Anda di halaman 1dari 17

A.

    Latar Belakang


Yogyakarta selain dikenal sebagai kota pelajar, kota budaya, kota gudeg dikenal juga
sebagai kota pariwisata. Banyak potensi wisata yang dimiliki kota ini antara lain wisata
belanja yang terkenal yaitu di pasar Beringharjo dan pusat perbelanjaan di kawasan
Malioboro, wisata kuliner yang sangat terkenal yaitu makanan gudeg, bakpia patuk dan masih
banyak yang lainnya. Perkembangan dunia pariwisata di kota ini semakin berkembang pesat
dan cukup menggembirakan. Predikat Yogyakarta sebagai kota pariwisata menjadi magnet
yang sangat besar untuk menarik pengunjung dari seluruh nusantara sehingga dapat dijadikan
sebagai publik sasaran untuk menjadi konsumen. Pelaksanaan pembangunan pariwisata
dilakukan dengan membangun tempat-tempat penginapan seperti villa, bungalow, losmen
ataupun hotel. Dewasa ini pembangunan hotel-hotel berkembang dengan pesat. Fungsi hotel
bukan saja tempat menginap untuk tujuan wisata namun juga untuk tujuan lain seperti
menjalankan kegiatan bisnis, mengadakan seminar atau sekedar untuk mendapatkan
ketenangan. Persaingan hotel-hotel di Yogyakarta ditunjukan dengan adanya mutu pelayanan
yang ditawarkan dari setiap manajemen hotel. Mulai dari fasilitas hotel, keadaan kamar,
harga sewa kamar dan bagaimana pihak hotel melayani konsumen.

Persaingan bisnis dibidang jasa perhotelan khususnya di Yogyakarta semangkin ketat.


Persaingan yang ketat antar hotel tersebut menyebabkan masing-masing hotel berusaha
memberikan pelayanan dan fasilitas semaksimal mungkin. Untuk dapat bertahan dan menang
dalam persaingan tersebut, pelaku bisnis pun dituntut untuk lebih meningkatkan kualitas
pelayanan yang diberikannya. Hotel Inna Garuda Yogyakarta sebagai hotel yang
menyediakan jasa penginapan, makanan, minuman, dan jasa lainnya, harus selalu
memperhatikan tentang kualitasnya, baik itu kualitas dalam hal pelayanan. Fasilitas maupun
harga yang ditawarkan. Hal ini dilakukan agar para konsumen/pelanggan tetap loyal terhadap
Hotel Inna Garuda Yogyakarta.

Hotel Inna Garuda bukanlah satu-satunya penginapan di kota Yogyakarta. Hotel ini
terletak di kawasan yang sangat strategis di jantung kota Yogyakarta yaitu di Jl. Malioboro.
Ada banyak hotel dan penginapan lain yang sama-sama berlomba memenangkan persaingan
dan meningkatkan jumlah Customer (pelanggan). Karena itulah, Inna Garuda sebagai hotel
bintang empat dan sejarah pergantian nama selama 6 kali, yaitu Grand Hotel de Djokdja,
Hotel Asahi, Hotel Merdeka, Hotel Garuda, Hotel Natour Garuda, dan sekarang menjadi
Hotel Inna Garuda memiliki kemampuan dalam meningkatkan jumlah Customer (pelanggan).
Pergantian nama yang cukup banyak merupakan sesuatu yang tidak mudah dilakukan oleh
perusahaan. Namun Hotel Inna Garuda dengan manajemen baru yang mulai bekerja pada
tahun 2004 mampu bertahan dan bersaing dengan hotel lain.

Di Yogyakarta sendiri banyak perkembangan Hotel berbintang empat diantaranya yaitu,


Shapir, Novotel, Jayakarta, Seraton. Inna Garuda Yogyakarta, merupakan sebuah perusahaan
yang bergerak dalam bidang penyediaan jasa akomodasi. Oleh karena itu guna menghadapi
persaingan yang semakin ketat Hotel Inna Garuda selalu memberikan pelayanan yang baik
kepada para pelanggannya. Usaha yang dilakukan Hotel Inna Garuda dalam memberikan
pelayanan yang baik yaitu dengan mengutamakan keinginan pelanggan, dan menanggapi
keluhan pelanggan.

Peran public relations sangatlah vital, sedikit kesalahan yang dilakukannya akan timbul
salah persepsi dari publiknya. Bagi Hotel Inna Garuda Yogyakarta sendiri praktisi public
relations difokuskan dalam meningkatkan jumlah customer (pelanggan), secara tidak
langsung hal ini merupakan kewajiban penuh dalam mempertahankan kelangsungan hidup
sebuah hotel. Peran public relations hotel, dalam meningkatkan jumlah pelanggan menarik
untuk dikaji lebih lanjut, terutama jika dikaitkan dengan fungsi kehumasan public relations
Hotel Inna Garuda Yogyakarta dalam meningkatkan jumlah customer (pelanggan).

