Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

KARAKTERISTIK PERUSAHAAN DAGANG


Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pengantar Akuntansi
Dosen Pengampu: Moh. Fakhri Siddiqi, M.Akun.

Disusun Oleh:
Indah Nurlaili Safitri (2142400005)
Nasilatul Maghfirah (2142400019)
Siti Rumaanatul Hasanah (2142400026)

UNIVERSITAS NURUL JADID


FAKULTAS SOSIAL DAN HUMANIORA
PROGAM STUDI EKONOMI
PAITON PROBOLINGGO
2021/2022

1
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama allah SWT yang maha pemurah dan lagi mah penyayang,
puji syukur kami panjatkan kehadirat allah SWT, yang telah melimpahkan hidayah,
inayah dan rahmatnya sehingga kami mampu menyelesaikan makalah Pengantar
Akuntansi dengan judul “Karakteristik Perusahaan Dagang” tepat pada waktunya.
Penyusunan makalah sudah kami lakukan semaksimal mungkin dengan dukungan
dari banyak pihak, sehingga bisa memudahkan dalam penyusunan. Untuk itu kami pun
tidak lupa mengucapkan terima kasih dari berbagai pihak yang sudah membantu kami
dalam rangka menyelesaikan makalah ini.
Tetapi tidak lepas dari semua itu, kami sadar sepenuhnya bahwadalam makalah
ini masih terdapat banyak kekurangan baik dari segi penyusunan Bahasa serta aspek-
aspek lainnya. Maka dari itu, dengan lapang dada kami membuka seluas-luasnya pintu
bagi para pembaca yang ingin memberikan kritik ataupun sarannya demi
menyempurnakan makalah ini.
Akhirnya penyusun sangat berharap semoga dari makalah yang sederhana ini bisa
bermanfaat dan juga besar keinginan kami bsa menginspirasi para pembaca untk
mengangkat berbagai permasalahan lainnya yang masih berhubugan pada makalah-
makalah berikutnya.

Probolinggo, 23 Oktober 2021

Penyusun

2
DAFTAR ISI
COVER................................................................................................................................1
KATA PENGANTAR.........................................................................................................2
DAFTAR ISI.......................................................................................................................3
BAB I...................................................................................................................................4
PENDAHULUAN...............................................................................................................4
1.1 Latar Belakang...................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah..............................................................................................4
1.3 Tujuan Masalah..................................................................................................4

BAB II ................................................................................................................................5

PEMBAHASAN..................................................................................................................5

2.1 Pengertian Perusahaan Dagang.........................................................................5

2.2 Karakteristik Perusahaan Dagang.....................................................................5

2.3 Siklus Perusahaan Dagang................................................................................5

2.4 Transaksi Perusahaan Dagang..........................................................................6

2.5 Macam-macam Transaksi Perusahaan Dagang................................................7

1. Transaksi Pembelian...................................................................................7

a. Diskon Pembelian.................................................................................8

b. Return Pembelian..................................................................................9

2. Transaksi Penjualan....................................................................................11

a. Penjualan Tunai....................................................................................11

b. Penjualan Kredit...................................................................................12

c. Diskon penjualan..................................................................................13

d. Retur Penjualan.....................................................................................14

e. Beban Angkut dan Pajak......................................................................15

BAB III............................................................................................................................18

PENUTUP.......................................................................................................................18

3.1 Kesimpulan.......................................................................................................18

3.2 Saran.................................................................................................................18

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................19

3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Layaknya sebuah bisnis berjalan,perusahaan manufaktur juga menggunakan siklus
akuntansi untuk menyiapkan laporan keuangan.Namun perusahaan dagang ini terdapat
perbedaan penerapan siklus akuntansi secara teknis antara perusahaan manufaktur dengan
jenis perusahaan lainnya seperti perusahaan jasa dan dagang.Perusahaan manufaktur
memiliki proses pengolahan dari bahan baku menjadi bahan jadi dengan melalui proses
produksi terlebih dahulu.

