DALAM NEGERI
PROPOSAL
OLEH : PUJI WIJAYANTI
NIM: 2019-02-146
PROGRAM PASCASARJANA
PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PUBLIK
UNIVERSITAS PROF. DR. MOESTOPO (BERAGAMA)
2021
i
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk memberikan rekomendasi kepada
Kementerian Dalam Negeri terkait Reformasi Birokrasi melalui
Penguatan Tata Kelembagaan yang dilakukan melalui Metode
Mintzberg serta mengetahui dan mendiskripsikan faktor-faktor
pendukung dan penghambat yang mempengaruhi Reformasi Birokrasi
melalui Penguatan Tata kelembagaan dan Penguatan Tatalaksana di
Kementerian Dalam Negeri. Penelitian ini didasarkan pada fenomena
yang terjadi, dimana Dalam implementasinya Reformasi Birokrasi
sangat bergantung pada pemimpin, secara eksplisit tidak menerapkan
metode Mintzberg, sehingga maju mundurnya organisasi pemerintah
bergantung pada pemimpin, reformasi birokrasi yang dilakukan di
Indonesia masih terkesan sebatas melakukan perombakan yang
sifatnya institusional dimana belum mampu menyentuh paradigma,
mindset dan budaya birokrasi. Pada penelitian ini, paradigma yang
digunakan adalah Konstruksivisme. Sebab peneliti ingin mengetahui
faktor apa saja yang mendorong suatu realitas dapat terjadi dan
menjelaskan bagaimana faktor-faktor itu merekonstruksi realitas
tersebut.
i
ABSTRACT
This study aims to provide recommendations to the Ministry of Home
Affairs regarding Bureaucratic Reform through Strengthening
Institutional Governance through the Mintzberg Method and to identify
and describe the supporting and inhibiting factors that affect
Bureaucratic Reform through Strengthening Institutional Governance
and Strengthening Management at the Ministry of Home Affairs. This
research is based on the phenomenon that occurs, where the
implementation of Bureaucratic Reform is very dependent on the
leader, explicitly does not apply the Mintzberg method, so that the
progress of government organizations depends on the leader. Able to
touch the paradigm, mindset and culture of bureaucracy. In this study,
the paradigm used is Constructivism. Because researchers want to
know what factors drive a reality to occur and explain how these
factors reconstruct that reality.
ii
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ............................................................................................
ABSTRACT..........................................................................................
DAFTAR ISI.......................................................................................
DAFTAR GAMBAR...............................................................................
DAFTAR TABEL..................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .......................................................................
B. Identifikasi masalah...............................................................
C. Pembatasan Masalah.............................................................
D. Perumusan Masalah...............................................................
E. Maksud dan Tujuan Penelitian................................................
F. Kegunaan Penelitian..............................................................
1. Kegunaan Akademis.........................................................
2. Kegunaan Praktis .............................................................
iii
C. Desain Penelitian..................................................................
D. Subjek dan Objek Penelitian..................................................
E. Sumber data dan Informan...................................................
F. Teknik Pengumpulan Data.....................................................
G. Teknik Analisa Data..............................................................
DAFTAR PUSTAKA............................................................................
iv
DAFTAR GAMBAR
v
DAFTAR TABEL
vi
1
BAB I
PENDAHULUAN
Daerah, pasca reformasi kerap mendapat sorotan dan kritik yang tajam
salah satu hasil warisan pada masa kolonial Belanda. Model ini sangat
susunan hierarki.
pemerintah yang dikenal dengan Aparatur Sipil Negara (ASN). Salah satu
2008:5)
profesional, netral dan bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik
pekerjaannya dan apa yang harus mereka lakukan untuk menjadi lebih
pekerjaan yang mereka lakukan dan apa yang mereka harapkan untuk
pemerintah daerah;
bersih dan bebas korupsi, kolusi dan nepotisme, mampu melayani publik,
dan mudah.
2010-2025., 2010:10).
reformasi birokrasi.
(Penyederhanan birokrasi)
terpenuhi
terpenuhi.
12
Tabel I.1
TARGET INDEKS REFORMASI TAHUN 2018 - 2021
No Tahun Pencapaian
1 2018 75,02,
2 2019 75,43
Birokrasi telah terpenuhi, akan tetapi terdapat dua indikator area tata
2009.
tidak akan berjalan dengan baik harus ditata ulang atau diperbaharui.
sasaran yang telah ditetapkan dapat dicapai dengan efektif dan efisien.
fungsinya, yaitu:
16
aktivitas organisasi,
(2) operating core yang bertugas yang melakukan pekerjaan pokok dari
organisasi,
(3) middle line yang menjebatani strategic apex dan operating core,
standard, lalu
organisasi.
