Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH TENTANG PENGARUH MIND MAPPING TERHADAP

KREATIVITAS BELAJAR SISWA

diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah umum Bahasa Indonesia

Disusun Oleh :

Yasmin Khaerunnissa (2002958)

KELAS A

DEPARTEMEN PENDIDIKAN SENI RUPA

FAKULTAS PENDIDKAN SENI RUPA DAN DESAIN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BANDUNG

2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat dan
karunia-Nya makalah ini dapat diselesaikan oleh penyusun. Makalah ini disusun guna
melengkapi tugas mata kuliah umum Bahasa Indonesia, dengan harapan agar penyusun dan
pembaca mengerti dan memahami tentang kajian “Pengaruh Mind Mapping terhadap
Kreativitas Belajar Siswa”.
Kami mengucapkan terimakasih kepada ibu Nurhasanah ,S.S.M.Hum selaku dosen
mata kuliah umum Pendidikan Bahasa Indonesia yang telah memberikan tugas ini sehingga
dapat menambah wawasan serta pengetahuan sesuai dengan bidang studi yang penyusun
tekuni. Tujuannya agar pembaca dapat mengenali kemampuan belajar setiap orang dan
menambah wawasan.
Terlepas dari semua itu, saya menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu , saya menerima
segala saran dan kritik dari pembaca agar saya dapat memperbaiki makalah ini untuk
kedepannya.
Akhir kata saya berharap semoga makalah penelitian ini dapat memberikan manfaat
maupun inpirasi terhadap pembaca.

Bandung, 30 Desember 2020

Penyusun

1
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDU

KATA PENGANTAR..................................................................................................................i

DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii

BAB I.........................................................................................................................................1

PENDAHULUAN......................................................................................................................1

1.1. Latar Belakang..............................................................................................................1

1.2 Identifikasi Masalah.......................................................................................................2

1.3. Batasan Masalah............................................................................................................2

1.4. Rumusan Masalah.........................................................................................................2

1.5. Tujuan Penelitian...........................................................................................................3

1.6. Manfaat Penelitian........................................................................................................3

1.7. Definisi Operasional......................................................................................................3

1.8. Metode Penelitian..........................................................................................................4

1.8.1 Jenis Penelitian.........................................................................................................4

1.8.2 Data dan Sumber Data............................................................................................4

1.8.3 Teknik Pengambilan Data.......................................................................................4

1.8.4 Teknik Pengolahan Data.........................................................................................4

BAB II........................................................................................................................................6

PEMBAHASAN........................................................................................................................6

2.1. Pengertian Mind Mapping............................................................................................6

2.2. Fungsi Mind Mapping...................................................................................................8

2.3. Perbedaan Mind Mapping dengan Tulisan Biasa.......................................................8

2.4. Mind Mapping Memanfaatkan Belahan Otak Kanan dan Otak Kiri......................9

2.5. Langkah – Langkah Sebelum Membuat Mind Mapping..........................................9

2.6. Langkah – Langkah dalam Membuat Mind Mapping............................................10

2.7. Kelebihan dan Kekurangan Mind Mapping.............................................................10


2
BAB III.....................................................................................................................................11

PENUTUP................................................................................................................................11

3.1. Kesimpulan...................................................................................................................11

3.2. Saran.............................................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................13

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Dalam proses belajar mengajar menentukan pola pikir yang dimiliki seseorang yang
dapat mempengaruhi tingkah laku dalam kehidupan (Tri Andri Setiawan, 2020). Model
pembelajaran adalah serangkaian kegiatan pembelajaran dari awal sampai akhir yang
didalamnya terdapat pendekatan, strategi, metode, dan teknik yang disampaikan oleh guru
secara khas atau unik untuk mencapai tujuan pembelajaran (Nasrul Hakim, dkk,2017).
Tentunya semua metode pengajaran yang pernah diterapkan selama ini mempunyai kelebihan
dan kekurangan. Terlepas dari semua itu, metode pengajaran yang sering diterapkan oleh
guru-guru kita saat ini adalah cenderung untuk hanya mengaktifkan salah satu sisi otak sang
murid saja. Karena pada hakekatnya otak manusia terbagi menjadi dua, yaitu otak kiri dan
otak kanan.

