“ CONTINUOITY OF CARE ”
DISUSUN OLEH:
SITAWATI (P102191030)
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASAR
2020
i
KATA PENGANTAR
Kelompok 10
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.........................................................................................i
KATA PENGANTAR......................................................................................ii
DAFTAR ISI....................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang................................................................................... iv
B. Tujuan Umum................................................................................... iv
C. Tujuan Khusus................................................................................... iv
D. Sasaran.............................................................................................. v
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Continuoity Of Care........................................................ 1
B. Bentuk Continuoity Of Care............................................................. 1
C. Kekurangan dan Kelebihan Continuoity Of Care............................ 2
BAB III MASALAH DAN PEMBAHASAN.................................................. 3
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan........................................................................................ 6
B. Saran.................................................................................................. 6
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ilmu kebidanan adalah ilmu yang mempelajari tentang kehamilan,persalinan,
dan kala nifas serta kembalinya alat reproduksi ke keadaan normal. Tujuan ilmu
kebidanan adalah untuk mengantarkan kehamilan, persalinan dan kala nifas serta
pemberian ASI dengan selamat, dengan kerusakan akibat persalinan sekecil-kecilnya
dan kembalinya alat reproduksi ke keadaan normal (Manuaba, 2012).
Keberhasilan penyelengaraan pelayanan kesehatan ditentukan dan diukur
dengan angka kematian ibu dan kematian perinatal, sedangkan kesejahteraannya
ditentukan oleh penerimaan gerakan keluarga berencana (Manuaba,2012). Dalam hal
ini, Bidan merupakan matarantai yang sangat penting karena kedudukannya sebagai
ujung tombak dalam upaya meningkatkan sumber daya manusia melalui
kemampuannya untuk melakukan pengawasan, pertolongan, dan pengawasan neonatus
dan pada persalinan ibu post partum.
Berdasarkan hal tersebut pentingnya peran seorang bidan dalam perannya
sebagai ujung tombak pemberi asuhan pelayanan pada masyarakat sehingga penulis
tertarik menyusun makalah tentang “partnership, primary, continuoity, and
colaborative care in midwifery”.
B. Tujuan Umum
Untuk memberikan penjelasan seputar Continuoity Of Care
C. Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui defenisi dari Continuoity Of Care
2. Untuk mengetahui bentuk dari Continuoity Of Care
3. Untuk mengetahui kekurangan dari Continuoity Of Care
4. Untuk mengetahui kelebihan dari Continuoity Of Care
5. Untuk mengetahui contoh permasalahan yang berkaitan dengan Continuoity Of
Care
iv
D. Sasaran
Makalah ini kiranya bisa menjadi sumber refensi dan bahan pembelajaran
untuk lebih memahami Continuoity Of Care bagi mereka yang berprofesi sebagai
tenaga kesehatan khususnya seorang bidan dan para mahasiswa kebidanan yang
nantinya akan bersentuhan langsung dengan perempuan sepanjang siklus kehidupan.
v
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1
4. Memberikan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir dengan kelainan tertentu dan
kegawat daruratan yang memerlukan konsultasi dan rujukan dengan melibatkan klien
dan keluarga.
5. Memberikan asuhan kebidanan pada anak balita dengan kelainan tertentu dan kegawat
daruratan yang memerlukan konsultasi dan rujukan dengan melibatkan klien dan
keluarga
Continuoity of care memiliki tiga jenis pelayanan yaitu managemen, informasi dan
hubungan. Kesinambungan managemen melibatkan komunikasi antar perempuan dan
bidan. Kesinambungan informasi menyangkut ketersediaan waktu yang relevan. Kedua
hal tersebut penting untuk mengatur dan memberikan pelayanan kebidanan.
Perawatan berencana tidak hanya menopang bidan dalam mengkoordinasikan
layanan komprehensif mereka tetapi juga menimbulkan rasa aman serta membuat
keputusan bersama. Tidak semua pasien dapat mengasumsikan keaktifan perannya
namun mereka membuat akumulasi pengetahuan dari hubungan yang berkesinambungan
untuk bisa mengerti terhadap pelayanan yang mereka terima (Haggerty, 2013).
