Anda di halaman 1dari 1

Irfannul Ulum

F0319064
RMK Teori Investasi dan Portofolio
Obligasi
A. Definisi dan macam obligasi
Obligasi adalah surat utang jangka menengah ataupun jangka panjang yang dapat
diperjualbelikan. Obligasi berisi janji dari pihak yang menerbitkan obligasi untuk
membayar imbalan berupa bunga atau kupon pada periode tertentu dan melunasi pokok
utang pada akhir waktu yang telah ditentukan, kepada pihak pembeli obligasi tersebut.
Obligasi menjadi salah satu instrumen investasi yang juga populer bagi kalangan
investor. Obligasi memberikan jaminan pendapatan tetap dan stabil dengan risiko yang
juga stabil dibandingkan dengan saham. Obligasi cocok bagi investor yang konservatif,
artinya investor tersebut sangat berhati-hati dengan risiko dan mau menerima return
yang rendah. Macam obligasi yang dapat ditemui di pasar ada tiga yaitu, Obligasi
Pemerintah, Obligasi korporasi, dan Obligasi Ritel.
B. Pasar Obligasi dan Likuiditas Obligasi
Surat utang atau obligasi merupakan salah satu efek yang tercatat di bursa di samping
efek lainnya seperti saham, sukuk, efek beragun aset maupun dana investasi real estat.
Obligasi dapat dibeli pada pasar modal secara langsung ataupun melewati perantara
seperti lembaga sekuritas ataupun lainnya. Likuiditas obligasi atau disebut juga dengan
marketability adalah ukuran yang menunjukkan seberapa cepat investor dapat menjual
obligasi tanpa harus mengorbankan harga obligasi. Dengan kata lain, likuiditas adalah
suatu ukuran seberapa sering suatu obligasi diperdagangkan.
C. Cara menghitung hasil dari obligasi
Hasil dari obligasi dalam hal ini bunga setiap 6 bulan sekali dan juga nilai jatuh
temponya dapat dihitung menggunakan konsep value of money. Rumus
penghitungannya dapat menggunakan PVIF, PVOA dan lain sebagainya.
D. Konsep hak tarik dan risiko obligasi
Menurut Jogiyanto (2014:199) menjelaskan bahwa hak tarik atau provisi tarik (call
provision) adalah hak penerbit obligasi untuk membayar obligasinya pada nilai par
sewaktu-waktu sebelum jatuh tempo.
Risiko dari investasi obligasi umumnya berkaitan dengan risiko ketidakmampuan
penerbit dalam membayar bunga dan mengembalikan pokok obligasi saat jatuh tempo.
Risiko yang lain berkaitan dengan harga jual obligasi yang mungkin akan rendah karena
dipengaruhi oleh suku bunga. Risiko yang ketiga adalah risiko likuiditas, yaitu risiko
yang timbul karena munculnya kerugian ketika obligasi tersebut diperjualbelikan oleh
investor. Investor juga harus memperhatikan jenis risiko yang lain seperti interest rate
risk, Reinvestment risk, Call Risk, Default risk, Inflation Risk, Exchange rate risk,
volatility risk, dan political risk/country risk.

Anda mungkin juga menyukai