Anda di halaman 1dari 2

Nama : Nurul Laelatul Husna

Kelas : Sejarah Peradaban Islam 6B

Nim : 12307183036

Judul Artikel : Transit dan Transisi Lagu Jaran Goyang Menjadi Ayo Move On

No. Judul dan Hal Kutipan Pernyataan Kutipan


1. (Simatupang, 2013: “Bahkan dapat dikatakan seni Saya setuju dengan ini,
1) itu sendiri merupakan karena seni memang dapat
tindakan refleksi manusia”. merefleksi manusia
sehingga manusia
merasakan sesuatu hal yang
membuatnya senang dan
nyaman, seperti lagu, lukis,
dan lainnya.
2. (Salad, 2000: 65) “Hadrah masuk ke Indonesia Saya setuju dengan ini,
diperkirakan sudah agak lama karena saya pernah
dan dibawa oleh pedagang- membaca di bebrapa artikel
pedagang Arab ke tanah bahwa para pedagang Arab
Melayu setelah itu kemudian masuk ke Nusantara
tersebarlah ke penjuru awalnya hanya
Nusantara dan diperkirakan mengenalkan Islam dan
sekitar abad 18 masuklah menarik simpati masyarakat
hadrah di tanah Jawa”. non Islam pada saat itu.
3. (Bouvier, 2002: “Hadrah sering kali Saya setuju dengan ini,
210) ditampilkan dalam acara- karena pada realitasnya
acara keagamaan karena memang ada, terlebih di
nyaris tidak menimbulkan wilayah-wilayah pedesaan,
perdebatan mengenai ada juga yang menyewa
hubungan seni dan agama, suatu grub hadrah untuk
beberapa orang menjadikan show di acaranya, dan
hadrah sebagai salah satu sebagai imbalan akan diberi
pekerjaan sampingan (semi amplop putih (istilah anak
profesional)”. pesantren) dimana isinya
adalah uang seikhlasnya.
4. (Sholikhah, 2008: “Legitimasi ekonomis Saya setuju dengan ini,
56) menyediakan bentuk-bentuk dimana ada beberapa grub
yang secara keseluruhan hadrah besar yang
dapat meningkatkan menetapkan tarif untuk
akumulasi modal ekonomis, setiap shownya, tidak
yaitu bisnis”. terkecuali grub Syubbanul
Muslimin. Sehingga hal ini
dapat menjadi bisnis dan
sumber penghasilan untuk
orang yang berperan disini.
5. (McDermott, 2013: “Ekspresi, rasa atau nuansa Saya setuju dengan ini,
33) dari sebuah musik sangat dimana lagu jaran goyang
terkait dengan kebutuhan dan yang di konversi ke lagu
kondisi dari masing-masing sholawat adalah suatu
budaya”. bentuk penyelarasan
budaya, karena pada tahun-
tahun itu masih marak yang
namanya sholawatan dengan
mengundang seorang syekh
atau habib, dan grub hadrah
Syubbanul Muslimin sering
mengiringi para syekh atau
habib ini. maka hadrah
Syubbanul Muslimin
berusaha untuk menggugah
sholawat yang notabene
musik santai ke lagu jaran
goyang supaya mendapat
lebih banyak notice, terlebih
kaum muda.

Anda mungkin juga menyukai