Laporan Praktikum Elektrolit Dan Non Elektrolit
Laporan Praktikum Elektrolit Dan Non Elektrolit
BAB I PENDAHULUAN
Tujuan :
- Untuk mengetahui perbedaan antara larutan elektrolit lemah, kuat dan non elektrolit.
- Mengetahui jenis dan ciri-ciri larutan elektrolit lemah, kuat dan non elektrolit.
- Membandingkan beberapa larutan untuk mengetahui apakah termasuk ke dalam larutan
lemah, kuat dan non elektrolit.
Latar Belakang
Larutan memiliki peran yang cukup penting dalam beberapa aspek kehidupan sehari-hari. Salah satu
contohnya adalah air mineral yang dikonsumsi oleh manusia, larutan elektrolit dan larutan air garam.
Manusia tidak menyadari bahwa dari beberapa larutan di atas ada yang mampu menghantarkan
listrik jika disambungkan dengan sebuah alat tertentu. Larutan elektrolit bisa berupa asam, garam dan
basa. Untuk basa dan asam bisa berupa elektrolit lemah atau kuat.
Sedangkan garam masuk ke dalam elektrolit kuat, namun jika susah larut dalam air maka termasuk
elektrolit lemah walaupun tersusun dari banyak ion. Larutan elektrolit adalah larutan yang tidak
mampu menghantarkan listrik karena terdapat zat non elektrolit yang tidak bisa terurai menjadi ion.
Namun tetap berbentuk molekul. Contohnya adalah larutan minyak tanah, gula, alkohol dan lain
sebagainya. Pada percobaan kali ini dilakukan dengan tiga bahan yaitu pemutih, susu cair dan
perasan mentimun.
Artinya adalah α di antara 0 ≤ α ≥ 1. α ≤ 0 artinya adalah tidak terjadi ionisasi. Sedangkan α ≥ i maka
terjadi ionisasi sempurna.
A. Hasil Percobaan
No Larutan Pengamatan Daya Hantar Listrik
(Voltmeter)
1 Susu cair - Gelembung gas 27 volt
sedikit
- Lampu tidak
berhasil menyala
2 Perasan mentimun - Gelembung gas 34 volt
banyak
- Lampu tidak
berhasil menyala
3 Pemutih - Terdapat 36 volt
gelembung gas
- Lampu berhasil
menyala terang
B. Pembahasan
Alat uji elektrolit bisa digunakan untuk mengetahui keelektrolitan suatu larutan. Berdasarkan
data di atas dan percobaan yang sudah dilakukan, beberapa bisa menyalakan lampu dan
menghasilkan gelembung namun ada juga yang tidak.
Larutan yang berhasil menghasilkan gelembung termasuk larutan elektrolit. Kebalikannya,
jika tidak menghasilkan gelembung maka disebut dengan larutan non elektrolit. Lampu yang
berhasil menyala terang menandakan bahwa suatu larutan terionisasi dengan baik.
Sedangkan larutan yang hanya mampu membuat lampu menyala redup berarti tidak dapat
terionisasi dengan baik, penghantar listrik yang buruk dan lemah. Begitupun dengan larutan
yang tidak dapat menghidupkan lampu, berarti tidak dapat terionisasi sama sekali.
Voltmeter adalah alat pengukur tegangan listrik yang mana jarum akan bergerak ketika
terdapat arus listrik. Semakin banyak arus yang mengalir maka semakin besar pula
penyimpangan jarumnya.
Berdasarkan hasil percobaan di atas dengan masing-masing larutan, uji elektroda dan
setelah diamati ada atau tidaknya gelombang dan nyala lampu, maka bisa dipastikan
beberapa larutan yang sudah diuji dikategorikan menjadi tiga golongan.
Pertama adalah larutan elektrolit kuat. Kedua larutan elektrolit lemah dan terakhir larutan non
elektrolit. Tiga sampel di atas yaitu perasan mentimun, larutan pemutih dan susu cair diuji
berdasarkan sifat larutannya apakah tidak bisa menghantarkan listrik atau sebaliknya.
