Disusun Oleh:
Indah Nurlaili Safitri (2142400005)
Nasilatul Maghfirah (2142400019)
Siti Rumaanatul Hasanah (2142400026)
1
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama allah SWT yang maha pemurah dan lagi mah penyayang,
puji syukur kami panjatkan kehadirat allah SWT, yang telah melimpahkan hidayah,
inayah dan rahmatnya sehingga kami mampu menyelesaikan makalah Pengantar
Akuntansi dengan judul “Karakteristik Perusahaan Dagang” tepat pada waktunya.
Penyusunan makalah sudah kami lakukan semaksimal mungkin dengan dukungan
dari banyak pihak, sehingga bisa memudahkan dalam penyusunan. Untuk itu kami pun
tidak lupa mengucapkan terima kasih dari berbagai pihak yang sudah membantu kami
dalam rangka menyelesaikan makalah ini.
Tetapi tidak lepas dari semua itu, kami sadar sepenuhnya bahwadalam makalah
ini masih terdapat banyak kekurangan baik dari segi penyusunan Bahasa serta aspek-
aspek lainnya. Maka dari itu, dengan lapang dada kami membuka seluas-luasnya pintu
bagi para pembaca yang ingin memberikan kritik ataupun sarannya demi
menyempurnakan makalah ini.
Akhirnya penyusun sangat berharap semoga dari makalah yang sederhana ini bisa
bermanfaat dan juga besar keinginan kami bsa menginspirasi para pembaca untk
mengangkat berbagai permasalahan lainnya yang masih berhubugan pada makalah-
makalah berikutnya.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
COVER................................................................................................................................1
KATA PENGANTAR.........................................................................................................2
DAFTAR ISI.......................................................................................................................3
BAB I...................................................................................................................................4
PENDAHULUAN...............................................................................................................4
1.1 Latar Belakang...................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah..............................................................................................4
1.3 Tujuan Masalah..................................................................................................4
BAB II ................................................................................................................................5
PEMBAHASAN..................................................................................................................5
1. Transaksi Pembelian...................................................................................7
a. Diskon Pembelian.................................................................................8
b. Return Pembelian..................................................................................9
2. Transaksi Penjualan....................................................................................11
a. Penjualan Tunai....................................................................................11
b. Penjualan Kredit...................................................................................12
c. Diskon penjualan..................................................................................13
d. Retur Penjualan.....................................................................................14
BAB III............................................................................................................................18
PENUTUP.......................................................................................................................18
3.1 Kesimpulan.......................................................................................................18
3.2 Saran.................................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................19
3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Layaknya sebuah bisnis berjalan,perusahaan manufaktur juga menggunakan siklus
akuntansi untuk menyiapkan laporan keuangan.Namun perusahaan dagang ini terdapat
perbedaan penerapan siklus akuntansi secara teknis antara perusahaan manufaktur dengan
jenis perusahaan lainnya seperti perusahaan jasa dan dagang.Perusahaan manufaktur
memiliki proses pengolahan dari bahan baku menjadi bahan jadi dengan melalui proses
produksi terlebih dahulu.
4
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Perusahaan Dagang
Secara umum, perusahaan dagang merupakan perusahaan yang aktivitas
utamanya membeli, menyimpan dan menjual kembali barang dagang tanpa
memberikan nilai tambah terhadapnya. Yang dimaksud nilai tambah berupa mengolah
atau mengubah bentuk atau sifat barang, sedemikian rupa sehingga memiliki nilai jual
yang tinggi.
Perusahan dagang , dalam susatu aktivitas operasionnalnya mendapatkan
pendapatan, namun pendapatan yang didapatkan berasal dari transaksi jual beli
barang. Perusahaan dagang mempunyai aktivitas utama dengan memperjual belikan
barang dagangannya yang berupa bahan baku, barang setengah jadi, atau barang jadi.
