Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

ANTROPOLOGI HUKUM
JUDUL “ Batik Dalam Tren Fashion Negara Lain“

Dosen Pengampu: Hj. Sri Utami SH., M.Hum., M.kn


Di Susun oleh : Mei Purwantoro (341218024)

Universitas Maarif Hasyim Latif


Sepanjang, Sidoarjo
Fakultas Hukum Semester 2
Tahun 2019
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wa Rahmatullah wa Barakatuh

Kami bersyukur kepada Allah SWT atas selesainya pembuatan Makalah


“Antropologi Hukum Dengan Judul Klaim Batik Oleh Adidas”. Shalawat dan
salam semoga terlimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW.

Tentunya, Makalah ini telah dikaji secara mendalam, walaupun tidak lepas dari
kekurangan. Kedepannya perlu adanya penyempurnaan lagi bagi kami agar lebih
baik lagi dalam hal menyampaian dan penyusunan Makalah.

Ucapan terima kasih kepada Tim Penyusun dan pihak-pihak yang membantu
terselesainya Makalah ini. Semoga amalnya di terima Allah sebagai amal jariyah
dan Makalah ini dapat bermanfaat.

Wassalamualaikum wa Rahmatullah wa Barakatuh

Sidorjo, 10 Juni 2019

Mei Purwantoro
DAFTAR ISI

BAB I

Pendahuluan Latar Belakang .....................................................................................

BAB II

Sejarah Batik .............................................................................................................

Pembahasan ...............................................................................................................

Ancaman Nonmiliter Budaya Di Indonesia...............................................................

Beberapa Produk Adidas Yang Bbermotif


Batik........................................................

Peran Pmerintah ........................................................................................................

Sanksi
Hukum ............................................................................................................

BAB III

Penutup ......................................................................................................................

Kesimpulan ...............................................................................................................

Daftar Pustaka ...........................................................................................................


BAB I
Pendahuluan

Indonesia negeri yang sangat kaya akan budaya, fakta ini tidak bisa
disangkal lagi oleh siapapun. ada lebih dari seratus suku bangsa dan bahasa yang
mendiami wilayah nusantara dengan ribuan budaya yang beraneka ragam. namun
dibalik kekayaan tersebut justru pemerintah dan bangsa indonesia sangat lemah
mematenkan apa yang seharusnya menjadi hak bangsa indonesia. akibatnya
negara negara lain mengklaim dirinya sebagai pemilik sah budaya tersebut.

Satu di antaranya batik jawa yang diklaim oleh Adidas. Batik secara
historis berasal dari zaman nenek moyang yang dikenal sejak abad XVII yang
ditulis dan dilukis pada daun lontar. Saat itu motif atau pola batik masih
didominasi dengan bentuk binatang dan tanaman. Namun dalam sejarah
perkembangannya batik mengalami perkembangan, yaitu dari corak-corak lukisan
binatang dan tanaman lambat laun beralih pada motif abstrak yang menyerupai
awan, relief candi, wayang beber dan sebagainya. Selanjutnya melalui
penggabungan corak lukisan dengan seni dekorasi pakaian, muncul seni batik tulis
seperti yang kita kenal sekarang ini. Indonesia itu dikenal sebagai surganya
kebudayaan, karena di Indonesia itu banyak beragam suku yang berbeda beda,
sehingga indonesia kaya akan kebudayaan.
BAB II

Sejarah Batik
Batik untuk pertama kali diperkenalkan kepada masyarakat dunia oleh Presiden
Soeharto, yang pada masa tersebut memakai batik pada kegiatan konferensi PBB.
Batik merupakan sebuah proses kreasi pewarnaan terhadap selembar kain yang
diberi gambar, memiliki makna filosofi yang luhur, menjadikan suatu karya seni
penuh makna bagi masyarakat jawa sejak dahulu hingga menjadi warisan budaya
Indonesia dalam bidang seni. Para perempuan Jawa masa lalu menjadikan
keterampilan membatik sebagai mata pencaharian, sehingga pada masa lalu
pekerjaan membatik adalah pekerjaan eksklusif perempuan sampai ditemukannya
"Batik Cap" yang memungkinkan masuknya  para laki-laki ke dalam bidang batik
ini. Ada beberapa pengecualian fenomena bahwasanya batik adalah perempuan,
yaitu batik pesisir yang terkesan memiliki garis yang cenderung maskulin seperti
yang bisa kita lihat pada motif batik Mega Mendung, di mana pada beberapa
daerah pesisir, pekerjaan membatik merupakan suatu hal yang lazim bagi kaum
pria.

Tradisi membatik pada awalnya merupakan tradisi yang selalu turun-temurun,


hingga terkadang suatu motif batik tertentu dapat mudah kita kenali serta kain
batik tersebut berasal dari batik keluarga mana. Beberapa motif batik jawa ini
dapat menunjukkan golongan atau status keluarga seseorang. Bahkan hingga saat
ini, beberapa motif batik tulis tadisional hanya boleh dikenakan oleh keluarga
keraton Yogyakarta dan/atau Surakarta.

