Anda di halaman 1dari 13

ANALISA KASUS 1

PADA Tn. “A.T” DENGAN DIAGNOSA CPMBUTIO GRADE II & III


DI RUANG IGD LUKA BAKAR RSUP. Dr. WAHIDIN SUDIROHUSODO
MAKASSAR

OLEH :

NURHAYATI

R014211018

Preseptor Institusi Preseptor Lahan

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

FAKULTAS KEPERAWATAN

UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR

2022
A. PENGKAJIAN

PENGKAJIAN KEPERAWATAN

Nama/RM : Tn.A.T
Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur : 41 tahun
Ruangan: : Unit Luka Bakar

Data Pengkajian
Tanggal : 27 Januari 2022 TD: 130/60 mmHg S : 37oC P : 28 x/menit
Jam : 12.30 N : 80 x/menit

Cara dengan : Cara Ukur : ⃝ Berdiri ⃝ Berbaring ⃝ Duduk


⃝ Jalan kaki ⃝ Kursi roda
⃝ Brankard ⃝ Lainnya :

Datang melalui : TB : 165 cm BB : 90 kg IMT : 33 kg/m2


⃝ UGD ⃝ Poliklinik
⃝ OK ⃝ Lainnya :

Diagnosa Masuk: Combutio grade II & III

Diagnosis Medis : Combutio grade II & III

Keluhan utama:
Pasien mengeluh nyeri pada area luka bakar ekstermitas atas dab bawah
Riwayat keluhan utama:
Saat ini pasien dirawat dengan diagnosa combutio grade II & III ,saat dikaji keluhan yang dirasakan
adalah pasien mengeluh nyeri di sekitar area luka bakar yaitu di ekstremitas atas dan sebagian
ekstremitas bawah ,pasien mengatakan awal masuk rumah sakit karena karena tersengat listrik
dengan TTV, TD:130/60 mmhg,N:80x/m,pernapasan:18x/m,suhu 37ºC

Riwayat Alergi :Ada/Tidak ada


⃝ Makanan laut : ⃝ Udara dingin ⃝ Lainnya :
⃝ Obat : ⃝ Debu

Penggunaan alat bantu :Ya/Tidak ada


⃝ Kacamata/lensa kontak ⃝ Alat bantu dengar ⃝ Lainnya :
⃝ Gigi palsu ⃝ Kruk/walker/kursiroda

Riwayat Pasien
Riwayat penyakit :Ya/Tidak

⃝ Hipertensi : ⃝ PPOK : ⃝ Diabetes : ⃝ Kanker:


⃝ Penyakit jantung : ⃝ Asma : ⃝ Hepatitis : ⃝ Stroke:
⃝ TB : ⃝ Gangguan mental : ⃝ Lainnya :
Riwayat operasi :Ya/Tidak

Merokok :Ya/Tidak

Konsumsi alcohol :Ya/Tidak

Riwayat Penyakit Keluarga


⃝ Hipertensi : ⃝ PPOK : ⃝ Diabetes : ⃝ Kanker:
⃝ Penyakit jantung : ⃝ Asma : ⃝ Hepatitis : ⃝ Stroke
⃝ TB : ⃝ Gangguan mental : ⃝ Lainnya :

Psikososial/Ekonomi
Status pernikahan : ⃝ belum menikah ⃝ menikah ⃝ janda/duda

⃝Keluarga : ⃝ tinggal bersama orang tua ⃝tinggal sendiri


Tempat tinggal :⃝ Rumah ⃝ Panti ⃝ Lainnya :
Pekerjaan : ⃝ PNS ⃝ Wiraswasta ⃝ Pensiunan ⃝ Lainnya : buruh bangunan

Status emosi : ⃝ Kooperatif ⃝ Tidak kooperatif


Keterangan : Pasien menerima semua tindakan yang ingin dilakukan
Pengalaman hospitalisasi :Ya/Tidak
Sumber informasi : ⃝ Pasien ⃝ Keluarga ⃝ Lainnya :

Pemeriksaan Fisik (Ceklist pada bagian yang tidak normal)

⃝ Gangguan Penglihatan : Tidak ada


MATA, TELINGA,

⃝ Gangguan pendengaran : Tidak ada


⃝ Gangguan penciuman : Tidak ada
HIDUNG

⃝ Kemerahan : Tidak ada ⃝ Bengkak: Tidak ada ⃝ Drainase: Tidak ada


⃝ Nyeri : Tidak ada ⃝ Lesi: Tidak ada
Catatan:

