Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

LINGKUNGAN BISNIS DAN


LINGKUNGAN EKONOMI
Disusun untuk memenuhi tugas kelompok pada mata kuliah Pengantar Bisnis

Dosen : Pusvita Indria Mei Susilowati, S.E., M.S.A. Ak, CA

Disusun oleh :

1. Muhammad Zayyed Al-Kamal (2010313110026)

2. Nadhifa Tahta Lailata (2010313220076)

3. Rizka Amalia Adhani (2010313120012)

PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

BANJARMASIN

TAHUN 2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
atas berkat dan karunia-Nya lah kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat
pada waktunya. Makalah ini berjudul ”Lingkungan Bisnis dan Lingkungan
Ekonomi”.

Pada kesempatan ini kami tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada
pihak-pihak yang telah membantu kami dalam menyelesaikan makalah ini.
Kami mengucapkan trimakasih kepada :

1. Ibu Pusvita Indria Mei Susilowati, S.E., M.S.A. Ak. CA selaku dosen
mata kuliah Pengantar Bisnis.

2. Rekan-rekan kelas D di Jurusan S1 Akuntansi di Fakultas


Ekonomi dan Bisnis Universitas Lambung Mangkurat.

3. Semua pihak yang telah memberi bimbingan dan dukungan kepada


kami.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih belum sempurna. Oleh karena itu
, kami menghrapkan kritik dan saran yang membangun untuk menyempurnakan
makalah ini . Akhirnya, semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca.

Banjarmasin, 22 Oktober 2020

Kelompok 4

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................ii
DAFTAR ISI.............................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................4
1.1 Latar Belakang Masalah...................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah............................................................................................................4
1.3 Tujuan Masalah................................................................................................................5
BAB II ISI..................................................................................................................................6
2.1. PENGERTIAN LINGKUNGAN BISNIS DAN LINGKUNGAN EKONOMI.............6
2.2. MACAM LINGKUNGAN BISNIS DAN LINGKUNGAN EKONOMI.......................7
2.3. UNSUR-UNSUR LINGKUNGAN BISNIS.................................................................10
2.4. ANALISIS TERHADAP LINGKUNGAN UMUM.....................................................11
2.5. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LINGKUNGAN BISNIS DAN
LINGKUNGAN EKONOMI...............................................................................................12
BAB III PENUTUP..................................................................................................................16
A. Kesimpulan......................................................................................................................16
B. Saran................................................................................................................................16
Daftar Pustaka..........................................................................................................................17

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Ekonomi dunia berkembang pesat,dengan munculnya pasar global ,persaingan global,
dan integrasi ekonomi dunia. Perusahaan global adalah perusahaan yang beroprasi di lebih
satu Negara dan mempunyai keunggulan R&D, produksi,logistik,pemasaran,dan keuangan
yang tidak dimilikioleh pesaing domestic murni.
Untuk menjadi perusahaan global ,maka keputusan utamanya adalah mengamati
lingkungan ekonomi ataupun lingkungan pemasaran global. Setelah itu,perusahaan akan
mampu untuk memutuskan apakah akan mampu untuk memutuskan untuk memasuki pasar
global,pasar mana yang dimasuki, memutuskan cara memsuki pasar,memutuskan program
pemasaran global dan perusahaan mampu memutuskan organisasi pemasaran global.
Lingkungan ekonomi adalah faktor-faktor yang mempengaruhi daya beli dan pola
pengeluaran konsumen. Pemasaran harus mampu mengawasi kecenderungan konsumen.
Seperti tipe perekonomian ,perubahan dalam pendapatan(distribusi pendapatan) dan
perubahan pola pengeluaran konsumen.
Mengamati lingkungan ekonomi global penting untuk mencermati situasi dan kondisi
dan sistem ekonomi dunia. Sehingga perusahaan mampu memahami dan mengelompokkan
usahanyadalam tahap-tahap pengembangan pasar. Karena optimalisasi kekuatan dan
kelemahan tidak menjamin perusahaan sukses. Maka dari itu, manajemen perlu antisipatif
terhadap peluang dan ancaman lingkungan mikro maupun makro.
Bab ini menggambarkan karakteristik lingkungan bisnis dan lingkungan ekonomi
yang dimasuki oleh perusahaan masa kini dan masa depan. Oleh karena sekarang ini kita
hidupdi empat zaman sekaligus.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan lingkungan bisnis dan lingkungan ekonomi?


2. Apa saja macam lingkungan bisnis dan lingkungan ekonomi?
3. Apa saja unsur-unsur lingkungan bisnis?
4. Bagaimana analisisnya terhadap lingkungan umum?
5. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi lingkungan bisnis dan lingkungan
ekonomi?