Selain dari itu, barang yang diperdagangkan berupa dari hasil pertanian, perkebunan,
hasil hutan, dan barang hasil industri pengolahan (manufacture).
5
barang dagangan.dalam perusahaan jasa pengurangan barang dagangan tersebut
tidak terjadi.
3. Siklus keuangan untuk transaksi penerimaan,pengeluaran kas,dan pendanaan
(financing).
6
2.5 Macam-macam Transaksi dalam Perusahaan dagang
Macam-macam transaksi yang berhubungan dengan kegiatan utama perusahaan
dagang. Seperti transaksi pembelian, pembayaran, penjualan dan penerimaan uang.
1. Transaksi pembelian
Transaksi pembelian barang dagang dalam perusahaan dagang yang
ditunjukan unutk di jual Kembali akan dicatat pada perkiraan pembelian. Pembelian
dapat dilakukan secara tunai atau kredit dan bisa juga Sebagian tunai dan sebagian
sisanya secara kredit. Sedangkan pembelian barang yang ditujukan untuk di pakai
dalam memenuhi kebutuhan sendiri dan tidak dijual Kembali akan dicatat pada
perkiraan tersendiri.
Contoh: transaksi pembelian peralatan kantor maka akan dicatat dalam perkiraan
peralatan, dan bukan perkiraan pembelian. Begitu juga pembelian perlengkapan juga
dicatat pada perkiraan tersendiri, yaitu perkiraan perlengkapan. Bukti transaksi ini
biasanya berupa faktur untuk pembelian secara kredit dan kuitansi untuk pembelian
yang dilakukan secara tunai.
7
Pembelian barang dagang yang dicatat dengan sistem periodik :
a. Diskon pembelian
Diskon pembelian (purchase dicounts) biasanya diberikan oleh penjual dengan
tujuan agar pembeli dapat melunasi utangnya sebelum tanggal jatuh tempo, atau
pelunasan dalam jangka waktu diskon. Diskon yang diterima dicatat dalam
perkiraan diskon pembelian (system periodik) atau mengurangi persediaan atau
harga pokok barang dagang yang dibeli (system perpetual). Sebagai akibat adanya
diskon pembelian itu, maka jumlah utang yang harus dibayar akan berkurang,
yaitu jumlah akhir faktur dikurangi dengan diskon pembelian yang diterima.
Contohnya, Perusahaan Jelutung membeli barang dengan nilai faktur Rp
2.000.000,- tanggal 2 Mei dengan syarat pembayaran 2/10, n/30. Dibaca faktur
tersebut akan jatuh tempo pada 2 Juni dan besarnya diskon adalah 2% dengan hari
terakhir periode diskon pada tanggal 12 Mei. Jika Perusahaan Jelutung
mengambil kredit bank untuk memenuhi pembayaran tersebut dan masa kredit 20
hari, dengan bunga 12 % pertahun di hitung sebagai berikut :
8
JURNAL UMUM Halaman : 1
Tanggal Keterangan No Bukti Reff Debit Kredit
2006
Mei 2 Persedian barang dagang 13 2.000.000
Kas 11 2.000.000
(pembelian persesian tunai)
b. Return pembelian
Diwaktu melakukan transaksi pembelian barang, kadang kadang barang yang
dibeli itu tidak sesuai dengan barang yang dipesan, atau mengalami kerusakan
dalam perjalanan. Maka dalam perjanjian biasanya telah disepakati bahwa pihak
pembeli berhak mengembalikan barang yang rusak tersebut kepada penjual.
Dalam hal ini apabila pembelian barang yang akan dikembalikan itu dilakukan
secara tunai, maka penjual akan mengembalikan uang tunai kepada pembeli.
Sebaliknya, bila pembelian dilakukan secara kredit, maka pembeli akan membuat
nota-nota debit sebagai bukti pengurangan utangnya. Pembeli bisa menggunakan
Salinan dari nota debit tersebut sebagai dasar untuk mencatat return pembelian,
atau menunggu persetujuan dari penjual.
