Anda di halaman 1dari 13

PERATURAN AKADEMIK REPISI TERBARU TAHUN PELAJARAN 2020/2021

PERATURAN AKADEMIK  SD NEGERI MARGAMULYA

UPTD PENDIDIKAN WILAYAH CIKATOMAS  KABUPATEN  TASIKMALAYA

 
BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

1.   Peraturan Akademik  merupakan seperangkat ketentuan yang mengatur persyaratan kehadiran,


ketentuan penilaian, ujian sekolah, remedial dan pengayaan, kenaikkan kelas, kelulusan, dan hak-
hak lainnya bagi siswa MI ATTAUFIQ PEKKAE UPTD Pendidikan Wilayah TANETE RILAU  Kabupaten
BARRU.

2.   Peraturan Akademik  merupakan  ketentuan yang mengatur hak-hak siswa menggunakan


fasilitas yang dimiliki sekolah untuk kegiatan belajar.

3.   Peraturan Akademik  merupakan  peraturan yang mengatur layanan konsultasi kepada


guru kelas dan guru mata pelajaran.

4.   Siswa MI ATTAUFIQ PEKKAE UPTD Pendidikan Wilayah TANETE RILAU   Kabupaten BARRU adalah
anggota masyarakat yang sedang mengikuti proses pendidikan di MI ATTAUFIQ PEKKAE UPTD
Pendidikan Wilayah TANETE RILAU   Kabupaten BARRU.

5.   Penilaian Harian adalah kegiatan yang dilakukan secara periodik untuk mengukur pencapaian
kompetensi peserta didik setelah menyelesaikan satu Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar, atau lebih
dalam satu kali pembelajaran.

6.   Penilaian Tengah Semester (PTS) adalah kegiatan yang dilakukan untuk mengukur pencapaian
kompetensi peserta didik setelah melaksanakan 36 kegiatan pembelajaran atau 2 tema dalam
kegiatan pembelajaran.

7.   Penilaian Akhir Semester (PAS) adalah kegiatan yang dilakukan untuk mengukur pencapaian
kompetensi peserta didik di akhir semester gasal. Cakupan penilaian meliputi seluruh indikator yang
merepresentasikan KD pada semester gasal.

8.   Penilaian Akhir Tahun (PAT) adalah kegiatan yang dilakukan di akhir tahun semester genap untuk
mengukur kompetensi peserta didik di semester genap. Cakupan penilaian meliputi seluruh indikator
yang merepresentasikan KD pada semester genap.

9.  Ujian Sekolah (US) adalah kegiatan yang dilakukan untuk mengukur pencapaian kompetensi
peserta didik sebagai pengakuan terhadap prestasi belajar dan penyelesaian dari satuan pendidikan.

 
BAB II

KETENTUAN KEHADIRAN

Pasal 2

1.   Tingkat kehadiran siswa dalam mengikuti pelajaran dan melaksanakan tugas dari guru


minimal adalah 85% dari  total jumlah tatap muka dan total jumlah tugas dari guru.

2.   Setiap siswa harus hadir dan mengikuti dengan aktif pada seluruh kegiatan pembelajaran di kelas
atau di luar kelas baik teori maupun praktik.

3.   Ketidakhadiran karena sakit, harus ada keterangan dari orang tua secara tertulis atau surat
keterangan dokter dan tidak diperhitungkan dalam ketentuan yang diatur dalam ayat (1) pasal ini.

4.   Ketidakhadiran siswa karena sebab lain harus ada surat keterangan dari orang tua atau wali
murid/ wali siswa dan sebanyak-banyaknya 3 (tiga) hari dalam satu tahun.

BAB III

KETENTUAN PENILAIAN

Pasal 3

Perencanaan Penilaian

 1.      Satuan Pendidikan menetapkan KKM untuk peserta didik kelas I sampai kelas VI melalui rapat
dewan guru

2.      Satuan pendidikan menetapkan POS atau panduan penyelenggaraan penilaian hasil belajar
peserta didik yang meliputi penilaian akhir dan ujian sekolah.

