diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah umum Bahasa Indonesia
Disusun Oleh :
KELAS A
BANDUNG
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat dan
karunia-Nya makalah ini dapat diselesaikan oleh penyusun. Makalah ini disusun guna
melengkapi tugas mata kuliah umum Bahasa Indonesia, dengan harapan agar penyusun dan
pembaca mengerti dan memahami tentang kajian “Pengaruh Mind Mapping terhadap
Kreativitas Belajar Siswa”.
Kami mengucapkan terimakasih kepada ibu Nurhasanah ,S.S.M.Hum selaku dosen
mata kuliah umum Pendidikan Bahasa Indonesia yang telah memberikan tugas ini sehingga
dapat menambah wawasan serta pengetahuan sesuai dengan bidang studi yang penyusun
tekuni. Tujuannya agar pembaca dapat mengenali kemampuan belajar setiap orang dan
menambah wawasan.
Terlepas dari semua itu, saya menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu , saya menerima
segala saran dan kritik dari pembaca agar saya dapat memperbaiki makalah ini untuk
kedepannya.
Akhir kata saya berharap semoga makalah penelitian ini dapat memberikan manfaat
maupun inpirasi terhadap pembaca.
Penyusun
1
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDU
KATA PENGANTAR..................................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii
BAB I.........................................................................................................................................1
PENDAHULUAN......................................................................................................................1
BAB II........................................................................................................................................6
PEMBAHASAN........................................................................................................................6
2.4. Mind Mapping Memanfaatkan Belahan Otak Kanan dan Otak Kiri......................9
PENUTUP................................................................................................................................11
3.1. Kesimpulan...................................................................................................................11
3.2. Saran.............................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................13
3
BAB I
PENDAHULUAN
Kedua belahan otak manusia ini memiliki tugas dan cara kerja yang berbeda. Otak kiri
bekerja untuk hal-hal yang terkait dengan kata, angka dan daftar. Sementara otak kanan
berkerja untuk hal-hal yang terkait dengan kesadaran, imajinasi, warna, keindahan.
Sebagaimana dua kaki dan tangan, aktivitas manusia akan mudah dikerjakan bila kedua
pasang organ tersebut bekerja dengan baik. Tentunya berjalan dengan dua kaki akan jauh
lebih optimal dibandingkan dengan jalan satu kaki. Demikianlah perumpamaannya dengan
otak kita. Umumnya manusia hanya memfungsikan salah satu otaknya saja, ada yang
dominan otak kirinya adapula yang dominan otak kanannya. Bisa dibayangkan bagaimana
luar biasanya otak manusia bila kedua belahan otaknya dapat dioptimalkan.
Begitu juga siswa dalam belajar, jika siswa bisa mengaktifkan dua sisi otaknya secara
efektif, maka penulis yakin mereka akan dengan mudah menerima pelajaran yang diberikan
guru kepada siswa. Bukan hanya itu, kemampuan logika anak akan lebih berkembang
ketimbang mereka harus 2 menghafal kata demi kata dan kalimat demi kalimat. Metode
pengajaran/pemberlajaran yang dapat mengoptimalakan kedua belah sisi otak manusia
tersebut adalah metode mind mapping (Peta Pikiran).
Model pembelajaran mind mapping merupakan salah satu model pembelajaran yang
mampu memberikan ruang kreatif bagi peserta didik dalam menghasilkan gagasan, mencatat
apa yang harus dipelajari, atau merencanakan tugas baru dengan menyenangkan. Model
1
Pembelajaran mind mapping yang mengkombinasikan warna dan bentuk akan semakin
membuat peserta didik semakin tertarik dan semangat dalam proses pembelajaran, sehingga
suatu materi dapat diserap dengan lebih mudah.
4. Model pembelajaran Mind Mapping untuk meningkatkan kreativitas peserta didik masing
jarang digunakan dalam pembelajaran.
2
5. Apa manfaat dari penggunaan mind mapping?
1. Model pembelajaran mind mapping dapat diterapkan sebagai salah satu alternative dalam
proses belajar mengajar dan diharapkan mampu meningkatkan kreativitas dan hasil belajar
peserta didik.
3
1. Model Pembelajaran Mind Mapping; adalah meupakan salah satu contoh dari beberapa
model pembelajaran yang digunakan guru untuk menyalurkan informasi kepada peserta
didik.
No Pertanyaan Jawaban
.
1. apakah anda lebih tertarik jika guru AA : Kalau saya pribadi lebih suka
memberi tugas berupa mind map atau berupa rangkuman utuh, karena dalam
berupa rangkuman utuh (tulisan biasa)? praktek lebih cepat selesai dan lebih enak
dan kenapa? dibaca oleh saya sendiri.