4
1.3 Tujuan Masalah

1. Mengetahui maksud dari lingkungan bisnis dan lingkungan ekonomi


2. Mengetahui macam lingkungan bisnis dan lingkungan ekonomi
3. Mengetahui proses analisisnya terhadap lingkungan umum
4. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhinya

5
BAB II
ISI

2.1. PENGERTIAN LINGKUNGAN BISNIS DAN LINGKUNGAN EKONOMI

Lingkungan ekonomi merupakan salah satu bagian dari program lingkungan bisnis.
Lingkungan ekonomi bisnis merupakan suatu situasi dan kondisi, ruang, waktu, langsung, realitas
yang berkaitan dengan urusan pemenuhan kebutuhan dengan satuan moneter untuk menjalankan
usaha baik profit maupun non profit.

Lingkungan bisnis
Lingkungan (environment) dapat diartikan keseluruhan unsur-unsur yang dapat saling

berhubungan dan saling mempengaruhi terhadap suatu keadaan dan kegiatan tertentu. Lingkungan

terdiri dari unsur fisik dan nonfisik. Di dalam dunia bisnis, unsur fisik misalnya teknologi, kondisi

alam dan pemasok sedangkan unsur non fisik dapat berupa adat istiadat masyarakat, kondisi ekonomi

dan norma.

Bisnis (business) terdiri atas seluruh aktifitas dan usaha untuk mencari keuntungan dengan

menyediakan barang dan jasa yang dibutuhkan bagi sistem perekonomian. Inti dari setiap usaha bisnis

adalah adanya pertukaran antara pembeli dan penjual.

Dari kedua definisi diatas dapat kita tarik kesimpulan bahwa pengertian Lingkungan

Bisnis adalah faktor-faktor yang dapat mempengaruhi secara langsung maupun tidak langsung

terhadap manajemen organisasi atau aktifitas usaha.

Lingkungan ekonomi

Lingkungan ekonomi adalah sifat dan arah ekonomi dimana beroperasi.


Konteksnya tidak hanya local atau nasional tetapi juga regional dan global. Lingkungan eonomi juga
bias dikatakan sebagai kondisi ekonomi di Negara tempat organisasi internasional beroperasi.
Kondisi ekonomi memberikan refleksi tingkat produksi dan konsumssi negara tertentu, area,
atau industri. Kondisi ekonomi makro memberikan refleksi keseluruhan ekonomi contoh
perekonomian di Amerika.

6
Dewasa ini, terminology “lingkungan” tidak hanya semata-mata merefleksikan lingkungan

ekologi, tetapi juga konsep umum yang menjelaskan gambaran keseluruhan konsep terhadap kekuatan

lingkungan eksternal .Hal tersebut dapat berdampak pada aktifitas organisasi dari segala aspek.begitu

halnya juga dengan “bisnis” yang membentuk tipe organisasi,apakah berbentuk perusahaan

berorientasi laba,badan pemerintah,ataupun lembaga nirlaba.oleh karena itu istilah “lingkungn

bisnis”memiliki arti yang luas karena menunjukkan seluruh pengaruh eksternal terhadap organisasi.

Wilson (1992) mengemukakan bahwa lingkungan bisnis memiliki tiga konsep yang luas:

a. fakta objektif realitas yang diukur dan didefinisikan

b. fakta subjektif merupakan karakteristik khusus tergantung dari interpretasi dan persepsi

individu

c. pembagian antara organisasi dan lingkungan tercipta dan didefinisikan oleh individu

Hubungan bisnis dan lingkungan sendiri yaitu bisnis merupakan kegiatan yang berhubungan

dan berkepentingan dengan lingkungan, dengan kata lain bisnis merupakan kegiatan pengelolaan

sumber-sumber ekonomi yang disediakan oleh lingkungan.

Lingkungan ekonomi bisnis dapat dikategorikan menjadi lingkungan eksternal dan

lingkungan internal. Lingkungan internal meliputi sumber daya manusia, operasional, marketing, dan

finance.

2.2. MACAM LINGKUNGAN BISNIS DAN LINGKUNGAN EKONOMI

Sebagai sebuah sistem, perusahaan sangat terkait dengan lingkungannya. Perusahaan sebagai
sistem berarti sebgai unit yang terdiri dari subsistem, seperti sumber-sumber ekonomi, kegiatan
perusahaan dan lingkungan perusahaan yang saling bekerja sama untuk mencapai tujuan tertentu.
Pengelolaan bisnis menjadi semakin kompleks seiring dengan perkembangan lingkungan ekonomi.
Perkembangan dalam sistem dan mekanisme industrial telah memberikan implikasi pada organisasi
bisnis atau perusahaan. Alternatif-alternatif dari peluang yang ada masih banyak dan terbuka untuk
dihadapi dalam mencapai tujuan perusahaan.

