Anda di halaman 1dari 4

NAMA KELOMPOK

1. Rizki Rofida 041911233035


2. Enina Patricia 041911233057
3. Arnold Dionisius C. T. 041911233072

CASE 1
Digital Technology Helps Crayola Brighten Its Brand
A. Ringkasan
Crayola merupakan salah satu merk Crayon paling terkenal di Amerika. Produk
Crayola yang tersedia dari spidol, krayon, pensil, hingga mainan kreatif dapat ditemui di
hampir seluruh toko di Amerika. Walaupun berjaya dalam industri kreatif anak kecil, seiring
berjalannya waktu dan berkembangnya zaman, produk Crayola mulai kehilangan
popularitasnya. Hal ini bukan disebabkan oleh banyaknya pesaing di industri sejenis, namun
karena mulai berpindahnya fokus permainan anak kecil jaman sekarang, yang berpindah dari
permainan konvensional menjadi perangkat teknologi. Dengan munculnya berbagai
perangkat komputer dan pembelajaran berbasis web, anak - anak mulai meninggalkan
permainan konvensional seperti krayon dan alat kreatifitas tradisional dan berpindah ke video
game ataupun internet.
Crayola menyadari bahwa mereka tidak bisa terus menjadi bisnis kuno di zaman serba
modern, dan memutuskan untuk mengubah bentuk bisnis dan mengebangkan lini produknya.
Organisasi melakukan restrukturisasi dengan wawasan bahwa Misi Crayola sejak awal adalah
untuk membantu anak - anak bermain dengan penuh warna, dan bukan sekedar menjual
krayon kepada anak - anak.
Mempertimbangkan hal ini, maka Crayola membuat lini baru yaitu mainan kreatifitas
anak - anak berbasis digital, seperti rangkaian produk iMarker, yaitu pena digital (krayon,
pensil, dsb) yang dapat digunakan pada aplikasi Color Studio HD di iPad. menu baru ini
dirancang seperti buku mewarnai versi digital yang memungkinkan orang tua untuk
memberikan mainan kreatifitas anti berantakan kepada anak - anaknya. Untuk meningkatkan
nilainya, iMarker juga dilengkapi dengan suara dan gerakan interaktif. Crayola juga
mengeluarkan teknologi permukaan menggambar berkubah 360 derajat untuk mendorong
imajinasi anak - anak menjadi lebih liar.
Lini produk baru Crayola dibuat sedemikian rupa untuk menyesuaikan dengan umur
tiap target penggunanya, seperti lini ‘My First Crayola’ yang ditargetkan untuk anak berusia
satu tahun, ‘Crayola Catwalk’ untuk gadis remaja, dan produk lainnya.
Tidak hanya lini produk, Crayola juga paham betul bahwa teknik pemasaran Crayola
juga harus berubah seluruhnya di zaman teknologi ini. maka dari itu, Crayola melakukan
inisiatif untuk membuat iklan online, promosi melalui media sosial, dan program aktivasi
digital lainnya yang memungkinkan Crayola untuk terhubung dengan para orang tua dan anak
- anak secara digital. Crayola dengan aktif membuat saluran YouTube Crayola dengan konten
instruksi proyek kreatif, konten Website dengan inspirasi proyek digital, dan lain sebagainya.
Tak hanya itu, Crayola juga memungkinkan orang tua untuk melihat promo, lini produk,
penjelasan produk, dan melakukan pemesanan produk melalui website Crayola
Semenjak perubahan bentuk usahanya menjadi digital, Crayola dengan aktif melacak
aktivitas online melalui Google Analytics untuk memastikan setiap campaign mendapatkan
hasil yang maksimal.

B. Identifikasi Masalah
Sejak awal terbentuknya Crayola, Crayola secara ikonik menyediakan peralatan
kreativitas tradisional bagi anak - anak. Namun di zaman serba modern, Anak - anak mulai
berpindah ketertarikan dari permainan tradisional menjadi perangkat elektronik, yang
menyebabkan Crayola dan perusahaan lain di industri sejenis terdampak akan hal ini.
Penjualan yang terus menurun menjadi pertanda bahwa jika Crayola tidak segera
mengubah model bisnis dan lini produknya, maka Crayola bisa saja mengalami penurunan
performa usaha. Crayola perlu mencari cara untuk tetap menjalankan misinya untuk terus
memberikan mainan yang penuh warna kepada setiap anak - anak, namun tetap mengikuti
teknologi terkini.