9
15 Mei 2006
Perusahaan jelutung
No: 01/CN
Jl. Yunus Sanis 1
Kepada Yth. Toko Ririn
Jambi
NOTA KREDIT
Kami kirim Kembali 10 galon air minum dalam kemasan karena tak sesuai dengan pesanan Rp
10.00,-
10
JURNAL UMUM Halaman: 1
Reff
Tanggal Keterangan No. Bukti Debit Kredit
.
2006
Mei 2 Persediaan barang dagang 13 2.000.000
Utang dagang 31 2.000.000
(pembelian persediaan
kredit)
2. Transaksi penjualan
Transaksi penjualan barang dagang dalam perusahaan dagang dapat dilakukan
baik secara tunai maupun kredit, atau Sebagian secara tunai dan sisanya dibayar
secara kredit. Setiap transaksi penjualan barang dagang dicatat dalam perkiraan
penjualan dan juga memengaruhiharga pokok penjualan, laba kotor, dan persediaan
barang dagang. Bukti transaksi yang digunakan adalah berupa faktura tau bukti
penerimaan kas.
Transaksi penjualan dan transaksi pembalian dalam perusahaan dagang
merupakan transaksi yang paling sering terjadi dan merlukan pencatatan yang sama
dan berulang-ualang.
a. Penjualan tunai
Transaksi penjualan lazimnya dilakukan secara tunai. Pembali langsung
menyerahkan sejumlah uang tunai yang oleh penjual dicatat melalui registrasi kas.
Setiap hari, jumlah yang masuk dalam mesin registrasi kas dihitung dan uangnya
kemudian disetorkan perusahaan ke rekening di bank.
Contoh:perusaahan jelutung pasa tanggal 2 mei melakukan penjualan tuna sebesar
rp.1.000.000,pelanggan membayar 2.5% atas pembayaran tersebut yang langsung
di potong dari rekening perusaahan jelutung pada tanggal 31 mei.jurnal atas
transaksi penjualan tersebut:
11
JURNAL UMUM Halaman: 1
Tanggal Keterangan No. Bukti Reff. Debit Kredit
2006
Mei 2 Kas 11 1.000.000
Penjualan 41 1.000.000
(penjualan tunai)
Pada system persediaan perpetual, saat barang dijual, harga pokok penjualan dan
pengurangan persediaan barang dagang juga harus di catat. Dengan demikian,
perkiraan persediaan barang dagang akan menunjukkan saldo seharusnya
persediaan yang masih tersisa di tangan (belum terjual). Begitu pula besarnya
saldo harga pokok penjualan dapat langsung diketahui. Anggaplah bahwa dari
transaksi tersebut, besarnya pokok penjualan pada tanggal 2 mei Rp 700.00,-.
Jurnal untuk mencatat harga pokok penjualan dan pengurangan persediaan barang
dagang adalah:
b. Penjualan kredit
Dalam transaksi bisnis, biasanya penjual lebih menyukai penjualan secara
tunai. Hal ini karena adanya kepastian kas masuk,sehingga risiko dalam bisnis
dapat diminimalisasi. Sebaliknya, pembeli biasanya mencari alternatif untuk
menunda pembayaran dengan membeli secara kredit, dan pembeli mempunyai
kesempatan untuk mengalokasi dananya untuk keperluan yang lainnya.
12
Contoh nya perusaahan jelutung telah menjual senilai rp 2.000.000 Dan harga
pokok penjualan di ketahui rp 1.450.000,-. Ayat jurnal yang dibuat adalah:
Penjualan kredit
Tanggal Keterangan No. Bukti Reff. Debit Kredit
2006
Mei 3 Piutang dagang 12 2.000.000
Penjualan 41 2.000.000
(mencatat penjualan kredit)
c. Diskon penjualan
Dalam transaksi jual beli biasanya diikuti dengan suatu perjanjian antara
penjual dan pembeli yang sifatnya mengikat. Syarat pembayaran adalah salah satu
isi perjanjian yang erat hubungannya dengan pemberian diskon penjualan, jangka
Dwaktu pembayaran, dan besarnya diskon yang diberikan.
