PERTEMUAN 3
KELOMPOK 2
UNIVERSITAS AIRLANGGA
2021
Tinjauan Kasus
Profil: Jacinda Ardern adalah seorang politikus perdana menteri termuda dalam 150 tahun
terbentuknya Selandia Baru. Dalam latar belakang pendidikannya dia bersekolah didi
Morrinsville sekolah dasar dan menengah dan kemudian di Murupara di tenggara Auckland.
Ia diterima di Universitas Waikato pada tahun 1999 untuk Ilmu Komunikasi dalam Hubungan
Masyarakat dan Ilmu Politik di Sekolah Manajemen Waikato dari tahun 1999- 2001.
Dia pertama kali pindah ke AS dan kemudian ke Inggris di mana dia bekerja sebagai
penasihat kebijakan senior di kantor kabinet Perdana Menteri Inggris Tony Blair selama 2
tahun. Pada awal 2008, Ardern menjadi wanita kedua yang pernah terpilih sebagai Presiden
International Union of Socialist Youth (IUSY) Sesaat sebelum pemilihan nasional tahun
2008, Ardern terpilih sebagai kandidat Partai Buruh untuk anggota parlemen distrik Waikato.
Dia kembali ke Selandia Baru dan pada usia 28 memasuki Dewan Perwakilan Rakyat sebagai
anggota termuda. Pada tahun 2011, ia mencalonkan diri untuk kursi MP mewakili Auckland
Tengah tetapi kalah tipis dari Nikki Kaye (Kaye).
Pada tahun 2014, Ardern sekali lagi kalah dari Kaye untuk kursi MP Auckland
Tengah. Dia akhirnya terpilih sebagai anggota parlemen untuk pemilih Auckland di Mt
Albert pada Februari 2017. Pada bulan Maret dia menjadi wakil pemimpin Partai Buruh dan
menjadi Pemimpin Partai Buruh pada Agustus 2017, kurang dari delapan minggu sebelum
Hari Pemilihan, setelah Andrew Little mengundurkan diri .21 Ardern terpilih sebagai Perdana
Menteri Selandia Baru ke-40 pada 26 Oktober di tahun yang sama.
Kontribusi: Ardern terinspirasi untuk terjun ke dunia politik dan berkontribusi untuk
membuat perubahan kecil di masyarakat. Ardern mencirikan dirinya sebagai 'kutu buku yang
dapat diterima,' dan menggambarkan pendekatannya terhadap kehidupan sebagai 'positif
tanpa henti'. Pada awal tahun 2020, ketika infeksi Covid-19 masih dalam tahap awal,
Selandia Baru merespons dengan relatif cepat dengan memaksa semua pelancong yang tiba
untuk mengisolasi diri dan melarang pertemuan besar di bulan Februari. Ketika ada 102
kasus yang dikonfirmasi pada 23 Maret, Ardern mengumumkan bahwa Selandia Baru akan
dikunci. Ardern tak ragu mengandalkan bukti atau protokol ilmiah saat mengambil
keputusan. Dia sangat bergantung pada sains yang baik dan selama periode penguncian
didampingi oleh Direktur Jenderal Kesehatan. Ardern keahlian di bidang Komunikasi
menangani krisis selama pandemi dengan sangat baik. Ardern mampu menavigasi krisis virus
corona melalui kepemimpinan inklusif dan gaya komunikasinya yang empatik
Tantangan karir: Tapi, tantangan sebenarnya adalah situasi ekonomi. Selandia Baru
khawatir tentang ekonomi. Dimana , Departemen Keuangan Selandia Baru memperkirakan
bahwa negara tersebut dapat melihat tingkat pengangguran 13% dan utang mencapai 53,6%
dari PDB pada tahun 2023. Negara itu akan memasuki pemilihan nasional pada September
2020. Partai Buruh yang dipimpin oleh Ardern berada di 50 persen, turun sembilan poin dari
jajak pendapat sebelumnya yang diterbitkan pada akhir tahun. kepercayaan masyarakat pada
Ardern nyatanya sedikit menurun ketika bagaimana cara Ardern menangani krisis ekonomi
yang dinilai kurang tepat pada waktu itu.
Identifikasi Masalah
Ardern menuai banyak pujian lantaran sikap tanggap dan cepatnya dalam menangani
kasus Covid 19 di Selandia Baru dengan gaya kepemimpinan inklusif dan gaya komunikasi
empatiknya. Selandia baru menjadi salah satu negara yang bertindak cepat melakukan 4-level
Alert System sehingga menekan angka terpaparnya virus dan kematian akibatnya. Namun,
meskipun demikian, Selandia Baru dihadapkan dengan krisis ekonomi yang
mengkhawatirkan. Tindakan melarang pelancong memasuki negara menyebabkan luluh
lantaknya sektor pariwisata, sedangkan Departemen Keuangan juga memperkirakan tingkat
pengangguran di Selandia Baru mencapai 13%. Selain itu, pemerintah juga harus
menggelontorkan dana untuk upah warganya yang sedang dalam masa lockdown, dan pada
akhirnya dana subsidi tersebut akan habis sehingga diperlukan hutang dan pekerja asing
untuk mendapatkan pendapatan.
Tak hanya itu, Clark selaku Menteri Kesehatan juga kecewa dengan keputusan
memulangkan banyak warga negara asing yang seharusnya masih dikarantina atas dasar belas
kasihan. Clark pun memutuskan untuk mengundurkan diri. Berlanjut, hal ini berimbas pada
menurunnya antusiasme politik masyarakat terhadap kepemimpinan Ardern.