1.2 Rumusan masalah


1. Apa Pengertian Perusahaan Dagang?
2. Apa saja Karakteristik Perusahaan Dagang?
3. Apa saja Siklus dalam Perusahaan Dagang?
4. Apa saja Transaksi dalam Perusahaan Dagang?
5. Apa saja macam-macan Transaksi dalam Perusahaan Dagang?
1.3 Tujuan Masalah
1. Agar Mahasiswa dan Mahasiswi dapat mengetahui dan memahami apa pengertian
Perusahaan Dagang.
2. Agar Mahasiswa dan Mahasiswi dapat mengetahui dan memahami apa saja
Karakteristik dalam Perusahaan Dagang.
3. Agar Mahasiswa dan Mahasiswi dapat mengetahui dan memahami Apa saja Siklus
dalam Perusahaan Dagang.
4. Agar Mahasiswa dan Mahasiswi dapat mengetahui dan memahami Apa saja
Transaksi dalam Perusahaan Dagang.
5. Agar Mahasiswa dan Mahasiswi dapat mengetahui dan memahami Apa saja macam-
macan Transaksi dalam Perusahaan Dagang.

4
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Perusahaan Dagang
Secara umum, perusahaan dagang merupakan perusahaan yang aktivitas
utamanya membeli, menyimpan dan menjual kembali barang dagang tanpa
memberikan nilai tambah terhadapnya. Yang dimaksud nilai tambah berupa mengolah
atau mengubah bentuk atau sifat barang, sedemikian rupa sehingga memiliki nilai jual
yang tinggi.
Perusahan dagang , dalam susatu aktivitas operasionnalnya mendapatkan
pendapatan, namun pendapatan yang didapatkan berasal dari transaksi jual beli
barang. Perusahaan dagang mempunyai aktivitas utama dengan memperjual belikan
barang dagangannya yang berupa bahan baku, barang setengah jadi, atau barang jadi.
Selain dari itu, barang yang diperdagangkan berupa dari hasil pertanian, perkebunan,
hasil hutan, dan barang hasil industri pengolahan (manufacture).

2.2 Karakteristik Perusahaan Dagang


Perusahaan ini juga memiliki karakteristik yang khas dan berbeda dengan perusahaan
non dagang. Karakteristik tersebut mempengaruhi proses inti dari perusahaan ini.
Karakteristik perusahaan dagang adalah: 
1. Memiliki aktivitas utama beruba membeli, menjual, menyimpan di gudang
penyimpanan dan kembali menjual. 
2. Tidak melakukan proses produksi barang
3. Perhitungan total  keuntungan berpatokan dengan total hasil penjualan dikurangi
biaya pembelian dan biaya operasional Perusahaan tidak melakukan proses
produksi terhadap barang-barang yang dijual.
4. Barang yang dijual langsung dijual tanpa melalui proses pengolahan atau
perubahan sedikit pun. 
5. Kegiatan akuntansi berlandaskan dengan akun persediaan barang, yaitu
perhitungan harga pokok penjualan dan laporan laba rugi memakai bentuk single
step dan multiple step.

2.3 Siklus Perusahaan Dagang


Siklus perusahaan Dagang meliputi, Siklus pengeluaran,Siklus pendapatan,dan Siklus
keuangan.
1. Siklus Pengeluaran dalam perusahaan dagang meliputi transaksi pembelian barang
dagangan.dibanding dengan perusahaan jasa,siklus pengeluaran dalam bidang
usaha ini mempunyai lingkup yang lebih luas.pengeluaran tidak hanya untuk
mendapatkan aktiva tetap,tetapi bahkan yang paling tinggi frekuensi aktivitasnya
adalah pengeluaran untuk mendapatkan persediaan barang dagangan.dengan
demikian,siklus pengeluaran meliputi pengeluaran modal dan juga pengeluaran
pendapatan.
2. Siklus pendapatn dalam perusahaan radagang meliputi penyerahan hak atas
barang dagangan kepada pelanggan.dibanding perusahaan jasa siklus pendapatan
dalam perusahaan dagang selalu diikuti dengan pengurangan nilai persediaan

5
barang dagangan.dalam perusahaan jasa pengurangan barang dagangan tersebut
tidak terjadi.
3. Siklus keuangan untuk transaksi penerimaan,pengeluaran kas,dan pendanaan
(financing).

