat Fisik Tanah dan Pertumbuhan Tanaman Karet
pF value
Nilai pF
Kadar air
Soil water content
(% volume)
Kadar air
Soil water content
(% volume)
145
Stevanus, Ardika, dan Saputra
Tabel 4. Pengaruh pengolahan tanah dan penggunaan LCC terhadap persentase kadar air
tersedia
Table 4. Effect of soil tillage and the use of cover crop on percentage of available water content
Kadar air
Perlakuan Soil water content
Treatment (% volume)
pF 2,54 pF 4,2 Air tersedia
Petak utama TOT 31,46 tn 19,94 tn 11,97 tn
Main plot OT 34,26 19,51 11,67
Tabel 5. Pengaruh pengolahan tanah dan penggunaan LCC terhadap pertumbuhan tanaman
karet belum menghasilkan
Table 5. Effect of soil tillage and the use of cover crop on immature rubber plant growth
Lilit batang
Perlakuan Girth
Treatment (cm)
6 BST 20 BST 26 BST
Petak utama TOT 6,50 a 12,34 tn 19,84 tn
Main plot OT 4,94 b 12,41 19,52
adanya perbaikan sifat fisik tanah yaitu berpengaruh negatif terhadap pertumbuhan
peningkatan kemantapan agregat, porositas tanaman karet dibandingkan dengan tanpa
total tanah, dan penurunan bobot isi dengan vegetasi saat terjadi El Nino. Hal ini terjadi
adanya keberadaan vegetasi. karena air lebih banyak terserap oleh
Mucuna bracteata atau vegetasi lainnya.
Pertumbuhan tanaman selain Dalam penelitian ini, tidak dijumpai El Nino
ditentukan oleh sifat fisik tanah, juga (Tabel 1) sehingga pertumbuhan tanaman
dipengaruhi oleh iklim. Hasil penelitian yang tidak ditentukan oleh adanya keterbatasan
berbeda dilaporkan oleh Thomas et al., air.
(1994) yang menunjukkan bahwa LCC dapat
146
Pengaruh Sistem Olah Tanah dan Cover Crop Terhadap Sifat Fisik Tanah dan Pertumbuhan Tanaman Karet
147
Stevanus, Ardika, dan Saputra
Luttrell, D.H. (1963). The effect of tillage Rhoton, F.E., Shipotalo, M.J., & Lindbo, D.L.
operations on bulk density and other (2002). Run off dan soil loss from
physical properties of the soil midwestern and southeastern US silt
(Retrospective Theses and loam soil as affected by tillage practice
Dissertation). Iowa State University, and soil organic matter content. Soil
US. and Tillage Research, 66(1), 1-11. Doi :
10.1016/S0167-1987(02)00005-3
Miller, P.R.E., & Brinklemeyer, R.R. (2004).
Soil carbon sequestration : Farm Rouquerol, J., Avnir, D., Fairbridge, C.W.,
management practices can affect Everett, D.H., Haynes, J.H., Pernicone,
greenhouse gasess. Bozemen, US : N., Ramsay, J.D.F., Sing, K.S.W., &
Montana State University. Unger, K.K. (1994). Recommendations
for the charaterization of porous solids
Nugroho, P.D., Istianto., Siagian, N., & (technical report). Pure Appl. Chem,
Karyudi. (2010). Pengaruh penanaman 66(8), 1739 – 1758. Doi :
Mucuna bracteata terhadap status 10.1351/pac199466081739
hara dan pertumbuhan tanaman karet
belum menghasilkan. Jurnal Smucker, A., Park, E.J., Dorner, J., & Horn,
Penelitian Karet, 28(2), 44-54. R. (2007). Soil micropore development
and contribution to soluble carbon
Oost, K.V., Govers, G., & Desmet, P. (2000). transport within macroaggrates.
Evaluating the effects of changes in Vadoze Zone Journal, 6(2), 282-290.
landscape structure on soil erosion by Doi : 10.2136/vzj2007.0031
water and tillage. Landscape Ecology,
15(6), 577-589. Doi : Stirzaker, R.J., Passioura, J.B., & Wilms, Y.
10.1023/A:1008198215674 (1996). Soil structure and plant growth
: Impact of bulk density and biopores.
Osunbitan, J.A., Oyedele., D.J., & Adekalu, Plant and Soil, 185(1), 151-162. Doi :
K.O. (2005). Tillage effects on bulk 10.1007/BF02257571
density, hydraulic conductivity and
strength of a loamy sand soil in Thomas., Lasmingsih, M., Junaidi, U.,
Southwestern Nigeria. Soil and Tillage Wibawa, G., Amypalupy, K., &
Research, 82(1), 57-64. Doi : Sihombing, H. (1994). Pengaruh
10.1016/j.still.2004.05.007 kekeringan dan usaha mengatasinya
pada tanaman karet. Warta
Poulenard, J., Podwojewski, P., Janeau, J-L., Perkaretan, 13(2), 1-7
& Collinet, J. (2001). Runoff and soil
erosion under rainfall simulation of
Andisol from the Ecuadorian Paramo :
effect of tillage and burning. Catena,
45(3), 185-207. Doi : 10.1016/S0341-
8162(01)00148-5
148