⃝ Asimetri: ⃝ Takipnea : ⃝ Crackles :


⃝ Kanan atas/bawah ⃝Kiri atas/bawah ⃝ Ronkhi
⃝ Bentuk dada : ⃝ Bradipnea : ⃝ Sputum-warna :
RESPIRASI

⃝ Batuk : ⃝Dispnea
⃝ Wheezing: ⃝Kiri atas/bawah
⃝Kanan atas/bawah ⃝ Modulasi O2 :
Catatan : Tidak ada kelainan

⃝ Takikardi : ⃝ Iregular:
VASKULAR

⃝ Tingling: ⃝ Edema:
KARDIO

⃝ Bradikardi: ⃝ Murmur:
⃝ Mati rasa : ⃝ Nadi tidak teraba:
Catatan : Tidak ada kelainan

⃝ Distensi ⃝ Hipoperistaltik :
INTESTINAL

⃝ Anoreksia: ⃝ Diare: ⃝ Inkontinensia:


GASTRO

⃝ Rigiditas: ⃝ Hiperperistaltik : ⃝ Disfagia: ⃝Konstipasi: ⃝ Ostomi:


⃝ Diet khusus: ⃝ Intoleransi diit:
Catatan : Tidak ada kelainan

⃝ penurunan BB : tidak ada penurunan berat badan ⃝ Dekubitus :


⃝ perubahan nafsu makan lebih dari 3 hari :
NUTRISI

⃝ TPN/PPN/tube feeding

⃝Diare-frekuensi : ⃝ Malnutrisi
Catatan :

⃝ Disuria ⃝ Hesitansi ⃝ Nokturia ⃝ Folley ⃝ Menopause ⃝ Lendir


URINARIA

⃝Frekuensi ⃝ Inkontinensia ⃝ hematuria ⃝ Urostomy ⃝ Kehamilan


GENITO

Catatan : Tidak ada kelainan

⃝ Konfusi ⃝ Sedasi ⃝ Pupil non reaktif ⃝ vertigo/nyeri kepala ⃝ Tremor ⃝ tidak


seimbang

⃝ Koma ⃝ letargi ⃝ afasia ⃝ Sakit kepala ⃝ mati rasa ⃝ Paralise


NEUROLOGI

⃝ Semi-koma ⃝ Suara serak ⃝ Seizure ⃝ Tingling ⃝ Kelemahan


kekuatan otot :
Catatan :

⃝ Bengkak ⃝ Diaforesis ⃝ Lembab


⃝ prosthesis ⃝ Warna kulit ⃝ teraba panas
⃝ atrofi/deformitas ⃝ turgor buruk ⃝ teraba dingin ⃝Drainase :
Gambaran area luka dan jelaskan karakteristik luka (Gambarkan lukanya)
INTEGUMEN

Catatan : terdapat luka bakar bekas sengatan listrik pada tangan dan kaki

Kondisi fisik 1. Sangat buruk 2. Buruk 3. Sedang 4. Baik 3


NORTON SCALE (Skin Risk Assessment)

Kondisi 1. Stupor 2. Konfusi 3. Apatis 4. Sadar 4


mental
Aktivitas 1.Di tempat 2. Kursi 3. Jalan 4. Jalan Sendiri 1
tidur roda dengan
bantuan
Mobilitas 1. Tidak 2. Sangat 3. Agak 4. Bebas 3
mampu terbatas terbatas bergerak
bergerak
Inkontinensia 1. Inkontinen 2. Selalu 3. Kadang- 4. Tidak 4
urin dan inkontinen kadang Inkontinensia
alvi urin inkontin
en urin
Ket : Skor 12
<12 : resiko tinggi decubitus, 12-15 resiko sedang decubitus,
16-20 : resiko rendah