Kedua belahan otak manusia ini memiliki tugas dan cara kerja yang berbeda. Otak kiri
bekerja untuk hal-hal yang terkait dengan kata, angka dan daftar. Sementara otak kanan
berkerja untuk hal-hal yang terkait dengan kesadaran, imajinasi, warna, keindahan.
Sebagaimana dua kaki dan tangan, aktivitas manusia akan mudah dikerjakan bila kedua
pasang organ tersebut bekerja dengan baik. Tentunya berjalan dengan dua kaki akan jauh
lebih optimal dibandingkan dengan jalan satu kaki. Demikianlah perumpamaannya dengan
otak kita. Umumnya manusia hanya memfungsikan salah satu otaknya saja, ada yang
dominan otak kirinya adapula yang dominan otak kanannya. Bisa dibayangkan bagaimana
luar biasanya otak manusia bila kedua belahan otaknya dapat dioptimalkan.

Begitu juga siswa dalam belajar, jika siswa bisa mengaktifkan dua sisi otaknya secara
efektif, maka penulis yakin mereka akan dengan mudah menerima pelajaran yang diberikan
guru kepada siswa. Bukan hanya itu, kemampuan logika anak akan lebih berkembang
ketimbang mereka harus 2 menghafal kata demi kata dan kalimat demi kalimat. Metode
pengajaran/pemberlajaran yang dapat mengoptimalakan kedua belah sisi otak manusia
tersebut adalah metode mind mapping (Peta Pikiran).

Model pembelajaran mind mapping merupakan salah satu model pembelajaran yang
mampu memberikan ruang kreatif bagi peserta didik dalam menghasilkan gagasan, mencatat
apa yang harus dipelajari, atau merencanakan tugas baru dengan menyenangkan. Model

1
Pembelajaran mind mapping yang mengkombinasikan warna dan bentuk akan semakin
membuat peserta didik semakin tertarik dan semangat dalam proses pembelajaran, sehingga
suatu materi dapat diserap dengan lebih mudah.

Penggunaan model pembelajaran Mind Mpping diharapkan dapat mengembangakan


kemampuan kreativitas siswa untuk menunjang proses belajar mengajar menjadi lebih
inovatif.

1.2 Identifikasi Masalah


Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka permasalahan yang dapat diidentifikasikan
adalah sebagai berikut:

1. Kurangnya minat peserta didik terhadap pembelajaran menggunakan tulisan biasa.

2. Kurangnya kreativitas peserta didik dalam pembelajaran.

3. Banyaknya peserta didik yang kurang mengasah otak kanannya.

4. Model pembelajaran Mind Mapping untuk meningkatkan kreativitas peserta didik masing
jarang digunakan dalam pembelajaran.

1.3. Batasan Masalah


Berdasarkan latar belakang dan identifikiasi masalah diatas, maka penelitian ini hanya
dibatasi pada penerapan model pembelajaran Mind Mapping terhadap kreativitas peserta
didik, sehingga masalah yang akan diteliti pada penelitian ini adalah “Pengaruh Penggunaan
Model Pembelajaran Mind Mapping terhadap Kreativitas Peserta Didik”

1.4. Rumusan Masalah


Atas dasar latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang didapat dalam
penelitian ini adalah:

1. Bagaimana Penerapan model pembelajaran Mind Mapping terhadap kreativitas peserta


didik?

2. Bagaimana pengaruh penerapan model pembelajaran Mind Mapping terhadap kreativitas


peserta didik?

3. Apa itu model pembelajaran mind mapping?

4. Bagaimana penggunaan mind mapping?

2
5. Apa manfaat dari penggunaan mind mapping?

6. Bagaimana aplikasinya pada pembelajaran Bahasa Indonesia ?

7. Apa saja kelebihan dan kelemahan dari metode mind mapping ?

6. Apa perbedaan dari mind mapping dengan tulisan biasa?

1.5. Tujuan Penelitian


Dari rumusan masalah diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa penelitian ini bertujuan:

1. Mendeskripsikan penerpan model pembelajaran Mind Mapping terhadap kreativitas


peserta didik.

2. Membuktikan ada tidaknya pengaruh model pembelajaran Mind Mapping terhadap


peningkatan kreativitas peserta didik.

3.. Untuk mengetahui pengertian dari model pembelajaran mind mapping.