3.      Satuan pendidikan membentuk tim pengembang penilaian dengan tugas antara lain
merencanakan dan melaksanakan segala sesuatu terkait dengan kegiatan Penilaian Akhir Semester
(PAS), Penilaian Akhir Tahun (PAT), dan Ujian Sekolah (US), misalnya penetapan jadwal pelaksanaan,
penataan ruang, dan pengawas ruang.

4.      Satuan pendidikan membentuk tim pengembang penilaian dengan tugas antara lain
merencanakan dan melaksanakan segala sesuatu terkait dengan kegiatan Penilaian Akhir Semester
(PAS), Penilaian Akhir Tahun (PAT), dan Ujian Sekolah (US), misalnya penetapan jadwal pelaksanaan,
penataan ruang, dan pengawas ruang.

Pasal 4

Pelaksanaan Penilaian

 
Satuan pendidikan melaksanakan penilaian hasil belajar sesuai perencanaan penilaian. Pelaksanaan
penilaian oleh satuan pendidikan meliputi kegiatan antara lain: penyiapan perangkat penilaian,
sarana, administrasi, tempat, sumber daya manusia, dan proses pelaksanaan penilaian.

Pasal 5

Pengolahan, Pemanfaatan, dan Tindak Lanjut Hasil Penilaian

 1.      Setelah selesai melakukan kegiatan PAS, PAT, dan US, satuan pendidikan melakukan
pengolahan hasil penilaian. Ruang lingkup pengolahan yang dilakukan oleh satuan pendidikan antara
lain pengolahan nilai rapor dan pengolahan nilai PAS, PAT, dan US.

2.       Dari hasil pengolahan yang telah dianalisis, satuan pendidikan memperoleh informasi tentang
pencapaian kompetensi peserta didik pada semua mata pelajaran untuk masingmasing tingkat kelas.
Pemanfaatan dan tindak lanjut yang dilakukan oleh satuan pendidikan terhadap hasil analisis adalah:

a.       Membuat laporan kemajuan belajar peserta didik (rapor) setelah mempertimbangkan hasil
penilaian oleh pendidik dan kemajuan belajar lainnya dari setiap peserta didik.

b.       Menata kembali seluruh materi pembelajaran setelah melihat hasil penilaian akhir semester
atau akhir tahun.

c.       Melakukan perbaikan dan penyempurnaan instrumen penilaian.

d.       Merancang program pembelajaran pada semester berikutnya.

e.       Membina peserta didik yang tidak naik kelas.

Pasal 6

Penilaian Harian

 1.       Penilaian Harian dilakukan dalam bentuk tes tertulis, lisan, atau penugasan.

2.       Penilaian harian tertulis direncanakan berdasarkan pemetaan KD dalam proses pembelajaran


yang dilaksanakan minimal satu kali dalam satu tema untuk setiap KD muatan pelajaran

3.       Naskah Penilaian Harian disusun oleh guru kelas dan atau guru mata pelajaran dan sudah
harus tersusun periode pelaksanaannya bersamaan saat penyusunan silabus yang penjabarannya
merupakan bagian dari rencana pelaksanaan pembelajaran dan penilaian.

4.       Penilaian Harian dilaksanakan oleh guru kelas dan atau guru mata pelajaran setelah
menyelesaikan satu Kompetensi Inti (KI), Kompetensi Dasar (KD) atau lebih

5.       Penilaian Harian dapat juga berupa praktik atau berupa penilaian kinerja sesuai dengan
karakteristik materi/KD  (lihat pasal 7 peraturan ini).

6.       Jumlah soal disesuaikan dengan keluasan dan kedalaman materi.

7.       Hasil Penilaian Harian diinformasikan kepada peserta didik sebelum diadakan Penilaian harian
berikutnya.
8.       Penilaian Harian berfungsi untuk perbaikan pembelajaran dan juga sebagai salah satu bahan
untuk pengolahan nilai rapor.

9.       Nilai pengetahuan yang diperoleh dari penilaian harian (NPH) merupakan nilai rerata yang
ditulis dengan menggunakan angka pada rentang 0-100.

