Anda di halaman 1dari 8

SEJARAH DIGITAL ENTREPRENEURSHIP,

BISNIS DIGITAL SERTA KISAH SUKSES


SEORANG ENTREPRENEURSHIP.

MUH. HAEDIR APRIADY


2120321021

SEJARAH DIGITAL ENTREPRENEURSHIP


Le Dinh et al. (2018) menggambarkan pengembangan model bisnis digital
dalam tiga tahap utama, dimulai dengan generasi ide merenungkan tentang
pertanyaan-pertanyaan kunci mengenai manfaat, biaya, kelayakan dan aplikasi.,
diikuti oleh fase awal yaitu perencanaan bisnis dan membentuk tim di sekitar
wirausahawan untuk berbagi tanggung jawab dan memperluas pengetahuan
dan keahlian. Segera setelah bisnis dan kekayaan intelektual terdaftar, digital
start-up memasuki fase manajemen bisnis kewirausahaan, dengan
meningkatkan produk dan ayanan, inovasi dan kontrol adalah kegiatan utama
yang dipupuk oleh para pengusaha dalam tahap pengembangan bisnis digital
ini. (Ebel et al., 2016) pengembangan bisnis dapat dianggap sebagai siklus
dengan beberapa langkah yang terjadi berulang kali selama siklus hidup bisnis
sementara membentuknya kembali secara terus-menerus.
Dutot dan Van Horne (2015) mengusulkan model proses untuk
pengembangan model bisnis digital, dimana wirausahawan memanfaatkan
teknologi digital untuk berjejaring berbagai jenis pemangku kepentingan dan
belajar tentang tuntutan pelanggan untuk inovasi. Efek jaringan dan
ketidakpastian pengembangan lebih lanjut adalah alasan untuk ambiguitas
dalam model bisnis digital (Nambisan, 2017). Kewirausahaan digital adalah
proses kewirausahaan sebagai pengembangan kewirausahaan digital. Temuan
utama dari studi berskala besar tentang wirausahawan menemukan model
bisnis digital jauh lebih dinamis dibandingkan dengan bisnis tradisional. Selain
itu, wirausahawan dan tim pendiri adalah bagian penting dari bisnis pada masa
pertumbuhannya. Langkah lain untuk menumbuhkan kesuksesan digital start-
up pada tahap awal adalah memulai jejaring dan membangun modal sosial yang
berharga, di mana mitra jaringan yang diperoleh sepanjang karir wirausahawan
adalah yang paling penting (Spiegel et al., 2016).
Pengaruh digitalisasi yang cukup besar dapat dilihat dalam kerangka
waktu proses kewirausahaan (Ojala, 2016). Teknologi digital memungkinkan
untuk membuat, memodifikasi, dan mengulangi fase pengembangan produk
jauh lebih cepat dari sebelumnya. Percobaan dan proses implementasi
dipercepat di ekonomi digital saat ini dan memulai kembali dalam periode yang
jauh lebih singkat. Selain itu, titik awal dan titik akhir dari setiap periode tidak
yang berbeda lagi pada platform digital (Nambisan, 2017).

Richter (2017)artikel kualitatif yang membahas digital entrepreneurship


dengan “ekonomi berbagi” secara lebih rinci dan membahas beberapa contoh
pendekatan kewirausahaan dengan menyoroti ekonomi berbagi di lingkungan
berbahasa Jerman yang bertujuan untuk menghasilkan uang dan membentuk
format bisnis dengan orientasi berwawasan ke depan.

PERKEMBANGAN ENTREPRENEUR

Wirausaha/ Entrepreneur yang terus terpacu melakukan perubahan-


perubahan karena percepatan teknologi digital yang sangat massif.
Sebagaimana penelitian kewirausahaan mengembangkan pada paradigma
multidisiplin, konsep-konsep kewirausahaan yang terus berkembang pesat
seperti halnya di bidang akademik, keuangan dan bidang praktek. Dibidang
akademik dimulai dengan kelas online dan Pustaka yang berbentuk digital,
kewirausahaan dikembangkan melalui pengajaran dan Pendidikan misalnya
melalui studi kasus dan pembelajaran jarak jauh (contoh adanya keterlibatan
masyarakan dengan inkubator). Dibidang keuangan, kewirausahaan
dikembangkan melalui kegiatan peminjaman modal (kerjasama dengan Bank)
dan kegiatan investasi, platform digital untuk pembayaran(e-Money) seperti Go-
pay, Linkaja, OVO, sakuku, iSaku, DANA, Doku, Paytren. Sedangkan Dibidang
praktek, kewirausahaan dikembangkan melalui kegiatan jaringan pemasaran
dengan perkembangan yang sangat pesat untuk marketplace, praktek usaha
melalui pemanfaatan teknologi tinggi, waralaba, dll.

