DI SUSUN OLEH
kelompok 7 :
bisnis
1. KEMAUAN DAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF
Kemampuan berpikir kreatif adalah kemampuan untuk memunculkan ide, gagasan, dan mimpi
(khayalan) untuk memulai bisnis Proses untuk memulai bisnis sebenarnya sangat singkat dan tidak
memerlukan modal material yang terlalu besar. Bisnis akan berjalan asal ada kemauan dan
kemampuan untuk berpikir kreatif.
Bisnis daring (bisnis onling-dieital business) benar-benar telah membuka peluang usaha yang lebar
dan memudahkan dalam transaksi bisnis, mulai dari memperoleh bahan baku, barang dagangan,
menjadi pemasok, sampai pendistribusian, pemasaran, dan pemesanan barang bisa melalui Internet.
Dengan demikian, operasional perusahaan menjadi lebih fleksibel dan efisien
Pemasaran hasil produksi tidak perlu tempat khusus, karena sekarang konsumen dimudahkan
dengan sistem aplikasi jual beli secara online dan difasilitasi dengan jasa pengantaran produk ke
tujuan konsumen. Semua komponen bisnis seperi pemesanan, pengantaran, pemroses, pemasaran,
sampai pelayanan purma jual dengan sistem online, sehingga bisa lebih mudah, cepat, efisien, dan
feksibel Semua sistem masuk dalam suatu sistem teknologi yang terkomputerisasi dan saling
terkoneksi. Hadirnya penyedia layanan (provider) dan aplikasi seperti Gojek, Grab, Uber, dan taksi
online memberikan kemudahan akses untuk menekuni bisnis digital.
Semua pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), dan usaha besar dapat memanfaatkan
fitur-ftur yang dikeluarkan oleh aplikasi bisnis misalnya dari satu aplikasi Anda bisa memanfaatkan
beberapa fitur pehjualan.
Periklanan, dan pengantaran. Fitur transportasi dapat memanfaatkan aplikasi bisnis, seperti Gojek
dan Grab. Sementara fitur transaksi jual beli atau belania bisa menggunakan Bukalapak, Shopee,
Lazada, dan sebagainya.
Di Indonesia ada sepuluh jasa layanan online terbaik, yaitu Bukalapak
Tokopedia, Shope, Blibli.com, Marketplace, Elevenia.com, Belanja.com, Lazada.
com, Bhineka.com, dan Zalora.com. Sistem digital ini membuka peluang usaba
yang sangat besar baik bagi industri rumahan, industri kecil, industri menengah maupan industri
besar. Ibu runah tangga, mahasiswa, pelajar, santri, dan orang usia lanjut bisa melakukan bisnis
digital dengan cara melakukan kerja sama dengan pihak pemegang aplikasi.
Nilai yang diciptakan, ditangkap, dan ditawarkan perusahaan kepada konsumen merupakan nilai-
nilal yang diperlakan dan dinginkan oleh masyarakat pada umumnya. Nillai-nilai apa saja yang harus
diciptakan.
Ada tiga nilai yang dinginkan dan dibutuhkan konsumen secara umum, yaitu:
1. Kebaruan (novelty), bisa digali dengan melakukan perubahan karakter seperti desain, model
bisnis, mode atau prototipe, dan metode atau cara yang menghasilkan kebaruan dan berbeda. Nilai-
nilai ini biasamya dalam bentuk kebaruan, kekaguman, dan keindahan.
2. Kegunaan (usefull), bisa dilakukan dengan merubah atau menambah fitur suatu produk atau
metode sehingga baru dan berbeda.
3.Kemudahan dipahami (understandable), bisa digali dengan cara menambah fitur suatu produk
barang dan jasa, misalnya menambah metode atau kegunaan yang memudahkan.
Ide untuk memulai berbisnis ada yang berasal dari minat, pengalaman bisnis orang lain, tantangan
atau keterpaksaan. Pembisnis yang mewakilinya dari ide biasanya muncul ketika ada bisnis orang
lain yang sukses, kemudian melahirkan imajinasi.
Beberapa hasil penelitian telah menemukan asal mula ide pendirian bisnis. Berdasarkan hasil riset di
atas, ternyata ide mendirikan bisnis sebagian besar diperoleh dari pengalaman kerja, minat dan
peluang. Ada beberapa hasil penelitian yang sama dengan pendapat Longenecker, et, all, (2001)
Yang mengungkapkan beberapa sumber ide awal pendirian usaha baru, yaitu :
1. Pengalaman pribadi
Dasar utama munculnya “ide awal” berbisnis adalah dari pengalaman pribadi, baik saat bekerja
maupun di rumah atau bahkan dari pengalaman melalui kunjungan ke perusahaan atau praktik kerja
bagi mahasiswa Pengetahuan dan pengalaman yang diperoleh dari pekerjaan atau praktik kerja
sering kali membuat seseorang untuk memperhatikan dan meniru.
