Anda di halaman 1dari 6

TUGAS KELOMPOK

PERTEMUAN 3

KELOMPOK 2

1. FIKA ARISTA PRIYANDINI 041911233027

2. RIZKI ROFIDA 041911233035

3. DINA PRISTI SETYANA 041911233036

4. PUTRI RAHMADANIA 041911233042

5. AFFRIDA NOVIYANTI BIDARI 041911233048

Mata Kuliah Kepemimpinan

Kelas I / Hari Jum’at / Pukul 07.00 WIB

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS AIRLANGGA

2021

Tinjauan Kasus
Profil: Jacinda Ardern adalah seorang politikus perdana menteri termuda dalam 150 tahun
terbentuknya Selandia Baru. Dalam latar belakang pendidikannya dia bersekolah didi
Morrinsville sekolah dasar dan menengah dan kemudian di Murupara di tenggara Auckland.
Ia diterima di Universitas Waikato pada tahun 1999 untuk Ilmu Komunikasi dalam Hubungan
Masyarakat dan Ilmu Politik di Sekolah Manajemen Waikato dari tahun 1999- 2001.

Dalam karirnya : Setelah lulus, ia menghabiskan waktu bekerja sebagai peneliti di


kantor Perdana Menteri Helen Clark dan Menteri Luar Negeri Phil Goff. Pada tahun 2005
Ardern mendapat kesempatan untuk mendapatkan pengalaman luar negeri (OE)memulai
hubungannya dengan politik pada tahun 1999 pada usia 17 tahun.

Dia pertama kali pindah ke AS dan kemudian ke Inggris di mana dia bekerja sebagai
penasihat kebijakan senior di kantor kabinet Perdana Menteri Inggris Tony Blair selama 2
tahun. Pada awal 2008, Ardern menjadi wanita kedua yang pernah terpilih sebagai Presiden
International Union of Socialist Youth (IUSY) Sesaat sebelum pemilihan nasional tahun
2008, Ardern terpilih sebagai kandidat Partai Buruh untuk anggota parlemen distrik Waikato.
Dia kembali ke Selandia Baru dan pada usia 28 memasuki Dewan Perwakilan Rakyat sebagai
anggota termuda. Pada tahun 2011, ia mencalonkan diri untuk kursi MP mewakili Auckland
Tengah tetapi kalah tipis dari Nikki Kaye (Kaye).

Pada tahun 2014, Ardern sekali lagi kalah dari Kaye untuk kursi MP Auckland
Tengah. Dia akhirnya terpilih sebagai anggota parlemen untuk pemilih Auckland di Mt
Albert pada Februari 2017. Pada bulan Maret dia menjadi wakil pemimpin Partai Buruh dan
menjadi Pemimpin Partai Buruh pada Agustus 2017, kurang dari delapan minggu sebelum
Hari Pemilihan, setelah Andrew Little mengundurkan diri .21 Ardern terpilih sebagai Perdana
Menteri Selandia Baru ke-40 pada 26 Oktober di tahun yang sama.

Kontribusi: Ardern terinspirasi untuk terjun ke dunia politik dan berkontribusi untuk
membuat perubahan kecil di masyarakat. Ardern mencirikan dirinya sebagai 'kutu buku yang
dapat diterima,' dan menggambarkan pendekatannya terhadap kehidupan sebagai 'positif
tanpa henti'. Pada awal tahun 2020, ketika infeksi Covid-19 masih dalam tahap awal,
Selandia Baru merespons dengan relatif cepat dengan memaksa semua pelancong yang tiba
untuk mengisolasi diri dan melarang pertemuan besar di bulan Februari. Ketika ada 102
kasus yang dikonfirmasi pada 23 Maret, Ardern mengumumkan bahwa Selandia Baru akan
dikunci. Ardern tak ragu mengandalkan bukti atau protokol ilmiah saat mengambil
keputusan. Dia sangat bergantung pada sains yang baik dan selama periode penguncian
didampingi oleh Direktur Jenderal Kesehatan. Ardern keahlian di bidang Komunikasi
menangani krisis selama pandemi dengan sangat baik. Ardern mampu menavigasi krisis virus
corona melalui kepemimpinan inklusif dan gaya komunikasinya yang empatik

