Anda di halaman 1dari 11

“ANGGARAN SEKTOR PUBLIK”

MANAJEMEN KEUANGAN SEKTOR PUBLIK


Dosen Pengampu Mata Kuliah: Prof. Dr. Ni Luh Putu Wiagustini

Oleh Kelompok 1:

1. I Gusti Ayu Nita Utamy (1907521030)


2. Dewa Ayu Putu Mas Wiadnyani (1907521091)
3. Nyoman Devi Novita Sri Jayati (1907521109)
4. Ni Made Chintya Pramudya Kusumarini (1907521125)
5. Gede Apriawan (1907521145)
6. Kadek Bagus Krishna Dwipayana (2007521186)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS UDAYANA
2022

2
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena hanya dengan
rahmat-Nyalah kami akhirnya bisa menyelesaikan makalah yang berjudul “Anggaran Sektor
Publik” ini dengan baik tepat pada waktunya.
Tidak lupa kami menyampaikan rasa terima kasih kepada bapak dosen Prof. Dr. Ni Luh
Putu Wiagustini, yang telah memberikan banyak bimbingan rasa terima kasih juga hendak kami
ucapkan kepada rekan-rekan kelompok satu yang telah memberikan kontribusinya baik secara
langsung maupun tidak langsung sehingga makalah ini bisa selesai pada waktu yang telah
ditentukan.
Meskipun kami sudah mengumpulkan banyak referensi untuk menunjang penyusunan
makalah ini, namun kami menyadari bahwa di dalam makalah yang telah kami susun ini masih
terdapat banyak kesalahan serta kekurangan. Sehingga kami mengharapkan saran serta masukan
dari para pembaca demi tersusunnya makalah lain yang lebih lagi. Akhir kata, kami berharap
agar makalah ini bisa memberikan banyak manfaat.

Denpasar, 12 Februari 2022


Tim Penyusun

(Kelompok 1)

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................................................i

DAFTAR ISI...................................................................................................................................ii

BAB 1 PENDAHULUAN...............................................................................................................3

1.1 LATAR BELAKANG......................................................................................................3

1.2 RUMUSAN MASALAH..................................................................................................3

1.3 TUJUAN...........................................................................................................................4

BAB 2 PEMBAHASAN..................................................................................................................5

2.1 ARTI PENTING ANGGARAN SEKTOR PUBLIK.......................................................5

2.2 PRINSIP ANGGARAN SEKTOR PUBLIK....................................................................5

2.3 FUNGSI ANGGARAN SEKTOR PUBLIK....................................................................6

2.4 JENIS-JENIS ANGGARAN SEKTOR PUBLIK.............................................................7

BAB 3 PENUTUPAN.....................................................................................................................8

3.1 KESIMPULAN.....................................................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................................9

ii
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Sistem anggaran sektor publik dalam perkembangannya telah menjadi instrumen
kebijakan multifungsi yang digunakan sebagai alat untuk mencapai tujuan organisasi. Hal
tersebut tercermin pada komposisi dan besarnya anggaran secara langsung merefleksikan arah
dan tujuan pelayanan masyarakat yang diharapkan. Sejak pertengahan tahun 1980-an telah
terjadi perubahan manajemen sektor publik yang cukup signifikan dari sistem manajemen
tradisional yang terkesan kaku, birokratis, dan hierarki menjadi model manajemen sektor publik
yang fleksibel dan lebih mengakomodasi pasar.
Sebagai sebuah sistem, perencanaan anggaran sektor publik juga telah mengalami banyak
perkembangan. Sistem perencanaan anggaran publik berkembang dan berubah sesuai dengan
dinamika perkembangan tuntutan yang muncul di masyarakat. Anggaran sektor publik di buat
untuk menentukan tingkat kebutuhan masyarakat, seperti air bersih, kualitas kesehatan,
pendidikan, dan sebagainya agar terjamin secara layak. Anggaran juga merupakan alat bagi
pemerintah untuk mengarahkan pembangunan sosial ekonomi, menjamin kesinambungan, dan
meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Anggaran diperlukan untuk meyakinkan bahwa
pemerintah telah bertanggung jawab terhadap rakyat. dalam hal ini anggaran publik merupakan
instrumen pelaksanaan akuntabilitas publik oleh lembaga-lembaga publik yang ada. Oleh sebab
itu, makalah ini akan membahas tentang Penganggaran Sektor Publik yang ada di Indonesia. Apa
saja fungsi anggaran sektor publik, tujuan, karakteristik, serta bagaimana penyusunannya

1.2 RUMUSAN MASALAH


1. Bagaimana arti dan pentingnya dari anggaran sektor publik?
2. Apa saja prinsip dari anggaran sektor publik?
3. Apa saja fungsi dari anggaran setor publik?
4. Apa saja jenis-jenis dari anggaran sektor publik?