4. Untuk mengetahui bagaimana penggunaan mind mapping.

5. Untuk mengetahui manfaat dari penggunaannya.

6. Untuk mengetahui pembuat mind mapping.

1.6. Manfaat Penelitian


Manfaat dari penilitian tersebut adalah :

1. Model pembelajaran mind mapping dapat diterapkan sebagai salah satu alternative dalam
proses belajar mengajar dan diharapkan mampu meningkatkan kreativitas dan hasil belajar
peserta didik.

2. Memotivasi peserta didik agar lebih semangat dalam melaksanakan pembelajaran.

3. Meningkatkan kreativitas peserta didik dalam pembelajaran.

1.7. Definisi Operasional


Untuk memahami judul makalah ini, berikut dipaparkan beberapa batasan operasional
yang dianggap perlu. Adapun variabel penelitian didefinisikan sebagai berikut:

3
1. Model Pembelajaran Mind Mapping; adalah meupakan salah satu contoh dari beberapa
model pembelajaran yang digunakan guru untuk menyalurkan informasi kepada peserta
didik.

2. Kreativitas ; merupakan kecenderungan-kecenderungan manusia untuk mengaktualisasikan


dirinya sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya.

1.8. Metode Penelitian


1.8.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif yang memiliki sifat
deskriptif dan menggunakan analisis. Karena data yang dibutuhkan dalam penelitian
ini tidak berbentuk angka tetapi dianalisis menggunakan kata- kata.

1.8.2 Data dan Sumber Data


Data dalam penelitian ini data diperoleh dari hasil wawancara yang bersumber pada
beberapa siswa SMAN 7 Bandung yang berjumlah 5 orang.

1.8.3 Teknik Pengambilan Data


Teknik yang digunakan pada saat pengambilan data yaitu wawancara dengan pesan
singkat yang dilakukan selama 1 hari.

1.8.4 Teknik Pengolahan Data


Pengolahan data yang dipakai yaitu mewawancarai dengan cara mengajukan 1
pertanyaan kepada 5 siswa SMAN 7 Bandung yang berinisial AA, EF, PS, GF, dan PS

No Pertanyaan Jawaban
.
1. apakah anda lebih tertarik jika guru AA : Kalau saya pribadi lebih suka
memberi tugas berupa mind map atau berupa rangkuman utuh, karena dalam
berupa rangkuman utuh (tulisan biasa)? praktek lebih cepat selesai dan lebih enak
dan kenapa? dibaca oleh saya sendiri.
EF : Saya lebih suka menggunakan Mind
map karena disana saya bisa melatih
kreativitas dan lebih menarik untuk

4
dibaca sendiri maupun orang lain
PS : Kalau saya suka menggunakan
metode mind map karena lebih menarik
dibaca karena lebih berwarna dan
gampang dimengerti karena orang
melihat pertama dari kreativitas tersebut,
dan lebih mudah dipahami menurut saya,
karena di mind map lebih mengutamakan
point point yang penting saja.
GF : Saya pribadi lebih suka Mind map,
karena lebih gampang dan menarik untuk
dipelajari karena lebih banyak warna dan
kreativitas yg ditonjolkan sehingga lebih
semangat untuk belajar, meskipun dalam
pengerjaannya lebih lama dibandingkan
rangkuman tulisan biasa
FR : Saya lebih nyaman ketika tulisan
berwarna dan banyak gambar, karena
materinya lebih mudah dimengerti dan
lebih menarik untuk dibaca dan
dipelajari, jadi saya memilih mind map

BAB II

5
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Mind Mapping


Mind mapping merupakan suatu teknik mentarat yang menggunakan kata-kata, garis,
warna, symbol, serta gambar dengan menggabungkan dan mengembangkan potensi kerja
otak yang dapat memudahkan seseorang untuk mengatur dan mngingat segala bentuk
informasi (Nasrul Hakim, dkk, 2019).

Konsep Mind mapping asal mulanya diperkenalkan oleh Tony Buzan tahun 1970-an.
Menurutnya mind map adalah sistem penyimpanan, penarikan data, dan akses yang luar biasa
untuk perpustakaan raksasa, yang sebenarnya ada dalam otak manusia yang menakjubkan
(Buzan, 2009 : 12). Mind map adalah cara termudah untuk menempatkan informasi ke dalam
otak dan mengambil informasi keluar otak-Mind Map adalah cara mencatat yang kreatif,
efektif, dan secara harfiah akan “memetakan” pikiran-pikiran kita.