Lingkungan bisnis memiliki ketergantungan yang kuat dengan kondisi ekonomi, industri dan
kepentingan dalam anggota masyarakat yang lainnya. Oleh karena lingkungan itulah, keputusan bisnis
banyak dipengaruhi oleh kepentingan pihak-pihak yang berasal dari berbagai latar belakang (sosial,
budaya dan politik) yang berbeda. Pada dasarnya bisnis terkait dengan lingkungan internal sebagai

7
sumber daya yang mempengaruhi aktivitas bisnis secara langsung. Bisnis juga dipengaruhi oleh
lingkungan eksternal yang terdiri dari pihak-pihak pemegang kepentingan utama perusahaan
(stakeholders) dan lingkungan umum yang secara tidak langsung terkait dengan aktivitas bisnis atau
mempengaruhi kinerja perusahaan.

Mengetahui komponen apa saja dari lingkungan dan memahami bagaimana lingkungan
mempengaruhi perusahaan merupakan hal yang penting bagi manajer perusahaan. Lingkungan yang
mengandung unsur ketidakpastian mempengaruhi perusahaan melalui berbagai aspek yang terkait
dengan aktivitas perusahaan dan lingkungan eksternalnya. Misalkan, saja kondisi bencana alam
dahsyat, seperti Tsunami di Aceh yang datang secara tiba-tiba, merubah semua perencanaan yang
telah dibuat perusahaan yang ada disana, bahkan perubahan perencanaan pembangunan indonesia
secara global. Oleh karena itu, sangat penting bagi manajer perusahaan untuk mengetahui komponen-
komponen dalam lingkungan yang akan mempengaruhi kesuksesan perusahaan. Berdasarkan tingkat
pengaruh pada perusahaan maka lingkungan bisnis dan lingkungan ekonomi dapat dibedakan menjadi
2, yaitu lingkungan internal dan lingkungan eksternal.

1. Lingkungan Internal

Lingkungan internal adalah sumber daya manusia dan fisik yang mempengaruhi kinerja bisnis
secara langsung. Lingkungan ini terdiri atas berikut ini.

a. Karyawan (tenaga kerja/sumber daya manusia).

b. Manajemen (keahlian/pengelola).

c. Pemegang saham (stakeholders).

d. Modal dan peralatan fisik (dana, mesin, gedung).

2. Lingkungan Eksternal

Lingkungan eksternal adalah institusi atau kekuatan luar yang potensial mempengaruhi
kinerja organisasi. Lingkungan eksternal terdiri dari dua komponen, yakni berikut ini.

a. Lingkungan khusus

Lingkungan khusus adalah bagian dari lingkungan yang secara langsung relevan terhadap pencapaian
tujuan organisasi. Lingkungan khusus, meliputi orang-orang yang mempunyai kepentingan dalam
organisasi (stakeholder), seperti konsumen, pemasok, pesaing dan kreditor.

Konsumen 

Sebagaimana diketahui, perusahaan ada untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Konsumen


atau pelanggan merupakan kelompok potensial yang mengonsumsi output atau barang dan jasa yang
dihasilkan perusahaan atau organisasi bisnis dan juga lembaga pemerintahan maupun organisasi
nonprofit lainnya.

8
Pemasok

Perusahaan atau individu yang menyediakan faktor-faktor produksi yang dibutuhkan


perusahaan untuk memproduksi produk atau jasanya. Pasokan meliputi penyediaan bahan
baku/material, peralatan, input keuangan dan tenaga kerja.

Pesaing

Perrsaingan, meliputi semua tawaran pesaing yang nyata maupun potensial serta substitusi
yang dipertimbangkan oleh pembeli. Biasanya setiap perusahaan mempunyai satu atau lebih pesaing.
Perusahaan perlu lebih memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen melalui penawaran produk
dan jasa yang lebih baik dari pesaing.

Kreditor

Perusahaan perlu memperhatikan kreditor atau kelompok kepentingan tertentu yang


mempengaruhi kegiatan organisasi secara finansial (institusi keuangan ataupun individu yang
memberikan pinjaman dana). Kreditor, misalnya bank akan menganalisi secara seksama dan teliti
mengenai perkembangan bisnis dan potensi dari suatu perusahaan karena bank sangat berkepentingan
dalam hal pencegahan terjadinya kredit macet atau ketidakmampuan perusahaan dalam
mengembalikan pinjaman yang diberikan.

b. Lingkungan umum

Lingkungan umum meliputi berbagai faktor, antara lain kondisi ekonomi, politik dan hukum,
sosial budaya, demografi, teknologi, dan kondisi global yang mungkin mempegaruhi organisasi.
Perubahan lingkungan umum biasanya tidak mempunyai dampak sebesar perubahan lingkungan
khusus, namun demikian manajer haru memperhatikan ketika merencanakan, mengorganisasi,
mengarahkan serta mengendalikan aktivita organisasi bisnis.