C. Pertanyaan
1. Analyze Crayola’s problem. What management, organization, and technology
factors contributed to the problem?
[ Analisis masalah Crayola. Apa faktor manajemen, organisasi, dan teknologi yang
berkontribusi terhadap masalah tersebut? ]

Manajemen : Crayola dapat beradaptasi dari perusahaan yang memiliki model bisnis
konvensional menjadi perusahaan digital dan juga dengan banyak munculnya computer dan
pembelajaran secara online membuat anak-anak pada zaman seperti sekarang ini lebih
tertarik bermain menggunakan computer atau handphone. Hal ini menjadi kunci suksesnya
Crayola karena dapat berubah menjadi perusahaan digital.
Organisasi : Crayola mulai meluncurkan produk-produknya menjadi digital karena dapat
dikatakan bahwa crayon tradisional yang mereka miliki harus dapat beradaptasi dengan
perubahan zaman agar dapat membuat anak-anak tertarik menggunakannya. Beberapa contoh
produk digital yang mereka luncurkan adalah iMarker, pena, crayon, dan pensil digital dan
dapat digunakan melalui sebuah aplikasi. Aplikasi tersebut dapat membuat anak-anak lebih
berimajinasi karena memiliki permukaan gambar 360.

Teknologi : Crayola juga berinvestasi pada digital marketing agar mereka tidak hanya
membuat produk-produk secara digital. Perusahaan melakukan hal tersebut dengan tujuan
dapat memberikan penawaran pada konsumen dengan lebih mudah. Dengan semakin
berkembangnya zaman maka membuat produk fisik saat ini tergantikan dengan produk
digital.

2. What competitive strategies is Crayola pursu-ing? How does digital technology


support those strategies?
[ Strategi kompetitif apa yang dikejar Crayola? Bagaimana teknologi digital
mendukung strategi tersebut? ]
Dalam model bisnis Crayola yang baru dapat dikatakan bahwa teknologi sangatlah
berperan besar dalam perusahaan dan dapat dilihat dari produk-produk digital yang
dihasilkan oleh perusahaan. Crayola mengubah model bisnisnya yang diawal merupakan
perusahaan konvensional menjadi perusahaan digital, hal tersebut dilakukan perusahaan
agar dapat bersaing pada zaman teknologi seperti saat ini. Strategi yang digunakan oleh
perusahaan adalah strategi tradisional competitors karena perusahaan berusaha untu
memberikan pengalaman baru bagi para pelanggannya. Dengan produk digital yang
dihasilkan maka pelanggan mereka yang sebagian besar anak-anak dapat meningkatkan
kreativitasnya menjadi lebih luas.

3. What people issues did Crayola have to address in designing its new technology-
based products?
[ Masalah manusia apa yang harus ditangani Crayola dalam merancang produk
berbasis teknologi barunya? ]

Crayola sendiri sudah dikenal sebagai perusahaan yang menyediakan produk kreativitas
konvensional bagi anak-anak. Ada beberapa masalah yang timbul dan dikeluhkan oleh para
orang tua karena anak-anak mereka mewarnai segala hal yang ada di rumah. Dengan adanya
perubahan pada perusahaan yang membuat perusahaan menghasilkan produk digital maka
diharapkan perusahaan dapat memberikan produk yang praktis dan aman bagi orang tua dan
juga anak-anak mereka. Dengan adanya produk digital juga membuat anak-anak mereka
dapat berimajinasi lebih luas. Perusahaan juga berusaha untuk meningkatkan keterampilan
sumber daya manusia dan dapat beradaptasi dengan teknologi. Perubahan perusahaan juga
membuat para karyawan butuh melakukan penyesuaian dalam perusahaan. Oleh karena itu
perusahaan juga harus dapat memberikan pelatihan bagi para karyawan agar dapat
beradaptasi dengan zaman teknologi saat ini.

4. How has digital technology changed Crayola’s business model and the way it runs
its business
[ Bagaimana teknologi digital mengubah model bisnis Crayola dan cara
menjalankan bisnisnya? ]
Crayola dapat dikatakan sukses mengikuti perkembangan zaman karena dapat
menghasilkan produk digital yang baik. Perusahaan bertujuan untuk memberikan wadah
bagi anak-anak dalam mengembangkan kreatifitasnnya menjadi lebih luas dan
perusahaan tidak hanya membuat produk digital tetapi juga berinvestasi pada digital
marketing untuk memasarkan produknya. Dengan semakin ketatnya persaingan pada era
digital ini, Crayola berusaha beradaptasi dengan mengubah model bisnisnya dari
perusahaan konvensional menjadi perusahaan digital. Anak-anak pada era digital ini
lebih tertarik menggunakan komputer dan alat digital lainnya oleh karena itu perusahaan
membuat aplikasi yang dapat digunakan para konsumennya untuk mengembangkan
kreatifitas mereka.

Anda mungkin juga menyukai