B.     Rumusan Masalah


Dari uraian diatas dapat diperoleh rumusan masalah sebagai berikut :
“Bagaimana strategi Public Relations Hotel Inna Garuda dalam meningkatkan jumlah
customer ?”

C.    Tujuan Penulisan


“Mengetahui strategi Public Relations Hotel Inna Garuda dalam meningkatkan jumlah
customer ”

D.    Manfaat Penulisan


1.      Manfaat Teoritis
Makalah ini diharapkan dapat memberikan sumbangan ilmiah dan masukan atau
bahan pertimbangan bagi semua pihak akan perkembangan komunikasi, khususnya di bidang
public relations dalam upayanya mencapai praktek public relations yang baik.
2.      Manfaat Praktis
Makalah ini diharapkan memberi wawasan, pengetahuan, dan pengalaman dalam
menerapkan teori ke dalamraktek sesungguhnya. Makalah ini juga sekaligus sebagai
kontribusi bagi public relationns Inna Garuda Yogyakarta untuk lebih meningkatkan bagian
public relations dalam menjalankan fungsi dan perannya sehingga Inna Garuda dapat
memenagkan persaingan.
BAB II
HASIL DAN PEMBAHASAN

A.    Kajian Teori


1.      Public Relations
a.      Pengertian
Pada hakekatnya Public Relations ini merupakan metode komunikasi yang meliputi
berbagai teknik komunikasi. Dimana didalam kegiatannya terdapat suatu usaha untuk
mewujudkan hubungan yang harmonis antara suatu badan / perusahaan dengan publiknya.
Dengan demikian dapat disimpulkan, bahwa Public Relations merupakan suatu fungsi
management. Disini diciptakan suatu aktifitas untuk membina dan memelihara sikap budi
yang menyenangkan bagi suatu lembaga/ perusahaan disuatu pihak dengan public dipihak
lain.
Beberapa definsi public relations menurut para ahli dan lembaga antara lain:
a.       Definisi menurut (Britis) Institute of public relation (IPR)
Public relation adalah keseluruhan upaya yang dilakukan secara terencana dan
berkesinambungan dalam rangka menciptakan dan memelihara niat baik (good will) dan
saling pengertian antara suatu organisasi dengan segenap khalayak.
b.      Definisi menurut Frank Jefkins 1992:8
Public relation adalah bentuk komunikasi yang terencana baik itu ke dalam maupun keluar,
antara suatu organisasi dengan semua khalayaknya dalam rangka mencapai tujuan-tujuan
spesifik yang berlandaskan pada saling pengertian.
c.       Pernyataan Mexico (The MexicanStatement)
Public relation adalah sebuah seni sekaligus ilmu sosial yang menganalisis berbagai
kecenderungan memperkirakan setiap kemungkinan konsekuensinya, memberi masukan dan
saran-saran kepada para pemimpin organisasi serta menerapkan program-program tindakan
yang terencana untuk melayani kebutuhan organisasi dan kepentingan.
d.      Menurut Ardianto (II004:14), dalam pelaksanaannya PR menggunakan komunikasi untuk memberitahu,
mempengaruhi, dan mengubah pengetahuan, sikap dan perilaku publik sasarannya. Hasil yang dicapai dari
kegiatan PR pada intinya adalah good image (citra baik), goodwill  (itikad baik), mutual understanding 
(saling pengertian),mutual confindece(saling mempercayai), mutual appreciation (saling menghargai), dan
tolerance (toleransi).

b.      Pengertian public relation secara umum dan khusus sebagai berikut:
a.       Pengertian Umum Public Relations
Proses interaksi dimana public relations menciptakan opini publik sebagai input yang
menguntungkan kedua belah pihak, dan menanamkan pengertian, menumbuhkan motivasi
dan partisipasi publik, bertujuan menanamkan keinginan baik, kepercayaan saling adanya
pengertian, dan citra yang baik dari publiknya. Crystallizing Public Opinion menyebutkan
bahwa public relation adalah profesi yang mengurusi hubungan antara suatu perusahaan dan
publiknya yang menentukan hidup perusahaan itu (Widjaja,2001).
b.      Pengertian Khusus Public relations
Fungsi khusus manajemen yang membantu membangun dan memelihara komunikasi
bersama, pengertian, dukungan, dan kerjasama antara organisasi dan publik, melibatkan
masalah manajemen, membantu manajemen untuk mengetahui dan merespon opini publik,
menjelaskan dan menekankan tanggung jawab manajemen untuk melayani minat publik,
membantu manajemen untuk tetap mengikuti dan memanfaatkan perubahan secara efektif,
berguna sebagai sistem peringatan awal untuk membantu mengantisipasi tren, dan
menggunakan penelitian dan teknik suara yang layak dalam komunikasi sebagai alat utama
(Maria, 2002).