Pasal 7

Penilaian Tengah Semester

1.   Naskah Penilaian Tengah Semester (PTS) disusun oleh guru kelas dan atau guru mata


pelajaran dan sudah harus tersusun periode pelaksanaannya bersamaan saat penyusunan silabus
yang penjabarannya merupakan bagian dari rencana pelaksanaan pembelajaran dan penilaian.

2.   Penilaian tengah semester dilaksanakan oleh sekolah secara bersama-sama pada setiap


tingkat/kelas untuk seluruh mata pelajaran setelah 8 atau 9 minggu kegiatan pembelajaran atau 36
pembelajaran dalam 2 tema.

3.   Cakupan materi Penilaian tengah semester meliputi seluruh indikator yang merepresentasikan


seluruh KD pada periode tersebut.

4.   Penilaian tengah semester  berupa tes tertulis berbentuk objektif dan subjektif.

5.   Hasil Penilaian tengah semester  diinformasikan kepada peserta didik selambat-lambatnya satu
minggu setelah pelaksanaan.

Pasal 8

Penilaian Akhir Semester

1.   Naskah Penilaian Akhir Semester  (PAS) disusun oleh guru kelas dan atau guru mata
pelajaran dan sudah harus tersusun periode pelaksanaannya bersamaan saat penyusunan silabus
yang penjabarannya merupakan bagian dari rencana pelaksanaan pembelajaran dan penilaian.

2.   Penilaian akhir semester (PAS) dilaksanakan oleh sekolah secara bersama-sama pada setiap
tingkat/kelas untuk seluruh mata pelajaran di akhir semester gasal.

3.   Cakupan Penilaian akhir semester (PAS) meliputi seluruh indikator yang


merepresentasikan seluruh KD pada semester tersebut.

4.   Penilaian akhir semester  (PAS) berupa tes tertulis berbentuk soal pilihan ganda (PG), isian
singkat, dan soal uraian.

5.   Untuk mata pelajaran tertentu dilaksanakan Penilaian akhir semester (PAS) praktik.
6.   Jumlah soal pada setiap jenjang kelas disesuaikan dengan keluasan dan kedalaman serta
karakteristik materi.

7.   Hasil Penilaian akhir semester  (PAS) diinformasikan kepada peserta didik selambat-lambatnya
7 hari setelah pelaksanaan.

Pasal 9

Penilaian Akhir Tahun

1.   Penilaian Akhir Tahun (PAT) disusun oleh guru kelas dan atau guru mata pelajaran dan sudah
harus tersusun periode pelaksanaannya bersamaan saat penyusunan silabus yang penjabarannya
merupakan bagian dari rencana pelaksanaan pembelajaran dan penilaian.

2.   Penilaian Alkhir Tahun (PAT) dilaksanakan oleh sekolah secara bersama-sama untuk seluruh mata
pelajaran di akhir semester genap.

3.   Cakupan materi Penilaian Akhir Tahun (PAT)  meliputi seluruh indikator yang


merepresentasikan seluruh kompetensi dasar ( KD ) pada semester tersebut.

4.   Penilaian Akhir Tahun (PAT) berupa tes tertulis berbentuk soal objektif dan non objektif yang
berupa soal pilihan ganda (PG), isian singkat, dan soal uraian.

5.   Jumlah soal pada setiap jenjang kelas disesuaikan dengan keluasan dan kedalaman serta
karakteristik materi.

6.   Hasil Penilaian Akhit Tahun (PAT) diinformasikan kepada peserta didik selambat-lambatnya
7 hari setelah pelaksanaan.

Pasal 10

Penilaian Praktik

1.   Penilaian praktik hanya dilakukan pada mata pelajaran tertentu.

2.   Penilaian praktik hanya dilakukan pada indikator yang bersifat praktik.

3.   Pelaksanaan penilaian praktik disesuaikan dengan kegiatan belajar-mengajar yang yang  disusun


dalam penjabaran RPP.

4.   Instrumen dan prosedur penilaian praktik disusun dan dikembangkan oleh guru berdasarkan


ketentuan  yang berlaku.