2.4 Transaksi perusahaan dagang


Jenis transaksi akuntansi perusahaan dagang berdasarkan hubungan bisnis Jenis
transaksi akuntansi dapat didasarkan pada berbagai sudut pandang. Yang pertama
akan kita bahas adalah jenis-jenis transaksi akuntansi menurut hubungan
kelembagaan, yaitu transaksi eksternal dan internal.
 Transaksi eksternal
Ini melibatkan perdagangan barang dan jasa dengan uang. Oleh karena itu,
dapat dikatakan bahwa setiap transaksi yang dilakukan oleh dua orang atau dua
organisasi dengan satu pembelian dan yang lainnya menjual dianggap sebagai
transaksi eksternal. Ini juga disebut transaksi bisnis. Contoh: Jika Perusahaan A
membeli bahan mentah untuk produksinya dari Perusahaan B, maka ini disebut
transaksi eksternal.
 Transaksi internal
Mereka tidak melibatkan penjualan apa pun, melainkan proses lain dalam
organisasi. Ini mungkin termasuk menghitung gaji karyawan dan memperkirakan
nilai depresiasi aset tertentu.
Transaksi akuntansi pada perusahaan dagang mengacu pada setiap aktifitas
bisnis yang menghasilkan efek langsung pada status keuangan dan laporan
keuangan bisnis dagang. Transaksi adalah yang berhubungan dengan kegiatan
utama perusahaan dagang. Seperti transaksi pembelian, pembayan, penjualan, dan
penerimaan uang.

6
2.5 Macam-macam Transaksi dalam Perusahaan dagang
Macam-macam transaksi yang berhubungan dengan kegiatan utama perusahaan
dagang. Seperti transaksi pembelian, pembayaran, penjualan dan penerimaan uang.
1. Transaksi pembelian
Transaksi pembelian barang dagang dalam perusahaan dagang yang
ditunjukan unutk di jual Kembali akan dicatat pada perkiraan pembelian. Pembelian
dapat dilakukan secara tunai atau kredit dan bisa juga Sebagian tunai dan sebagian
sisanya secara kredit. Sedangkan pembelian barang yang ditujukan untuk di pakai
dalam memenuhi kebutuhan sendiri dan tidak dijual Kembali akan dicatat pada
perkiraan tersendiri.
Contoh: transaksi pembelian peralatan kantor maka akan dicatat dalam perkiraan
peralatan, dan bukan perkiraan pembelian. Begitu juga pembelian perlengkapan juga
dicatat pada perkiraan tersendiri, yaitu perkiraan perlengkapan. Bukti transaksi ini
biasanya berupa faktur untuk pembelian secara kredit dan kuitansi untuk pembelian
yang dilakukan secara tunai.

JURNAL UMUM Halaman : 1


Ref
Tanggal Keterangan No Bukti Debit Kredit
f
2006
Jan 3 Persedian barang dagang 13 25.000
Kas 11 25.000
(pembelian persesian tunai)

Pembelian barang dagang secara kredit dicatat sebagai berikut :

JURNAL UMUM Halaman : 1


Tanggal Keterangan No Bukti Reff Debit Kredit
2006
Jan 3 Persedian barang dagang 13 25.000
Utang dagang 31 25.000
(pembelian persesian tunai)

7
Pembelian barang dagang yang dicatat dengan sistem periodik :

JURNAL UMUM Halaman : 1


Ref
Tanggal Keterangan No Bukti Debit Kredit
f
2006
Jan 3 Persedian barang dagang 45 25.000
Utang dagang 31 25.000
(pembelian persesian tunai)

