BAB I
PENDAHULUAN
mencipta karya sastra. Sastrawan dapat mengolah kehidupan nyata yang ia lihat
atau ia alami menjadi sebuah karya sastra yang dapat dinikmati dan dipelajari.
Dengan kata lain sastrawan merupakan orang yang menciptakan karya sastra,
yang mengangkat dari pengalaman hidup yang berupa nilai-nilai yang dapat
Sebuah karya sastra tidak akan terkenal tanpa adanya pembaca. Dari sini
pembaca akan memberikan kritik terhadap karya sastra tersebut. Suatu karya
sastra yang akan dikritik, terlebih dahulu harus dianalisis berdasarkan pendekatan
atau teori kritik sastra. Ada berbagai macam pendekatan dalam karya sastra, salah
sarana resistensinya yang tajam. Menurut seorang ahli, poskolonial adalah salah
satu kritik sastra yang mengkaji atau menyelidiki karya sastra tentang tanda-tanda
atau pengaruh kolonial. Teori poskolonial memiliki arti penting karena dianggap
1
2
Teori ini menaruh perhatian untuk menganalisis era kolonial, sengat sesuai
dengan permasalahan yang pernah dihadapi oleh bangsa Indonesia yang merdeka
baru setengah abad lebih. Poskolonial merupakan teori yang mengkaji karya satra
pada masa kolonial. Telah diketahui bahwa pada masa kolonial banyak kejadian
yang terjadi di antaranya penjajahan, kekuasaan, perlawan dari pihak terjajah, dan
interaksi balik dari penjajah. Teori poskolonial ini hadir dengan tujuan untuk
sebuah karya sastra. Selain itu, dalam teori ini juga menganalisis bagaimana
berbagai peristiwa yang terjadi di suatu negara. Salah satu negara yang merupakan
merupakan salah satu negara yang pernah mengalami pahitnya penjajahan. Rasa
pahit tersebut dirasakan Bangsa Indonesia selama ratusan tahun. Dalam kurun
waktu yang tidak sebentar tersebut, penjajahan yang dialami bangsa Indonesia
melalui proses kreatifnya. Hal inilah yang dilakukan oleh Pramoedya Ananta Toer
dalam novelnya yang berjudul Rumah Kaca. Novel ini banyak mengisahkan
Negara Indonesia dan perlawanan rakyat Indonesia yang ingin bebas penjajahan.
3
yang terjadi pada seorang tokoh, tokoh tersebut merupakan masyarakat Pribumi
hanya saja di dalam roman keempat ini memperlihatkan bagaimana cara pribumi
untuk bangkit dari kekuasaan Belanda dan reaksi pemerintahan Belanda yang
melihat perlawanan meluas. Roman ini pun unik karena ada peralihan pusat
maka roman ini pusat penceritaan beralih pada Pangemanann seorang pribumi
di tiga novel sebelumnya, Bumi Manusia sampai Jejak Langkah. Novel Rumah
4
untuk bangsanya.
Cara Pramoedya dalam meramu cerita novel Rumah Kaca ini sungguh
menarik, dengan gaya penceritaan dari sudut pandang seorang tokoh yang
bernama Pangemanann. Detail dan rinci merupakan salah satu kekhasan penulis
ketegangan, alur cerita yang tertata, meskipun akhir cerita novel Rumah Kaca ini
Novel ini sarat akan kolonialisme yang dialami masyarakat Indonesia dari
penjajahan dari Belanda. Pahitnya penindasan dan kerja paksa terpapar jelas
dalam novel ini. Selain itu, novel ini juga menceritakan bagaimana usaha
dalam novel Rumah Kaca sebab novel ini syarat akan pengalaman-pengalaman
1) Bagaimana bentuk penindasan fisik dan non-fisik dalam novel Rumah Kaca
Toer?
Penelitian ini memiliki tujuan praktis dan tujuan teoritis. Secara praktis
mengenai kajian poskolonial pada novel Rumah Kaca karya Pramoedya Ananta
Ananta Toer.
1) Manfaat Akademik
Ananta Toer. Selain itu, hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan
2) Manfaat Praktis
poskolonial.
dominasi yang dilakukan suatu negara terhadap negara lain yang lemah
perilaku subjek kolonial yang bukan hanya dan secara lengkap menentang
kolonial. Subjek kolonial di satu sisi menerima kekuasaan tetapi di sisi lain
mereka melawan.
terhadap pihak yang lebih lemah. Penindasan lebih dikenal dengan istilah-
klaim yang dibuat oleh pihak atau kelompok superdinat terhadap mereka