Disusun oleh :
BANJARMASIN
TAHUN 2020/2021
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
atas berkat dan karunia-Nya lah kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat
pada waktunya. Makalah ini berjudul ”Lingkungan Bisnis dan Lingkungan
Ekonomi”.
Pada kesempatan ini kami tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada
pihak-pihak yang telah membantu kami dalam menyelesaikan makalah ini.
Kami mengucapkan trimakasih kepada :
1. Ibu Pusvita Indria Mei Susilowati, S.E., M.S.A. Ak. CA selaku dosen
mata kuliah Pengantar Bisnis.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih belum sempurna. Oleh karena itu
, kami menghrapkan kritik dan saran yang membangun untuk menyempurnakan
makalah ini . Akhirnya, semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca.
Kelompok 4
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................................ii
DAFTAR ISI.............................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................4
1.1 Latar Belakang Masalah...................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah............................................................................................................4
1.3 Tujuan Masalah................................................................................................................5
BAB II ISI..................................................................................................................................6
2.1. PENGERTIAN LINGKUNGAN BISNIS DAN LINGKUNGAN EKONOMI.............6
2.2. MACAM LINGKUNGAN BISNIS DAN LINGKUNGAN EKONOMI.......................7
2.3. UNSUR-UNSUR LINGKUNGAN BISNIS.................................................................10
2.4. ANALISIS TERHADAP LINGKUNGAN UMUM.....................................................11
2.5. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LINGKUNGAN BISNIS DAN
LINGKUNGAN EKONOMI...............................................................................................12
BAB III PENUTUP..................................................................................................................16
A. Kesimpulan......................................................................................................................16
B. Saran................................................................................................................................16
Daftar Pustaka..........................................................................................................................17
iii
BAB I
PENDAHULUAN
4
1.3 Tujuan Masalah
5
BAB II
ISI
Lingkungan ekonomi merupakan salah satu bagian dari program lingkungan bisnis.
Lingkungan ekonomi bisnis merupakan suatu situasi dan kondisi, ruang, waktu, langsung, realitas
yang berkaitan dengan urusan pemenuhan kebutuhan dengan satuan moneter untuk menjalankan
usaha baik profit maupun non profit.
Lingkungan bisnis
Lingkungan (environment) dapat diartikan keseluruhan unsur-unsur yang dapat saling
berhubungan dan saling mempengaruhi terhadap suatu keadaan dan kegiatan tertentu. Lingkungan
terdiri dari unsur fisik dan nonfisik. Di dalam dunia bisnis, unsur fisik misalnya teknologi, kondisi
alam dan pemasok sedangkan unsur non fisik dapat berupa adat istiadat masyarakat, kondisi ekonomi
dan norma.
Bisnis (business) terdiri atas seluruh aktifitas dan usaha untuk mencari keuntungan dengan
menyediakan barang dan jasa yang dibutuhkan bagi sistem perekonomian. Inti dari setiap usaha bisnis
Dari kedua definisi diatas dapat kita tarik kesimpulan bahwa pengertian Lingkungan
Bisnis adalah faktor-faktor yang dapat mempengaruhi secara langsung maupun tidak langsung
Lingkungan ekonomi
6
Dewasa ini, terminology “lingkungan” tidak hanya semata-mata merefleksikan lingkungan
ekologi, tetapi juga konsep umum yang menjelaskan gambaran keseluruhan konsep terhadap kekuatan
lingkungan eksternal .Hal tersebut dapat berdampak pada aktifitas organisasi dari segala aspek.begitu
halnya juga dengan “bisnis” yang membentuk tipe organisasi,apakah berbentuk perusahaan
bisnis”memiliki arti yang luas karena menunjukkan seluruh pengaruh eksternal terhadap organisasi.
Wilson (1992) mengemukakan bahwa lingkungan bisnis memiliki tiga konsep yang luas:
b. fakta subjektif merupakan karakteristik khusus tergantung dari interpretasi dan persepsi
individu
c. pembagian antara organisasi dan lingkungan tercipta dan didefinisikan oleh individu
Hubungan bisnis dan lingkungan sendiri yaitu bisnis merupakan kegiatan yang berhubungan
dan berkepentingan dengan lingkungan, dengan kata lain bisnis merupakan kegiatan pengelolaan
lingkungan internal. Lingkungan internal meliputi sumber daya manusia, operasional, marketing, dan
finance.
Sebagai sebuah sistem, perusahaan sangat terkait dengan lingkungannya. Perusahaan sebagai
sistem berarti sebgai unit yang terdiri dari subsistem, seperti sumber-sumber ekonomi, kegiatan
perusahaan dan lingkungan perusahaan yang saling bekerja sama untuk mencapai tujuan tertentu.