Tantangan karir: Tapi, tantangan sebenarnya adalah situasi ekonomi. Selandia Baru
khawatir tentang ekonomi. Dimana , Departemen Keuangan Selandia Baru memperkirakan
bahwa negara tersebut dapat melihat tingkat pengangguran 13% dan utang mencapai 53,6%
dari PDB pada tahun 2023. Negara itu akan memasuki pemilihan nasional pada September
2020. Partai Buruh yang dipimpin oleh Ardern berada di 50 persen, turun sembilan poin dari
jajak pendapat sebelumnya yang diterbitkan pada akhir tahun. kepercayaan masyarakat pada
Ardern nyatanya sedikit menurun ketika bagaimana cara Ardern menangani krisis ekonomi
yang dinilai kurang tepat pada waktu itu.

Identifikasi Masalah

Ardern menuai banyak pujian lantaran sikap tanggap dan cepatnya dalam menangani
kasus Covid 19 di Selandia Baru dengan gaya kepemimpinan inklusif dan gaya komunikasi
empatiknya. Selandia baru menjadi salah satu negara yang bertindak cepat melakukan 4-level
Alert System sehingga menekan angka terpaparnya virus dan kematian akibatnya. Namun,
meskipun demikian, Selandia Baru dihadapkan dengan krisis ekonomi yang
mengkhawatirkan. Tindakan melarang pelancong memasuki negara menyebabkan luluh
lantaknya sektor pariwisata, sedangkan Departemen Keuangan juga memperkirakan tingkat
pengangguran di Selandia Baru mencapai 13%. Selain itu, pemerintah juga harus
menggelontorkan dana untuk upah warganya yang sedang dalam masa lockdown, dan pada
akhirnya dana subsidi tersebut akan habis sehingga diperlukan hutang dan pekerja asing
untuk mendapatkan pendapatan.

Tak hanya itu, Clark selaku Menteri Kesehatan juga kecewa dengan keputusan
memulangkan banyak warga negara asing yang seharusnya masih dikarantina atas dasar belas
kasihan. Clark pun memutuskan untuk mengundurkan diri. Berlanjut, hal ini berimbas pada
menurunnya antusiasme politik masyarakat terhadap kepemimpinan Ardern.

Pertanyaan

1. Berdasarkan artikel diatas, hitunglah lima besar ciri kepribadian Jacinda


Ardern. Apa kepribadian paling dan paling sedikit yang dimiliki Jacinda
Ardern? Anda mungkin diperbolehkan untuk mencari informasi yang
dikumpulkan di artikel lain (yaitu internet, majalah, dll).

Jacinda Ardern adalah Perdana Menteri Selandia Baru yang telah berhasil membawa
negaranya keluar dari zona merah Covid-19 dalam waktu yang cukup singkat. Strategi
kepemimpinan menjadi poin utama dalam mencapai keberhasilan yang dicapainya.
Menurut kelompok kami kemampuannya dalam melakukan kepemimpinan yang
inklusif dan gaya komunikasi yang empatik serta kepekaan nya terhadap kondisi yang
sedang terjadi mampu membuat masyarakat merasa yakin akan rencana yang akan ia
lakukan. Sifat agreeableness yang dimilikinya mampu memotivasi masyarakat untuk
ikut serta mencapai tujuan yang ia inginkan. Selain itu jacinda Ardern dikenal sebagai
pemimpin yang menempatkan kebaikan pada poin utama agenda nya. Jacinda
merupakan orang yang menganggap semua yang lakukan adalah hal yang serius dan
semua yang ia lakukan tulus atas dasar kebaikan dan empati. Dengan memegang
teguh prinsip yang ia bawa Jacinda selalu memberikan informasi yang benar atau
tidak menyajikan informasi yang salah , dan mencoba untuk mengelola harapan
semua orang dan pada saat yang sama juga mencoba meyakinkan semua orang.Hal ini
lah yang membuat Jacinda dipercaya oleh sekelompok masyarakat karena ketulusan
dan harapan yang ia berikan kepada mereka. Kemampuan Jacinda dalam
mengkomunikasikan strategi nya melalui pendekatan informal dan memberikan efek
yang menenangkan serta beresonansi dengan baik pada tingkat emosional dengan
orang – orang New Zealand