Untuk lebih jelasnya, berikut ini dikemukakan beberapa syarat pembayaran (term
of payment) yang umumnya terjadi dalam perjanjian jual beli yang dilakukan
secara kredit.
n/30, artinya padasyarat iniharga faktur harus dilunasi paling lambat 30
hari setelah terjadinya penyerahan barang dan jumlah yang harus dibayar
adalah jumlah akhir yang tertera dalam faktur.
2/10 n/30, artinya dengan syarat ini pembeli akan diberikan diskon 2% jika
ia membayar harga faktur paling lambat 10 hari setelah tanggal transaksi,
sedangkan waktu pembayaran paling lambat adalah 30 hari. 2 =
(pembilang) artinya besarnya presentase diskon, 10 = (penyebut) artinya
batas waktu mendapatkan diskon dan n/30 = batas akhir pelunasan faktur.
EOM (end of month), artinya dengan syrat ini harga faktur harus dilunasi
paling lambat10 hari setelah akhir bulan berjalan.
n/10 EOM, artinya dengan syarat ini harga faktur harus dilunasi paling
lambat 10 hari setelah akhir bulan, tanpa mendapat diskon.
Berikut ini conoh transaksi perusaahan jelutung pada 4 mei menjual barang
dagang dengan syarat pembayaran 2\10n/30 seharga rp 5.50p.000 kepada toko
rara,dianggap toko rara membayar dalam periode diskon dan harga pokok
penjualan barang dagang tersebut Rp 4.600.000,-. Ayat jurnal yangdibuat sebagai
berikut.
13
JURNAL UMUM Halaman: 1
Tanggal Keterangan No. Bukti Reff. Debit Kredit
2006
Mei 4 Piutang dagang 12 5.500.000
Penjualan 41 5.500.000
(mencatat penjualan kredit)
10 Kas 11 5.390.000
Diskon Penjualan 42 110.000
Piutang dagang 12 5.500.000
(penerimaan pembayaran)
d. Retur penjualan
Setelah transaksi penjualan dilakukan dimana barang yang telah dikirimkan
kepada pembeli, maka dapat terjadi transaksi retur penjualan. Artinya, sejumlah
barang yang telah dijual/dikirimkan, dikembalikan lagi oleh pihak pembeli dengan
alas an tertentu. Misalnya, karena rusak atau tidak sesuai dengan pesanannya.
Bagi pihak penjual pengembalian barang tersebut akan mengurangi piutang
(tagihannya), sehingga penjual harus menerbitkan nota kredit untuk mengurangi
piutangnya dan kemudian mencatatnya kedalam perkiraan retur penjualan.
15 Mei 2006
Perusahaan jelutong
No: 01/CN
Jl. Yunus Sanis 1
Kepada Yth. Toko Rara
Jambi
NOTA KREDIT
Telah kami terima Kembali 10 sak tepung terigu Rp. 20.000,- karena tak sesuai dengan perasaan.
Perkiraan piutang telah kami kredit kembali
14
Berdasarkan data retur penjualan diatas dan di anggap harga pokok penjualan
sebesar Rp. 150.000,-. Ayat jurnal yang dibuat adalah sebagai berikut:
15
mendebit persediaan barang dagang.syarat ini dalam transaksi bisa di tulis FOB
shipping point.
Cos insurance and freight (CIF)
artinya,dalam perjanjian jual beli disepakati bahwa penjual menanggung
semua biaya angkut serta premi asuransi barang dalam perjalanan.kadang-
kadang syarat ini di lengkapi lagi dengan tanggungan biaya komisi oleh
penjualan,sehingga syarat ini di tulis menjadi CIFIC (cost insurance and freight
inclusive commission). Contoh:jika diketahui pada tanggal 10 mei PT Mendalo
membeli barang dagang dari PT Telanai secara kredit Rp 500.000 syarat
penyerahan FOB Shipping Point.joka diketahui harus membayar tunai beban
angkutan sebesar Rp.120.000.