3
1.3 TUJUAN
1. Mahasiswa mampu memahami arti penting dari anggaran sektor publik.
2. Mahasiswa mampu memahami prinsip dari anggaran sektor publik.
3. Mahasiswa mampu memahami fungsi dari anggaran setor publik.
4. Mahasiswa mampu memahami jenis – jenis dari anggaran sektor publik.

4
BAB 2
PEMBAHASAN

2.1 ARTI PENTING ANGGARAN SEKTOR PUBLIK


Menurut Putra (2015), anggaran sektor publik merupakan instrumen akuntabilitas atas
pengelolaan dana publik dan pelaksanaan program-program. Anggaran sektor publik ini harus
dapat dipertanggung jawabkan kepada publik agar diberi kritikan serta masukan. Karena
keberadaan organisasi sektor publik bertujuan untuk memberikan pelayanan dan kersejahteraan
kepada masyarakat.
Mardiasmo (2018: 63) menyatakan terdapat beberapa alasan pentingnya anggaran sektor
publik yaitu:
a) Anggaran merupakan alat bagi pemerintah untuk mengarahkan pembangunan sosial-
ekonomi, menjamin kesinambungan, dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
b) Anggaran diperlukan karena adanya masalah keterbatasan sumber daya (scarcity of
resources), pilihan (choise) dan trade offs.
c) Anggaran diperlukan untuk meyakinkan bahwa pemerintah telah bertanggung jawab
terhadap rakyat. Dalam hal ini anggaran publik merupakan instrumen pelaksanaan
akuntabilitas publik oleh lembaga-lembaga publik yang ada.

2.2 PRINSIP ANGGARAN SEKTOR PUBLIK


Menurut Mardiasmo (2018:83), prinsip anggaran sebagai berikut:
a) Otorisasi oleh Legislatif.
Anggaran publik harus mendapatkan otorisasi dari legislatif terlebih dahulu sebelum
eksekutif dapat membelanjakan anggaran tersebut.
b) Komprehensif.
Anggaran harus menunjukkan semua penerimaan dan pengeluaran pemerintah. Oleh
karena itu, adanya dana non budgetair pada dasarnya menyalahi prinsip anggaran yang
bersifat komprehensif.
c) Keutuhan anggaran.
Semua penerimaan dan belanja pemerintah harus terhimpun dalam dana umum.
d) Nondiscretionary appropriation.

5
Jumlah yang disetujui oleh dewan legislatif harus termanfaatkan secara ekonomis,
efisien, dan efektif.
e) Periodik.
Anggaran merupakan suatu proses yang periodik, dapat bersifat tahunan maupun multi
tahunan.
f) Akurat.
Estimasi anggaran hendaknya tidak memasukkan cadangan yang tersembunyi (hidden
reserve) yang dapat dijadikan sebagai kantong-kantong pemborosan dan inefisiensi
anggaran serta dapat mengakibatkan munculnya underestimate pendapatan dan
overestimate pengeluaran.
g) Jelas.
Anggaran hendaknya sederhana, dapat dipahami masyarakat, dan tidak membingungkan.
h) Dipublikasi.
Anggaran harus diinformasikan kepada masyarakat luas