Sifat Kepribadian Jacinda dalam hal keteguhan (Conscientiousness) dalam


menjalankan tanggung jawab yang dibawa nya menjadi poin penting dalam
keberhasilan kepemimpinannya. Jacinda selalu menganggap serius semua yang ia
lakukan, hal dapat kita lihat ketika WHO telah mengeluarkan pedoman untuk
mengatasi pandemic bagi setiap negara, Namun New Zealand meningkatkan
pengujian nya lagi. Ketaatan pada protokol Ilmiah juga menjadi acuannya dalam
mengambil keputusan strateginya. Serta ia juga memiliki integritas tinggi mengenai
hal yang ia perbuat. Jacinda tidak akan memberikan informasi yang salah untuk
dibagikan kepada masyarakatnya.

Lalu ia juga memiliki tekad tinggi (surgency) dalam menyelesaikan kasus


covid-19 tercermin bagaimana ia mempersiapkan strategi pengambilan tindakan lebih
awal dan berusaha keras mengelola krisis dengan melakukan kerja sama dengan
berbagai pihak mulai dari masyarakat, pemerintah, parlemen, media massa.

Jacinda sangat percaya diri (adjustment) akan scenario lock down yang akan ia
lakukan di New Zealand. Dengan berpegang pada acuan protokol ilmiah untuk
mengambil keputusan dan secara berani memutuskan untuk menetapkan peraturan
isolasi mandiri bagi pelancong luar negeri yang berkunjung ke New Zealand. Jacinda
memutuskan tindakan lebih awal dan berusaha keras untuk mengelola krisi dengan
langkah-langkah yang diperlukan.

Kepribadian intelegensi (Openness) nya yang mampu membuat keputusan,


memecahkan masalah dalam situasi kritis menjadi poin utama dalam keberhasilannya
menangani kasus Covid-19 di New Zealand. Jacinda Ardern mampu membuat
keputusan yang jelas dan tepat dalam menangani kasus Covid 19 hal ini dibuktikan
ketika New Zealand mencatatkan terdapat 6 kasus positive covid-19 di negaranya, ia
segera menerapkan isolasi mandiri bagi pelancong yang akan masuk ke New Zealand
selama dua minggu. Dan Lockdown dilakukan ketika terdapat 102 kasus yang
terkonfirmasi. Dalam kurun waktu kurang lebih 4 bulan dari pelaporan adanya kasus
pertama, New Zealand dinyatakan bebas dari virus covid-19. Strategi yang dilakukan
dengan cepat dan jelas dapat membawa New Zealand menjadi negara tercepat dalam
mengatasi kasus Covid-19. Namun dalam aspek fleksibilitas strategi yang dilakukan
Jacinda menuai kontra dari beberapa pihak pasalnya dalam segi ekonomi strategy
lockdown akan membuat ekonomi New Zealand akan semakin memburuk karena
akan banyak orang kehilangan pekerjaan dan mencari pekerjaan disaat yang
bersamaan, dan penutupan sektor pariwisata akan berdampak besar pada pemasukan
New Zealand

2. Jelaskan bagaimana sikap Jacinda Ardern mengembangkan gaya


kepemimpinannya (Teori X dan Y)!

Pendekatan yang dilakukan dalam Teori X adalah Manusia secara alami tidak
menyukai kerja. Sebagai konsekuensinya, manusia harus diberi “ancaman”
menggunakan tindakan disipliner agar mau bekerja keras dan dapat dikendalikan.
Lalu untuk Teori Y adalah sebaliknya. Teori Y menganggap bahwa manusia bersifat
optimistis dan memiliki tanggung jawab mereka masing - masing.