Pengelolaan bisnis menjadi semakin kompleks seiring dengan perkembangan lingkungan ekonomi.
Perkembangan dalam sistem dan mekanisme industrial telah memberikan implikasi pada organisasi
bisnis atau perusahaan. Alternatif-alternatif dari peluang yang ada masih banyak dan terbuka untuk
dihadapi dalam mencapai tujuan perusahaan.
Lingkungan bisnis memiliki ketergantungan yang kuat dengan kondisi ekonomi, industri dan
kepentingan dalam anggota masyarakat yang lainnya. Oleh karena lingkungan itulah, keputusan bisnis
banyak dipengaruhi oleh kepentingan pihak-pihak yang berasal dari berbagai latar belakang (sosial,
budaya dan politik) yang berbeda. Pada dasarnya bisnis terkait dengan lingkungan internal sebagai
7
sumber daya yang mempengaruhi aktivitas bisnis secara langsung. Bisnis juga dipengaruhi oleh
lingkungan eksternal yang terdiri dari pihak-pihak pemegang kepentingan utama perusahaan
(stakeholders) dan lingkungan umum yang secara tidak langsung terkait dengan aktivitas bisnis atau
mempengaruhi kinerja perusahaan.
Mengetahui komponen apa saja dari lingkungan dan memahami bagaimana lingkungan
mempengaruhi perusahaan merupakan hal yang penting bagi manajer perusahaan. Lingkungan yang
mengandung unsur ketidakpastian mempengaruhi perusahaan melalui berbagai aspek yang terkait
dengan aktivitas perusahaan dan lingkungan eksternalnya. Misalkan, saja kondisi bencana alam
dahsyat, seperti Tsunami di Aceh yang datang secara tiba-tiba, merubah semua perencanaan yang
telah dibuat perusahaan yang ada disana, bahkan perubahan perencanaan pembangunan indonesia
secara global. Oleh karena itu, sangat penting bagi manajer perusahaan untuk mengetahui komponen-
komponen dalam lingkungan yang akan mempengaruhi kesuksesan perusahaan. Berdasarkan tingkat
pengaruh pada perusahaan maka lingkungan bisnis dan lingkungan ekonomi dapat dibedakan menjadi
2, yaitu lingkungan internal dan lingkungan eksternal.
1. Lingkungan Internal
Lingkungan internal adalah sumber daya manusia dan fisik yang mempengaruhi kinerja bisnis
secara langsung. Lingkungan ini terdiri atas berikut ini.
b. Manajemen (keahlian/pengelola).
2. Lingkungan Eksternal
Lingkungan eksternal adalah institusi atau kekuatan luar yang potensial mempengaruhi
kinerja organisasi. Lingkungan eksternal terdiri dari dua komponen, yakni berikut ini.
a. Lingkungan khusus
Lingkungan khusus adalah bagian dari lingkungan yang secara langsung relevan terhadap pencapaian
tujuan organisasi. Lingkungan khusus, meliputi orang-orang yang mempunyai kepentingan dalam
organisasi (stakeholder), seperti konsumen, pemasok, pesaing dan kreditor.
Konsumen
8
Pemasok
Pesaing
Perrsaingan, meliputi semua tawaran pesaing yang nyata maupun potensial serta substitusi
yang dipertimbangkan oleh pembeli. Biasanya setiap perusahaan mempunyai satu atau lebih pesaing.
Perusahaan perlu lebih memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen melalui penawaran produk
dan jasa yang lebih baik dari pesaing.
Kreditor
b. Lingkungan umum
Lingkungan umum meliputi berbagai faktor, antara lain kondisi ekonomi, politik dan hukum,
sosial budaya, demografi, teknologi, dan kondisi global yang mungkin mempegaruhi organisasi.
Perubahan lingkungan umum biasanya tidak mempunyai dampak sebesar perubahan lingkungan
khusus, namun demikian manajer haru memperhatikan ketika merencanakan, mengorganisasi,
mengarahkan serta mengendalikan aktivita organisasi bisnis.
Kondisi ekonomi
Terdapat kestabilan politik dan kebijakan pemerintah yang sesuai dapat menciptakan suasana
kondusig untuk mengembangkan aktivita organisasi bisnis di berbagai bidang. Pertimbangan hukum
juga perlu diperhatikan perusahaan, antara lain adanya peraturan pemerintah mengenai pembentukan
dan pengawasan organisasi yang membatasi kebijakan manajerial, termasuk dalam hal pengelolaan
sumber daya manusia.