2.3 FUNGSI ANGGARAN SEKTOR PUBLIK


Mardiasmo (2009), Anggaran sektor publik mempunyai beberapa fungsi utama, yaitu:
1) Anggaran Sebagai Alat Perencanaan (Planning Tool): Anggaran sektor publik dibuat
untuk merencakan tindakan apa yang akan dilakukan oleh pemerintah, berupa biaya
yang dibutuhkan, dan berapa hasil yang diperoleh dari belanja pemerintah tersebut.
2) Anggaran Sebagai Alat Pengendalian (Control Tool): Anggaran sebagai instrumen
pengendalian digunakan untuk menghindari adanya overspending, underspending dan
salah sasaran (misappropriation) dalam pengalokasian anggaran dalam bidang lain yang
bukan merupakan prioritas.
3) Anggaran Sebagai Alat Kebijakan Fiskal (Fiscal Tool): Anggaran sebagai alat kebijakan
fiskal pemerintah digunakan untuk menstabilkan ekonomi dan mendorong pertumbuhan
ekonomi.
4) Anggaran Sebagai Alat Politik (Political Tool): Anggaran merupakan dokumen politik
sebagai bentuk komitmen eksekutif dan kesepakatan legislatif atas penggunaan dana
publik untuk kepentingan tertentu.
5) Anggaran Sebagai Alat Koordinasi dan Komunikasi: Anggaran publik merupakan alat
koordinasi antar bagian dalam pemerintahan. Di samping itu, anggaran publik juga
6
berfungsi sebagai alat komunikasi antar unit kerja dalam lingkungan eksekutif.
6) Anggaran Sebagai Alat Penilaian Kinerja: Kinerja eksekutif akan dinilai berdasarkan
pencapaian target anggaran dan efisiensi pelaksanaan anggaran. Kinerja manajer publik
dinilai berdasarkan berapa yang berhasil ia capai dikaitkan dengan anggaran yang telah
ditetapkan.
7) Anggaran Sebagai Alat Motivasi: Anggaran dapat digunakan sebagai alat untuk
memotivasi manajer dan staffnya agar bekerja secara ekonomis, efektif, dan efisien
dalam mencapai tujuan organisasi yang ditargetkan.
8) Anggaran Sebagai Alat untuk Menciptakan Ruang Publik: Masyarakat, LSM, Perguruan
Tinggi dan berbagai organisasi kemasyarakatan harus terlibat dalam proses
penganggaran publik.

2.4 JENIS-JENIS ANGGARAN SEKTOR PUBLIK


Anggaran sector publik dibedakan menjadi 2 yaitu (Mardiasmo,2009:66):
1) Anggaran Operasional (operation/recurrent budget)
Anggaran operasional digunakan untuk merencanakan kebutuhan sehari – hari dalam
menjalankan pemerintahan. Pengeluaran pemerintah yang dapat dikategorikan ke dalam
angaaran operasional adalah belanja rutin. Belanja rutin (recurrent expenditure) adalah
pengeluaran yang manfaatnya hanyauntuk satu tahun anggaran dan tidak daapt
menambah asset atau kekayaan bagi pemerintah. Disebut rutin karena sifat pengeluaran
tersebut dilakukan berulang – ulang pada setiap tahunnya. Secara umum, pengeluaran
yang masuk kategori anggaran operasional antara lain belanja administrasi umum dan
belanja operasi dan pemeliharaan.
2) Anggaran Modal/Investasi (capital/investment expenditure)
Anggaran modal menunjukkan rencana jangka Panjang dan pembelanjaan atas aktiva
tetap seperti gedung, peralatan, kendaraan, perabot dan sebagainya. Pengeluaran modal
yang besar biasanya dilakukan dengan menggunakan pinjaman. Belanja ivestasi/modal
adalah pengeluaran yang manfaatnya cenderung melebihi satu tahun anggaran dan akan
menambah asset atau kekayaan pemerintah dan selanjutnya akan menmbah aggaran rutin
biaya operasional dan pemeliharaan.

7
BAB 3
PENUTUPAN

3.1 KESIMPULAN
Anggaran sektor publik merupakan instrumen akuntabilitas atas pengelolaan dana publik
dan pelaksanaan program-program. Anggaran sektor publik ini harus dapat dipertanggung
jawabkan kepada publik agar diberi kritikan serta masukan. Karena keberadaan organisasi sektor
publik bertujuan untuk memberikan pelayanan dan kersejahteraan kepada masyarakat. Menurut
Mardiasmo (2018:83), prinsip anggaran 8 yaitu otoritas oleh legislative, komprehensif, keutuhan
anggaran, nondiscretionary appropriation, periodic, akurat, jelas, dan dipublikasi. Dan menurut
Mardiasmo (2009), Anggaran sektor publik mempunyai beberapa fungsi utama, yaitu sebagai
Alat Perencanaan (Planning Tool), sebagai Alat Pengendalian (Control Tool), sebagai Alat
Kebijakan Fiskal (Fiscal Tool), sebagai Alat Politik (Political Tool), sebagai Alat Koordinasi
dan Komunikasi, sebagai Alat Penilaian Kinerja, sebagai Alat Motivasi, dan sebagai Alat untuk
Menciptakan Ruang Publik. Anggaran sector publik dibedakan menjadi 2 yaitu anggaran
Operasional (operation/recurrent budget) dan anggaran Modal/Investasi (capital/investment
expenditure) (Mardiasmo,2009:66).

8
DAFTAR PUSTAKA
Mardiasmo, 2005. Akuntansi Sektor Publik. Andi. Yogyakarta

Anda mungkin juga menyukai