Jurnal Umum Halaman 1
Tanggal Keterangan No. Bukti Reff Debit Kredit
2006
Mei 10 Persediaan Barang dagang 13 500,000
Utang Dagang 31 500,000
(mencatat pembelian kredit)
Pajak
Pada saat penjualan dilakukan,baik penjualan tunai maupun penjualan
kredit, penjual akan memungut Pajak Pertambahan Nilai (PPN) yang besarnya
10% dari Barang Kena Pajak atau Jasa Kena Pajak (BPK/JKP).
Setiap transaksi penjualan yang menimbulkan faktur pajak Iuran akan dikredit
pada perkiraan utang PPN, sedangkan transaksi pembelian yang menimbulkan
faktur pajak masukan akan didebit pada perkiraan utang PPN. Misalnya; PT
mendalo akan mencatat penjualan kredit kepada toko ririn sebesar Rp.
1.000.000,-Atas penjualan tersebut dikenakan PPN 10%. Maka jurnal yang di
buat adalah:
16
Jika dalam periode yang sama PT mendalo juga membeli baranag dari pemasok
dengan nilai Rp 500.000,- dan dikenakan PPN 10% maka jurnal yang dibuat
adalah:
Bila dianggap dalam transaksi tersebut adalah untuk satu periode, maka besarnya
utang pajak yang harus di setorkan perusahaan ke bank persepsi sebesar Rp
50.000,- atau (Rp 100.000,- dikurangi Rp 50.000,-). Jurnal yang dibuat berkaitan
dengan setorn pajak PPN ini adalah:
BAB III
17
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan dalam bab sebelumnya, dapat dismpulkan bahwa
perusahaan dagang merupakan perusahaan yang aktivitas utamanya adalah
membeli barang untuk dijual kembali tanpa mengelolahnya terlebih dahulu.Selain
itu, akuntansi perusahaan qdagang memiliki sedikit perbedaan dengan akuntansi
perusahaan jasa. Perbedaan itu terletak pada akun-akun yang muncul, yaitu akun
pembelian,akun penjualan, akun potongan pembelian, akun potongan penjualan,
akun retur pembelian, akun retur penjualan, akun biaya angkut, akun biaya
pengiriman, akun persediaan, akun utang dagang, akun piutang usaha, dan akun
HPP. Akuntansi dalam perusahaan dagang memiliki tiga siklus, yaitu tahap
pencatatan, tahap pengikhtisaran, dan tahap pelaporan. Dalam tahap pelaporan,
yang dilaporkan pada umumnya adalah laporan laba/rugi, laporan perubahan
modal, dan neraca.
3.2 Solusi
Kami sebagai penulis tentang Pajak Proporsional sangat berharap kritik dan saran
pembaca apabila kami dalam menulis terdapat kesalahan dalam menulis makalah
ini.Semoga makalah sederhana ini dapat di pahami bagi siapun yang membacanya.
DAFTAR PUSTAKA
18
Akuntansi transaksi perusahaan dagang dan karakteristiknya
https://accurate.id/akuntansi/transaksi-perusahaan-dagang-dan-karakteristiknya/ Diakses pada
tanggal 23 Oktober 2021 pukul 10.23
Makalah akuntansi Perusahaan dagang https://id.scribd.com/document/325941302/Makalah-
Akuntansi-Perusahaan-Dagang Diakses pada tanggal 17 November 2021 pukul 20.43
Dr. Wiwin Yadiati, S.E., M.Si., Ak. & Ilham Wahyudi, S.E., M.Si. 2006 PENGANTAR
AKUNTANSI Ramawangun, Jakarta
19