Sejarah Motif Batik Jawa


Kita coba menilik kembali sejarah batik jawa melalui proses penelusuran sejarah
kerajaan yang dimulai dari kerajaan Majapahit hingga kerajaan lain sesudahnya.
Pada catatan sejarah nusantara disebutkan bahwa perkembangan kain batik Jawa
banyak dilakukan pada masa kejayaan kerajaan Mataram kuno, Setelah kerajaan
Mataram pecah, maka selanjutnya yang meneruskan tongkat estafet budaya batik
adalah kerajaan surakarta Hadiningrat dan Nagari NgaYogyakarta Hadiningrat.
Kerajaan Surakarta punya sentra batik solo yang berada di kampung laweyan
dengan pasar batik klewer, sedangkan Kerajaan Jogja dengan pasar beringharjo
nya.

Pada dasarnya, budaya batik masuk ke dalam jenis kesenian melukis atau


menggambar pada selembar kain yang akan digunakan sebagai bahan untuk
model baju batik tertentu.

ANCAMAN NONMILITER BUDAYA DI INDONESIA

Ancaman kebudayaan indonesia semakin hari semakan nyata, hal tsb


bukan hanya dr faktor bencana alam/pembangunan yg bersifat modernisasi saja yg
bisa mengikis kebudayaan, tp pencurian atau klaim budaya dr luar negeri, tak
hanya negeri jiran beberapa waktu lalu klaim atas budaya indonesia khususnya
batik juga di ambil alih oleh produsen besar dari Jerman. HAK CIPTA menurut
undang-undang nomer 19 Tahun 2002.Dalam undang-undang tersebut,
pengertian hak cipta adalah hak eksklusif bagi pencipta atau penerima hak untuk
mengumumkan atau memperbanyak ciptaannya atau memberikan izin untuk itu
dengan tidak mengurangi pembatasan-pembatasan menurut peraturan perundang-
undangan yang berlaku. Pada tahun 2006 Batik Jawa di klaim oleh
perusahaan Adidas, yang menjadikan batik sebagai motif dalam produknya,
misalnya adalah kaos adidas, sepatu adidas, jaket adidas, topi adidas, dan lain
sebagainya yang bermotifkan Batik Jawa. Itu sudah merupakan
pelanggaran HAKI, tapi bodohnya negara kita, kita itu bangga karena
produk adidas meluncurkan produk yang bermotifkan batik, seharusnya kita
sebagai warga negara indonesia itu harus melaporkan pelanggaran atas hak
cipta kepada pihak yang berwenang

Beberapa Produk Adidas Yang Besmotif Batik


Peran Pemerintah

Melakukan perlindungan Warisan Budaya bangsa bukanlah pekerjaan


yang mudah. Hal tersebut sama halnya seperti upaya membangkitkan kembali
kebesaran bangsa Indonesia di zaman Majapahit. Mengapa demikian? Sebuah
negara yang mampu melindungi dan mempromosikan Warisan Budayanya dengan
baik pada umumnya akan menjadi bangsa yang besar. Sebuah contoh menarik
adalah Jepang. Di saat mereka baru saja kalah perang setelah berakhirnya Perang
Dunia II dan semua orang sibuk berusaha untuk bertahan hidup, Pemerintah
Jepang pada tahun 1950 justru mengeluarkan sebuah undang-undang tentang
perlindungan Warisan Budaya Takbenda (WBT). Mereka berkeyakinan bahwa
jika WBT-nya hilang, maka bangsa Jepang tidak akan pernah menjadi bangsa
yang besar. Hari ini -setelah 60 tahun lebih berlalu- mereka membuktikan bahwa
keputusan Pemerintah Jepang pada waktu itu adalah tepat.
Pemerintah RI telah berusaha untuk melakukan berbagai upaya, antara lain:
membuat inventarisasi WBT milik bangsa Indonesia; mendaftarkan mata budaya
Indonesia sebagai warisan budaya dunia di UNESCO; menjadi anggota UNESCO
Convention for the Safeguarding of the Intangible Cultural Heritage 2003; dan,
menyusun RUU tentang Perlindungan dan Pemanfaatan PT dan EBT. Serta
dilakukan berbagai upaya lainnya yang justru jauh lebih penting, antara lain:
 1. Meningkatkan upaya untuk menggali kembali pengetahuan mengenai
berbagai Warisan Budaya bangsa untuk menemukan berbagai nilai luhur
yang dikandungnya dan dapat memberikan kebanggaan berbangsa dan
bernegara;
 2. Memberikan penghargaan yang tinggi -material dan non material-
kepada para maestro atau human living treasure yang telah berjasa
melestarikan dan mengembangkan Warisan Budaya bangsa;
 3. Secara sistematis dan berkelanjutan menanamkan kembali nilai-nilai
luhur dari Warisan Budaya bangsa ke dalam perilaku keseharian
masyarakat;
 4. Mengintegrasikan kearifan lokal di dalam berbagai perencanaan
kebijakan pembangunan dan pengembangan usaha, dan sebagainya.

Sanksi Hukum

Sanksi hukum yang diterima oleh Adidas adalah penangguhan ijin edar produk yg
bercorakkan batik, serta bisa berakibat pencopotan merek dagang.
Kesimpulan

– Batik yang diklaim Adidas itu sudah pelanggaran HAKI .dan seharusnya
kita sebagai warga negara indonesia itu harus melaporkan pelanggaran atas
hak cipta kepada pihak yang berwenang.
Daftar pustaka
– https://nasional.kompas.com/read/2009/08/26/16294067/
langkah.praktis.menangkal.klaim.warisan.budaya.oleh.pihak.asing
– http://ziiziila.blogspot.com/2015/10/latar-belakang-indonesia-negeri-
yang.html
– www.googleweblight.com

Anda mungkin juga menyukai