 
Pasal 11

Penilaian Sikap

1.   Penilaian sikap  harus dilakukan oleh semua guru kelas maupun semua guru mata pelajaran.

2.   Penilaian sikap dilakukan pada indikator yang memiliki ranah afektif.

3.   Pelaksanaan penilaian sikap disesuaikan dengan kegiatan belajar-mengajar yang yang disusun


dalam penjabaran RPP.

4.   Instrumen dan prosedur penilaian sikap disusun dan dikembangkan berdasarkan ketentuan  yang
berlaku.

5.   Hasil penilaian sikap direkap oleh pendidik minimal 2 kali dalam satu semester.

Pasal 12

Ujian Sekolah

1.   Ujian sekolah dilakukan untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik pada semua mata
pelajaran.

2.   Ujian sekolah meliputi ujian tulis dan ujian praktik serta penilaian sikap pada kelompok mata
pelajaran tertentu.

3.   Prosedur dan pelaksanaan ujian sekolah tulis maupun praktik mengikuti ketentuan yang berlaku.

BAB IV

REMEDIAL DAN PENGAYAAN

Pasal 13

Remedial

1.      Remedial merupakan program pembelajaran yang diperuntukkan bagi peserta didik yang
belum mencapai KKM dalam satu KD tertentu. Pembelajaran remedial diberikan segera setelah
peserta didik diketahui belum mencapai KKM.
2.      Pelaksanaan pembelajaran remedial disesuaikan dengan jenis dan tingkat kesulitan yang dapat
dilakukan dengan cara :

a.       Pemberian bimbingan secara individu. Hal ini dilakukan apabila ada beberapa anak yang
mengalami kesulitan yang berbeda-beda, sehingga memerlukan bimbingan secara individual.
Bimbingan yang diberikan disesuaikan dengan tingkat kesulitan yang dialami oleh peserta didik.

b.      Pemberian bimbingan secara kelompok. Hal ini dilakukan apabila dalam pembelajaran klasikal
ada beberapa peserta didik yang mengalami kesulitan.

c.       Pemberian pembelajaran ulang dengan metode dan media yang berbeda. Pembelajaran ulang
dilakukan apabila semua peserta didik mengalami kesulitan. Pembelajaran ulang dilakukan dengan
cara penyederhanaan materi, variasi cara penyajian, peyederhanaan tes/pertanyaan.

d.      Pemanfaatan tutor sebaya, yaitu peserta didik dibantu oleh teman sekelas yang telah mencapai
KKM, baik secara individu maupun kelompok. Pembelajaran remedial diakhiri dengan penilaian
untuk melihat pencapaian peserta didikk pada KD yang diremedial. Pembelajaran remedial pada
dasarnya difokuskan pada KD yang belum tutas dan dapat diberikan berulang-ulang sampai
mencapai KKM dengan waktu hingga batas akhir semester. Apabila hingga akhir semester
pembelajaran remedial belum bisa membantu peserta didik mencapai KKM, pembelajaran remedial
bagi peserta didik tersebut dapat dihentikan. Pendidik tidak dianjurkan memaksakan untuk memberi
nilai tuntas (sesuai KKM) kepada pesertaa didik yang belum mencapai KKM.

Pasal 14

Pengayaan

1.      Pengayaan merupakan program pembeljaran yang diberikan kepada pesera didik yang telah
melampaui KKM.

2.      Fokus pengayaan adalah pendalaman dan perluasan dari kompetensi yang dipelajari.
Pengayaan biasanya diberikan segera setelah peserta didik diketahui telah mencapai KKM
berdasarkan hasil PH. Pembelajaran pengayaan biasanya hanya diberikan sekali, tidak berulang kali
dan  tidak diakhiri dengan penilaian.

