Anda di halaman 1dari 6

INVERS MATRIKS

5. Pembalikan (inversion) Matriks Persegi.


Definisi:
Misalkan A matriks persegi. Jika terdapat suatu matriks B berukuran sama
sedemikian sehingga AB = BA = I , maka dinyatakan bahwa A dapat dibalik
(invertible) atau tidak singular (nonsingular) dan B dinyatakan sebagai invers
(balikan) dari A yang biasa dinyatakan dengan symbol A-1.
Jika tidak ditemukan matriks B yang demikian maka matriks A disebut singular.

Dalam hubungan AB = BA = I berlaku sebaliknya. Artinya jika A dapat dibalik dan inversnya adalah
B, maka berlaku sebaliknya B dapat dibalik serta inversnya adalah A.
Contoh:
 2  5 3 5
Misalkan A =   dan B =  
 1 3  1 2
 2  5 3 5 1 0
AB =    = =I
 1 3  1 2 0 1
3 5  2  5 1 0
dan BA =     = 0 1 = I.
1 2  1 3   

Matriks A mempunyai invers jika dan hanya jika A adalah matriks nonsingular. Matriks invers
mempunyai sifat
A.A-1 = A-1A = I.
Di mana I adalah matriks identitas.
a) Menentukan invers matriks.
a b 
Matriks A =   memiliki invers (invertible) jika dan hanya jika ad – bc ≠ 0, dalam hal
c d 
ini invers dari A ialah
1  d  b
A 1 
ad  bc  c b 
Contoh: Periksa apakah matriks berikut memiliki invers
6 1   1 2 
a) A =   b) B =  
5 2   3  6
Penyelesaian:
1  2  1  2 / 7  1 / 7
a). A 1  =
(6)(2)  (1)(5)  5 6   5 / 7 6 / 7 
b). B tidak mempunyai invers karena (-1)(-6) – (2)(3) = 0.

b). Jika A matriks nonsingular dan AB = C, maka


B = A-1C.

14
15

c). Matriks Elementer dan metode untuk menentukan A-1 (matriks invers).
Untuk menentukan invers (balikan) matriks persegi ditempuh dengan melakukan sejumlah
langkah “operasi baris elementer”. Operasi baris elementer yang dilakukan adalah:
1. Pertukarkan dua baris pada matriks.
2. Kalikan suatu baris dari matriks dengan suatu scalar tak nol.
3. Tambahkan kelipatan scalar dari suatu baris pada matriks kepada baris lainnya.
Jika suatu matriks A nxn mempunyai invers, maka A-1 dapat ditentukan melalui operasi
baris terhadap matriks [A : I] n x 2n yang diperoleh dengan menuliskan matriks A dan I saling
berdampingan. Operasi baris dilakukan terhadap [A : I] sampai n baris dan kolom pertama
membentuk matriks identitas yaitu matriks baru [I : B]. Bentuk yang terakhir ini menghasilkan A-1 =
B. Apabila prosedur ini gagal menghasilkan matriks bentuk [I : B] berarti A tidak memiliki Invers
(matriks singular).

Contoh:
a). Tentukan invers dari
1 2 1
A  1 3 2 .
1 0 1
Penyelesaian:
Pertama dibentuk matriks [A : I] dan operasi baris untuk menentukan [I : A-1].
1 2 1 : 1 0 0 Kurangkan baris pertama dari baris kedua dan
1 3 2 : 0 1 0 dari baris ketiga untuk mendapatkan
 
1 0 1 : 0 0 1

1 2 1 : 1 0 0 Tambahkan dua kali baris kedua ke-pada baris


0 1 1 :  1 1 0  ketiga untuk mendapatkan
 
0  2 0 :  1 0 1
1 2 1 : 1 0 0 Kurangkan duakali baris kedua dari baris pertama
0 1 1 :  1 1 0  untuk mendapatkan
 
