Perspektif Customer
Sasaran Strategis Terwujudnya penyelenggaraan sistem pelayanan kegawat daruratan
berbasis mutu dan keselamatan pasien
Judul IKT Kematian pasien di IGD (RS Umum dan RS khusus lainnya)
Dimensi Mutu Efektivitas dan keselamatan pasien
Tujuan Terselenggaranya pelayanan yang efektif dan mampu menyelamatkan
pasien gawat darurat yang ditangani di IGD
Definisi operasional Kematian di IGD adalah kematian pasien yang terjadi dalam periode ≤ 8
jam sejak pasien datang ke IGD
Frekuensi Pengumpulan Bulanan
Data
Periode Analisa 3 bulanan
Formula RS Umum dan RS khusus lainnya :
∑ pasien meninggal di IGD ≤ 8 jam
AK IGD =
∑ seluruh pasien
X 100% di IGD
Bobot IKT 2
Sumber Data Rekam Medik
Standar ≤ 2.5 % (RS Umum dan RS Khusus lainnya)
Kriteria Penilaian hasil ≤ 2,5% --> skor = 2
hasil = 2,6% - 3% --> skor = 1,5
hasil = 3,1% - 3,5% --> skor = 1
hasil = 3,6% - 4% --> skor = 0,5
hasil > 4% --> skor = 0
PIC Ka. IGD
Perspektif Customer
Sasaran Strategis Terwujudnya penyelenggaraan sistem pelayanan rawat inap berbasis
mutu dan keselamatan pasien
Judul KPI Nett Death Rate Kematian Pasien > 48 jam
Dimensi Mutu Efektivitas dan keselamatan pasien
Tujuan Terselenggaranya pelayanan yang aman dan efektif serta mampu
menyelamatkan pasien yang ditangani di ruang perawatan
Definisi operasional Nett Date rate adalah kematian pasien yang terjadi sesudah periode 48
jam setelah pasien rawat inap masuk rumah sakit.
Frekuensi Pengumpulan Bulanan
Data
Periode Analisa 1 bulanan
Numerator Jumlah kejadian kematian pasien rawat inap > 48 jam dalam 1 bulan
Denominator Jumlah seluruh pasien rawat inap dalam 1 bulan
Formula Jumlah kejadian kematian pasien rawat inap > 48 jam (1 bulan) x 1000
Jumlah seluruh pasien rawat inap dalam 1 bulan
Bobot KPI 3
Sumber Data Rekam Medik
Standar ≤24/1000 atau ≤ 25/1000
Kriteria Penilaian hasil ≤ 24‰ --> skor = 3
hasil = 25 - 40 ‰ --> skor = 2,25
hasil = 41 - 65‰ --> skor = 1,5
hasil = 66 - 70 ‰ --> skor = 0,75
hasil >70‰ --> skor = 0
PIC Ka. Instalasi Rawat Inap
Kriteria :
Pengelompokan ISK terdiri dari:
1. Infeksi Saluran Kemih Simptomatis
2. Infeksi Saluran Kemih Asimptomatis
3. Infeksi Saluran Kemih lainnya
Tanda dan gejala ISK:
Demam ( > 38ºC )
Urgensi
Frekuensi
Disuria, atau
Nyeri Supra Pubik
Tanda dan gejala ISK anak ≤1 tahun:
Demam > 38 ⁰C rektal
Hipotermi < 37 ⁰C rektal
Apnea
Bradikardia
Letargia
Muntah-muntah
Tes Diagnostik
Tes carik celup (dipstick) positif untuk lekosit esterase dan/atau nitrit.
Piuri (terdapat ± 10 lekosit per ml atau terdapat 3 lekosit per LPB
(mikroskop kekutan tinggi/1000x) dari urin tanpa dilakukan sentrifugasi).
Ditemukan kuman dengan pewarnaan Gram dari urin yang tidak
disentrifugasi.
Paling sedikit 2 kultur urin ulangan didapatkan uropatogen yang sama
(bakteri gram negatif atau S. saprophyticus) dengan jumlah ≥102 kononi
per ml dari urin yang tidak dikemihkan (kateter atau aspirasi suprapubik).
Kultur ditemukan ≤105 koloni/ml kuman patogen tunggal (bakteri gram
negatif atau S.saprophyticus) pada pasien yang dalam pengobatan
antimikroba efektif untuk ISK.
Dokter mendiagnosis sebagai ISK.
Dokter memberikan terapi yang sesuai untuk ISK.
ISK Simptomatis harus memenuhi paling sedikit 1 kriteria :
- Demam ( temp > 38.° c )
- Nikuria ( anyang – anyangan )
- Polakisuria
- Dysuria
-Nyeri supra pubik
-Biakan urin porsi tengah (midstream) > 105cfu/mL dengan jenis tidak >
2 jenis.