Dalam buku dasar-dasar public relation (Wilcox danCameron,2006,p.5) juga


mengatakan bahwa public relations merupakan fungsi manajemen dari sikap budi yang
direncanakan dan dijalankan secara berkesinambungan oleh organisasi atau lembaga umum
dan swasta untuk memperoleh dan membina saling pengertian, simpati dan dukungan dari
mereka yang mempunyai hubungan atau kaitan, dengan cara mengevaluasi opini publik
mengenai organisasi ataulembaga tersebut, dalam rangka mencapai kerjasama yang lebih
produktif, dan untuk memenuhi kepentingan bersama yang lebih efisien, dengan kegiatan
penerangan yang terencana dan tersebar luas.
Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa public relation adalah
manajemen komunikasi dua arah dengan publik eksternal dan internal untuk mendapatkan
pengertian, kepercayaan, dukungan dan kerjasama.
c.       Peran dan Fungsi Public Relations
Peran seorang Public Relations sangat dibutuhkan dalam sebuah organisasi /
perusahaan. Public Relations adalah sebagai Jembatan antara perusahaan dengan publik atau
antara manajemen dengan karyawannya agar tercapai Mutual Understanding (saling
pengertian) antara kedua belah pihak. Public Relations bertindak sebagai komunikator ketika
manajemen berhubungan dengan para karyawan. Adapun peran Public Relations menurut
Dozier & Broom (20 : 2000) antara lain :
a.       Penasehat Ahli ( Expert Prescriber )
Seorang praktisi Public Relations yang berpengalaman dan memiliki kemampuan tinggi
dapat membantu mencarikan solusi dalam penyelesaian masalah hubungan dengan publiknya
(Communicator Fasilitator ).
b.      Fasilitator Komunikasi ( Communication Fasilitator )
Dalam hal ini, praktisi Public Relations bertindak sebagai komunikator atau mediator
untuk membantu pihak manajemen dalam hal mendengar apa yang diinginnkan dan
diharapkan oleh publiknya
c.       Fasilitator Proses Pemecahan Masalah ( Problem Solving Process Fasilitator )
Peranan praktisi Public Relations dalam pemecahan masalah persoalan Public Relations
ini merupakan bagian dari tim manajemen. Hal ini dimaksudkan untuk membantu pimpinan
organisasi baik sebagai penasihat ( adviser ) hingga mengambil rindakan eksekusi
(keputusan) dalam mengatasi persoalan atau krisis yang tengah dihadapi secara rasional dan
profesional.
d.      Teknisi Komunikasi ( Communication Technician )
Peranan communications technician ini menjadikan praktisi Public Relations sebagai
journalist in recident yang hanya menyediakan layanan teknis komunikasi atau dikenal
dengan of communication in organization.
Menurut Maria (2002, p.31), “public relations merupakan satu bagian dari satu nafas
yang sama dalam organisasi tersebut, dan harus memberi identitas organisasinya dengan tepat
dan benar serta mampu mengkomunikasikannya sehingga publik menaruh kepercayaan dan
mempunyai pengertian yang jelas dan benar terhadap organisasi tersebut”. Hal ini sekedar
memberikan gambaran tentang fungsi public relations yaitu:
1.             Kegiatan yang bertujuan memperoleh itikad baik, kepercayaan, saling adanya pengertian dan
citra yang baik dari publik atau masyarakat pada umumnya
2.             Memiliki sasaran untuk menciptakan opini publik yang bisa diterima dan menguntungkan
semua pihak.
3.             Unsur penting dalam manajemen guna mencapai tujuan yang spesifik, sesuai harapan publik,
tetapi merupakan kekhasan organisasi atau perusahaan. Sangat penting bagaimana organisasi
memiliki warna, budaya, citra, suasana, yang kondusif dan menyenangkan, kinerja
meningkat, dan produktivitas bisa dicapai secara optimal.
4.             Usaha menciptakan hubungan yang harmonis antara organisasi atau perusahaan dengan
publiknya, sekaligus menciptakan opini publik sebagai efeknya, yang sangat berguna sebagai
input bagi organisasi atau perusahaan yang bersangkutan. Dapat disimpulkan bahwa public
relations lebih berorientasi kepada pihak perusahaan untuk membangun citra positif
perusahaan, dan hasil yang lebih baik dari sebelumnya karena mendapatkan opini dan kritik
dari konsumen. Tetapi jika fungsi public relations yang dilaksanakan dengan baik benar-
benar merupakan alat yang ampuh untuk memperbaiki, mengembangkan peraturan, budaya
organisasi, atau perusahaan, dan suasana kerja yang kondusif, serta peka terhadap karyawan,
maka diperlukan pendekatan khusus dan motivasi
dalam meningkatkan kinerjanya. Dengan singkat dapat dikatakan bahwa fungsi public
relations adalah memelihara, mengembangtumbuhkan, mempertahankan adanya komunikasi
timbal balik yang diperlukan dalam menangani, mengatasi masalah yang muncul, atau
meminimalkan munculnya masalah (Black, 2002).