Kondisi ekonomi

Tingkat inflasi, masalah pengangguran, tingkat pertumbuhan pendapatan nasional, keadaan


neraca pembayaran, kondisi pasar saham serta fluktuasi kurs valuta asing dan uku bunga, secara
umum adalah beberapa faktor ekonomi yang mempengaruhi praktik manajem dalam aktivitas bisnis.
Terdapat hubungan timbal balik antara keadaan perekonomian dan aktivitas bisnis atau dunia usaha.
Kestabilan dan pertumbuhan ekonomi akan mendorong perkembangan dunia usaha, dan sebaliknya
perkembangan dunia usaha akan mewujudkan kestabilan dan pertumbuhan ekonomi.

Kondisi politik dan hukum

Terdapat kestabilan politik dan kebijakan pemerintah yang sesuai dapat menciptakan suasana
kondusig untuk mengembangkan aktivita organisasi bisnis di berbagai bidang. Pertimbangan hukum
juga perlu diperhatikan perusahaan, antara lain adanya peraturan pemerintah mengenai pembentukan
dan pengawasan organisasi yang membatasi kebijakan manajerial, termasuk dalam hal pengelolaan
sumber daya manusia.

9
Kondisi sosial budaya

Para manajer perlu memperhatikan adanya perubahan sosial budaya masyarakat khususnya
pola dan tren pasar yang dituju. Manajer perlu menyesuaikan strategi bisnis terutama pemasarannya
dengan kondisi nilai-nilai sosial, kebiasaan, dan selera konsumen.

Kondisi demografi

Kondisi demografi mencakup kebiasaan yang berlaku dalam karakteristik fisik dari populasi,
seperti jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan, lokasi geografis, pendapatan, konsumsi keluarga.
Perubahan pada karakteristik-karakteristik ini dapat berpengaruh pada kebijakan manajemen
perusahaan dalam merencanakan, mengorganisasikan, memimpin dan mengontrol organisasi
bisnisnya.

Teknologi

Teknologi merupakan salah satu faktor lingkungan umum yang paling dramatis atau paling
cepat mengalami perubahan. Teknologi pun menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi keputusan
manajer terutama dalam hal pengembangan produk.

Globalisasi

Globalisasi adalah salah satu faktor utama yang mempengaruhi organisasi bisnis. Manajer
dari perusahaan besar maupun kecil yang ada di dalam negeri semakin ditantang dengan
meningkatnya jumlah pesaing sebagai dampak dari adanya pasar global yang merupakan bagian dari
lingkungan eksternal.

Hubungan lingkungan eksternal dan internal dengan organisasi

Lingkungan eksternal sebagai sumber untuk pemasok dari sumber daya dan

konsumen dari output. Seberapa besar lingkungan ini dapat mendukung organisasi dapat membawa

dampak terhadap operasi dan kinerja organisasi. Hubungan yang baik dengan para pemasok akan

lebih menjamin kelancaran masuknya sumber daya yang dibutuhkan dan pelanggan yang merasa puas

akan mendukung permintaan terhadap barang dan jasa yang dihasilkan.

Lingkungan internal berpengaruh langsung terhadap tingkat kemampuan dalam

proses yang meliputi ketiga subsistem yang ada di dalam sistem organisasi, yaitu masukan (input),

transformasi, dan keluaran (output).

2.3. UNSUR-UNSUR LINGKUNGAN BISNIS


 Ada lima macam lingkungan yang mempengaruhi aktivitas bisnis yaitu:

10
1. Lingkungan fisik meliputi tanah, iklim, topografi, udara, air, dan infrastruktur. Setiap
perusahaan selalu akan menggantungkan pada sumber-sumber tersebut.

2. Lingkungan perekonomian menerangkan tentang system pasar dalam dimana sumber-sumber


diolah, diproduksi, dan didistribusikan kepada masyarakat. Lingkungan perekonomian mempengaruhi
kegiatan usaha perusahaan yang menghasilkan dan mendistribusikan barang atau jasa.

3. Lingkungan pemerintah seperti bantuan pemerintah yang diberikan di bidang bisnis untuk
mengembangkan perusahan kecil maupun perusahaan besar. Misalnya fasilitas dan prasarana
dibangun di daerah-daerah. seperti pembangkit tenaga listrik, dan sebagainya.

4. Lingkungan hukum merupakan latar belakang hukum dan peraturan dimana perusahaan-
perusahaan menjalankan operasinya, termasuk masalah etika tidak dapat diabaikan dalam
pengembangan bisnis

5. Lingkungan internasional menyangkut hubungan-hubungan internasinal dengan negara-


negara lain dan perusahaan-perusahaan asing. Aliran dana ke luar negeri untuk membiayai impor dan
pemasukan kedalam negeri dari hasil ekspor pembayaran internasional dan mutinasional untuk
menunjang pengembangan bisnis di Indonesia.