3.      Bentuk pelaksanaan pembelajaran pengayaan dapat dilakukan melalui :

a.       Belajar berkelompok, yaitu sekelompok peserta didik yang memiliki mint tertentu diberikan
tugas untuk memecahkan permasalahan, membaca di perpustakaan terkait dengan KD yang
dipelajari pada  jam pelajaran sekolah atau diluar jam pelajaran sekolah. Pemecahan masalah yang
diberikan kepada peserta didik berupa pemecahan masalah nyata. Selain itu, secara berkelompk
peserta didik dapat diminta untuk menyelesaikan sebuah proyek  atau penelitian ilmiah.

b.      Belajar mandiri, yaitu secara mandiri peserta didik belajar mengenai sesuatu yang diminati,
menjadi tutor bagi teman yang membutuhkan. Kegiatan pemecahan masalah nyata, tugas proyek,
ataupun penelitian ilmiah juga dapat dilakukan oleh peserta didik secara mandiri jika kegiatan
tersebut diminati secara mandiri.

  

BAB V

KRITERIA KENAIKKAN KELAS DAN KELULUSAN

Pasal 15

Kriteria Kenaikkan Kelas

Kenaikan kelas peserta didik ditentukan oleh satuan pendidikan, dengan kriteria minimal sebagai
berikut.

1.      Menyelesaikan seluruh program pembelajaran dalam dua semester pada tahun yang diikuti.

2.      Mencapai tingkat kompetensi yang dipersyaratkan, minimal sama dengan KKM yang telah
ditetapkan oleh satuan pendidikan.

3.      Mencapai nilai sikap untuk semua mata pelajaran minimal BAIK.

4.      Tidak terdapat nilai kurang dari KKM maksimal pada dua mata pelajaran.

5.      Nilai ekstrakurikuler kepramukaan minimal BAIK.

6.      Ketidakhadiran siswa tanpa keterangan maksimal 15% dari jumlah hari efektif.

Pasal 16

Kriteria Kelulusan dari Satuan Pendidikan

Peserta didik dinyatakan lulus dari satuan pendidikan, dengan kriteria minimal sebagai berikut.

1.      Menyelesaikan seluruh program pembelajaran.

2.      Memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata pelajaran.

3.      Lulus ujian sekolah

BAB VI

HAK PESERTA DIDIK  MENGGUNAKAN FASILITAS


 

Pasal 17

Fasilitas Perpustakaan

1.   Setiap siswa secara otomatis menjadi anggota perpustakaan.

2.   Setiap siswa berhak meminjam buku perpustakaan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

3.   Setiap siswa berhak memanfaatkan buku perpustakaan sebagai sumber belajar.

4.   Proses belajar mengajar dapat dilaksanakan di perpustakaan dengan bimbingan guru mata
pelajaran/piket.

5.   Setiap siswa berhak mengakses internet di ruang perpustakaan untuk keperluan tugas mata
pelajaran di luar waktu kegiatan belajar (sesuai jadwal yang ditentukan).

BAB VII

HAK SISWA MENDAPAT LAYANAN PSIKO-EDUKATIF/KONSELING

Pasal 19

1.      Layanan bimbingan psiko-edukatif diselenggarakan oleh guru kelas.

2.      Layanan bimbingan psiko-edukatif diselenggarakan di dalam kelas (bimbingan klasikal) dan di


luar kelas.

3.      Semua peserta didik harus mendapatkan layanan bimbingan psiko-edukatif secara terencana,
teratur dan sistematis sesuai dengan kebutuhan.

4.      Layanan bimbingan psiko-edukatif di dalam kelas.

a.       Merupakan layanan yang dilaksanakan dalam seting kelas, diberikan kepada semua peserta
didik, dalam bentuk tatap muka yang terintegrasi dalam pembelajaran.

b.      Materi layanan bimbingan klasikal meliputi tiga bidang layanan bimbingan psiko-edukatif
diberikan secara proporsional sesuai kebutuhan peserta didik yang meliputi aspek perkembangan
pribadi, sosial, dan belajar.

c.       Materi layanan bimbingan klasikal disusun dalam bentuk rencana pelaksanaan layanan
bimbingan klasikal.