2.      Srategi Komunikasi


Strategi pada hakekatnya adalah perencanaan (planning) dan manajemen
(management) untuk mencapai tujuan. Namun, untuk mencapai tujuan tersebut, strategi tidak
berfungsi sebagai peta jalan yang hanya menunjukkan arah saja, tapi harus menunjukkan
bagaimana taktik operasionalnya.
Komunikasi adalah proses penyampaian suatu pesan oleh seseorang kepada orang lain
untuk memberi tahu atau untuk mengubah sikap, pendapat atau perilaku, baik langsung
secara lisan, maupun tidak langsung mlalui media.
Demikian pula strategi komunikasi merupakan paduan dari perencanaan komunikasi
(communication planning) dan manajemen (management communication) untuk mencapai
suatu tujuan. Untuk mencapai tujuan tersebut strategi komunikasi harus dapat menunjukkan
bagaimana operasionalnya secara taktis harus dilakukan, dalam arti kata bahwa pendekatan
(approach) bisa berbeda sewaktu-waktu, bergantung pada situasi dan kondisi.
Strategi komunikasi, baik secara makro (planned multimedia strategy) maupun secara
mikro (single communication medium strategy) mempunyai fungsi ganda:
1.      Menyebarluaskan pesan komunikasi yang bersifat informatif, persuasif, dan instruktif secara
sistematis kepada sasaran untuk memperoleh hasil yang optimal.
2.      Menjembatani “kesenjangan budaya” (cultural gap) akibat kemudahan diperolehnya dan
kemudahan dioperasionalkannya media massa yang begitu ampuh, yang jika dibiarkan akan
merusak nilai-nilai budaya.
R. Wayne Pace, Brent D. Peterson, dan M. dallas Burnett dalam bukunya, Techniques
for Effective Comunication, menyatakan bahwa tujuan sentral kegiatan komunikasi terdiri
atas tiga tujuan utama, yaitu:
a. To secure understanding, (memastikan bahwa komunikan mengerti pesan yang diterimanya).
b. To establish acceptance, (maka penerimaannya itu harus dibina).
c. To motivate action, (pada akhirnya kegiatan dimotivasikan).
Komunikasi merupakan proses yang rumit. Dalam rangka menyusun strategi
komunikasi diperlukan suatu pemikiran dengan memperhitungkan faktor-faktor dalam setiap
komponen tersebut.
1.      Mengenali Sasaran Komunikasi
Kita perlu mempelajari siapa saja yang akan menjadi sasaran komunikasi kita. Sudah
tentu itu bergantung pada tujuan komunikasi, apakah agar komunikan hanya sekedar
mengetahui (dengan metode informatif) atau agar komunikan melakukan tindakan tertentu
(metode persuasif atau instruktif).
a.       Faktor kerangka referensi
Kerangka referensi seseorang terbentuk dalam dirinya sebagai hasil dan paduan pengalaman,
pendidikan, gaya hidup, norma hidup, status sosial, dan sebagainya.
b.      Faktor situasi dan kondisi
Yang dimaksud dengan situasi disini ialah situasi komunikasi pada saat komunikan akan
menerima pesan yang kita sampaikan.
Yang dimaksud dengan kondisi disini ialah state of personality komunikan, yaitu keadaan
fisik dan psikis komunikan pada saat ia menerima pesan komunikasi.
2.      Pemilihan Media Komunikasi
Untuk mencapai sasaran komunikasi kita dapat memilih salah satu atau gabungan dari
beberapa media, bergantung pada tujuan yang akan dicapai, pesan yang akan disampaikan,
dan teknik yang akan dipergunakna. Mana yang terbaik dari sekian banyak media komunikasi
itu tidak dapat ditegaskan dengan pasti sebab masing-masing mempunyai kelebihan dan
kekurangan.
3.      Pengkajian Tujuan Pesan Komunikasi
Pesan komunikasi (message) mempunyai tujuan tertentu. Ini menentukan teknik yang
harus diambil, apakah itu teknik informasi, teknik persuasi, atau teknik instruksi.
4.      Peranan Komunikator dalam Komunikasi
Ada faktor yang penting pada diri komunikator bila ia melancarkan komunikasi,
yaitu:
a.       Daya tarik sumber
Apabila pihak komunikan merasa bahwa komunikator ikut serta denganya. Atau komunikan
merasa ada kesamaan antara komunikator dengannya sehingga komunikan bersedia taat pada
isi pesan yang dilancarkan oleh komunikator.
b.      Kredibilitas sumber
Ialah kepercayaan komunikan kepada komunikator. Kepercayaan ini banyak bersangkutan
dengan profesi atau keahlian yang dimiliki seorang komunikator.
Berdasarkan kedua faktor tersebut, seorang komunikator dalam menghadapi
komunikan harus bersikap empatik (empathy), yaitu kemampuan seseorang untuk
memproyeksikan dirinya kepada peranan orang lain. Dengan kata lain, dapat merasakan apa
yang dirasakan oleh orang lain. Seorang komunikator harus bersikap empatik ketika ia
berkomunikasi dengan komunikan yang sedang sibuk, marah, bingung, sedih, sakit, dan
sebagainya.
B.     Diskripsi Hotel Inna Garuda
1.      Profil Hotel Inna Garuda :
a.      Sejarah Hotel Inna Garuda
Pada masa kependudukan Belanda di Indonesia, pemerintah penjajah ini membangun
sebuah Hotel di sebuah lokasi yang strategis yaitu di jantung kota Yogyakarta, Malioboro.
Hotel yang terbentuk Cottage ini dibangun pada tahun 1908 dan merupakan Hotel termewah
dan terbesar di Yogyakarta dengan nama “Grand Hotel De Djokja”. Hotel tersebut
dioperasikan pada tahun 1911 dan hanya menampung tamu- tamu Gubernur Belanda saja.
Tahun 1938 Hotel tersebut diubah bentuknya yaitu terdiri dari dua buah sayap. Sayap utara
dan sayap selatan serta bangunan utama di tengah.
Tahun 1942 Jepang masuk menguasai Indonesia, tidak terkecuali Yogyakarta dimana
“Grand Hotel De Djokja” berada. Jepang merubah nama Hotel tersebut menjadi “Hotel
Asahi”. Dengan pengorbanan teramat berat dan titik darah penghabisan pada tanggal 17
Agustus 1945 para pejuang Indonesia memproklamasikan Kemerdekaannya. “Hotel Asahi”
diambil alih bangsa Indonesia dan sesuai dengan keadaan dan semangat pada saat itu hotel
tersebut berganti nama menjadi “Hotel Merdeka”.