0 0 2 :  3 2 1
1 0  1 : 3  2 0
0 1 1 :  1 1 0  Kalikan baris ketiga dengan ½ untuk
  mendapatkan
0 0 2 :  3 2 1
1 0  1 : 3 2 0  Tambahkan baris ketiga kepada baris pertama,
0 1 1 :  1 1 0  kemudian kurangkan baris ketiga dari baris kedua
  untuk mendapatkan
0 0 1 :  3 / 2 1 1 / 2
1 0 0 : 3 / 2  1 1 / 2 
0 1 0 : 1 / 2 0  1 / 2

0 0 1 :  3 / 2 1 1 / 2 
Dengan demikian diperoleh
16

 3 / 2  1 1/ 2 
A   1 / 2
1
0  1 / 2
 3 / 2 1 1 / 2 

2). (Matriks tak dapat dibalik). Tunjukkan bahwa matriks berikut tidak memiliki invers.
1 6 4
A   2 4  1
 1 2 5 
Penyelesaian:
 1 6 4 : 1 0 0
 2 4  1 : 0 1 0
 
 1 2 5 : 0 0 1
Dengan menambahkan -2 kali baris pertama ke baris kedua dan menambahkan baris
pertama ke baris ketiga menjadi
1 6 4 : 1 0 0
0  8  9 :  2 1 0 
 
0 8 9 : 1 0 1
Tambahkan baris kedua ke baris ketiga menjadi
1 6 4 : 1 0 0
0  8  9 :  2 1 0 
 
0 0 0 :  1 1 1
Karena terdapat satu baris pada matriks sebelah kiri yang semua unsurnya nol, berarti
matriks A tidak mempunyai invers.

d). Sistim Persamaan Linier dan Keterbalikan Matriks.


Jika A matriks n x n yang dapat dibalik (memiliki invers), maka untuk setiap matriks B yang
berukuran n x 1, sistim persamaan Ax = B mempunyai persis satu pemecahan yaitu x = A-1B.

Contoh:
Tinjaulah sistim persamaan
x1  2x 2  3x 3  5
2x 1  5x 2  3x 3  3
x1  18x 3  17
Dalam bentuk matriks sistim ini dituliskan sebagai AX = B, dengan
1 2 3  x1  5

A  2 5 3 ;  
x   x2  ; B   3 
1 0 8  x 3  17 

Ternyata A dapat dibalik dan balikannya (inversnya) adalah


17

 40 16 9 
A 1
  13  5  3
 5  2  1
Dengan demikian
 40 16 9   5   1 
X  A B   13  5  3  3    1
1

 5  2  1 17  2 
atau x1 = 1; x2 = -1; x3 = 2.

Metode seperti pada contoh di atas sangat bermanfaat ketika memecahkan seluruh deret
sistim
AX = B1, AX = B2, AX = B3, …, AX = Bk.
Yang masing-masing mempunyai matriks koefisien A. Jika A dapat dibalik maka pemecahan
X = A-1B1, X = A-1B2, X = A-1B3, …, X = A-1Bk.
dapat diperoleh dengan menggunakan satu invers matriks dan k perkalian matriks. Akan tetapi
metode tersebut lebih efisien terhadap bentuk matriks
[A : B1 : B2 : B3 : … : Bk]
di sini matriks koefisien A diperbesar oleh semua k dari matriks B1 : B2 : B3 : … : Bk. Dengan
mereduksi maatriks yang diperbesar terhadap matriks eselon baris tereduksi, kita dapat
memecahkan semua k sistim dengan eliminasi Gauss-Jordan.