5.      Layanan bimbingan psiko-edukatif di luar kelas.


a.       Bimbingan individual

Dilakukan secara perseorangan untuk membantu peserta didik yang sedang mengalami masalah.
Pelaksanaannya dengan mengidentifikasi masalah,penyebab masalah, menemukan alternatif
pemecahan masalah, dan pengambilan keputusan terbaik.

b.      Bimbingan kelompok

Merupakan kegiatan pemberian bantuan kepada peserta didik melalui kelompok-kelompok kecil
terdiri atas dua sampai sepuluh orang untuk maksud pencegahan masalah, pemeliharaan nilai-nilai,
atau pengembangan keterampilan-keterampilan hidup yang dibutuhkan.

c.       Bimbingan kelas besar atau lintas kelas

Merupakan kegiatan yang bersifat pencegahan, pengembangan yang bertujuan memberikan


pengalaman, wawasan, serta pemahaman yang menjadi kebutuhan peserta didik, baik dalam bidang
pribadi, sosial, dan belajar.

d.      Konsultasi

Merupakan kegiatan berbagi pemahaman dan kepedulian antara guru kelas, orang tua, pimpinan
satuan pendidikan, atau pihak lain yang relevan dalam upaya membangun kesamaan persepsi dan
memperoleh dukungan yang diharapkan dalam memperlancar pelaksanaan program layanan
bimbingan psiko-edukatif.

e.       Konferensi kasus

Merupakan kegiatan yang diselenggarakan oleh guru kelas untuk membahas permasalahan peserta
didik dengan melibatkan pihak-pihak yang dapat memberikan keterangan, kemudahan dan
komitmen bagi penyelesaian masalah peserta didik.

f.        Kunjungan rumah

Merupakan kegiatan mengunjungi tempat tinggal orangtua/wali peserta didik dalam rangka
klarifikasi, pengumpulan data, konsultasi dan kolaborasi untuk penyelesaian masalah peserta didik.

g.      Alih tangan kasus

Merupakan pelimpahan penanganan masalah peserta didik yang membutuhkan keahlian di luar
kewenangan guru kelas. Alih tangan kasus dilakukan dengan menuliskan masalah peserta didik dan
intervensi yang telah dilakukan, serta dugaan masalah yang relevan dengan keahlian profesional
yang melakukan alih tangan kasus.

h.      Advokasi

Adalah layanan bimbingan psiko-edukatif yang dimaksudkan untuk memberi pendampingan peserta
didik yang mengalami perlakuan tidak mendidik, diskriminatif, malpraktik, kekerasan, pelecehan,
dan tindak kriminal.
i.        Kolaborasi

Adalah kegiatan dimana guru kelas bekerja sama dengan berbagai pihak atas dasar prinsip
kesetaraan, saling pengertian, saling menghargai dan saling mendukung.

j.        Pengelolaan media informasi

Merupakan kegiatan penyampaian informasi yang ditujukan untuk membuka dan memperluas
wawasan peserta didik yang diberikan secara tidak langsung melalui media cetak atau elektronik
(seperti website, buku, brosur, leaflet, papan bimbingan).

k.      Pengelolaan kotak masalah

Merupakan kegiatan penjaringan masalah dan pemberian umpan balik terhadap peserta didik yang
memasukan surat masalah ke dalam sebuah kotak yang telah disiapkan guru/sekolah.

BAB VIII

HAK SISWA BERPRESTASI

Pasal 20

1.   Setiap siswa yang berprestasi di bidang akademik maupun non akademik berhak mendapat
penghargaan.

2.   Penghargaan siswa berprestasi berdasarkan ketentuan yang berlaku.

BAB IX

PENUTUP

Pasal 21

Keputusan ini disampaikan kepada pihak-pihak yang terkait untuk dipedomani dan dilaksanakan
dengan sungguh-sungguh.

Pasal 22

Hal-hal yang belum diatur dalam keputusan ini akan ditentukan kemudian.
 

Pasal 24

Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan

Ditetapakan di : PEKKAE

Pada tanggal    : 4 Juli 2021

Kepala MI ATTAUFIQ PEKKAE

MUHAMMAD ZAKARIAH, S.Pd.I.,M.Pd

NIP. 19750425 200012 1 004

Anda mungkin juga menyukai