- Kuman positif dari urin,pungsi supra pubik tanpa melihat jumlah kuman
pada pasien ≤ 1 th di dapat paling sedikit satu gejala sebagai
berikut,tanpa ada penyebab lainnya :
-Demam ( ≥38⁰C)
-Hipotermi (< 37⁰)
-Bradikardi < 100x/menit
-Letargi
-Vomitus
ISK asimptomatis :
Harus memenuhi paling sedikit 1 kriteria :
-Riwayat menggunakan urine kateter < 7 hari yang lalu
-Terdapat maksimal 2 spesies jenis kuman dalam biakan urin
-Tidak terdapat gejala - gejala dan salah satu dari hasil di bawah ini :
-Hasil urin kultur 105 cfu / mL dengan tidak > 2 jenis kuman
-Kultur urin 2x berturut-turut terdapat kuman flora normal yang sama
mis. S.saprophyticus, S.epidermidis dengan jumlah kuman > 105 cfu/ mL
Infeksi Saluran Kemih lainnya :
Harus memenuhi salah satu kriteria:
-Ditemukan kuman yang tumbuh dari cairan
-Ada abses atau tanda infeksi lain yang dapat dilihat, pemeriksaan
langsung selama pembedahan atau histopatologi
-Ada 2 tanda berikut: demam (>38⁰c), nyeri lokal, nyeri tekan pada daerah
yang dicurigai infeksi
Inklusi : kateter terpasang > 48 jam
Eksklusi :Semua pasien yang terpasang kateter urin < 48 jam
Frekuensi Pengumpulan Bulanan
Data
Periode Analisa 3 bulanan
Numerator Jumlah pasien yang terinfeksi saluran kemih (ISK)
Denominator Jumlah lama hari pasien yang terpasang kateter urine
Formula Jumlah pasien yang terinfeksi saluran kemih dibagi Jumlah lama hari
pasien yang terpasang kateter urine x 1000
Bobot KPI 4
Sumber Data Rekam Medik
Standar ≤4.7 ‰
Kriteria Penilaian hasil ≤ 4.7 ‰--> skor = 4
hasil > 4.7 – 5.2‰ --> skor = 3
hasil > 5.2 – 5.7‰ --> skor = 2
hasil > 5.7 – 6.2 ‰--> skor = 1
hasil > 6.2 ‰--> skor = 0
PIC Ka unit pelayanan rawat inap/Ketua Komite/panitia/Tim PPI
Line (CVL)
Bobot IKT 4
Sumber Data Rekam Medik
Standar IADP :
≤ 3.5‰
Kriteria Penilaian hasil < 3.5‰ --> skor = 4
hasil ≥ 3.5 – 4 ‰--> skor = 3
hasil > 4 – 4.5‰ --> skor = 2
hasil > 4.5 – 5‰ --> skor = 1
hasil > 5‰ --> skor = 0
PIC Ka. Instalasi Pelayanan/Ketua Komite/Panitia/Tim PPI
KPI-14 : Penggunaan antibiotik profilaksis dlm waktu 30 menit - 1 jam sebelum insisi
bedah
Perspektif Proses Bisnis Internal
Sasaran Strategis Terwujudnya penyelenggaraan sistem pelayanan pembedahan berbasis
mutu dan keselamatan pasien melalui pengendalian resistensi
antimikroba/ antibiotika
Judul KPI Penggunaan antibiotik profilaksis dlm waktu 30 menit - 1 jam sebelum
insisi bedah
Dimensi Mutu Efisiensi, efektivitas dan kesinambungan pelayanan
Tujuan Penurunan dan pencegahan kejadian infeksi luka operasi
b. Penurunan morbiditas dan mortalitas pascaoperasi
c. Mencegah munculnya flora normal resisten
d. Meminimalkan biaya pelayanan kesehatan.
Definisi operasional Penggunaan Antibiotik Profilaksis adalah pemberian antibiotik sebelum
atau selama operasi hingga 24 jam pasca operasi pada kasus yang secara
klinis tidak memperlihatkan tanda infeksi. Saat pemberian antibiotik
profilaksis yang tepat adalah di ruang bedah, 30-60 menit sebelum insisi
kulit
Kriteria :
Ketentuan pemberian antibiotik profilaksis mengacu pada Peraturan
Menteri Kesehatan RI nomor 2406 tahun 2011 tentang Pedoman Umum
Penggunaan Antibiotik
Frekuensi Pengumpulan Bulanan
Data
Periode Analisa 3 bulanan
Numerator Jumlah pemberian AB profilaksis pada operasi bersih di kamar operasi
antara 30 menit-1 jam sebelum operasi
Denominator Jumlah pemberian AB profilaksis pada operasi bersih di kamar operasi
sebelum operasi
Formula Jumlah pemberian AB profilaksis pada operasi bersih di kamar operasi
antara 30 menit-1 jam sebelum operasi dibagi Jumlah pemberian AB
profilaksis pada operasi bersih di kamar operasi sebelum operasi x 100 %
Bobot KPI 2
Sumber Data Catatan data; rekam medis
Standar 100 %
Kriteria Penilaian hasil 100% --> skor = 2
hasil ≥ 90 - 99% --> skor = 1,5
hasil ≥ 80 - 89% --> skor = 1
hasil ≥ 70 - 79% --> skor = 0,5
hasil < 70% --> skor = 0
PIC Ka. Instalasi Bedah sentral
PKO =
Bobot IKT 2
Sumber Data Catatan data
Standar 100 %
Kriteria Penilaian hasil 100% --> skor = 2
hasil ≥ 90 - 99% --> skor = 1,5
hasil ≥ 80 - 89% --> skor = 1
hasil ≥ 70 - 79% --> skor = 0,5
hasil < 70% --> skor = 0
PIC Ka. Instalasi Bedah sentral