Anda di halaman 1dari 18

KULIAH VIA TELEGRAM di GRUP “FORUM SHARING BRANDING”

Jum’at , 17 Februari 2017 Jam 20.00 – 22.30 WIB

Narasumber: Imam Zamroni, S. Ikom


====================================

PENGANTAR:

assalamuallaikum warohmatullahi wabarokatuh. Selamat malam teman-teman, semoga semua selalu


sehat dan berlimpah rejeki. Malem ini kita kulgram lagi ya

Pemateri sudah tidak asing bagi member lama, beliau sudah pernah sharing disini dan saat itu seru
banget.

Ada beberapa aturan main ya selama kulgram. Kulgram ini berlangsung dari pukul 20.00 hingga pukul
22.00.

Berikut . TATA TERTIB SAAT KULIAH TERJADWAL oleh Pembicara :

a. Member dimohon memperhatikan Pemateri hingga selesai

b. Member tidak diprkenankan melakukan interupsi, termasuk pertanyaan selama kuliah berlangsung.
(Kecuali diminta oleh pemateri)

c. Pertanyaan hanya boleh disampaikan lewat FORUM SHARING BRANDING di FACEBOOK untuk
diseleksi oleh Admin dan diajukan dalam sesi Tanya-Jawab

d. Chat ditengah materi sharing akan di DELETE

e. Member yang melanggar maksimal 3x, akan di REMOVE dari grup

f. HAK CIPTA ada pada pemateri. DILARANG mengcopy utk diperjual belikan.

Link Facebook Group FORUM SHARING BRANDING :

http://bit.ly/FBGROUPForumSharingBranding

Coach Imam memiliki pengalaman panjang di branding, beliau sangat menguasai stifin. malem ini beliau
akan membahas tema menarik: Genetic Personal Branding - memandu sukses dan bahagia di jalur hidup
anda.

MATERI:

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh, Selamat malam teman2 semua. Senang sekali kembali
bisa sharing via kulgram di forum hebat ini.

Pertama saat ramadhan tahun kemarin, sekarang dah kurang 100 hari mau ramadhan lagi. Saat itu saya
sharing tentang Branding for Heaven, bagaimana nama kita memiliki makna di hadapan Sang Pencipta.

Malam ini saya diminta bicara tentang Personal Brand, berbasis genetika.
Di sesi perkenalan tadi saya dikenalkan Mas Ranaka sebagai Guru STIFIn boleh juga. Ya, saya sedikit
punya pengetahuan tentang STIFIn sebagai sebuah tools untuk memahami manusia, dengan mengenali
belahan otak dominannya.

Tentang STIFIn, saya tak perlu menerangkan lagi kan ?

Intinya, dari mengetahui otak dominannya kita bisa tau cara berpikirnya, mengambil keputusan, selera
warna, rasa dan lainnya. Termasuk juga jalur suksesnya, bisnis yang tepat untuknya, cara mengelola
bisnis yang enjoy dan teman yang pas mendukung suksesnya…..multi angle field.

Yang keponya makin dalam, bisa sedot ebook STIFIn personality. di sini http://www.stifin.com/?l=88

Jadi, kalau malam ini saya akan bicara tentang Personal Branding berbasis genetik, artinya personal
branding yang berbasis otak dominan kita yang secara genetik kita bawa dari sononya.

Kesempatan ini, Saya ingin mengucapkan salam dan terima kasih kepada Grand Master (penemu konsep
STIFIn) DR. Farid Poniman. Semoga ilmu saya berkah.

Saya remind sedikit tentang 5 jenis Mesin Kecerdasan versi STIFIn, karena sebagian besar alumni
#BisaBikinBrand sudah tes STIFIn:

(S) Sensing, (T) Thinking, (I) Intuiting, (F) Feeling, (In) Instinct

yang belum tes, segera ya....�


Jadi, Mesin kecerdasan ada 5: S, T, I F, dan In, jika kita tambahkan driver nya (nitrovert/ekstrovert)
menjadi 9 (Si, Se, Ti, Te, Ii, Ie, Fi, Fe dan In)

Saya tidak mengulas apa itu STIFIn lebih dalam, tapi tentang cara menggunakan informasi setelahnya.