Tahun 1946 karena keadaan politik serta untuk mengamankan republik, kota
Yogyakarta menjadi Ibu Kota Republik Indonesia untuk sementara waktu. Kembali kota
Yogyakarta mengukir sejarah. Pada tahun 1950 “ hotel Merdeka” diganti nama menjadi
“Hotel Garuda” oleh pemerintah Indonesia. Tahun 1975 pengelolaan hotel oleh pemerintah
diserahkan kepada PT. NATOUR, kemudian pada tahun 1982 PT.NATOUR merenovasi
“Natour Garuda” dan ditingkatkan dari Hotel berbintang satu menjadi Hotel berbintang
empat. Pelaksanaan renovasi menelan biaya sebesar 9 Milyar Rupiah dan selesai pada akhir
tahun 1984.

Guna mempertahankan citra sebagai Hotel yang penuh sejarah, maka bentuk sayap
utara dan sayap selatan tetap dipertahankan, tetapi bangunan yang ditengah dijadikan
bertingkat tujuh. “Natour Garuda” yang berstatus B U M N melaksanakan Trial Opening di
awal tahun 1985 dan memiliki 120 kamar. Upacara Agung Grand Opening Ceremony
dilaksanakan pada tanggal 29 Juni 1985 (hari Sabtu Pahing, merupakan hari baik – hari
kelahiran Sri Sultan Hamengku Buwono IX). dan diresmikan oleh beliau yang pada saat itu
menjabat sebagai Gubernur DIY. Pada tahun 1987 secara resmi “Natour Garuda” dikukuhkan
oleh pemerintah melalui Depparpostel sebagai Hotel berkatagori Bintang Empat.

Bersamaan dengan berkembangnya kepariwisataan yang semakin pesat di Indonesia


pada umumnya dan di Yogyakarta pada khususnya, PT.NATOUR melaksanakan perluasan
untuk “Natour Garuda” dengan menambah sebanyak 120 kamar menjadi 240 kamar siap jual.
Perluasan “Natour Garuda” ini diresmikan pada tanggal 29 Juni 1991 oleh Sri Paduka Paku
Alam VIII – Gubernur DIY saat itu. Merupakan kebanggan tersendiri bahwa di dalam
sejarahnya “Natour Garuda” diresmikan oleh Dua Raja yang sekaligus menjabat sebagai
Gubernur DIY.