9
Kondisi sosial budaya
Para manajer perlu memperhatikan adanya perubahan sosial budaya masyarakat khususnya
pola dan tren pasar yang dituju. Manajer perlu menyesuaikan strategi bisnis terutama pemasarannya
dengan kondisi nilai-nilai sosial, kebiasaan, dan selera konsumen.
Kondisi demografi
Kondisi demografi mencakup kebiasaan yang berlaku dalam karakteristik fisik dari populasi,
seperti jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan, lokasi geografis, pendapatan, konsumsi keluarga.
Perubahan pada karakteristik-karakteristik ini dapat berpengaruh pada kebijakan manajemen
perusahaan dalam merencanakan, mengorganisasikan, memimpin dan mengontrol organisasi
bisnisnya.
Teknologi
Teknologi merupakan salah satu faktor lingkungan umum yang paling dramatis atau paling
cepat mengalami perubahan. Teknologi pun menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi keputusan
manajer terutama dalam hal pengembangan produk.
Globalisasi
Globalisasi adalah salah satu faktor utama yang mempengaruhi organisasi bisnis. Manajer
dari perusahaan besar maupun kecil yang ada di dalam negeri semakin ditantang dengan
meningkatnya jumlah pesaing sebagai dampak dari adanya pasar global yang merupakan bagian dari
lingkungan eksternal.
Lingkungan eksternal sebagai sumber untuk pemasok dari sumber daya dan
konsumen dari output. Seberapa besar lingkungan ini dapat mendukung organisasi dapat membawa
dampak terhadap operasi dan kinerja organisasi. Hubungan yang baik dengan para pemasok akan
lebih menjamin kelancaran masuknya sumber daya yang dibutuhkan dan pelanggan yang merasa puas
proses yang meliputi ketiga subsistem yang ada di dalam sistem organisasi, yaitu masukan (input),
10
1. Lingkungan fisik meliputi tanah, iklim, topografi, udara, air, dan infrastruktur. Setiap
perusahaan selalu akan menggantungkan pada sumber-sumber tersebut.
3. Lingkungan pemerintah seperti bantuan pemerintah yang diberikan di bidang bisnis untuk
mengembangkan perusahan kecil maupun perusahaan besar. Misalnya fasilitas dan prasarana
dibangun di daerah-daerah. seperti pembangkit tenaga listrik, dan sebagainya.
4. Lingkungan hukum merupakan latar belakang hukum dan peraturan dimana perusahaan-
perusahaan menjalankan operasinya, termasuk masalah etika tidak dapat diabaikan dalam
pengembangan bisnis
11
2.5. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LINGKUNGAN BISNIS DAN
LINGKUNGAN EKONOMI
a. Faktor ekonomi yang mempengaruhi kinerja bisnis
1. Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi diinterfretasikan sebagai persentase dari perubahan PDB dari
suatu periode ke periode lainnya. Pertumbuhan ekonomi mendorong penerimaan
perusahaa, pertumbuhan ekonomi yang lambat mengakibatkan permintaan barang dan
jasa yang lambat, yang dapat mengurangi penerimaan perusahaan
Indikator Pertumbuhan Ekonomi
Terdapat dua ukuran umum untuk mengukur pertumbuhan ekonomi adalah tingkat total
produksi dari barang dan jasa dalam ekonomi (PDB) dan jumlah total pengeluaran (Agregat
Pengeluaran). Produk Domestuk Bruto (PDB) merupakan nilai pasar total dari barang dan
jasa final yang diproduksi dalam negri, sedangkan Agregat Pengeluaran merupakan jumlah
total pengeluaran dalam ekonomi.
Indikator alternati dari pertumbuhan ekonomi adalah tingkat pengangguran. Indikator ini
yang bermacam-macam sebaiknya dimonitor karena dapat memberikan indikasi perbaikan
ekonomi. Empat tipe pengangguran yaitu :
a. Pengangguran Friksi, orang yang menganggur karena menunggu dari pekerjaan yang sau ke
pekerjaan yang lain.
b. Pengangguran Siklis, orang yang menganggur karena kondisi ekonomi sedang buruk.
c. Pengangguran struktural, orang yang menganggur karena tidak mempunyai keterampilan
yang cakap
d. Pengangguran musiman, orang yang jasanya tidak diperluka dalam bberapa waktu (musim).
Dari keempat jenis pengangguran, tingkat pengangguran siklis mungkin sebgai indikator
terbaik dari kondisi ekonomi, apabila pertumbuhan ekonomi tumbuh, bisnis akan
mempekerjakan orang lebih banyak hingga pengangguran menurun
Banyak indikator lain dari pertumbuhan ekonomi seperti Indek Produk Industri,
Permulaan perumahan baru dan tingkat pendapatan individu.