Kalau mau tau lebih dalam, silakan baca ebook yg bisa didonlot di stifin.com tadi

Tapi, HATI-HATI.....Mesin Kecerdasan STIFIn bersifat genetik, diketahui dengan cara scan sidik jari kita, yg
tak pernah berubah.

Jadi, jangan mematut-matut diri dengan jenis kecerdasan itu, bisa terjebak. Kalau mau tau, ya tes saja.
Cuma Rp 350.000,- Asli bukan iklan
“If opportunity doesn’t come knocking at your door, build a brand”

Nah! Diskusi ini untuk kita yang masih mencari-cari jalur suksesnya, masih sering galau, pindah-pindah
kerja, gonta ganti bisnis, sehingga semakin susah orang mengenalinya.

Kamu tuh siapa ? Orang tidak mungkin memberikan kepercayaan kepada yang tak dikenal.

‘Semua yang bernama, berhak menjadi BRAND’ demikian quote dari guru kita Pak @Subiakto. Salah
satu quote yang saya senangi. karena membangun optimisme

dulu kata BRAND itu langitan, sekarang gegara beliau menjadi membumi �

Karena ‘brand’ adalah NAMA + MAKNA

Personal Brand bagi diri kita, sama juga, Nama (diri kita) + Makna (bagi orang lain)

Nama kita sudah diberikan oleh ortu kita masing2,

atau ada yg mau ganti nama ???�

Berikutnya tinggal mencari ‘makna’ yang didampingkan dengan nama kita.

Cuma masalahnya, ‘makna’ bukan kita yang memberi, tapi orang lain. Tugas kita mengarahkan ke sana.
Di dunia yang semakin sempit, karena dilipatnya jarak oleh internet. Kita tidak lagi berinteraksi dengan
hanya orang sekampung.

Satu orang bisa berinteraksi dengan seratus ribu orang lebih sehari, contoh grup kita ini saja sudah 5000
member, berapa grup kita ikuti ???

Dengan sosmed sekarang ini, semua orang ingin berbicara, CROWD !

Bagaimana kita dikenali dari kerumunan, dan orang lain merasa dekat dan percaya kepada kita ?

Tentu dengan membangun brand.


“Branding is the art of becoming knowable, likeable and trustable”

Lalu, bagaimana caranya ???�

Banyak teori personal branding, yang berorientasi kepada topeng, atau menurut istilah Pak Bi, Self
Packaging. Sebagian menggunakan modelling: temukan tokoh yang anda ingin tiru, pelajari yang dia
pelajari, lakukan apa yang dia lakukan.

Setelah itu, energi kita habis...atau bosan di tengah jalan, atau orang tetap meragukan,

Untuk langkah membangun personal brand, coba teman2 lihat di Branding Canvas pak Bi. Produk
diletakkan di nomor 1. produknya adalah diri kita
Maka langkah pertama adalah mengenali betul diri kita (sebagai produk), mengenali keUNIKan diri kita
dibanding orang lain (competitor). Mengenali diri, kekuatan dan kelemahannya.

Secara genetik (DNA), kita memang diciptakan sangat unik.

Dengan pendekatan STRATA GENETIKA ini saja, banyak layer personality kita.

Dari sekian banyak manusia, tidak sama. Ada laki2 ada perempuan,

Dari semua laki2 tidak sama, karena ada laki2 yang Thinking ada lainnya

Dari semua laki2 thinking tidak sama, ada yang Thingking introvert ada ekstrovert

Dari semua laki2 #Ti tidak sama, ada Ti yang IQ-nya tinggi ada yang sedang

Dari semua laki2 Ti yang ber-IQ tinggi tidak sama, ada yang golongan darahnya A ada lainnya

Dari ini saja sudah terpilah keunikan kita. Belum lagi secara fisik: tinggi, paras, warna kulit, dll. Ditambah
lagi identitas: ras, suku. Ini semua genetik, bawaan, sejak lahir. Ada yang diturunkan ortu, ada yg beda
dengan ortu.