Pemetaan pikiran yang dikemukakan oleh Buzan ini didasarkan pada kenyataan
bahwa otak manusia terdiri dari satu juta juta sel otak atau setara dengan 167 kali jumlah
manusia di bumi, sel-sel otak tersebut terdiri dari beberapa bagian, ada bagian pusat (nukleus)
dan ada sejumlah bagian cabang yang memencar ke segala arah, sehingga tampak seperti
pohon yang menumbuhkan cabang ke sekelilingnya (Buzan, 2009:30).

Kita bisa membandingkan mind map dengan peta kota. Pusat mind map mirip dengan
pusat kota. Pusat mind map mewakili ide terpenting. Jalan-jalan utama yang menyebar dari
pusat mewakili pikiran-pikiran utama dalam proses pemikiran kita, jalan-jalan sekunder
mewakili pikiran-pikiran sekunder, dan seterusnya. Gambar-gambar atau bentukbentuk
khusus dapat mewakili area-area yang menarik atau ide-ide menarik tertentu.

Sama seperti peta jalan, Mind Map akan :

1. Menyenangkan untuk dilihat, dibaca, dicerna dan diingat.

2. Memberi pandangan meyeluruh pokok masalah atau area yang luas.

3. Memungkinkan kita merencanakan rute atau membuat pilihanpilihan dan


mengetahui ke mana kita akan pergi dan di mana kita berada. Mengumpulkan
sejumlah besar data di suatu tempat.

6
4. Mendorong pemecahan masalah dengan membiarkan kita melihat jalan-jalan
terobosan kreatif baru.

Mind Map juga merupakan peta rute yang hebat bagi ingatan, memungkinkan kita
menyusun fakta dan pikiran sedemikian rupa sehingga cara kerja alami otak dilibatkan sejak
awal. Ini berarti mengingat informasi akan lebih mudah dan lebih bisa diandalkan daripada
mengunakan tekhnik pencatatan tradisional. Konsep ini dikategorikan ke dalam teknik
kreatif, karena pembuatan mind mapping ini membutuhkan pemanfaatan imajinasi dari si
pembuatnya. Siswa yang kreatif akan lebih mudah membuat mind mapping ini.

Begitu pula, dengan semakin seringnya siswa membuat mind mapping, dia akan
semakin kreatif. Sebuah mind map memiliki sebuah ide atau kata sentral, dan ada 5 sampai
10 ide lain yang keluar dari ide sentral tersebut. Peserta didik di kelas lebih tertarik dengan
teknik mencatat yang mengedepankan keindahan dengan berbagai warna bukan teknik
mencatat yang membosankan (Nasrul Hakim, dkk, 2019).

Mind maping merangsang peserta didik untuk berpikir kritis, selain itu juga dapat
meningkatkan kemampuan dan mengembangkan pola pikir pendapat, berdasarkan data yang
digunakan dalam pengambilan keputusan (Nasrul Hakim, dkk, 2020)

Mind mapping sangat efektif bila digunakan untuk memunculkan ide terpendam yang
siswa miliki dan membuat asosiasi di antara ide tersebut. Catatan yang siswa buat
membentuk sebuah pola gagasan yang saling berkaitan, dengan topik utama ditengah dan sub
topik dan perincian menjadi cabangcabangnya, tekhnik ini dikenal juga dengan nama Radian
Thinking (Deporter dan Hernacki, 2011 : 152).

Dengan membuat sendiri peta pikiran siswa “melihat” bidang studi itu lebih jelas, dan
mempelajari bidang studi itu lebih bermakna. Para siswa cenderung lebih mudah belajar
dengan catatannya sendiri yang menggunakan bentuk huruf yang mereka miliki dan ditambah
dengan pemberian warna yang berbeda disetiap catatan mereka. Dibandingkan dengan
membaca buku teks mereka merasa kesulitan ketika persiapan akan menghadapi ujian.