Sentitivitas Perusahaan akan Pertumbuhan Ekonomi
Beberapa perusahaan lebih sensitif daripada yang lain terhadap kondisi ekonomi karena
permintaan produk mereka juga lebih sensitif terhadap kondisi tersebut. Misalkan permintaan
produk pangan tidak begitu sensitif terhadap kondisi ekonomi, karena orang masih membeli
walaupun ekonominya lemah, lain halnya dengan permintaan barang kebutuhan skunder dan
tersier.
2. Inflasi
Inflasi adalah peningkatan tingkat hara umum dari barang dan jasa dalam periode waktu
tertentu. Inflasi dapat mempengarui biaya operasi perusahaan yang menghasilkan produk
karena naiknya biaya barang pasokan dan bahan baku. Gaji juga dapat dipengaruhi tingkat
inflasi. Tingkat inflasi yang tinggi akan mengakibatkan lebih tingginya biaya produksi
perusahaan, penerimaan perusahaan mungkin juga akan tinggi selama periode inflasi tinggi
12
karena banyak perusahaan membebankan kepada harga yang lebih tingi sebagai konpensasi
biaya mereka yang tinggi pula. Terdapat dua tipe inflasi yaitu :
a. Cos-push Inflation, merupakan situasi apabila produk diberi harga lebih tinggi
karena biaya yang dialami perusahaan juga besar.
b. Deman-pull Inflation, merupaka situasi ababila harga barang dan jasa tertarik naik
karena permintaan konsumen yan kuat.
Pertumbuhan ekonomi yang kuat dapat menekan upah maupun harga. Prtumbuhan
ekonomi yang kuat berarti pengangguran lebih sedikit jadi ekerja dapat bernegosiasi untuk
meminta upah lebih tinggi dan perusahaan cenderung menaika harga produknya untuk
menutup biaya yang lebih tinggi.
3. Tingkat Suku Bunga
Tingkat suku bunga mewakili biaya meminjam uang. Pelaku bisnis memonitor secara
seksama tingkat suku bunga karena mereka menentukan jumlah pengeluaran yang harus
ditanggung apabila meminjam uang.
Perubahan dalam tingkat suku bunga di pasar dapat mempengaruhi pengeluaran biaya
bunga perusahaan karena bunga pinjaman yang diminta oleh bangk komersial atau oleh
kreditor lain untuk perusahaan adalah berdasarkan tingkat suku bunga di pasar.
Karena tingkat suku mempengaruhi biaya pendapatan beberapa proyek yang dipandang
layak dalam periode suku bunga rendah, mungkin akan tidak layak dalam periode suku
bunga tinggi. Maksudnya, proyek mungkin tidak akan cukup mengembalikan biaya
pendanaanya. Sebagai konsekwensi perusahaan cenderung mengurangi tingkat ekspansi
apabila suku bunga tinggi.
Dampak Tingkat Suku Bunga Pada Nilai Perusahaan, pada tingkat suku bunga rendah
konsumen membeli produk dengan menggunakan dana pinjaman dengan biaya bunga
rendah, sehingga permintaan untuk produk tersebut sangat kuat yang menimbulkan kinerja
dan nilai perusahaan meningkat secara subtansial (diukur dengan harga saham).
13
permintaan oleh konsumen untuk semua atau sebagian besar produk tiba-tiba naik
(mungkin karena naiknya tingkat pendapatan untuk sema tingkat konsumen)
tingkat harga umum dapat naik. Tingkat harga umum juga mungkin terpengaruh
oleh pergeseran dari jadwal penawaran untuk semua barang dan jasa. Jika jadwal
penawaran untuk semua barang tiba-tia turun (karena naiknya pengeluaran
memproduksi produk), maka tingkat harga umum harus naik pula.
a. Kebijakan fiskal merujuk pada kebijakan yang dibuat pemerintah untuk mengarahkan
ekonomi suatu negara melalui pengeluaran dan pendapatan (berupa pajak) pemerintah.
Kebijakan fiskal berbeda dengan kebijakan moneter, yang bertujuan men-stabilkan
perekonomian dengan cara mengontrol tingkat bunga dan jumlah uang yang beredar.
