Anda di halaman 1dari 2

Nama : Yoga Aditya Eka Syahputra

NIM : 2007531127
Mata Kuliah : Aplikasi Analisis Kuantitatif (B3)

Statistik Non Parametrik dan Skala Pegukuran

 Tes Statistik Non Parametrik

Statistik non-parametrik adalah salah satu metode statistik yang dapat digunakan
sebagai alternatif apabila metode statistik parametrik tidak dapat dilakukan. Jika
uji parametrik dapat digunakan untuk melihat perbedaan antara rata-rata nilai
tengah 2 kelompok daratan yang sudah diberi ranking, dengan data yang sama
metode uji statistik non parametrik dapat digunakan untuk melihat perbedaan
antara median mediannya. Penggunaan statistik non-parametrik dapat diuji
melalui jenis data nominal dan ordinal.

 Penentuan Pengggunaan Metode Statistik (Parametrik atau Non-Parametrik)

Untuk memilih metode statistik mana yang dipakai (parametrik ataukah


nonparametrik) dalam pembuatan keputusan tentang pengujian hipotesis
penelitian Seigel (1985) juga mengharuskan melihat beberapa kriteria, yaitu:
1) kekuatan dari metode pengujiannya;
2) kemungkinan penerapan jenis model statistik yang menjadi dasar pengujian
pada data diteliti;
3) kekuatan efesiensi;
4) tingkat pengukuran yang ingin dicapai dalam penelitian tersebut.

 Kebaikan Statistik Nonparametrik

1) Hasil yang diperoleh dalam pengujian statistik nonparametrik adalah


kemungkinan-kemungkinan yang aksak, tak perduli dari bentuk distribusi
populasi dari sampel yang diambil.
2) Jika sampel sangat kecil misalnya lebih kecil dari 6, hanya pengujian statistik
nonparamterik yang dapat digunakan secara valid
3) Pengujian-pengujian statistik nonparametrik dapat digunakan untuk
menggarap data yang pada dasarnya merupakan ranking dan juga untuk data
yang skorskor angkanya secara spintas kelihatan memiliki kekuatan rangking,
meskipun secara sepintas tidak dapat diungkapkan seberapa kurang atau lebih
data yang dimaksudkan
 Kelemahan Statistik Nonparametrik

1) Jika semua anggapan yang disyaratkan dalam statistik parametrik terpenuhi


dan juga kekuatan pengujiannya serta sesuai dengan yang diharapkan, maka
penggunaan pengujian nonparametrik merupakan pemborosan data
2) Belum ada satupun metode nonparametrik yang dapat digunakan untuk
menguji adanya interaksi seperti dalam model analisis varian

 Skala Pengukuran

skala pengukuran adalah kesepakatan yang digunakan sebagai acuan atau tolak
ukur untuk menentukan panjang pendeknya interval yang ada pada alat ukur
sehinga alat ukur tersebut bila digunakan dalam pengukuran akan menghasilkan
data.

Stanley Smith Stevens (1946) membagi skala pengukuran menjadi 4 jenis:

1) Skala Nominal
Skala nominal merupakan jenis skala pengukuran yang termasuk kedalam
kategori atau kelompok dari suatu subyek. Nominal dalam skala ini tidak
memiliki nilai sejati dari sebuah angka, melain kan hanya sebagai label
terhadap suatu subjek
2) Skala Ordinal
Sifat formal dari skala ordinal bukan saja menghubungkan ekuivalensi
atau persamaan, melainkan sifat tingkatannya, yaitu lebih besar atau lebih
kecil. Hubungan tersebut menjadi tidak reflektif dan tidak semetris, tetapi
transitif
3) Skala Interval
Skala interval mempunyai pengukuran yang lebih kuat, karena disamping
dapat memperlihatkan urutan data, juga mampu memperlihatkan berapa
jarak atau interval obyek yang satu dengan yang lainnya
4) Skala Rasio
Skala rasio adalah jenis skala pengukuran yang menghasilkan data dengan
mutu yang paling tinggi. Perbedaan skala rasio dengan skala interval
terletak pada keberadaan nilai nol (based value). Pada skala rasio, nilai nol
bersifat mutlak, tidak seperti pada skala interval. Data yang dihasilkan
oleh skala rasio adalah data rasio. Tidak ada pembatasan terhadap alat uji
statistik yag sesuai.

Anda mungkin juga menyukai