Malang memiliki strategi yang jelas dengan adanya visi dan misi yang
B. Identifikasi Masalah
pemimpin,
C. Pembatasan Masalah
Negeri.
D. Perumusan Masalah
Negeri?
20
1. Maksud
2. Tujuan
Dalam Negeri.
F. Kegunaan Penelitian
1. Kegunaan Akademis.
2. Kegunaan Praktis.
pada bab ini juga dijelaskan tentang penggunaan sebuah teori yang memiliki
A. Penelitian Terdahulu
celah pembeda dari penelitian ini. Sehingga penelitian ini dapat dilihat
22
23
Tabel II.1
PENELITIAN TERDAHULU
Kedua, penelitian yang ditulis oleh Erirca Dwi Tanti, Suesilo Zauhar
dan Siti Rohmah yang diterbitkan pada tahun 2015 dengan judul
efektif karena masyarakat lebih yakin terhadap program ini, karena lebih
Indonesia
tugas pokok dan fungsi mengalami tumpang tindih baik internal maupun
design struktur dengan mengacu pada kajian akademis dan praktis salah
Husein Avicenna Akil, Erman Aminullah, Budi Triyono, dan Dudi Hidayat
kondisi terkini. Hal ini dicirikan dengan bentuk organisasi yang ramping
B. Tinjauan Pustaka
30
Pada sub bab ini menjelaskan terkait teori yang digunakan atau
budaya yang dianggap oleh masyarakat tidak sesuai dan tidak selaras
ditata ulang agar menjadi lebih sesuai dan lebih selaras (sosioreformasi).
kerangka kerja yang jelas dan terarah, oleh karena itu persyaratan
suatu kondisi, status dan tujuan yang ditetapkan sejak awal beserta
keinginan masyarakat.
pemerintahan yang baik, berarti fokus dari reformasi itu sendiri adalah
Bureau yang memiliki arti kantor atau meja tulis, dan kata Yunani Kratein
yang berarti mengatur (Said, 2007:16). Menurut Max Weber seperti yang
lainnya oleh orang- orang yang dipilih karena kemampuan dan keahlian
di bidangnya.
menformat ulang dengan penuh kritik dan tindakan korektif struktur dan
konfigurasi birokrasi itu dari yang serba sakral feodal ke serba priyayi ke
tataran empiric dari budaya minta dilayani menjadi budaya melayani abdi
berbasis kinerja;
Birokrasi harus netral dan bukan sebagai alat politik sehingga bebas
yakni:
berkesinambungan;
birokratik.
menurut Max Weber sebagai suatu bentuk organisasi yang ditandai oleh
rasional untuk menjamin mekanisme dan sistem kerja yang teratur, pasti,
3. Penguatan organisasi;
6. Penguatan pengawasan;
perubahan yaitu:
a. Perubahan cara berfikir (pola pikir, pola sikap, dan pola tindak),
yang terdahulu (buruk), birokrasi harus memliki pola pikir yang sadar
sikap dan pola tindak yang baik sesuai dengan peraturan perundang-
ditetapkan.
mendapat birokrasi yang baik dan handal maka sistem pelayanan publik
lebih baik dikarenakan SDM aparatur yang telah kompeten, aturan yang
Negara Yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme
Reformasi Birokrasi.;
2015- 2019;
Agung;
Peradilan;
Koordinator Assesor
15. Peraturan Wali Kota tentang Road Map Reformasi Birokrasi Tahun
Birokrasi tentang:
RB No. 12/2011);
RB No. 13/2011)i;
No. 15/2011).
Birokrasi.
yakni:
reformasi birokrasi di K/L dan Pemda agar berjalan secara efektif, efisien,
sebagai berikut:
wins;
adalah:
reformasi birokrasi;
Daerah;
Daerah;
Daerah.
Cepat, lebih murah, lebih aman dan lebih muda dijangkau) pada
Pemerintah Daerah;
2. Penataan Kelembagaan
2007:20).
2017:21).
struktur organisasi menjadi lebih ramping dan flat atau tidak banyak
2009)
agar lebih baik dari segi kualitas maupun kuantitas, kebutuhan tentang
strukturalnya.