Mengendalikan 0. Perlu 1. Kadang perlu 2. Mandiri


BARTEL INDEX

rangsang pencahar pencahar


BAB
al Status

Mengendalikan 0. Pakai 1. Kadang tak 2. Mandiri


rangsang BAK kateter/ terkendali
tak
Membersihkan diri 0. Butuh 1. Mandiri
bantuan
Melepas dan 0. Tergantung 1. Tergantung pada 2. Mandiri
memakai celana, orang lain beberapa
membersihkan, pada setiap kegiatan
menyiram jamban kegiatan
Makan 0. Tidak 1. Perlu dibantu 2. Mandiri
mampu memoton
g
makanan
Berubah posisi 0. Tidak 1. Dibantu lebih dari 2 2. Dibantu 1
dari berbaring mampu Orang atau 2 orang
keduduk
Berpindah/berjalan 0. Tidak 1. Dengan kursi roda 2. dibantu 1
Mampu Orang
Memakai baju 0. tergantung 1. sebagian dibantu 2. mandiri
Naik turun tangga 0. tidak 1. sebagian dibantu 2. mandiri
mampu
Mandi 0. tergantung 1. mandiri
Total Skor
Keterangan :
20 : Mandiri, 12-19 : ketergantungan ringan, 9-11 : ketergantungan sedang, 5-8 :
ketergantungan berat, 0-4 : ketergantungan total

Riwayat jatuh 3 bulan terakhir Tidak = 0 Ya = 25 0


Diagnosis medis skunder > 1 Tidak = 0 Ya = 15 0
Alat bantu jalan Dibantu orang =0 Penopang = 15 Furniture 0
kursi roda
= 30
FALL RISK

Menggunakan infus Tidak = 0 Ya = 25 25


Cara berjalan/berpindah Bed rest = 0 Lemah = 15 Terganggu 15
= 30
Status mental Orientasi sesuai Orientasi tidak 0
=0 sesuai = 15
Total Skor 40
Keterangan :
0-24 : tidak beresiko, 25-50 : resiko rendah, > 50 : resiko tinggi
Skala nyeri : 6 NRS ⃝ Skala angka ⃝ Face scale ⃝ BPS
Lokasi : luka pada kaki dan tangan
Onset : Setiap saat
NYERI

Paliatif : Disaat pasien beraktivitas


Kualitas : Seperti tertusuk-tusuk

Efek nyeri :
⃝ Hubungan relasi ⃝ Tidur ⃝ Nafsu makan ⃝ Aktivitas ⃝ Emosi ⃝ Lainnya :

Obat Dosis/Rute Tujuan Cara Kerja Obat


Ceftriaxone 1 gr/ 12 jam/ IV Digunakan untuk mengobati Ceftriaxone merupakan
beberapa kondisi akibat infeksi golongan sefalosporin yang
bakteri. Selain itu, ceftriaxone mempunyai spektrum luas
juga bisa diberikan kepada dengan waktu paruh
klien yang akan menjalani eliminasi 8 jam. Efektif
operasi tertentu untuk terhadap mikroorganisme
mencegah terjadinya infeksi. gram positif dan gram
negatif. Ceftriaxone juga
sangat stabil terhadap enzim
beta laktamase yang
dihasilkan oleh bakteri.
Ketorolac 30 mg/ 8Jam/ IV Ketorolac adalah obat golongan Ketorolac bekerja dengan
nonsteroidal anti-inflammatory menghambat produksi
drug (NSAID) yang berfungsi substansi alami tubuh yang
untuk mengatasi nyeri sedang dapat menyebabkan
hingga nyeri berat untuk peradangan. Obat ini akan
sementara. Obat ini juga dapat membantu mengurangi
digunakan sebelum atau bengkak, nyeri, atau demam.
sesudah menjalani operasi dan
prosedur medis lainnya.
Ranitidine 50mg/ 12Jam/ IV Obat yang digunakan untuk Menghambat sekresi asam
menangani gejala atau penyakit lambung berlebih.
yang berkaitan dengan produksi
asam berlebih di dalam
lambung. Produksi asam
MEDIKASI

lambung yang berlebihan dapat


membuat memicu iritasi dan
peradangan pada dinding
lambung dan saluran
pencernaan.
PEMERIKSAAN PENUNJANG

Hasil Laboratorium

 hemoglobin 12,7 g/dl


 eritrosit 4,75
PEMERIKSAAN LABORATURIUM

 hematokrit 36,5
 lekosit 6,85.
 Mcw 76,5.
 rdw cv 12,6.
 Rdwsv 36,6
 .limfosit 14.0,
 neutrofil 74,
 mch 26,7
ANALISA DATA