2. Minat
Kadang kala minat tumbuh di luar statusnya, kemudian menjadi pebisnis Misalnya, seorang
mahasiswa yang sering membuka aplikasi bisnis, kemudian ia berminat untuk berbisnis online.
3. Penemuan secara tidak sengaja
Penemuan secara tidak sengaia melibatkan kemampuan untuk menemukan sesuatu secara tidak
sengaja.
4. Relasi atau bisnis keluarga
Jika bisnis ingin berhasil maka jagalah hubungan dan perbanyak relasi, dan kolaborasi dengan relasi.
Dengan banyak relasi dan keria sama, maka akan ada banyak peluang yang melahirkan ide usaha
baik dengan sistem kerja sama maupun mandiri. Banyak orang yang memiliki relasi dengan
pengusaha, kemudian ia mendirikan bisnis pada bidang yang terkait dengan relasinya. Dalam
berbisnis digital harus banyak berkolaborasi dengan berbagai pihak, seperti pemasok relasi atau
menjadi penjual barang dan jasa milik relasi.
5. Pencarian ide dengan penuh pertimbangan
Ide awal bisnis bisa muncul dari uji coba yang dilakukan oleh seseorang Usaha pencarian ide dapat
berguna karena bisa merangsang kesiapan pikiran. Misalnya, wirausaha yang berpikir serius
mengenai ide bisnis akan lebih cepat menerima ide baru dari berbagai sumber. Salah satu cara
membangkitkan ide awal adalah menbaca tentang kreativitas dan inovasi dari berbagai sumber
termasuk wirausaha lain.
Menurut Lambing (2000) ada dua pendekatan utama yang digunakan Wirausahawan untuk mencari
peluang ketika mendirikan usaha baru, yaitu:
1. Pendekatan inside-out atau idea generation, yaitu pendekatan berdasarkat gagasan sebagai kunci
yang menentukan keberhasilan usaha. Pendekatan ini melihat keterampilan sendiri, kemampuan,
latar belakang. Dan Sebagainya yang menentukan jenis usaha yang akan dirintis.
2. Pendekatan the out-side in yang juga disebut opportunily recognition, yaitu pendekatan yang
menekankan pada basis ide bahwa suatu perusahaan akan berhasil apabila menanggapi atau
menciptakan suatu kebutuhan dipasar.
Kedua pendekatan di atas sangat penting untuk keberhasilan bisnis dikarenakan selain perlu banyak
ide dan gagasan, pembisnis juga perlu memperhatikan kebutuhan dan keinginan konsumen dengan
kata lain harus mampu merespon kebutuhan pasar.
Dorongan dari keluarga cukup ampuh untuk mendorong seseorang terjun ke dunia bisnis. Bahkan,
tidak sedikit keluarga yang sengaja mendidik anaknya sejak muda untuk dipersiapkan menjadi
pengusaha. Usaha yang dimulai karena faktor keluarga biasanya lebih mudah untuk mencapai
keberhasilan karena
sumber modal, pemasok, dan manajemen telah dipelajari dari keluarganya, tinggal mengikuti bisnis
keluarganya sambil sekali-kali berinovasi.
3. Pekerjaan sampingan
Ada juga orang yang menjadi pengusaha karena sampingan, bahkan iseng. Biasanya usaha dilakukan
untuk mencari tambahan kegiatan dengan menjual atau memproduksi sesuatu dalam skala kecil.
Namun, pada akhirnya usahanya meningkat. Sejalan dengan semakin meningkatnya pesanan,
kapasitas operasinya diperluas sehingga usaha yang tadinya sekadar sampingan dan mengisi waktu
luang dapat memberikan hasil yang luar biasa.
5. Memulai usaha karena terpaksa Jarang sekali ditemukan orang yang memulai usaha karena
terpaksa. Namun, pada kenyataannya ada beberapa pengusaha yang berhasil meskipun memulai
usahanya dengan terpaksa. Keterpaksaan bisa beraneka penyebabnya, misalnya tuntutan kebutuhan
yang terus meningkat, sehingga harus mempunyai usaha tambahan.
