Anda di halaman 1dari 3

TUGAS I BAHASA INDONESIA

NAMA : PUTRI DILLA TUNISSYAH

NIM : F1A021028

KELAS :A

INI AKU

Nama lengkap saya Putri Dilla Tunissyah, biasa dipanggil Dilla. Saya lahir di Ujung
Pandang pada hari Jum’at, 17 Januari 2003. Saya sudah berusia 18 tahun, bagi saya usia 18 tahun
haruslah sudah berarti dan berkontribusi dalam hidup ini. Meskipun tak banyak, namun harus
sudah punya banyak target, misi apa yang akan kita wujudkan atau melanjutkan misi yang
sebelumnya belum tuntas menjadi misi yang berhasil.

Hidup itu penuh perjuangan. Pernah mendengar kata-kata itu? Mungkin sudah tak asing lagi di
telinga kita. Ya, hidup memanglah perjuangan. Di manakah letak perjuangannya? Di saat impian
kita begitu tinggi melebihi langit, namun harus terkubur dalam-dalam karena minimnya
pengetahuan dan keterampilan di situlah letak perjuangannya.

Di saat kamu ingin berubah menjadi pribadi yang lebih baik lagi, namun di saat itu juga cacian
datang, hinaan menerpa, dan ocehan tak berguna kian membara. Di situlah letak perjuangannya,
di saat kamu mulai marah dengan keadaan, marah terhadap diri sendiri, tidak bisa menerima realita
yang sedang terjadi hingga kamu mulai putus asa di situlah letak perjuangannya.

Perjuangan untuk menyikapi suatu keadaan menjadi lebih realistis dan logis. Haruskah kita
bertahan? Ataukah harus melangkah? Bertahan menjalani hidup yang sudah digariskan atau terus
melangkah mencari ilmu sebagai bekal untuk berpetualang menjelajahi lembah kehidupan.

Lembah kehidupan yang begitu keras, namun berpotensi besar untuk menjadikan kita manusia
yang lebih cerdas. Menjadikan manusia untuk berpikir lebih jernih agar tidak salah pilih.

Ada saatnya di mana kita harus bertahan atau terus melangkah. Kita tidak bisa memilih salah satu
karena keduanya sama-sama akan dipergunakan menurut waktu dan kondisinya. Kapan kita harus
bertahan? Dan kapan kita harus melangkah tanpa henti? Dengan kondisi seperti apa kita bisa
bertahan? Dan dengan kondisi bagaimana kita harus terus melangkah? Dapatkah kita bisa bertahan
dengan kondisi tersebut?

Mungkin saat itu kondisinya tak se damai dengan kondisi rumah. Mungkin saat itu kondisinya tak
se hangat saat berkumpul dengan keluarga. Mungkin saat itu kondisinya tak se nyaman ketika
curhat bersama ibu. Dan mungkin saat itu kondisinya tak seaman ketika dilindungi ayah.

Hidup kadang memberikan keramahan, namun juga tak jarang yang datang justru ketidak ramahan.
Namun kita bisa tetap berjuang melawan ketidak ramahan tersebut. Bersabar dan bertahanlah
dengan kondisi yang tidak nyaman. Suatu saat tuhan akan mengganti yang sebelumnya hilang dan
menambah yang dulunya berkurang. Jadi tak salah jika kita memilih bertahan dalam kesabaran
yang dibarengi dengan usaha yang maksimal.

Terkadang teman di sekeliling kita tak sejalan dengan rencana yang telah diatur. Aku yang
ingin mengajaknya menuju kebaikan terkadang ditolak dengan sikap halusnya yang tanpa disadari
ternyata menggagalkan ajakanku. Aku hanya ingin mengajaknya untuk lebih disiplin dan sedikit
memaksanya keluar dari zona nyaman sering gagal membawanya.

Memang teman tak selalu berkeinginan yang sama. Belum siap menjadi lebih baik atau memang
tak ada keinginan untuk menjadi lebih baik. Haruskah aku bertahan? Demi ke suksesanku aku
harus terus melangkah, demi tujuanku aku tak boleh berhenti melangkah.

Langkah itu memang tak selalu mulus. Namun, disitulah tantangannya. Bisakah kita focus? Atau
justru terjerumus bersama malas yang sangat ganas. Kita memang harus mengambil resiko yang
mungkin berpotensi untuk gagal. Namun, tanpa berani mengambil resiko gagal tak perlu diprediksi
lagi. Gagal telah menjadi sesuatu yang pasti bagi mereka yang tak berani

Mereka yang mengerti akan berlelah-lelah menuntut ilmu sebanyak-banyaknya, mencari bekal
sebaik-baiknya dengan kesempatan yang mungkin tak akan datang kedua kali. Bertahanlah dengan
sedikit menahan segala keinginan yang hanya mengundang kenikmatan sesaat. Niscaya nikmat
Tuhan yang jauh lebih berlimpah sudah menunggumu kala kau berhasil menyelesaikan targetmu
dengan sungguh-sungguh.

Meskipun bukan langkah yang mudah, kamu harus terus melangkah. Jangan kamu larut dalam
kesedihan yang berkepanjangan. Janganlah dirimu terperangkap dalam lembah yang sangat dalam
dan kelam. Melangkahlah dengan penuh keyakinan dan kesabaran. Karena tuhan selalu mengiringi
langkah indahmu.

Jadi, janganlah pernah takut untuk menentukan suatu pilihan. Apapun keadaannya, kamu pasti bisa
melaluinya. Bertahanlah untuk kamu sang pejuang kehidupan, karena sebentar lagi hidupmu akan
berubah. Dan teruslah melangkah bagi kamu yang haus yang akan petualangan yang menantang,
karena nikmatnya berjuang akan kau rasakan dan kamu akan menuai hasilnya dengan penuh
kegembiraan.

Anda mungkin juga menyukai