2.4. ANALISIS TERHADAP LINGKUNGAN UMUM


Analisis lingkungan eksternal bertujuan untuk mengetahui ancaman dan peluang .
ancaman adalah suatu kondisi dalam lingkungan umum yang dapat menghambat usaha-usaha
perusahaan untuk mencapai daya saing strategis.sedangkan peluang adalah kondisi dalam
lingkungan umum yang dapat membantu perusahaan mencapai daya saing strategis.
Proses yang dilanjutkan secara berkelanjutan untuk melakukan analisis lingkungan
adalah dengan melakukan pemindaian (scanning), pengawasan (monitoring), peramalan
(forecasting), dan penilaian (assessing).
1. Pemindaian melalui pemindaian perusahaan mengidentifikasi tanda-tanda awal dari
perubahan potensial dalam lingkungan umum ,dan mendeteksi perubahan-perubahan
yang sedang terjadi.Pemindaian lingkungan merupakan hal penting dan menentukan
bagi perusahaan-perusahaaan yang bersaing dalam lingkungan yang sangat tidak
stabil.
2. Pengawasan melalui pengawasan perusahaan mendeteksi perubahan dan tren-tren
lingkungan melalui pengawasan yang berkelanjutan. Kritikal bagi pengawasan yang
berhasil adalah kemampuan untuk mendeteksi makna dalam peristiwa-peristiwa
lingkungan yang berbeda.
3. Pada peramalan, analis mengembangkan proyek-proyek yang layak tentang apa yang
mungkin terjadi, dan seberapa cepat,perubahan-perubahan dan tren-tren itu dideteksi
melalui pemindaian dan pengawasan.
4. Tujuan penilaian adalah untuk menentukan waktu dan signifikasi efek-efek dari
perubahan-perubahan dan tren-tren lingkungan terhadap manajemen strategis suatu
perusahaan. selangkah lebih maju tujuan penilaian adalah untuk menspesifikasi
implikasi pemahaman tersebut pada organisasi. tanpa penilaian perusahaan dibiarkan
dengan data-data yang menarik, tapi tidak diketahui relevansi kompetitifnya

11
2.5. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LINGKUNGAN BISNIS DAN
LINGKUNGAN EKONOMI
a. Faktor ekonomi yang mempengaruhi kinerja bisnis

Kondisi ekonomi makro memberikan refleksi keseluruhan ekonomi dan dapat


mempengaruhi kinerja dan nilai bisnis. Kinerja kebanyakan bisnis sangat tergantung pada
tiga faktor ekonomi yaitu :
 Pertumbuhan Ekonomi
 Inflasi
 Suku Bunga.

1. Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi diinterfretasikan sebagai persentase dari perubahan PDB dari
suatu periode ke periode lainnya. Pertumbuhan ekonomi mendorong penerimaan
perusahaa, pertumbuhan ekonomi yang lambat mengakibatkan permintaan barang dan
jasa yang lambat, yang dapat mengurangi penerimaan perusahaan
 Indikator Pertumbuhan Ekonomi
Terdapat dua ukuran umum untuk mengukur pertumbuhan ekonomi adalah tingkat total
produksi dari barang dan jasa dalam ekonomi (PDB) dan jumlah total pengeluaran (Agregat
Pengeluaran). Produk Domestuk Bruto (PDB) merupakan nilai pasar total dari barang dan
jasa final yang diproduksi dalam negri, sedangkan Agregat Pengeluaran merupakan jumlah
total pengeluaran dalam ekonomi.
Indikator alternati dari pertumbuhan ekonomi adalah tingkat pengangguran. Indikator ini
yang bermacam-macam sebaiknya dimonitor karena dapat memberikan indikasi perbaikan
ekonomi. Empat tipe pengangguran yaitu :
a. Pengangguran Friksi, orang yang menganggur karena menunggu dari pekerjaan yang sau ke
pekerjaan yang lain.
b. Pengangguran Siklis, orang yang menganggur karena kondisi ekonomi sedang buruk.
c. Pengangguran struktural, orang yang menganggur karena tidak mempunyai keterampilan
yang cakap
d. Pengangguran musiman, orang yang jasanya tidak diperluka dalam bberapa waktu (musim).
Dari keempat jenis pengangguran, tingkat pengangguran siklis mungkin sebgai indikator
terbaik dari kondisi ekonomi, apabila pertumbuhan ekonomi tumbuh, bisnis akan
mempekerjakan orang lebih banyak hingga pengangguran menurun
Banyak indikator lain dari pertumbuhan ekonomi seperti Indek Produk Industri,
Permulaan perumahan baru dan tingkat pendapatan individu.
 Sentitivitas Perusahaan akan Pertumbuhan Ekonomi
Beberapa perusahaan lebih sensitif daripada yang lain terhadap kondisi ekonomi karena
permintaan produk mereka juga lebih sensitif terhadap kondisi tersebut. Misalkan permintaan
produk pangan tidak begitu sensitif terhadap kondisi ekonomi, karena orang masih membeli
walaupun ekonominya lemah, lain halnya dengan permintaan barang kebutuhan skunder dan
tersier.
2. Inflasi
Inflasi adalah peningkatan tingkat hara umum dari barang dan jasa dalam periode waktu
tertentu. Inflasi dapat mempengarui biaya operasi perusahaan yang menghasilkan produk
karena naiknya biaya barang pasokan dan bahan baku. Gaji juga dapat dipengaruhi tingkat
inflasi. Tingkat inflasi yang tinggi akan mengakibatkan lebih tingginya biaya produksi
perusahaan, penerimaan perusahaan mungkin juga akan tinggi selama periode inflasi tinggi