7 .Mengambil keuntungan dari lokasi, peralatan, produk atau layanan, pekerjaan, pemasok, dan
bankir yang ideal
Dalam bisnis konvensional, suatu usaha selalu diawali karena ada lokasi yang ideal dan
menguntungkan, misalnya karena mempunyai lokasi yang strategis seseorang membuka bisnis
sendiri. meskipun masih diperlukan kantornya. Orang bisa berbisnis diawali karena ada produk yang
bisa dijual dan belum ada layanan produk tersebut. Selain itu, orang memulai bisnis karena banyak
informasi dari aplikasi online melalui Internet atau telepon canggih.
8 .Menghindari pendahuluan yang tidak diinginkan Membuka bisnis bisa terdorong karena
pengalaman atau perusahaan yang ada tidak memberikan kepastian, sehingga membuka peluang
seseorang membuka bisnis baru.
Sebelum memulai bisnis terlebih dahulu anda tentukan bidang usaha yang ingin ditekuni. Ada
beberapa faktor Yang menentukan bidang usaha yang akan di tekuni yaitu :
Bentuk dan jenis bisnis apa pun yang akan dilakukan pasti memiliki proses bisnis sebagai berikut:
*Ide dan kemauan
Dalam memulai Bisnis tentunnya kita harus banyak memiliki ide
Contonya
Ide dlm memilih bisnis yng baik dan cocok untuk kita bangun kedepanya
Ide dalam menentukan jenis bisnis apa yng cocok untuk kita jalankan kedepanya
*kemauan
Kemauan merupakan pondasi awal yang harus kita miliki dlm memulai usaha yng akan kata bagu
Modal
.Modal tentunya merupakan hal pertama yang harus disiapkan jika kita ingin mencoba memulai
usaha. Bicara tentang modal, bukan berarti hanya miliki modal uang saja tapi harus memiliki modal
skil atau ilmu dalam berbisnis modal ktrampilan dalam berkomunikasi dlm berbisnis modal disiplin
dalam menjalankan Bisnis
Pasar
Dalam memulai Bisnis tentunya kita harus menentukan pasar untuk kita mau mulai membangun
bisnis contonya . Kita Cari Tahu Apa yang Paling Dibutuhkan Konsumen
Dari banyaknya kebutuhan yang ada di pasaran, kita seharusnya bisa mengidentifikasi apa yang jadi
kebutuhan masyarakat. Misalnya, kebutuhan sandang (pakaian), pangan (bahan makanan), dan
papan (tempat tinggal) yang selalu dibutuhkan masyarakat.
Kemudian Anda tinggal memetakan di ranah mana akan “bermain” dan ambil bagian dari pasar
tersebut. Usahakan pula untuk menentukan pilihan dari yang selalu dibutuhkan setiap saat, tanpa
mengenal musim.
Tapi, jika kita ingin memilih kebutuhan utama atau kebutuhan sampingan, kembali lagi pada pilihan
dan identifikasi potensi pasar yang telah dilakukan.
Dalam berbisnis tentunya kita menginginkan frofit atau omzet
Yng cukup untuk Bisnis yng kita jalankan
Bisnis digital menjadi salah satu solusi dalam mengatasi kekurangan lapangan kerja. Dalam konteks
ini, peminat bisnis digital harus kreatif menghasilkan ide, inspirasi, dan gagasan lalu
merealisasikannya dalam bentukan tindakan untuk memulai bisnis. Dengan berpikir kreatif akan
menghasilkan banyak imajinasi, ide, dan gagasan mengenai apa yang harus dilakukan (Zimmerer.
1996).
Menurut Asrti Tadda (2015), ada lima langkah dan metode bisnis, yaitu:
Metode 1: Lakukan riset produk dan bisnis
Melakukan riset produk dan pasar merupakan aspek yang sangat penting untuk memastikan bahwa
produk atau bisnis yang akan dilakukan mendapatkan tempat di pasar atau memperoleh peluang
pasar. Menggunakan bantuan media internet melalui fasilitas browsing sangat memudahkan
melakukan riset untuk menemukan ide produk atau bisnis yang inovatif.
Internet juga bisa digunakan untuk memastikan apakah ide bisnis anda betul-betul orisinal dan
belum ada di tempat lain.
Metode 2: Belajar dari suksesnya bisnis lain
Bisnis yang sudah sukses dan mapan pasti memiliki sejumlah keunggulan. Dengan mengetahui
keunggulanya anda bisa mulai membangun bisnis baru yang serupa tapi disertai dengan beberapa
nilai tambah/keunggulan. Konsep sederhana belajar dari bisnis orang lain adalah amati, tiru, dan
modifikasi (ATM).
Metode 3: Inspirasi dari masalah personal
Kadang kala persoalan yang anda alami secara personal bisa menjadi sebuah ide bisnis yang brilian.
Misalnya, munculnya ide layanan ojek berbasis aplikasi Gojek.