C. Kelebihan dan Kekurangan Continuoity Of Care
1. Kelebihan continuoity of care dalam kebidanan yaitu :
a. Meminimalisir komplikasi yang terjadi dengan pemeriksaan secara berkala.
b. Lebih memberikan rasa nyaman dan aman kepada ibu dalam perjalanan kehamilan
hingga persalinannya.
2. Kekurangan continuoity of care dalam kebidanan
Membutuhkan usaha, waktu, dan dana yang lebih untuk melakukan pemantauan
kesehatan secara berkala.
2
BAB III
4
c. Hal ini konsisten dengan Indikasi Wajib Diskusi, Konsultasi dan Transfer Care.
Salah satu contoh asuhan kebidanan berkualitas yang diberikan bidan sepanjang
siklus kehidupan perempuan adalah pelayan pemeriksaan kehamilan persalinan dan nifas.
a. Bidan yang bertugas di tengah tengah masyarakat menjalankan fungsi primernya sebagai
pemberi pelayanan di perifer akan memeriksakan dan mendata setiap ibu hamil yang ada di
wilayahnya serta melakukan skrining bahaya kehamilan yang dilakukan di polindes, BPM ,
klinik maupun puskesmas.
b. Jika ditemukan tanda dan gejala yang mengarah pada hal patologis maka bidan akan
melakukan tindakan pencegahan dengan melakukan kolaborasi dengan tenaga kesehatan
yang memiliki bidang keilmuan yang lebih spesifik, misalnya bidan mendapatkan ibu
hamil mengalami KEK maka akan dilakukan rujukan pada bagian gizi puskesmas atau
klinik (family centre care).
c. Continuoity of care dapat dilihat dari peran bidan mulai sejak masa subur, hamil, bersalin
nifas serta bayi dan balita. Asuhan kebidanan yang diberikann akan saling terikat satu sama
lain bahkan saling berhubungan sepanjang siklus kehidupan perempuan.
d. Asuhan kebidanan harus mengandung unsur model praktik kebidanan salah satunya adalah
partnership yang diberikan pada ibu akan menciptakan rasa saling percaya antara bidan dan
perempuan, adanya kebersamaan atau pendampingan dalam pelaksanaan keputusan dan
adanya saling pengertian antar semua pihak.
5
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Pelayanan kebidanan adalah seluruh tugas yang menjadi tanggung jawab praktik
profesi bidan dalam sistem pelayanan kesehatan yang bertujuan untuk meningkatkan
kesehatan. Salah satu diantaranya yang dianggap mempunyai peranan yang cukup penting
adalah penyelenggaraan pelayanan kesehatan. Sesuai dengan peraturan Undang-Undang
No. 23 Tahun 1999 tentang Pelayanan Kesehatan.
Dengan melaksanakan standar asuhan kebidanan secara primary, kontinyu,
partnership dan kolaboratif merupakan suatu usaha dalam rangka memaksimalkan usaha
dalam menurunkan morbilitas dan mortalitas ibu dan anak bahkan sepanjang siklus
kehidupan seorang wanita.
B. SARAN
Diharapkan pengaplikasian dalam asuhan kebidanan yang bersifat primary, kontinyu,
partnership dan kolaboratif dilaksanakan secara komprehensif disetiap tindakan yang
dilaksanakan oleh bidan.
6
DAFTAR PUSTAKA
Diana Sulis, 2017. Model Asuhan Kebidanan Continuoity Of Care. CV Kekata Group,
Surakarta.
Haggerty, et all 2013. Experienced Continuoity of Care When Patients See Multiple
Clinicians: A Qualitative Metasummary.
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3659144/
Manuaba, et al. 2012. Buku Ajar Patologi Obstetri untuk Mahasiswa Kebidanan. Jakarta:
EGC.
Mclachlan, H. L., Forster, D. A., Davey, M. A., Farrell, T., Gold, L., Biro, M. A., Flood, M.
2012. Effects of Continuoity of Care by A Primary Midwife (Caseload Midwifery) On
Caesarean Section Rates in Women of Low Obstetric Risk : the COSMOS Randomised
Controlled Trial. BJOG An International Journal of Obstetrics and Gynaecology, 1–3.
http://doi.org/10.1111/j.1471- 0528.2012.03446.x
Ningsih, D. A. 2017. Continuoity Of Care Kebidanan. Oksitosin, Kebidanan, Vol. IV, No. 2,
67-77.