Instrumen utama kebijakan fiskal adalah pengeluaran dan pajak. Perubahan tingkat dan
komposisi pajak dan pengeluaran pemerintah dapat memengaruhi variabel-variabel
berikut:
Permintaan agregat dan tingkat aktivitas ekonomi
Pola persebaran sumber daya
Distribusi pendapatan
b. Kebijakan moneter adalah proses mengatur persediaan uang sebuah negara untuk
mencapai tujuan tertentu; seperti menahan inflasi, mencapai pekerja penuh atau lebih
sejahtera. Kebijakan moneter dapat melibatkan mengeset standar bunga pinjaman,
"margin requirement", kapitalisasi untuk bank atau bahkan bertindak sebagai peminjam
usaha terakhir atau melalui persetujuan melalui negosiasi dengan pemerintah lain.
Kebijakan moneter pada dasarnya merupakan suatu kebijakan yang bertujuan untuk
mencapai keseimbangan internal (pertumbuhan ekonomi yang tinggi, stabilitas harga,
pemerataan pembangunan) dan keseimbangan eksternal (keseimbangan neraca
pembayaran) serta tercapainya tujuan ekonomi makro, yakni menjaga stabilisasi ekonomi
yang dapat diukur dengan kesempatan kerja, kestabilan harga serta neraca pembayaran
internasional yang seimbang. Apabila kestabilan dalam kegiatan perekonomian
terganggu, maka kebijakan moneter dapat dipakai untuk memulihkan (tindakan
stabilisasi). Pengaruh kebijakan moneter pertama kali akan dirasakan oleh sektor
perbankan, yang kemudian ditransfer pada sektor riil. [1]
Kebijakan moneter adalah upaya untuk mencapai tingkat pertumbuhan ekonomi yang
tinggi secara berkelanjutan dengan tetap mempertahankan kestabilan harga. Untuk mencapai
14
tujuan tersebut Bank Sentral atau Otoritas Moneter berusaha mengatur keseimbangan antara
persediaan uang dengan persediaan barang agar inflasi dapat terkendali, tercapai kesempatan
kerja penuh dan kelancaran dalam pasokan/distribusi barang.Kebijakan moneter dilakukan
antara lain dengan salah satu namun tidak terbatas pada instrumen sebagai berikut yaitu suku
bunga, giro wajib minimum, intervensi dipasar valuta asing dan sebagai tempat terakhir bagi
bank-bank untuk meminjam uang apabila mengalami kesulitan likuiditas.
Pengaturan jumlah uang yang beredar pada masyarakat diatur dengan cara menambah
atau mengurangi jumlah uang yang beredar. Kebijakan moneter dapat digolongkan menjadi
dua, yaitu :
Kebijakan Moneter Ekspansif / Monetary Expansive Policy adalah suatu kebijakan
dalam rangka menambah jumlah uang yang edar
Kebijakan Moneter Kontraktif / Monetary Contractive Policy adalah suatu kebijakan
dalam rangka mengurangi jumlah uang yang edar. Disebut juga dengan kebijakan
uang ketat (tight money policy)
15
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Lingkungan bisnis adalah keseluruhan hal-hal atau keadaan ekstern badan usaha atau
industry yang mempengaruhi kegiatan organisasi atau kekuatan institusi diluar organisasi
Lingkungan bisnis memiliki dampak yang besar bagi jalannya operasional perusahaan dan
manajemen organisasi. Bagi seorang manajer hal ini menjadi peluang sekaligus tantangan.
Lingkungan yang terus berubah menuntut manajemen dan organisasi untuk selalu tanggap dan
progressive.
Begitu luas dan kompleksnya lingkungan yang dihadapi suatu perusahaan, maka
perusahaan menuntut profesionalisme dari setiap sumber daya manusia yang ada dalam perusahaan.
Manajer harus selalu mengikuti arus kemodernan, menguasai teknologi dan informasi agar dapat
B. SARAN
a. Suatu organisasi harus sadar dan memahami betul di mana posisi lingkungannya berada agar
b. Lingkungan yang terus berubah harus dapat di manfaatkan oleh organisasi dalam meraih
keunggulan bersaing dengan mengambil setiap peluang yang ada dan memberikan nilai
c. Manajer organisasi haruslah orang yang menguasai teknologi, informasi, dan bersedia untuk
terus menerus belajar menghadapi situasi baru. Karyawan yang semakin heterogen harus
diimbangi dengan kemampuan interpersonal yang baik dengan pendekatan yang tepat pada
setiap individu.
16
Daftar Pustaka
http://www.slideshare.net/shellyintanpermatasarie/bab-ii-memahami-lingkungan-bisnis
https://www.academia.edu/7301920/MAKALAH_LINGKUNGAN_BISNIS
https://www.academia.edu/3346537/Lingkungan_Bisnis
http://mdr-manajemen.blogspot.co.id/2013/10/lingkungan-bisnis.html
https://reycca.wordpress.com/2009/11/08/pengertian-lingkungan-bisnis
17