a. Diskon pembelian
Diskon pembelian (purchase dicounts) biasanya diberikan oleh penjual dengan
tujuan agar pembeli dapat melunasi utangnya sebelum tanggal jatuh tempo, atau
pelunasan dalam jangka waktu diskon. Diskon yang diterima dicatat dalam
perkiraan diskon pembelian (system periodik) atau mengurangi persediaan atau
harga pokok barang dagang yang dibeli (system perpetual). Sebagai akibat adanya
diskon pembelian itu, maka jumlah utang yang harus dibayar akan berkurang,
yaitu jumlah akhir faktur dikurangi dengan diskon pembelian yang diterima.
Contohnya, Perusahaan Jelutung membeli barang dengan nilai faktur Rp
2.000.000,- tanggal 2 Mei dengan syarat pembayaran 2/10, n/30. Dibaca faktur
tersebut akan jatuh tempo pada 2 Juni dan besarnya diskon adalah 2% dengan hari
terakhir periode diskon pada tanggal 12 Mei. Jika Perusahaan Jelutung
mengambil kredit bank untuk memenuhi pembayaran tersebut dan masa kredit 20
hari, dengan bunga 12 % pertahun di hitung sebagai berikut :

Diskon 2% dari Rp 2.000.000 Rp 40.000


Bunga selama 20 hari dengan suku bunga 12%
atas pinjaman sebesar Rp 1.960.000 Rp 13,067
Penghematan dari pinjaman Rp 26 .933

Pada sistem persediaan perpetual, pembeli pada awalnya mendebit pesediaan


barang dagang sebesar nilai fatkur. Pada saat membayar faktur, pemebelian
mengkredit persediaan barang sebesar diskon/potongan pemebelian yang di ambil.
Dengan demikian, persediaan barang dagang mempeerlihatkan harga pokok bersih
bagi pembeli. Berdasarkan contoh kasus perusahaan Jelatung. Pencatatan jika
mengambil diskon sebagi berikut :

8
JURNAL UMUM Halaman : 1
Tanggal Keterangan No Bukti Reff Debit Kredit
2006
Mei 2 Persedian barang dagang 13 2.000.000
Kas 11 2.000.000
(pembelian persesian tunai)

12 Utang dagang 31 2.000.000


Kas 11 1.960.000
Persedian barang dagang 13 40.000
(pembayaran utang dagang)

Jika perusahaan Jelatung tidak mengambil diskon pembeliaan, dalam arti


pembayaran baru dapat dilakukan pada tanggal 2 Juni, maka pembayaran akan
dicatat sebagai berikut :
JURNAL UMUM Halaman : 1
Tanggal Keterangan No Bukti Ref Debit Kredit
f
2006
Juni 2 Utang dagang 31 2.000.000
Kas 11 2.000.000
(pembelian persesian tunai)

b. Return pembelian
Diwaktu melakukan transaksi pembelian barang, kadang kadang barang yang
dibeli itu tidak sesuai dengan barang yang dipesan, atau mengalami kerusakan
dalam perjalanan. Maka dalam perjanjian biasanya telah disepakati bahwa pihak
pembeli berhak mengembalikan barang yang rusak tersebut kepada penjual.
Dalam hal ini apabila pembelian barang yang akan dikembalikan itu dilakukan
secara tunai, maka penjual akan mengembalikan uang tunai kepada pembeli.
Sebaliknya, bila pembelian dilakukan secara kredit, maka pembeli akan membuat
nota-nota debit sebagai bukti pengurangan utangnya. Pembeli bisa menggunakan
Salinan dari nota debit tersebut sebagai dasar untuk mencatat return pembelian,
atau menunggu persetujuan dari penjual.

9
15 Mei 2006
Perusahaan jelutung
No: 01/CN
Jl. Yunus Sanis 1
Kepada Yth. Toko Ririn
Jambi
NOTA KREDIT
Kami kirim Kembali 10 galon air minum dalam kemasan karena tak sesuai dengan pesanan Rp
10.00,-

Kode park Nama perkiraan


31 Utang dagang Rp. 100.000,-
14 Persediaan barang dagang Rp. 100.000,-
Dibuat oleh: Disetujui oleh:

Jurnal untuk mencatat transaksi ini adalah sebagai berikut:


JURNAL UMUM Halaman: 1
Tanggal Keterangan No. Bukti Reff. Debit Kredit
2006
Mei 7 Utang dagang 31 100.000
Persediaan barang
13 100.000
dagang
(retur pembelian)