Ini harus benar2 kita eksplorasi dan kenali. Inilah modal kita, yang kita dibekali oleh Tuhan
Maka, saya sejalan dengan madzhab branding Pak Bi, dimana langkah PERTAMA adalah mengenali
kekuatan produk, sampai ke kedalaman DNA

Konsep STIFIn, membaca personal brand DNA ini, nanti akan mengkonfirmasi TALENT + PASSION

Tahapan dalam membangun Personal Brand, saya sederhanakan sebagai berikut: KENALI, OPTIMASI,
KOMPETENSI, KOMUNIKASI, REPUTASI

KENALI, kenali DNA kita. Ada banyak tools, tapi saya rekomendasikan STIFIn. karena lebih akurat dan
simple.
Pastikan kita memahami betul personality kita, kekuatannya dan kelemahannya

OPTIMASI, setelah mengenali kekuatan dan kelemahan, FOKUSlah pada kekuatan, optimalkan, latih,
kembangkan.

Bagaimana kelemahan kita ??? jika kekuatan yang kita tumbuhkan, kelemahan tidak relevan

Sejak dari MENGENALI ini, brand kita sudah bisa diarahkan

Yang sudah tes, bisa lihat di belakang sertifikatnya atau di buku keterangan hasil tes, silakan lihat
PERANAN

S = player/frontliner, T = expert/chief, I = Initiator/Reformer, F = Leader/Owner, In = Partner

OPTIMASI berarti melatih otot Peranan tersebut. Karena nanti brand kita akan dipersepsikan berdasar
kehebatan kita

Sejak saat ini, boleh kita lihat ARAH MEREK di bawahnya

Berikutnya, VALUE ADDED dengan KOMPETENSI

Ya, tambahkan kompetensi dengan bersekolah/kuliah, kursus, ikut workshop atau belajar yang
membuat anda unggul di jalur tersebut. Silakan lihat 'SEKOLAH menuju karir di INDUSTRI'

juga SEKOLAH menuju PROFESI


Ini contoh, untuk saya yang Feeling introvert

Setelah tergembleng dengan OPTIMASI POTENSI dan DITAMBAHKAN KOMPETENSI, diri kita telah siap
keluar dari kawah candra-dimuka

KOMUNIKASIKAN, bangun chanel on-line maupun off-line, masuklah ke KOMUNITAS yang tepat

Layani orang, dengan KEHEBATAN kita terus menerus. Konsiten dan nikmati

Sampai terbentuk REPUTASI kita. Biarkan orang yang menceritakan tentang kehebatan kita

'You earn REPUTATION bu trying to do hard things well'

Balik lagi ke Om Bezos, "Your BRAND is what people say about you, when you're not in the room"

Begitu kira2 proses terbentuknya personal brand kita.


TANYA JAWAB:

TANYA #1

sudah ada pertanyaan pertama dari kang eep

apakah kita perlu melakukan branding menjadi A, padahal orang sudah "menilai" branding kita adalah
B?

sebagai contoh Pa Bi sering mengatakan, beliau sering disebut orang Pakar Branding, padahal menurut
beliau, Praktisi Branding.

apakah pa Bi perlu melakukan "pembenahan" branding agar sesuai keingingan/fakta bahwa sebenarnya
beliau adalah praktisi branding, bukan pakar branding

JAWAB#1

Langsung, contohe suhu branding �

Lho, saya kok bilang 'suhu branding' nambah lagi. pakar branding, praktisi branding, suhu branding

Balik lagi, BRAND bukan apa yang kita katakan, tapi yang orang katakan terhadap kita

Makanya, saya tidak se-madzhab dengan aliran topeng. Yang langsung membuat 'sebutan' untuk dirinya
sendiri.

Kita lihat prosesnya yuuk...

1' KENALI, pak Bi secara STIFIn ber-mesin Thinking introvert, PERANAN: expert, ARAH MEREK: pada
kepakarannya

Berikutnya, beliau MENGOPTIMASI dan menambahkan KOMPETENSInya dengan belajar (dengan


bekerja) langsung dengan praktisi branding dari luar negeri. Terus menerus konsisten sampai menjadi
'Teko Tua' (47 tahun pengalaman) dengan residu yang bisa kita nikmati sebagai REPUTASI

itu kira2, jadi kerja kita mengarahkan orang lain untuk meMAKNAI nama kita, sesuai yang kita inginkan

TANYA #2

Tentang Strata Genetika ni menarik Coach, mungkin perlu diperjelas

JAWAB #2

Baik, yang paling atas. Jenis Kelamin, membedakan personality, jadi laki-laki dan perempuan jelas
berbeda cara berfikir, memandang sesuatu, dll. Makanya, masing2 ada peran yang berbeda
Kalau kita lihat ini, laki-laki cenderung seperti otak atas: T dan I, yang logis dan visioner. sedangkan
perempuan seperti otak bawah: S dan F, pekerja keras dan penuh kasih saying