Pertanyaan
Jacinda Ardern adalah Perdana Menteri Selandia Baru yang telah berhasil membawa
negaranya keluar dari zona merah Covid-19 dalam waktu yang cukup singkat. Strategi
kepemimpinan menjadi poin utama dalam mencapai keberhasilan yang dicapainya.
Menurut kelompok kami kemampuannya dalam melakukan kepemimpinan yang
inklusif dan gaya komunikasi yang empatik serta kepekaan nya terhadap kondisi yang
sedang terjadi mampu membuat masyarakat merasa yakin akan rencana yang akan ia
lakukan. Sifat agreeableness yang dimilikinya mampu memotivasi masyarakat untuk
ikut serta mencapai tujuan yang ia inginkan. Selain itu jacinda Ardern dikenal sebagai
pemimpin yang menempatkan kebaikan pada poin utama agenda nya. Jacinda
merupakan orang yang menganggap semua yang lakukan adalah hal yang serius dan
semua yang ia lakukan tulus atas dasar kebaikan dan empati. Dengan memegang
teguh prinsip yang ia bawa Jacinda selalu memberikan informasi yang benar atau
tidak menyajikan informasi yang salah , dan mencoba untuk mengelola harapan
semua orang dan pada saat yang sama juga mencoba meyakinkan semua orang.Hal ini
lah yang membuat Jacinda dipercaya oleh sekelompok masyarakat karena ketulusan
dan harapan yang ia berikan kepada mereka. Kemampuan Jacinda dalam
mengkomunikasikan strategi nya melalui pendekatan informal dan memberikan efek
yang menenangkan serta beresonansi dengan baik pada tingkat emosional dengan
orang – orang New Zealand
Jacinda sangat percaya diri (adjustment) akan scenario lock down yang akan ia
lakukan di New Zealand. Dengan berpegang pada acuan protokol ilmiah untuk
mengambil keputusan dan secara berani memutuskan untuk menetapkan peraturan
isolasi mandiri bagi pelancong luar negeri yang berkunjung ke New Zealand. Jacinda
memutuskan tindakan lebih awal dan berusaha keras untuk mengelola krisi dengan
langkah-langkah yang diperlukan.
Pendekatan yang dilakukan dalam Teori X adalah Manusia secara alami tidak
menyukai kerja. Sebagai konsekuensinya, manusia harus diberi “ancaman”
menggunakan tindakan disipliner agar mau bekerja keras dan dapat dikendalikan.
Lalu untuk Teori Y adalah sebaliknya. Teori Y menganggap bahwa manusia bersifat
optimistis dan memiliki tanggung jawab mereka masing - masing.
Menurut kami, Ardern lebih cenderung memiliki pendekatan yang lebih sesuai ke
Teori X. Hal ini dapat dilihat bahwa Ardern yang sangat cepat dan juga cukup keras
dalam menangani kasus COVID-19 ini. Seperti yang ada pada kasus, pada awal
Februari 2020 dimana COVID-19 masih pada awal penyebaran, Selandia Baru
merupakan salah satu negara pertama yang mengantisipasinya. Ardern
mengumumkan pada 14 Maret bahwa para pelancong yang memasuki Selandia Baru
perlu mengisolasi diri selama dua minggu. Hal ini merupakan salah satu peraturan
terberat saat itu padahal di Selandia Baru sendiri kasus COVID-19 masih ada hanya 6
kasus. Lalu pada 19 Maret, Ardern melarang orang asing memasuki negara itu ketika
kasus yang dikonfirmasi hanya 28. Dan ketika penghitungan mencapai 102 kasus
yang dikonfirmasi pada 23 Maret, Ardern mengumumkan bahwa Selandia Baru akan
melakukan lockdown. Ini merupakan contoh keputusan tegas Ardern dalam
memimpin Selandia Baru.
Pada awal Covid'19 di Selandia Baru, dampak positif Pygmalion Effect dirasakan
oleh masyarakat Selandia Baru ketika Ardern berhasil membuat masyarakatnya
mematuhi segala peraturan yang dibuat oleh pemerintah demi menekan angka
penyebaran kasus Covid-19 di Selandia. Terbukti masyarakat disana selalu taat ketika
aturan lockdown diterapkan oleh oleh Pemerintah, dan mengharuskan mereka
melakukan semua aktivitasnya di rumah.
Ada beberapa cara yang dilakukan oleh Ardern dengan memahami keinginan dari
warga negaranya. Misalnya pada saat pemberlakuan lockdown pertama kali di
Selandia Baru diterapkan warga Selandia Baru diberi persentase dari upah normal
oleh pemerintah, hal ini membuat warga nya menaati aturan lockdown yang berlaku.
Tidak hanya melalui obrolan tersebut, cara lain Ardern menjaga komunikasi
dengan masyarakat adalah dengan melakukan briefing harian dengan pejabat tinggi
dan jurnalis sehingga dapat mengurangi miskomunikasi antara informasi yang
diberikan oleh berita dan yang diberikan oleh pemerintah. Kemampuan
berkomunikasi dengan jelas dan konsisten dengan orang-orang melalui pendekatan
informasi. Menjadi salah satu ciri khas gaya kepemimpinan dari Ardern hingga
terbentuknya Pygmalion Effect. Melalui cara-cara tersebut, Ardern berhasil menjaga
Selandia Baru dari lonjakan kasus Covid-19 dan mengurangi bias-bias yang mungkin
terjadi ditengah masyarakat Selandia Baru selama pemberlakuan lockdown.