Jika pembelian barang dagang sebelumnya membayar faktur,makasih jumpah


nota debit aka di kirungkan dari nilai faktur sebelum diskon pembelian di
perhitungkan,dalam contoh di atas Karen telah di kembali kan senilai rp 100.000
makas jumlah utang dagang menjadi rp 1.900.000 atau rp(2.000.000 di kurang
100.000-).dengan demikian,bilang membayar dalam periode diskon,besar nya diskon
menjadi 38.000 atu (2%xrp 1.900.000-). Jurnal pencatatanya sebagai berikut:

10
JURNAL UMUM Halaman: 1
Reff
Tanggal Keterangan No. Bukti Debit Kredit
.
2006
Mei 2 Persediaan barang dagang 13 2.000.000
Utang dagang 31 2.000.000
(pembelian persediaan
kredit)

7 Utang dagang 31 100.000


Persediaan barang dagang 13 100.000
(pembelian barang)

12 Utang dagang 31 1.900.000


Kas 11 1.862.000
Persediaan barang
13 38.000
dagang
(pembayaran utang
dagang)

2. Transaksi penjualan
Transaksi penjualan barang dagang dalam perusahaan dagang dapat dilakukan
baik secara tunai maupun kredit, atau Sebagian secara tunai dan sisanya dibayar
secara kredit. Setiap transaksi penjualan barang dagang dicatat dalam perkiraan
penjualan dan juga memengaruhiharga pokok penjualan, laba kotor, dan persediaan
barang dagang. Bukti transaksi yang digunakan adalah berupa faktura tau bukti
penerimaan kas.
Transaksi penjualan dan transaksi pembalian dalam perusahaan dagang
merupakan transaksi yang paling sering terjadi dan merlukan pencatatan yang sama
dan berulang-ualang.
a. Penjualan tunai
Transaksi penjualan lazimnya dilakukan secara tunai. Pembali langsung
menyerahkan sejumlah uang tunai yang oleh penjual dicatat melalui registrasi kas.
Setiap hari, jumlah yang masuk dalam mesin registrasi kas dihitung dan uangnya
kemudian disetorkan perusahaan ke rekening di bank.
Contoh:perusaahan jelutung pasa tanggal 2 mei melakukan penjualan tuna sebesar
rp.1.000.000,pelanggan membayar 2.5% atas pembayaran tersebut yang langsung
di potong dari rekening perusaahan jelutung pada tanggal 31 mei.jurnal atas
transaksi penjualan tersebut:

11
JURNAL UMUM Halaman: 1
Tanggal Keterangan No. Bukti Reff. Debit Kredit
2006
Mei 2 Kas 11 1.000.000
Penjualan 41 1.000.000
(penjualan tunai)

Pada system persediaan perpetual, saat barang dijual, harga pokok penjualan dan
pengurangan persediaan barang dagang juga harus di catat. Dengan demikian,
perkiraan persediaan barang dagang akan menunjukkan saldo seharusnya
persediaan yang masih tersisa di tangan (belum terjual). Begitu pula besarnya
saldo harga pokok penjualan dapat langsung diketahui. Anggaplah bahwa dari
transaksi tersebut, besarnya pokok penjualan pada tanggal 2 mei Rp 700.00,-.
Jurnal untuk mencatat harga pokok penjualan dan pengurangan persediaan barang
dagang adalah:

JURNAL UMUM Halaman: 1


Tanggal Keterangan No. Bukti Reff. Debit Kredit
2006
Mei 2 Harga Pokok Penjualan 49 700.000
Persediaan barang dagang 13 700.000
(mencatat harga pokok penj.)

Sedangkan ayatjurnal untuk mencatat transaksi sevice charge yang dibebankan


oleh bank atas penjualan tersebut adalah:

JURNAL UMUM Halaman: 1


Tanggal Keterangan No. Bukti Reff. Debit Kredit
2006
Mei 31 Beban kartu kredit 57 25.000
Kas 11 25.000
(mencatat beban kartu kredit)

b. Penjualan kredit
Dalam transaksi bisnis, biasanya penjual lebih menyukai penjualan secara
tunai. Hal ini karena adanya kepastian kas masuk,sehingga risiko dalam bisnis
dapat diminimalisasi. Sebaliknya, pembeli biasanya mencari alternatif untuk
menunda pembayaran dengan membeli secara kredit, dan pembeli mempunyai
kesempatan untuk mengalokasi dananya untuk keperluan yang lainnya.