Nama Pasien/No. RM : Tn. R/ 963391


Ruang Rawat : IGD Unit Luka Bakar RSWS
Tanggal : 27 Januari 2022

NO. DATA FOKUS MASALAH KEPERAWATAN


1. DS:
 Pasien mengatakan dirinya kena sengatan
listrik
 Pasien mengatakan ada luka dibagian
tangan dan kakinya
 Pasien mengatakan nyerinya seperti
tertusuk-tusuk
 Pasien mengatakan nyerinya hilang timbul
DO:
 Pasien tanpak lemas Nyeri akut
 Pasien tanpak meringis
 Skala nyeri 6 (NRS )
 Tanda- tanda vital
TD : 130/60 mmHg
P : 18 x/menit
N : 80 x/menit
S : 37°C

2. DS:
 Pasien mengatakan ada luka pada tangan
Kerusakan Integritas Kulit/Jaringan
dan kaki bekas terpapar sengatan listrik
DO:-
3. DS :
 Klien mengatakan nyeri saat bergerak
 Klien mengatakan badannya terasa lemas
Gangguan mobilitas fisik
DO :
 Jkien Nampak nyeri saat bergerak
 Mobilitas klien terbatas
PRIORITAS MASALAH KEPERAWATAN

Nama Pasien/No. RM : Tn.T.A


Ruang Rawat : IGD Unit Luka Bakar RSWS
Tanggal :

No. Masalah Keperawatan Tanggal Ditemukan Tanggal Teratasi


1. Nyeri akut -
2. Kerusakan Integritas Kulit/Jaringan -
3. Gangguan mobilitas fisik b/d nyeri -
RENCANA KEPERAWATAN

Nama Pasien/No. RM : Tn. T.A


Ruang Rawat : IGD Unit Luka Bakar RSWS
Tanggal :

No Diagnosa Keperawatan Hasil yang diharapkan Intervensi

1. Nyeri akut b.d agen Setelah dilakukan tindakan Manajemen Nyeri


pencedara fisik (luka bakar) keperawatan diharapkan Observasi
DS: nyeri dapat menurun 1x8  Identifikasi lokasi,
 Pasien mengatakan jam dengan kriteria hasil : karakteristik, durasi,
frekuensi, kulitas,
dirinya kena sengatan Tingkat Nyeri
intensitas nyeri.
listrik
 Identifikasi skala nyeri
 Keluhan nyeri
 Pasien mengatakan ada  Monitor TTV
menurun dengan
luka dibagian tangan skala nyeri ringan 1-  Identifikasi respons
dan kakinya 3 (5) nyeri non verbal.
 Pasien mengatakan  Vital sign dalam Terapeutik
batas normal  Berikan teknik non
nyerinya seperti Nadi : 60- farmokologi untuk
tertusuk-tusuk 100x/menit mengurangi rasa nyeri.
 Pasien mengatakan TD sistolik < 140  Fasilitasi istirahat dan
nyerinya hilang timbul mmHg, tekanan tidur
diastolic < 90 Edukasi
DO:
mmHg  Jelaskan penyebab
 Pasien tanpak lemas  Meringis tampak nyeri, periode dan
 Pasien tanpak meringis menurun (5)
pemicu nyeri
 Kesulitan tidur
 Skala nyeri 6 (NRS )  Anjurkan memonitor
menurun (5)
 Tanda- tanda vital nyeri secara mandiri
Kolaborasi
TD : 130/60 mmHg
 Kolaborasi pemberian
P : 18 x/menit analgetik secara tepat
N : 80 x/menit
S : 37°C