Mind mapping merupakan tehnik penyusunan catatan demi membantu siswa


menggunakan seluruh potensi otak agar optimum. Caranya, menggabungkan kerja otak
bagian kiri dan kanan. Metode ini mempermudah memasukan informasi kedalam otak dan
untuk kembali mengambil informasi dari dalam otak. Mind mapping merupakan teknik yang
paling baik dalam membantu proses berfikir otak secara teratur karena menggunakan teknik

7
grafis yang berasal dari pemikiran manusia yang bermanfaat untuk menyediakan kuncikunci
universal sehingga membuka potensi otak. (Prayudi: 2008). Dengan metode mind mapping
siswa dapat meningkatkan daya ingat hingga 78%.

2.2. Fungsi Mind Mapping


1. Mempermudah dalam mengingatkan informasi;

2. Mempermudah memperoleh ide;

3. Belajar menjadi efektif dan efisien;

4. Menjadikan hidup lebih kreatif;

5. Dapat mengatur kehidupan sehari – hari

2.3. Perbedaan Mind Mapping dengan Tulisan Biasa


Berikut adalah perbedaan antara Tulisan Biasa dan Mind Mapping

1. Tulisan Biasa

a. Hanya berupa tulisan-tulisan saja

b. Hanya dalam satu warna

c. Untuk mereview ulang memerlukan waktu yang lama

d. Waktu yang diperlukan untuk belajar lebih lama

e. Statis

2. Mind Mapping

a. Berupa tulisan, simbol dan gambar

b. Berwarna-warni

c. Untuk mereview ulang diperlukan waktu yang pendek

d. Waktu yang diperlukan untuk belajar lebih cepat dan efektif

e. Membuat individu menjadi lebih kreatif

8
Dari uraian tersebut, peta pikiran (mind mapping) adalah satu teknik mencatat yang
mengembangkan gaya belajar visual. Peta pikiran memadukan dan mengembangkan potensi
kerja otak yang terdapat di dalam diri seseorang. Dengan adanya keterlibatan kedua belahan
otak maka kan memudahkan seserorang untuk mengatur dan mengingat segala bentuk
informasi, baik secara tertulis maupun secara verbal. Adanya kombinasi warna, simbol,
bentuk dan sebagainya memudahkan otak dalam menyerap informasi yang diterima.

2.4. Mind Mapping Memanfaatkan Belahan Otak Kanan dan Otak Kiri
Sistem pendidikan cenderung berfokus pada otak kiri dan kurang memanfaatkan otak
kanan dengan membuat mind map, kita telah memanfaatkan dua belahan otak yaitu otak
kanan dan otak kiri. Pembagian dua belahan otak ini dikemukakan oleh professor Robert
Ornstein yakni :

Keterampilan otak kanan meliputi; irama, kesadaran ruang, gestalt (gambar keseluruhan),
imajinasi, melamun, warna, dimensi.

Keterampilan otak kiri meliputi; kata- kata, logika, angka, uraian, analisis, dan daftar.

2.5. Langkah – Langkah Sebelum Membuat Mind Mapping


Langkah-langkah yang harus diperhatikan ketika akan membuat mind map, bahan bacaan
yang berasal dari buku teks, yaitu:

1. Membaca teks secara keseluruhan

Dengan membaca teks secara menyeluruh maka akan mengetahui isi cerita. Sewaktu
membaca teks beri tanda pada kata-kata yang dianggap penting untuk mencatat di mind map.
2. Mengenali tipe teks

Sebelum membuat mind map, maka harus menemukan desain yang cocok untuk
masing - masing teks yang spesifik. Setalah membaca teks maka akan mengetahui desain
yang sesuai untuk mind map yang akan dibuat. Secara sederhana sebuah teks dapat
dikategorikan ke dalam tiga kelompok :

a. Komparasi (perbandingan)

Sebuah teks dikategorikan komparasi apabila teks tersebut terdapat perbandingan


antara A dan B, antara yang baik dan yang jelek dan sebagainya;

b. Kronologi atau rangkaian peristiwa

9
Teks tersebut mempunyai sebuah awal dan akhir yang jelas, misalnya biografi,
sejarah, proses dan sebagianya. Desain ini biasanya sesuai engan arah jarum jam;

c. Presentasi (paparan)

Apabila cerita tanpa permulaan atau akhir yang jelas, apabila kata-kata dipaparkan
tanpa urutan yang khusus, maka bisa didesain sesuai dengan keinginan;