12
Contoh nya perusaahan jelutung telah menjual senilai rp 2.000.000 Dan harga
pokok penjualan di ketahui rp 1.450.000,-. Ayat jurnal yang dibuat adalah:

Penjualan kredit
Tanggal Keterangan No. Bukti Reff. Debit Kredit
2006
Mei 3 Piutang dagang 12 2.000.000
Penjualan 41 2.000.000
(mencatat penjualan kredit)

Harga pokok penjualan 49 1.450.000


Persediaan barang dagang 13 1.450.000
(mencatat harga pokok penj.)

c. Diskon penjualan
Dalam transaksi jual beli biasanya diikuti dengan suatu perjanjian antara
penjual dan pembeli yang sifatnya mengikat. Syarat pembayaran adalah salah satu
isi perjanjian yang erat hubungannya dengan pemberian diskon penjualan, jangka
Dwaktu pembayaran, dan besarnya diskon yang diberikan.
Untuk lebih jelasnya, berikut ini dikemukakan beberapa syarat pembayaran (term
of payment) yang umumnya terjadi dalam perjanjian jual beli yang dilakukan
secara kredit.
 n/30, artinya padasyarat iniharga faktur harus dilunasi paling lambat 30
hari setelah terjadinya penyerahan barang dan jumlah yang harus dibayar
adalah jumlah akhir yang tertera dalam faktur.
 2/10 n/30, artinya dengan syarat ini pembeli akan diberikan diskon 2% jika
ia membayar harga faktur paling lambat 10 hari setelah tanggal transaksi,
sedangkan waktu pembayaran paling lambat adalah 30 hari. 2 =
(pembilang) artinya besarnya presentase diskon, 10 = (penyebut) artinya
batas waktu mendapatkan diskon dan n/30 = batas akhir pelunasan faktur.
 EOM (end of month), artinya dengan syrat ini harga faktur harus dilunasi
paling lambat10 hari setelah akhir bulan berjalan.
 n/10 EOM, artinya dengan syarat ini harga faktur harus dilunasi paling
lambat 10 hari setelah akhir bulan, tanpa mendapat diskon.

Berikut ini conoh transaksi perusaahan jelutung pada 4 mei menjual barang
dagang dengan syarat pembayaran 2\10n/30 seharga rp 5.50p.000 kepada toko
rara,dianggap toko rara membayar dalam periode diskon dan harga pokok
penjualan barang dagang tersebut Rp 4.600.000,-. Ayat jurnal yangdibuat sebagai
berikut.

13
JURNAL UMUM Halaman: 1
Tanggal Keterangan No. Bukti Reff. Debit Kredit
2006
Mei 4 Piutang dagang 12 5.500.000
Penjualan 41 5.500.000
(mencatat penjualan kredit)

Harga pokok penjualan 49 4.600.000


Persediaan barang dagang 13 4.600.000
(mencatat harga pokok penj.)

10 Kas 11 5.390.000
Diskon Penjualan 42 110.000
Piutang dagang 12 5.500.000
(penerimaan pembayaran)

d. Retur penjualan
Setelah transaksi penjualan dilakukan dimana barang yang telah dikirimkan
kepada pembeli, maka dapat terjadi transaksi retur penjualan. Artinya, sejumlah
barang yang telah dijual/dikirimkan, dikembalikan lagi oleh pihak pembeli dengan
alas an tertentu. Misalnya, karena rusak atau tidak sesuai dengan pesanannya.
Bagi pihak penjual pengembalian barang tersebut akan mengurangi piutang
(tagihannya), sehingga penjual harus menerbitkan nota kredit untuk mengurangi
piutangnya dan kemudian mencatatnya kedalam perkiraan retur penjualan.