2. Kerusakan integritas kulit dan Setelah dilakukan tindakan Perawatan Luka Bakar
jaringan keperawatan diharapkan Observasi
DS: kulit tetap utuh (dermis  Monitor kondisi luka
dan atau epidermis) atau (mis presentasi ukuran
 Pasien mengatakan adajarinagn (mukosa, tendon, luka bakar, derajat luka,
luka pada tangan dan tulang) 2x24 jam dengan perdarahan, warna dasar
kriteri hasil luka, infeksi, bau luka,
kaki bekas terpapar
kondisi tepi luka).
sengatan listrik Integritas Kulit dan Terapeutik
DO:- Jaringan  Gunakan teknik aseptik
selama merawat luka
 Kerusakan lapisan
jaringan cukup  Lepaskan balutan lama
menurun dengan menghindari
 Kerusakan lapisan nyeri dan perdarahan.
kulit menurun  Rendam dengan air
 Nyeri menurun steril jika balutan
 Tidak adanya lengket pada luka.
perdarahan,  Bersihkan luka dengan
kemerahan ataupun cairan steril
hematoma
 Gunakan modern
 Tidak terjadi
dressing sesuai dengan
nekrosis
kondisi luka
 Suhu kulit dalam
batas normal :
36,5°C – 37,5°C Edukasi
 Jelaskan tanda dan
gejala infeksi
 Anjurkan
mengkonsumsi
makanan tinggi kalori
dan protein
3. Gangguan mobilitas fisik Setelah dilakukan tindakan Dukungan mobilisasi
b/d nyeri keperawatan diharapkan Observasi
DS : masalah gangguan  Identifikasi adanya
 Klien mengatakan nyeri mobilitas fisik dengan nteri atau keluhan
kiriteria hasil: fisik lainnya
saat bergerak
Mobilitas fisik  Identifikasi toleransi
 Klien mengatakan  Nyeri berkurang fisik melakukan
badannya terasa lemas  Pergerakan pergerakan
DO : ekstermitas membaik  Monitor kondisi
 Kekuatan fisik umum selama
 Jkien Nampak nyeri saat
kembali noral melakukan mobilisasi
bergerak
Teraupetik
 Mobilitas klien terbatas  Fasilitasi melakukan
pergerakan
 Libatkan keluarga
untuk membantu pasien
dalam meningkakan
pergerakan
Edukasi
 Ajarkan tujuan dan
prosedur mobilisasi
 Anjurkan melakukan
nobilisasi dini
 Ajarkan mobilisasi
sederhana yang harus
dilakukan ( duduk
ditempat tidur, duduk di
sisi tempat tidur)
Kritisi Jurnal & Evidence Based Practice
Perbandingan Efektivitas Obat Kumur yang Mengandung Chlorhexidine dengan Povidone
Iodine terhadap Streptococcus mutans

Penyakit gigi menempati urutan ke-6 dari keluhan masyarakat atau 5.21% dari 25.13%
masyarakat yang mengeluh sakit gigi. Hasil Survei Kesehatan Nasional 1995, mendapatkan 90%
rumah tangga memiliki sikat gigi sehingga dapat diasumsikan bahwa masyarakat sadar akan
pentingnya kesehatan gigi, tetapi tidak diimbangi dengan pengetahuan yang cukup dalam
pemeliharaanya, sehingga perlu cara lain untuk mengontrol plak yaitu dengan obat kumur.
Streptococcus mutans adalah bakteri yang banyak ditemukan dalam rongga mulut. Sifat anti
bakteri obat kumur terutama ditentukan oleh bahan aktif yang terkandung di dalamnya seperti
Chlorhexidine dan Povidone iodine. Tujuan penelitian ini adalah membandingkan efektivitas
obat kumur Chlorhexidine dan Povidone iodine terhadap Streptococcus mutans. Penelitian ini
berjenis eksperimental dengan rancangan penelitian true experiment dengan post test only with
control group design dengan jumlah sampel 16 kali pengulangan. Pengumpulan data dilakukan
dengan pengukuran diameter zona hambat (halo) sekitar cakram. Hasil penelitian ini menunjukan
rerata zona hambat sediaan chlorhexidine adalah 19,4 mm, dan povidone iodine adalah 7,6 mm.
Dari hasil pengukuran zona hambat, sediaan yang membentuk zona hambat rata-rata paling besar
adalah sediaan obat kumur yang mengandung clorhexidine.
DAFTAR PUSTAKA

Tim Pokja SDKI DPP PPNI. (2017). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia ; Definisi dan
Indikator Diagnostik. Jakarta: SDKI DPP PPNI.
Tim Pokja SIKI DPP PPNI. (2019). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia:Definisi dan
Kriteria Hasil Keperawatan. Jakarta: DPP PPNI.
Tim Pokja SLKI DPP PPNI. (2019). Standar Luaran Keperawatan Indonesia : Definisi dan
Kriteria Hasil Keperawatan. Jakarta: DPP PPNI.

Anda mungkin juga menyukai