(source : https://jurnal.usahidsolo.ac.id)
MODEL BISNIS DIDUNIA DIGITAL
Bisnis digital terbagi dalam beberapa model. Dari model-model tersebut
bisa dikembangkan ke dalam jenis bisnis digital yang lebih spesifik.

1. Model Bisnis Free


Anda menawarkan produk untuk digunakan secara gratis. Namun,
pendapatan Anda akan datang dari iklan saja tanpa memerlukan upgrade
paket premium. Biasanya model bisnis digital yang ini menjadikan
pengguna sebagai objek yang dijual (dalam hal ini bisa jadi pengambilan
data user dan menyesuaikan iklan dari data yang diambil). Contoh nyata
dari bisnis digital dengan model yang gratis ini seperti media sosial
Facebook atau Google.

2. Freemium
Freemium adalah gabungan dari kata Free dan Premium. Jadi
bisnis ini menggabungkan model free namun menyediakan paket
premium untuk pengguna yang ingin upgrade experiencenya. Biasanya
aplikasi atau produk ini dapat digunakan secara gratis dengan jeda iklan
di sela-selanya. Untuk menghilangkan iklan dan menambah fitur yang
tidak tersedia di paket gratis, Anda harus membeli paket premium. Contoh
yang menggunakan model bisnis ini adalah Spotify.

3. E-Commerce
Mudah sekali memahami model bisnis yang satu ini. Tidak seperti
marketplace, e-commerce memiliki pendekatan satu sisi. Artinya tidak ada
pihak ketiga yang menjual barang melalui platform tersebut. Perusahaan
menjual stok mereka sendiri. Contoh dari e-commerce yang sukses adalah
Amazon dan Blibli.

4. Marketplace
Model yang satu ini sangat beken karena menggandeng berbagai
pihak untuk meramaikan penjualan di platformnya. Lain dari e-commerce,
model bisnis marketplace memiliki pendekatan secara peer-to-peer atau
two-sided. Bisnis yang seperti ini sudah marak di Indonesia seperti
Tokopedia, Shopee, BukaLapak dan lain-lain.
5. On-demand
On-demand adalah sebuah model bisnis di mana perusahaan
menawarkan produk virtual untuk dijual dan dapat dimanfaatkan
penggunanya dalam rentang waktu tertentu. Contoh dari model bisnis ini
adalah Apple TV+, Amazon Video, Google Play Movies and TV dan lain-
lain.

6. Sharing Model
Bisnis dengan model sharing adalah bisnis yang memiliki layanan
atau menyediakan layanan agar suatu produk bisa dipakai bersama.
Bisnis ini seperti Airbnb atau bisnis penyewaan yang bisa Anda pesan
melalui aplikasi.

7. Ecosystem
Bisnis digital dengan model ecosystem sangat menguntungkan.
Bisnis ini menyediakan berbagai layanan untuk digunakan oleh pengguna
dan semuanya dapat terhubung menjadi satu dan membangun sebuah
ekosistem yang canggih. Contoh perusahaan yang sudah melakukan ini
adalah Amazon, Google, Tesla, Apple, Xiaomi dan lain-lain.

8. Subscription atau Berlangganan


Bisnis ini menawarkan biaya berlangganan untuk menikmati
seluruh kontennya dengan fitur tertentu dalam waktu yang sudah
ditetapkan. Netflix adalah salah satu contoh perusahaan yang
menggunakan model bisnis berlangganan atau subscription. Selain itu
ada juga Microsoft dan perusahaan software lainnya yang
mengaplikasikan metode yang satu ini.