Sejak bulan Desember 1945 sampai dengan Maret 1964 “ Hotel Merdeka” ( Inna
Garuda – sekarang ) kamar 911 dan 912 digunakan sebagai kantor MBO (Markas Besar
Oemoem) Tentara Keamanan Rakyat Pimpinan Panglima Besar Jend. Sudirman. Untuk
mengenang peristiwa bersejarah tersebut maka diresmikan “Prasati Panglima Besar
Jend.Sudirman” pada tanggal 30 Desember 1996, di “Natour Garuda” oleh pimpinan pusat
Paguyuban WEHRKREISE Yogyakarta (Daerah Perlawanan III). Ketua Umum Bapak Jend.
TNI (Purn). Soesilo Soedarman. Pada tahun 1993 PT. NATOUR bergabung dengan PT.
Hotel Indonesia Internasional dan menjadi PT. HII – Natour. Pada 19 Maret 2001 secara
legalitas PT. NATOUR bergabung/merger dengan PT. Hotel Indonesia Internasional menjadi
PT.
b.      Lokasi Hotel Inna Garuda
Inna Garuda terletak tepat di jantung kota Yogyakarta, Jalan Malioboro. Lokasi yang
strategis inilah yang menjadikan nilai tambah bagi hotel karena dapat dicapai dengan hanya
beberapa menit dari stasiun kereta api “Tugu”, jarakanya kurang lebih sekitar 200m dan dari
Airport Adi Sudjipto Yogyakarta jaraknya sekitar 5km. Selain lokasi yang strategis, Inna
Garuda juga mempunyai keunggulan lain yaitu dekat dengan beberapa obyek wisata yang
terkenal di Yogyakarta, diantaranya adalah Kraton Yogyakarta, Benteng Vredeburg, Pasar
Tradisional Bringharjo, Taman Sari Water Castle, dan Alun- Alun ( tempat “MASANGIN”,
masuk antara dua beringin). Selain tempat- tempat tersebut diatas beberapa obyek wisata
yang sudah cukup terkenal di wilayah Yogyakarta dan sekitanya adalah Candi Borobudur
yang jarakanya sekitar 42km, Candi Prambanan yang jaraknya sekitar 17 km dan Pantai
Parang Tritis yang jaraknya sekitar 20km dari Inna Garuda.
c.       Visi Misi Hotel Inna Garuda
VISI :
Terwujudnya sebuah unit yang kopetitif dan inovatif sehingga mampu menjadi “market
leader” dalam bisnis konvensi di Yogyakarta.
MISI :
1.      Memenuhi kebutuhan dan keinginan pelanggan melalui pelayanan terbaik sehingga diperoleh
kepuasan pelanggan.
2.      Mendorong terciptanya kondisi financial yang sehat sehingga mampu memberikan kontribusi
keuntungan yang optimal bagi perusahaan.
3.      Meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan suasanan kerja yang kondusif serta
koorperatif untuk mewujudkan kepuasan kerja dan kesejahteraan karyawan.
4.      Memperoleh “goodwiil” sebagai umpan balik dari manfaat yang diberikan terhadap
lingkungan sosial masyarakat.

d.      Layanan Dan Fasilitas Yang ada di Hotel Inna Garuda


Inna Garuda menawarkan restaurant, diantaranya adalah Malioboro Coffe Shop,
Mataram Lounge, Republic Club dan room Service (24 jam). Selain itu Hotel Inna Garuda
memiliki beberapa fasilitas lain yang menarik, diantaranya adalah Kolam Renang, Lapangan
Tenis, SPA, Loundry & Dry Cleaning, Taxi Service, Keamamnan 24 jam, Lapangan Parkir
Luas, Service Menuju Airport, Klinik Kesehatan, Layanan Pos, Agen Trevel, kantor Airline,
Mony Changer, Salon dan Area Shopping.

2.      Profil Publik Relations Hotel Inna Garuda.


Public Relations yang ada dihotel Inna Garuda berkedudukan di bawah Departemen
Marketing Manajer, sehingga apabila melakukan kegiatan Public Relations maka harus ada
persetujuan dari Marketing Manajer terlebih dahulu dan kordinasinya juga harus ke
Marketing Manajer akan tetapi sudah menjadi bagian atau divisi tersendiri. Public Relations
dihotel Inna Garuda itu berkedudukan sama dengan Salles Manager yang sama-sama di
bawah naungan Marketing Manajer.
Didalam Public Relations dihotel Inna Garuda di bagi lagi menjadi dua yaitu:
1.      Public Relations Manajer.
Yaitu yang bertugas menginfokan dan mempublikasikan hotel Inna Garuda diluar hotel.
Seperti bekerja sama dengan media cetak, elektronik.
2.      Public Relations Officer.
Yaitu yang bertugas menanggani pembuatan rancana dan kegiatan hotel Inna Garuda
kedepan, biasanya dalam jangka waktu satu tahun sudah disiapkan terlebih dahulu.