3. Menulis mind map

Pada saat membaca maka telah memperoleh kata-kata penting yang telah diberi tanda,
tahap ini adalah tahap menulis kata- kata penting pada mind map. Setelah menulis kata utama
maka dihubungkan dengan garis hubung pada kata-kata yang menjadi cabang dari kata- kata
utama

2.6. Langkah – Langkah dalam Membuat Mind Mapping


1. Siapkan kertas kosong, mulai dari bagian tengah;

2. Pada bagian tengah tulis topik utama, bisa juga menggunakan gambar atau foto;

3. Hubungkan cabang-cabang utama ke topik utama dan hubungkan cabang- cabang utama
pada ranting yang merupakan sub topic utama;

4. Gunakan garis hubung yang melengkung;

5. Gunakan warna;

6. Gunakan kata kumci pada setiap garis hubung;

7. Gunakan gambar

2.7. Kelebihan dan Kekurangan Mind Mapping


1. Kelebihan mind mapping adalah sebagai berikut:

a. Dapat mengemukakan pendapat secara bebas.

b. Dapat bekerjasama dengan teman lainnya.

c. Catatan lebih padat dan jelas.

d. Lebih mudah mencari catatan jika diperlukan.

10
e. Catatan lebih terfokus pada infi materi.

f. Mudah melihat gambaran keseluruhan.

g. Membantu otak untuk: mengatur, mengingat, membandingkan dan membuat


hubungan.

h. Memudahkan penambahan informasi baru.

i. Pengkajian ulan bisa lebih cepat.

j. Setiap peta bersifat unik.

2. Kelemahan Mind Mapping

a. Hanya beberapa siswa yang aktif yang terlibat.

b. Tidak sepenuhnya murid yang belajar.

11
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Model pembelajaran mind mapping merupakan salah satu model pembelajaran yang
mampu memberikan ruang kreatif bagi peserta didik dalam menghasilkan gagasan, mencatat
apa yang harus dipelajari, atau merencanakan tugas baru dengan menyenangkan. Model
Pembelajaran mind mapping yang mengkombinasikan warna dan bentuk akan semakin
membuat peserta didik semakin tertarik dan semangat dalam proses pembelajaran, sehingga
suatu materi dapat diserap dengan lebih mudah.

Konsep Mind mapping asal mulanya diperkenalkan oleh Tony Buzan tahun 1970-an.
Menurutnya mind map adalah sistem penyimpanan, penarikan data, dan akses yang luar biasa
untuk perpustakaan raksasa, yang sebenarnya ada dalam otak manusia yang menakjubkan.

Mind mapping merupakan tehnik penyusunan catatan demi membantu siswa


menggunakan seluruh potensi otak agar optimum. Caranya, menggabungkan kerja otak
bagian kiri dan kanan. Metode ini mempermudah memasukan informasi kedalam otak dan
untuk kembali mengambil informasi dari dalam otak. Mind mapping merupakan teknik yang
paling baik dalam membantu proses berfikir otak secara teratur karena menggunakan teknik
grafis yang berasal dari pemikiran manusia yang bermanfaat untuk menyediakan kunci-kunci
universal sehingga membuka potensi otak

3.2. Saran
1. Konsep mind mapping memang harus digunakan, agar siswa dapat lebih mudah
memahami suatu pelajaran.
2. Penggunaan mind mapping harus dengan penuh warna dan gambar agar tidak
monoton.
3. Mind mapping juga bisa menjadi cara alternatif agar siswa lebih semangat untuk
belajar.
4. Diharapkan siswa bisa lebih sering menggunakan metode mind map untuk belajar
karena lebih menarik.

12
DAFTAR PUSTAKA

Buzan, Tony. 2013. BukuPintar Mind Mapping. Gramedia Pustaka Utama:


Jakarta

http://miyazakiannisha.blogspot.com/2012/01/tentang-mind-mapping.html

Svantesson. Ingemar.2004 Learning Maps and Memori Skills.Jakarta: Gramedia.

Pengaruh Penggunaan Strategi Pembelajaran Mind Mapping terhadap


Prestasi belajar. Skripsi IAIN Syekh Nurjati : Cirebon.

Suprijono, Agus. 2009. Cooperative Learning : Teori dan Aplikasi PAKEM.


Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

13

Anda mungkin juga menyukai