9. Open-source
Bagi para developer dan tech-savvy mungkin istilah ini sangatlah
umum. Sesuai dengan namanya, model bisnis digital yang open source
menyediakan barangnya secara gratis, digunakan secara gratis bahkan
dibangun bersama dengan komunitasnya secara bebas. Pemasukan
utamanya bisa dari sponsorship, royalti dan partnership. Contoh
perusahaan yang mengaplikasikan model ini adalah Linux dan Firefox.
10. Experience
Tesla merupakan salah satu perusahaan yang mengimplementasi
model bisnis yang satu ini. Tujuannya adalah memproduksi barang yang
menghadirkan pengalaman baru di sebuah industri yang dahulunya
belum memasukkan unsur tech sebagai bagian user experience-nya.

(source : https://gudangssl.id/blog/bisnis-digital/)
SUCCESS STORY

Kisah Sukses Nadiem Makarim pendiri GOJEK

Nadiem Anwar Makarim lahir di Singapura 37 tahun yang lalu, tepatnya


pada 4 Juli 1984. Ia merupakan anak seorang pengacara ternama Indonesia,
Nono Anwar Makarim dan ibu, Atika Algadrie yang bekerja di kantor non-profit.
Ayahnya lulusan Harvard Law School yang berhasil mencetak ahli-ahli hukum
ternama dunia.

Bisa dikatakan keluarga Nadiem Makarim adalah orang-orang sukses.


Berbeda dengan dirinya, adiknya yang bernama Rayya Makarim berkecimpung
di dunia perfilman dengan menjadi penulis skenario. Filmnya yang sukses
meraih penghargaan adalah 27 Steps of May.

Sejak kecil, Nadiem Makarim dan saudara-saudaranya menempuh


pendidikan di sekolah-sekolah berkualitas bagus, sampai bersekolah di luar
negeri. Ayahnya adalah pengacara sukses, tapi ia tidak ada minat sama sekali
untuk mengikuti jejak ayahnya. Ia memilih jalannya sendiri di bidang
entrepreneurship.

Oleh karena itu, ia pun masuk Harvard Business School yang merupakan
sekolah bisnis yang mencetak banyak pebisnis sukses di dunia.

Dari sini kita bisa tahu bahwa kedua orang tua Nadiem membebaskan
anak-anaknya untuk memilih jalannya sendiri tanpa harus ikut jejak orang tua.
Anak-anaknya bebas menulis kisah sukses masing-masing.

Awal Mula Nadiem Makarim Saat Mendirikan GOJEK

Walaupun memiliki kesempatan berkarier di Amerika Serikat, Nadiem


memilih kembali ke Indonesia untuk meniti kariernya. Ia bekerja di
perusahaan McKinsey & Company selama 3 tahun lamanya. Kemudian
berpindah ke tempat lain, yaitu Zalora Indonesia sebagai managing editor.

Namun, tidak lama kemudian ia keluar dari tempat kerjanya dan


memilih menjalankan bisnis dari idenya sendiri. Sejak masuk ke Harvard
Business School, ia sudah bertekad memulai usaha dari idenya itu. Kisah
sukses Nadiem Makarim ini pun masih dalam permulaan.

Kerja kerasnya dalam membangun usaha diawali dengan


pengalamannya yang sering menggunakan ojek ketika bekerja. Nadiem
lebih memilih naik ojek karena mobilitas motor yang mudah. Motor dapat
menembus kemacetan terpanjang sekalipun. Tinggal di Jakarta selama
bertahun-tahun, membuatnya tahu naik ojek adalah pilihan yang tepat.
Nadiem pun mengobrol dengan tukang ojek yang mengeluh padanya
susah mendapatkan penumpang. Ojek-ojek itu menunggu di pangkalannya
dan jarang mendapatkan penumpang. Mungkin salah satu alasannya
karena ojek pangkalan juga sering memasang tarif seenaknya.

Dari sanalah kisah sukses Nadiem Makarim memulai bisnis Gojek


yang kini menjadi menjadi salah satu perusahaan ternama Indonesia. Ia
memulai Gojek pada tahun 2011. Pada saat itu, Gojek tidak langsung
sukses karena internet belum secanggih hari ini. Pesanan untuk ojek pun
masih menggunakan SMS, hingga akhirnya aplikasinya kian berkembang.

