Anda di halaman 1dari 11

FILSAFAT ILMU

“ AKSIOLOGI”
Tugas ini untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Filsafat Ilmu

Dosen Pengampu :
Prof. Dr. Sudjarwo, M.Pd
Dr. Tri Jalmo, M.Pd

Disusun Oleh :

1. Karlina Rahmah ( 2123022003 )


2. Fitri Mardhotillah Gumay ( 2123022005 )
3. Novi Tri Rahayu Ningsih ( 2123022007 )
4. Ahmad Saroji ( 2123022009 )

PRGRAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, yang telah
memberikan nikmat yang luarbiasa, keteguhan, serta kekuatan sehingga
kami bisa menyelesaikan makalah ini. Shalawat beserta salam semoga
tercurahkan limpahkan kepada Nabi kita semua Nabi Muhammad SAW,
beserta keluarganya.

Dalam penyusunan makalah ini, kami telah berusaha semaksimal


mungkin dan tentunya dengan bantuan atau rujukan dari berbagai sumber,
sehingga dapat memperlancar penyusunan makalah ini. Untuk itu kami
tidak lupa menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang
telah ikut membantu kami dalam pembuatan makalah ini.

Diharapkan makalah ini dapat memberikan wawasan yang cukup


seputar Aksiologi. Di dalamnya dikupas sekilas tentang pengertian,
macam-macam, dan dampak dari media terhadap pendidikan atau
pembelajaran.

Kami ucapkan banyak terima kasih kepada Bapak Prof. Dr.


Sudjarwo, M.Pd. dan Bapak Dr. Tri Jalmo, M.Pd sebagai Dosen mata
kuliah Filsafat Ilmu yang telah memberikan kesempatan kepada kami
untuk menyusun makalah ini.

Kami sadar betul bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karenanya penulis sangat menghargai masukan atau kritik
yang membagun supaya bisa lebih baik lagi dalam penyusunan makalah
kedepannya.

Bandar Lampung, November 2021

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.....................................................................................i

DAFTAR ISI..................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang...................................................................................1
B. Rumusan Masalah..............................................................................2
C. Tujuan Penulisan................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Aksiologi.........................................................................3
B. Fungsi Aksiologi................................................................................4
C. Pendekatan Dalam Aksiologi.............................................................5
D. Kaitan Aksiologi Dengan Filsafat Ilmu.............................................5

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan........................................................................................7
B. Saran..................................................................................................7

DAFTAR PUSTAKA6..................................................................................8
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Filsafat adalah ilmu yang menyelidiki segala sesuatu dengan mendalam
mengenai ketuhanan, alam manusia, dan manusia sehingga dapat menghasilkan
pengetahuan tentang bagaimana hakikatnya sejauh yang dapat dicapai akal
manusia setelah mencapai pengetahuan. Perkembangan yang terjadi dalam
pengetahuan ternyata melahirkan sebuah polemik baru karena kebebasan
pengetahuan terhadap nilai atau yang bisa kita sebut sebagai netralitas
pengetahuan (value free). Sebaliknya ada jenis pengetahuan yang didasarkan
pada keterikatan nilai. Sekarang mana yang lebih unggul antara netralitas
pengetahuan dan pengetahuan yang didasarkan pada keterikatan nilai? Bagian
dari filsafat pengetahuan membicarakan tentang ontologis, epistomologis dan
aksiologi, Pembahasan aksiologi menyangkut masalah nilai kegunaan ilmu.
Artinya pada tahap-tahap tertentu kadang ilmu harus disesuaikan dengan nilai-
nilai budaya dan moral suatu masyarakat, sehingga nilai kegunaan ilmu tersebut
dapat dirasakan oleh masyarakat dalam usahanya meningkatkan kesejahteraan
bersama, bukan sebaliknya malahan menimbulkan bencana.
Aksiologi merupakan bagian dari  filsafat ilmu yang mempertanyakan
bagaimana manusia menggunakan ilmunya. Aksiologi adalah istilah yang berasal
dari bahasa Yunani  yaitu  axios yang artinya nilai dan logos artinya teori atau
ilmu. Jadi aksiologi adalah teori tentang nilai dalam berbagai bentuk. Dalam
kamus Bahasa Indonesia aksiologi adalah kegunaan ilmu pengetahuan bagi
kehidupan manusia tentang nilai-nilai khususnya etika.
Pembahasan aksiologi menyangkut masalah nilai kegunaan ilmu. Ilmu
tidak bebas nilai. Artinya pada tahap-tahap tertentu kadang ilmu harus disesuaikan
dengan nilai-nilai budaya dan moral suatu masyarakat; sehingga nilai kegunaan
ilmu tersebut dapat dirasakan oleh masyarakat dalam usahanya meningkatkan
kesejahteraan bersama, bukan sebaliknya menimbulkan bencana. Dalam
perkembangan sejarar etika ada empat teori etika sebagai sistem filsafat moral
yaitu, hedonisme, eudemonisme, utiliterisme dan deontologi. Hedoisme adalah
pandangan moral yang menyamakan baik menurut pandangan moral dengan
kesenangan. Eudemonisme menegaskan setiap kegiatan manusia mengejar tujuan,
tujuan manusia adalah mendapatkan kebahagiaan