12
karena banyak perusahaan membebankan kepada harga yang lebih tingi sebagai konpensasi
biaya mereka yang tinggi pula. Terdapat dua tipe inflasi yaitu :
a. Cos-push Inflation, merupakan situasi apabila produk diberi harga lebih tinggi
karena biaya yang dialami perusahaan juga besar.
b. Deman-pull Inflation, merupaka situasi ababila harga barang dan jasa tertarik naik
karena permintaan konsumen yan kuat.
Pertumbuhan ekonomi yang kuat dapat menekan upah maupun harga. Prtumbuhan
ekonomi yang kuat berarti pengangguran lebih sedikit jadi ekerja dapat bernegosiasi untuk
meminta upah lebih tinggi dan perusahaan cenderung menaika harga produknya untuk
menutup biaya yang lebih tinggi.
3. Tingkat Suku Bunga
Tingkat suku bunga mewakili biaya meminjam uang. Pelaku bisnis memonitor secara
seksama tingkat suku bunga karena mereka menentukan jumlah pengeluaran yang harus
ditanggung apabila meminjam uang.
Perubahan dalam tingkat suku bunga di pasar dapat mempengaruhi pengeluaran biaya
bunga perusahaan karena bunga pinjaman yang diminta oleh bangk komersial atau oleh
kreditor lain untuk perusahaan adalah berdasarkan tingkat suku bunga di pasar.
Karena tingkat suku mempengaruhi biaya pendapatan beberapa proyek yang dipandang
layak dalam periode suku bunga rendah, mungkin akan tidak layak dalam periode suku
bunga tinggi. Maksudnya, proyek mungkin tidak akan cukup mengembalikan biaya
pendanaanya. Sebagai konsekwensi perusahaan cenderung mengurangi tingkat ekspansi
apabila suku bunga tinggi.
Dampak Tingkat Suku Bunga Pada Nilai Perusahaan, pada tingkat suku bunga rendah
konsumen membeli produk dengan menggunakan dana pinjaman dengan biaya bunga
rendah, sehingga permintaan untuk produk tersebut sangat kuat yang menimbulkan kinerja
dan nilai perusahaan meningkat  secara subtansial (diukur dengan harga saham).

b. Bagaimana harga pasar ditentukan


Kinerja perusahaan dipengaruhi oleh perubahan harga yang ditentukan untuk produk
(yang mempengaruhi penerimaan mereka) dan harga-harga yang harus mereka bayar
untuk barang pasokan dan bahan baku (yang mempengaruhi biaya operasional). Harga
produk dan pasokan tergantung kepada kondisi permintaan dan penawaran.
 Jadwal Permintaan Untuk Suatu Produk adalah jadwal yang mengindikasikan
kuantitas produk yang diminta pada setiap kemungkinan harga jual.
 Jadwal Penawaran Untuk Suatu Produk adalah jadwal yang mengindikasikan
kuantitas suatu produk yang ditawarkan (diproduksi) oleh perusahaan pada setiap
kemungkinan harga.
 Interaksi Permintaan dan Penawaran, Dari interaksi permintaan dan penawaran
akan terjadi tiga kondisi yaitu surplus, minus dan ekuilibirium. Surpuls adalah
situasi dimana kuantitas penawaran oleh perusahaan melebihi kuantitas yang
diminta oleh pelanggan. Minus adalah situasi dimana kuantitas yang ditawarkan
oleh perusahaa lebih sedikit daripada kuantitas permintaan oleh pelanggan. Harga
ekuilibirium adalah harga dimana kuantitas produk yang ditawarkan perusahaan
sama dengan kuantitas produk yan diminta pelanggan.
 Akibat dari Perbuhan Jadwal Permintaan atau Penawaran, setelah waktu berlalu,
kondisi yang berubah dapat menyebabkan jadwal permintaan atau penawaran
untuk produk tertentu berubah. Konsuekwensinya, harga ekuilibirium untuk
produk tersebut juga berubah.
 Akibat Permintaan dan Penawaran pada tingkat Harga umum, tingkat harga umum
adalah rata-rata harga dari semua barang dan jasa yang ada. Jika totalnya (agregat)

