Anda di halaman 1dari 2

Nama : Nurul Laelatul husna

Kelas : Spi 6 B

Nim : 12307183036

Mata Kuliah : Review tulisan “Pramoedya dan Historiografi Indonesia”

Pramoedya adalah seorang yang dikenal golongan kiri, sehingga banyak yang
berusaha untuk menghapuskan pikirannya di masyarakat seperti para penguasa orde baru.
Karyanya juga banyak membahas kritikan-kritikan pada suatu rezim sehingga dianggap
kejahatan. Tulisan yang direview ini membahas mengenai sisi Pramoedya yang jarang di
publikasi oleh tulisan-tulisan.

Pembahasan pertama adalah mengenai “Pramoedya dan Blok Intelektual Kiri”. Disini
Pramoedya memiliki perjalanan yang panjang dalam sejarah karyanya. Dimulai dari pernah
di penjara di bukit Duri yang selepas itu ia malah aktif di dunia gelanggang sastra. Ia
termasuk dalam golongan unattached intellectuals atau kalangan intelektual yang tidak terkait
dengan apapun seperti partai politik. Setelah itu ia terus aktif dalam pekerjaan dan
pertemuan-pertemuan, ia juga terus mencari ilmu dalam setiap kunjungan-kunjungan yang
kemudian dapat mempengaruhi penulisannya. Pada tahun 1959 Pramoedya bergabung
dengan LEKRA yang sekaligus menjadi pemimpin LESTRA. Tahapan demi tahapan ia
lakoni hingga akhirnya selesai karya non fiksi untuk pertama kali yaitu Hoakiau di Indonesia
(1960).

Pembahasan kedua adalah mengenai “Membongkar Historiografi Rumah Kaca”.


Disini kritik terhadap historiografi kolonial lebih mendalam dari sebelumnya. Para penulis
juga mulai mempermasalahkan bahwa selama ini sejarah hanya dilihat dari kacamata
kolonial, dimana menurut mereka seharusnya penulisan sejarah nasional berpusat di
perbuatan dan tindakan orang Indonesia sendiri.

Menurut Pramoedya sikap dan perlakuan terhadap sumber sejarah sangat terkait
dengan prinsip, arah dan politik penulisan sejarah. Selain itu ada kenyataan bahwa
Pramoedya dibuang para penguasa orde baru ke Pulau Buru sekaligus karyanya tidak diakui
sebagai karya sastra.

Pembahasan ketiga adalah mengenai “Gencalogi Sebuah Nasion”. Saya memahami


pada bab ini adalah poin nasion yang sedang bangkit kembali. Pramoedya juga menganggap
Indonesia adalah sebuah konstruksi modern yang belum terlalu tua. Ia tidak terlalu membahas
mengenai asal usul purba dari nasion, tetapi lebih menekankan pada politik kebangsaan.
Sehingga terdapat perbedaan yang mencolok antara Pramoedya dengan PKI pada saat itu. Ia
juga menekankan pada peran petani Jawa yang telah membentuk sistem ekonomi dengan
boikot, melawan dan pemberontan.

Sehingga kesimpulan dari pembacaan saya adalah Pramoedya mempunyai peran yang
sangat besar dan tentunya tidak mudah dalam historiografi Indonesia. mulai dari tulisan-
tulisannya seperti artikel sejarah, mencari bahan, mengumpulkan dan menyusun semuanya
dengan baik.

Anda mungkin juga menyukai