- Larutan Perasan Mentimun
Pada larutan perasan mentimun lampu tidak menyala namun gelembung yang muncul
lumayan banyak. Oleh karena itu dikategorikan sebagai elektrolit lemah.
Beberapa faktor penentunya adalah kandungan dalam mentimun. Terdiri dari cucumis sativus
dengan kalium 147 mg per 100 gramnya yang merupakan elektrolit penting. Selain itu, juga
terdapat antioksidan sebagai senyawa pemberi elektron atau reduktor.
- Larutan Pemutih
Dalam pengujian elektrolit dan non elektrolit ini melibatkan larutan pemutih dan dimasukkan
ke dalam gelas kimia. Setelah itu, dicelupkan alat uji elektroda dan ternyata terbukti
menghasilkan listrik karena nyala lampu terang dan gelembung yang sangat banyak.
Hal tersebut berarti sifat elektronik adalah kuat. Reaksi ionisasi elektrolit ini merupakan reaksi
berkesudahan yang mana molekul elektrolit yang netral sudah tidak ada lagi dan semuanya
berubah menjadi ion.
Penyebabnya adalah zat terlarut NaCIO yang merupakan senyawa ion ketika dilarutkan ke
dalam air akan membentuk sebuah ikatan antara ion negatif dan positif namun terputus dan
tersebar sehingga bergerak bebas di dalam larutan. Jika dituliskan sebagai berikut :
NaClO → Na+ + ClO–
- Susu Cair
Terakhir adalah larutan susu cair yang hasilnya adalah tidak menghantarkan listrik. Ditandai
dengan lampu tidak menyala dan gelembung yang dihasilkan sedikit. Kesimpulannya susu
cair merupakan larutan non elektrolit.
Namun pada pengukuran yang sudah dilakukan menggunakan voltmeter, susu cair
menunjukkan angka 27 volt yang itu berarti larutan elektrolitnya dinilai lebih lemah
dibandingkan mentimun.
Penyebabnya adalah jumlah sumber elektrolit yaitu kandungan dalam susu cair seperti
kalium 8% dan vitamin C 8% dinilai sedikit sehingga tidak mampu menghantarkan listrik
secara lebih besar.
BAB V PENUTUP
Kesimpulan
Kesimpulan dari pengujian dan percobaan di atas adalah larutan non elektronik merupakan larutan
yang tidak bisa menghantarkan listrik. Kebalikan dari larutan elektronik yang mampu menghantarkan
listrik. Larutan elektrolit sendiri dibagi menjadi dua yaitu kuat dan lemah.
Dikatakan kuat jika larutan terionisasi dengan baik, dan dikatakan lemah jika ionisasi buruk atau tidak
terjadi sama sekali. Tandanya adalah nyala lampu dan gelembung, semakin terang dan banyak maka
suatu larutan termasuk elektrolit kuat.
Dalam pengujian yang dilakukan terdapat tiga sampel yaitu larutan pemutih, susu cair dan perasan
mentimun. Dari ketiganya, yang menunjukkan sebagai larutan elektrolit adalah larutan pemutih
karena bisa menghantarkan listrik, bola lampu bisa menyala dan memiliki banyak gelembung.
Sedangkan untuk susu cair dikategorikan sebagai larutan non elektrolit dan perasan mentimun,
larutan elektrolitnya lemah sehingga bola lampu tidak berhasil menyala. Salah satu faktor yang
menyebabkan gelembung pada perasan mentimun lebih banyak dibandingkan dengan susu cair
adalah kandungan bahan yang ada di masing-masing bahan.
Susu cair memiliki larutan elektrolit lebih sedikit dibandingkan dengan perasaan mentimun. Hal inilah
yang membuat gelembung pada mentimun lebih banyak walaupun sama-sama tidak menyala.