(Sedarmayanti, 2017).
4. Teori Mintzberg
perusahaan.
perusahaan.
yang jelas. Visi dan misi tersebut di dalamnya pasti berisikan suatu
horizontal.
saja.
keterampilan.
C. Kerangka Pemikiran
Gambar II.1
Kerangka Berfikir
Sumber: Mintsberg (1991)
58
D. Hipotesis
hal tersebut terlihat dari data indeks tahun 2020 yang menyatakan
tersebut.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
dalam penulisan kali ini. Metodologi penelitian merupakan suatu cara untuk
beberapa bagian yaitu jenis penelitian yang digunakan fokus penelitian, jenis
data, teknik pengumpulan data dan teknik analisis data. Pada penelitian ini,
digunakan dalam penelitian ini yaitu data primer dan data sekunder yang
dokumentasi.
59
60
di jalan Medan Merdeka Utara No.7 Jakarta Pusat, DKI Jakarta. Pemilihan
penelitian dan data yang diperlukan oleh penulis berada pada lokasi
B. Paradigma Penelitian
pandangan yang mendasar dari suatu disiplin ilmu tentang apa yang
sebagai pandangan yang mendasar dari para ilmuan tentang apa yang
dari suatu disiplin ilmu tertentu yang menjadi pokok persoalan (subject
ruang yang sempit dengan tingkat variasi yang rendah namun memiliki
1. Postpositivisme
2. Konstruksivisme
ada sebagai hasil bentukan manusia itu tidak bersifat tetap tetapi
berpusat pada subjek dan bukan pada objek, hal ini berarti bahwa
merupakan suatu tindakan sosial dari aktor sosial. Latar belakang yang
dimiliki oleh seorang peneliti yang dengan itu memiliki kerangaka berfikir
C. Desain Penelitian
yang ditemukan.
daripada generalisasi.
Pemikiran ini didasari pula oleh kenyataan bahwa makna yang ada dalam
mengungkap kenyataan yang ada dalam diri orang yang unik itu
dihayatinya;
informasi;
“kemasannya” sendiri;
narasumber.
1. Sumber Data
Data Primer
Dalam Negeri”.
Negeri.
Data Sekunder.
laporan kegiatan, artikel media massa, arsip, dan lain sebagainya yang
Dalam Negeri”.
2. Informan
Tabel III.1
INFORMAN PENELITIAN
No Jabatan Jumlah
memperoleh data sesuai dengan tema dan judul yang sedang diteliti.
Inti dari observasi adalah adanya perilaku yang tampak dan adanya
2. Wawancara
3. Triangulasi Data
wawancara dan dokumentasi) dan sumber data yang telah ada untuk
penjelasan atau makna, penyelesaian data yang sesuai dan yang terakhir
analisis selanjutnya.
data. Dalam tahap ini peneliti menyajikan semua data secara terstruktur
yang telah penulis kategorikan sebelumnya. Hal ini dengan tujuan agar
yang terakhir yakni tahap validasi data. Pada tahap ini peneliti
menganalisa hasil data yang telah diperoleh serta diolah dalam tahapan-
BAB IV
HASIL PENELITIAN
dari Kementrian Dalam Negeri menurut Perpres Nomor 7 Tahun 2015, yaitu
sebagai berikut :
79
Dalam Negeri
dalam negeri
fungsinya di bidang pemerintahan dalam negeri.
4. Mendorong terwujudnya keserasian dan keadilan pembangunan antar
3. Struktur Organisasi Kementerian Dalam Negeri RI
Gambar 4.2
Struktur Organisasi Kementerian Dalam Negeri
Agar dapat mencapai kinerja optimal, dapat dilihat pada gambar 4.1
didukung oleh sejumlah komponen dan unit kerja yang dapat dijelaskan
terakhir SMA/SMK.
Grafik 4.1
Data Pegawai Sekretarat Jenderal Kementerian
Dalam Negeri Di Biro Organisasi dan Tatalaksana
87
Layanan Administrasi. Adapun struktur jabatan yang ada pada Biro Organisasi
4. Bendahara : 1 orang
5. Staf : 56 orang
B. Hasil Penelitian
88
dari metode Mintzberg dalam 5Ps strategi yaitu Rencana (plan), Pola
a. Aspek Plan
Suprayitno, M.A
89
Permana, M.Si
strategi birokrasi”
berdasarkan hal-hal yang telah di tentukan oleh para rekan kerja saya
dan saya.”