C.    Strategi Komunikasi Hotel Inna Garuda


Dalam meningkatkan jumlah customer maka public relations Hotel Inna Garuda
melakukan beberapa strategi yang meliputi:
a.       Melakukan kerjasama dan membangun hubungan baik dengan media cetak maupun
elektronik. Media elektronik meliputi :
         Website
Mempunyai peran yang sangat penting dalam membantu kegiatan public relations karena
dengan menggunakan website publik dapat dengan mudah mengetahui tentang hotel Inna
Garuda dengan membuka alamat di http://www.Innagaruda.com
         Televisi nasional maupun swasta, beberapa diantaranya adalah TV ONE, SCTV, GLOBAL
TV, METRO TV, dan TVRI.
         Radio, seperti Retjo Buntung, Star FM, Best FM, Jogja Radio, dan sebagainya.
         SMS berlangganan.
Hotel Inna Garuda bekerjasama dengan telkomsel sehingga apabila di hotel tersebut
mengadakan suatu acara pihak telkomsel menyebarkan informasi acara tersebut ke
pelanggannya via sms.
         Media cetak meliputi, koran lokal maupun nasional (tempo, kedaulatan rakyat, harian jogja),
baliho, pamflet, spanduk.
b.      Membangun reputasi.
Selalu memberikan informasi yang akurat dan dapat dipercaya oleh pers.
c.       Memasok naskah informasi yang baik
Untuk menarik perhatian customer maka public relations harus mampu mendesain iklan
dengan baik agar dapat mempengaruhi customer.
d.      Menjalin kerjasama yang baik dengan pihak intern dan ekstern.
Hal ini bertujuan agar hotel Inna Garuda lebih dapat dikenal oleh publik. Pihak intern
seperti: direktur, manajer, dan karyawan. Pihak ekstern seperti: customer, wartawan,dan
sebagainya.
e.       Penyediaan fasilitas yang memadai.
Untuk mampu bersaing dengan hotel yang lain, hotel Inna Garuda menyediakan
berbagai fasilitas yang memadai. Untuk memberikan pelayanan dan kenyamanan pengunjung
maka ditawarkan beberapa fasilitas seperti: coffe shop, restaurant, salon, meeting room, dll.

D.    Analisa antara teori dan kenyataan.


Seperti halnya hotel Inna Garuda memiliki fungsi dan peran public relations yang
sangat penting. Didalam fungsi hotel tersebut bahkan fungsi dan peran public relations hotel
Inna Garuda merupakan hal yang vital dan bahkan sering disebut lidah perusahaann atau
penyambung antara lembaga satu dengan lembaga lainnya sehingga dapat meningkatkan
jumlah customer.
Public relations hotel Inna Garuda memiliki fungsi yang sama dengan fungsi dan
peran public relations dalam halnya teori yang sering diajarkan. Di antara lain fungsi dan
peran hotel Inna Garuda yaitu:
1.      Publiksitas,
Yaitu memperkenalkan hotel Inna Garuda ke pihak luar dengan cara memperkenalkan hotel
tersebut melalui media cetak dan elektronik.
2.      Menjaga citra dan nama baik Hotel Ina Garuda,
Yaitu menjaga hotel Inna Garuda agar selalu dikenal oleh khalayak ramai dengan hotel yang
ber-rating baik.
3.      Menjalin hubungan baik dengan pihak luar.
Yaitu melakukan kerjasama dan menjalin silahturahmi sehingga menciptakan hubungan yang
erat dan saling menguntungkan satu sama lain. Misalnya bekerjasama dengan lembaga
telekomunikasi, media cetak, universitas dan sebagainya.
4.      Lidah perusahaan.
Yaitu public relations dihotel Inna Garuda menjadi jembatan hotel Inna Garuda dengan pihak
luar dan lembaga lainya seperti dengan memberikan informasi kepada pihak luar menjadi
tertarik menggunakan fasilitas hotel.
5.      Dll.