EF : Saya lebih suka menggunakan Mind
map karena disana saya bisa melatih
kreativitas dan lebih menarik untuk
4
dibaca sendiri maupun orang lain
PS : Kalau saya suka menggunakan
metode mind map karena lebih menarik
dibaca karena lebih berwarna dan
gampang dimengerti karena orang
melihat pertama dari kreativitas tersebut,
dan lebih mudah dipahami menurut saya,
karena di mind map lebih mengutamakan
point point yang penting saja.
GF : Saya pribadi lebih suka Mind map,
karena lebih gampang dan menarik untuk
dipelajari karena lebih banyak warna dan
kreativitas yg ditonjolkan sehingga lebih
semangat untuk belajar, meskipun dalam
pengerjaannya lebih lama dibandingkan
rangkuman tulisan biasa
FR : Saya lebih nyaman ketika tulisan
berwarna dan banyak gambar, karena
materinya lebih mudah dimengerti dan
lebih menarik untuk dibaca dan
dipelajari, jadi saya memilih mind map
BAB II
5
PEMBAHASAN
Konsep Mind mapping asal mulanya diperkenalkan oleh Tony Buzan tahun 1970-an.
Menurutnya mind map adalah sistem penyimpanan, penarikan data, dan akses yang luar biasa
untuk perpustakaan raksasa, yang sebenarnya ada dalam otak manusia yang menakjubkan
(Buzan, 2009 : 12). Mind map adalah cara termudah untuk menempatkan informasi ke dalam
otak dan mengambil informasi keluar otak-Mind Map adalah cara mencatat yang kreatif,
efektif, dan secara harfiah akan “memetakan” pikiran-pikiran kita.
Pemetaan pikiran yang dikemukakan oleh Buzan ini didasarkan pada kenyataan
bahwa otak manusia terdiri dari satu juta juta sel otak atau setara dengan 167 kali jumlah
manusia di bumi, sel-sel otak tersebut terdiri dari beberapa bagian, ada bagian pusat (nukleus)
dan ada sejumlah bagian cabang yang memencar ke segala arah, sehingga tampak seperti
pohon yang menumbuhkan cabang ke sekelilingnya (Buzan, 2009:30).
Kita bisa membandingkan mind map dengan peta kota. Pusat mind map mirip dengan
pusat kota. Pusat mind map mewakili ide terpenting. Jalan-jalan utama yang menyebar dari
pusat mewakili pikiran-pikiran utama dalam proses pemikiran kita, jalan-jalan sekunder
mewakili pikiran-pikiran sekunder, dan seterusnya. Gambar-gambar atau bentukbentuk
khusus dapat mewakili area-area yang menarik atau ide-ide menarik tertentu.
6
4. Mendorong pemecahan masalah dengan membiarkan kita melihat jalan-jalan
terobosan kreatif baru.
Mind Map juga merupakan peta rute yang hebat bagi ingatan, memungkinkan kita
menyusun fakta dan pikiran sedemikian rupa sehingga cara kerja alami otak dilibatkan sejak
awal. Ini berarti mengingat informasi akan lebih mudah dan lebih bisa diandalkan daripada
mengunakan tekhnik pencatatan tradisional. Konsep ini dikategorikan ke dalam teknik
kreatif, karena pembuatan mind mapping ini membutuhkan pemanfaatan imajinasi dari si
pembuatnya. Siswa yang kreatif akan lebih mudah membuat mind mapping ini.
Begitu pula, dengan semakin seringnya siswa membuat mind mapping, dia akan
semakin kreatif. Sebuah mind map memiliki sebuah ide atau kata sentral, dan ada 5 sampai
10 ide lain yang keluar dari ide sentral tersebut. Peserta didik di kelas lebih tertarik dengan
teknik mencatat yang mengedepankan keindahan dengan berbagai warna bukan teknik
mencatat yang membosankan (Nasrul Hakim, dkk, 2019).
Mind maping merangsang peserta didik untuk berpikir kritis, selain itu juga dapat
meningkatkan kemampuan dan mengembangkan pola pikir pendapat, berdasarkan data yang
digunakan dalam pengambilan keputusan (Nasrul Hakim, dkk, 2020)
Mind mapping sangat efektif bila digunakan untuk memunculkan ide terpendam yang
siswa miliki dan membuat asosiasi di antara ide tersebut. Catatan yang siswa buat
membentuk sebuah pola gagasan yang saling berkaitan, dengan topik utama ditengah dan sub
topik dan perincian menjadi cabangcabangnya, tekhnik ini dikenal juga dengan nama Radian
Thinking (Deporter dan Hernacki, 2011 : 152).
Dengan membuat sendiri peta pikiran siswa “melihat” bidang studi itu lebih jelas, dan
mempelajari bidang studi itu lebih bermakna. Para siswa cenderung lebih mudah belajar
dengan catatannya sendiri yang menggunakan bentuk huruf yang mereka miliki dan ditambah
dengan pemberian warna yang berbeda disetiap catatan mereka. Dibandingkan dengan
membaca buku teks mereka merasa kesulitan ketika persiapan akan menghadapi ujian.