“untuk hasilnya sendiri itu lebih kepada persetujuan atas apa yang
langsung disetujui adakala nya perencanaan itu kita ubah atau kita
b. Aspek Patern
sebuah tujuan.
Suprayitno, M.A
baik”
“Tentu saja, karna apa yang akan kita bentuk dan susun harus
undang-undang”
Permana, M.Si
undang?
undang?
c. Aspek Position
lingkungan perusahaan.
94
Suprayitno, M.A
1. Apakah posisi yang telah diduduki saat ini harus diubah dengan
“ Untuk saat ini jika menurut saya sendiri sih tidak perlu adanya
perubahan”
“Jika di sebut mampu tentu saja mampu dengan sangat baik, namun
pekerjaan nya”
1. Apakah posisi yang telah diduduki saat ini harus diubah dengan
Permana, M.Si
1. Apakah posisi yang telah diduduki saat ini harus diubah dengan
masing”
1. Apakah posisi yang telah diduduki saat ini harus diubah dengan
“ untuk posisi saya saat ini tidak perlu diubah karna apa yang telah
“untuk saat ini semua posisi sudah bekerja dengan baik dan tentu
d. Aspek Ploy
perusahaan.
Suprayitno, M.A
lainnya”
terpenuhi”
Permana, M.Si
kepercayaan public”
dalam birokrasi nya dan mengupayakan untuk lebih baik lagi dai
tahun sebelumnya”
“untuk cara nya sendiri lebih di fokuskan pada ASN nya dengan
E. Aspek perspective
Suprayitno, M.A
Permana, M.Si
public yang berkinerja baik agar reformasi birokrasi ini lebih baik dan
yang bekerja di berbagai lini, mulai dari kepala biro, kepala bagian hingga
kepala subbagian, dapat diketahui bahwa dari mulai nya perencanaan hingga
101
tercipta nya reformasi birokrasi peranan pemimpin sangat lah penting untuk
datang. Hal ini ditunjukan dari beberapa hasil wawancara dimana para
C. Pembahasan
Dalam Negeri :
layanan kita adalah ASN Kemendagri dan Pemda, secara cepat, tepat
covid-19;
No Tahun Capaian
1 2018 75,02
2 2019 75,43
yaitu:
(Penyederhanan birokrasi)
104
BPSDM Kemendagri tahun 2020 yang dilakukan oleh tim APIP Hasil
dan
melalui Sekjen.
telah memenuhi standar kinerja yang diharapkan yakni efektif, efisien dan
bersama para rekan. Hal ini dapat dilihat dari hasil wawancara yang telah
107
Dari hasil indeks reformasi birokrasi diatas bahwa dapat dikita lihat
sebesar 1,89 (hijau) yang dimana sudah terpenuhi dengan baik, untuk aspek
pattern sendiri juga sudah terselenggara dengan baik yang ditunjukan pada
indeks sebesar 0,75 (hijau) yang dimana sudah terpenuhi dengan baik juga
untuk aspek position sendiri jika dilihat dari indeks menunjukkan bahwa
kategori sangat baik, yang terakhir pada aspek perspektive sendiri juga
oleh masyarakat.
masih terdapat beberapa para ASN yang belum memahami dan belum
pada kondisi ini, maka solusi yang harus dilakukan adalah dengan
pendapat para ahli yang menyatakan jika tidak mungkin terciptanya kinerja
pada para ASN untuk menerapkan reformasi birokrasi yang optimal tanpa
gerak, langkah dan waktu pencapaian tujuan dan sasaran bersama sebagai
menerapkan prinsip sebagai berikut: (1) Koordinasi harus dimulai dari tahap
birokrasi melalui penerapan sistem koordinasi yang lebih baik, adapun hal-hal
orang lain dengan melalui informasi atau pendapat atau pesan atau idea
tidak dapat mencapainya sendiri, (4) Disiplin, setiap bagian harus bekerja
diharapkan.
110
a. Faktor Pendukung
tahun selanjutnya.