15 Mei 2006
Perusahaan jelutong
No: 01/CN
Jl. Yunus Sanis 1
Kepada Yth. Toko Rara
Jambi
NOTA KREDIT
Telah kami terima Kembali 10 sak tepung terigu Rp. 20.000,- karena tak sesuai dengan perasaan.
Perkiraan piutang telah kami kredit kembali

Kode park Nama perkiraan


44 Return penjualan Rp. 200.00
12 Piutang dagang Rp. 200.000
Dibuat oleh: Disetujui oleh:

14
Berdasarkan data retur penjualan diatas dan di anggap harga pokok penjualan
sebesar Rp. 150.000,-. Ayat jurnal yang dibuat adalah sebagai berikut:

JURNAL UMUM Halaman: 1


Tanggal Keterangan No. Bukti Reff. Debit Kredit
2006
Mei 31 Return penjualan 44 200.000
Piutang dagang 12 200.000
(mencatat retur penjualan)

Persediaan barang dagang 13 150.000


Harga pokok penjualan 49 150.000
(mencatat hpp retur penj.)

e. Beban angkut dan pajak


Pada saat membeli atau menjual barang dagang, biasanya perlu mengeluarkan
ongkos angkut dari toko atau sampai kegudang pembelian. Sehingga harga
perolehan barang tersebut terdiri dari harga beli ditambah dengan ongkos (biaya
angkutnya). Disamping itu, terdapat jugamasalah perpajakan seperti pengenaan
pajak pertambahan Nilai (PPN) dan pajak penghasilan (misalnya, PPh pasal 22).
 Beban Angkut
Dalam perjanjian jual beli, syarat penyerahan barang berhubungan dengan
berpindahnya hak milik atas barang yang diperjual belikan. Dalam hal ini
ditentukan siapa yang akan menanggung biaya pegangkutan. Sehingga syarat
penyerahan merupakan suatu kesepakatan antara penjual dengan pembeli
tentang pemindahan hak milik disertai biaya pengiriman barang dari Gudang
penjual sampai di Gudang pembeli.
 franko gudang pembeli(free on board destination)
 Artinya,barang yang di perjualbelikan Akan menjadi hak milik pembeli pada
saat barang tersebut sampai di gudang pembeli. Sehingga segala bentuk resiko
yang timbul selama dalam perjalanan menjadi tanggung jawab penjualan
termasuk ongkos angkut barang tersebut.penjual Akan men catat ongkos angkut
ini sebagai began angkut yang di laporkan dalam laporan laba rugi.syarat ini
dalam transaksi di tulis dengan FOB Destination.
 franko gudang penjualan(free on board shipping point)
Artinya,barang yang sudah di perjualbelikan Akan menjadi hak milik pembeli
pada saat barang sudah keluar dari gudang penjualan,dan segala bentuk resiko
yang timbul selema perjalanan menjadi tanggung jawab pembeli termasuk
ongkos barang tersebut.ongkos angkut ini bagi pembeli akan menjadi total biaya
dalam pembelian barang di Tambahkan ke dalam harga pkok barang dengan

15
mendebit persediaan barang dagang.syarat ini dalam transaksi bisa di tulis FOB
shipping point.
 Cos insurance and freight (CIF)
artinya,dalam perjanjian jual beli disepakati bahwa penjual menanggung
semua biaya angkut serta premi asuransi barang dalam perjalanan.kadang-
kadang syarat ini di lengkapi lagi dengan tanggungan biaya komisi oleh
penjualan,sehingga syarat ini di tulis menjadi CIFIC (cost insurance and freight
inclusive commission). Contoh:jika diketahui pada tanggal 10 mei PT Mendalo
membeli barang dagang dari PT Telanai secara kredit Rp 500.000 syarat
penyerahan FOB Shipping Point.joka diketahui harus membayar tunai beban
angkutan sebesar Rp.120.000.
Jurnal Umum Halaman 1
Tanggal Keterangan No. Bukti Reff Debit Kredit
2006
Mei 10 Persediaan Barang dagang 13 500,000
Utang Dagang 31 500,000
(mencatat pembelian kredit)

Persediaan barang dagang 13 120,000


Kas 11 120,000
(mencatat beban angkut)