7
grafis yang berasal dari pemikiran manusia yang bermanfaat untuk menyediakan kuncikunci
universal sehingga membuka potensi otak. (Prayudi: 2008). Dengan metode mind mapping
siswa dapat meningkatkan daya ingat hingga 78%.
1. Tulisan Biasa
e. Statis
2. Mind Mapping
b. Berwarna-warni
8
Dari uraian tersebut, peta pikiran (mind mapping) adalah satu teknik mencatat yang
mengembangkan gaya belajar visual. Peta pikiran memadukan dan mengembangkan potensi
kerja otak yang terdapat di dalam diri seseorang. Dengan adanya keterlibatan kedua belahan
otak maka kan memudahkan seserorang untuk mengatur dan mengingat segala bentuk
informasi, baik secara tertulis maupun secara verbal. Adanya kombinasi warna, simbol,
bentuk dan sebagainya memudahkan otak dalam menyerap informasi yang diterima.
2.4. Mind Mapping Memanfaatkan Belahan Otak Kanan dan Otak Kiri
Sistem pendidikan cenderung berfokus pada otak kiri dan kurang memanfaatkan otak
kanan dengan membuat mind map, kita telah memanfaatkan dua belahan otak yaitu otak
kanan dan otak kiri. Pembagian dua belahan otak ini dikemukakan oleh professor Robert
Ornstein yakni :
Keterampilan otak kanan meliputi; irama, kesadaran ruang, gestalt (gambar keseluruhan),
imajinasi, melamun, warna, dimensi.
Keterampilan otak kiri meliputi; kata- kata, logika, angka, uraian, analisis, dan daftar.
Dengan membaca teks secara menyeluruh maka akan mengetahui isi cerita. Sewaktu
membaca teks beri tanda pada kata-kata yang dianggap penting untuk mencatat di mind map.
2. Mengenali tipe teks
Sebelum membuat mind map, maka harus menemukan desain yang cocok untuk
masing - masing teks yang spesifik. Setalah membaca teks maka akan mengetahui desain
yang sesuai untuk mind map yang akan dibuat. Secara sederhana sebuah teks dapat
dikategorikan ke dalam tiga kelompok :
a. Komparasi (perbandingan)
9
Teks tersebut mempunyai sebuah awal dan akhir yang jelas, misalnya biografi,
sejarah, proses dan sebagianya. Desain ini biasanya sesuai engan arah jarum jam;
c. Presentasi (paparan)
Apabila cerita tanpa permulaan atau akhir yang jelas, apabila kata-kata dipaparkan
tanpa urutan yang khusus, maka bisa didesain sesuai dengan keinginan;
Pada saat membaca maka telah memperoleh kata-kata penting yang telah diberi tanda,
tahap ini adalah tahap menulis kata- kata penting pada mind map. Setelah menulis kata utama
maka dihubungkan dengan garis hubung pada kata-kata yang menjadi cabang dari kata- kata
utama
2. Pada bagian tengah tulis topik utama, bisa juga menggunakan gambar atau foto;
3. Hubungkan cabang-cabang utama ke topik utama dan hubungkan cabang- cabang utama
pada ranting yang merupakan sub topic utama;
5. Gunakan warna;
7. Gunakan gambar
10
e. Catatan lebih terfokus pada infi materi.
11
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Model pembelajaran mind mapping merupakan salah satu model pembelajaran yang
mampu memberikan ruang kreatif bagi peserta didik dalam menghasilkan gagasan, mencatat
apa yang harus dipelajari, atau merencanakan tugas baru dengan menyenangkan. Model
Pembelajaran mind mapping yang mengkombinasikan warna dan bentuk akan semakin
membuat peserta didik semakin tertarik dan semangat dalam proses pembelajaran, sehingga
suatu materi dapat diserap dengan lebih mudah.
Konsep Mind mapping asal mulanya diperkenalkan oleh Tony Buzan tahun 1970-an.
Menurutnya mind map adalah sistem penyimpanan, penarikan data, dan akses yang luar biasa
untuk perpustakaan raksasa, yang sebenarnya ada dalam otak manusia yang menakjubkan.
3.2. Saran
1. Konsep mind mapping memang harus digunakan, agar siswa dapat lebih mudah
memahami suatu pelajaran.
2. Penggunaan mind mapping harus dengan penuh warna dan gambar agar tidak
monoton.
3. Mind mapping juga bisa menjadi cara alternatif agar siswa lebih semangat untuk
belajar.
4. Diharapkan siswa bisa lebih sering menggunakan metode mind map untuk belajar
karena lebih menarik.
12
DAFTAR PUSTAKA
http://miyazakiannisha.blogspot.com/2012/01/tentang-mind-mapping.html
13