Dari pemaparan diatas dapat dilihat dari aspek plan untuk faktor
Jika dilihat dari aspek position tentu sudah baik, dilihat dari faktor
Jika dilihat dari aspek ploy sendiri bahwa tidak semua strategi
optimal baik dari segi pelayanan maupun segi kinerja aparatur negara
b. Faktor Penghambat
Negeri.
undangan:
negeri; dan
Negeri;
Daerah;
Manusia Aparatur:
Negeri; dan
118
teknologi informasi;
Negeri;
secara berkala;
Dalam Negeri;
- Aspek Plan
- Aspek Pattern
- Aspek Position
122
- Aspek Ploy
- Aspek Perspective
politik bagi rejim yang berkuasa. Rakyat kini sulit untuk menghargai apa yang
terdapat dalam birokrasi publik. Kondisi ini menjadi starting point bagi
pada banyak dan besarnya tuntutan dan harapan masyarakat untuk keluar
apa mau dikata, perubahan yang diharapkan terjadi dalam praktiknya belum
para pakar yang mengkaji tentang itu, masih saja menampakkan struktur dan
sistem birokrasi pemerintah pada masa feodal, kolonial, ataupun pada masa
DAFTAR PUSTAKA
Buku :
Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.
Yogyakarta: Rineka Cipta.
Arikunto, Suharsimi. (2013). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta : PT Rineka Cipta.
Corry Magdalena, Harmein dan Nazaruddin. 2016. Pengaruh Kepemimpinan
Transformasional dan Kepemimpinan Transaksional Terhadap Kinerja
Karyawan Dengan Motivasi Sebagai Variabel Intervening Pada PT.
Sinar Sosro Tanjung Morawa. HUMAN FALAH, Vol 3. No, 1.
Creswell, J.W. (1998). Qualitative Inquiry and Research Design : Choosing
among Five Tradition. London: Sage Publications
Dwiyanto, Agus, dkk.. 2006. Reformasi Birokrasi Publik di Indonesia .
Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Fadel Muhammad, 2008. Reiventing Local Goverment, pengalaman dari
Daerah, PT Elex Media Komputindo, Kompas Gramedia, Jakarta.
Haris, Herdiansyah. (2012). Metodologi Penelitian Kualitatif. Jakarta:Salemba
Humanik
128
Jurnal :
Ning Ndri Ayu Toimsar, M. B. M. (2018). Kelembagaan, Reformasi Birokrasi
Melalui Penataan Kendar, Pada Sekretariat Daerah Kota . Faculty of
Social and Political Sciences Halu Oleo University, Kendari, 2621–1351.
Veithzal, R. et. al. (2011). Corporate Performance Management. Ghalia
Indonesia.
Tahir, Muh. (2011). Pengantar Metodologi Penelitian Pendidikan. Makassar:
Universitas Muhammadiyah Makassar.
Bogdan, Robert C., Biklen Kopp Sari, (1982). Qualitative Research for
Education: An Introduction to Theory and Methods . Allyn and Bacon,
Inc.: Boston London.
Kuhn, Thomas S., (1962). The Structure of Scientific Revolution . Leiden:
Instituut Voor Theoretische Biologie
Peraturan :
Reformasi birokrasi didasari atas Peraturan Presiden Republik Indonesia
Nomor 81 tentang Grand Desain Reformasi Birokrasi 2010-2025.
(2010).
Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2021
Tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Dalam Negeri
130
Dokumen :
Kumorotomo, W. (2008). Akuntabilitas Birokrasi Publik, Sketsa Pada Masa
Transisi, dan Pustaka Pelajar. Magister Administrasi Publik (MAP).
Sofianti, A. I. (2020). Reformasi Birokrasi Melalui Penataan Kelembagaan Di
Kota Malang. In Skripsi. Universitas Brawijaya.
Website :
Reformasi Birokrasi Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia . (2020).
https://bpsdm.Kementerian Dalam
Negeri.go.id/Assets/Uploads/laporan/fa01e6e150918f8944e83029aa72
be0c.pdf
Didi Rasidi. (2011). Arah Reformasi Birokrasi Kementerian Dalam Negeri Di
Bidang Organisasi. Ipdn. http://perencanaan.ipdn.ac.id/reformasi-
birokrasi-ipdn//
Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. (2017, April). Profil
Kementerian Dalam Negeri. Retrieved 2021, from
https://www.Kementerian Dalam Negeri.go.id
Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. (2018). Komponen dan Unit
Kementerian Dalam Negeri. Retrieved 2021, from
https://www.Kementerian Dalam Negeri.go.id/
Kurniawan, A. (2019). Pemangkasan Birokrasi dan Desain Organisasi yang
Profesional. Detiknews. https://news.detik.com//
131