Pada bagian ini akan dibahas beberapa hal terkait dengan aksiologi sebagai
langkah awal dalam mempelajari persoalan ini. Beberapa poin yang akan dibahas
dalam konteks ini adalah : pengertian, pendekatan, dan makna nilai dalam kajian
aksiologi.

B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang masalah diatas dapat ditarik rumusan masalah :
1. Apa pengertian aksiologi?
2. Apa fungsi aksiologi ?
3. Apa saja pendekatan – pendekatan dalam aksiologi?
4. Apa kaitan aksiologi dengan filsafat ilmu?

C. Tujuan
1. Untuk menjelaskan pengertian aksiologi
2. Untuk mengetahui fungsi aksiologi
3. Untuk mengetahui pendekatan-pendekatan dalam aksiologi
4. Untuk mengetahui kaitan aksiologi dengan filsafat ilmu
BAB II
Tinjauan Pustaka

A. Pengertian Aksiologi Ilmu

Aksiologi adalah istilah yang berasal dari kata Yunani yaitu; axios yang
berarti sesuai atau wajar. Sedangkan logos yang berarti ilmu. Aksiologi dipahami
sebagai teori nilai. Aksiologi ilmu (nilai) adalah ilmu pengetahuan yang
menyelidiki hakekat nilai, yang umumnya ditinjau dari sudut pandang
kefilsafatan (Kattsoff: 1992). Nilai yang dimaksud adalah sesuatu yang dimiliki
manusia untuk melakukan berbagai pertimbangan tentang apa yang dinilai.
Aksiologi meliputi nilai-nilai, parameter bagi apa yang disebut sebagai
kebenaran atau kenyataan itu sebagaimana kehidupan kita yang menjelajahi
kawasan, seperti kawasan sosial, kawasan fisik materiil, dan kawasan simbolik
yang masing- masing menunjukan aspeknya sendiri-sendiri. Lebih dari itu,
aksiologi juga menunjukan kaidah-kaidah apa yang harus kita perhatikan di
dalam menerapkan ilmu kedalam praksis. Menurut Suriasumantri aksiologi
adalah teori nilai yang berkaitan dengan kegunaan dari pengetahuan yang
diperoleh. Menurut kamus Bahasa Indonesia aksiologi adalah kegunaan ilmu
pengetahuan bagi kehidupan manusia, kajian tentang nilai-nilai khususnya
etika. Menurut Bramel, aksiologi terbagi tiga bagian, yaitu :

 Moral Conduct, yaitu tindakan moral, bidang ini melahirkan disiplin


khusus, yaitu etika
 Estetic Expression, yaitu ekspresi keindahan. Bidang ini melahirkan
keindahan
 Sosio-political life, yaitu kehidupan sosial politik, yang akan melahirkan
filsafat sosial politik.