Menurut kami, Ardern lebih cenderung memiliki pendekatan yang lebih sesuai ke
Teori X. Hal ini dapat dilihat bahwa Ardern yang sangat cepat dan juga cukup keras
dalam menangani kasus COVID-19 ini. Seperti yang ada pada kasus, pada awal
Februari 2020 dimana COVID-19 masih pada awal penyebaran, Selandia Baru
merupakan salah satu negara pertama yang mengantisipasinya. Ardern
mengumumkan pada 14 Maret bahwa para pelancong yang memasuki Selandia Baru
perlu mengisolasi diri selama dua minggu. Hal ini merupakan salah satu peraturan
terberat saat itu padahal di Selandia Baru sendiri kasus COVID-19 masih ada hanya 6
kasus. Lalu pada 19 Maret, Ardern melarang orang asing memasuki negara itu ketika
kasus yang dikonfirmasi hanya 28. Dan ketika penghitungan mencapai 102 kasus
yang dikonfirmasi pada 23 Maret, Ardern mengumumkan bahwa Selandia Baru akan
melakukan lockdown. Ini merupakan contoh keputusan tegas Ardern dalam
memimpin Selandia Baru.

3. Di tengah wabah COVID-19, jelaskan bagaimana efek Pygmalion dari


keterampilan kepemimpinan Jacinda Ardern menangani masa krisis.

Pygmalion Effect adalah teori kepemimpinan yang berfokus pada sikap


pemimpin terhadap pengikut. Pada pygmalion effect terdapat harapan pemimpin dan
bagaimana dia memperlakukan pengikut, kemudian menggunakan informasi tersebut
untuk menjelaskan dan memprediksi perilaku dan kinerja pengikut. Pygmalion Effect
merupakan gaya kepemimpinan dengan efek balik yang positif dari pengikutnya.

Pygmalion Effect dilakukan oleh Ardern melalui gaya kepemimpinan yang


inklusif dan empatik. Gaya kepemimpinan ini lebih berfokus pada pengikut,
bagaimana cara memahami apa yang diinginkan oleh pengikut, menjadi salah satu
poin plus untuk mencari informasi mengenai pengikut dan bisa lebih dekat dengan
pengikut.

Pada awal Covid'19 di Selandia Baru, dampak positif Pygmalion Effect dirasakan
oleh masyarakat Selandia Baru ketika Ardern berhasil membuat masyarakatnya
mematuhi segala peraturan yang dibuat oleh pemerintah demi menekan angka
penyebaran kasus Covid-19 di Selandia. Terbukti masyarakat disana selalu taat ketika
aturan lockdown diterapkan oleh oleh Pemerintah, dan mengharuskan mereka
melakukan semua aktivitasnya di rumah.

Ada beberapa cara yang dilakukan oleh Ardern dengan memahami keinginan dari
warga negaranya. Misalnya pada saat pemberlakuan lockdown pertama kali di
Selandia Baru diterapkan warga Selandia Baru diberi persentase dari upah normal
oleh pemerintah, hal ini membuat warga nya menaati aturan lockdown yang berlaku.

Selain pemberian upah, selama pemberlakuan lockdown Ardern sering melalui


komunikasi dengan orang-orang Selandia Baru melalui obrolan Facebook Live-nya.
Melalui obrolan tersebut, Ardern menunjukkan bahwa dirinya juga sama dengan
mereka semua yang harus terus berada di rumah bahkan ia juga harus mengerjakan
pekerjaan rumahan layaknya ibu rumah tangga lainnya yang sudah dicontoh oleh
masyarakat di Selandia Baru. Menurut Ardern pentingnya disiplin diri juga menjadi
salah satu alasan mengapa masyarakat harus lebih memahami cara menghadapi wabah
COVID-19 ini.

Tidak hanya melalui obrolan tersebut, cara lain Ardern menjaga komunikasi
dengan masyarakat adalah dengan melakukan briefing harian dengan pejabat tinggi
dan jurnalis sehingga dapat mengurangi miskomunikasi antara informasi yang
diberikan oleh berita dan yang diberikan oleh pemerintah. Kemampuan
berkomunikasi dengan jelas dan konsisten dengan orang-orang melalui pendekatan
informasi. Menjadi salah satu ciri khas gaya kepemimpinan dari Ardern hingga
terbentuknya Pygmalion Effect. Melalui cara-cara tersebut, Ardern berhasil menjaga
Selandia Baru dari lonjakan kasus Covid-19 dan mengurangi bias-bias yang mungkin
terjadi ditengah masyarakat Selandia Baru selama pemberlakuan lockdown.

Anda mungkin juga menyukai