TANYA #3

Ini dari nurul

Mesin kecerdasan saya Intuiting Extrovert dan talents kuat saya di communication dan ideation ( hasil
test Talents Mapping) itu bakat saya yg merah alias extraordinary ..saya nyemplung di eo utk corporate
dan mall, krn personal branding saya lebih kuat dari brand eo saya ...sehingga saya sampai2 belum buat
web eo nya ( padahal PT sdh berjalan) ..mohon masuka apakah saya harus buat web eo utk lebih
menguatkan brand atau cukup word of mouth saja ??? Terimakasih coach imam ...salam sukses dan
salam pembelajar �

JAWAB #3

Mbak Nurul nih pasti orangnya nyentrik � Intuiting ekstrovert, mantap di dunia marketing, life style,
artistic dah

Kalau Sudah selesai 'di dalam' KENALI - OPTIMASI - KOMPETENSI, selanjutnya ke luar KOMUNIKASI. buat
channel online maupun offline, termasuk website yang tentu menguatkan citra intuiting yang gak mati
gaya. jangan yang biasa-biasa. yang artistik - futuristik sehingga makin solid brand, mbak Nurul sebagai
EO atau mengembangkan bisnis yang satu line

TANYA #4

mas hanif bertanya coach

Assalamu'alaikum Pak Imam

Saya Hanif, mau nanya bagaimana ketika kerjasama dg orang yg karakter stifinnya sama? Agar bs terjalin
kerjasama yg bagus
JAWAB #4

Secara umum, sesama MK bisa bekerja sama, lebih mudah saling memahami, karena sama dgn kita.
Cuma sering kali, dalam bekerja sama, kita ingin mitra kita melengkapi kekurangan kita, padahal dia juga
kurang di situ

Sesama #insting, kelebihannya serba bisa, kelemahannya suka tidak tuntas. sehingga perlu diback-up
orang Thinking

TANYA #5

pertanyaan dari mas azuto

Assalammu'alaikum. Pak imam, mesin kecerdasan saya Se, spontanitas dan pengen eksekusi. Dan
pasangan saya Te, jadi ketika saya ingin eksekusi peluang bisnis sering terjadi kendala... Apakah ini
normal atau da solusi lain...

JAWAB #5

Wa'alaikum salam. mas Azuto, memang T penuh perhitungan, tapi bagi sensing, eksekusinya akan hebat
dengan perhitungan dari T. Memang kalau dalam 'nilai' di rumah tangga sepertinya suami harusnya yg
memutuskan, tapi jika bisnis bersama maka gunakan pertimbangan T.

TANYA #6

Mas Imam Zamroni boleh nanya? Saya kagum dengan graphic Membangun Personal Brandnya. Seperti
yng tertera pada Brand Canvas saya. Yg terpenting dan gak boleh salah adalah DNA (kompetensi) - Core
Value (reputasi) - Added Value (Positioning for New Category). Sekian pertanyan saya

ini dari Pak Bi �

JAWAB #6

Ini mah pernyataan....tak ada tanda tanya.

OK, teman2. Pernyataan dari Pak Bi tadi, bisa kita gunakan untuk menajamkan DNA kita, ketika kita
masuk ke kompetisi. Kalau definitif kompetitor kita dalam memasuki industri tertentu, kita harus
tajamkan sampai personal Brand kita menjadi new category, belum pernah ada. yang bahkan bisa
menciptakan barier to entry, agar orang lain tak bisa masuk ke kategory tersebut.

Jadi seandainya Anda mati, nggak ada lagi orang yang seperti Anda. Anda akan jadi MAESTRO !

PENUTUP

makasi Coach Imam, setelah sekian lama kulgram, baru kali ini ada pertanyaan dari Pak Bi, dan ditutup
jawaban keren �
terima kasih Coach sudah menyempatkan berbagi, moga berkah

selamat malam teman-teman, tiap dapet ilmu langsung praktek ya �

kita ucapkan terima kasih buat Coach Imam dan Pak Bi

wassalamuallaikum warohmatullahi wabarokatuh

Anda mungkin juga menyukai