Komunikasi yang dilakukan oleh hotel Inna Garuda sangat akurat dan dipercaya
berdasarkan dari sumber-sumber yang disampaikan, memilih sasaran penyebaran
komunikasi, dan mentukan media yang digunakan untuk menyampaikan informasi baik
secara informatif, persuasif, dan instruktif sehingga dapat membuat kepercayaan kepada
customer, dan dapat meningkatkan jumlah customer.
Dengan melakukan pemberitaan atau publiksitas yang dapat dipercaya seperti halnya
dengan memberitakan fasilitas yang ada di hotel Inna Garuda dapat menjadikan acuan
pemberitaan atau publikasi yang benar-benar ada di hotel.
Membangun reputasi atau pencitraan hotel Inna Garuda merupakan hal yang penting agar
customer tidak kecewa dengan hotel Inna Garuda itu sendiri. Menjalin kerja sama dengan
lembaga lain agar tersebar komunikasi yang baik sehingga dapat mendatangkan dan
meningkatkan jumlah customer yang merupakan target utama dalam tujuan komunikasi.
Bahwasanya dengan adanya kegiatan pelaksanaan strategi komunikasi dapat
meningkatkan minat customer terbukti dengan naiknya jumlah pengunjung di hotel Inna
Garuda pada setiap tahunnya. Hal inilah yang membuat pendapatan hotel Inna Garuda
meningkat secara drastis pada setiap tahun, sehingga public relations termasuk pengelola
hotel Inna Garuda lebih meningkatkan kegiatan strategi tersebut dengan berpedoman pada
unsur dan komponen strategi komunikasi karena hal inilah yang dapat menunjang
keberhasilan kegiatan strategi komunikasi. Pengelola hotel dalam menigkatkan minat
customer menempuh jalan dengan peningkatan fasilitas sarana dan prasarana juga
kenyamanan di hotel Inna Garuda.
BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Dalam melaksanakan kegiatan public relations, Hotel Inna Garuda tidak bisa lepas dari
penggunaan strategi komunikasi. Komunikasi yang dimiliki seorang public relations
mempunyai peranan penting dalam setiap hubungannya. Apabila komunikasi tidak dapat
digunakan dengan baik atau tidak berjalan dengan lancar maka komunikasi tersebut tidak
akan efektif dalam suatu proses komunikasi. Kegiatan komunikasi sangat dibutuhkan karena
untuk menjalin hubungan kerjasama antara pihak hotel dengan customer. Dengan
penggunaan strategi komunikasi yang baik dan tepat akan membawa kemajuan hotel Inna
Garuda dan meningkatkan jumlah customer yang menginap di hotel.
Strategi-strategi yang dapat digunakan seperti :
-          Melakukan kerjasama dan membangun hubungan baik dengan media cetak maupun
elektronik
-          Membangun reputasi
-          Memasok naskah informasi yang baik
-          Menjalin kerjasama yang baik dengan pihak intern dan ekstern
-          Penyediaan fasilitas yang memadai
Strategi komunikasi pada hakekatnya adalah perencanaan komunikasi dan manajemen
komunikasi untuk mencapai tujuan tertentu. Strategi komunikasi perlu disusun secar luwes,
sehingga taktik operasional komunkasi dapat segera disesuaikan dengan faktor-faktor yang
berpengaruh.untuk mencapai tujuan komunikasi secara efektif, seorang strategis komunikasi
perlu memahami sifat-sifat komunikasi dan pesan, guna dapat menentukan jenis media yang
akan diambil dan teknik komunikasi yang akan ditetapkan.
Strategi komunikasi merupakan salah satu faktor yang sangat penting karena dapat
meningkatkan minat pengunjung. Karena berkomunikasi melalui strategi komunikasi dengan
publik merupakan komponen lain dalam praktek kehumasan yang nantinya akan
memunculkan konsep public relations sebagai fungsi komunikasi (yang tugas utamanya
membangun hubungan antara perusahaan dengan pihak publik intern dan publik ekstern).
Cara pengelola hotel dalam menigkatkan minat customer dengan peningkatan fasilitas
sarana dan prasarana juga kenyamanan di hotel Inna Garuda dan memberikan informasi
secara informatif, persuasif, dan instruktif.
B.     Saran
1.      Hotel Inna Garuda Yogyakarta : lebih ditingkatkan lagi Fasilitas, Kenyamanan, Keamanan,
Kebersihan, dan Profesionalitas Kerjanya agar mampu menjaga citra perusahaan di mata
publik dan dapat bersaing dengan hotel- hotel lainnya yang ada di kota Yogyakarta.
2.      PR Inna Garuda Yogyakarta : lebih menambah strategi PR agar dapat mengahasilkan
keuntungan yang maksimal bagi perkembangan dan kemajuan hotel kedepan. Kemajuan
perusahaan juga harus didukung dengan kinerja karyawan yang baik dan profesional, oleh
karena itu faktor kedisiplinan dan keterampilan karyawan juga harus diperhatikan.
3.      Program Study Pendidikan Administrasi Perkantoran FISE Universitas Negeri Yogyakarta :
Lebih memperdalam ilmu yang berkaitan tentang program studi Pendidikan Administrasi
Perkantoran yang ada di FISE UNY, sehingga tidak ada yang mengulang mata kuliah dan
mendapatkan nilai “A” semua sehingga cepat lulus dan kepada pembimbing makalah
observasi diharapkan dapat lebih serius dan maksimal membimbing mahasiswa-
mahasiswinya agar dapat mencapai hasil yang memuaskan.
DAFTAR PUSTAKA

Effendy, Onong Uchan.2002. Dinamika Komunikasi. Bandung : PT Remaja Rosdakarya


Effendy, Onong Uchan.2003. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. Bandung : PT Remaja
Rosdakarya.
Jekins, Frank.1992.PUBLIC RELATIONS Edisi Keempat.Drs. Haris Munandar,
penerjemah.Jakarta: Erlangga
Shandra Ardiansyah, 2009. Pendidikan Administrasi perkantoran UNY.
http://belajarkomunikasi2009.blogspot.com/2010/04/media-relation-dalam-pr.html
http://manajemenkomunikasi.blogspot.com/.../tujuan-dan-fungsi-public-relations

Anda mungkin juga menyukai