Contoh: Pecahkanlah sistim


x 1  2x 2  3x 3  4 x1  2x 2  3x 3  1
a). 2x 1  5x 2  3x 3  5 b). 2x 1  5x 2  3x 3  6
x1  18x 3  9 x1  18x 3  6
Penyelesaian:
Kedua sistim mempunyai matriks koefisien yang sama. Jika matriks koefisien diperbesar dengan
kolom konstanta pada ruas kanan dari sistim-sistim ini, maka diperoleh
1 2 3  4  1
2 5 3  5  6

 1 0 18  9   6
Dengan mereduksi matriks ini terhadap bentuk eselon baris tereduksi akan dihasilkan.
1 0 0  1  2
0 1 0  0  1

0 0 1  1   1
Selanjutnya dari dua kolom terakhir kita peroleh pemecahan sistim a) adalah x1 = 1; x2 = 0; x3 = 1;
sedangkan pemecahan sistim b) adalah x1 = 2; x2 = 1; x3 = -1.

6. Soal-soal Latihan.
1. Diberikan matriks-matriks
3 0 
4  1 1 4 2
A   1 2  ;
 B  C 
0 2  3 1 5 
1 1 
18

 1 5 2  6 1 3
D   1 0 1 E   1 1 2
 3 2 4  4 1 3
Tentukanlah:
(a). AD (b). D + E (c). D – E
(d). DE (e). ED (f). -7B
2. Diberikan matriks-matriks
3  j2 0 
 j 2  1  j 0  j 
A   j 2 ; B  C

 0 j  3 2 j  5
1  j 1  j 
Tentukanlah
(a) A(BC) (b) (BC)A (c) (CA)B2 (d) (1 + j)(AB) + (3 – j4)A
3. Misalkan
 3 2 4 0  0  1
A  ; B  ; C ; a = -3 dan b = 2.
  1 3 1 5 4 6 
Perlihatkan bahwa:
(a) A + (B + C) = (A + B) + C (b) (AB)C = A(BC)
(c) (a + b)C = aC + bC (d) a(B – C) = aB – aC
(e) a(BC) = (aB)C = B(aC) (f) A(B – C) = AB – AC
4. Tentukan matriks invers dari
3 1  2  3 2 0  cos  sin  
(a) A    ; (b) B    ; (c) C    ; (d) A   ;
5 2 4 4  0 3   sin  cos 
5. Dengan menggunakan operasi baris, tentukan invers dari matriks berikut
2 6 6  1 5 2

(a) A  2 7 6  (b) B   1 0 1
1 0 8  3 2 4
5 11 7 3 
 cos  sin  0  2 1 4  5
(c) C   sin  cos  0 (d) B   
3  2 8 7 
 0 0 1  
0 0 0 0 
6. Dengan menggunakan metode X = A-1B, selesaikanlah sistim berikut
x1  2x 2  7 3x 1  6x 2  8
(a) (b)
2 x 1  5x 2   3 2x 1  5x 2  1
x1  2x 2  2x 3  1 3x  2y  4z 3
(c) x1  3x 2  x3  4 (d) x y z 2
x 1  3x 2  2x 3 3 2x  y  3z  3
3w  x  7 y  9 z  4
4i 1  5i 2  6i 3 3
w  x  4y  4 z  7
(e) (f) 8i 1  7i 2  3i 3 9
w  2y  3 z  0
7i 1  8i 2  9i 3 6
 2 w  x  4 y  6z  6
19

7. Dalam suatu rangkaian listrik terhubung bintang (Star-connected) arus listrik i1, i2 dan i3 yang
mengalir melalui impedansi Z1, Z2 dan Z3 diberikan oleh persamaan
i1  i2  i3  0
Z1i 1  Z 2i 2  v1  v 2
Z 2i 2  Z 3i 3  v 2  v 3
Jika Z1 = 10; Z2 = 8 dan Z3 = 3; serta v1 – v2 = 65 dan v2 – v3 = 120, hitunglah i1, i2 dan i3 dengan
menggunakan metode X = A-1B.
8. Kuat arus i1, i2 dan i3 yang mengalir dalam suatu rangkaian listrik dinyatakan oleh sistim
persamaan
Z1i 1  Z 3i 3 V
Z 2i 2  Z 3i 3  0
i1  i2  i3 0
Tentukanlah i1, i2 dan i3 yang dinyatakan dalam Z1, Z2, Z3 dan V.

Anda mungkin juga menyukai