 Pajak
Pada saat penjualan dilakukan,baik penjualan tunai maupun penjualan
kredit, penjual akan memungut Pajak Pertambahan Nilai (PPN) yang besarnya
10% dari Barang Kena Pajak atau Jasa Kena Pajak (BPK/JKP).
Setiap transaksi penjualan yang menimbulkan faktur pajak Iuran akan dikredit
pada perkiraan utang PPN, sedangkan transaksi pembelian yang menimbulkan
faktur pajak masukan akan didebit pada perkiraan utang PPN. Misalnya; PT
mendalo akan mencatat penjualan kredit kepada toko ririn sebesar Rp.
1.000.000,-Atas penjualan tersebut dikenakan PPN 10%. Maka jurnal yang di
buat adalah:

JURNAL UMUM Halaman: 1


Tanggal Keterangan No. Bukti Reff. Debit Kredit
2006
Mei 10 Piutang dagang 12 1.100.000
Penjualan 41 1.000.000
Utang PPN 38 100.000
(mencatat penjualan kredit)

16
Jika dalam periode yang sama PT mendalo juga membeli baranag dari pemasok
dengan nilai Rp 500.000,- dan dikenakan PPN 10% maka jurnal yang dibuat
adalah:

JURNAL UMUM Halaman: 1


Tanggal Keterangan No. Bukti Reff. Debit Kredit
2006
Mei 6 Persediaan barang dagang 13 500.000
Utang PPN 38 50.000
Utang PPN 31 550.000
(mencatat pembelian barang)

Bila dianggap dalam transaksi tersebut adalah untuk satu periode, maka besarnya
utang pajak yang harus di setorkan perusahaan ke bank persepsi sebesar Rp
50.000,- atau (Rp 100.000,- dikurangi Rp 50.000,-). Jurnal yang dibuat berkaitan
dengan setorn pajak PPN ini adalah:

JURNAL UMUM Halaman: 1


Tanggal Keterangan No. Bukti Reff. Debit Kredit
2006
Apr 1 Utang PPN 38 500.000
Kas 11 50.000
(mencatat pembelian barang)

BAB III

17
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan dalam bab sebelumnya, dapat dismpulkan bahwa
perusahaan dagang merupakan perusahaan yang aktivitas utamanya adalah
membeli barang untuk dijual kembali tanpa mengelolahnya terlebih dahulu.Selain
itu, akuntansi perusahaan qdagang memiliki sedikit perbedaan dengan akuntansi
perusahaan jasa. Perbedaan itu terletak pada akun-akun yang muncul, yaitu akun
pembelian,akun penjualan, akun potongan pembelian, akun potongan penjualan,
akun retur pembelian, akun retur penjualan, akun biaya angkut, akun biaya
pengiriman, akun persediaan, akun utang dagang, akun piutang usaha, dan akun
HPP. Akuntansi dalam perusahaan dagang memiliki tiga siklus, yaitu tahap
pencatatan, tahap pengikhtisaran, dan tahap pelaporan. Dalam tahap pelaporan,
yang dilaporkan pada umumnya adalah laporan laba/rugi, laporan perubahan
modal, dan neraca.
3.2 Solusi
Kami sebagai penulis tentang Pajak Proporsional sangat berharap kritik dan saran
pembaca apabila kami dalam menulis terdapat kesalahan dalam menulis makalah
ini.Semoga makalah sederhana ini dapat di pahami bagi siapun yang membacanya.

DAFTAR PUSTAKA
18
Akuntansi transaksi perusahaan dagang dan karakteristiknya
https://accurate.id/akuntansi/transaksi-perusahaan-dagang-dan-karakteristiknya/ Diakses pada
tanggal 23 Oktober 2021 pukul 10.23
Makalah akuntansi Perusahaan dagang https://id.scribd.com/document/325941302/Makalah-
Akuntansi-Perusahaan-Dagang Diakses pada tanggal 17 November 2021 pukul 20.43
Dr. Wiwin Yadiati, S.E., M.Si., Ak. & Ilham Wahyudi, S.E., M.Si. 2006 PENGANTAR
AKUNTANSI Ramawangun, Jakarta

19

Anda mungkin juga menyukai