13
permintaan oleh konsumen untuk semua atau sebagian besar produk tiba-tiba naik
(mungkin karena naiknya tingkat pendapatan untuk sema tingkat konsumen)
tingkat harga umum dapat naik. Tingkat harga umum juga mungkin terpengaruh
oleh pergeseran dari jadwal penawaran untuk semua barang dan jasa. Jika jadwal
penawaran untuk semua barang tiba-tia turun (karena naiknya pengeluaran
memproduksi produk), maka tingkat harga umum harus naik pula.

c. Faktor yang mempengaruhi harga pasar


Penyebab perubahan harga pasar baru adalah :
 Pendapatan Konsumen, pendapatan konsumen menentukan jumlah barang dan jasa
yang dapat dibeli oleh individu. Suatu pertumbuhan ekonomi tinggi
mengakibatkan pendapatan lebih bagi konsumen.
 Preferensi Konsumen, sejak preferensi konsumen (atau selera ) suatu produk
berubah, kuantitas permintaan oleh konsumen juga berubah.
 Biaya Produksi, faktor lain yang mempengarui harga ekulibirium adalah perubahan
dalam biaya produksi.

d. Pengaruh pemerintah pada kondisi ekonomi


Pemerintah mempengaruhi perekonomian melaui :
 Kebijakan Moneter, kebijakan pada tingkat persediaan uang suatu negara melalui
tingkat suku bunga.
 Kebijakan Fiskal, keputusan bagaimana pemerintah harus menentukan tingkat pajak
dan belanja uangnya.

a. Kebijakan fiskal merujuk pada kebijakan yang dibuat pemerintah untuk mengarahkan
ekonomi suatu negara melalui pengeluaran dan pendapatan (berupa pajak) pemerintah.
Kebijakan fiskal berbeda dengan kebijakan moneter, yang bertujuan men-stabilkan
perekonomian dengan cara mengontrol tingkat bunga dan jumlah uang yang beredar.
Instrumen utama kebijakan fiskal adalah pengeluaran dan pajak. Perubahan tingkat dan
komposisi pajak dan pengeluaran pemerintah dapat memengaruhi variabel-variabel
berikut:
 Permintaan agregat dan tingkat aktivitas ekonomi
 Pola persebaran sumber daya
 Distribusi pendapatan
b. Kebijakan moneter adalah proses mengatur persediaan uang sebuah negara untuk
mencapai tujuan tertentu; seperti menahan inflasi, mencapai pekerja penuh atau lebih
sejahtera. Kebijakan moneter dapat melibatkan mengeset standar bunga pinjaman,
"margin requirement", kapitalisasi untuk bank atau bahkan bertindak sebagai peminjam
usaha terakhir atau melalui persetujuan melalui negosiasi dengan pemerintah lain.
Kebijakan moneter pada dasarnya merupakan suatu kebijakan yang bertujuan untuk
mencapai keseimbangan internal (pertumbuhan ekonomi yang tinggi, stabilitas harga,
pemerataan pembangunan) dan keseimbangan eksternal (keseimbangan neraca
pembayaran) serta tercapainya tujuan ekonomi makro, yakni menjaga stabilisasi ekonomi
yang dapat diukur dengan kesempatan kerja, kestabilan harga serta neraca pembayaran
internasional yang seimbang. Apabila kestabilan dalam kegiatan perekonomian
terganggu, maka kebijakan moneter dapat dipakai untuk memulihkan (tindakan
stabilisasi). Pengaruh kebijakan moneter pertama kali akan dirasakan oleh sektor
perbankan, yang kemudian ditransfer pada sektor riil. [1]
Kebijakan moneter adalah upaya untuk mencapai tingkat pertumbuhan ekonomi yang
tinggi secara berkelanjutan dengan tetap mempertahankan kestabilan harga. Untuk mencapai
14
tujuan tersebut Bank Sentral atau Otoritas Moneter berusaha mengatur keseimbangan antara
persediaan uang dengan persediaan barang agar inflasi dapat terkendali, tercapai kesempatan
kerja penuh dan kelancaran dalam pasokan/distribusi barang.Kebijakan moneter dilakukan
antara lain dengan salah satu namun tidak terbatas pada instrumen sebagai berikut yaitu suku
bunga, giro wajib minimum, intervensi dipasar valuta asing dan sebagai tempat terakhir bagi
bank-bank untuk meminjam uang apabila mengalami kesulitan likuiditas.