Nadim Makarim, pendiri Gojek, pernah mengatakan bahwa ide Gojek sebenarnya muncul karena ia
sering mendapati ojek langganannya nongkrong begitu lama hanya untuk menunggu calon
penumpang. Terinspirasi oleh masalah itu muncullah ide kreatif membuat aplikasi yang bisa
membantu tukang ojek menemukan calon penumpang atau sebaliknya penumpang yang langsung
menemukan tukang ojek melalui bantuan teknologi.
Metode 4: Belajarlah dari masalah orang lain
Menemukan ide bisnis juga bisa dilakukan dengan mempelajari dan menganalisis masalah yang
dikeluhkan orang lain terkait produk atau bisnis yang sudah berjalan. Khusus untuk tahap ini,
kekuatan data yang berisi masukan dari setiap pelanggan menjadi salah satu syaratnya. Jika masukan
pelanggan, baik melalui testimoni langsung, email, chatting, maupun complain bisa di analisis
dengan tepat maka tidak mustahil bisa muncul ide bisnis baru yang lebih laku di pasaran.
Metode 5: Amati tren yang sedang berkembang
Metode selanjutnya untuk bisa menemukan ide bisnis adalah memperhatikan tren yang sedang
berkembang. Tren adalah sesuatu yang sedang hangat dibicarakan oleh banyak orang dan
kejadianya berdasarkan fakta. Contohnya adalah tren bisnis menggunakan aplikasi. Dengan adanya
tren ini menjadikan anda bisa mencari ide bisnis secara kreatif dan inovatif terkait dengan
perkembangan bisnis berbasis aplikasi.
9. CARA MEMULAI BISNIS
Seseorang yang ingin memulai berwirausaha atau bisnis dapat melakukan empat cara yaitu:
1. Merintis usaha baru (start-up)
Memulai usaha diawali dari ide dasar yang kuat yang bisa di wujudkan dengan penuh
pertimbangan. Seperti yang dikemukakan Longenecer, et all, (2001) bahwa merintis usaha baru
dimulai dengan adanya ide dasar sebagai berikut.
a. Ide awal penyediaan produk yang sudah ada, tetapi belum tersedia pasar bagi konsumen.
b. Ide awal yang melibatkan teknologi baru yang didasarkan pada penyediaan produk baru pada
konsumen.
c. Ide awal yang didasarkan pada penyediaan produk yang telah diperbarui oleh konsumen.
Supaya usaha baru tumbuh dan berkembang dalam jangka Panjang, maka perlu diperhatikan
beberapa hal penting berikut ini:
a. Bidang dan jenis usaha yang dimasuki, misalnya jasa layanan, produksi, perdagangan dan
sebagainya.
b. Bentuk usaha dan kepemilikanya, misalanya usaha perorangan, PT, CV, Firma, dan sebagainya.
c. Tempat usaha yang dipilih, misalnya ada tempat perusahaan dan tempat operasi perusahaan.
d. Organisasi usaha, untuk menyusun tugas dan tanggung jawab.
e. Jaminan usaha, untuk kelangsungan usaha.
f. Lingkungan usaha yang berpengaruh terhadap perusahaan.
Secara umum ada tiga bentuk usaha baru yang dapat dirintis, yaitu:
a. Perusahaan milik sendiri (self proprietorship), bentuk usaha yang dimiliki dan dikelola sendiri.
b. Persekutuan (partnership), kerja sama (asosiasi) dua orang atau lebih yang secara bersama-sama
menjalankan usaha Bersama.
c. Perusahaan berbadan hukum (corporation), perusahaan yang didirikan atas dasar badan hukum
dengan modal saham.
2. Membeli perusahaan lain
Adakalanya seseorang menjual usahanya kepada orang lain kaarena suatu hal. Ada beberapa alasan
mengapa anda memilih membeli perusahaan yang sudah ada daripada mendirikan atau merintis
usaha baru, diantaranya:
a. Risiko lebih rendah
b. Lebih mudah dalam memasuki dunia usaha.
c. Memiliki peluang untuk membeli dengan harga yang bisa di tawar.
Untuk menghindari kerugian yang mungkin dialami, anda harus memperhatikan hal-hal kritis dalam
analisis pembelian perusahaan sebagai berikut.
a. Alasan pemilik menjual usahanya.
b. Bagaimana kondisi fisik perusahaan.
c. Potensi produk dan jasa yang dihasilkan.
d. Kondisi keeuangan masa sebelumnya, kini, dan prospek masa depan.