Tidak ada yang pernah berpikir bahwa kehadiran ojek online akan
diterima di seluruh Indonesia. Naik ojek sekarang mudah dengan hanya
mengandalkan aplikasi. Ongkosnya pun bisa langsung dilihat sebelum
melakukan pesanan, jadi penumpang tidak akan merasa berat di ongkos.

Selain mengantar penumpang, ojek online juga bisa dimanfaatkan


untuk antar pesanan makanan dan barang. Jasa antar ini membuat UMKM
semakin bertumbuh di Indonesia. Satu perusahaan yang didirikannya
berhasil membawa perubahan besar bagi banyak orang. Memang sungguh
kisah sukses yang menginspirasi

Merintis GOJEK

Kecintaannya terhadap jasa tukang ojek berhasil mengantarkannya


menjadi pengusaha. Pada 2011, saat masih bekerja sebagai seorang
pegawai, Nadiem perlahan merintis GO-JEK. Namun masih menggunakan
sistem sederhana alias manual. Saat itu, penumpang masih menggunakan
manual melalui telepon dan kirim pesan via ponsel pintar atau smartphone.

Tiga tahun kemudian, dia memutuskan keluar dari perusahaannya.


Padahal saat itu jabatan Nadiem cukup strategis, sebagai direktur e-
commerce.

Dalam perjalanan, Sopir ojek Go-Jek di lapangan sempat ada gesekan


dengan Sopir ojek lokal. Para tukang ojek lokal/tradisional merasa
kehadiran Gojek mengurangi pendapatan mereka.

Kini Nadiem Makarim sebagai CEO dan pendiri Go-Jek. Kini, sudah
ada 10 ribu sopir ojek yang tergabung dalam Go-Jek. Pertumbuhan 10 ribu
Sopir ojek sangat cepat tahun ini. Padahal di awal Januari 2015 saja, mitra
Sopir ojek masih 1.000. Aplikasi mobile Go-Jek juga sudah diunduh
sebanyak 400 ribu.

Ke depan, Nadiem Makarim ingin memperluas jangkauan Go-Jek ke


seluruh Nusantara. Layanannya pun kini tak terbatas pada mengantarkan
penumpang, namun juga bisa sebagai kurir atau pengantar makanan.

Hal Yang Dapat di Ambil

Saya tertarik dengan sosok Nadiem Makarim karena dengan usianya


yang tergolong masih muda dapat menemukan sebuah ide bisnis yang
menjajikan. Ketangkasan dan kecekatannya menemukan peluang bisnis
sangat menginspirasi. Dari pengelihatan dan kepeduliannya terhadap
kehidupan sehari-hari yang ia lakukan membuat ia terdorong untuk berfikir
bagaimana masalah yang ia hadapi dalam kehdupan sehari-harinya menjadi
lebih mudah. Ia mampu mengubah ojek yang biasa dan identik dengan
pangkalan menjadi sebuah bisnis online yang sekarang menjadi starup di
Indonesia. Dengan didirikannya Go-JEK ini tentu mempermudah konsumen
ketika hendak memesan ojek, tanpa harus repot-repot datang ke pangkalan
ojek, tukang ojek sudah ready di depan rumah.

Nadiem Makarim dengan Go-JEKnya mampu menciptakan lapangan


kerja, setidaknya ia dapat mengurangi pengangguran di Indonesia yang
jumlahnya semakin bertambah. Tukang ojek searang bukan hanya sebuah
profesi yang dipandang sebelah mata, namun kini menjadi profesi
bergengsi yang memang kehadirannya dibutuhkan masyarakat. Saya
bangga dengan sosok pendiri Gojek ini, dengan usaha keras ia mampu
mengusung Gojek menjadi bisnis yang popular, walaupun di tengah-tengah
perjalanan bisnisnya ia menemukan permasalahan seperti gesekan dengan
tukang ojek tradiosional karena dianggap merebut atau mengurangi
pendapatannya namun ia tetep semangat untuk memperjuangkan dan
mengembangkan usaha Gojeknya. Bahkan sekarang ia hendak memperluas
usahanya tidak sebatas ojek mengatar penumpang semata tetapi juga
sebagai kurir daan pengantar makanan. Semangat, kecekatan, kepedulian
dan sikapnya yang tidak mudah menerima keadaan yang ia hadapi
sekarang menjadikan inspirasi buat diri saya.

Anda mungkin juga menyukai