Dari definisi-definisi aksiologi di atas, terlihat dengan jelas bahwa permasalahan


utama adalah mengenai nilai. Nilai yang dimaksud adalah sesuatu yang dimiliki
manusia untuk melakukan berbagai pertimbangan tentang apa yang dinilai. Teori
tentang nilai yang dalam filsafat mengacu pada permasalahan etika dan estetika.
Etika menilai perbuatan manusia, maka lebih tepat kalau dikatakan bahwa objek
formal etika adalah norma-norma kesusilaan manusia, dan dapat dikatakan
pula bahwa etika mempelajari tingkah laku manusia ditinjau dari segi baik dan
tidak baik di dalam suatu kondisi yang normative, yaitu suatu kondisi yang
melibatkan norma-norma. Sedangkan estetika berkaitan dengan nilai tentang
pengalaman keindahan yang dimiliki oleh manusia terhadap lingkungan dan
fenomena di sekelilingnya. Aksiologi adalah bagian dari filsafat yang menaruh
perhatian tentang baik dan buruk (good and bad), benar dan salah (right and
wrong), serta tentang cara dan tujuan (means and and). Aksiologi mencoba
merumuskan suatu teori yang konsisten untuk perilaku etis.

Kattsoff (2004: 323) menyatakan bahwa pertanyaan mengenai hakekat nilai


dapat dijawab dengan tiga macam cara yaitu:
1. Subyektivitas yatu nilai sepenuhnya berhakekat subyektif. Ditinjau dari
sudut pandang ini, nilai merupakan reaksi yang diberikan manusia sebagai
pelaku dan keberadaannya tergantung dari pengalaman
2. Obyektivisme logis yaitu nilai merupakan kenyataan ditinjau dari segi
ontologi, namun tidak terdapat dalam ruang dan waktu.Nilai-nilai tersebut
merupakan esensi logis dan dapat diketahui melalui akal.
3. Obyektivisme metafisik yaitu nilai merupakan unsur obyektif yang
menyusun kenyataan.

2. Fungsi Aksiologi

Aksiologi ilmu pengetahuan sebagai strategi untuk mengantisipasi


perkembangan dan teknologi (IPTEK) tetap berjalan pada jalur kemanusiaan.
Oleh karena itu daya kerja aksiologi antara lain :
1. Menjaga dan memberi arah agar proses keilmuan menemukan kebenaran
yang hakiki.
2. Dalam pemilihan objek penelaahan dapat dilakukan secara etis, tidak
mengubah kodrat manusia, dan tidak merendahkan martabat manusia.
3. Pengembangan ilmu pengetahuan diarahkan untuk dapat meningkatkan
taraf hidup yang memperhatikan kodrat dan martabat manusia serta
memberikan keseimbangan alam lewat pemanfaatan ilmu.

C. Pendekatan-Pendekatan dalam Aksiologi


Pendekatan-pendekatan dalam aksiologi dapat dijawab dengan tiga macam cara,
yaitu :
1. Nilai sepenuhnya berhakekat subyektif. Ditinjau dari sudut pandang ini,
nilai- nilai merupaka reaksi-reaksi yang diberkan oleh manusia sebagai
pelaku dan keberadaannya tergantung pada pengalaman-pengalaman
mereka.
2. Nilai-Nilai merupakan kenyataan-kenyataan yang ditinjau dari segi
ontologi namun tidak terdapat dalam ruang dan waktu.
3. Nilai-Nilai merupakan unsur-unsur obyektif yang menyusun kenyataan.