Pembelian bisnis yang sudah ada yang disertai pengamatan yang tepat akan mendatangkan
beberapa keuntungan sebagai berikut.
a. Jika sebelumnya perusahaan sudah berhasil maka dimungkinkan kedepan akan terus berhasil.
b. Bisnis yang sudah ada mungkin berada di lokasi yang baik.
c. Sudah memiliki karyawan, peralatan, persediaan, pelanggan, dan pemasok.
d. Pemilik baru bisa langsung menjalankan bisnis.
e. Pemilik baru dapat memanfaatkan pengalaman pemilik sebelumnya.
Membeli perusahaan dari orang lain tidak selamanya menguntungkan, bisa juga mendatangkan
kerugian akibat dari keelemahan-kelemahan yang dimiliki oleh perusahaan, yaitu:
a. Ada kecenderungan nilai perusahaan rendah.
b. Pemilik lama sudah menciptakan citra buruk.
c. Karyawan lama tidak sesuai dengan perubahan pemilik baru.
d. Lokasi, fasilitas, dan persediaan mungkin sudah using.
e. Perubahan dan inovasi sulit dijalankan.
3. Waralaba (franchising)
Waralaba adalah sistem distribusi di mana pemilik bisnis “semi mandiri” membayar iuran dan royalty
kepada perusahaan induk untuk menjual produk/jasa menggunakan format system bisnisnya. Salah
satu contoh perusahaan waralaba adalah KFC.
Beberapa keuntungan jika membeli waralaba adalah:
a. Adanya dukungan dan pelatihan manajemen.
b. Daya tarik merek dan mutu produk, dan jasa yang baik.
c. Program iklan berskala nasional.
d. Mendapat bantuan keuangan.
e. Kekuatan membeli terpusat dan ada perlindungan territorial.
f. Peluang berhasil lebih besar.
Sementara kelemahan jika membeli waralaba adalah:
a. Adanya iuran waralaba dan pembagian keuntungan.
b. Sepenuhya mengikuti operasi standar dan kurang kebebasan.
c. Batasan dalam pembelian dan lini produk terbatas.
d. Program pelatihan yang tidak memuaskan.
4. Bisnis keluarga
Bisnis keluarga adalah Lembaga bisnis atau perusahaan di mana anggota keluarganya secara langung
terlibat di dalam kepemilikan bisnis dalam perusahaan.
Banyak faktor yang membuat bisnis berhasil atau gagal. Bisnis yang berkembang dan berhasil secara
umum kuncinya adalah inovasi dan pemasaran. Faktor yang menyebabkan bisnis gagal adalah :
2. Hanya fokus pada satu produk dan tidak memahami strategi pemasaran.
Memberikan perhatian pada produk dalam bisnis memang baik dan sangat disarankan, tetapi jika
hanya terfokus pada produk tanpa memikirkan pasar dan konsumennya maka tidak akan aku di
pasar. Oleh karena itu, jangan hanya terfokus pada produk, perhatikan pula mengenai pemasaran
dan konsumennya. Selain itu, dalam membangun usaha juga diperlukan pengalaman. Untuk
menambah pengalaman tentang strategi bisnis dapat menanyakan kepada konsultan atau
pengusaha. Anda harus memiliki strategi pemasaran yang jelas, kepada siapa akan dijual, bagaimana
menjual, bagaimana cara mengikat pelanggan, sampai pada cara pelayanan purna jualnya.
3. Kurangnya pemahaman dalam pengadaan dan pemeliharaan bahan baku dan sarana.
Para pengusaha harus mengerti pemeliharaan bahan baku untuk produksi agar bahan baku produksi
tidak cepat rusak. Anda jangan memulai usaha dengan membeli bahan baku dalam jumlah besar
tanpa adanya perhitungan mengenai jumlah permintaan.
4. Kurangnya inovasi.
Inovasi merupakan kunci sukses, inti, atau rahasia sukses bisnis. Pada umumnya, bisnis yang sukses
berangkat dari inovasi yang dilakukan. Mulai dari inovasi produk, proses, inovasi teknologi, sampai
inovasi pemasaran. Jika anda terlalu puas dengan hasil yang diraih tanpa memikirkan strategi dan
inovasi baru maka lambat laun perusahaan akan tertinggal oleh pesaing dan kalah dalam persaingan.
Perlu diketahui permintaan pasar selalu mengalami perubahan. Untuk itu anda perlu membuat
inovasi baru yang akan membuat masyarakat tertarik pada bisnis atau produk. Dengan yerus
berinovasi, bisnis anda akan memiliki keunggulan (advantages), jika unggul maka memiliki daya
saing. Jika memiliki daya saing maka bisnis akan berkelanjutan eksis dan langgeng (survival)