Pengaturan jumlah uang yang beredar pada masyarakat diatur dengan cara menambah
atau mengurangi jumlah uang yang beredar. Kebijakan moneter dapat digolongkan menjadi
dua, yaitu :
 Kebijakan Moneter Ekspansif / Monetary Expansive Policy adalah suatu kebijakan
dalam rangka menambah jumlah uang yang edar
 Kebijakan Moneter Kontraktif / Monetary Contractive Policy adalah suatu kebijakan
dalam rangka mengurangi jumlah uang yang edar. Disebut juga dengan kebijakan
uang ketat (tight money policy)

Kebijakan moneter dapat dilakukan dengan menjalankan instrumen kebijakan moneter,


yaitu antara lain :
1. Operasi Pasar Terbuka (Open Market Operation) adalah cara mengendalikan uang
yang beredar dengan menjual atau membeli surat berharga pemerintah (government
securities). Jika ingin menambah jumlah uang beredar, pemerintah akan membeli surat
berharga pemerintah. Namun, bila ingin jumlah uang yang beredar berkurang, maka
pemerintah akan menjual surat berharga pemerintah kepada masyarakat. Surat berharga
pemerintah antara lain diantaranya adalah SBI atau singkatan dari Sertifikat Bank
Indonesia dan SBPU atau singkatan atas Surat Berharga Pasar Uang.
2. Fasilitas Diskonto (Discount Rate) adalah pengaturan jumlah duit yang beredar dengan
memainkan tingkat bunga bank sentral pada bank umum. Bank umum kadang-kadang
mengalami kekurangan uang sehingga harus meminjam ke bank sentral. Untuk membuat
jumlah uang bertambah, pemerintah menurunkan tingkat bunga bank sentral, serta
sebaliknya menaikkan tingkat bunga demi membuat uang yang beredar berkurang.
3. Rasio Cadangan Wajib (Reserve Requirement Ratio) adalah mengatur jumlah uang
yang beredar dengan memainkan jumlah dana cadangan perbankan yang harus disimpan
pada pemerintah. Untuk menambah jumlah uang, pemerintah menurunkan rasio cadangan
wajib. Untuk menurunkan jumlah uang beredar, pemerintah menaikkan rasio.
4. Himbauan Moral (Moral Persuasion) adalah kebijakan moneter untuk mengatur jumlah
uang beredar dengan jalan memberi imbauan kepada pelaku ekonomi. Contohnya seperti
menghimbau perbankan pemberi kredit untuk berhati-hati dalam mengeluarkan kredit
untuk mengurangi jumlah uang beredar dan menghimbau agar bank meminjam uang lebih
ke bank sentral untuk memperbanyak jumlah uang beredar pada perekonomian.

15
BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Lingkungan bisnis adalah keseluruhan hal-hal atau keadaan ekstern badan usaha atau

industry yang mempengaruhi kegiatan organisasi atau kekuatan institusi diluar organisasi

bisnis yang dapat mempengaruhi kinerja bisnis.

Lingkungan bisnis memiliki dampak yang besar bagi jalannya operasional perusahaan dan

manajemen organisasi. Bagi seorang manajer hal ini menjadi peluang sekaligus tantangan.

Lingkungan yang terus berubah menuntut manajemen dan organisasi untuk selalu tanggap dan

progressive.

Begitu luas dan kompleksnya lingkungan yang dihadapi suatu perusahaan, maka

perusahaan menuntut profesionalisme dari setiap sumber daya manusia yang ada dalam perusahaan.

Manajer harus selalu mengikuti arus kemodernan, menguasai teknologi dan informasi agar dapat

meraih keunggulan kompetitif.

B. SARAN
a. Suatu organisasi harus sadar dan memahami betul di mana posisi lingkungannya berada agar

siap dalam menghadapi berbagai tantangan dari luar

b. Lingkungan yang terus berubah harus dapat di manfaatkan oleh organisasi dalam meraih

keunggulan bersaing dengan mengambil setiap peluang yang ada dan memberikan nilai

superior bagi konsumen

c. Manajer organisasi haruslah orang yang menguasai teknologi, informasi, dan bersedia untuk

terus menerus belajar menghadapi situasi baru. Karyawan yang semakin heterogen harus

diimbangi dengan kemampuan interpersonal yang baik dengan pendekatan yang tepat pada

setiap individu.

16
Daftar Pustaka

http://www.slideshare.net/shellyintanpermatasarie/bab-ii-memahami-lingkungan-bisnis

https://www.academia.edu/7301920/MAKALAH_LINGKUNGAN_BISNIS

https://www.academia.edu/3346537/Lingkungan_Bisnis

http://mdr-manajemen.blogspot.co.id/2013/10/lingkungan-bisnis.html

https://reycca.wordpress.com/2009/11/08/pengertian-lingkungan-bisnis

17

Anda mungkin juga menyukai