D. Hubungan Aksiologi dengan Filsafat Ilmu


Kaitan Antara Aksiologi Dengan Filsafat Ilmu adalah Nilai itu bersifat
objektif, tapi kadang-kadang bersifat subjektif. Dikatakan objektif jika nilai-nilai
tidak tergantung pada subjek atau kesadaran yang menilai. Tolak ukur suatu
gagasan berada pada objeknya, bukan pada subjek yang melakukan penilaian.
Kebenaran tidak tergantung pada kebenaran pada pendapat individu melainkan
pada objektivitas fakta. Sebaliknya, nilai menjadi subjektif, apabila subjek
berperan dalam memberi penilaian; kesadaran manusia menjadi tolak ukur
penilaian.

Nilai subjektif selalu memperhatikan berbagai pandangan yang dimiliki


akal budi manusia, seperti perasaan yang akan mengasah kepada suka atau tidak
suka, senang atau tidak senang. Bagaimana dengan objektivitas ilmu? Sudah
menjadi ketentuan umum dan diterima oleh berbagai kalangan bahwa ilmu harus
bersifat objektif. Salah satu faktor yang membedakan antara peryataan ilmiah
dengan anggapan umum ialah terletak pada objektifitasnya.

Seorang ilmuan harus melihat realitas empiris dengan mengesampingkan


kesadaran yang bersifat idiologis, agama dan budaya. Seorang ilmuan haruslah
bebas dalam menentukan topik penelitiannya, bebas melakukan eksperimen-
eksperimen. Ketika seorang ilmuan bekerja dia hanya tertuju kepada proses kerja
ilmiah dan tujuannya agar penelitiannya berhasil dengan baik. Nilai objektif
hanya menjadi tujuan utamanya, dia tidak mau terikat pada nilai subjektif .
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Aksiologi adalah istilah yang berasal dari kata Yunani yaitu; axios yang
berarti sesuai atau wajar. Sedangkan logos yang berarti ilmu. Aksiologi dipahami
sebagai teori nilai. Aksiologi ilmu (nilai) adalah ilmu pengetahuan yang
menyelidiki hakekat nilai, yang umumnya ditinjau dari sudut pandang
kefilsafatan (Kattsoff: 1992).

Kaitan Antara Aksiologi Dengan Filsafat Ilmu adalah Nilai itu bersifat
objektif, tapi kadang-kadang bersifat subjektif. Dikatakan objektif jika nilai-nilai
tidak tergantung pada subjek atau kesadaran yang menilai.

Aksiologi membberikan jawaban untuk apa pengetahuan yang berupa ilmu


itu di pergunakan. Bagaimana kaitan antara cara penggunaan tersebut dengan
kaidah-kaidah nilai. Bagaimana penentuan objek yang ditelaah berdasarkan
pilihan-pilihan nilai. Bagaimana kaitan antara teknik prosedural yang merupakan
operasionalisasi metode ilmiah dengan norma-norma nilai.

B. Saran

Seorang pendidik hendaknya tahu akan pentingya hakekat nilai yang


akan diajarkan kepada para anak didiknya, sehingga anak didik mengetahui etika
keilmuan yang bermoral dalam ilmu yang dipelajarinya.

Semoga makalah ini bisa menjadi bahan acuan dan semangat untuk
mengkaji dan membuat makalah yang semakin baik. Pembahasan makalah ini
mungkin masih kurang sempurna. Oleh karena itu penulis membutuhkan saran
dan perbaikan dari para pembaca.
DAFTAR PUSTAKA

Abadi, Totok Wahyu. 2016. Aksiologi: Antara Etika, Moral, dan Estetika.
KANAL (JURNAL ILMU KOMUNIKASI). 4(2), 187-204.
Amsal, Bachtiar. 2004. Filsafat Ilmu.
Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Barnadib, Imam. 1990. Filsafat Pendidikan.
Yogyakarta:
Andi offset. Jalius Jama.
2008. Filsafat Ilmu.
Padang: Program Pascasarjana Universitas Negeri Padang.
Jujun , S. Suriassumantri. 1999. Filsafat Ilmu Sebuah Pengantar Populer.
Jakarta: Pustaka Sinar Harapan
https://www.coursehero.com/
file/55532917/Aksiologi-ilmu-pengetahuandoc/

Anda mungkin juga menyukai